ANALISIS KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA KARYAWAN

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

ISSN: 2476 – 9576

ANALISIS KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
Muliyadi Jaya
Email : muliyadi_jaya@gmail.com
STIE Palangka Raya
ABSTRACT
The main factor differentiating the service companies to others is the service
quality. The customers become smarter in their orders and have more demand for the
higher standard of the service. Thus, efficiency of the output is greatly needed in
order to be able to fulfil the customers’ order. The efficiency of the output means
that the employees can produce the output fitting to standard of the time given by the
company. Whether the output is effective or not depends on each of the individual
characteristics. It is because one of the factors influencing the output of employee is the
employee characteristic (personal characteristic). The purpose of this study is examine
the role of the individual characteristic variable in the improvement of output of the
company found in PT. TIKI JNE Palangka Raya Branch.

This study used the quantitative method with an explanation approach. The
technique applied in getting the sample is by using a simple random sampling. One
of techniques to collect the data is by using Questionnaire, which is distributed to
thirty-four employees of PT. TIKI JNE Palangka Raya Branch. The instruments
existed in the questionnaire are firstly tested by Cronbach Alpha. The data analysis use
descriptive and quantitative method. The descriptive method uses crosstab (cross
tabulation) by analyzing every variable crossly. While the quantitative method applied
the discriminated stepwise model because the dependent variable is the categorical
one and canonical correlation analysis. The results show that there are four independent
variables having the significant role in the improvement of employee’s output in
PT. TIKI JNE Palangka Raya Branch, such as the variable of the personality
(0,548), behavioral (0,433), and ability (-0,315). Therefore, it can be concluded that to be
able to achieve of the expected output, it is important to notice personality, behavioral as
required in a certain position and to adapt between the personality of the employee
and the position occupied.
Keywords : Output, Individual Characteristic

372

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

Volume 3, Nomor 1, April 2017

satu faktor yang mempengaruhi kinerja

PENDAHULUAN
Perusahaan

ISSN: 2476 – 9576

sebuah

karyawan adalah karakteristik karyawan

organisasi yang bergerak dalam bidang

(person characteristic) yang terdiri dari

bisnis

1)


baik

dimana

merupakan

jasa

maupun

organisasi

ini

barang,

berorientasi

pengetahuan,


keterampilan,

kemampuan

dan

2) sikap dan motivasi.

pada keuntungan yang diperoleh. Semakin

Karena kinerja berkaitan langsung dengan

berkembang

karyawan.

suatu

perusahaan


maka

Menurut

Robbins

keuntungan yang diperoleh semakin besar.

karakteristik

Sehingga peran sumber daya manusia

perbedaan dari masing-masing sehingga

dalam sebuah perusahaan sangat penting

mempengaruhi

yang dalam


Dengan mengetahui perbedaan karakter

hal ini

disebut

dengan

individu

(1996),

dalam

karyawan (tenaga kerja atau pegawai).

individu,

Kinerja


menentukan tugas-tugas

yang

menentukan

dihasilkan

karyawan

perkembangan

Tujuan

pengembangan perusahaan.

yang

sesuai


penelitian

adalah

untuk

peningkatan kinerja karyawan (Y) pada
PT. TIKI JNE cabang Palangka Raya, (b)

melaksanakan

atau

akan dapat

mengetahui (a) Peran usia (X1) pada

Kinerja individu adalah bagaimana


pekerjaannya

para manajer

kerja.

kinerja akan dapat dicapai.

setiap individu sangat dibutuhkan dalam

pegawai

perilaku

dengan karakternya sehingga peningkatan

suatu

perusahaan. Untuk itulah kinerja dari


seorang

merupakan

untuk

Peran

kerjanya.

jenis

kelamin

(X2)

pada

Kinerja pegawai yang meningkat akan


peningkatan kinerja karyawan (Y) pada

turut mempengaruhi

/

PT.TIKI JNE cabang Palangka Raya, (c)

prestasi

tempat

pegawai

Peran

bekerja,

sehingga

peningkatan kinerja karyawan (Y) pada

tujuan organisasi yang telah ditentukan

PT.TIKI JNE cabang Palangka Raya, (d)

dapat

2009).

Peran pendidikan (X4) pada peningkatan

telah

kinerja karyawan (Y) pada PT. TIKI JNE

organisasi

yang bersangkutan

dicapai

meningkatkan

(Sedarmayanti,

Dimana tujuan-tujuan

organisasi

status

kawin

dirancang untuk bisa bersaing dengan

cabang Palangka Raya, (e)

perusahaan jasa yang lain.

kerja

(X5)

pada

(X3)

pada

Peran masa

peningkatan

kinerja

karyawan (Y) pada PT. TIKI JNE cabang

Menurut Yuwono, dkk (2005), salah
373

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

Palangka Raya, (f)

Peran

ISSN: 2476 – 9576

(2001)

jumlah

menyatakan

bahwa

kinerja

hasil

yang

atas

fungsi

peningkatan

merupakan

catatan

kinerja karyawan (Y) pada PT. TIKI JNE

diproduksi

(dihasilkan)

cabang

Peran

pekerjaan tertentu-tertentu atau aktivitas-

peningkatan

aktivitas selama periode waktu tertentu.

tanggungan

(X6)

pada

Palangka

kemampuan

Raya

(X7)

(g)

pada

kinerja karyawan (Y) pada PT. TIKI

Dari

JNE cabang Palangfka Raya, (h) Peran

menekankan pengertian kinerja sebagai

kepribadian (X8) pada peningkatan kinerja

hasil, bukan karakter sifat (trait) dan

karyawan (Y) pada PT. TIKI JNE cabang

perilaku. Pengertian kinerja sebagai hasil

Palangka Raya (i) Peran sikap (X9) pada

juga terkait dengan produktivitas dan

peningkatan kinerja karyawan (Y) pada

efektivitas (Ricard, 2003). (2) Kinerja

PT. TIKI JNE cabang Palangka Raya, (j)

merujuk

Peran

Terkait dengan kinerja sebagai perilaku,

Kepuasan

kerja

(X10)

pada

definisi

tersebut,

pengertian

Bernardin

sebagai

peningkatan kinerja karyawan (Y) pada

Murphy,

PT. TIKI JNE cabang Palangka Raya.

menyatakan bahwa kinerja merupakan

TINJAUAN PUSTAKA

seperangkat perilaku yang relevan dengan

1. Kinerja

tujuan organisasi

a. Pengertian Kinerja

tempat orang bekerja. Pengertian kinerja

Kinerja

.

dihasilkan

adalah

oleh

keluaran yang

fungsi-fungsi

1990 (dalam

perilaku.

Ricard,

2002)

atau unit organisasi

sebagai perilaku juga dikemukakan oleh

atau

Mohrman

(1989),

Campbell

(1993),

indikator-indikator suatu pekerjaan atau

Cardy dan Dobbins (1994), Waldman

suatu

(1994) (dalam Ricard, 2002). Kinerja

profesi

dalam

Menurut

Sudarmanto

berbagai

literatur,

waktu

tertentu.

(2009),

dalam

merupakan

pengertian tentang

sinonim

dengan

perilaku.

Kinerja

adalah

sesuatu

kinerja sangat beragam. Akan tetapi, dari

aktual

orang

kerjakan

berbagai perbedaan

diobservasi. Dalam pengertian ini, kinerja

dikategorikan

dalam

pengerrtian, dapat
dua garis

besar

yang

secara

dan

dapat

mencakup tindakan- tindakan dan perialku

pengertian yaitu :

yang relevan dengan tujuan organisasi.

(1) Kinerja merujuk pengertian sebagai

Kinerja merupakan suatu fungsi dari

hasil. Dalam konteks hasil, Bernardin

motivasi
374

dan

kemampuan.

Untuk

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

ISSN: 2476 – 9576

baik

bagi

seseorang sepatutnya memiliki derajat

Miner

(1998), mengemukakan 4 dimensi

kesediaan

kemampuan

yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur

keterampilan

dalam menilai kinerja, yaitu (a) Kualitas,

menyelesaikan

tertentu.

tugas

dan

atau

tingkat

Kesediaan

dan

pekerjaan

banyak

yaitu

mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman

kecermatan, (b)

yang

pekerjaan yang dihasilkan, (c) Penggunaan

tentang

dikerjakan

apa

yang

dan

mengerjakannya.

Kinerja

akan

bagaimana

waktu

merupakan

ketidakhadiran,

kesalahan,

John

seseorang tidaklah cukup efektif untuk

jelas

tingkat

pihak.

kerusakan,

Kuantitas, yaitu jumlah

dalam

kerja,

yaitu

tingkat
waktu

keterlambatan,

perilaku nyata yang ditampilkan setiap

kerja efektif/jam kerja hilang, (d) Kerja

orang

sama dengan orang lain dalam bekerja.

sebagai

prestasi

kerja

yang

dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
perannya

dalam

perusahaan.

karyawan

merupakan

Evaluasi kinerja diperlukan untuk

Kinerja

mengetahui

bagaimana

kerja

yang

suatu hal yang

dihasilkan oleh karyawan selama ini.

sangat penting dalam upaya perusahaan

Dengan mengetahui kinerja karyawan,

untuk mencari tujuannya (Rivai, 2006).

meningkat ataukah menurun, manajer bisa
melakukan tindakan lebih lanjut.

Menurut Wirawan (2009), kinerja
pegawai
sejumlah

merupakan
faktor

hasil

sinergi dari

lingkungan

Secara

internal

umum,

dimensi

kinerja

dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis,

organisasi, faktor lingkungan eksternal,

yaitu (a)

dan

kerja dalam bentuk barang dan jasa yang

faktor

internal

karyawan

atau

Hasil kerja, adalah keluaran

pegawai.

dapat dihitung dan diukur kuantitas dan

b. Pengukuran Kinerja Karyawan

kualitasnya.

Dalam Sudarmanto (2009), dimensi

seorang teller

Misalnya,
bank

hasil

kerja

(perusahaan

jasa)

atau indikator kinerja merupakan aspek-

adalah

aspek yang menjadi ukuran dalam menilai

dilayani. Sementara

kinerja. Ukuran-ukuran dijadikan tolak

adalah

ukur dalam menilai

Dimensi

memenuhi standar layanan nasabah atau

sangat

seberapa puas nasabah yang dilayaninya,

ataupun

ukuran

diperlukan karena

kinerja.
kinerja
akan

bermanfaat

(b)
375

berapa

seberapa

banyak

nasabah

itu,

tepat

yang

kualitasnya

teller

tersebut

Perilaku kerja. Ketika berada di

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

ISSN: 2476 – 9576

tempatnya, seorang karyawan mempunyai

dilakukannya

dua perilaku, yaitu perilaku pribadi dan

memerlukan

perilaku kerja. Perilaku pribadi adalah

perbedaan individu.

perilaku yang tidak ada hubungannya
dengan

pekerjaan,

misalnya,

dalam

pegawai

perbedaan

tentang

pemahaman

Setiap

cara

organisasi,

mempunyai

dalam banyak hal. Seorang

berjalan, cara berbicara, dan cara makan

manajer

siang. Perilaku kerja adalah perilaku

perbedaan tersebut mempengaruhi perilaku

karyawan

dan prestasi bawahannya (Gibson, dkk,

yang

ada

hubungannya

harus

mengetahui

bagaimana

dengan pekerjaan, misalnya kerja keras,

1995).

ramah terhadap pelanggan, (c)

individu (karakteristiknya) para manajer

Sifat

Dengan mengetahui

perbedaan

pribadi yang ada hubungannya dengan

akan dapat menentukan

pekerjaan adalah sifat pribadi karyawan

tugas-tugas yang sesuai dengan karakter

yang

tersebut. Jika manajer telah dengan tepat

diperlukan

dalam

pekerjaannya.
karyawan

melaksanakan

Sebagai

mempunyai

manusia,

banyak

pekerjaan atau

memilih karyawan dengan karakter yang

sifat

sesuai

dengan

pekerjaannya

maka

pribadi yang dibawa sejak lahir dan

efektivitas kerja dari karyawan akan dapat

diperoleh ketika dewasa dari pengalaman

tercapai.

kerjanya.

Untuk

melaksanakan

suatu

b. Variabel karakteristik Individu

pekerjaan, diperlukan sifat pribadi tertentu.

Menurut Robbins (1996), Variabel

Suatu pekerjaan hanya dapat dikerjakan

karakteristik

oleh seorang karyawan jika mempunyai

meliputi karakteristik

sifat

jenis kelamin, status kawin, masa kerja,

pribadi

tertentu. Misal, seorang

individu dalam organisasi

pramusaji restoran disyaratkan mempunyai

banyaknya

sifat bersih, tidak kotor, dan wajahnya

(fisik,

selalu

pekerjaan-kemampuan),

ceria

ketika

melayani

para

pelanggan.

biografis (umur,

tanggungan),
intelektual,

kemampuan

dan kesesuaian
dan

pembelajaran.

2. Karakteristik Individu
a. Pengertian Karakteristik Individu
Setiap

usaha

untuk

mengetahui

Menurut

mengapa orang berperilaku seperti yang

Agung

(2008)

variabel

individu meliputi karakteristik biografis
376

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

ISSN: 2476 – 9576

(umur, jenis kelamin, status kawin, dan

antara

masa kerja), kemampuan (fisik

dan

(penelitian korelasional).

intelektual), proses belajar, kepribadian,

1. Populasi dan sample

persepsi,

sikap,

dua

variabel

atau

Dalam penelitian ini

dan kepuasan kerja.

lebih

populasinya

Menurut Ivancevich, dkk (2007), variabel

adalah karyawan PT. TIKI JNE cabang

individu meliputi faktor keturunan dan

Palangka

keragaman

karyawan.

(demografis),

kepribadian,

kemampuan dan keterampilan, persepsi,

Raya

yang

berjumlah

52

Untuk menentukan berapa minimal

dan sikap.

sampel

METODE PENELITIAN

populasi diketahui, dapat digunakan rumus

Dalam penelitian ini menggunakan

yang

dibutuhkan

jika

ukuran

Slovin (Umar, 2003) yaitu :

penelitian kuantitatif dengan pendekatan
eksplanasi. Menurut Yuwono, Suhariadi,
Handoyo,dan Fajrianthi (2005), eksplanasi
merupakan

model

penelitian

yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan
Rumus : n =

N
1 ÷ Ne 2

Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat
ditolerir. Jadi sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
n=

58
1 ÷ 58(10%) 2

n = 34 (dibulatkan) orang
harus dikumpu;kan terlebih dulu oleh

2. Data dan Jenis Data
Data

merupakan

sesuatu

periset sebelum diolah menjadi informasi

yang
377

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

ISSN: 2476 – 9576

(Istijanto, 2008). Dalam penelitian ini

Teknik

Pengumpulan

data

menggunakan data yang berdasarkan

menggunakan (a) Wawancara diterapkan

asal atau sumbernya yaitu ada dua.

dengan cara bertanya kepada karyawan

Menurut

Umar

(2003),

data

pribadi.

secara

Wawancara

yang

primer merupakan data yang didapat

dilakukan adalah wawancara yang tidak

dari sumber pertama, misalnya dari

terstruktur. Menurut Sugiyono (2008),

individu atau perseorangan. Data ini bisa

wawancara

berwujud hasil wawancara, pengisian

wawancara

kuesioner, atau bukti transaksi seperti

peneliti tidak menggunakan pedoman

tanda bukti pembelian barang dan karcis

wawancara yang telah tersusun secara

parkir. Menurut Istijanto (2008), definisi

sistematis

data primer adalah data asli yang

pengumpulan datanya. Sehingga dalam

dikumpulkan sendiri oleh periset untuk

penelitian

menjawab

wawancara yang tidak terstruktur dengan

masalah

risetnya

secara

tidak

terstruktur

adalah

bebas

dimana

yang

dan

ini

lengkap

peneliti

untuk

melakukan

khusus.

seluruh karyawan yang ada di PT. TIKI

a.

Data Menurut Istijanto (2008),

JNE

data

sekunder

Kuesioner (angket) merupakan

dapat

didefinisikan

cabang

Palangka Raya, (b)

sebagai data yang telah dikumpulkan

pengumpulan

pihak lain, bukan oleh periset sendiri,

dengan

untuk tujuan lain. Artinya, periset adalah

pertanyaan

“tangan kedua” yang sekedar mencatat,

kepada responden untuk dijawabnya.

mengakses,

Menurut

tersebut

atau
(yang

meminta
kadang

data

data

cara

memberi

atau

dilakukan
seperangkat

pernyataan

Umar

(kuesioner)

sudah

yang

teknik

(2003),

adalah

tertulis

angket

suatu

data

cara
dengan

berwujud informasi) ke pihak lain yang

pengumpulan

telah mengumpulkannya di lapangan.

menyebarkan

Data sekunder yang digunakan dalam

kepada

responden,

penelitian ini adalah data internal. Data

mereka

akan

ini bersifat intern atau dari dalam

terhadap

perusahaan yang bersangkutan.

Tiap pertanyaan atau pernyataan harus

3. Teknik Pengumpulan Data

merupakan bagian dari hipotesis yang
378

daftar

daftar

pertanyaan

dengan harapan

memberikan

respon

pertanyaan tersebut.

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

ISSN: 2476 – 9576

ingin diuji. Kuesioner akan diserahkan

melakukan perhitungan untuk menguji

kepada karyawan PT. TIKI JNE cabang

hipotesis yang telah diajukan.
Interpretasi

Palangka Raya, (c) Metode observasi,
peneliti mengamati perilaku

karyawan

dan cara kerja karyawan

PT. TIKI

JNE

cabang

Dokumen

Palangka

yang

Raya,

digunakan

koefisien korelasi

laporan,

notulen rapat, catatan kasus

kanonikal

yang

signifikan secara statistik. Selanjutnya

dapat

buku harian, surat pribadi,

dengan

menganalisis fungsi yang memberikan

(d)

berupa

dilakukan

hasil

fungsi

kanonikal

diinterpretasikan.
untuk

Analisis

akan
dilakukan

menentukan pentingnya masing-

dalam pekerjaan sosial dan dokumen

masing variabel awal (original) didalam

lainnya.

hubungan kanonikal. Adapun

Dalam

dokumentasi

penelitian

yang

diambil

ini
adalah

yang dapat digunakan untuk interpretasi

struktur organisasi.
Untuk
masalah

yaitu canonial

menjawab

yang

ada

maka

rumusan

weight (standardized

coefficient),

digunakan

structure

canonical

correlations),

metode analisis data. Menurut Sugiyono

cross loading.

(2008), kegiatan dalam analisis data

HASIL PENELITIAN

adalah

mengelompokkan

berdasarkan

variabel

dari

jenis

pengolahan

responden, mentabulasi data berdasarkan

menggunakan

variabel

Windows versi 11.5.

menyajikan

dari

seluruh

responden,

data tiap variabel yang

diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab

tujuan

penelitian,

loading

dan canonical

Berikut adalah analisisnya hasil

data
dan

metode

dan

379

data primer dengan

program

SPSS

for

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

ISSN: 2476 – 9576

Tabel 1
Tests of Equality of Group
Means
Wilk
s' .970
.981
.970
.993
1.000
.968
.934
.824

usia
jenis
kelamin
status
nikah
pendidika
n masa
kerja
Sumber : data primer diolah

F
.987
.612
1.000
.219
.002
1.071
2.252
6.824

df

menggunakan Wilk`s Lambda dan F,

pendidikan,

variabel kepribadian dan sikap mampu

tanggungan,

mendiskriminasikan

kepuasan

dengan

tingkat

signifikansi

32
32
32
32
32
32
32
32

Sig.
.328
.440
.325
.643
.963
.308
.143
.014

status nikah, pendidikan, status

Terlihat tabel diatas bahwa dengan

variabel

df

1
1
1
1
1
1
1
1

kinerja
5%

masa

kerja,

jumlah

kemampuan,

dan

kerja

mendiskriminasikan

sedangkan variabel usia, jenis kelamin,

nikah,

tidak

mampu

variabel

kinerja

karyawan.
Tabel 2

Variables Entered/Removeda,b,c,d
Wilks'

Exac
Step
Entere Statist df
df
df
Statist df
df
1
keprib
adi
.82
1
1
32.0
6.82
1
32.0
an
4
00
4
00
2
2
1
2
sikap
3
.69
32.0
6.79
31.0
3 minimizes
1
3
At each step, the variable that
the overall
Wilks' Lambda is entered. a. Maximum number of steps
is 20.
b. Minimum partial F to enter is 3.84.
c. Maximum partial F to remove is 2.71.
d. F level, tolerance, or VIN insufficient for further computation.

Sig.
.01
4
.00

Sumber : data primer diolah
Proses

pemasukan

atau

pengeluaran
380

variabel

dengan metode

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

ISSN: 2476 – 9576

stepwise menggunakan Wilk`s Lambda

kemampuan,

dengan tingkat signifikansi 5% pada uji

pemilihan

F, terdapat tiga

diskriminan tersebut dirangkum didalam

meminimumkan
yaitu

variabel

yang

Wilk`s
variabel

dapat

Lambda

dan
variabel

sikap.

Proses

didalam

fungsi

variabel in the analysis.

kepribadian,
Tabel 3
Variables in the Analysis

Step
1
kepribadian
2

Toleranc F to
1.00
.955
.955
k
3
.842
.926
ke
.875
pribadian
Sumber : data primer diolah

6.82
8.34
1
11.93
8
6.65

Wilk
s'
.882
.824
.817
.714
.695

Tabel 4
Eigenvalues
Canonical
Functio Eigenvalu % of
Cumulative Correlatio
1
.711
100.0
100.0
.645
a
a. First 1 canonical discriminant functions were
used in the analysis.
Sumber : data primer diolah
Korelasi
besarnya
kuadrat

0,645

kanonikal
sehingga

yang

(CR)
nilai

Dan

untuk

karyawan

yang menghasilkan kinerja yang buruk

CR

adalah 0,416025. Artinya

dijelaskan

sebesar 41,6% variasi antara kelompok
karyawan yang menghasilkan

bagus.

oleh variabel

diskriminan

kepribadian, kemampuan, dan sikap.

kinerja

381

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

ISSN: 2476 – 9576

Tabel 5
Wilks' Lambda
Wilk
s' .585 Chi-16.37
7
Sumber : data primer diolah

df

Test of
1

berdasarkan variabel diskriminan yang

Uji semua variabel diskriminan
secara

serentak

dilakukan

Sig.
.001

3

terbentuk.

melalui

Wilk`s Lambda. Nilai Wilk`s Lambda
sebesar

0,585,

maka

besarnya

chi

Square adalah 16,377. Hal ini berarti
bahwa 1 kelompok karyawan berbeda
Tabel 6
Canonical Discriminant Function Coefficients
Function
1
kemampuan
1.040
kepribadi
2.722
an sikap
.91
(Constan
Unstandardized
coefficients
Sumber : data primer diolah
Tabel 7
Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients
Function
1
kemampuan
-.662
kepribadi
.902
.687
an sikap
Sumber : data primer diolah
Berdasarkan
terstandarisasi,
membentuk
penting

koefisien

variabel

diskriminan

adalah

yang

yang
dan

kepribadian

2,722

daripada

sikap

kemampuan (-1,040).

bisa
relatif

sebesar
382

(0,914)

dan

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

ISSN: 2476 – 9576

Tabel 8
Structure Matrix
Functio
n
1
kepribadian
.548
sikap
.433
-.315
kemampu
.280
an
-.205
jumlah
tanggungana
-.048
usia a
.042
status nikaha
.040
jenis
kelamin
Pooled within-groups correlations between
discriminating variables and standardized
canonical discriminant functions Variables
ordered by absolute size of correlation within
function.
a. This variable not used in the analysis.
Sumber : data primer diolah

Tabel 9
Functions at Group Centroids
Function
Kinerja
1
buruk
4.698
bagus
.14
Unstandardized canonical
discriminant functions
evaluated at group means
Sumber : data primer diolah
Tabel
informasi

diatas
tentang

karyawan yang menghasilkan

menampilkan
rata-rata

kinerja

yang “bagus” sebesar 0,142. Dari hasil

skor

diskriminan (centroid). Centroid untuk

loading

kelompok

yang

merupakan

atau

terpenting daripada sikap, dan sikap

menghasilkan

karyawan
kinerja

“buruk”

rendah sebesar -4,698 dan kelompok

lebih
383

maka

penting

variabel
variabel

daripada

kepribadian
independent

kemampuan,

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

ISSN: 2476 – 9576

sedangkan variabel yang lain (usia,

dan kepuasan kerja) tidak digunakan

jenis kelamin, status pernikahan, masa

karena secara stepwise tidak masuk

kerja,jumlah

tanggungan,

dalam persamaan diskriminan.

pendidikan,

Tabel 10
Classification Resultsa
Predicted
Group
kinerja
Total
buruk
bagus
Origina Count
1
0
1
l
buruk
1
32
33
bagus
%
100.
.0
100.0
0
97.0
100.0
a. 97.1% of original grouped cases correctly classified.
Sumber : data primer diolah
perusahaan PT. TIKI JNE cabang

Tabel diatas memberikan informasi

Palangka Raya

bahwa tingkat kebenaran klasifikasi dari
diskriminan

yang

telah

tidak membutuhkan

keterampilan fisik yang sangat besar

dibentuk

kebenarannya sebesar 100%. Artinya,

dan

prediksi yang masuk dalam kelompok

pun

karyawan yang menghasilkan

rumit.

kinerja

kategori “bagus’ sebesar 33 atau dapat

teknologi
cukup

yang

digunakan

sederhana

dan

tidak

2. Variabel jenis kelamin (X2) tidak

dibilang terdapat 1 kesalahan klasifikasi.

mempunyai peranan (H0

Peranan

Ha ditolak) pada peningkatan kinerja

kemampuan

kepribadian,
menentukan

sikap,

dan

keberhasilan

karyawan

dengan

perusahaan sehingga diharapkan dalam

diperoleh

0,042.

perekrutan atau promosi jabatan dapat

kelamin

lebih memperhatikan ketiga hal tersebut,

posisi.

Kesimpulan Hasil Penelitian

3.

bisa

diterima,

nilai

yang

Semua

jenis

menempati semua

Variabel status kawin (X3) tidak

1. Variabel usia (X1) tidak mempunyai

mempunyai peranan (H0 diterima, Ha

peranan (H0 diterima, Ha ditolak)

ditolak) pada peningkatan efektivitas

pada peningkatan kinerja karyawan

kinerja karyawan dengan nilai yang

dengan nilai yang diperoleh -0,205.

diperoleh -0,048. Hal ini disebabkan

Pekerjaan-pekerjaan

mereka

yang ada di
384

menganggap

bahwa

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

pekerjaan
menarik

yang mereka
dan

ISSN: 2476 – 9576

lain.

hadapi

lingkungan

7.

kerja

yang membuat mereka nyaman.
4. Variabel

pendidikan

(X4)

pada

ditolak)

(Ha

tidak

ditolak)

pada

nilai yang diperoleh -0,315. Karena
dengan

diperoleh

memberikan

bagi

kemampuan

karyawan bisa

pelayanan

optimal

menunjukkan

seorang

mengingat nama-nama pelanggan, jika

memenuhi

karyawan mengingat nama pelanggan,

kemapuan
dalam

dan

5. Variabel masa kerja (X5) tidak
mempunyai peranan (H0

diperoleh
karena

-0,037.

nilai

terjalin

hubungan

perusahaan.
8.

yang

Variabel

kepribadian

(X8)

mempunyai peranan secara signifikan

Hal ini terjadi

pekerjaan-pekerjaan

akan

(relationship) antara pelanggan dan

diterima,

Ha ditolak) pada peningkatan kinerja
dengan

kemampuan

maka pelanggan akan merasa senang

kebutuhan pelanggan.

karyawan

seperti

secara

manajer, jenjang pendidikan tidak

karyawan

(Ha

yang

diterima,

H0

ditolak)

pada

ada pada PT. TIKI JNE cabang

peningkatan kinerja karyawan, dengan

Palangka

Raya

nilai

dipahami

dan dikerjakan sehingga

mudah

untuk

dengan

mempunyai

peranan

kesesuaian
kepribadian

9. Variabel

pada

0,548.
pekerjaan
seseorang

sikap (X9) mempunyai

pneingkatan kinerja karyawan, dengan

peranan

nilai yang diperoleh 0,280. Hal ini

diterima,

disebabkan

peningkatan

juga

diperoleh

menciptakan hasil kerja yang efektif.

Variabel jumlah tanggungan (X6)
tidak

yang

Disebabkan

masa kerja seseorang.
6.

(X7)

peningkatan kinerja karyawan dengan

peningkatan

Karena

H0

diterima,

kinerja karyawan dengan nilai yang
0,040.

kemampuan

mempunyai peranan secara signifikan

mempunyai peranan (H0 diterima,
Ha

Variabel

karyawan

secara
H0

signifikan
ditolak)
kinerja

(Ha
pada

karyawan

mempunyai pandangan masa depan

dengan nilai yang diperoleh 0,433.

baik diri mereka sendiri ataupun orang

Karena
385

cara

tanggap

seorang

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

ISSN: 2476 – 9576

karyawan menentukan puas tidaknya

peningkatan

para

TIKI

pelanggan

dalam

menerima

pelayanan.

PT.

JNE cabang Palangka Raya,

dengan nilai yang diperoleh 0,040.
Karena terdapat faktor eksternasl (di

10. Variabel kepuasan kerja (X10) tidak

luar perusahaan)

mempunyai peranan secara signifikan
(H0 diterima,

kinerja karyawan

Ha

ditolak)

pada
Terhadap
Efektivitas
Kerja
Pegawai.
http://daimunon.blogspot.com. 30
Mei 2016
Istijanto. 2008. Riset Sumber Daya
Manusia,
Gramedia
Pustaka
Utama, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA
Agung. 2008. Dasar dasar Manajemen
dan Organisasi
( Perilaku
Individu)
.
http://agungpia.multiply.com/journal/item/
23. Diakses 12 Maret 2016
Arief, 2007. Pemasaran Jasa & Kualitas
pelayanan,
Bayumedia
publishing, Malang
Cooper, dkk. Dialihbahasakan oleh
Widyono
Sutjipto
dan Uka
Wikarya.
1998.
Metode
Penelitian Bisnis (jilid 2, edisi
kelima), Erlangga, Jakarta
Dharma, Agus. 2001. Manajemen
Supervisi, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Djakfar,
Muhammad.
2007. Etika
Bisnis Dalam Perspektif Islam,
UIN Malang Press, Malang
Ghazali,
Imam.
2006.
Aplikasi
Multivariate Dengan Program
SPSS, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang
Gibson, dkk. 1995. ORGANISASI
(perilaku,
struktur,
proses),
Erlangga, Jakarta
Hasan,
Iqbal.
2002.
Pokok-pokok
Materi Metode Penelitian dan
Aplikasinya, Ghalia Indonesia,
Jakarta
Gita.
2008.
Pengaruh
Disiplin

Ivancevich, dkk. 2007. Perilaku dan
Manajemen
Organisasi,
Erlangga, Jakarta.
Joseph

F. Hair, Rolph Anderson,
Ronald Tatham, and William
Multivariate
Data
Black.
Analysis, Fifth Edition, Prentice
Hall
International,Inc,
New
Jersey
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki.
2000. Organizational Behavior
5th, Buku 1, The McGraw-Hill

Companies, Inc. Suandy, Erly
(alih bahasa). 2005. Perilaku
Organisasi, edisi 5, Jakarta :
Salemba Empat
Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode
Riset
untuk
Bisnis
dan
Ekonomi, Erlangga, Jakarta
Mohyi. 1999. Teori dan Perilaku
Organisasi, Rajasa, Surabaya
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian,
Ghalia
Indonesia,
Bogor
Selatan
Rivai, Veithzal. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk
386

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017

Perusahaan, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

387

ISSN: 2476 – 9576

388

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26