EFEKTIVITAS KOMUNIKASI BERKELANJUTAN BUDAYA JAWA (Studi Kasus dalam Bentuk Sapaan Antaranggota Keluarga)

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.5 Januari 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI BERKELANJUTAN BUDAYA JAWA
(Studi Kasus dalam Bentuk Sapaan Antaranggota Keluarga)
Ngalimun
Email: ngalimun@yahoo.com
FKIP Universitas Achmad Yani Banjarmasin
ABSTRACT
This study aims to determine the position of communication in the form of
greeting among members of the family, communication in the forms of greeting
among members of the family and the factors that led to the existence of
communication in the form of an assortment of greeting among members of the
family. This study shows that the effectiveness of ongoing communication Javanese
cultural forms and manifestations vary. Based completeness of its elements, greeting
communication among members of the family can be divided into three, namely
communication form of greeting that looks complete and incomplete, as well as the
form of communication form of address is a combination of communication forms a
complete address and communication form of address is not complete.
Based on the classification of meaning and means of communication between

family members form of address can be the name of self, kin terms, paraban,
knighted, adjective and poyokan transformation.While based on the factors that
influence communication among members of the family is a form of greeting the
participants said, the intention said, the color of emotion, the second and the third,
the tone of talk atmosphere, environment and infrastructure said said.

Keywords: Communication, Javanese culture

1

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.5 Januari 2016

PENDAHULUAN

Jawa

Komunikasi
dimana


adalah

pihak-pihak

menggunakan
mencapai

informasi

tujuan

komunikasi

bersama

merupakan

Tengah,


proses

terdapat

saling

Sumatra,

untuk

dan Irian Jaya.

dan

banyak

tersebar

Sulawesi,


di

Kalimantan

Komunikasi dalam bentuk

dan
kaitan

juga

sapaan menyangkut

interaksi

hubungan yang ditimbulkan oleh

antara dua pihak, yaitu penyapa

penerus


(orang yang menyapa) dan pesapa

rangsangan

dan

pembangkitan balasannya.

Dalam

(orang yang disapa).

berkomunikasi tidak hanya dibatasi
oleh satu komunikasi verbal saja,
tetapi juga komunikasi nonverbal.

METODE PENELITIAN
Penelitian


ini

maka dapat

Begitu pula dengan bahasa sebagai

dikategorikan sebagai penelitian

sarana komunikasi yang setiap saat

deskriptif,

selalu digunakan.

daerah Transmigrasi Kecamatan

Bahasa Jawa adalah bahasa
yang dipergunakan oleh suku
Jawa


atau

etnis

Jawa

dalam

yang

Wanaraya

dilakukan

Kabupaten

di

Barito


Kuala.
Kajian

ini

berdasarkan

kebudayaan dan kehidupan sosial

kerangka

ekonomi mereka. Orang Jawa

komunikasi yang dikembangkan

merupakan

kelompok

oleh Hymes yang antara lain


Jawa yang

melihat tutur sebagai bagian dari

berada di Provinsi Jawa Timur

interaksi sosial, yang memusatkan

dan Jawa Tengah. Orang Jawa

perhatian kepada perabot tutur

selain terdapat di Jawa Timur dan

(means

masyarakat

etnis


teori

of

speaking)

etnografi

yang

2

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

mencakup

informasi

mengenai


bahasa

lokal,

khazanah
keseluruhan

dari

Vol.3 No.5 Januari 2016

kepribadian

seseorang

(Sumintarsih, 2002: 76).

berbagai

Dalam interaksi dengan

varietas, dialek, dan gaya yang

sesamanya budaya orang Jawa

dipakai dalam guyup.

menuntut agar orang yang saling

Sumber
digunakan

data
dalam

yang
melakukan

berhubungan

melihat

posisi,

peran serta kedudukan dirinya

penelitian ini adalah sebanyak

dan

12 anggota keluarga

diajak berinteraksi. Hal ini sangat

bahasa
Wanaraya

Jawa

penutur

di Kecamatan

Kabupaten

Barito

juga

penting

posisi

untuk

bagaimana

orang yang

menentukan

seseorang

harus

Kuala yang terdiri dari empat

bersikap. Hal ini juga dikuatkan

desa yaitu: 1) Desa Simpang Jaya,

dengan adanya dua prinsip dalam

2) Desa Pinang Habang, 3) Desa

kehidupan

Waringin

prinsip kerukunan dan hormat

Kencana,

4)

Desa

Tumih.

(Magnis

orang

Suseno,

Sumintarsih,
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

Jawayaitu

2002:27;

Hildred

Geertz:18-19).

A. Kedudukan Komunikasi dalam
Bentuk Sapaan Antaranggota
Keluarga Masyarakat Jawa

1. Hubungan Sosial: Hormat dan
Keakraban.
Telah disebutkan di atas
bahwa terminologi

Keluarga

2002:168;

merupakan

tempat

atau

arena

yang

pertama

dan

utama

dalam

dalam

masyarakat

keluarga
Jawa

memilah-milah sanak saudara
kedalam

jenjang-jenjang

pembentukan jati diri maupun
3

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.5 Januari 2016

turunan

dan

perincian

terdiri atas orang tua dan anak-

kesepuhan

lawan

kanoman

anak. Dalam suatu keluarga

pada jenjang tersebut. Pada

terjadi hubungan antaranggota

jenjang tersebut, istilah-istilah

keluarga yang biasanya diatur

kekeluargaan itu menunjukan

oleh tata krama. Tata karma

hubungan

tertentu

merupakan

masing-

bahasa Jawa yang biasanya

antara

sosial

diri

dan

istilah

masing sanak saudara. Hal ini

diartikan dengan

merupakan

santun

masalah

tata

atau

dalam

adat sopan

disebut

juga

yaitu

adat-

karma, aturan tindak-tanduk

ungguh-ungguh,

yang

situasi

istiadat yang berkaitan dengan

hormat

interaksi social antara sesama

layak

dalam

tertentu.Pernyataan
tersebut
orang

menempatkan dua
yang

bersangkutan

manusia

baik

didalam

keluarga

maupun

didalam

dalam suatu kedudukan yang

lingkungan

telah

(Darsono,

1995:10

Sumintarsih,

dkk.

hubungan

diketahui
satu

dalam
sama

lain

masyarakat
via
2002:27)

sehingga interaksi lebih lanjut

disebutkan pula dalam budaya

dapat berjalan dengan

Jawa,

cara

yang terkendali dan tertib.
2. Tata
Krama
Masyarakat Jawa

Dalam

ajaran

sebagaimana

etika
yang

Jawa
tampak

pada etiketnya meliputi banyak
segi diantaranya

mencakup

Keluarga adalah bagian kecil

ungguh-ungguh suba-sita, baja

dalam

krama,

suatu

komunitas

masyarakat yang di dalamnya

yang

kesemuanya

mencakuphubungan

4

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.5 Januari 2016

selengkapnya antara manusia

baru di mana proses encoding

dengan Tuhan, manusia dengan

terjadi lagi.

sesamanya,

serta

Channel

manusia

dengan alam sekitarnya.

merupakan

saluran berupa media yang

Komunikasi
3..Proses
Beralangsung

yang

Dalam

proses

digunakan

untuk

menyampaikan

pesanapabila

dibutuhkan,

karena

komunikasi yang berlangsung

semua

pada interaksi sosial, terjadi

memerlukan

tahapan

komunikasi tatap muka.

proses

ketika

komunikator memformulasikan
pesan

(encoding)

dan

proses

tidak

komunikasi

media;

seperti

Sementara Receiver atau
penerima,

dikenal

sebagai

kemudian disampaikan kepada

komunikan, adalah penerima

komunikannya.

pesan yang juga perlu memiliki

Ketika

komunikan menerima stimulus

kemahiran

pesan tersebut, terjadi tahapan

berkomunikasi

proses

komunikasi

penerimaan

pesan

dalam

(decoding) yaitu ketika pesan

baik.

diinterpretasikan dan diuraikan

terpenuhi,

menjadi

sebuah

dibutuhkan,

yang

dimengerti

komunikan.
dipahami,

pemahaman
oleh

Setelah

pesan

komunikan

akan

memberikan respon, bisa juga
berupa

penyampaian

pesan

agar

proses

berjalan

dengan

semua

unsur

sesuai

yang

Jika

komunikasi

maka
akan

alur
berjalan

secara dinamis dan timbal balik
antara

komunikator

dan

komunikannya.
Proses komunikasi dapat

5

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

berjalan

baik

pertautan

jika

terdapat

minat

dan

kepentingan di antara individu
yang

terlibat

dalam

Vol.3 No.5 Januari 2016

bentuk sapaan tidak lengkap.
a. Komunikasi Bentuk Sapaan
Lengkap

proses

tersebut (Schramm 1973).

Walaupun

tuturan

angggota

keluarga

antar

termasuk
B. Penggolongan Komunikasi
dalam
Bentuk
Sapaan
Antaranggota
Keluarga
Dalam Bahasa Jawa
1. Penggolongan
Komunikasi
Bentuk Sapaan Antaranggota
KeluargaBerdasarkan
Kelengkapan
Unsurunsurnya.
Bersadarkan kelengkapan
unsur-unsurnya,

komunikasi

sapaan antar anggota keluarga
dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu
sapaan

komunikasi
yang

lengkap, dan
serta
sapaan

bentuk

bentuk

bentuknya

merupakan gabungan bentuk

lengkap

bentuk
dan

yang santai

atau lebih tepatnya intim,
kadang-kadang komunikasi
bentuk

sapaan

yang

lengkap juga muncul. Hal
ini

agak

dengan

bertentangan
teori

yang

menyatakan

bahwa

semakin

bentuk

lengkap

tuturannya semakin formal
pula situasi tuturnya.
a. Komunikasi
Bentuk
Sapaan Tak Lengkap
Komunikasi bentuk

lengkap,

komunikasi

komunikasi

situasi yang

dalam

bentuknya

tidak

yang

tuturan

sapaan

komunikasi

sapaan tak lengkap sering
digunakan dalam

situasi

yang tidak formal, kurang
hormat,

mengacu

status sosial

yang

pada
lebih

6

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

rendah, dan

usia

yang

lebih muda. Sapaan yang
digunakan

Vol.3 No.5 Januari 2016

Antaranggota
Keluarga
Berdasarkan Makna dan
Artinya.

antar anggota

keluarga umumnya berupa

a.

Nama Diri
Kata

sapaan jenis ini. Jika hal ini
dihubungkan

dengan

pembagian ragam bahasa
seperti yang dikemukakan
oleh Alwi, (2003:5), maka
sapaan

antar

anggota

keluarga dapat dimasukan

sapaan

yang

berupa nama diri sering
dipergunakan

oleh

penutur yang mempunyai
umur yang relatif sama
atau sebaya atau lebih tua
dari orang yang disapa.
b.Istilah Kekerabatan

seperti ragam santai.

Istilah

kekerabatan

b. Gabungan
Komunikasi
Bentuk Sapaan Lengkap dan
Tidak Lengkap

dalam suatu bahasa timbul

Dalam tuturan yang

menyampaikan kedudukan

kongkret

ternyata

karena keperluan

diri

untuk

seseorang

secara

penggunaan sapaan sering

komunikatif dalam

digabungkan antara yang

keluarga

lengkap dengan yang tidak

Syafyahya,

lengkap. Selain itu banyak

Seseorang

juga ditemui penggunaan

berkerabat

apabila

sapaan

pertalian

darah

yang

diulang-

ulang.
2. Penggolongan
KomunikasiBentuk

pertalian

suatu

(Medan,
dkk,

via

2007:7).
disebut
ada
atau

perkawianan.

Dengan kata lain, pertalian
Sapaan

darah

disebut

pertalian
7

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.5 Januari 2016

secara langsung, sedangkan

menimbulkan

pertalian

senang

perkawinan

disebut pertalian

tidak

langsung.

yang

dipoyoki

mapun

tuanya.

Nama

paraban

Komunikasi

biasanya akan

hilang dengan sendirinya

bentuksapaan
anggota

tidak

baik bagi anak

orang

c..Paraban

rasa

keluarga

antar

setelah

juga

dewasa.

ada yang berupa paraban.
Adapun

yang

dengan

paraban,

menjadi

c. Gelar Kebangsawanan

dimaksud
yaitu

anak

Istilah
bentuk

komunikasi

sapaan

antar

suatu bentuk sapaan atau

anggota keluarga ternyata

panggilan

ada juga yang wujudnya

yang

sering

artinya disesuaikan dengan

berupa

sifat, keadaan, kegemaran

kebangsawanan walaupun

dari orang yang diparabai.

jumlahnya tidak banyak.

Dengan

Sering

sekali

penggunaannya

dalam

kata

parabanini

lain,
berbeda

gelar

dengan poyokan. Paraban

gurauan atau malah rasa

tidak

menimbulkan

rasa

jengkel. Umumnya umur

tidak

senang

bagi

penyapa

yang

disbanding

diparabai maupun orang

pesapanya.

orang

tuanya,
poyokan

baik

(anak)

sedangkan
biasanya

lebih

tua
dengan

d. Transposisi Adjektif
Kategori kata

8

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

komunikasi bentuk sapaan

Vol.3 No.5 Januari 2016

sebaliknya. Bentuk-bentuk

umumnya berupa nomina

yang

atau frase nominal. Dilihat

diantaranya, sayang, yang,

dari jenisnya, Komunikasi

cah bagus, cah

bentuk

sebagainya. Sedang bentuk

sapaan

antar

bermakna

positif

ayu, dan

anggota keluarga ada yang

yang

maknanya

berasal

dari

jenis

tetapi maksudnya

transposisi

adjektif

yang

sebaliknya adalah nama +

sering menunjukan makna

elek,

sayang.

sebagainya.

Pemakaiannya

sebagai sapaan ada

yang

cah

negatif,
adalah

dan

elek,

e. Poyokan
Komunikasi bentuk

berupa transposisi adjektif
saja dan ada juga

yang

sapaan

yang

berupa

bergabung

jenis

poyokan

dalam

keluarga

nomina.
yang

dengan
Bentuk

sapaan

biasanya dilakukan antara

rasa

kakak dan adik. Munculnya

menunjukan

sayang

ini

dipraktikan

dapat
sebagaian

sapaan

yang

berupa

poyokan tersebut biasanya

besar menggunakan kata

ketika

atau

yang

keduanya dalam keadaan

Di

jengkel (marah) atau ingin

istilah

bermakna
samping

positif.
itu,

ditemukan

pula

penggunaan

istilah

yang

maknanya

negatif

namun

tujuannya

malah

salah

menggoda.
menyebabkan

satu

atau

Poyokan

ini

pesapa

menjadi tidak senang dan
akibatnya

dapat

9

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.5 Januari 2016

menimbulkan pertengkaran

keluarga dapat dilakukan

atau

oleh

gantian

dengan

membalas

sapaan

yang

berupa poyokan pula.
C. Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi Komunikasi
Bentuk Sapan Antaranggota
Keluarga
a) Pribadi 01 (orang pertama)
Peran
tuturan

dalam

dilingkungan

keluarga
oleh

01

dapat

dilakukan

siapa saja, jadi setiap

anggota

dalam

keluarga

sebuah

mempunyai

kesempatan untuk menjadi
01 dalam berbagai peristiwa
tutur.

Komunikasi

bentuk

sapaan apa yang digunakan
01 terhadap 02 tergantung
kepada siapa yang menjadi
02-nya dan bagaimana juga
hubungan peran keduanya.
b) Pribadi 02 (orang kedua)
Peran
tuturan

02

dalam

antaranggota

semua

anggota

keluarga. Seperti yang telah
disebutkan di atas, tuturan
antar

anggota

merupakan

keluarga
penggunaan

bahasa yang santai, intim,
dan

biasanya

kedengaranya lebih akrab.
Bahasa

yang

digunakan

berupa tutur ringkas yang
ditandai

dengan

elipsis

pada

adanya
kalimat-

kalimatnya.

Dalam

kaitannnya

dengan

penggunaan

sapaannya,

bentuk-bentuk

yang

dipergunakan

kadang-

kadang
dengan

tidak

ssesuai

peran

sesungguhnya.

yang
Hal

ini

dapat

disebabkan

02

dalam

keadaan

atau

jengkel

marah

kepada

01.

Dalam kasus ini seorang

10

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

anak

berumur

Vol.3 No.5 Januari 2016

tahun

ibu, awalnya sebelum anak

terhadap

mereka lahir, sapaan yang

8

merasa

jengkel

ibunya.

Awalnya

si anak

dipergunakan

dibuatkan

segelas

sapaan Mas, Dhik, Kang atau

minta
susu

ibunnya.

Yang.

Setelah ada

permintaannya

anak

sapaannya

oleh

Berhubung
tidak

adalah

segera

dikabulkan,

Buk(e)

dan

menjadi

Pak(e)

atau

lain

yang

dia menjadi jengkel dan

sapaan

memelesetkan

sebutan

biasanya sapaan terhadap

ibunya dengan Mek, Mek,

orang tua. Hal ini juga

Memek.

Karena

pesapa

yang

anak-

berlaku

untuk

dalam keadaan marah, si

anak

ibu

tenangnya

tuanya. Anak yang sudah

dengan

menjadi orang tua (sudah

dengan

mengatakan

anaknya ”Nggih, Den”. .
c) Orang Ketiga (03)

terhadap

sapaan

berkeluarga)
menyapa

Dalam suatu

ujaran

dengan

orang

sering

orang

tuanya

sapaan

untuk

sapaan

dapat

berganti

kakek dan nenek, bukan

karena

pengaruh

adanya

sebutan untuk ayah dan

orang

ketiga.

Sebagai

ibu. Di lain pihak, anak

contoh, suami isteri yang

yang

telah

anak

dan dikarunia anak akan

diantara

disapa oleh orang tuanya

keduanya berubah menjadi

dengan sebutan atau nama

sapaan untuk bapak dan

dari anaknya (cucunya).

kadang

mempunyai
sapaan

sudah

berkeluarga

11

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

d) Maksud Penutur

Vol.3 No.5 Januari 2016

dengan sapaan, bentuk

1. Untuk Mendidik

prilaku

Dalam

suatu

sopan

dapat

juga dilihat dari pilihan

keluarga peranan orang

kata

tua

penting

digunakan.

Untuk

terhadap

memenuhi

faktor

anak-

kesopanan

ini,

atau

diusahakan

sangat

sekali
keberadaan
anaknya
kelangsungan

hidup

sapaan

bertegur

dalam
sapa

keluarganya. Salah satu

boleh

hal

sembarangan

yang

pokok yang

besar

pengaruhnya

terhadap

pergaulan

atau

hidup

bermasyarakat
sopan

adalah

santun.

Jika

orang bersikap
santun,

sopan

hormat,

terhadap
keluarganya

sendiri

”njangkar” (tidak

sapa

hal

ini

dimulai dari orang tua.
2. Memberi Contoh
Komunikasi
bentuk
tidak

sapaan yang
sesuai

dimaksudkan

sebagai

orang

saja,

biasanya

masyarakat
akan

hanya

menyebut nama

sapaannya

maka

berucap),

tidak

maupun pada anggota
lainnya,

tidak

artinya ketika bertegur

baik

anggota

yang

dengan

dapat

juga
untuk

dicap

memberi contoh. Hal ini

yang

juga

baik. Dalam kaitannya

dilakukan

terutama
oleh

para

12

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

orang

tua

terhadap

anak-anaknya.

Seorang

suami

menyapa

isterinya

dengan

Vol.3 No.5 Januari 2016

sapaan

untuk

jelasnya mari
tuturannya.
demikian,

penggunaan

komunikasi

untuk

ibu

dengan

maksud

agar

sapaan yang

juga

sering

menyapa

dengan

sebuutan ibu. Demikian
juga

kita lihat
Walaupun

sebutan

anak-anaknya

lebih

bentuk
panjang
mengiringi

tuturan

penglulu

tersebut.

sebaliknya,

seorang isteri menyapa
suaminya

4. Menggoda
Dalam

dengan

situasi

sebutan bapak dengan

yang santai sering sekali

tujuannya sama

juga.

peserta tutur membuat

Demikian juga dengan

tujuan dengan sekedar

anggota keluarga yang

menggoda mitra bicara.

lainnya.

Hal

3. Nglulu

ini

dilakukan

biasanya
oleh anak-

Fenomena nglulu

anak antara kakak dan

sekali

adik. Biasanya sapaan-

yang

sapaan yang digunakan

sering
merupakan

cara

jitu untuk mengalihkan

adalah

sapaan

yang

perhatian 01 terhadap 02.

berupa

plesetan

nama

maksud

dengan

kaitannya

nglulu
dengan

perluasannya

bentuk
yang

13

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

umumnya berupa frase.
5. Bermain / Bersandiwara
Hal

yang

sering

Vol.3 No.5 Januari 2016

keadaan yang menyertai
peristiwa

tuturan

tersebut.

Keadaan

dilakukan oleh anak-anak

situasi

ketika

waktu

dibedakan menjadi dua,

adalah

bermain.

permainan

longgar

yang

dilakukan

Jenis
sering

biasanya

yaitu,

ini

atau
dapat

situasi

yang

menyenangkan
situasi

dan

yang

kurang

”pasaran” bermain pasar-

menyenangkan.

pasaran yang melibatkan

yang

dua pihak penjual dan

misalnya,

pembeli.

ini

merayakan ulang tahun,

umumnya

dilakukan

pergi rekreasi ke pantai,

oleh

anak-anak

dan

Permainan

perempuan.

Ketika

Situasi

menyenangkan
ketika

sebagainya.

Sedangkan situasi

yang

melakukan transaksi jual

kurang

neli mulai berlangsung,

adalah tertimpa musibah,

mereka berperan layaknya

sakit dan sebagainya.

orang dewasa sehingga
kalimat

sapaan

menyenangkan

7. Nada Suasana Bicara
Nada

yang

suasana

dilakukan untuk tawar-

bicara berkaitan dengan

menawar Bu dan Mbak.

warna

6. Warna Emosi
Warna
menyangkut

01.suasana
emosi
berbagai

antaranggota

perasaan
tuturan
keluarga

cenderung pada suasana

14

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

yang

santai, intim,atau

rileks

yang

terjadi

biasanya

ketika

semua

atausebagian
keluarga

anggota

ada

Suasana

dirumah.

seperti

ini

Vol.3 No.5 Januari 2016

hubungannya

dengan

penggunaan

sapaan

agaknya

terlalu

tidak

berpengaruh.
Kecenderungannya
penyapa

akan

biasanya terjadi pada hari

mengggunakan

sebelum anak-anak pergi

sapaan

kesekolah dan orang tua

dengan

pergi bekerja, atau siang

kekerabatannya. Hal ini

hari setelah jam pulang

berlaku

sekolah dan bekerja, atau

tuturannya

bahkan juga

pada saat

saja. berbeda jika salah

sore

menjelang

satu atau kedua belah

sampai

malam

hari.

arena

pihak

suasanya

santai,

maka

jengkel

tuturan

yang

biasanya

muncul

berupa

tutur

ringkas.

Kaitannya

dengan

sapaan, ternyata

yang

digunakan

hanya

sapaan

bentuk

yang

sesuai
hubungan

bila

situasi

normal/biasa

dalam keadaan
atau

marah.

Sebagai contoh yang telah
disebutkan
seorang

di

anak

atas,
laki-laki

yang berumur 4 tahun

tidak

meminta

yang

membuatkan

susu.

Karena

tidak

pendek saja.
8. Urutan Bicara
Urutan bicara dalam

ibunya

ibunya

untuk

segera membuatkan susu
untuk

anaknya,

maka

15

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

anak

tersebut

marah

dan

Vol.3 No.5 Januari 2016

menjadi

tamah.

kembali

apabila peserta tuturnya

ibunya

hanya dua orang, apabila

memanggil

Bentuk

dialog

denganmemelesetkansapa

tutrurannya

an

lebih dari dua orang atau

yang

semula

melibatkan

Mak...,Make....menjadi

seluruh anggota keluarga,

Mek...,Memek...,kemarahan

maka bentuk tuturannya

anak

berupa bincang-bincang.

kemudian

ditanggapi oleh si ibu
dengan

santai

dengan

dan

menggunakan

sapaan

yang

sering

10. Sarana Tutur
Sarana

tutur

komunikasi
sapaan

bentuk
asli

digunakan oleh kalangan

digunakan

priyayi dan bahasa tingkat

tuturan

krama

perkembangannya

seperti

lisan.

komunikasi

ngongkon kok meksa.

sapaan

bentuk

komunikasi
sapaan

antar

anggota keluarga dapat
berupa

dialog

semacam
bersama

maupun
kumpul

atau

Dalam

bentuk
dapat

juga

ditemuai dalam bentuk

Bentuk wacana yang
menyertai

yang

dalam suatu

berikut,”Nggih, Den ...!”

9. Bentuk Wacana

adalah

ramah

tulisan, misalnya: surat,
novel,
kabar,

komik,
selebaran,

surat
dan

sebagainya.
11. Adegan Tutur
Age dan tutur dalam
komunikasi

bentuk

16

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

sapaan

antar

anggota

Vol.3 No.5 Januari 2016

Berdasarkan

keluarga sangat beragam

telah

karena

sapaannya

komunikasi dan

interaksi
juga

yang

terjadi

bermacam-macam

pula.

Segala

aspek

data

yang

ditemukan
berupa,

MbahTamban, (dari nama
tempat Tamban).
13. Norma
yang Lain

Kebahasaan

kehidupan

dalam

keseharian

mewarnai

Norma kebahasaan yang

antar anggota

terlihat nyata dalam hal

tuturan

bertegur

keluarga.
12. Lingkungan Tutur

adalah

penggunaan tingkat tutur

Lingkungan
dalam

sapa

tutur

komunikasi

dan

yang

sesuai.

Dalam

kaitannya

dengan

interaksi

antar anggota

pemakaian tingkat tutur

keluarga

adalah

segala

atau undak-usuk, ada hal

sesuatu

yang

ada

yang menarik yang dapat

disekitar rumah atau di

disimpulkan

dari

luar

rumah

tempat

penggunaan

komunikasi

tinggal

mereka.

Dalam

bentuk

sapaan

yaitu

kaitannya dengan sapaan,

bahasa tingkat

ditemukan

antar anggota keluarga.

komunikasi

bentuk-bentuk
yang
dengan
atau

krama

sapaan

berhubungan
nama

tempat

daerah

asal.

KESIMPULAN
Dalam berkomunikasi dengan
sesamanya

budaya

orang

Jawa

17

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.5 Januari 2016

menuntut agar orang yang saling

sapaan

berhubungan

posisi,

dalam bahasa Jawa dibedakan

peran serta kedudukan dirinya

menjadi tiga, yaitu: komunikasi

dan juga posisi orang yang diajak

bentuk

berkomunikasi dan interaksi. Tata

komunikasi

bentuksapaan

krama orang

lengkap,

dan

melihat

jawa

biasanya

antar anggota keluarga

sapaan

lengkap,
tak

gabungan

ditanamkan oleh orang tuanya,

komunikasi

aturan

lengkap dan komunikasi bentuk

bagaimana

berbicara dan

seseorang

bersikap

pada

sapaan

sapaan tak lengkap. Sedangkan

orang tua tidak pernah diberikan

berdasarkan

secara instruktif

komunikasi

tetapi diajarkan

bentuk

makna dan artinya
bentuk

sapaan

dan dibiasakan. Bagi masyarakat

antaranggota

keluarga

dapat

Jawa

berupa

diri,

istilah

ada

ketentuan

menggunakan
tertentuapabila

tutur

akan
bahasa

berkomunikasi

dengan seseorang, dimana ia akan
menggunakan

tutur

ngoko, krama atau pun

nama

kekerabatan,

paraban,

gelar

kebangsawaan, transposisi ajektif
dan poyokan.

bahasa

Faktor-faktor

yang

krama

mempengaruhi

komunikasi

inggil tergantung pada bagaimana

bentuk

posisi sosial dari mitra bicaranya.

keluarga dalam suatu keluarga

Komunikasi
sapaan

dalam

antaranggota

bentuk
keluarga

sapaan

antaranggota

adalah posisi orang tua terhadap
anak-anaknya

dari

tentunya

lebih

dalam bahasa Jawa dapat dilihat

berbagai

dari

unsur-

tinggi, namun berkaitan dengan

bentuk

pemakaian

kelengkapan

unsurnya.

Komunikasi

segi

dilihat

komunikasi bentuk

18

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

sapaan

ternyata

sering

penggunaannya

sekali
justru

menunjukan komunikasi bentuk
sapaan yang hormat.

DAFTAR PUSTAKA

Vol.3 No.5 Januari 2016

Winston, Inc.
Ibrahim, Abd. Syukur.1994, Panduan
Penelitian Etnografi Komunikasi.
Surabaya: Usaha Nasional
Kridalaksana, Harimurti. 1982. Fungsi
Bahasa
dan Sikap Bahasa.
Jakarta: Gramedia.

Harjana.2003.
Komunikasi
Intrapersonal dan Interpersonal.
Yogyakarta: Kanisius

Magnis-Suseno, Frans. 1985. Etika Jawa
:Sebuah Analisis Secara Filsafat.
Jakarta: Penerbit Bharata.

Aslinda, Syafyahya, Leni. 2007,
Pengantar Sosiolinguistik. Bandung:
Refika Aditama.

Ngalimun. 2010. Bentuk Sapaan Mesra
Antaranggota Keluarga dalam
Bahasa Jawa. TesisMagister
Bahasa dan Sastra Indonesia
Unlam Banjarmasin

Agus

Bratasiswara, R. Harman, 2000, Bau
Warna Adat Tata Cara Jawa.
Jakarta: Yayasan Suryasumirat.
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa
Indonesia: Pendekatan Proses.
Jakarta: Rineka Cipta
Dedy Mulyana. 2010.
Komunikasi
Antar
Budaya.
Pandangan
Komunikasi dengan Orangorang
Berdeda
Budaya.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Geretz, Hildred. 1985. Kebudayaan
Jawa. Terjemahan. Jakarta: Grfiti
Press.
Hymes, Dell. 1972. Model of the
Interaction of Language and
Sosial Life. Holt Rinehart and

………… 2015.Efektivitas Komunikasi
Berkelanjutan Buadaya Jawa
Studi Kasus Bentuk Sapaan.
Tesis Magister Ilmu Komunikasi
Uniska Banjarmasin
Poedjasoedarmo,
Soepomo.
1979.
Tingkat Tutur Bahasa Jawa.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan
Bahasa
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik
Analisa
Bahasa. Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan
secara Linguistik. Yogyakarya:
Duta Wacana University Press.

19

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25