Rumah Sakit Terakreditasi Penuh Tingkat Dasar dengan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Ibnu Sina Padang1
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang – Yarsi Sumbar
bertempat di Jl. Gajah Mada Gunung Pangilun Padang.
Pertamakali Pendirian RS pada tanggal 30 Mei 1972 masih dalam
bentuk Balai Kesehatan yang terletak dijalan Rasuna Said dengan
status gedung kontrak. Pada Januari 1981 sampai dengan 1985,
Balai kesehatan“Ibnu Sina” berpindah dan menyewa tempat di
Jalan

Sudirman Nomor 13, ditempat baru ini

status berubah

menjadi rumah sakit dengan izin Depkes, dengan kapasitas 15
tempat tidur. Kemudian pada Bulan Oktober 1986 RSI. “Ibnu
Sina” Padang bepindah lokasi ke Jalan Proklamasi No. 63 dengan
memakai gedung wakaf dari Ny. Hj. Badariah Roesma, dengan
kapasiitas 40 tempat tidur. Seiring dengan perkembangan

pelayanan Rumah Sakit yang mana bangunan tidak memadai untuk
menambah fasilitas rawat inap sehingga awal tahun 1989 pihak
yayasan memutuskan untuk membeli sebidang tanah seluas
6.796,00 M2 yang berlokasi di Jl. Gajah Mada Gunung Pangilun
Padang, yang pemakaiannya diresmikan pada tanggal 22 Desember
1

Deki Jonianto, SDM : Profil Rumah Sakit Ibnu Sina Padang, ( Gunung Panggilun,
Jumat, 19 Mei 2017), Jam 09.30

53

54

1989 oleh Bapak Menteri Azwar Anas dengan kapasitas tempat
tidur saat itu sebanyak 50 tempat tidur, yang saat ini perkembangan
pelayanannya cukup pesat dimana jumlah tempat tidur saat ini
sudah menjadi 99 tempat tidur.
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pada merupakan salah satu
dari 6 ( enam ) Rumah Sakit dibawah naungan Yayasan Rumah

Sakit Islam ( YARSI ) Sumatera Barat. Dalam rangka
meningkatkan pelayanan yang berorientasi pada Customer
Satisfaction salah satunya Pasien Safety, pada tanggal 29 Oktober
2007 RSI ”Ibnu Sina” Padang dengan tipe madya terdaftar sebagai
Rumah Sakit Terakreditasi Penuh Tingkat Dasar dengan
keputusan Menkes RI No. YM.01.10/III/1149/2007.
RSI ”Ibnu Sina” Padang telah menyediakan beberapa
fasilitas yang memadai guna menunjang pelayanan kepada
masyarakat dan perusahaan langganan pada khususnya. Pelayanam
kesehatan pada RSI ”Ibnu Sina” Padang terdiri dari pelayanan
rawat jalan, rawat inap, serta didukung oleh penunjang medis
lainnya.
Pada tanggal 30 November 2007 dioperasional gedung baru
Zam – zam untuk VIP Khusus dengan kapasitas 4 tempat tidur,
kemudian pada tanggal 28 November 2009 dioperasionalkan
penambahan ruangan VIP Khusus dengan kapasitas 3 tempat tidur
dan kelas IA dengan kapasitas 14 tempat tidur dan pada tanggal 7

55


November 2016 diresmikan rawat inap Mulatazam sehingga
sampai sekarang kapasitas ruang Rawat Inap menjadi 102 tempat
tidur.
2. Visi dan Misi Rumah Sakit Ibnu Sina Padang
Visi

: Mewujudkan Rumah Sakit Islam Ibnu SinaYarsi Sumbar

Padang menjadi tipe B dengan pelayanan professional dan Islami
tahun 2017.
Misi

:

a. Meningkatkan kwantitas dan kualitas sumberdaya manusia
sesuai dengan standar tipe B
b. Membangun loyalitas SDM yang professional dan berbudaya
kerja Islami
c. Melakukan peningkatan mutu secara terus menerus
d. Menerapkan nilai-nilai Islami kedalam seluruh aspek pelayanan

maupun pengelolaan RS
e. Melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana pelayanan sesuai
standar tipe B

56

B. Hasil Penelitian
Dasar Pelaporan Keuangan Rumah Sakit Ibnu Sina Padang
Berikut laporan keuangan Rumah Sakit Ibnu Sina Padang Tahun 2015
Tabel 4.1
Rumah SakitIslam “Ibnu Sina” Padang
Yarsi Sumatera Barat
Neraca
31 Desember 2015
(Dinyatakan Dalam Rupiah)
2014

2015

ASET

Aset Lancar
Kas dan setara kas

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Piutang Pasien

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Piutang Antar cabang

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Piutang lain-lain


Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Persediaan

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Biaya dibayar dimuka

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

R/K kantor pusat

Rp xx.xxx


Rp xx.xxx.

Jumlah Aset Lancar

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Aset Tidak Lancar
Aset tetap bersih
Aset tidak lancar lainnya – bersih

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.


Jumlah Aset Tidak Lancar

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

JUMLAH ASET

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Kewajiban dan Aset Bersih
Kewajiban Jangka Pendek

57

Pembiayaan murabahah jangka pendek
Hutang usaha


Rp xx.xxx
Rp xx.xxx.
Rp xx.xxx
Rp xx.xxx.

Hutang biaya

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Pendapatan diterima dimuka

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Dana titipan


Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Hutang lain-lain

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Kewajiban Jangka Panjang
Hutang kantor pusat

Rp xx.xxx


Rp xx.xxx.

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Jumlah Kewajiban Jangka panjang

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

ASET BERSIH
Terikat permanen

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Jumlah aset bersih

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Jumlah kewajiban dan aset bersih

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Pembiayaan murabahah jangka panjang

Tidak terikat

* Disajikan kembali, lihat catatan 3

Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Sumber : Data Olahan

58

Tabel 4.2
Rumah SakitIslam “Ibnu Sina” Padang
Yarsi Sumatera Barat
Laporan Aktivitas
31 Desember 2015
(Dinyatakan Dalam Rupiah)
PENDAPATAN TIDAK TERIKAT
Jasa layanan
Jasa lain-lain

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Jumlah Pendapatan Tidak Terikat Rp xx.xxx
BEBAN TIDAK TERIKAT
Beban bahan terpakai dan jasa medis

Rp xx.xxx.

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Jumlah Beban Tidak Terikat

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Kenaikan / (Penurunan) Aset Neto

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Aset Neto Awal Tahun

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Modal sumbangan (waqaf)

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

ASET NETO AKHIR TAHUN

Rp xx.xxx

Rp xx.xxx.

Beban sumber daya
Beban administrasi dan umum
Beban lain-lain

Sumber : Data Olahan

59

C. Hasil Analisis
Komponen Pelaporan yang Digunakan
Tabel 4.3 Analisis Komponen Pelaporan yang Digunakan Rumah Sakit
Ibnu Sina Padang
No

1

Komponen Pelaporan

Laporan Keuangan Rumah

Sesuai atau

yang Digunakan

Sakit Ibnu Sina Padang

Tidak Sesuai

PSAK No 45:

Rumah Sakit:

Laporan keuangan

Laporan keuangan rumah

nirlaba meliputi

sakit Ibnu Sina Padang terdiri

laporan posisi

dari neraca, laporan

keuangan, laporan

aktivitas, laporan arus kas,

aktivitas, laporan

dan catatan atas laporan

Sesuai

arus kas, dan catatan keuangan.
atas laporan
keuangan.

Hasil penelitian di Rumah Sakit Ibnu Sina Padang menunjukkan bahwa
analisis laporan keuangan Rumah Sakit Ibnu Sina Padang pada indikator pertama
yaitu komponen pelaporan yang digunakan terdiri dari neraca, laporan aktivitas,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Hal ini telah sesuai dengan
PSAK No. 45 yang berisi laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan
posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan. Secara umum komponen pelaporan yang digunakan telah sesuai,
namun ada beberapa perbedaan pada penyebutan nama, contohnya pada laporan

60

keuangan Rumah Sakit Ibnu Sina Padang digunakan istilah Neraca sedangkan
pada PSAK No. 45 digunakan istilah laporan posisi keuangan.
Tabel 4.4. Analisis Klasifikasi aktiva dan kewajiban Rumah Sakit Ibnu Sina
Padang berdasarkan PSAK No. 45
No

Klasifikasi Aktiva dan
Kewajiban

Laporan Keuangan Rumah
Sakit Ibnu Sina Padang

2

Aset
Entitas nirlaba biasanya
melaporkan masingmasing unsur aset dalam
kelompok yang homogeny
:
a. Kas dan setara
kas
b. Piutang pasien,
pelajar, anggota
dan penerimaan
jasa lainnya
c. Persediaan
d. Sewa, asuransi
dan jasa lain yang
dibayar dimuka
e. Instrumen
keuangan dan
investasi jangka
panjang
f. Tanah, gedung,
peralatan,
perlengkapan
serta aset tetap
lainnya yang
digunakan untuk
menghasilkan
barang dan jasa.
Kewajiban
Karateristikserupadalamsu
atukelompok yang relative
homogeny.

Aset
Diklasifikasikan menjadi 2:
- Aset lancar terdiri dari
kas dan setara kas, piutang
pasien, piutang antar
cabang, piutang lain-lain,
persediaan, biaya dibayar
dimuka, R/K kantor pusat
- aset tidak lancar terdiri
dari aset tetap bersih dan
asaet tidak lancar lainnya
bersih
Kewajiban
Diklasifikasikan menjadi 2:
- kewajiban jangka pendek
- Kewajiban jangka
panjang

Sesuai atau
Tidak
Sesuai
Sesuai

61

Informasi likuiditas
diberikan dengan cara
sebagai berikut :
a. Menyajikan aset
berdasarkan
urutan likuiditas
dan liablitas
berdasarkan
tanggal jatuh
tempo
b. Mengelompokkan
aset berdasarkan
lancar dan tidak
lancar dan
liabilitas kedalam
jangka pendek
dan jangka
panjang
c. Mengungkapkan
informasi
mengenai
likuiditas aset
atau saat jatuh
temponya
liabilitas,
termasuk
pembatasan
penggunaan aset
pada catatan atas
laporan
keuangan.

Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Ibnu Sina Padang dapat
diketahui bahwa analisis laporan keuangan Rumah Sakit Ibnu Sina Padang pada
indikator kedua yaitu Klasifikasi aset dan kewajiban telah sesuai dengan PSAK
No. 45.

62

Tabel 4.5. Analisis klasifikasi aktiva bersih terikat dan tidak terikat
No

3

Klasifikasi Aktiva
Bersih Terikat dan
Tidak Terikat
PSAK No. 45 :
Laporan posisi keuangan
menyajikan jumlah
masing-masing kelompok
aktiva bersih berdasarkan
ada atau tidaknya
pembatasan oleh
penyumbang, yaitu:
terikat secara
permanen, terikat
secara temporer, dan
tidak terikat.
Informasi mengenai sifat
dan jumlah dari
pembatasan permanen
atau temporer
diungkapkan dengan cara
menyajikan jumlah
tersebut dalam laporan
keuangan atau dalam
catatan atas laporan
keuangan.

Laporan Keuangan Rumah
Sakit Ibnu Sina Padang
Rumah Sakit
Aset bersih diklasifikasikan
menjadi terikat permanen,
tidak terikat, dan terikat
temporer.
Terikat temporer tidak
dicantumkan / dibuat
dikarenakan nilainnya
adalah nol

Sesuai atau
Tidak
Sesuai
Sesuai

Menurut hasil penelitian di Rumah Sakit Ibnu Sina Padang dapat dilihat
bahwa analisis laporan keuangan Rumah Sakit Ibnu Sina Padang pada indikator
ketiga yaitu klasifikasi aktiva bersih terikat dan tidak terikat sudah sesuai dengan
PSAK No. 45. Perbedaanya hanya terletak pada pembagian aktiva bersih, jika di
PSAK No. 45 ada tiga macam, yaitu aktiva bersih tidak terikat, aktiva bersih
terikat permanen, dan aktiva bersih terikat temporer. Tetapi dalam laporan

63

keuangan Rumah Sakit Ibnu Sina Padang yang dicantumkan hanya dua, yaitu aset
bersih tidak terikat, dan terikat permanen. Terikat temporer tidak dicantumkan
karena nilainya adalah nol karena semua aset bersih terikat temporer dimasukkan
kedalam aset bersih terikat permanen.
Tabel 4.6 Analisis Perubahan Kelompok Aktiva Bersih Rumah Sakit Ibnu Sina
Padang berdasarkan PSAK No 45
No

Perubahan Kelompok
Aktiva Bersih

Laporan Keuangan Rumah
Sakit Ibnu Sina Padang

4

PSAK No 45 :
Laporan aktivitas
menyajikan jumlah
perubahan aktiva bersih
terikat permanen,
terikat temporer, dan
tidak terikat dalam
suatu periode.

Rumah Sakit
Dalam laporan aktivitas
menyajikan pendapatan tidak
terikat, beban tidak terikat

Sesuai atau
Tidak
Sesuai
Sesuai

Hasil penelitian di Rumah Sakit Ibnu Sina Padang menunjukkan bahwa
analisis laporan keuangan Rumah Sakit Ibnu Sina Padang pada indikator keempat
yaitu perubahan Kelompok Aktiva Bersih sudah sesuai dengan PSAK No. 45.
Dimana laporan keuangan Rumah Sakit Ibnu Sina Padang memakai penerapan
PSAK No. 45 tentang laporan aktivitas bentuk A yang terdiri dari pendapatan dan
penghasilan tidak terikat, aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan, beban dan
kerugian, pemenuhan program pembatasan, perubahan dalam aset bersih terikat
permanen,kenaikan aset bersih, aset bersih awal tahun, dan aset bersih pada akhir
tahun. Tetapi ada perbedaan antara laporan keuangan Rumah Sakit Ibnu Sina

64

Padang dengan PSAK No. 45 yaitu pada Rumah Sakit hanya ada komponen
pendapatan tidak terikat dan beban terikat, namun demikian secara keseluruhan
antara pelaporan Rumah Sakit Ibnu Sina Padang dengan PSAK No. 45 terkait
dengan laporan aktivitasnya sudah sama.
Tabel 4.7. Analisis Informasi pendapatan dan beban Rumah Sakit Ibnu Sina
Padang
No

Klasifikasi Pendapatan
dan Beban

5

PSAK No 45 :
Laporan aktivitas
menyajikan jumlah
pendapatan dan beban
secara bruto. Namun
demikian pendapatan
investasi dapat disajikan
secara neto dengan syarat
beban-beban terkait, seperti
beban penitipan dan beban
penasihat investasi,
diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan.

Laporan Keuangan
Rumah Sakit Ibnu Sina
Padang
Rumah Sakit
Laporan aktivitas :
Pendapatan dan beban.
Dalam Rumah Sakit Ibnu
Sina Padang tidak
memiliki pendapatan dari
investasi tetapi dari jasa
saja. Dimana ada dua
pendapatan jasa rumah
Sakit Ibnu Sina Padang
yaitu : jasa layanana dan
jasa lain-lain

Sesuai atau
Tidak
Sesuai
Sesuai

Menurut hasil penelitian di Rumah Sakit Ibnu Sina Padang dapat dilihat
bahwa analisis laporan keuangan Rumah Sakit Ibnu Sina Padang pada indikator
kelima yaitu informasi pendapatan dan beban sudah sesuai dengan PSAK No. 45,
tetapi Rumah Sakit Ibnu Sina Padang tidak memiliki pendapatan dari investasi
tetapi dari jasa jasa.

65

Dimana ada dua pendapatan jasa dari Rumah Sakit Ibnu Sina Padang yaitu
jasa layanan dan jasa lain-lain
a) Jasa layanan, terdiri dari :
1) Pendapatan rawat jalan, terdiri dari poli umum, poli gigi, poli akut,
poli konsultasi, gizi, ruhis, poli spesial, poli penyakit dalam, poli anak,
poli bedah, poli kebidanan, poli mata, poli THT, poli syaraf, poli paruparu, poli penyakit kulit dan kelamin, poli jantung, poli orthopedia,
poli psikiater, poli ankhologi, poli uroligi, poli bedah anak, poli bedah
vasculer, poli bedah mulut, poli bedah syaraf, poli digestif, dan poli
bedah plastik.
2) Pendapatan rawat inap, terdiri dari pendapatan rawatan arafah,
pendapatan rawatan shafa, pendapatan rawatan marwa, pendapatan
zam-zam, perawatan ICU/ICCU, pendapatan rawatan perinatologi.
3) Pendapatan tindakan medis, terdiri dari pendapatan UGD, pendapatan
kamar operasi, pendapatan kamar bersalin, instalasi farmasi,
laboratorium

(PA),

radionostik,

pendapatan

ECG,

tredmilll,

pendapatan audiogram, pendapatan CTG, pendapatn fisiotherapi,
pendapatan medical check up.
4) Pendapatan operasional lainnya, terdiri dari pendapatan ambulance,
pendapatan

medical

recoret,

pendapatan

administrasi

/

surat

keterangan, pendapatan sewa, pendapatan gizi, pendapatan pelayanan
pelanggan, keuntungan penjualan, dan keuntungan penjualan aktiva
tetap.

66

b) Pendapatan jasa lain-lain, terdiri dari pendapatan non operasional lainnya
dan pendapatan bagi hasil.
Jika dilihat dari sisi ekonomi syariahnya, ada tida prinsip umum
akuntansi Islam, berdasarkan Surat Al-Baqarah 282 :
1. Prinsip Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban selalu berkaitan dengan konsep amanah. Wujud
pertanggungjawaban biasanya dalam bentuk laporan akuntansi.
Hubungan

prinsip

pertanggungjawaban

disini

dengan

laporan

keuangan rumah sakit Ibnu Sina Padang adalah bagaimana para-para
pihak yang telah diberikan amanah untuk mempertanggungjawabkan
semua dana yang sudah diberikan oleh para donatur untuk
memperlancar aktivitas bisnisnya dalam memperoleh sumber daya.
2. Prinsip Keadilan
Dalam konteks akuntansi, menegaskan, kata adil dalam ayat 282 surat
Al-Baqarah, secara sederhana dapat berarti bahwa setiap transaksi
yang dilakukan oleh perusahaan harus dicatat dengan benar.
Hubungan prinsip keadilan dengan laporan keuangan Rumah Sakit
Ibnu Sina Padang adalah bagaimana pihak yang melakukan pencatatan
atas laporan keuangan harus diatur dan dicatat sedemikian rupa sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku dan standar akuntansi yang
berlaku di Rumah Sakit adalah PSAK No. 45.
3. Prinsip Kebenaran

67

Dalam akuntansi selalu dihadapkan pada masalah pengakuan dan
pengukuran laporan. Aktivitas ini akan dapat dilakukan dengan baik
apabila dilandaskan pada nilai kebenaran. Kebenaran ini akan dapat
menciptakan nilai keadilan dalam mengakui, mengukur, dan
melaporkan transaksi-transaksi dalam ekonomi.
Hubungan prinsip kebenaran dengan laporan keuangan Rumah Sakit
Ibnu Sina Padang adalah dengan adanya pihak audit untuk memeriksa
kembali apakah pelaporan keuangan Rumah Sakit Ibnu Padang sudah
dicatat dengan benar sebagai bahan pertanggungjawaban terhadap dana
yang sudah diberikan oleh para donatur atau pemasok dana lainnya.