1 UPAYA JOKO WIDODO-BASUKI PURNAMA DAN FAUZI BOWO-NACHROWI DALAM MENANGANI MASALAH BUDAYA DAN KONFLIK DI JAKARTA PADA PEMILIHAN TAHUN 2012
UPAYA JOKO WIDODO-BASUKI PURNAMA DAN FAUZI BOWO-NACHROWI
DALAM MENANGANI MASALAH BUDAYA DAN KONFLIK DI JAKARTA
PADA PEMILIHAN TAHUN 2012
Damayanti, S.Sos., M.Si.
Dosen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
damay.bsaksono@gmail.com
ABSTRACT
Jakarta gubernatorial election in 2012 has become a major event. Preparation to
win the election for governor of Jakarta into a critical moment that needs to be done
carefully. Various messages, figure, media, target audiences and impact of the message to
be delivered mapped by each candidate. One of the winners in the Jakarta gubernatorial
election in 2012 is Joko Widodo and Basuki Purnama who is successfully manage culture
and conflict in these elections.
The purpose of this paper is to describe and explain the efforts made Joko WidodoBasuki Purnama and Fauzibowo-Nachrowi in managing cultural issues and conflicts to win
the election for governor of DKI Jakarta in 2012.
Methods of research conducted in this paper uses content analysis. Mass media is to
be analyzed Tempo Interactive online media campaign during the second round takes
place. Results in the discussion paper is to provide an overview of the cultural messages
and conducted conflict Joko Widodo-Basuki Purnama and Fawzibowo-Nachrowi during
the campaign that will become a reference material for the various parties associated with
the election.
Keywords: election, message, culture and conflict
Menurut
INTRODUCTION
Dalam
“Pada
persaingan
Hidayat
dasarnya
politik
memperebutkan kursi gubernur DKI
mengandung konflik
tampak jelas bahwa
kepentingan.Suatu
politik
mencoba
banyak
untuk
partai
berawal
mengusung
dari
(2002:124)
selalu
dan persaingan
konflik
biasanya
kontroversi-kontroversi
calonnya menjadi pemimpin di ibukota
yang muncul dalam berbagai peristiwa
Indonesia.
Namun
politik,
memenuhi
kualifikasi
akhirnya,
yang
dimana
kontroversi
tersebut
Widodo
diawali dengan hal-hal yang abstrak dan
(Jokowi) – Basujki Tjahja Purnama
umum, kemudian bergerak dan berproses
(Ahok).
menjadi suatu konflik”.
Berbagai hal
Joko
Sedangkan
dilakukan calon untuk
Rauf
(2001:19)
dapat menarik simpati masyarakat DKI,
menegaskan “Konflik politik merupakan
sehingga persaingan pun sangat ketat.
salah satu bentuk konflik sosial, dimana
keduanya memiliki ciri-ciri mirip, hanya
1
yang membedakan konflik sosial dan
pengelolaan
politik adalah kata politik yang membawa
conflict). Ini sebuah perbedaan sangat
konotasi tertentu bagi isitilah konflik
penting. Pertama, penyelesaian konflik
politik, yakni mempunyai keterkaitan
menunjuk
dengan negara/ pemerintah, para pejabat
penghilangan
politik/pemerintahan, dan kebijakan.
demikian implikasinya adalah konflik
Sebenarnya
adalah
bagian
kegiatan
dari
politik
(management
konflik
pada
penghentian
suatu
konflik,
atau
dengan
merupakan sesuatu yang negatif, yang
kehidupan
bisa
diselesaikan,
diakhiri,
bahkan
berbeda
dengan
bermasyarakat seperti yang dijelaskan
dihapuskan.
Plano, dkk (1994:40) yaitu
penyelesaian konflik, pengelolan konflik
“Sebagai
Kedua,
aktivitas politik, konflik merupakan suatu
lebih
jenis interaksi (interaction) yang ditandai
konflik bisa positif, bisa juga negatif.
dengan bentrokan atau tubrukan diantara
Meskipun makna istilah-istilah tadi tentu
kepentingan,
kebijaksanaan,
masih menjadi perdebatan (debatable)
program, dan pribadi atau persoalan dasar
hal ini menunjukkan bahwa persoalan
lainnya yang satu sama lain saling
konflik memiliki berbagai pendekatan
bertentangan.”
termasuk istilah-istilahnya.
gagasan,
Sehingga
itu
pemahaman
bahwa
dapat
Dalam kaitan itu, setidaknya ada
digambarkan seperti perbedaan pendapat,
5 (lima) sumber konflik potensial, baik
persaingan
menjelang,
dan
bentuk
memberi
pertentangan
antara
saat
penyelenggaraan,
individu dan individu, individu dengan
maupun
kelompok, kelompok dengan individu
(Haris:2005). Pertama, konflik yang
atau
bersumber dari mobilisasi politik atas
individu,
kelompok
dengan
pemerintah.
pengumuman
hasil
pilkada
nama etnik, agama, daerah, dan darah.
Dalam konteks demokrasi ada
Kedua, konflik yang bersumber dari
perubahan pemahaman mengenai konflik
kampanye negatif antarpasangan calon
politik,
lagi
kepala daerah. Ketiga, konflik yang
dipahami sebagai aktifitas yang negatif,
bersumber dari premanisme politik dan
buruk, dan merusak, tetapi sebaliknya
pemaksaan kehendak. Keempat, konflik
konflik merupakan aktifitas yang positif
yang bersumber dari manipulasi dan
dan dinamis.
kecurangan penghitungan suara hasil
dimana
konflik
tidak
Hal ini berlanjut pada perubahan
pilkada. Kelima, konflik yang bersumber
konsepsi penyelesaian konflik menjadi
2
dari perbedaan penafsiran terhadap aturan
suatu
main penyelenggaraan pilkada.
minat.
Ada beberapa pendekatan untuk
konsep
yang
Secara
didefinisikan
membangkitkan
formal
budaya
sebagai
tatanan
menangani konflik, yang terkadang juga
pengetahuan, pengalaman, kepercayaan,
dipandang sebagai tahap-tahap dalam
nilai, sikap, makna dan diwariskan dari
suatu proses. Fisher, dkk (2001:6-7)
generasi ke generasi, melalui usaha
menggambarkan sebagai berikut: (1)
individu dan kelompok.”
pencegahan konflik yang bertujuan
Budaya berkesinambungan dan
untuk mencegah timbulnya konflik yang
dimana-mana;
budaya
juga
konflik
berkenaan dengan bentuk fisik serta
bertujuan untuk mengakhiri perilaku
lingkungan sosial yang mempengaruhi
kekerasan
persetjuan
kita sejak dalam kandungan hingga mati,
pengelolaan konflik
kita dikuburkan dengan cara-cara yang
keras;
penyelesaian
hadir
(2)
melalui
perdamaian; (3)
bertujuan
suatu
untuk
dan
sesuai dengan budaya kita. Artinya
dengan
budaya dan komunikasi tidak dapat
mendorong perubahan perilaku positif
dipisahkan, oleh karena budaya tidak
bagi
(4)
hanya menentukan siapa bicara siapa,
kegiatan
tentang apa, dan bagaimana komunikasi
menghindari
kekerasan
pihak-pihak
resolusi
membatasi
yang
konflik
terlibat;
yaitu
dan
berlangsung, tetapi budaya juga turut
berusaha membangun hubungan baru
menentukan orang menyandi pesan ,
yang bisa tahan lama di antara kelompok-
makna yang ia miliki untuk pesan dan
kelompok yang bermusuhan; dan (5)
kondisi-kondisinya
transformasi konflik yaitu kegiatan
memperhatikan, dan menafsirkan pesan.
menangani
sebab-sebab
konflik
untuk
mengirim,
mengatasi sumber-sumber konflik sosial
METHODS
dan politik yang lebih luas dan berusaha
mengubah
kekuatan
negatif
Metode yang digunakan adalah
dari
kualitatif deskriptif dengan analisis isi
peperangan menjadi kekuatan sosial dan
yang dilakukan melalui pemberitaan
politik yang positif.
media online Tempo.co selama putaran
Dalam upaya menanggani konflik
tidak
menyikapi
konflik
kedua Pemilihan Gubernur DKI. Kategori
lepas dari bagaimana seseorang
kemudian
tersebut.
konflik yaitu (1) Konflik yang bersumber
menyelesaikan
Menurut
dari mobilisasi politik atas nama etnik,
Ahmad
agama, daerah, dan darah. (2) Konflik
Sihabudin (2011;19) “Budaya adalah
3
yang bersumber dari kampanye negatif
19 September 2012. Dari 41 Berita
antarpasangan calon kepala daerah. (3)
tersebut
Konflik yang bersumber dari premanisme
mengandung konflik yang kemudian
politik
dijabarkan
dan
Sedangkan
pemaksaan
kategori
kehendak.
untuk
16
Berita
diantaranya
bagaimana
Jokowi-Ahok
menangani konflik tersebut.
Upaya
berita-berita
menangani Konflik: (1) Pencegahan
yang
ada
di
konflik yang bertujuan untuk mencegah
Tempo.co
timbulnya
(2)
kampanye putaran kedua, terdapat 16
penyelesaian konflik bertujuan untuk
berita yang mengadung konflik. 11 berita
mengakhiri perilaku kekerasan melalui
diantaranya termasuk dalam kategori
suatu
Konflik Mobilisasi, dan 5 berita termasuk
konflik
persetjuan
yang
keras.
perdamaian.
(3)
selama
periode
masa
pengelolaan konflik bertujuan untuk
dalam
membatasi dan menghindari kekerasan
Negatif, dan tidak ada berita yang masuk
dengan mendorong perubahan perilaku
dalam
positif bagi pihak-pihak yang terlibat. (4)
Premanisme/Pemaksaan.
resolusi
konflik
yaitu
kategori
Konflik
Kampanye
kategori
Konflik
Terdapat 11 berita yang termasuk
kegiatan
dan
dalam kategori Konflik Mobilisasi, terdiri
berusaha membangun hubungan baru
atas 5 berita pada tanggal 14 September
yang bisa tahan lama di antara kelompok-
2013, 3 berita pada tanggal 15 September
kelompok
2013 dan 3 berita pada tanggal 16
menangani
sebab-sebab
yang
konflik
bermusuhan.
(5),
transformasi konflik yaitu kegiatan
September 2013.
mengatasi sumber-sumber konflik sosial
5
berita
pada
tanggal
14
dan politik yang lebih luas dan berusaha
September 2013, yang masuk dalam
mengubah
dari
kategori konflik yang bersumber dari
peperangan menjadi kekuatan sosial dan
mobilisasi politik atas nama etnik, agama,
politik yang positif.
daerah,
kekuatan
negatif
dan
darah
yaitu:”Jokowi
Kunjungi Basis Pendukung Foke", "Foke
RESULT
AND
CONFLICT
Dalam
DISCUSSION
penyampaian
dan Jokowi Jumatan Bersama", "Jokowi
Pilih Pengembangan kampung, Foke
Berita
Komunitas",
mengenai pemilukada DKI putaran kedua
Bowo:
Hapus
Korupsi Tak Bisa dengan Retorika",
yang diambil dari Tempo.Co, terdapat 41
Berita selama masa
"Fauzi
"Yel-Yel Sepanjang Jeda Debat Fauzi
kampanye dan
Bowo-Jokowi",
pengambilan suara yaitu dari tanggal 144
3
berita
pada
tanggal
Upaya Menangani Konflik
15
September 2013, yang masuk dalam
Dari 16 berita yang memiliki
kategori Konflik Mobilisasi berjudul:
konflik tersebut, 1 berita termasuk dalam
"Selebaran Foto Jokowi Umrah dibagikan
kategori
upaya
di
dengan
cara
Kemayoran",
"Fauzi
Janji
Tak
menangani
Pencegahan
konflik
Konflik,
Diskriminasi, Jokowi Sekolah Plus",
Pengelolaan Konflik 1 berita, Resolusi
"Jokowi:
Konflik 7 berita, Transformasi Konflik 7
Jakarta
Harus
Jadi
Pusat
Kebudayaan",
3
berita
berita
pada
tanggal
16
Konflik
berjudul:"Jokowi
ada
kategori
berita
yang
Penyelesaian
Konflik.
Mobilisasi
Janjikan
tidak
mengandung
September 2013, yang masuk dalam
kategori
dan
Dari 16 Berita terdapat 1 berita
Gambar-
masuk
ke
dalam
kategori
upaya
Gambar Baru Nanti Malam", "Jokowi:
menangani dengan Pencegahan Konflik
Rombongan
20
yaitu pada tanggal 14 September 2014
September Ini", dan "Bagaimana Jokowi
dengan judul “Diserang Gadis Kotak-
dan Foke Saling Serang Saat Debat".
Kotak
Semut
Menang
Dari 16 Berita, 5 berita termasuk
dalam
kategori
Jokowi
Cuek”.
Tidak
terdapat berita yang termasuk dalam
Kampanye
upaya Konflik Penyelesaian. Terdapat 1
Negatif yaitu kampanye negatif antar
berita yang termasuk ke dalam kategori
pasangan calon kepala daerah. Sebanyak
upaya Pengelolaan Konflik yaitu pada
2 berita
pada tanggal 14 September
tanggal 14 September 2013 berjudul
2013, berjudul: “Diserang Gadis Kotak-
"Foke Sindir Lawannya Lompat –Lompat
Kotak Kubu Jokowi Cuek”, “Foke sindir
Raih Jabatan".
Lawannya
Konflik
Kubu
Lompat-Lompat
Tidak
Raih
terdapat
Jabatan”, 3 berita pada tanggal 15
termasuk
September 2013berjudul: “Fauzi:Kartu
menangani
Sehat Gratis JokowiPesesan Kosong”,
Penyelesaian Konflik.
“Jokowi:Foke Bisa Menang 91 Persen
dalam
berita
kategori
konfllik
dengan
yang
upaya
cara
Sebanyak 1 berita termasuk dalam
Jika…”, dan “Jokowi Jawab Tudingan
kategori
Foke Soal Kartu Sehat dan Pendidikan
Pengelolaan Konflik yaitu pada tanggal
Gratis”.
termasuk
14 September 2013, dengan judul: “Foke
Konflik Premanisme/Pemaksaan tidak
Sindir Lawannya Lompat-lompat Raih
ada.
Jabatan”.
Sedangkan
yang
5
upaya
menangani
dengan
Sebanyak 7 berita termasuk dalam
kategori
upaya
menangani
Foke Soal Kartu Sehat dan Pendidikan
Gratis”.
konflik
dengan cara Resolusi Konflik yaitu terdiri
1. Pencegahan Konflik
atas 2 berita pada tanggal 14 september
2013 dengan judul: “Jokowi Kunjungi
Terdapat 1 berita yang mengandung
Basis Pendukung Foke”, dan “Foke dan
kategori upaya Pencegahan Konflik, yaitu
Jokowi Jumatan Bersama”, 2 Berita
pada tanggal 14 September 2013 berjudul
tanggal
“Diserang
15
September
2013
Gadis
Kotak-kotak
Kubu
berjudul:”Jokowi: Jakarta Harus Jadi
Jokowi Cuek” Berita ini termasuk dalam
Pusat Kebudayaan” dan “Jokowi: Foke
kategori Negatif Konflik Kampanye,
Bisa Menang 91 Persen, Jika….”. 3 berita
Kubu Jokowi acuh tak acuh dengan
pada
2013
menggunakan frase "biarkan saja ".
berjudul: “Jokowi Janjikan Gambar-
Dalam hal ini kata "Biarkan saja"
Gambar Baru Nanti Malam”, “Jokowi:
menyiratkan
Rombongan
kekerasan.
tanggal
16
September
Semut
Menang
20
September Ini”’ dan “Bagaimana Jokowi
pencegahan
konflik
Pada berita yang termasuk dalam
dan Foke Saling Serang Saat Debat”.
kategori
Konflik
Mobilisasi,
tidak
terdapat berita yang termasuk dalam
Sebanyak 7 berita termasuk dalam
upaya Transformasi Konflik yaitu terdiri
kategori
atas 3 berita pada tanggal 14 September
Penyelesaian Konflik dan Pengelolaan
2013
Konflik.
berjudul:
Pengembangan
“Jokowi
Kampung,
Pilih
upaya
Pencegahan Konflik,
Foke
Komunitas”, “Fauzi: Hapus Korupsi Tak
2. Penyelesaian Konflik
bisa dengan Retorika”, dan “Adu Yel-Yel
Tidak terdapat berita yang termasuk
Sepanjang Jeda Debat Fauzi Bowo-
dalam upaya menangani konflik dengan
Jokowi”. Sebanyak 4 berita pada tanggal
cara Penyelesaian Konflik baik berita
15
yang
September
”Selebaran
2013
foto
dengan
Jokowi
judul:
Umrah
termasuk
kategori
Konflik
Mobilisasi maupun Konflik Kampanye
Dibagikan di Kemayoran”, “Fauzi Janji
Negatif.
Tak Diskriminasi, Jokowi Sekolah Plus”,
3. Pengelolaan Konflik
Fauzi: Kartu Sehat Gratis Jokowi Pepsan
Terdapat 1 berita yang termasuk dalam
Kosong”, dan “Jokowi Jawab Tudingan
kategori Pengelolaan Konflik yaitu pada
6
tanggal 14 September 2013 berjudul:
menangani konflik dengan cara Resolusi
“Foke Sindir Lawannya Lompat-lompat
Konflik, yaitu 2 berita pada tanggal 14
Raih Jabatan”. Berita tersebut masuk
September 2013 dengan judul: “Jokowi
dalam
Negatif.
Kunjungi Basis Pendukung Foke” dan
Dalam berita tersebut Joko Widodo dan
“Foke dan Jokowi Jumatan Bersama”. 1
Basuki Tjahaja Purnama, yang memang
berita pada tanggal 15 September dengan
belum menyelesaikan masa tugas jabatan
judul: “Jokowi: Jakarta Harus Jadi Pusat
sebelumnya. Dalam hal ini tidak ada
Kebudayaan”, dan 3 berita pada tanggal
komentar yang dilakukan oleh kubu
16
Jokowi mengenai tudingan Fawzi Bowo,
“Jokowi Janjikan gambar-Gambar Baru
mengandung
ingin
Nanti Malam” “Jokowi: Rombongan
membantah namun juga tidak membela
Semut Menang 20 September Ini”,
diri, Pengelolaan konflik bertujuan untuk
dan“Bagaimana Jokowi dan Foke Saling
membatasi dan menghindari kekerasan
Serang Saat Debat”
kategori
Kampanye
makna
tidak
September
2013
dengan
judul:
dengan mendorong perubahan perilaku
Pada berita “Jokowi Kunjungi Basis
positif bagi pihak-pihak yang terlibat.
Pendukung Foke” ", kalimat dalam berita
Seolah kubu Jokowi mengakui bahwa
tersebut: "kita memang pergi ke tempat-
mereka memang melakukan hal yang
tempat yang kita agak kalah, agak tipis”.
dituding Fauzi Bowo sementara untuk
Kalimat tersebut mengandung makna
kategori Konflik Mobilisasi, tidak ada
kegiatan menangani sebab-sebab konflik
berita yang mengandung kategori upaya
dan berusaha membangun hubungan baru
Pengelolaan Konflik.
yang bisa tahan lama di antara kelompokkelompok yang bermusuhan dalam hal ini
daerah pendukung lawan politiknya yaitu
4. Resolusi Konflik
Foke.
Terdapat 7 berita yang termasuk dalam
kategori
upaya
menangani
Pada berita “Foke dan Jokowi Jumatan
konflik
dengan cara Resolusi Konflik, 6 berita
Bersama”
termasuk
menyatakan
dalam
kategori
Konflik
kalimat
“dari
berita
awal
yang
pihaknya
Mobilisasi dan 1 berita termasuk dalam
memang menjadwalkan akan salat jumat
kategori Kampanye Negatif.
di Masjid Al- Azhar” mengandung
makna
Pada berita yang termasuk kategori
pihak
Jokowi
berusaha
Konfllik Mobilisasi, terdapat 6 berita
membangun hubungan baru yang bisa
yang
bertahan lama dan berusaha membangun
mengandung
kategori
upaya
7
hubungan baru yang bisa tahan lama di
hubungan baru yang bisa bertahan lama
antara
dengan masyarakat kecil yang disebutnya
kelompok-kelompok
yang
sebagai “rombongan semut”.
bermusuhan; dalam hal ini masyarakat
Pada berita “Bagaimana Jokowi
yang mendukung lawan politiknya di
dan Foke Saling Serang Saat Debat”
kawasan tersebut.
Pada
berita
“Jokowi:
Jakarta
terdapat
kalimat
“Jokowi
kemudian
Harus Jadi Pusat Kebudayaan” terdapat
berbalik bertanya mengenai masalah
kalimat “Jakarta harus menajdi pusat
kemacetan yang tak kunjung selesai.
kebudayaan nusantara dengan tuan rumah
Program
betawi”. Dalam hal ini, kalimat tersebut
pembangunan koridornya belum sesuai
mengandung makna berusaha memangun
target serta pembangunan monorail dan
hubungan baru yang bisa bertahan lama
MRT yang menurut Jokowi bahkan
dengan
belum
masyarakat
kebanyakan
akan
Betawi
memilih
yang
lawan
bus
Trans
dimulai”
mengisyaratkan
politiknya yang berasal dari Betawi.
menyuarakan
Jakarta
yang
kalimat
tersebut
keinginan
untuk
hati
rakyat
mengenai
Pada berita “Jokowi Janjikan
pembangunan transportasi yang dapat
gambar-Gambar Baru Nanti Malam”
menyelesaikan masalah kemacetan di
terdapat kalimat “Mereka menyuguhkan
Jakarta untuk menjalin hubungan baru
gambar-gambar
yang bisa bertahan lama dengan mewakili
diantaranya
rancangankampung susun yang dijanjikan
suara rakyat tersebut.
akandibangun
Kampanye negatif resolusi
di
bantaran-bantaran
sungai maupun rel di Jakarta”. Kalimat
tersebut
mengisyaratkan
Berita yang termasuk dalam kategori
keinginan
Kampanye Negatif dan terkandung upaya
Jokowi menjalin hubungan baru yang
menangani dengan Resolusi Konflik
bisa bertahan lama dengan pendukungnya
terdapat 1 berita yaitu pada tanggal 15
yang berada di pinggir sungai dan rel
September 2013 dengan Judul: “Jokowi:
kereta api.
Foke Bisa Menang 91 persen, Jika…”
Pada berita “Jokowi: Rombongan
Semut
Menang
20
September
terdapat kalimat “Suaranya pasti akan
Ini”
mendapat 91 persen. Bukan dapat suara
Terdapat kalimat “Rombonan semut akan
34 persen (seperti pada putaran pertama
meemangkan pertarungan 20 September
lalu) jika Foke melaksanakan kesehatan
nanti”. Mengandung pesan keinginan
dan sekolah gratis,” hal ini mengandung
untuk bersatu dan menjalin hubungan
makna banyak suara rakyat yang kecewa
8
dengan Foke, sehingga Foke hanya
tersebut
mengandung
mendapat 34 persen suara, dan Jokowi
pembangunan yang akan difokuskan
ingin menjalin hubungan yang baru dan
kepada
bertahan lama dengan kelompok yang
perkotaan, sehingga terdapat pemerataan
kecewa dengan kepemimpinan Foke.
antara kelas atas dan kelas bawah. Hal
kaum
tersebut
pinggir
dapat
makna
bukan
dimaknai
hanya
kegiatan
mengatasi sumber-sumber konflik sosial
5. Transformasi Konflik
dan politik yang lebih luas dan berusaha
Penanganan konflik yang dilakukan
dengan Transformasi Konflik terdapat 7
mengubah
berita.
peperangan menjadi kekuatan sosial dan
5 berita yang termasuk dalam
Berita
berita pada tanggal 14 September 2013
judul
Pengembangan
negatif
dari
politik yang positif.
kategori Konflik Mobilisasi terdiri atas 3
dengan
kekuatan
kedua
yang
mengandung
“Jokowi
Pilih
Konflik Mobilisasi dengan penangan
kampung,
Foke
Transformasi konflik, berjudul: “Fauzi:
Komunitas”, “Fauzi: Hapus Korupsi Tak
Hapus
Bisa dengan Retorika”, dan “Adu yel-yel
Retorika” dengan kalimat “DKI Jakarta
sepanjang Jeda Debat Fauzi Bowo-
terkorup di Indonesia.” Hal tersebut
Jokowi”, dan 2 berita pada tanggal 15
bermakna dengan mengungkap hal yang
September
2013
judul:
negatif untuk kemudian mengubahnya
“Selebaran
Foto
Umrah
menjadi kekuatan sosial dan politik yang
dengan
Jokowi
Dibagikan di Kemayoran” dan “Fauzi
Korupsi
Tak
Bisa
dengan
positif.
Janji Tak Diskriminasi, Jokowi Sekolah
Berita ketiga, berjudul: “Adu Yel-Yel
Plus”. Sedangkan yang termasuk dalam
Sepanjang Jeda Debat Fauzi Bowo-
kategori
Negatif
Jokowi.” Dengan kalimat “Yel-yel Ahok-
terdapat 2 berita berjudul “Fauzi: Kartu
Ahok Jokowi”. Hal tersebut bermakna
Sehat Gratis Jokowi Pepesan Kosong”
adanya kelompok yang minoritas dalam
dan “Jokowi jawab Tudingan Foke Soal
hal ini adalah orang Cina dan keturunan
Kartu Sehat dan Pendidikan Gratis”.
Cina yang terwakili oleh Ahok, yang juga
Berita
Konflik
Kampanye
berjudul
pengembangan
“Jokowi
Kampung,
Pilih
merupakan calon wakil gubernur. Yel-yel
Foke
Ahok-Ahok
Jokowi
berusaha
Komunitas” terdapat kalimat “tidak akan
mengangkat hal yang dianggap negatif
membangun di kawasan Sudirman, tetapi
oleh pendukung Foke diubah menjadi
pengembangan
kekuatas sosial dan politik yang positif.
kampung.”
Kalimat
9
berjudul:
lawan politik Fauzi Bowo yaitu Jokowi
Umrah
mengusung kartu sehat dan pendidikan
dengan
gratis yang dianggap pepesan kosong (hal
kalimat “Selebaran gambar dengan foto
yang bohong) oleh Fauzi Bowo. Jokowi
Jokowi dan keluarganya sedang umroh
mengangkat kartu sehat dan pendidikan
juga dibagikan kepada warga” bermakna
gratis dalam kampanyenya. Hal yang
Jokowi
dianggap
Berita
“Selebaran
keempat,
Foto
Dibagikan
di
Jokowi
Kemayoran”,
ingin
menanggapi
konflik
sebagai
kosong
dimaknai
kegiatan
berkaitan dengan agama yang selama ini
tersebut
beredar negatif mengubahnya menjadi
mengatasi sumber-sumber konflik sosial
kekuatan sosial dan politik yang positif.
dan politik yang lebih luas dan berusaha
Berita kelima, berjudul: “Fauzi
mengubah
dapat
pepesan
kekuatan
negatif
dari
Janji Tak Diskriminasi, Jokowi Sekolah
peperangan menjadi kekuatan sosial dan
Plus”,
politik yang positif Berita berikutnya
dengan
kalimat
“Pemerataan
pendidikan di Ibu Kota. Caranya dengan
Berita kedua, berjudul: “Jokowi
membangun sekolah plus dan sekolah
Jawab Tudingan Foke Soal Kartu Sehat
unggulan di wilayah pinggiran.” Kalimat
dan
tersebut bermakna adanya kesenjangan
kalimat “Jika belum dilaksanakan itu
antra pembangunan sekolah plus di
baru (rencana namanya). Kalau pepsan
wilayah pusat dan daerah. Kekurangan
kosong saya nggak mungkin dapat suara
tersebut
91 persen (pada periode kedua) di Solo.”
dikelola
dengan
konflik
Pendidikan
Kalimat
menjadi kekuatan sosial politik yang
kosong tersebut telah dilaksanakan di
positif.
Solo, hal yang dianggap pepesan kosong
kekuatan sosial dan politik yang positif.
Kampanye Negatif dan mengandung
Upaya menangani konflik dengan
upaya penanganan konflik dengan cara
“Fauzi:
Kartu
Sehat
dengan
pepesan
oleh kubu Foke akan dilakukan menjadi
Berita yang termasuk kategori
Konflik
bermakna
Terdapat
transformasi dengan tujuan mengubahnya
Transformai
tersebut
Gratis.”
Resolusi
judul
Konflik
dan
Transformasi
Jokowi
Konflik merupakan upaya yang sering
Pepesan Kosong” terdapat kalimat “Joko
dilakukan selama periode Kampanye
Widodo, lawan Fauzi Bowo dalam
putaran kedua yaitu masing masing
memperebutkan kursi Gubernur DKI
dilakukan sebanyak 7 kali, sementara
Jakarta periode 2012-2017 ihwal kartu
upaya Pencegahan Konflik dilakukan
sehat dan pendidikan gratis”. Bermakna
hanya 1 kali selama periode tersebut.
Gratis
10
ma
Untuk upaya Pencegahan Konflik dan
3.
Al-Azhar
3.
3.
3.
3.
3. tidak
Pengelolaan Konflik dilakukan sebanyak
Joko
akan
wi
memban
masing-masing 1 kali selama masa
pilih
gunn di
peng
kawasan
putaran
Pemilihan
emba
sudirma
ngan
n tapi
Gubernur DKI tahun 2012. Upaya yang
Kam
pengem
pung,
bangan
tidak pernah dilakukan adalah upaya
Foke
kampun
Kom
g
Penyelesaian Konflik.
unita
kedua
Berita
kategori
Kampanye
s
yang
termasuk
kampanye
dalam
Negatif
4. fauzi:
4.
4.
4.
4.
4. DKI
dan
Hapu
Jakarta
s
terkorup
terkandung upaya menangani dengan
Koru
di
psi
Indonesi
transformasi Konflik terdapat 2 berita
Tak
a
yaitu pada tanggal 15 September 2013
deng
dengan judul: “Fauzi: Kartu Sehat Gratis
Retor
Bisa
an
ika
Jokowi Pepesan Kosong” dan “Jokowi
5. Adu
Yel-
Ahok-
Jawab Tudingan Foke Soal Kartu Sehat
Yel
Ahok
Sepa
Jokowi
dan Pendidikan Gratis”.
njang
5.
5.
5.
5.
5.Yel-yel
Jeda
Deba
Tabel. Upaya Menangani Konflik pada
Kampanye
Putaran
t
Fauzi
Kedua
Bow
o-
Pemilihan Gubernur DKI Tahun
Joko
wi
2012
1 6.
Up
aya
ko
t
g
Judul
cegah
l
sele
sai
kelola
resolusi
an
1.
1.
1.
1. Kita
4
Joko
memang
S
wi
pergi ke
e
kunju
tempat-
p
ngi
tempat
t
basis
yang kita
2
pend
agak kalah,
0
ukun
agak tipis
1
g
3
foke
2. Foke
2.
2.
2. dari awal
dan
pihaknya
Joko
memang
wi
menjadwalk
jumat
an akan
an
bersa
6
Selebara
n
e
Foto
gambar
Trans
p
Joko
dengan
for
t
wi
foto
masi
2
Umra
Jokowi
0
h
dan
1
Diba
keluarga
3
gikan
nya
di
sedang
Kem
umrah
ayora
juga
n
dibagika
1.
n
kepada
warga.
7. Fauzi
2. Ada
6.
aran
k
1 1.
6.
S
nfli
Sar
6.
Seleb
ego
ri
6.
5
Kat
2.
salat Jumat
di Masjid
11
7.
7
7
7
7.
Janji
pemerat
Tak
aan
Diskr
pendidi
imina
kan di
si,
Ibu
Joko
Kota.
wi
Caranya
Sekol
dengan
ah
memban
a yang
Plus
gun
pembangun
sekolah
an
plus dan
koridornya
sekolah
belum
unggula
sesuai
n di
target serta
wilayah
pembangun
pinggira
an
n
monorail
8.
8
8
8
8. Jakarta
dan MRT
8.
Joko
harus
yang
wi:
menjadi
menurut
Jakar
pusat
Jokowi
ta
kebudayaa
bahkan
Haru
n nusantara
belum
s Jadi
dengan
pusat
tuan rumah
Ka
1 1. Diser 1. Biark
Kebu
Betawi
mp
4
ang
an
Ad
daya
any
S
Gadi
saja,”
a
an
e
e
s
dimulai
1.
1.
Ne
p
Kota
menyuguh
gat
t
k-
wi
kan
if
2
Kota
e
Janji
gambar-
0
k
p
kan
gambar di
1
Kubu
t
Gam
antaranya
3
Joko
2
bar-
rancangan
0
Gam
kampung
1
bar
susun yang
3
Baru
dijanjikan
Sindir
Jok
Nanti
akan
Lawann
o
Mala
dibangun
ya
Wid
m
di
Lompat
odo
bantaran-
-
dan
bantaran
Lompat
Bas
sungai
Raih
uki
maupun rel
Jabatan
Tjah
1 9.
9
6
Joko
S
9
9.
9. mereka
Ada
9
10. Ada
10.
10.Ad
Ad
a
10.
2
2
2.
a,
Rom
akan
yan
bong
memenang
g
an
kan
me
Semu
pertarunga
man
t
n 20
g
Mena
September
belu
ng 20
nanti
m
Septe
men
mber
yele
3. Joko
saik
Ini
11.
3
Pur
nam
a
2.Ada
aja
10.Ada
n semut
wi:
2
Cuek
2. Foke
Rombonga
Joko
1.
wi
di Jakarta.
10.
1.
11
11.
11
11. Jokowi
an
11. Ada
Bagaim
Ad
kemudian
mas
ana
a
berbalik
a
Jokowi
bertanya
tuga
dan
mengenai
s
foke
masalah
jaba
Saling
kemacetan
tan
Serang
yang tak
sebe
Saat
kunjung
lum
Debat
selesai.
nya.
Program
1 3. Fauzi: 3
bus
5
Kartu
Widodo,
Transjakart
S
Sehat
lawanny
e
Gratis
a dalam
12
3
3
p
Jokowi
memper
t
Pepesan
ebutkan
2
Kosong
kursi
0
Gubern
1
ur DKI
3
Jakarta
CONCLUSION
Politik selalu mengandung konflik
dan
periode
2012-
konflik
2017,
ihwal
sehat
pendidi
gratis
4
4
Foke
mendapat
Bisa
91 persen.
Men
Bukan
ang
dapat suara
91
34 persen
Pers
(seperti
en
pada
Jika
putaran
…
pertama
konflik.
Dalam konteks demokrasi ada
perubahan pemahaman mengenai konflik
politik,
melaksana
kesehatan
sekolah
lagi
dan dinamis. Hal ini berlanjut pada
gratis,”
5. Ada
tidak
konflik merupakan aktifitas yang positif
dan
5 Ada
konflik
buruk, dan merusak, tetapi sebaliknya
kan
5
dimana
dipahami sebagai aktifitas yang negatif,
Foke
5
muncul
bergerak dan berproses menjadi suatu
lalu) jika
5. Joko
yang
dari
hal yang abstrak dan umum, kemudian
4. Suaranya
pasti akan
berawal
kontroversi tersebut diawali dengan hal-
kan
4
biasanya
dalam berbagai peristiwa politik, dimana
dan
wi:
kepentingan.Suatu
kontroversi-kontroversi
kartu
4. Joko
persaingan
3. Jika
wi
belum
Jawa
dilaksan
b
akan itu
Tudi
baru
ngan
(rencana
Foke
namany
Soal
a).
Kart
Kalau
u
pepesan
Seha
kosong
t
saya
Pend
nggak
idika
mungki
n
n dapat
Grati
suara 91
s
persen
perubahan konsepsi
Konflik dalam penyelenggaraan
kampanye yaitu: konflik yang bersumber
dari mobilisasi politik atas nama etnik,
agama, daerah, dan darah; konflik yang
bersumber
dari
kampanye
negatif
antarpasangan calon kepala daerah; dan
konflik yang bersumber dari premanisme
politik dan pemaksaan kehendak.
(pada
periode
Pendekatan
kedua)
di Solo
konflik:
Pre
ma
penyelesaian
nis
me
untuk
pencegahan
konflik;
menangani
konflik;
pengelolaan
konflik; resolusi konflik; transformasi
/pe
ma
konflik.
ksa
an
13
Kampanye Negatif sebanyak 1 berita,
Terdapat 41 Berita selama masa
kampanye dan pengambilan suara yaitu
upaya
Pengelolaan
dari tanggal 14-19 September 2012. Dari
Resolusi 1 berita, upaya Transformasi 2
41 Berita tersebut 16 Berita diantaranya
berita,
mengandung konflik. Konflik tersebut
dengan Penyelesaian Konflik tidak ada.
sedangkan
1
berita,
upaya
upaya
menangani
terdiri atas konflik yang bersumber dari
Upaya menangani konflik dengan
mobilisasi politik atas nama etnik, agama,
Resolusi
daerah, dan darah sebanyak 11 berita dan
Konflik
dan
Transformasi
Konflik merupakan upaya yang sering
5 berita termasuk Konflik Kampanye
dilakukan selama periode Kampanye
Negatif. Untuk berita yang termasuk
putaran kedua yaitu masing masing
Konflik Premanisme/Pemaksaan tidak
dilakukan sebanyak 7 kali, sementara
ada.
upaya Pencegahan Konflik dilakukan
Dari 16 Berita terdapat 1 berita
hanya 1 kali selama periode tersebut.
termasuk dalam upaya menangani dengan
Pencegahan Konflik,
termasuk
dalam
Untuk upaya Pencegahan Konflik dan
1 berita yng
upaya
Pengelolaan Konflik dilakukan sebanyak
Pengelolaan
masing-masing 1 kali selama masa
Konflik, 7 berita termasuk dalam upaya
putaran
Resolusi Konflik dan 7 berita termasuk
Pemilihan
tidak pernah dilakukan adalah upaya
Untuk upaya menangani dengan
Konflik,
Kampanye
Gubernur DKI tahun 2012. Upaya yang
dalam upaya Transformasi Konflik.
Pencegahan
kedua
Penyelesaian Konflik.
Penyelesainan
Konflik dan Pengelolaan Konflik tidak
REFFERENCES
terdapat upaya tersebut pada pada berita
Fisher,
yang mengandung Konflik Mobilisasi.
Terdapat 6 berita yang termasuk
Konflik
Mobilisasi
dengan
upaya
Resolusi
Konflik,
sedangkan
yang
Haris, Syamsuddin, 2005, Mengelola
Potensi Konflik Pilkada. Kompas
tanggal 10Mei.
termasuk Konflik Mobilisasi dengan
upaya Transformasi Konflik sebanyak 5
berita
Upaya
Pencegahan
berita
yang
menangani
Konflik
mengandung
Hidayat, Imam (2002), Teori-teori
Politik, (p 124). Jogyakarta:
PA.NurulAbyadh dan Pustaka
Pelajar.
dengan
dilakukan
Simon (2001), Mengelola
Konflik:
Keterampilan
dan
Strategi untukBertindak, (p 6-7)
Jakarta: The British Council
Indonesia.
pada
Konflik
14
Plano, Jack C (1994). Kamus Analisa
Politik, (p 40). Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Rauf, Maswadi (2001). Konsensus dan
Konflik Politik, (p 19). Jakarta:
DIKTI
Sihabudin Ahmad (2011). Komunikasi
Antarbudaya, (p 19). Jakarta:
Bumi Aksara
15
DALAM MENANGANI MASALAH BUDAYA DAN KONFLIK DI JAKARTA
PADA PEMILIHAN TAHUN 2012
Damayanti, S.Sos., M.Si.
Dosen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
damay.bsaksono@gmail.com
ABSTRACT
Jakarta gubernatorial election in 2012 has become a major event. Preparation to
win the election for governor of Jakarta into a critical moment that needs to be done
carefully. Various messages, figure, media, target audiences and impact of the message to
be delivered mapped by each candidate. One of the winners in the Jakarta gubernatorial
election in 2012 is Joko Widodo and Basuki Purnama who is successfully manage culture
and conflict in these elections.
The purpose of this paper is to describe and explain the efforts made Joko WidodoBasuki Purnama and Fauzibowo-Nachrowi in managing cultural issues and conflicts to win
the election for governor of DKI Jakarta in 2012.
Methods of research conducted in this paper uses content analysis. Mass media is to
be analyzed Tempo Interactive online media campaign during the second round takes
place. Results in the discussion paper is to provide an overview of the cultural messages
and conducted conflict Joko Widodo-Basuki Purnama and Fawzibowo-Nachrowi during
the campaign that will become a reference material for the various parties associated with
the election.
Keywords: election, message, culture and conflict
Menurut
INTRODUCTION
Dalam
“Pada
persaingan
Hidayat
dasarnya
politik
memperebutkan kursi gubernur DKI
mengandung konflik
tampak jelas bahwa
kepentingan.Suatu
politik
mencoba
banyak
untuk
partai
berawal
mengusung
dari
(2002:124)
selalu
dan persaingan
konflik
biasanya
kontroversi-kontroversi
calonnya menjadi pemimpin di ibukota
yang muncul dalam berbagai peristiwa
Indonesia.
Namun
politik,
memenuhi
kualifikasi
akhirnya,
yang
dimana
kontroversi
tersebut
Widodo
diawali dengan hal-hal yang abstrak dan
(Jokowi) – Basujki Tjahja Purnama
umum, kemudian bergerak dan berproses
(Ahok).
menjadi suatu konflik”.
Berbagai hal
Joko
Sedangkan
dilakukan calon untuk
Rauf
(2001:19)
dapat menarik simpati masyarakat DKI,
menegaskan “Konflik politik merupakan
sehingga persaingan pun sangat ketat.
salah satu bentuk konflik sosial, dimana
keduanya memiliki ciri-ciri mirip, hanya
1
yang membedakan konflik sosial dan
pengelolaan
politik adalah kata politik yang membawa
conflict). Ini sebuah perbedaan sangat
konotasi tertentu bagi isitilah konflik
penting. Pertama, penyelesaian konflik
politik, yakni mempunyai keterkaitan
menunjuk
dengan negara/ pemerintah, para pejabat
penghilangan
politik/pemerintahan, dan kebijakan.
demikian implikasinya adalah konflik
Sebenarnya
adalah
bagian
kegiatan
dari
politik
(management
konflik
pada
penghentian
suatu
konflik,
atau
dengan
merupakan sesuatu yang negatif, yang
kehidupan
bisa
diselesaikan,
diakhiri,
bahkan
berbeda
dengan
bermasyarakat seperti yang dijelaskan
dihapuskan.
Plano, dkk (1994:40) yaitu
penyelesaian konflik, pengelolan konflik
“Sebagai
Kedua,
aktivitas politik, konflik merupakan suatu
lebih
jenis interaksi (interaction) yang ditandai
konflik bisa positif, bisa juga negatif.
dengan bentrokan atau tubrukan diantara
Meskipun makna istilah-istilah tadi tentu
kepentingan,
kebijaksanaan,
masih menjadi perdebatan (debatable)
program, dan pribadi atau persoalan dasar
hal ini menunjukkan bahwa persoalan
lainnya yang satu sama lain saling
konflik memiliki berbagai pendekatan
bertentangan.”
termasuk istilah-istilahnya.
gagasan,
Sehingga
itu
pemahaman
bahwa
dapat
Dalam kaitan itu, setidaknya ada
digambarkan seperti perbedaan pendapat,
5 (lima) sumber konflik potensial, baik
persaingan
menjelang,
dan
bentuk
memberi
pertentangan
antara
saat
penyelenggaraan,
individu dan individu, individu dengan
maupun
kelompok, kelompok dengan individu
(Haris:2005). Pertama, konflik yang
atau
bersumber dari mobilisasi politik atas
individu,
kelompok
dengan
pemerintah.
pengumuman
hasil
pilkada
nama etnik, agama, daerah, dan darah.
Dalam konteks demokrasi ada
Kedua, konflik yang bersumber dari
perubahan pemahaman mengenai konflik
kampanye negatif antarpasangan calon
politik,
lagi
kepala daerah. Ketiga, konflik yang
dipahami sebagai aktifitas yang negatif,
bersumber dari premanisme politik dan
buruk, dan merusak, tetapi sebaliknya
pemaksaan kehendak. Keempat, konflik
konflik merupakan aktifitas yang positif
yang bersumber dari manipulasi dan
dan dinamis.
kecurangan penghitungan suara hasil
dimana
konflik
tidak
Hal ini berlanjut pada perubahan
pilkada. Kelima, konflik yang bersumber
konsepsi penyelesaian konflik menjadi
2
dari perbedaan penafsiran terhadap aturan
suatu
main penyelenggaraan pilkada.
minat.
Ada beberapa pendekatan untuk
konsep
yang
Secara
didefinisikan
membangkitkan
formal
budaya
sebagai
tatanan
menangani konflik, yang terkadang juga
pengetahuan, pengalaman, kepercayaan,
dipandang sebagai tahap-tahap dalam
nilai, sikap, makna dan diwariskan dari
suatu proses. Fisher, dkk (2001:6-7)
generasi ke generasi, melalui usaha
menggambarkan sebagai berikut: (1)
individu dan kelompok.”
pencegahan konflik yang bertujuan
Budaya berkesinambungan dan
untuk mencegah timbulnya konflik yang
dimana-mana;
budaya
juga
konflik
berkenaan dengan bentuk fisik serta
bertujuan untuk mengakhiri perilaku
lingkungan sosial yang mempengaruhi
kekerasan
persetjuan
kita sejak dalam kandungan hingga mati,
pengelolaan konflik
kita dikuburkan dengan cara-cara yang
keras;
penyelesaian
hadir
(2)
melalui
perdamaian; (3)
bertujuan
suatu
untuk
dan
sesuai dengan budaya kita. Artinya
dengan
budaya dan komunikasi tidak dapat
mendorong perubahan perilaku positif
dipisahkan, oleh karena budaya tidak
bagi
(4)
hanya menentukan siapa bicara siapa,
kegiatan
tentang apa, dan bagaimana komunikasi
menghindari
kekerasan
pihak-pihak
resolusi
membatasi
yang
konflik
terlibat;
yaitu
dan
berlangsung, tetapi budaya juga turut
berusaha membangun hubungan baru
menentukan orang menyandi pesan ,
yang bisa tahan lama di antara kelompok-
makna yang ia miliki untuk pesan dan
kelompok yang bermusuhan; dan (5)
kondisi-kondisinya
transformasi konflik yaitu kegiatan
memperhatikan, dan menafsirkan pesan.
menangani
sebab-sebab
konflik
untuk
mengirim,
mengatasi sumber-sumber konflik sosial
METHODS
dan politik yang lebih luas dan berusaha
mengubah
kekuatan
negatif
Metode yang digunakan adalah
dari
kualitatif deskriptif dengan analisis isi
peperangan menjadi kekuatan sosial dan
yang dilakukan melalui pemberitaan
politik yang positif.
media online Tempo.co selama putaran
Dalam upaya menanggani konflik
tidak
menyikapi
konflik
kedua Pemilihan Gubernur DKI. Kategori
lepas dari bagaimana seseorang
kemudian
tersebut.
konflik yaitu (1) Konflik yang bersumber
menyelesaikan
Menurut
dari mobilisasi politik atas nama etnik,
Ahmad
agama, daerah, dan darah. (2) Konflik
Sihabudin (2011;19) “Budaya adalah
3
yang bersumber dari kampanye negatif
19 September 2012. Dari 41 Berita
antarpasangan calon kepala daerah. (3)
tersebut
Konflik yang bersumber dari premanisme
mengandung konflik yang kemudian
politik
dijabarkan
dan
Sedangkan
pemaksaan
kategori
kehendak.
untuk
16
Berita
diantaranya
bagaimana
Jokowi-Ahok
menangani konflik tersebut.
Upaya
berita-berita
menangani Konflik: (1) Pencegahan
yang
ada
di
konflik yang bertujuan untuk mencegah
Tempo.co
timbulnya
(2)
kampanye putaran kedua, terdapat 16
penyelesaian konflik bertujuan untuk
berita yang mengadung konflik. 11 berita
mengakhiri perilaku kekerasan melalui
diantaranya termasuk dalam kategori
suatu
Konflik Mobilisasi, dan 5 berita termasuk
konflik
persetjuan
yang
keras.
perdamaian.
(3)
selama
periode
masa
pengelolaan konflik bertujuan untuk
dalam
membatasi dan menghindari kekerasan
Negatif, dan tidak ada berita yang masuk
dengan mendorong perubahan perilaku
dalam
positif bagi pihak-pihak yang terlibat. (4)
Premanisme/Pemaksaan.
resolusi
konflik
yaitu
kategori
Konflik
Kampanye
kategori
Konflik
Terdapat 11 berita yang termasuk
kegiatan
dan
dalam kategori Konflik Mobilisasi, terdiri
berusaha membangun hubungan baru
atas 5 berita pada tanggal 14 September
yang bisa tahan lama di antara kelompok-
2013, 3 berita pada tanggal 15 September
kelompok
2013 dan 3 berita pada tanggal 16
menangani
sebab-sebab
yang
konflik
bermusuhan.
(5),
transformasi konflik yaitu kegiatan
September 2013.
mengatasi sumber-sumber konflik sosial
5
berita
pada
tanggal
14
dan politik yang lebih luas dan berusaha
September 2013, yang masuk dalam
mengubah
dari
kategori konflik yang bersumber dari
peperangan menjadi kekuatan sosial dan
mobilisasi politik atas nama etnik, agama,
politik yang positif.
daerah,
kekuatan
negatif
dan
darah
yaitu:”Jokowi
Kunjungi Basis Pendukung Foke", "Foke
RESULT
AND
CONFLICT
Dalam
DISCUSSION
penyampaian
dan Jokowi Jumatan Bersama", "Jokowi
Pilih Pengembangan kampung, Foke
Berita
Komunitas",
mengenai pemilukada DKI putaran kedua
Bowo:
Hapus
Korupsi Tak Bisa dengan Retorika",
yang diambil dari Tempo.Co, terdapat 41
Berita selama masa
"Fauzi
"Yel-Yel Sepanjang Jeda Debat Fauzi
kampanye dan
Bowo-Jokowi",
pengambilan suara yaitu dari tanggal 144
3
berita
pada
tanggal
Upaya Menangani Konflik
15
September 2013, yang masuk dalam
Dari 16 berita yang memiliki
kategori Konflik Mobilisasi berjudul:
konflik tersebut, 1 berita termasuk dalam
"Selebaran Foto Jokowi Umrah dibagikan
kategori
upaya
di
dengan
cara
Kemayoran",
"Fauzi
Janji
Tak
menangani
Pencegahan
konflik
Konflik,
Diskriminasi, Jokowi Sekolah Plus",
Pengelolaan Konflik 1 berita, Resolusi
"Jokowi:
Konflik 7 berita, Transformasi Konflik 7
Jakarta
Harus
Jadi
Pusat
Kebudayaan",
3
berita
berita
pada
tanggal
16
Konflik
berjudul:"Jokowi
ada
kategori
berita
yang
Penyelesaian
Konflik.
Mobilisasi
Janjikan
tidak
mengandung
September 2013, yang masuk dalam
kategori
dan
Dari 16 Berita terdapat 1 berita
Gambar-
masuk
ke
dalam
kategori
upaya
Gambar Baru Nanti Malam", "Jokowi:
menangani dengan Pencegahan Konflik
Rombongan
20
yaitu pada tanggal 14 September 2014
September Ini", dan "Bagaimana Jokowi
dengan judul “Diserang Gadis Kotak-
dan Foke Saling Serang Saat Debat".
Kotak
Semut
Menang
Dari 16 Berita, 5 berita termasuk
dalam
kategori
Jokowi
Cuek”.
Tidak
terdapat berita yang termasuk dalam
Kampanye
upaya Konflik Penyelesaian. Terdapat 1
Negatif yaitu kampanye negatif antar
berita yang termasuk ke dalam kategori
pasangan calon kepala daerah. Sebanyak
upaya Pengelolaan Konflik yaitu pada
2 berita
pada tanggal 14 September
tanggal 14 September 2013 berjudul
2013, berjudul: “Diserang Gadis Kotak-
"Foke Sindir Lawannya Lompat –Lompat
Kotak Kubu Jokowi Cuek”, “Foke sindir
Raih Jabatan".
Lawannya
Konflik
Kubu
Lompat-Lompat
Tidak
Raih
terdapat
Jabatan”, 3 berita pada tanggal 15
termasuk
September 2013berjudul: “Fauzi:Kartu
menangani
Sehat Gratis JokowiPesesan Kosong”,
Penyelesaian Konflik.
“Jokowi:Foke Bisa Menang 91 Persen
dalam
berita
kategori
konfllik
dengan
yang
upaya
cara
Sebanyak 1 berita termasuk dalam
Jika…”, dan “Jokowi Jawab Tudingan
kategori
Foke Soal Kartu Sehat dan Pendidikan
Pengelolaan Konflik yaitu pada tanggal
Gratis”.
termasuk
14 September 2013, dengan judul: “Foke
Konflik Premanisme/Pemaksaan tidak
Sindir Lawannya Lompat-lompat Raih
ada.
Jabatan”.
Sedangkan
yang
5
upaya
menangani
dengan
Sebanyak 7 berita termasuk dalam
kategori
upaya
menangani
Foke Soal Kartu Sehat dan Pendidikan
Gratis”.
konflik
dengan cara Resolusi Konflik yaitu terdiri
1. Pencegahan Konflik
atas 2 berita pada tanggal 14 september
2013 dengan judul: “Jokowi Kunjungi
Terdapat 1 berita yang mengandung
Basis Pendukung Foke”, dan “Foke dan
kategori upaya Pencegahan Konflik, yaitu
Jokowi Jumatan Bersama”, 2 Berita
pada tanggal 14 September 2013 berjudul
tanggal
“Diserang
15
September
2013
Gadis
Kotak-kotak
Kubu
berjudul:”Jokowi: Jakarta Harus Jadi
Jokowi Cuek” Berita ini termasuk dalam
Pusat Kebudayaan” dan “Jokowi: Foke
kategori Negatif Konflik Kampanye,
Bisa Menang 91 Persen, Jika….”. 3 berita
Kubu Jokowi acuh tak acuh dengan
pada
2013
menggunakan frase "biarkan saja ".
berjudul: “Jokowi Janjikan Gambar-
Dalam hal ini kata "Biarkan saja"
Gambar Baru Nanti Malam”, “Jokowi:
menyiratkan
Rombongan
kekerasan.
tanggal
16
September
Semut
Menang
20
September Ini”’ dan “Bagaimana Jokowi
pencegahan
konflik
Pada berita yang termasuk dalam
dan Foke Saling Serang Saat Debat”.
kategori
Konflik
Mobilisasi,
tidak
terdapat berita yang termasuk dalam
Sebanyak 7 berita termasuk dalam
upaya Transformasi Konflik yaitu terdiri
kategori
atas 3 berita pada tanggal 14 September
Penyelesaian Konflik dan Pengelolaan
2013
Konflik.
berjudul:
Pengembangan
“Jokowi
Kampung,
Pilih
upaya
Pencegahan Konflik,
Foke
Komunitas”, “Fauzi: Hapus Korupsi Tak
2. Penyelesaian Konflik
bisa dengan Retorika”, dan “Adu Yel-Yel
Tidak terdapat berita yang termasuk
Sepanjang Jeda Debat Fauzi Bowo-
dalam upaya menangani konflik dengan
Jokowi”. Sebanyak 4 berita pada tanggal
cara Penyelesaian Konflik baik berita
15
yang
September
”Selebaran
2013
foto
dengan
Jokowi
judul:
Umrah
termasuk
kategori
Konflik
Mobilisasi maupun Konflik Kampanye
Dibagikan di Kemayoran”, “Fauzi Janji
Negatif.
Tak Diskriminasi, Jokowi Sekolah Plus”,
3. Pengelolaan Konflik
Fauzi: Kartu Sehat Gratis Jokowi Pepsan
Terdapat 1 berita yang termasuk dalam
Kosong”, dan “Jokowi Jawab Tudingan
kategori Pengelolaan Konflik yaitu pada
6
tanggal 14 September 2013 berjudul:
menangani konflik dengan cara Resolusi
“Foke Sindir Lawannya Lompat-lompat
Konflik, yaitu 2 berita pada tanggal 14
Raih Jabatan”. Berita tersebut masuk
September 2013 dengan judul: “Jokowi
dalam
Negatif.
Kunjungi Basis Pendukung Foke” dan
Dalam berita tersebut Joko Widodo dan
“Foke dan Jokowi Jumatan Bersama”. 1
Basuki Tjahaja Purnama, yang memang
berita pada tanggal 15 September dengan
belum menyelesaikan masa tugas jabatan
judul: “Jokowi: Jakarta Harus Jadi Pusat
sebelumnya. Dalam hal ini tidak ada
Kebudayaan”, dan 3 berita pada tanggal
komentar yang dilakukan oleh kubu
16
Jokowi mengenai tudingan Fawzi Bowo,
“Jokowi Janjikan gambar-Gambar Baru
mengandung
ingin
Nanti Malam” “Jokowi: Rombongan
membantah namun juga tidak membela
Semut Menang 20 September Ini”,
diri, Pengelolaan konflik bertujuan untuk
dan“Bagaimana Jokowi dan Foke Saling
membatasi dan menghindari kekerasan
Serang Saat Debat”
kategori
Kampanye
makna
tidak
September
2013
dengan
judul:
dengan mendorong perubahan perilaku
Pada berita “Jokowi Kunjungi Basis
positif bagi pihak-pihak yang terlibat.
Pendukung Foke” ", kalimat dalam berita
Seolah kubu Jokowi mengakui bahwa
tersebut: "kita memang pergi ke tempat-
mereka memang melakukan hal yang
tempat yang kita agak kalah, agak tipis”.
dituding Fauzi Bowo sementara untuk
Kalimat tersebut mengandung makna
kategori Konflik Mobilisasi, tidak ada
kegiatan menangani sebab-sebab konflik
berita yang mengandung kategori upaya
dan berusaha membangun hubungan baru
Pengelolaan Konflik.
yang bisa tahan lama di antara kelompokkelompok yang bermusuhan dalam hal ini
daerah pendukung lawan politiknya yaitu
4. Resolusi Konflik
Foke.
Terdapat 7 berita yang termasuk dalam
kategori
upaya
menangani
Pada berita “Foke dan Jokowi Jumatan
konflik
dengan cara Resolusi Konflik, 6 berita
Bersama”
termasuk
menyatakan
dalam
kategori
Konflik
kalimat
“dari
berita
awal
yang
pihaknya
Mobilisasi dan 1 berita termasuk dalam
memang menjadwalkan akan salat jumat
kategori Kampanye Negatif.
di Masjid Al- Azhar” mengandung
makna
Pada berita yang termasuk kategori
pihak
Jokowi
berusaha
Konfllik Mobilisasi, terdapat 6 berita
membangun hubungan baru yang bisa
yang
bertahan lama dan berusaha membangun
mengandung
kategori
upaya
7
hubungan baru yang bisa tahan lama di
hubungan baru yang bisa bertahan lama
antara
dengan masyarakat kecil yang disebutnya
kelompok-kelompok
yang
sebagai “rombongan semut”.
bermusuhan; dalam hal ini masyarakat
Pada berita “Bagaimana Jokowi
yang mendukung lawan politiknya di
dan Foke Saling Serang Saat Debat”
kawasan tersebut.
Pada
berita
“Jokowi:
Jakarta
terdapat
kalimat
“Jokowi
kemudian
Harus Jadi Pusat Kebudayaan” terdapat
berbalik bertanya mengenai masalah
kalimat “Jakarta harus menajdi pusat
kemacetan yang tak kunjung selesai.
kebudayaan nusantara dengan tuan rumah
Program
betawi”. Dalam hal ini, kalimat tersebut
pembangunan koridornya belum sesuai
mengandung makna berusaha memangun
target serta pembangunan monorail dan
hubungan baru yang bisa bertahan lama
MRT yang menurut Jokowi bahkan
dengan
belum
masyarakat
kebanyakan
akan
Betawi
memilih
yang
lawan
bus
Trans
dimulai”
mengisyaratkan
politiknya yang berasal dari Betawi.
menyuarakan
Jakarta
yang
kalimat
tersebut
keinginan
untuk
hati
rakyat
mengenai
Pada berita “Jokowi Janjikan
pembangunan transportasi yang dapat
gambar-Gambar Baru Nanti Malam”
menyelesaikan masalah kemacetan di
terdapat kalimat “Mereka menyuguhkan
Jakarta untuk menjalin hubungan baru
gambar-gambar
yang bisa bertahan lama dengan mewakili
diantaranya
rancangankampung susun yang dijanjikan
suara rakyat tersebut.
akandibangun
Kampanye negatif resolusi
di
bantaran-bantaran
sungai maupun rel di Jakarta”. Kalimat
tersebut
mengisyaratkan
Berita yang termasuk dalam kategori
keinginan
Kampanye Negatif dan terkandung upaya
Jokowi menjalin hubungan baru yang
menangani dengan Resolusi Konflik
bisa bertahan lama dengan pendukungnya
terdapat 1 berita yaitu pada tanggal 15
yang berada di pinggir sungai dan rel
September 2013 dengan Judul: “Jokowi:
kereta api.
Foke Bisa Menang 91 persen, Jika…”
Pada berita “Jokowi: Rombongan
Semut
Menang
20
September
terdapat kalimat “Suaranya pasti akan
Ini”
mendapat 91 persen. Bukan dapat suara
Terdapat kalimat “Rombonan semut akan
34 persen (seperti pada putaran pertama
meemangkan pertarungan 20 September
lalu) jika Foke melaksanakan kesehatan
nanti”. Mengandung pesan keinginan
dan sekolah gratis,” hal ini mengandung
untuk bersatu dan menjalin hubungan
makna banyak suara rakyat yang kecewa
8
dengan Foke, sehingga Foke hanya
tersebut
mengandung
mendapat 34 persen suara, dan Jokowi
pembangunan yang akan difokuskan
ingin menjalin hubungan yang baru dan
kepada
bertahan lama dengan kelompok yang
perkotaan, sehingga terdapat pemerataan
kecewa dengan kepemimpinan Foke.
antara kelas atas dan kelas bawah. Hal
kaum
tersebut
pinggir
dapat
makna
bukan
dimaknai
hanya
kegiatan
mengatasi sumber-sumber konflik sosial
5. Transformasi Konflik
dan politik yang lebih luas dan berusaha
Penanganan konflik yang dilakukan
dengan Transformasi Konflik terdapat 7
mengubah
berita.
peperangan menjadi kekuatan sosial dan
5 berita yang termasuk dalam
Berita
berita pada tanggal 14 September 2013
judul
Pengembangan
negatif
dari
politik yang positif.
kategori Konflik Mobilisasi terdiri atas 3
dengan
kekuatan
kedua
yang
mengandung
“Jokowi
Pilih
Konflik Mobilisasi dengan penangan
kampung,
Foke
Transformasi konflik, berjudul: “Fauzi:
Komunitas”, “Fauzi: Hapus Korupsi Tak
Hapus
Bisa dengan Retorika”, dan “Adu yel-yel
Retorika” dengan kalimat “DKI Jakarta
sepanjang Jeda Debat Fauzi Bowo-
terkorup di Indonesia.” Hal tersebut
Jokowi”, dan 2 berita pada tanggal 15
bermakna dengan mengungkap hal yang
September
2013
judul:
negatif untuk kemudian mengubahnya
“Selebaran
Foto
Umrah
menjadi kekuatan sosial dan politik yang
dengan
Jokowi
Dibagikan di Kemayoran” dan “Fauzi
Korupsi
Tak
Bisa
dengan
positif.
Janji Tak Diskriminasi, Jokowi Sekolah
Berita ketiga, berjudul: “Adu Yel-Yel
Plus”. Sedangkan yang termasuk dalam
Sepanjang Jeda Debat Fauzi Bowo-
kategori
Negatif
Jokowi.” Dengan kalimat “Yel-yel Ahok-
terdapat 2 berita berjudul “Fauzi: Kartu
Ahok Jokowi”. Hal tersebut bermakna
Sehat Gratis Jokowi Pepesan Kosong”
adanya kelompok yang minoritas dalam
dan “Jokowi jawab Tudingan Foke Soal
hal ini adalah orang Cina dan keturunan
Kartu Sehat dan Pendidikan Gratis”.
Cina yang terwakili oleh Ahok, yang juga
Berita
Konflik
Kampanye
berjudul
pengembangan
“Jokowi
Kampung,
Pilih
merupakan calon wakil gubernur. Yel-yel
Foke
Ahok-Ahok
Jokowi
berusaha
Komunitas” terdapat kalimat “tidak akan
mengangkat hal yang dianggap negatif
membangun di kawasan Sudirman, tetapi
oleh pendukung Foke diubah menjadi
pengembangan
kekuatas sosial dan politik yang positif.
kampung.”
Kalimat
9
berjudul:
lawan politik Fauzi Bowo yaitu Jokowi
Umrah
mengusung kartu sehat dan pendidikan
dengan
gratis yang dianggap pepesan kosong (hal
kalimat “Selebaran gambar dengan foto
yang bohong) oleh Fauzi Bowo. Jokowi
Jokowi dan keluarganya sedang umroh
mengangkat kartu sehat dan pendidikan
juga dibagikan kepada warga” bermakna
gratis dalam kampanyenya. Hal yang
Jokowi
dianggap
Berita
“Selebaran
keempat,
Foto
Dibagikan
di
Jokowi
Kemayoran”,
ingin
menanggapi
konflik
sebagai
kosong
dimaknai
kegiatan
berkaitan dengan agama yang selama ini
tersebut
beredar negatif mengubahnya menjadi
mengatasi sumber-sumber konflik sosial
kekuatan sosial dan politik yang positif.
dan politik yang lebih luas dan berusaha
Berita kelima, berjudul: “Fauzi
mengubah
dapat
pepesan
kekuatan
negatif
dari
Janji Tak Diskriminasi, Jokowi Sekolah
peperangan menjadi kekuatan sosial dan
Plus”,
politik yang positif Berita berikutnya
dengan
kalimat
“Pemerataan
pendidikan di Ibu Kota. Caranya dengan
Berita kedua, berjudul: “Jokowi
membangun sekolah plus dan sekolah
Jawab Tudingan Foke Soal Kartu Sehat
unggulan di wilayah pinggiran.” Kalimat
dan
tersebut bermakna adanya kesenjangan
kalimat “Jika belum dilaksanakan itu
antra pembangunan sekolah plus di
baru (rencana namanya). Kalau pepsan
wilayah pusat dan daerah. Kekurangan
kosong saya nggak mungkin dapat suara
tersebut
91 persen (pada periode kedua) di Solo.”
dikelola
dengan
konflik
Pendidikan
Kalimat
menjadi kekuatan sosial politik yang
kosong tersebut telah dilaksanakan di
positif.
Solo, hal yang dianggap pepesan kosong
kekuatan sosial dan politik yang positif.
Kampanye Negatif dan mengandung
Upaya menangani konflik dengan
upaya penanganan konflik dengan cara
“Fauzi:
Kartu
Sehat
dengan
pepesan
oleh kubu Foke akan dilakukan menjadi
Berita yang termasuk kategori
Konflik
bermakna
Terdapat
transformasi dengan tujuan mengubahnya
Transformai
tersebut
Gratis.”
Resolusi
judul
Konflik
dan
Transformasi
Jokowi
Konflik merupakan upaya yang sering
Pepesan Kosong” terdapat kalimat “Joko
dilakukan selama periode Kampanye
Widodo, lawan Fauzi Bowo dalam
putaran kedua yaitu masing masing
memperebutkan kursi Gubernur DKI
dilakukan sebanyak 7 kali, sementara
Jakarta periode 2012-2017 ihwal kartu
upaya Pencegahan Konflik dilakukan
sehat dan pendidikan gratis”. Bermakna
hanya 1 kali selama periode tersebut.
Gratis
10
ma
Untuk upaya Pencegahan Konflik dan
3.
Al-Azhar
3.
3.
3.
3.
3. tidak
Pengelolaan Konflik dilakukan sebanyak
Joko
akan
wi
memban
masing-masing 1 kali selama masa
pilih
gunn di
peng
kawasan
putaran
Pemilihan
emba
sudirma
ngan
n tapi
Gubernur DKI tahun 2012. Upaya yang
Kam
pengem
pung,
bangan
tidak pernah dilakukan adalah upaya
Foke
kampun
Kom
g
Penyelesaian Konflik.
unita
kedua
Berita
kategori
Kampanye
s
yang
termasuk
kampanye
dalam
Negatif
4. fauzi:
4.
4.
4.
4.
4. DKI
dan
Hapu
Jakarta
s
terkorup
terkandung upaya menangani dengan
Koru
di
psi
Indonesi
transformasi Konflik terdapat 2 berita
Tak
a
yaitu pada tanggal 15 September 2013
deng
dengan judul: “Fauzi: Kartu Sehat Gratis
Retor
Bisa
an
ika
Jokowi Pepesan Kosong” dan “Jokowi
5. Adu
Yel-
Ahok-
Jawab Tudingan Foke Soal Kartu Sehat
Yel
Ahok
Sepa
Jokowi
dan Pendidikan Gratis”.
njang
5.
5.
5.
5.
5.Yel-yel
Jeda
Deba
Tabel. Upaya Menangani Konflik pada
Kampanye
Putaran
t
Fauzi
Kedua
Bow
o-
Pemilihan Gubernur DKI Tahun
Joko
wi
2012
1 6.
Up
aya
ko
t
g
Judul
cegah
l
sele
sai
kelola
resolusi
an
1.
1.
1.
1. Kita
4
Joko
memang
S
wi
pergi ke
e
kunju
tempat-
p
ngi
tempat
t
basis
yang kita
2
pend
agak kalah,
0
ukun
agak tipis
1
g
3
foke
2. Foke
2.
2.
2. dari awal
dan
pihaknya
Joko
memang
wi
menjadwalk
jumat
an akan
an
bersa
6
Selebara
n
e
Foto
gambar
Trans
p
Joko
dengan
for
t
wi
foto
masi
2
Umra
Jokowi
0
h
dan
1
Diba
keluarga
3
gikan
nya
di
sedang
Kem
umrah
ayora
juga
n
dibagika
1.
n
kepada
warga.
7. Fauzi
2. Ada
6.
aran
k
1 1.
6.
S
nfli
Sar
6.
Seleb
ego
ri
6.
5
Kat
2.
salat Jumat
di Masjid
11
7.
7
7
7
7.
Janji
pemerat
Tak
aan
Diskr
pendidi
imina
kan di
si,
Ibu
Joko
Kota.
wi
Caranya
Sekol
dengan
ah
memban
a yang
Plus
gun
pembangun
sekolah
an
plus dan
koridornya
sekolah
belum
unggula
sesuai
n di
target serta
wilayah
pembangun
pinggira
an
n
monorail
8.
8
8
8
8. Jakarta
dan MRT
8.
Joko
harus
yang
wi:
menjadi
menurut
Jakar
pusat
Jokowi
ta
kebudayaa
bahkan
Haru
n nusantara
belum
s Jadi
dengan
pusat
tuan rumah
Ka
1 1. Diser 1. Biark
Kebu
Betawi
mp
4
ang
an
Ad
daya
any
S
Gadi
saja,”
a
an
e
e
s
dimulai
1.
1.
Ne
p
Kota
menyuguh
gat
t
k-
wi
kan
if
2
Kota
e
Janji
gambar-
0
k
p
kan
gambar di
1
Kubu
t
Gam
antaranya
3
Joko
2
bar-
rancangan
0
Gam
kampung
1
bar
susun yang
3
Baru
dijanjikan
Sindir
Jok
Nanti
akan
Lawann
o
Mala
dibangun
ya
Wid
m
di
Lompat
odo
bantaran-
-
dan
bantaran
Lompat
Bas
sungai
Raih
uki
maupun rel
Jabatan
Tjah
1 9.
9
6
Joko
S
9
9.
9. mereka
Ada
9
10. Ada
10.
10.Ad
Ad
a
10.
2
2
2.
a,
Rom
akan
yan
bong
memenang
g
an
kan
me
Semu
pertarunga
man
t
n 20
g
Mena
September
belu
ng 20
nanti
m
Septe
men
mber
yele
3. Joko
saik
Ini
11.
3
Pur
nam
a
2.Ada
aja
10.Ada
n semut
wi:
2
Cuek
2. Foke
Rombonga
Joko
1.
wi
di Jakarta.
10.
1.
11
11.
11
11. Jokowi
an
11. Ada
Bagaim
Ad
kemudian
mas
ana
a
berbalik
a
Jokowi
bertanya
tuga
dan
mengenai
s
foke
masalah
jaba
Saling
kemacetan
tan
Serang
yang tak
sebe
Saat
kunjung
lum
Debat
selesai.
nya.
Program
1 3. Fauzi: 3
bus
5
Kartu
Widodo,
Transjakart
S
Sehat
lawanny
e
Gratis
a dalam
12
3
3
p
Jokowi
memper
t
Pepesan
ebutkan
2
Kosong
kursi
0
Gubern
1
ur DKI
3
Jakarta
CONCLUSION
Politik selalu mengandung konflik
dan
periode
2012-
konflik
2017,
ihwal
sehat
pendidi
gratis
4
4
Foke
mendapat
Bisa
91 persen.
Men
Bukan
ang
dapat suara
91
34 persen
Pers
(seperti
en
pada
Jika
putaran
…
pertama
konflik.
Dalam konteks demokrasi ada
perubahan pemahaman mengenai konflik
politik,
melaksana
kesehatan
sekolah
lagi
dan dinamis. Hal ini berlanjut pada
gratis,”
5. Ada
tidak
konflik merupakan aktifitas yang positif
dan
5 Ada
konflik
buruk, dan merusak, tetapi sebaliknya
kan
5
dimana
dipahami sebagai aktifitas yang negatif,
Foke
5
muncul
bergerak dan berproses menjadi suatu
lalu) jika
5. Joko
yang
dari
hal yang abstrak dan umum, kemudian
4. Suaranya
pasti akan
berawal
kontroversi tersebut diawali dengan hal-
kan
4
biasanya
dalam berbagai peristiwa politik, dimana
dan
wi:
kepentingan.Suatu
kontroversi-kontroversi
kartu
4. Joko
persaingan
3. Jika
wi
belum
Jawa
dilaksan
b
akan itu
Tudi
baru
ngan
(rencana
Foke
namany
Soal
a).
Kart
Kalau
u
pepesan
Seha
kosong
t
saya
Pend
nggak
idika
mungki
n
n dapat
Grati
suara 91
s
persen
perubahan konsepsi
Konflik dalam penyelenggaraan
kampanye yaitu: konflik yang bersumber
dari mobilisasi politik atas nama etnik,
agama, daerah, dan darah; konflik yang
bersumber
dari
kampanye
negatif
antarpasangan calon kepala daerah; dan
konflik yang bersumber dari premanisme
politik dan pemaksaan kehendak.
(pada
periode
Pendekatan
kedua)
di Solo
konflik:
Pre
ma
penyelesaian
nis
me
untuk
pencegahan
konflik;
menangani
konflik;
pengelolaan
konflik; resolusi konflik; transformasi
/pe
ma
konflik.
ksa
an
13
Kampanye Negatif sebanyak 1 berita,
Terdapat 41 Berita selama masa
kampanye dan pengambilan suara yaitu
upaya
Pengelolaan
dari tanggal 14-19 September 2012. Dari
Resolusi 1 berita, upaya Transformasi 2
41 Berita tersebut 16 Berita diantaranya
berita,
mengandung konflik. Konflik tersebut
dengan Penyelesaian Konflik tidak ada.
sedangkan
1
berita,
upaya
upaya
menangani
terdiri atas konflik yang bersumber dari
Upaya menangani konflik dengan
mobilisasi politik atas nama etnik, agama,
Resolusi
daerah, dan darah sebanyak 11 berita dan
Konflik
dan
Transformasi
Konflik merupakan upaya yang sering
5 berita termasuk Konflik Kampanye
dilakukan selama periode Kampanye
Negatif. Untuk berita yang termasuk
putaran kedua yaitu masing masing
Konflik Premanisme/Pemaksaan tidak
dilakukan sebanyak 7 kali, sementara
ada.
upaya Pencegahan Konflik dilakukan
Dari 16 Berita terdapat 1 berita
hanya 1 kali selama periode tersebut.
termasuk dalam upaya menangani dengan
Pencegahan Konflik,
termasuk
dalam
Untuk upaya Pencegahan Konflik dan
1 berita yng
upaya
Pengelolaan Konflik dilakukan sebanyak
Pengelolaan
masing-masing 1 kali selama masa
Konflik, 7 berita termasuk dalam upaya
putaran
Resolusi Konflik dan 7 berita termasuk
Pemilihan
tidak pernah dilakukan adalah upaya
Untuk upaya menangani dengan
Konflik,
Kampanye
Gubernur DKI tahun 2012. Upaya yang
dalam upaya Transformasi Konflik.
Pencegahan
kedua
Penyelesaian Konflik.
Penyelesainan
Konflik dan Pengelolaan Konflik tidak
REFFERENCES
terdapat upaya tersebut pada pada berita
Fisher,
yang mengandung Konflik Mobilisasi.
Terdapat 6 berita yang termasuk
Konflik
Mobilisasi
dengan
upaya
Resolusi
Konflik,
sedangkan
yang
Haris, Syamsuddin, 2005, Mengelola
Potensi Konflik Pilkada. Kompas
tanggal 10Mei.
termasuk Konflik Mobilisasi dengan
upaya Transformasi Konflik sebanyak 5
berita
Upaya
Pencegahan
berita
yang
menangani
Konflik
mengandung
Hidayat, Imam (2002), Teori-teori
Politik, (p 124). Jogyakarta:
PA.NurulAbyadh dan Pustaka
Pelajar.
dengan
dilakukan
Simon (2001), Mengelola
Konflik:
Keterampilan
dan
Strategi untukBertindak, (p 6-7)
Jakarta: The British Council
Indonesia.
pada
Konflik
14
Plano, Jack C (1994). Kamus Analisa
Politik, (p 40). Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Rauf, Maswadi (2001). Konsensus dan
Konflik Politik, (p 19). Jakarta:
DIKTI
Sihabudin Ahmad (2011). Komunikasi
Antarbudaya, (p 19). Jakarta:
Bumi Aksara
15