1 UPAYA JOKO WIDODO-BASUKI PURNAMA DAN FAUZI BOWO-NACHROWI DALAM MENANGANI MASALAH BUDAYA DAN KONFLIK DI JAKARTA PADA PEMILIHAN TAHUN 2012

UPAYA JOKO WIDODO-BASUKI PURNAMA DAN FAUZI BOWO-NACHROWI
DALAM MENANGANI MASALAH BUDAYA DAN KONFLIK DI JAKARTA
PADA PEMILIHAN TAHUN 2012
Damayanti, S.Sos., M.Si.
Dosen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
damay.bsaksono@gmail.com

ABSTRACT
Jakarta gubernatorial election in 2012 has become a major event. Preparation to
win the election for governor of Jakarta into a critical moment that needs to be done
carefully. Various messages, figure, media, target audiences and impact of the message to
be delivered mapped by each candidate. One of the winners in the Jakarta gubernatorial
election in 2012 is Joko Widodo and Basuki Purnama who is successfully manage culture
and conflict in these elections.
The purpose of this paper is to describe and explain the efforts made Joko WidodoBasuki Purnama and Fauzibowo-Nachrowi in managing cultural issues and conflicts to win
the election for governor of DKI Jakarta in 2012.
Methods of research conducted in this paper uses content analysis. Mass media is to
be analyzed Tempo Interactive online media campaign during the second round takes
place. Results in the discussion paper is to provide an overview of the cultural messages
and conducted conflict Joko Widodo-Basuki Purnama and Fawzibowo-Nachrowi during

the campaign that will become a reference material for the various parties associated with
the election.
Keywords: election, message, culture and conflict
Menurut

INTRODUCTION
Dalam

“Pada

persaingan

Hidayat

dasarnya

politik

memperebutkan kursi gubernur DKI


mengandung konflik

tampak jelas bahwa

kepentingan.Suatu

politik

mencoba

banyak

untuk

partai

berawal

mengusung


dari

(2002:124)
selalu

dan persaingan

konflik

biasanya

kontroversi-kontroversi

calonnya menjadi pemimpin di ibukota

yang muncul dalam berbagai peristiwa

Indonesia.

Namun


politik,

memenuhi

kualifikasi

akhirnya,

yang

dimana

kontroversi

tersebut

Widodo

diawali dengan hal-hal yang abstrak dan


(Jokowi) – Basujki Tjahja Purnama

umum, kemudian bergerak dan berproses

(Ahok).

menjadi suatu konflik”.

Berbagai hal

Joko

Sedangkan

dilakukan calon untuk

Rauf

(2001:19)


dapat menarik simpati masyarakat DKI,

menegaskan “Konflik politik merupakan

sehingga persaingan pun sangat ketat.

salah satu bentuk konflik sosial, dimana
keduanya memiliki ciri-ciri mirip, hanya
1

yang membedakan konflik sosial dan

pengelolaan

politik adalah kata politik yang membawa

conflict). Ini sebuah perbedaan sangat

konotasi tertentu bagi isitilah konflik


penting. Pertama, penyelesaian konflik

politik, yakni mempunyai keterkaitan

menunjuk

dengan negara/ pemerintah, para pejabat

penghilangan

politik/pemerintahan, dan kebijakan.

demikian implikasinya adalah konflik

Sebenarnya
adalah

bagian


kegiatan
dari

politik

(management

konflik

pada

penghentian

suatu

konflik,

atau
dengan


merupakan sesuatu yang negatif, yang

kehidupan

bisa

diselesaikan,

diakhiri,

bahkan

berbeda

dengan

bermasyarakat seperti yang dijelaskan

dihapuskan.


Plano, dkk (1994:40) yaitu

penyelesaian konflik, pengelolan konflik

“Sebagai

Kedua,

aktivitas politik, konflik merupakan suatu

lebih

jenis interaksi (interaction) yang ditandai

konflik bisa positif, bisa juga negatif.

dengan bentrokan atau tubrukan diantara

Meskipun makna istilah-istilah tadi tentu


kepentingan,

kebijaksanaan,

masih menjadi perdebatan (debatable)

program, dan pribadi atau persoalan dasar

hal ini menunjukkan bahwa persoalan

lainnya yang satu sama lain saling

konflik memiliki berbagai pendekatan

bertentangan.”

termasuk istilah-istilahnya.

gagasan,

Sehingga

itu

pemahaman

bahwa

dapat

Dalam kaitan itu, setidaknya ada

digambarkan seperti perbedaan pendapat,

5 (lima) sumber konflik potensial, baik

persaingan

menjelang,

dan

bentuk

memberi

pertentangan

antara

saat

penyelenggaraan,

individu dan individu, individu dengan

maupun

kelompok, kelompok dengan individu

(Haris:2005). Pertama, konflik yang

atau

bersumber dari mobilisasi politik atas

individu,

kelompok

dengan

pemerintah.

pengumuman

hasil

pilkada

nama etnik, agama, daerah, dan darah.

Dalam konteks demokrasi ada

Kedua, konflik yang bersumber dari

perubahan pemahaman mengenai konflik

kampanye negatif antarpasangan calon

politik,

lagi

kepala daerah. Ketiga, konflik yang

dipahami sebagai aktifitas yang negatif,

bersumber dari premanisme politik dan

buruk, dan merusak, tetapi sebaliknya

pemaksaan kehendak. Keempat, konflik

konflik merupakan aktifitas yang positif

yang bersumber dari manipulasi dan

dan dinamis.

kecurangan penghitungan suara hasil

dimana

konflik

tidak

Hal ini berlanjut pada perubahan

pilkada. Kelima, konflik yang bersumber

konsepsi penyelesaian konflik menjadi
2

dari perbedaan penafsiran terhadap aturan

suatu

main penyelenggaraan pilkada.

minat.

Ada beberapa pendekatan untuk

konsep

yang

Secara

didefinisikan

membangkitkan
formal

budaya

sebagai

tatanan

menangani konflik, yang terkadang juga

pengetahuan, pengalaman, kepercayaan,

dipandang sebagai tahap-tahap dalam

nilai, sikap, makna dan diwariskan dari

suatu proses. Fisher, dkk (2001:6-7)

generasi ke generasi, melalui usaha

menggambarkan sebagai berikut: (1)

individu dan kelompok.”

pencegahan konflik yang bertujuan

Budaya berkesinambungan dan

untuk mencegah timbulnya konflik yang

dimana-mana;

budaya

juga

konflik

berkenaan dengan bentuk fisik serta

bertujuan untuk mengakhiri perilaku

lingkungan sosial yang mempengaruhi

kekerasan

persetjuan

kita sejak dalam kandungan hingga mati,

pengelolaan konflik

kita dikuburkan dengan cara-cara yang

keras;

penyelesaian

hadir

(2)

melalui

perdamaian; (3)
bertujuan

suatu

untuk

dan

sesuai dengan budaya kita. Artinya

dengan

budaya dan komunikasi tidak dapat

mendorong perubahan perilaku positif

dipisahkan, oleh karena budaya tidak

bagi

(4)

hanya menentukan siapa bicara siapa,

kegiatan

tentang apa, dan bagaimana komunikasi

menghindari

kekerasan

pihak-pihak

resolusi

membatasi

yang

konflik

terlibat;

yaitu

dan

berlangsung, tetapi budaya juga turut

berusaha membangun hubungan baru

menentukan orang menyandi pesan ,

yang bisa tahan lama di antara kelompok-

makna yang ia miliki untuk pesan dan

kelompok yang bermusuhan; dan (5)

kondisi-kondisinya

transformasi konflik yaitu kegiatan

memperhatikan, dan menafsirkan pesan.

menangani

sebab-sebab

konflik

untuk

mengirim,

mengatasi sumber-sumber konflik sosial
METHODS

dan politik yang lebih luas dan berusaha
mengubah

kekuatan

negatif

Metode yang digunakan adalah

dari

kualitatif deskriptif dengan analisis isi

peperangan menjadi kekuatan sosial dan

yang dilakukan melalui pemberitaan

politik yang positif.

media online Tempo.co selama putaran

Dalam upaya menanggani konflik
tidak

menyikapi
konflik

kedua Pemilihan Gubernur DKI. Kategori

lepas dari bagaimana seseorang
kemudian

tersebut.

konflik yaitu (1) Konflik yang bersumber

menyelesaikan

Menurut

dari mobilisasi politik atas nama etnik,

Ahmad

agama, daerah, dan darah. (2) Konflik

Sihabudin (2011;19) “Budaya adalah
3

yang bersumber dari kampanye negatif

19 September 2012. Dari 41 Berita

antarpasangan calon kepala daerah. (3)

tersebut

Konflik yang bersumber dari premanisme

mengandung konflik yang kemudian

politik

dijabarkan

dan

Sedangkan

pemaksaan
kategori

kehendak.

untuk

16

Berita

diantaranya

bagaimana

Jokowi-Ahok

menangani konflik tersebut.

Upaya

berita-berita

menangani Konflik: (1) Pencegahan

yang

ada

di

konflik yang bertujuan untuk mencegah

Tempo.co

timbulnya

(2)

kampanye putaran kedua, terdapat 16

penyelesaian konflik bertujuan untuk

berita yang mengadung konflik. 11 berita

mengakhiri perilaku kekerasan melalui

diantaranya termasuk dalam kategori

suatu

Konflik Mobilisasi, dan 5 berita termasuk

konflik

persetjuan

yang

keras.

perdamaian.

(3)

selama

periode

masa

pengelolaan konflik bertujuan untuk

dalam

membatasi dan menghindari kekerasan

Negatif, dan tidak ada berita yang masuk

dengan mendorong perubahan perilaku

dalam

positif bagi pihak-pihak yang terlibat. (4)

Premanisme/Pemaksaan.

resolusi

konflik

yaitu

kategori

Konflik

Kampanye

kategori

Konflik

Terdapat 11 berita yang termasuk

kegiatan
dan

dalam kategori Konflik Mobilisasi, terdiri

berusaha membangun hubungan baru

atas 5 berita pada tanggal 14 September

yang bisa tahan lama di antara kelompok-

2013, 3 berita pada tanggal 15 September

kelompok

2013 dan 3 berita pada tanggal 16

menangani

sebab-sebab

yang

konflik

bermusuhan.

(5),

transformasi konflik yaitu kegiatan

September 2013.

mengatasi sumber-sumber konflik sosial

5

berita

pada

tanggal

14

dan politik yang lebih luas dan berusaha

September 2013, yang masuk dalam

mengubah

dari

kategori konflik yang bersumber dari

peperangan menjadi kekuatan sosial dan

mobilisasi politik atas nama etnik, agama,

politik yang positif.

daerah,

kekuatan

negatif

dan

darah

yaitu:”Jokowi

Kunjungi Basis Pendukung Foke", "Foke
RESULT
AND
CONFLICT
Dalam

DISCUSSION

penyampaian

dan Jokowi Jumatan Bersama", "Jokowi
Pilih Pengembangan kampung, Foke

Berita

Komunitas",

mengenai pemilukada DKI putaran kedua

Bowo:

Hapus

Korupsi Tak Bisa dengan Retorika",

yang diambil dari Tempo.Co, terdapat 41
Berita selama masa

"Fauzi

"Yel-Yel Sepanjang Jeda Debat Fauzi

kampanye dan

Bowo-Jokowi",

pengambilan suara yaitu dari tanggal 144

3

berita

pada

tanggal

Upaya Menangani Konflik

15

September 2013, yang masuk dalam

Dari 16 berita yang memiliki

kategori Konflik Mobilisasi berjudul:

konflik tersebut, 1 berita termasuk dalam

"Selebaran Foto Jokowi Umrah dibagikan

kategori

upaya

di

dengan

cara

Kemayoran",

"Fauzi

Janji

Tak

menangani
Pencegahan

konflik
Konflik,

Diskriminasi, Jokowi Sekolah Plus",

Pengelolaan Konflik 1 berita, Resolusi

"Jokowi:

Konflik 7 berita, Transformasi Konflik 7

Jakarta

Harus

Jadi

Pusat

Kebudayaan",
3

berita

berita

pada

tanggal

16

Konflik

berjudul:"Jokowi

ada

kategori

berita

yang

Penyelesaian

Konflik.

Mobilisasi

Janjikan

tidak

mengandung

September 2013, yang masuk dalam
kategori

dan

Dari 16 Berita terdapat 1 berita

Gambar-

masuk

ke

dalam

kategori

upaya

Gambar Baru Nanti Malam", "Jokowi:

menangani dengan Pencegahan Konflik

Rombongan

20

yaitu pada tanggal 14 September 2014

September Ini", dan "Bagaimana Jokowi

dengan judul “Diserang Gadis Kotak-

dan Foke Saling Serang Saat Debat".

Kotak

Semut

Menang

Dari 16 Berita, 5 berita termasuk
dalam

kategori

Jokowi

Cuek”.

Tidak

terdapat berita yang termasuk dalam

Kampanye

upaya Konflik Penyelesaian. Terdapat 1

Negatif yaitu kampanye negatif antar

berita yang termasuk ke dalam kategori

pasangan calon kepala daerah. Sebanyak

upaya Pengelolaan Konflik yaitu pada

2 berita

pada tanggal 14 September

tanggal 14 September 2013 berjudul

2013, berjudul: “Diserang Gadis Kotak-

"Foke Sindir Lawannya Lompat –Lompat

Kotak Kubu Jokowi Cuek”, “Foke sindir

Raih Jabatan".

Lawannya

Konflik

Kubu

Lompat-Lompat

Tidak

Raih

terdapat

Jabatan”, 3 berita pada tanggal 15

termasuk

September 2013berjudul: “Fauzi:Kartu

menangani

Sehat Gratis JokowiPesesan Kosong”,

Penyelesaian Konflik.

“Jokowi:Foke Bisa Menang 91 Persen

dalam

berita

kategori

konfllik

dengan

yang
upaya
cara

Sebanyak 1 berita termasuk dalam

Jika…”, dan “Jokowi Jawab Tudingan

kategori

Foke Soal Kartu Sehat dan Pendidikan

Pengelolaan Konflik yaitu pada tanggal

Gratis”.

termasuk

14 September 2013, dengan judul: “Foke

Konflik Premanisme/Pemaksaan tidak

Sindir Lawannya Lompat-lompat Raih

ada.

Jabatan”.

Sedangkan

yang

5

upaya

menangani

dengan

Sebanyak 7 berita termasuk dalam
kategori

upaya

menangani

Foke Soal Kartu Sehat dan Pendidikan
Gratis”.

konflik

dengan cara Resolusi Konflik yaitu terdiri
1. Pencegahan Konflik

atas 2 berita pada tanggal 14 september
2013 dengan judul: “Jokowi Kunjungi

Terdapat 1 berita yang mengandung

Basis Pendukung Foke”, dan “Foke dan

kategori upaya Pencegahan Konflik, yaitu

Jokowi Jumatan Bersama”, 2 Berita

pada tanggal 14 September 2013 berjudul

tanggal

“Diserang

15

September

2013

Gadis

Kotak-kotak

Kubu

berjudul:”Jokowi: Jakarta Harus Jadi

Jokowi Cuek” Berita ini termasuk dalam

Pusat Kebudayaan” dan “Jokowi: Foke

kategori Negatif Konflik Kampanye,

Bisa Menang 91 Persen, Jika….”. 3 berita

Kubu Jokowi acuh tak acuh dengan

pada

2013

menggunakan frase "biarkan saja ".

berjudul: “Jokowi Janjikan Gambar-

Dalam hal ini kata "Biarkan saja"

Gambar Baru Nanti Malam”, “Jokowi:

menyiratkan

Rombongan

kekerasan.

tanggal

16

September

Semut

Menang

20

September Ini”’ dan “Bagaimana Jokowi

pencegahan

konflik

Pada berita yang termasuk dalam

dan Foke Saling Serang Saat Debat”.

kategori

Konflik

Mobilisasi,

tidak

terdapat berita yang termasuk dalam

Sebanyak 7 berita termasuk dalam
upaya Transformasi Konflik yaitu terdiri

kategori

atas 3 berita pada tanggal 14 September

Penyelesaian Konflik dan Pengelolaan

2013

Konflik.

berjudul:

Pengembangan

“Jokowi
Kampung,

Pilih

upaya

Pencegahan Konflik,

Foke

Komunitas”, “Fauzi: Hapus Korupsi Tak

2. Penyelesaian Konflik

bisa dengan Retorika”, dan “Adu Yel-Yel

Tidak terdapat berita yang termasuk

Sepanjang Jeda Debat Fauzi Bowo-

dalam upaya menangani konflik dengan

Jokowi”. Sebanyak 4 berita pada tanggal

cara Penyelesaian Konflik baik berita

15

yang

September

”Selebaran

2013

foto

dengan

Jokowi

judul:
Umrah

termasuk

kategori

Konflik

Mobilisasi maupun Konflik Kampanye

Dibagikan di Kemayoran”, “Fauzi Janji

Negatif.

Tak Diskriminasi, Jokowi Sekolah Plus”,
3. Pengelolaan Konflik

Fauzi: Kartu Sehat Gratis Jokowi Pepsan

Terdapat 1 berita yang termasuk dalam

Kosong”, dan “Jokowi Jawab Tudingan

kategori Pengelolaan Konflik yaitu pada
6

tanggal 14 September 2013 berjudul:

menangani konflik dengan cara Resolusi

“Foke Sindir Lawannya Lompat-lompat

Konflik, yaitu 2 berita pada tanggal 14

Raih Jabatan”. Berita tersebut masuk

September 2013 dengan judul: “Jokowi

dalam

Negatif.

Kunjungi Basis Pendukung Foke” dan

Dalam berita tersebut Joko Widodo dan

“Foke dan Jokowi Jumatan Bersama”. 1

Basuki Tjahaja Purnama, yang memang

berita pada tanggal 15 September dengan

belum menyelesaikan masa tugas jabatan

judul: “Jokowi: Jakarta Harus Jadi Pusat

sebelumnya. Dalam hal ini tidak ada

Kebudayaan”, dan 3 berita pada tanggal

komentar yang dilakukan oleh kubu

16

Jokowi mengenai tudingan Fawzi Bowo,

“Jokowi Janjikan gambar-Gambar Baru

mengandung

ingin

Nanti Malam” “Jokowi: Rombongan

membantah namun juga tidak membela

Semut Menang 20 September Ini”,

diri, Pengelolaan konflik bertujuan untuk

dan“Bagaimana Jokowi dan Foke Saling

membatasi dan menghindari kekerasan

Serang Saat Debat”

kategori

Kampanye

makna

tidak

September

2013

dengan

judul:

dengan mendorong perubahan perilaku

Pada berita “Jokowi Kunjungi Basis

positif bagi pihak-pihak yang terlibat.

Pendukung Foke” ", kalimat dalam berita

Seolah kubu Jokowi mengakui bahwa

tersebut: "kita memang pergi ke tempat-

mereka memang melakukan hal yang

tempat yang kita agak kalah, agak tipis”.

dituding Fauzi Bowo sementara untuk

Kalimat tersebut mengandung makna

kategori Konflik Mobilisasi, tidak ada

kegiatan menangani sebab-sebab konflik

berita yang mengandung kategori upaya

dan berusaha membangun hubungan baru

Pengelolaan Konflik.

yang bisa tahan lama di antara kelompokkelompok yang bermusuhan dalam hal ini
daerah pendukung lawan politiknya yaitu

4. Resolusi Konflik

Foke.

Terdapat 7 berita yang termasuk dalam
kategori

upaya

menangani

Pada berita “Foke dan Jokowi Jumatan

konflik

dengan cara Resolusi Konflik, 6 berita

Bersama”

termasuk

menyatakan

dalam

kategori

Konflik

kalimat
“dari

berita
awal

yang
pihaknya

Mobilisasi dan 1 berita termasuk dalam

memang menjadwalkan akan salat jumat

kategori Kampanye Negatif.

di Masjid Al- Azhar” mengandung
makna

Pada berita yang termasuk kategori

pihak

Jokowi

berusaha

Konfllik Mobilisasi, terdapat 6 berita

membangun hubungan baru yang bisa

yang

bertahan lama dan berusaha membangun

mengandung

kategori

upaya
7

hubungan baru yang bisa tahan lama di

hubungan baru yang bisa bertahan lama

antara

dengan masyarakat kecil yang disebutnya

kelompok-kelompok

yang

sebagai “rombongan semut”.

bermusuhan; dalam hal ini masyarakat

Pada berita “Bagaimana Jokowi

yang mendukung lawan politiknya di

dan Foke Saling Serang Saat Debat”

kawasan tersebut.
Pada

berita

“Jokowi:

Jakarta

terdapat

kalimat

“Jokowi

kemudian

Harus Jadi Pusat Kebudayaan” terdapat

berbalik bertanya mengenai masalah

kalimat “Jakarta harus menajdi pusat

kemacetan yang tak kunjung selesai.

kebudayaan nusantara dengan tuan rumah

Program

betawi”. Dalam hal ini, kalimat tersebut

pembangunan koridornya belum sesuai

mengandung makna berusaha memangun

target serta pembangunan monorail dan

hubungan baru yang bisa bertahan lama

MRT yang menurut Jokowi bahkan

dengan

belum

masyarakat

kebanyakan

akan

Betawi
memilih

yang
lawan

bus

Trans

dimulai”

mengisyaratkan

politiknya yang berasal dari Betawi.

menyuarakan

Jakarta

yang

kalimat

tersebut

keinginan

untuk

hati

rakyat

mengenai

Pada berita “Jokowi Janjikan

pembangunan transportasi yang dapat

gambar-Gambar Baru Nanti Malam”

menyelesaikan masalah kemacetan di

terdapat kalimat “Mereka menyuguhkan

Jakarta untuk menjalin hubungan baru

gambar-gambar

yang bisa bertahan lama dengan mewakili

diantaranya

rancangankampung susun yang dijanjikan

suara rakyat tersebut.

akandibangun

Kampanye negatif resolusi

di

bantaran-bantaran

sungai maupun rel di Jakarta”. Kalimat
tersebut

mengisyaratkan

Berita yang termasuk dalam kategori

keinginan

Kampanye Negatif dan terkandung upaya

Jokowi menjalin hubungan baru yang

menangani dengan Resolusi Konflik

bisa bertahan lama dengan pendukungnya

terdapat 1 berita yaitu pada tanggal 15

yang berada di pinggir sungai dan rel

September 2013 dengan Judul: “Jokowi:

kereta api.

Foke Bisa Menang 91 persen, Jika…”

Pada berita “Jokowi: Rombongan
Semut

Menang

20

September

terdapat kalimat “Suaranya pasti akan

Ini”

mendapat 91 persen. Bukan dapat suara

Terdapat kalimat “Rombonan semut akan

34 persen (seperti pada putaran pertama

meemangkan pertarungan 20 September

lalu) jika Foke melaksanakan kesehatan

nanti”. Mengandung pesan keinginan

dan sekolah gratis,” hal ini mengandung

untuk bersatu dan menjalin hubungan

makna banyak suara rakyat yang kecewa
8

dengan Foke, sehingga Foke hanya

tersebut

mengandung

mendapat 34 persen suara, dan Jokowi

pembangunan yang akan difokuskan

ingin menjalin hubungan yang baru dan

kepada

bertahan lama dengan kelompok yang

perkotaan, sehingga terdapat pemerataan

kecewa dengan kepemimpinan Foke.

antara kelas atas dan kelas bawah. Hal

kaum

tersebut

pinggir

dapat

makna

bukan

dimaknai

hanya

kegiatan

mengatasi sumber-sumber konflik sosial

5. Transformasi Konflik

dan politik yang lebih luas dan berusaha

Penanganan konflik yang dilakukan
dengan Transformasi Konflik terdapat 7

mengubah

berita.

peperangan menjadi kekuatan sosial dan

5 berita yang termasuk dalam

Berita

berita pada tanggal 14 September 2013
judul

Pengembangan

negatif

dari

politik yang positif.

kategori Konflik Mobilisasi terdiri atas 3
dengan

kekuatan

kedua

yang

mengandung

“Jokowi

Pilih

Konflik Mobilisasi dengan penangan

kampung,

Foke

Transformasi konflik, berjudul: “Fauzi:

Komunitas”, “Fauzi: Hapus Korupsi Tak

Hapus

Bisa dengan Retorika”, dan “Adu yel-yel

Retorika” dengan kalimat “DKI Jakarta

sepanjang Jeda Debat Fauzi Bowo-

terkorup di Indonesia.” Hal tersebut

Jokowi”, dan 2 berita pada tanggal 15

bermakna dengan mengungkap hal yang

September

2013

judul:

negatif untuk kemudian mengubahnya

“Selebaran

Foto

Umrah

menjadi kekuatan sosial dan politik yang

dengan
Jokowi

Dibagikan di Kemayoran” dan “Fauzi

Korupsi

Tak

Bisa

dengan

positif.

Janji Tak Diskriminasi, Jokowi Sekolah

Berita ketiga, berjudul: “Adu Yel-Yel

Plus”. Sedangkan yang termasuk dalam

Sepanjang Jeda Debat Fauzi Bowo-

kategori

Negatif

Jokowi.” Dengan kalimat “Yel-yel Ahok-

terdapat 2 berita berjudul “Fauzi: Kartu

Ahok Jokowi”. Hal tersebut bermakna

Sehat Gratis Jokowi Pepesan Kosong”

adanya kelompok yang minoritas dalam

dan “Jokowi jawab Tudingan Foke Soal

hal ini adalah orang Cina dan keturunan

Kartu Sehat dan Pendidikan Gratis”.

Cina yang terwakili oleh Ahok, yang juga

Berita

Konflik

Kampanye

berjudul

pengembangan

“Jokowi

Kampung,

Pilih

merupakan calon wakil gubernur. Yel-yel

Foke

Ahok-Ahok

Jokowi

berusaha

Komunitas” terdapat kalimat “tidak akan

mengangkat hal yang dianggap negatif

membangun di kawasan Sudirman, tetapi

oleh pendukung Foke diubah menjadi

pengembangan

kekuatas sosial dan politik yang positif.

kampung.”

Kalimat
9

berjudul:

lawan politik Fauzi Bowo yaitu Jokowi

Umrah

mengusung kartu sehat dan pendidikan

dengan

gratis yang dianggap pepesan kosong (hal

kalimat “Selebaran gambar dengan foto

yang bohong) oleh Fauzi Bowo. Jokowi

Jokowi dan keluarganya sedang umroh

mengangkat kartu sehat dan pendidikan

juga dibagikan kepada warga” bermakna

gratis dalam kampanyenya. Hal yang

Jokowi

dianggap

Berita
“Selebaran

keempat,
Foto

Dibagikan

di

Jokowi

Kemayoran”,

ingin

menanggapi

konflik

sebagai

kosong

dimaknai

kegiatan

berkaitan dengan agama yang selama ini

tersebut

beredar negatif mengubahnya menjadi

mengatasi sumber-sumber konflik sosial

kekuatan sosial dan politik yang positif.

dan politik yang lebih luas dan berusaha

Berita kelima, berjudul: “Fauzi

mengubah

dapat

pepesan

kekuatan

negatif

dari

Janji Tak Diskriminasi, Jokowi Sekolah

peperangan menjadi kekuatan sosial dan

Plus”,

politik yang positif Berita berikutnya

dengan

kalimat

“Pemerataan

pendidikan di Ibu Kota. Caranya dengan

Berita kedua, berjudul: “Jokowi

membangun sekolah plus dan sekolah

Jawab Tudingan Foke Soal Kartu Sehat

unggulan di wilayah pinggiran.” Kalimat

dan

tersebut bermakna adanya kesenjangan

kalimat “Jika belum dilaksanakan itu

antra pembangunan sekolah plus di

baru (rencana namanya). Kalau pepsan

wilayah pusat dan daerah. Kekurangan

kosong saya nggak mungkin dapat suara

tersebut

91 persen (pada periode kedua) di Solo.”

dikelola

dengan

konflik

Pendidikan

Kalimat

menjadi kekuatan sosial politik yang

kosong tersebut telah dilaksanakan di

positif.

Solo, hal yang dianggap pepesan kosong

kekuatan sosial dan politik yang positif.

Kampanye Negatif dan mengandung

Upaya menangani konflik dengan

upaya penanganan konflik dengan cara
“Fauzi:

Kartu

Sehat

dengan

pepesan

oleh kubu Foke akan dilakukan menjadi

Berita yang termasuk kategori

Konflik

bermakna

Terdapat

transformasi dengan tujuan mengubahnya

Transformai

tersebut

Gratis.”

Resolusi

judul

Konflik

dan

Transformasi

Jokowi

Konflik merupakan upaya yang sering

Pepesan Kosong” terdapat kalimat “Joko

dilakukan selama periode Kampanye

Widodo, lawan Fauzi Bowo dalam

putaran kedua yaitu masing masing

memperebutkan kursi Gubernur DKI

dilakukan sebanyak 7 kali, sementara

Jakarta periode 2012-2017 ihwal kartu

upaya Pencegahan Konflik dilakukan

sehat dan pendidikan gratis”. Bermakna

hanya 1 kali selama periode tersebut.

Gratis

10

ma

Untuk upaya Pencegahan Konflik dan

3.

Al-Azhar
3.

3.

3.

3.

3. tidak

Pengelolaan Konflik dilakukan sebanyak

Joko

akan

wi

memban

masing-masing 1 kali selama masa

pilih

gunn di

peng

kawasan

putaran

Pemilihan

emba

sudirma

ngan

n tapi

Gubernur DKI tahun 2012. Upaya yang

Kam

pengem

pung,

bangan

tidak pernah dilakukan adalah upaya

Foke

kampun

Kom

g

Penyelesaian Konflik.

unita

kedua

Berita
kategori

Kampanye

s

yang

termasuk

kampanye

dalam

Negatif

4. fauzi:

4.

4.

4.

4.

4. DKI

dan

Hapu

Jakarta

s

terkorup

terkandung upaya menangani dengan

Koru

di

psi

Indonesi

transformasi Konflik terdapat 2 berita

Tak

a

yaitu pada tanggal 15 September 2013

deng

dengan judul: “Fauzi: Kartu Sehat Gratis

Retor

Bisa

an

ika

Jokowi Pepesan Kosong” dan “Jokowi

5. Adu
Yel-

Ahok-

Jawab Tudingan Foke Soal Kartu Sehat

Yel

Ahok

Sepa

Jokowi

dan Pendidikan Gratis”.

njang

5.

5.

5.

5.

5.Yel-yel

Jeda
Deba

Tabel. Upaya Menangani Konflik pada
Kampanye

Putaran

t
Fauzi

Kedua

Bow
o-

Pemilihan Gubernur DKI Tahun

Joko
wi

2012

1 6.

Up
aya
ko

t
g

Judul

cegah

l

sele
sai

kelola

resolusi

an

1.

1.

1.

1. Kita

4

Joko

memang

S

wi

pergi ke

e

kunju

tempat-

p

ngi

tempat

t

basis

yang kita

2

pend

agak kalah,

0

ukun

agak tipis

1

g

3

foke
2. Foke

2.

2.

2. dari awal

dan

pihaknya

Joko

memang

wi

menjadwalk

jumat

an akan

an
bersa

6
Selebara
n

e

Foto

gambar

Trans

p

Joko

dengan

for

t

wi

foto

masi

2

Umra

Jokowi

0

h

dan

1

Diba

keluarga

3

gikan

nya

di

sedang

Kem

umrah

ayora

juga

n

dibagika

1.

n
kepada
warga.
7. Fauzi

2. Ada

6.

aran

k
1 1.

6.

S

nfli

Sar

6.

Seleb

ego
ri

6.

5

Kat

2.

salat Jumat
di Masjid

11

7.

7

7

7

7.

Janji

pemerat

Tak

aan

Diskr

pendidi

imina

kan di

si,

Ibu

Joko

Kota.

wi

Caranya

Sekol

dengan

ah

memban

a yang

Plus

gun

pembangun

sekolah

an

plus dan

koridornya

sekolah

belum

unggula

sesuai

n di

target serta

wilayah

pembangun

pinggira

an

n

monorail

8.

8

8

8

8. Jakarta

dan MRT

8.

Joko

harus

yang

wi:

menjadi

menurut

Jakar

pusat

Jokowi

ta

kebudayaa

bahkan

Haru

n nusantara

belum

s Jadi

dengan

pusat

tuan rumah

Ka

1 1. Diser 1. Biark

Kebu

Betawi

mp

4

ang

an

Ad

daya

any

S

Gadi

saja,”

a

an

e

e

s

dimulai
1.

1.

Ne

p

Kota

menyuguh

gat

t

k-

wi

kan

if

2

Kota

e

Janji

gambar-

0

k

p

kan

gambar di

1

Kubu

t

Gam

antaranya

3

Joko

2

bar-

rancangan

0

Gam

kampung

1

bar

susun yang

3

Baru

dijanjikan

Sindir

Jok

Nanti

akan

Lawann

o

Mala

dibangun

ya

Wid

m

di

Lompat

odo

bantaran-

-

dan

bantaran

Lompat

Bas

sungai

Raih

uki

maupun rel

Jabatan

Tjah

1 9.

9

6

Joko

S

9

9.

9. mereka
Ada

9

10. Ada

10.

10.Ad

Ad

a

10.

2

2

2.

a,

Rom

akan

yan

bong

memenang

g

an

kan

me

Semu

pertarunga

man

t

n 20

g

Mena

September

belu

ng 20

nanti

m

Septe

men

mber

yele

3. Joko

saik

Ini
11.

3

Pur
nam

a

2.Ada

aja
10.Ada

n semut

wi:

2

Cuek
2. Foke

Rombonga

Joko

1.

wi

di Jakarta.
10.

1.

11

11.

11

11. Jokowi

an

11. Ada

Bagaim

Ad

kemudian

mas

ana

a

berbalik

a

Jokowi

bertanya

tuga

dan

mengenai

s

foke

masalah

jaba

Saling

kemacetan

tan

Serang

yang tak

sebe

Saat

kunjung

lum

Debat

selesai.

nya.

Program

1 3. Fauzi: 3

bus

5

Kartu

Widodo,

Transjakart

S

Sehat

lawanny

e

Gratis

a dalam

12

3

3

p

Jokowi

memper

t

Pepesan

ebutkan

2

Kosong

kursi

0

Gubern

1

ur DKI

3

Jakarta

CONCLUSION
Politik selalu mengandung konflik
dan

periode
2012-

konflik

2017,
ihwal

sehat

pendidi

gratis
4

4

Foke

mendapat

Bisa

91 persen.

Men

Bukan

ang

dapat suara

91

34 persen

Pers

(seperti

en

pada

Jika

putaran



pertama

konflik.
Dalam konteks demokrasi ada
perubahan pemahaman mengenai konflik
politik,

melaksana

kesehatan

sekolah

lagi

dan dinamis. Hal ini berlanjut pada

gratis,”
5. Ada

tidak

konflik merupakan aktifitas yang positif

dan

5 Ada

konflik

buruk, dan merusak, tetapi sebaliknya

kan

5

dimana

dipahami sebagai aktifitas yang negatif,

Foke

5

muncul

bergerak dan berproses menjadi suatu

lalu) jika

5. Joko

yang

dari

hal yang abstrak dan umum, kemudian

4. Suaranya
pasti akan

berawal

kontroversi tersebut diawali dengan hal-

kan

4

biasanya

dalam berbagai peristiwa politik, dimana

dan

wi:

kepentingan.Suatu

kontroversi-kontroversi

kartu

4. Joko

persaingan

3. Jika

wi

belum

Jawa

dilaksan

b

akan itu

Tudi

baru

ngan

(rencana

Foke

namany

Soal

a).

Kart

Kalau

u

pepesan

Seha

kosong

t

saya

Pend

nggak

idika

mungki

n

n dapat

Grati

suara 91

s

persen

perubahan konsepsi
Konflik dalam penyelenggaraan
kampanye yaitu: konflik yang bersumber
dari mobilisasi politik atas nama etnik,
agama, daerah, dan darah; konflik yang
bersumber

dari

kampanye

negatif

antarpasangan calon kepala daerah; dan
konflik yang bersumber dari premanisme
politik dan pemaksaan kehendak.

(pada
periode

Pendekatan

kedua)
di Solo

konflik:

Pre
ma

penyelesaian

nis
me

untuk

pencegahan
konflik;

menangani
konflik;
pengelolaan

konflik; resolusi konflik; transformasi

/pe
ma

konflik.

ksa
an

13

Kampanye Negatif sebanyak 1 berita,

Terdapat 41 Berita selama masa
kampanye dan pengambilan suara yaitu

upaya

Pengelolaan

dari tanggal 14-19 September 2012. Dari

Resolusi 1 berita, upaya Transformasi 2

41 Berita tersebut 16 Berita diantaranya

berita,

mengandung konflik. Konflik tersebut

dengan Penyelesaian Konflik tidak ada.

sedangkan

1

berita,

upaya

upaya

menangani

terdiri atas konflik yang bersumber dari
Upaya menangani konflik dengan

mobilisasi politik atas nama etnik, agama,

Resolusi

daerah, dan darah sebanyak 11 berita dan

Konflik

dan

Transformasi

Konflik merupakan upaya yang sering

5 berita termasuk Konflik Kampanye

dilakukan selama periode Kampanye

Negatif. Untuk berita yang termasuk

putaran kedua yaitu masing masing

Konflik Premanisme/Pemaksaan tidak

dilakukan sebanyak 7 kali, sementara

ada.

upaya Pencegahan Konflik dilakukan

Dari 16 Berita terdapat 1 berita

hanya 1 kali selama periode tersebut.

termasuk dalam upaya menangani dengan
Pencegahan Konflik,
termasuk

dalam

Untuk upaya Pencegahan Konflik dan

1 berita yng

upaya

Pengelolaan Konflik dilakukan sebanyak

Pengelolaan

masing-masing 1 kali selama masa

Konflik, 7 berita termasuk dalam upaya

putaran

Resolusi Konflik dan 7 berita termasuk

Pemilihan

tidak pernah dilakukan adalah upaya

Untuk upaya menangani dengan
Konflik,

Kampanye

Gubernur DKI tahun 2012. Upaya yang

dalam upaya Transformasi Konflik.

Pencegahan

kedua

Penyelesaian Konflik.

Penyelesainan

Konflik dan Pengelolaan Konflik tidak

REFFERENCES

terdapat upaya tersebut pada pada berita
Fisher,

yang mengandung Konflik Mobilisasi.
Terdapat 6 berita yang termasuk
Konflik

Mobilisasi

dengan

upaya

Resolusi

Konflik,

sedangkan

yang

Haris, Syamsuddin, 2005, Mengelola
Potensi Konflik Pilkada. Kompas
tanggal 10Mei.

termasuk Konflik Mobilisasi dengan
upaya Transformasi Konflik sebanyak 5
berita
Upaya
Pencegahan
berita

yang

menangani
Konflik

mengandung

Hidayat, Imam (2002), Teori-teori
Politik, (p 124). Jogyakarta:
PA.NurulAbyadh dan Pustaka
Pelajar.

dengan

dilakukan

Simon (2001), Mengelola
Konflik:
Keterampilan
dan
Strategi untukBertindak, (p 6-7)
Jakarta: The British Council
Indonesia.

pada

Konflik
14

Plano, Jack C (1994). Kamus Analisa
Politik, (p 40). Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Rauf, Maswadi (2001). Konsensus dan
Konflik Politik, (p 19). Jakarta:
DIKTI
Sihabudin Ahmad (2011). Komunikasi
Antarbudaya, (p 19). Jakarta:
Bumi Aksara

15