ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL SAHAM (1)
ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PERTANIAN PT.
ASTRA AGRO INDUSTRI, TBK. (AALI) & PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA, TBK.
(LSIP) ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR
PERTANIAN PT. ASTRA AGRO INDUSTRI, TBK. (AALI) & PT. PP LONDON SUMATERA
INDONESIA, TBK. (LSIP) Kelompok 1: Natasha Adellia 1201120026 Novi Dwi Arifiati
1201120298 Resti Dwi Widiastuti 1201120304 Shindi Kurnia Alunat 1201120038 Yohana Ruth
Yohefina 1201121039 ANALISIS FUNDAMENTAL ANALISIS PESTEL – SWOT – KINERJA
PERUSAHAAN ANALISIS PESTEL Political – Economic – Social – Technology- Environment Law POLITICAL PEMILIHAN KEPALA NEGARA Pertumbuhan harga minyak sawit atau CPO
(crude palm oil) sampai 2013 diperkirakan stagnan pada level US$900-US$1.000 per ton karena
faktor politik di berbagai negara membuat para spekulan tidak berani meningkatkan stok.
ECONOMIC MELEMAHNYA NILAI TUKAR RUPIAH Menyebabkan terjadinya peningkatan
ekspor bagi barang – barang dengan konteks ekspor. Daya saing produk ekspor meningkat
dengan harga yang menjadi lebih kompetitif. Total ekspor CPO Indonesia menyumbang porsi
sebesar 11,3 % terhadap total ekspor Indonesia. Pertumbuhan eskpor non migas pada tahun
2008 mencapai USD 107,8 M, dimana total ekpor CPO memberi kontribusi sebesar 14,47% dari
total ekspor non migas Indonesia. HARGA MINYAK DUNIA YANG BELUM STABIL
Menyebabkan harga CPO turun dan daya beli terhadap CPO menurun, termasuk pembelian dari
luar negeri seperti India dan Cina yang merupakan pembeli CPO Indonesia terbesar. KONDISI
EKONOMI EROPA YANG BELUM STABIL Menyebabkan harga CPO dan daya beli terhadap
CPO juga menurun, termasuk pembelian dari luar negeri termasuk negara – negara di Eropa
juga berkurang. Negara lain diluar Eropa melihat kondisi ekonomi Eropa dapat dijadikan salah
satu patokan kondisi ekonomi dunia. SOCIAL Peningkatan pendapatan masyarakat petani
kelapa sawit Tumbuhnya industri pengolahan bahan baku kelapa sawit di sekitar perkebunan
kelapa sawit, yang memperbesar kesempatan kerja bagi masyarakat lokal Tumbuhnya
kesempatan usaha penunjang kegiatan perkebunan, seperti membuka kios makanan dan
minuman, jasa transportasi, industri rumah tangga, dan jasa perbankan yang berkontribusi pada
peningkatan pendapatan masyarakat sekitar perkebunan. Stabilitas ekonomi rumah tangga
menjadi meningkat. Sebesar 87,64% pendapatan masyarakat lokal bersumber dari perkebunan
sawit, sedangkan 12,36% sisanya bersumber dari pendapatan di luar perkebunan kelapa sawit.
Penekanan ketimpangan ekonomi antar wilayah kabupaten dan kota di Riau. Indeks Williamson
antar daerah kabupaten/kota pada tahun 2003 sebesar 0,5060, dan pada tahun 2007 menurun
menjadi 0,3327. Penurunan indeks ketimpangan ini terjadi karena peragaman sumber mata
pencaharian masyarakat. TECHNOLOGY Pendirian pabrik yang mencakup mesin-mesin dan
peralatannya dengan kapasitas standar tertentu yang dari hasil penelitian telah memiliki skala
produksi yang optimal telah tersedia di pasaran. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa satu unit
pabrik dapat memproses 30 ton TBS/jam, dan dapat diperluas menurut kelipatannya.
ENVIRONMENT Kerusakan & Degradasi Hutan Pemindahan lahan dan sumberdaya Perubahan
luar biasa terhadap vegetasi dan ekosistem setempat Tanah mengalami penurunan kualitas
(terdegradasi) Tergganggunya ketersediaan air tanah LAW Memenuhi persyaratan ISPO: Sistem
perijinan dan manajemen perkebunan Penerapan pedoman teknis budi daya dan pengolahan
kelapa sawit Pengelolaan dan pemantauan lingkungan Tanggungjawab terhadap pekerja
Tanggung jawa sosial dan komunitas Pemberdayaan ekonomi masyarakat Peningkatan usaha
secara berkelanjutan Mengantongi ijin usaha perkebunan dari Departemen Pertanian sesuai
persyaratan pada Permentan No. 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha
Perkebunan (termasuk di dalamnya AMDAL) ANALISIS SWOT Strenghts – Weaknesses –
Opportunities - Threats Weakness 99,9% dari bisnis AALI masih tergantung pada baris hulu
(upstream line), yang berfluktuasi di pasar dan sangat tergantung pada kondisi cuaca. AALI
belum mencapai efisiensi biaya lagi (target Rp 3,50 juta untuk menjadi perusahaan perkebunan
yang paling efisien di Indonesia), yang saat ini biaya per ton dari Rp 4,60 juta pada FY2013
tersebut. AALI tidak memiliki daerah yang belum ditanami yang dapat mendukung pertumbuhan
produksi di masa depan, sehingga AALI harus menanam kembali dan terus menjelajahi daerah
baru setiap tahun. Strength Memiliki intensifikasi dan mekanisasi program untuk mencapai
efisiensi biaya. Sound production growth, didukung oleh profil instalasi yang produktif. AALI
adalah perkebunan yang paling inovatif karena memiliki proyek pengembangbiakan tanaman di
asosiasi Institute of Agricultural, Research, and Development (IRAD) Cameroon, dan
diperkirakan akan memproduksi benih sendiri pada tahun 2018. Memiliki manajemen hama
yang terintegrasi melalui pemanfaatan natural enemies, seperti predator dan parasitoid, untuk
mengurangi jumlah pestisida. Membangun sistem manajemen air yang baik melalui bendungan
kecil di perkebunan untuk mengantisipasi El Nino. Opportunity Ada beberapa peluang untuk AALI
di pasar internasional, di mana AALI sudah mulai dikerjakannya melalui joint venture company,
Astra-KLK Pte. Ltd Ada beberapa peluang untuk AALI di downstream business line seperti
biodiesel, kilang, dll ini bisa membantu AALI untuk membuat permintaan CPO sendiri.
Mempunyai banyak lahan yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi sehingga dapat
memproduksi CPO dan cooking oil dengan jumlah yang sangat besar. Threat Ketidakpastian El
Nino dan ketidakstabilan harga CPO bisa menjadi ancaman yang signifikan untuk bisnis AALI ini.
Permintaan CPO melemah dari India dan China merupakan tantangan bagi AALI untuk
mencapai target pendapatan tahun ini. Ekspansi yang cepat oleh perusahaan perkebunan
lainnya adalah tantangan bagi AALI untuk terus melakukan diversifikasi produk. Helpful Harmful
Internal Eksternal Weakness: Konsentrasi tinggi pada lini produksi hulu Terkena volatilitas harga
CPO Menjual sebagian produksi CPO untuk satu perusahaan; Lonsum Sifat bisnis adalah untuk
memasok CPO ke perusahaan induk, PT Salim Ivomas Pratama Tbk Strength: Salah satu
perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terbesar di Indonesia Memiliki lebih dari 100.000
hektar lahan yang ditanami Kas Perkebunan Perusahaan dengan lebih dari Rp 1,3 triliun
mendukung programekspansi jangka panjang Finansial yang sehat tanpa beban utang Daya
laba yang kuat, diukur dengan pendapatan dan laba bersih per hektar Terkenal untuk divisi
penelitian dan pengembangan yang kuat Produser benih kelapa berkualitas tinggi Opportunities:
Diadakannya Biodiesel berbasis kelapa sawit di beberapa negara, Malaysia dan Indonesia
Pertumbuh jumlah penduduk menambah untuk lebih tinggi konsumsi CPO Meningkatnya
permintaan dari negara-negara berkembang, seperti Pakistan dan Bangladesh Threats:
Perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara pengimpor seperti China dan India
Penurunan harga minyak mentah yang memiliki hubungan dekat dengan CPO akan menekan
harga CPO Kampanye anti minyak sawit Uni Eropa di mana label " Without Palm
Oi" ditempatkan pada produk makanan Kondisi cuaca buruk mempengaruhi output Persaingan
dari minyak nabati lainnya Masalah kepemilikan tanah Helpful Harmful Internal Eksternal
KINERJA PERUSAHAAN Keterangan: tanda (-) dikarenakan tidak ada data Persediaan (Stock)
dan ROI pada laporan keuangan LSIP tahun 2014. Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas Current
Ratio Quick Ratio Tot. Debt to Equity Ratio Tot. Debt to Asset Ratio AALI 58,47% 27,38% 56,77%
36,21% LSIP 2,49% - 0,20% 0,17% Rasio Profitabilitas Rasio Rentabilitas ROI ROE ROA GPM
NPM OPM AALI 37,35% 22,14% 14,12% 30,37% 14,12% 15,85% LSIP - 13,3% 11% 34,6%
19,4% 26,2% CLOSE PRICE Periode 19 November 2015 AALI Rp 18.350,00 LSIP Rp 1.250,00
11 ANALISIS TEKNIKAL Analisis Trend – Analisis Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha 12
Bagan Saham AALI periode 19 November 2014 – 19 November 2015 Bagan Saham LSIP
periode 19 November 2014 – 19 November 2015 13 ANALISIS TREND PT. Astra Agro Industri,
Tbk. (AALI) Sideaway Trend Pada November 2014 sampai April 2015, saham AALI berada pada
sideaway trend, walaupun pada akhir April berada dibawah garis resistance namun dapat
rebound kembali. Saham AALI mengalami breakdown pada akhir bulan Juli 2015 dan harga
saham berada dibawah Rp 15.000,00 per lembar. Selama periode Agustus – November 2015
mulai mengalami uptrend walaupun belum dapat kembali diatas garis resistance. Double – Top &
Double – Bottom Analysis Saham AALI yang berada dibawah garis resistance dapat rebound
kembali setelah mengalami double bottom pada bulan Agustus 2015, namun karena kondisi
harga yang belum stabil setelah breakdown, AALI juga mengalami double top sebelum harga
saham turun pada awal November 2015, walaupun tidak signifikan. ANALISIS TREND PT. Astra
Agro Industri, Tbk. (AALI) Down Trend Berbeda dengan saham AALI yang mengalami sideaway,
LSIP mengalami downtrend selama periode November 2014 – November 2015. Ini dapat dilihat
dari close price yang terus menurun sampai harga di bawah Rp 1.000,00 per lembar. Namun jika
dilihat, saham LSIP tidak berada dibawah garis support, sehingga masih aman untuk
berinvestasi. ANALISIS TREND PT. PP London Sumatera Indonesia (LSIP) Sharpe Ratio
Treynor Ratio Merupakan alat ukur kelebihan pengembalian relatif terhadap total perbedaan
portofolio Membandingkan selisih antara return aset dan risk free rate dengan standar deviasi
dari aset tersebut Semakin besar nilai sharpe ratio, artinya makin baik, karena rata-rata
pergerakan imbal hasilnya lebih besar dari risk free rate dan standar deviasi relatif rendah Indeks
Treynor (Treynor Index) merupakan alat ukur kelebihan pengembalian per unit risiko. Indeks ini
membandingkan selisih antara return suatu aset dan risk free rate dengan systematic
risknya(beta). Semakin besar Treynor Index, maka semakin baik. Jensen Alpha Pengukuran
Jensen memperhitungkan kelebihan hasil (excess return) yang diperoleh sebuah portofolio
melebihi hasil yang diharapkan. Rasio Jensen mengukur seberapa banyak tingkat hasil
portofolio ditabalkan pada kemampuan manajer untuk mendapatkan hasil di atas rata-rata.
Sebuah portofolio dengan kelebihan hasil yang positif akan mempunyai alpha yang positif,
sedangkan portofolio yang secara konsisten memberikan kelebihan hasil yang negatif akan
mempunyai alpha yang negatif. Analisis Saham berdasarkan Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan
Jensen Alpha Pada portofolio dengan saham AALI dan LSIP, didapat LSIP memiliki sharpe ratio,
treynor ratio dan jensen alpha yang lebih besar dibandingkan AALI walaupun tidak signifikan.
Namun untuk portofilo yang dihasilkan kedua saham sektor pertanian ini tergolong cukup baik,
karena sharpe ratio, treynor ratio dan alpha yang dihasilkan bernilai positif. Sharpe Ratio Treynor
Ratio Jensen Alpha AALI LSIP AALI LSIP AALI LSIP 10,89% 11,34% 41,86% 57,77% 0,90%
1,13% PREDIKSI ANALISIS FUNDAMENTAL analisis PESTEL harga CPO dunia stagnan
dikisaran US$ 900 – US$ 1000 per ton. Melemahnya nilai rupiah peningkatan ekspor CPO
Indonesia. Konsumen CPO terbesar, yaitu Cina dan India, mengurangi jumlah CPO yang dibeli
dari Indonesia akibat ketidakstabilan ekonomi. Isu lingkungan dari pecinta lingkungan Uni Eropa
dan dunia yang mengatakan adanya ekspansi ilegal oleh pelaku bisnis CPO Indonesia.
ANALISIS TEKNIKAL Saham AALI sedang mengalami breakdown setelah sideaway trend, dan
harga saham mampu rebound namun belum stabil dan belum dapat kembali diatas garis
resistance. Untuk saham LSIP mengalami downtrend walaupun sebenarnya harga masih aman
karena masih berada di garis support. Dilihat dari tiga rasio yaitu sharpe, treynor dan jensen
alpha, sektor pertanian dengan dua harga saham ini tergolong cukup baik meskipun tidak dapat
memberikan return yang besar, namun risikonya juga kecil. Isu – isu ini membuat harga saham
AALI dan LSIP jatuh di pertengahan tahun 2015. Harga mungkin akan rebound kembali
walaupun tidak signifikan, melihat isu yang sudah mulai reda. Dilihat dari analisis trend, harga
saham AALI masih belum stabil namun akan naik perlahan, dan harga saham LSIP masih aman
di garis support. Dari analisis rasio, portofolio ini cukup aman untuk berinvestasi jangka panjang
19 REFRENSI http://www.astra-agro.co.id/index.php/financial-statementhttp://www.kompasiana.com/www.hanifa.com/melemahnya-nilai-tukar-rupiah-masalah-ataurezeki-nomplok_555461cd6523bd3e164af009 http://www.carajadikaya.com/dampak-kenaikanharga-minyak-terhadap-kondisi-ekonomi-indonesia/
http://bandung.bisnis.com/read/20120530/34231/190737/harga-cpo-stagnan-di-us900-us1-000per-ton http://blogs.itb.ac.id/appledore/2014/05/05/menanggapi-protes-atas-perkebunan-kelapasawit-indonesia/ http://www.belajarinvestasi.net/saham/analisis-teknikal-saham-perubahan-harga
http://buabuazone88.blogspot.co.id/2008/12/evaluasi-kinerja-portofolio.html
ASTRA AGRO INDUSTRI, TBK. (AALI) & PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA, TBK.
(LSIP) ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR
PERTANIAN PT. ASTRA AGRO INDUSTRI, TBK. (AALI) & PT. PP LONDON SUMATERA
INDONESIA, TBK. (LSIP) Kelompok 1: Natasha Adellia 1201120026 Novi Dwi Arifiati
1201120298 Resti Dwi Widiastuti 1201120304 Shindi Kurnia Alunat 1201120038 Yohana Ruth
Yohefina 1201121039 ANALISIS FUNDAMENTAL ANALISIS PESTEL – SWOT – KINERJA
PERUSAHAAN ANALISIS PESTEL Political – Economic – Social – Technology- Environment Law POLITICAL PEMILIHAN KEPALA NEGARA Pertumbuhan harga minyak sawit atau CPO
(crude palm oil) sampai 2013 diperkirakan stagnan pada level US$900-US$1.000 per ton karena
faktor politik di berbagai negara membuat para spekulan tidak berani meningkatkan stok.
ECONOMIC MELEMAHNYA NILAI TUKAR RUPIAH Menyebabkan terjadinya peningkatan
ekspor bagi barang – barang dengan konteks ekspor. Daya saing produk ekspor meningkat
dengan harga yang menjadi lebih kompetitif. Total ekspor CPO Indonesia menyumbang porsi
sebesar 11,3 % terhadap total ekspor Indonesia. Pertumbuhan eskpor non migas pada tahun
2008 mencapai USD 107,8 M, dimana total ekpor CPO memberi kontribusi sebesar 14,47% dari
total ekspor non migas Indonesia. HARGA MINYAK DUNIA YANG BELUM STABIL
Menyebabkan harga CPO turun dan daya beli terhadap CPO menurun, termasuk pembelian dari
luar negeri seperti India dan Cina yang merupakan pembeli CPO Indonesia terbesar. KONDISI
EKONOMI EROPA YANG BELUM STABIL Menyebabkan harga CPO dan daya beli terhadap
CPO juga menurun, termasuk pembelian dari luar negeri termasuk negara – negara di Eropa
juga berkurang. Negara lain diluar Eropa melihat kondisi ekonomi Eropa dapat dijadikan salah
satu patokan kondisi ekonomi dunia. SOCIAL Peningkatan pendapatan masyarakat petani
kelapa sawit Tumbuhnya industri pengolahan bahan baku kelapa sawit di sekitar perkebunan
kelapa sawit, yang memperbesar kesempatan kerja bagi masyarakat lokal Tumbuhnya
kesempatan usaha penunjang kegiatan perkebunan, seperti membuka kios makanan dan
minuman, jasa transportasi, industri rumah tangga, dan jasa perbankan yang berkontribusi pada
peningkatan pendapatan masyarakat sekitar perkebunan. Stabilitas ekonomi rumah tangga
menjadi meningkat. Sebesar 87,64% pendapatan masyarakat lokal bersumber dari perkebunan
sawit, sedangkan 12,36% sisanya bersumber dari pendapatan di luar perkebunan kelapa sawit.
Penekanan ketimpangan ekonomi antar wilayah kabupaten dan kota di Riau. Indeks Williamson
antar daerah kabupaten/kota pada tahun 2003 sebesar 0,5060, dan pada tahun 2007 menurun
menjadi 0,3327. Penurunan indeks ketimpangan ini terjadi karena peragaman sumber mata
pencaharian masyarakat. TECHNOLOGY Pendirian pabrik yang mencakup mesin-mesin dan
peralatannya dengan kapasitas standar tertentu yang dari hasil penelitian telah memiliki skala
produksi yang optimal telah tersedia di pasaran. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa satu unit
pabrik dapat memproses 30 ton TBS/jam, dan dapat diperluas menurut kelipatannya.
ENVIRONMENT Kerusakan & Degradasi Hutan Pemindahan lahan dan sumberdaya Perubahan
luar biasa terhadap vegetasi dan ekosistem setempat Tanah mengalami penurunan kualitas
(terdegradasi) Tergganggunya ketersediaan air tanah LAW Memenuhi persyaratan ISPO: Sistem
perijinan dan manajemen perkebunan Penerapan pedoman teknis budi daya dan pengolahan
kelapa sawit Pengelolaan dan pemantauan lingkungan Tanggungjawab terhadap pekerja
Tanggung jawa sosial dan komunitas Pemberdayaan ekonomi masyarakat Peningkatan usaha
secara berkelanjutan Mengantongi ijin usaha perkebunan dari Departemen Pertanian sesuai
persyaratan pada Permentan No. 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha
Perkebunan (termasuk di dalamnya AMDAL) ANALISIS SWOT Strenghts – Weaknesses –
Opportunities - Threats Weakness 99,9% dari bisnis AALI masih tergantung pada baris hulu
(upstream line), yang berfluktuasi di pasar dan sangat tergantung pada kondisi cuaca. AALI
belum mencapai efisiensi biaya lagi (target Rp 3,50 juta untuk menjadi perusahaan perkebunan
yang paling efisien di Indonesia), yang saat ini biaya per ton dari Rp 4,60 juta pada FY2013
tersebut. AALI tidak memiliki daerah yang belum ditanami yang dapat mendukung pertumbuhan
produksi di masa depan, sehingga AALI harus menanam kembali dan terus menjelajahi daerah
baru setiap tahun. Strength Memiliki intensifikasi dan mekanisasi program untuk mencapai
efisiensi biaya. Sound production growth, didukung oleh profil instalasi yang produktif. AALI
adalah perkebunan yang paling inovatif karena memiliki proyek pengembangbiakan tanaman di
asosiasi Institute of Agricultural, Research, and Development (IRAD) Cameroon, dan
diperkirakan akan memproduksi benih sendiri pada tahun 2018. Memiliki manajemen hama
yang terintegrasi melalui pemanfaatan natural enemies, seperti predator dan parasitoid, untuk
mengurangi jumlah pestisida. Membangun sistem manajemen air yang baik melalui bendungan
kecil di perkebunan untuk mengantisipasi El Nino. Opportunity Ada beberapa peluang untuk AALI
di pasar internasional, di mana AALI sudah mulai dikerjakannya melalui joint venture company,
Astra-KLK Pte. Ltd Ada beberapa peluang untuk AALI di downstream business line seperti
biodiesel, kilang, dll ini bisa membantu AALI untuk membuat permintaan CPO sendiri.
Mempunyai banyak lahan yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi sehingga dapat
memproduksi CPO dan cooking oil dengan jumlah yang sangat besar. Threat Ketidakpastian El
Nino dan ketidakstabilan harga CPO bisa menjadi ancaman yang signifikan untuk bisnis AALI ini.
Permintaan CPO melemah dari India dan China merupakan tantangan bagi AALI untuk
mencapai target pendapatan tahun ini. Ekspansi yang cepat oleh perusahaan perkebunan
lainnya adalah tantangan bagi AALI untuk terus melakukan diversifikasi produk. Helpful Harmful
Internal Eksternal Weakness: Konsentrasi tinggi pada lini produksi hulu Terkena volatilitas harga
CPO Menjual sebagian produksi CPO untuk satu perusahaan; Lonsum Sifat bisnis adalah untuk
memasok CPO ke perusahaan induk, PT Salim Ivomas Pratama Tbk Strength: Salah satu
perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terbesar di Indonesia Memiliki lebih dari 100.000
hektar lahan yang ditanami Kas Perkebunan Perusahaan dengan lebih dari Rp 1,3 triliun
mendukung programekspansi jangka panjang Finansial yang sehat tanpa beban utang Daya
laba yang kuat, diukur dengan pendapatan dan laba bersih per hektar Terkenal untuk divisi
penelitian dan pengembangan yang kuat Produser benih kelapa berkualitas tinggi Opportunities:
Diadakannya Biodiesel berbasis kelapa sawit di beberapa negara, Malaysia dan Indonesia
Pertumbuh jumlah penduduk menambah untuk lebih tinggi konsumsi CPO Meningkatnya
permintaan dari negara-negara berkembang, seperti Pakistan dan Bangladesh Threats:
Perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara pengimpor seperti China dan India
Penurunan harga minyak mentah yang memiliki hubungan dekat dengan CPO akan menekan
harga CPO Kampanye anti minyak sawit Uni Eropa di mana label " Without Palm
Oi" ditempatkan pada produk makanan Kondisi cuaca buruk mempengaruhi output Persaingan
dari minyak nabati lainnya Masalah kepemilikan tanah Helpful Harmful Internal Eksternal
KINERJA PERUSAHAAN Keterangan: tanda (-) dikarenakan tidak ada data Persediaan (Stock)
dan ROI pada laporan keuangan LSIP tahun 2014. Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas Current
Ratio Quick Ratio Tot. Debt to Equity Ratio Tot. Debt to Asset Ratio AALI 58,47% 27,38% 56,77%
36,21% LSIP 2,49% - 0,20% 0,17% Rasio Profitabilitas Rasio Rentabilitas ROI ROE ROA GPM
NPM OPM AALI 37,35% 22,14% 14,12% 30,37% 14,12% 15,85% LSIP - 13,3% 11% 34,6%
19,4% 26,2% CLOSE PRICE Periode 19 November 2015 AALI Rp 18.350,00 LSIP Rp 1.250,00
11 ANALISIS TEKNIKAL Analisis Trend – Analisis Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha 12
Bagan Saham AALI periode 19 November 2014 – 19 November 2015 Bagan Saham LSIP
periode 19 November 2014 – 19 November 2015 13 ANALISIS TREND PT. Astra Agro Industri,
Tbk. (AALI) Sideaway Trend Pada November 2014 sampai April 2015, saham AALI berada pada
sideaway trend, walaupun pada akhir April berada dibawah garis resistance namun dapat
rebound kembali. Saham AALI mengalami breakdown pada akhir bulan Juli 2015 dan harga
saham berada dibawah Rp 15.000,00 per lembar. Selama periode Agustus – November 2015
mulai mengalami uptrend walaupun belum dapat kembali diatas garis resistance. Double – Top &
Double – Bottom Analysis Saham AALI yang berada dibawah garis resistance dapat rebound
kembali setelah mengalami double bottom pada bulan Agustus 2015, namun karena kondisi
harga yang belum stabil setelah breakdown, AALI juga mengalami double top sebelum harga
saham turun pada awal November 2015, walaupun tidak signifikan. ANALISIS TREND PT. Astra
Agro Industri, Tbk. (AALI) Down Trend Berbeda dengan saham AALI yang mengalami sideaway,
LSIP mengalami downtrend selama periode November 2014 – November 2015. Ini dapat dilihat
dari close price yang terus menurun sampai harga di bawah Rp 1.000,00 per lembar. Namun jika
dilihat, saham LSIP tidak berada dibawah garis support, sehingga masih aman untuk
berinvestasi. ANALISIS TREND PT. PP London Sumatera Indonesia (LSIP) Sharpe Ratio
Treynor Ratio Merupakan alat ukur kelebihan pengembalian relatif terhadap total perbedaan
portofolio Membandingkan selisih antara return aset dan risk free rate dengan standar deviasi
dari aset tersebut Semakin besar nilai sharpe ratio, artinya makin baik, karena rata-rata
pergerakan imbal hasilnya lebih besar dari risk free rate dan standar deviasi relatif rendah Indeks
Treynor (Treynor Index) merupakan alat ukur kelebihan pengembalian per unit risiko. Indeks ini
membandingkan selisih antara return suatu aset dan risk free rate dengan systematic
risknya(beta). Semakin besar Treynor Index, maka semakin baik. Jensen Alpha Pengukuran
Jensen memperhitungkan kelebihan hasil (excess return) yang diperoleh sebuah portofolio
melebihi hasil yang diharapkan. Rasio Jensen mengukur seberapa banyak tingkat hasil
portofolio ditabalkan pada kemampuan manajer untuk mendapatkan hasil di atas rata-rata.
Sebuah portofolio dengan kelebihan hasil yang positif akan mempunyai alpha yang positif,
sedangkan portofolio yang secara konsisten memberikan kelebihan hasil yang negatif akan
mempunyai alpha yang negatif. Analisis Saham berdasarkan Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan
Jensen Alpha Pada portofolio dengan saham AALI dan LSIP, didapat LSIP memiliki sharpe ratio,
treynor ratio dan jensen alpha yang lebih besar dibandingkan AALI walaupun tidak signifikan.
Namun untuk portofilo yang dihasilkan kedua saham sektor pertanian ini tergolong cukup baik,
karena sharpe ratio, treynor ratio dan alpha yang dihasilkan bernilai positif. Sharpe Ratio Treynor
Ratio Jensen Alpha AALI LSIP AALI LSIP AALI LSIP 10,89% 11,34% 41,86% 57,77% 0,90%
1,13% PREDIKSI ANALISIS FUNDAMENTAL analisis PESTEL harga CPO dunia stagnan
dikisaran US$ 900 – US$ 1000 per ton. Melemahnya nilai rupiah peningkatan ekspor CPO
Indonesia. Konsumen CPO terbesar, yaitu Cina dan India, mengurangi jumlah CPO yang dibeli
dari Indonesia akibat ketidakstabilan ekonomi. Isu lingkungan dari pecinta lingkungan Uni Eropa
dan dunia yang mengatakan adanya ekspansi ilegal oleh pelaku bisnis CPO Indonesia.
ANALISIS TEKNIKAL Saham AALI sedang mengalami breakdown setelah sideaway trend, dan
harga saham mampu rebound namun belum stabil dan belum dapat kembali diatas garis
resistance. Untuk saham LSIP mengalami downtrend walaupun sebenarnya harga masih aman
karena masih berada di garis support. Dilihat dari tiga rasio yaitu sharpe, treynor dan jensen
alpha, sektor pertanian dengan dua harga saham ini tergolong cukup baik meskipun tidak dapat
memberikan return yang besar, namun risikonya juga kecil. Isu – isu ini membuat harga saham
AALI dan LSIP jatuh di pertengahan tahun 2015. Harga mungkin akan rebound kembali
walaupun tidak signifikan, melihat isu yang sudah mulai reda. Dilihat dari analisis trend, harga
saham AALI masih belum stabil namun akan naik perlahan, dan harga saham LSIP masih aman
di garis support. Dari analisis rasio, portofolio ini cukup aman untuk berinvestasi jangka panjang
19 REFRENSI http://www.astra-agro.co.id/index.php/financial-statementhttp://www.kompasiana.com/www.hanifa.com/melemahnya-nilai-tukar-rupiah-masalah-ataurezeki-nomplok_555461cd6523bd3e164af009 http://www.carajadikaya.com/dampak-kenaikanharga-minyak-terhadap-kondisi-ekonomi-indonesia/
http://bandung.bisnis.com/read/20120530/34231/190737/harga-cpo-stagnan-di-us900-us1-000per-ton http://blogs.itb.ac.id/appledore/2014/05/05/menanggapi-protes-atas-perkebunan-kelapasawit-indonesia/ http://www.belajarinvestasi.net/saham/analisis-teknikal-saham-perubahan-harga
http://buabuazone88.blogspot.co.id/2008/12/evaluasi-kinerja-portofolio.html