IDENTIFIKASI INFORMASI ALAT BERAT COLD M

INFORMATION, REVIEW AND ANALYSIS

IDENTIFIKASI INFORMASI

ALAT BERAT (COLD MILLING MACHINE)
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL V
(JAWA TIMUR, JAWA TENGAH, D.I. YOGYAKARTA)
1. Physical
 Jumlah

: 3 unit

 Merk/Type

: Wirtgen/W100

 Kapasitas

:1M

 Kapasitas Tangki


: 120 LITER

 Tahun Pembelian

: 2008

 Umur Ekonomis

: 5 Tahun

 Kondisi

: Rusak Ringan.

2. Financial
 Harga pembelian ± Rp 2.893.000.000, Sumber Dana dari APBN Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V tahun
2008 dengan nama Kegiatan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Peralatan
dan Bahan.
 Umur ekonomis 5 tahun

 Jam kerja pertahun ± 2000 jam
 Biaya Sewa perhari Rp 2.190.231, Biaya Pemeliharaan dan Operasional pertahun Rp. 17.500.000,3. Operational
 Alat ini dioperasikan oleh 2 orang yaitu operator dan mekanik.
 Pengoperasian alat ini menanggung biaya operasional antara lain bahan
bakar dan pelumas, biaya perawatan, upah operator dan mekanik serta
asuransi keselamatan bagi operator dan mekanik.
1

INFORMATION, REVIEW AND ANALYSIS

 Perawatan dan pengoperasian alat ini dibawah pengawasan Bidang
Pengujian dan Peralatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V.
4. Market
 Target dari pemasaran alat berat adalah proyek-proyek milik pemerintah
baik pemerintah pusat, propinsi ataupun pemerintah kabupaten. Juga pada
proyek-proyek BUMN, BUMD dan swasta.
 Alat berat yang dimiliki juga di sewakan ke pihak swasta (kontraktor).
 Pesaing dari alat berat yang dimiliki oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional V terdiri dari :
1. Instansi pemerintah kabupaten/kota, seperti Pemerintah Daerah Kota

Surabaya, Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo, Pemerintah Daerah
Kabupaten Gresik.
2. Pemerintah daerah, seperti Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur.
3. Swasta, seperti PT. Trakindo dan PT. Wiyata Karya.
5. Government/Agency Policy
Kebijakan

Pengadaan

/

pembelian

alat

berat

dimaksudkan

untuk


memperlancar pelaksanaan kegiatan di lingkungan Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional V dan untuk menambah Pendapatan Negara Bukan Pajak
dengan cara disewakan (rental).
6. Statutory/legislative requirements
Peraturan Pemerintah dalam mendukung operasional dan pemeliharaan alat
berat di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V antara lain:
1) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2008 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2006 Tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96 Tahun 2007 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan

Penggunaan,

Pemanfaatan,

Penghapusan


Dan

Pemindahtanganan Barang Milik Negara.
2

INFORMATION, REVIEW AND ANALYSIS

4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 02 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Penetapan Status Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan
Dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara Di Lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum.
5) Keputusan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V No 01 Tahun
2008 Tentang Struktur Organisasi di Lingkungan Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional V.

ANALISA DAN REKOMENDASI
ALAT BERAT (COLD MILLING MACHINE)
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL V
Dalam rangka menyusun strategi manajemen dalam mengambil kebijakan ke
masa yang akan datang, alat bantu yang digunakan untuk menganalisa alat berat

berupa Cold Milling Machine dilingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional V dengan menggunakan Analisis SWOT(Strenghts, Weaknessess,
Oportunities, Threats)/(Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman). Analisis
SWOT ini digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal organisasi dan
lingkungan eksternal, kemudian hasil dari analisis ini akan menjadi petunjuk bagi
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V untuk mengambil langkah-langkah
rekomendasi yang akan digunakan dalam mengambil kebijakan kedepan.
Adapun indikator faktor internal dan eksternal ini terdiri dari :
1. Indikator faktor internal meliputi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
organisasi bersangkutan, dengan memahami kondisi internal pihak pengambil
keputusan akan mudah untuk menetapkan langkah – langkah atau kebijakan
yang akan diambil apakah lebih berorientasi pada memperkecil kelemahan
yang dimiliki atau mengembangkan organisasi sesuai dengan kekuatan yang
dimiliki.
2. Indikator faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman, diperlukan
pengetahuan yang mendalam dari organisasi terhadap peluang dan ancaman
3

INFORMATION, REVIEW AND ANALYSIS


dengan selalu berkomunikasi dengan semua stakeholder untuk menetapkan
langkah yang akan diambil.
Dalam menganalisa alat berat berupa Cold Milling Machine dilingkungan Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V dilakukan pengkajian terhadap faktor internal
dan eksternal.
1. ANALISA INTERNAL
Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh unit peralatan dan
bahan dilingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, dapat ditinjau dari
5 (lima) indikator yaitu :
a. Visi dan Misi Organisasi
Visi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V adalah Tersedianya sistem
jaringan jalan yang andal dan terpadu guna meningkatkan kemakmuran
masyarakat.sedangkan misi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V
adalah Mewujudkan sistem jaringan jalan yang andal dan berwawasan
lingkungan sebagai unsur pendukung dalam mencapai efisiensi dan
efektifitas transportasi jalan, Menyediakan dan mengembangkan sistem
jaringan jalan yang terpadu sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi,
Menyelenggarakan tertib pemanfaatan jalan, Melaksanakan pembinaan
teknis penyelenggaraan jalan kabupaten/kota, Menyelenggarakan pembinaan
sumber daya manusia.Misi organisasi ini merupakan pedoman atau arahan

bagi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V untuk mencapai visi
organisasi. Dalam menjalankan misi tersebut dibutuhkan sumber daya
peralatan dan bahan yang handal untuk melaksanakan kegiatan. Hal ini
merupakan faktor kekuatan bagi unit peralatan dan bahan selaku unit kerja
yang mengelola alat berat untuk meningkatkan kualitas dan kehandalan alat
berat.Peran dan fungsi alat berat sangat penting dalam mendukung
terwujudnya efisiensi dan efektifitas tranportasi jalan.
b. Sumber Daya Manusia
Jumlah alat berat yang dengan komposisi pegawai yang dimiliki untuk
mengoperasikan

alat

berat

sudah

menunjukkan

kualifikasi


yang

sesuai.Dimana, 1 buah alat berat dioperasikan oleh 2 orang pegawai yang
4

INFORMATION, REVIEW AND ANALYSIS

terdiri dari operator dan mekanik dengan kualifikasi pendidikan STM Mesin.
Sebagian besar operator telah berpengalaman dalam melaksanakan di
berbagai medan pekerjaan yang menggunakan alat berat. Hal ini merupakan
kekuatan internal tersendiri bagi pengelola alat berat, sebab untuk
menciptakan pengalaman kerja diperlukan waktu yang cukup lama dan
intensitas pekerjaan yang sering.
c. Sumber Daya Peralatan
Kondisi sebagian alat berat mengalami rusak ringan akan tetapi masih
memungkinkan

menjalani


kegiatan

rutinnya

dalam

menunjang

pembangunan jalan di lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
V. Alat berat yang rusak ringan menggambarkan bahwa alat berat belum
dipelihara sesuai dengan panduan mutu.Panduan mutu dalam pemeliharaan
alat berat adalah alat berat dipelihara secara periodik dan secara rutin. Jika
panduan mutu digunakan maka kerusakan pada alat berat akan terdeteksi
lebih awal sehingga biaya yang dibutuhkan akan lebih efisien. Kondisi alat
berat merupakan faktor utama yang sangat penting dalam pengelolaan alat
berat. Jika alat berat sebagian besar dalam keadaan rusak maka akan sangat
sulit sekali menyelesaikan pekerjaan. Dari uraian di atas teridentifikasi
faktor kelemahan internal yaitu pemeliharaan alat berat belum sesuai dengan
panduan mutu dan kondisi alat berat sebagian besar telah rusak.
d. Sumber Daya Keuangan

Anggaran APBN Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V saat ini belum
memadai untuk merawat dan mengoperasionalkan peralatan secara
maksimal. Hal ini merupakan kelemahan bagi pengelola alat berat sebab
dengan dana ini maka pihak pengelola alat berat harus menunda untuk
memperbaiki alat berat yang rusak ringan, dan mengganti spare part. Hal ini
akan berakibat fatal bagi alat berat sebab jika tidak segera diperbaiki alat
yang rusak ringan maka alat tersebut akan bertambah parah kerusakannya.
Akan tetapi pada tahun 2008 alat berat mampu memberikan pemasukan
melalui biaya sewa oleh kontraktor selama 10 hari kerja dengan total
pemasukan pada tahun 2008 ± sebesar Rp. 21.930.000,-. Dari analisis di atas
teridentifikasi faktor internal sebagai kekuatan yaitu pemasukan dari
5

INFORMATION, REVIEW AND ANALYSIS

penyewaan alat berat dan faktor internal sebagai kelemahan yaitu masih
terbatasnya anggaran untuk operasional dan pemeliharaan alat berat.

Hasil Analisis Faktor Internal alat berat Cold Milling Machine dilingkungan Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V secara lengkap lihat pada Tabel dibawah ini.
ANALISA FAKTOR INTERNAL COLD MILLING MACHINE
Uraian
1

Misi Organisasi

-

Misi organisasi Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional V yang jelas

2

Sumber Daya Manusia

3

Jumlah dan Kualifikasi pendidikan SDM
pengelola alat berat yang memadai.
Operator telah berpengalaman dalam
pengoperasian dan pemeliharaan alat
berat.
Sumber Daya Peralatan

Kekuatan /
Kelemahan
(K/L)

Nilai
(1 s/d 4)

Bobot
Pengaruh
(%)

Nilai
Total

K

3.00

30

0.9

K

2.00

15

0.3

K

2.00

15

0.3

-

Kapasitas peralatan yang masih bisa
dimaksimalkan utilitasnya/disewakan

K

1.00

10

0.1

-

Pemeliharaan alat berat belum sesuai
dengan panduan mutu.

L

(2.00)

10

-0.2

4

Kondisi alat berat mengalami rusak ringan
Sumber Daya Keuangan

L

(2.00)

10

-0.2

-

Masih terbatasnya anggaran untuk
operasional dan pemeliharaan alat berat.

L

(2.00)

5

-0.1

K

1.00

5
100

0.05
1.15

-

Pemasukan dari persewaan alat
J U M LAH :

2. ANALISA EKSTERNAL
Identifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh pengelola alat berat Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V yaitu faktor-faktor yang berada di luar
organisasi, seperti :
a. Ekonomi

6

INFORMATION, REVIEW AND ANALYSIS

Kondisi ekonomi juga ikut berpengaruh dalam pengelolaan alat berat terutama
dalam hal fluktuasi nilai tukar dolar terhadap rupiah dan inflasi.Dengan
indikator bahwa pihak pengelola sangat mengalami kesulitan dalam
mengestimasikan harga spare part.Hal ini merupakan ancaman bagi pengelola
alat berat sebab jika nilai tukar dolar lebih tinggi dari perkiraan pengelola maka
anggaran akan semakin kurang. Sedangkan spare part alat berat sebagian besar
produksi luar negeri sehingga patokan harganya adalah dolar. Kondisi ekonomi
juga berpengaruh positif sebab dengan kondisi yang kondusif saat ini
pemerintah telah menganggarkan dalam pembangunan infrastruktur lebih
besar.Dengan adanya pembangunan infrastruktur tersebut maka peluang untuk
pengelola alat berat juga besar dalam hal pengerjaan pembangunan
infrastruktur tersebut.
b. Hukum
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2009 tentang Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah. Retribusi dihitung per hari bukan per jam
dengan tarif merupakan peluang bagi pengola untuk bersaing harga dengan
pemilik alat berat pada kabupaten/kota, pusat dan swasta.
Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor: 470/KMK.01/1994 Tentang Tata
Cara Penghapusan dan Pemanfaatan Barang Milik/Kekayaan Negara. Hal ini
merupakan peluang bagi pengelola untuk menghapus alat-alat berat yang telah
usang dan membeli alat yang baru sebab dengan penghapusan akan
mengurangi beban operasional dan pemeliharaan.
c. Teknologi di bidang alat berat
Teknologi di bidang alat berat terus berkembang.Hal ini, terindikasi dengan
munculnya berbagai jenis dan tipe alat berat yang baru.Hal ini merupakan
ancaman sebab pada pengelolaan alat berat Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional V sangat minim dalam peremajaan alat berat. Sehingga teknologi alat
berat yang ada pada saat ini sangat ketinggalan. Sedangkan dalam peremajaan
alat berat sangat bergantung pada kesediaan dana DIPA Satker Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional V sebab mekanisme pengadaan alat berat
merupakan wewenang pemerintah daerah.
d. Pemasok
7

INFORMATION, REVIEW AND ANALYSIS

Pemasok mempunyai peranan penting dalam pengadaan suku cadang dan
bahan bakar untuk pengoperasian alat berat. Hubungan dengan pemasok
adalah hubungan yang bersifat kontrak kerja, sebab dalam pelaksanaan
pemeliharaan perkiraan kebutuhan suku cadang tidak dapat diprediksi dengan
tepat. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan suku cadang dapat secara langsung
pesan pada pemasok. Sedangkan untuk pemasok bahan bakar juga untuk
memenuhi kebutuhan alat berat dalam operasionalnya.
e. Pesaing
Pesaing rata-rata berasal dari sesama instansi pemerintah yakni dari instansi
pemerintah daerah sekitar dan instansi pemerintah pusat dan swasta.Masingmasing pemerintah daerah memiliki kemampuan alat berat yang sama.
Sedangkan alat berat yang dimiliki pihak swasta telah memiliki kemampuan
lebih baik sebab alat beratnya masih tergolong baru dan lebih lengkap. Hal ini
merupakan ancaman bagi pengelola alat berat Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional V.

f. Pengguna
Pengguna alat berat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V sebagian besar
adalah kontraktor yang mengerjakan proyek-proyek milik pemerintah
khususnya pemerintah daerah dan pusat Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah
dan D.I. Yogyakarta. Proyek swasta seperti pembukaan lahan untuk
pembangunan perumahan/apartemen adalah proyek yang dalam skala besar
akan tetapi menggunakan alat berat milik swasta. Jika kemampuan alat berat
dan pemasaran yang baik oleh pengelola maka hal ini akan menjadi peluang
bagi pengelola untuk meningkatkan income nya dari alat berat. Penggunaan
alat berat ini juga digunakan untuk kepentingan sosial diluar kepentingan yang
berdasarkan prosedur yang berlaku, sehingga ini merupakan ancaman dalam
operasional dan pemeliharaan alat berat, karena terkadang sulit untuk
mengontrol operasional dari alat berat tersebut.

8

INFORMATION, REVIEW AND ANALYSIS

Hasil Analisis Faktor Eksternal alat berat Cold Milling Machine Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional V secara lengkap lihat pada Tabel dibawah ini.
ANALISA FAKTOR EKSTERNAL COLD MILLING MACHINE
Uraian

Kekuatan /
Kelemahan
( K/L)

Nilai
(1 s/d 4)

Bobot
Pengaruh
(%)

Nilai
Total

1

Ekonomi

-

Fluktuasi nilai tukar dolar yang tidak stabil

T

(1.00)

10

-0.1

-

Banyaknya kegiatan pemeliharaan,
peningkatan jalan serta jembatan

O

4.00

20

0.8

2

Hukum

-

Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor:
470/KMK.01/1994 Sebagai pedoman untuk
menghapus alat-alat yang telah usang untuk
re investasi

O

3.00

15

0.45

-

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No.
9 tahun 2009 Sebagai pedoman didalam hal
penyewaan alat berat.

O

3.00

15

0.45

Teknologi
Perkembangan teknologi baru di bidang alat
berat
Pemasok

T

(1.00)

5

-0.05

Hubungan baik dengan pemasok suku
cadang dan bahan bakar alat berat.

O

3.00

10

0.3

T

(1.00)

10

-0.1

T

(1.00)

10

-0.1

T

(1.00)

5

-0.05

100

0.9

3
4
5
6
-

Pesaing
Alat berat yang sejenis milik pemerintah
pusat/Kabupaten/kota dan swasta yang lebih
baik.
Kontraktor
yang mengerjakan proyek
swasta cendrung menggunakan alat berat
yang lebih baru
Pengguna
Pemakaian alat yang tidak melalui prosedur
resmi
J U M LAH :

9

INFORMATION, REVIEW AND ANALYSIS

POSISI SWOT ALAT BERAT COLD MILLING MACHINE
Hasil perhitungan secara kuantitatif dari tabel faktor internal dan eksternal alat
berat Cold Milling Machine Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V diketahui
bahwa faktor internal menunjukkan nilai +1.15 (Positif Satu Koma Lima Belas)
dan faktor eksternal menunjukkan besaran +0.9 (Positif Nol Koma Sembilan).
Dari hasil analisis SWOT yang dilakukan dimana faktor internal bernilai positif
dan faktor eksternal menghasilkan nilai positif telah menempatkan posisi alat
berat Cold Milling Machine Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V dalam
Diagram Posisi SWOT berada dalam kuadran I. Berdasarkan posisi ini, maka ke
depan alat berat Cold Milling Machine Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V
harus dapat memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk memanfaatkan
peluang yang ada.
Diagram Posisi alat berat Cold Milling Machine Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional V

Eksternal
-

Internal

Posisi
Kuadran II
(Stablisasi /
Rasionalisasi)
Posisi
Kuadran III
(Survival / Defensif)

POSISI ALAT BERAT COLD
MILLING MACHINE BBPJN V
KUADRAN I
(Pertumbuhan / Agresif)

Posisi
Kuadran IV
(Orientasi Keluar)

Dari Matrik grand strategi diatas dapat

dilihat bahwa harus dilakukan

peningkatan terhadap operasional dan

pemeliharaan alat beratdengan

menggunakan stategi SO (Strengths-Opportunities).

10

INFORMATION, REVIEW AND ANALYSIS

Matrik SWOT

REKOMENDASI
Dari analisis yang dilakukan diatas, yaitu dengan melihat kondisi eksternal dan
internal eksternal alat berat Cold Milling Machine Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional V saat ini, maka berbagai langkah strategis yang akan dilakukan kedepan
sebagairekomendasi adalah sebagai berikut:


Memaksimalkan peran unit peralatan dan bahan sebagai unit kerja dalam
pelayanan operasinal dan pemeliharaan alat berat di Cold Milling Machine
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V.



Mengoptimalkan sistem dan prosedur operasional dan pemeliharaan.



Mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh unit Peralatan dan
bahan.



Mengoptimalkan biaya pemeliharaan yang telah ada.



Meningkatkan kualitas pelayanan alat berat dengan orientasi pelayanan prima.
11

INFORMATION, REVIEW AND ANALYSIS

12

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

PERANCANGAN DAN ANALISIS ALAT UJI GETARAN PAKSA MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

23 212 19

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

IDENTIFIKASI INSEKTA DI TAMAN HUTAN RAYA R. SOERJO SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI DALAM BENTUK BUKU SAKU

4 92 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

IDENTIFIKASI PERUBAHAN STRUKTUR PEREKONOMIAN DAN SEKTOR KUNCI PROPINSI JAWA TIMUR (MENGGUNAKAN TABEL I-O TAHUN 2000 & 2006)

0 45 12

IDENTIFIKASI TIPE TRIKOMATA PADA HELAIAN ( LAMJNA) DAUN SUKU SOLANACEAE

0 22 13

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52