373377579 01 SOSIALISASI JUKNIS BOS 2018 SMP pptx

INFORMASI
PETUNJUK TEKNIS BOS 2018
N 2018
U
H
A
T
1
O
N
D
U
B
IK
PERMEND
AAN
Y
A
D
U
B

E
K
N
A
D
N
A
IDIK
KEMENTERIAN PEND

PROGRAM BOS DAN MBS

Mandiri
D.G &
K.S

1. Mengelola dana
secara profesional
(efisien, efektif,
akuntabel dan

transparan)

4. Menyusun RKJM,
RKT dalam bentuk
RKAS

2. Sekolah
Mel. evaluasi diri
sekolah secara
rutin

5. RKJM, RKT/
RKAS harus
didasarkan hasil
EDS

3. Sekolah
memiliki Rencana
Kerja Jangka
Menengah


6. RKJM/RKAS
disahkan oleh
SKPD Pendidikan

DASAR HUKUM
1. Permendikbud
Nomor : 1 Tahun 2018
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah
2. Surat Edaran Mendagri
Nomor : 910/106/SJ Tg 11 januari 2017
Petunjuk Teknis Pengganggaran, Pelaksanaan, dan Penatausahaan serta
Pertanggungjawaban Dana BOS Satuan Negeri Yang diselenggarakan oleh
Kabupaten/Kota pada Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah
3. Peraturan Menteri Keuangan
Nomor : 101/PMK.02/2011
Kalsifikasi Anggaran

PERMENDIKBUD
NOMOR : 1 TAHUIN 2018


TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN
OPERASIONAL SEKOLAH
TAHUN 2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

• Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
memberikan layanan pendidikan bagi seluruh
siswa pada tingkat pendidikan dasar (SD dan
SMP) serta sekolah lain yang sederajat.
• Memberikan kesempatan kepada seluruh
masyarakat terutama yang tidak mampu secara
ekonomi untuk mendapatkan layanan
pendidikan jenjang menengah.

B. PENGERTIAN


• Program pemerintah yang pada dasarnya untuk
penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia
bagi sekolah
• Biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau
peralatan pendidikan habis pakai dan biaya tak
langsung berupa daya, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, dll. (PP No. 48/2008
ttg Pendanaan Pendidikan)

TUJUAN
• Secara Umum : untuk meringankan beban masyarakat terhadap
pembiayaan pendidikan dalam rangka pembelajaran yang
bermutu, serta berperan dalam mempercepat pencapaian SPM
dan pencapaian SNP pada sekolah yang sudah memenuhi SPM.
• Secara Khusus : 1. Membebaskan pungutan bagi siswa di sekolah
negeri terhadap biaya operasi sekolah. 2. Membebaskan pungutan
seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun,
baik di sekolah negeri maupun swasta. 3. Meringankan beban

biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.

D. ATURAN PELAKSANAAN

• Peraturan Presiden yang mengatur rincian APBN;
• Peraturan Kementrian Keuangan yang mengatur mekanisme
penyaluran dana BOS dari RKUN ke RKUD dan perpajakan
• Peraturan Kementrian Dalam Negeri yang mengatur
mekanisme penyaluran dari kas daerah ke sekolah dan
mekanisme pengelolaan (perencanaan dan pelaporan) dana
BOS di daerah
• Permendikbud tentang petunjuk teknis BOS.

BAB II
KETENTUAN UMUM

SASARAN PROGRAM
• Sekolah Negeri : seluruh SD/SMP/SMP Satap/SMA/SMA
Satap/SMK dan SDLB/SMPLB/SMALB/SLB yang sudah terdata
dalam sistem Dapodik dasmen. (tidak diperkenankan menolak

dana BOS yang telah dialokasikan)
• Sekolah Swasta : seluruh SD/SMP/SMP Satap/SMA/SMA
Satap/SMK dan SDLB/SMPLB/SMALB/SLB yang sudah terdata
dalam sistem Dapodik dasmen. (berhak menolak dana BOS tetapi
harus ada persetujuan orang tua siswa melalui komite sekolah &
tetap menjamin kelangsungan pendidikan siswa miskin)

WAKTU PENYALURAN

• Periode Januari-Maret (triwulan I)
• Periode April-Juni (triwulan II)
• Periode Juli-September (triwulan III)
• Periode Oktober-Desember (triwulan IV)

D. KETENTUAN BAGI SEKOLAH PENERIMA BOS
• Harus mengikuti petunjuk teknis BOS yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.
• Semua sekolah negeri dilarang melakukan pungutan kepada orang
tua/walisiswa;
• Sekolah swasta yang memungut biaya pendidikan harus mengikuti

Permendikbud No.44 Tahun 2012 ttg Pungutan dan Sumbangan Biaya
Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Dasar;
• Sekolah dapat menerima sumbangan dari masyarakat dan orang tua/wali
siswa yang mampu untuk memenuhi kekurangan biaya yang diperlukan
sekolah. Sumbangan dapat berupa uang dan/atau barang/jasa yang
bersifat sukarela, tidak memaksa, tidak mengikat, dan tidak ditentukan
jumlah maupun jangka waktu pemberiannya.

E. PROGRAM BOS DAN WAJARDIKDAS 9 TAHUN YANG BERMUTU







BOS harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses dikdas 9 tahun bermutu;
BOS harus menjamin kepastian lulusan setingkat SD dapat melanjutkan ke tingkat SMP;
Kepala SD/SDLB menjamin semua siswa yang akan lulus dapat melanjutkan ke tingkat
SMP/SMPLB;

Kepala sekolah berkewajiban mengidentifikasi anak putus sekolah di lingkungannya
untuk diajak kembali ke bangku sekolah;
Kepala sekolah harus mengelola dana BOS secara transparan dan akuntabel;
BOS tidak menghalangi siswa, orang tua yang mampu atau walinya memberikan
sumbangan sukarela yang tidak mengikat kepada sekolah. Sumbangan sukarela dari
orang tua siswa harus bersifat ikhlas, tidak terikat waktu dan tidak ditetapkan jumlahnya,
serta tidak mendiskriminasikan mereka yang tidak memberikan sumbangan.

G. PROGRAM BOS DAN MBS
• Sekolah mengelola dana secara profesional dengan menerapkan prinsip
efisiensi, efektif, akuntabel dan transparan;
• Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah secara rutin;
• Sekolah harus memiliki RKJM yang disusun 4 tahunan;
• Sekolah harus menyusun RKJM, RKT dalam bentuk RKAS;
• RKJM, RKT dan RKAS harus didasarkan hasil Evaluasi Diri Sekolah;
• RKJM, RKT dan RKAS harus disetujui dalam rapat dewan pendidik setelah
memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan disahkan oleh SKPD
Pendidikan Kabupaten untuk sekolah negeri, atau yayasan untuk sekolah
swasta.


BAB III
STRUKTUR ORGANISASI

E. TIM BOS KABUPATEN
1. Tim pengarah
: Bupati
2. Penanggungjawab : Kepala SKPD Pend. Kab.
3. Tim Pelaksana (dari SKPD Pendidikan) :
a. Ketua Tim Pelaksana (Sekretaris Dinas Pendidikan)
b. Penanggung jawab data SD;
c. Penanggungjawab data SMP;
d. Tim Dapodikdas;
e. Unit Monev dan pelayanan dan penanganan
pengaduan masyarakat.
(Ditetapkan dengan SK Bupati/ Walikota )

F. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM BOS
KABUPATEN
• Melatih, membimbing dan mendorong sekolah jenjang dikdas untuk
memasukkan data pokok pendidikan dalam sistem pendataan

Kemdikbud;
• Melakukan monitoring perkembangan pemasukan/updating data
yang dilakukan oleh sekolah jenjang dikdas secara online;
• Memverifikasi kelengkapan data (jumlah siswa dan nomor rekening)
di sekolah jenjang dikdas yang diragukan tingkat akurasinya.
• Memverifikasi sekolah kecil yang memiliki syarat/ kriteria yang telah
ditetapkan untuk dimasukkan ke Tim BOS Provinsi agar memperoleh
alokasi dana BOS minimal.

Lanjutan..








Kepala SKPD Pendidikan Kabupaten sebagai penanggung jawab Tim BOS
Kabupaten menandatangani Naskah Perjanjian Hibah (NPH) mewakili sekolah
jenjang dikdas;
Memberikan sosialisasi/pelatihan kepada sekolah jenjang dikdas, komite
sekolah dan masyarakat tentang program BOS termasuk pemberdayaan
pengawas sekolah;
Mengupayakan penambahan dana dari APBD Kabupaten untuk operasional
sekolah jenjang dikdas dan untuk operasional Tim BOS Kabupaten;
Melakukan pembinaan terhadap sekolah jenjang dikdas dalam pengelolaan
dan pelaporan dana BOS;
Memantau pelaporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS yang
disampaikan oleh sekolah jenjang dikdas secara offline maupun secara online;

Lanjutan....
• Menegur dan memerintahkan sekolah jenjang dikdas yang belum
membuat laporan;
• Mengumpulkan dan merekapitulasi laporan realisasi penggunaan
dana BOS dari sekolah jenjang dikdas untuk disampaikan kepada
SKPD Pendidikan Provinsi sesuai ketentuan;
• Melakukan monitoring pelaksanaan program BOS di sekolah sesuai
ketentuan , termasuk memberdayakan pengawas sekolah sebagai
tim monitoring kabupaten;
• Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat.

TATA TERTIB TIM BOS KABUPATEN
• Tidak diperkenankan melakukan pungutan dalam bentuk
apapun terhadap sekolah;
• Tidak diperkenankan melakukan pemaksaan dalam
pembelian barang dan jasa dalam pemenfaatan dana BOS;
• Tidak diperkenankan mendorong sekolah untuk melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan dana BOS;
• Dilarang bertindak menjadi distributor/pengecer dalam
proses pembelian/pengadaan buku/barang.

G. TIM BOS SEKOLAH
1. Penanggung jawab : Kepala Sekolah
2. Anggota :
a. Pemegang Kas Sekolah
b. Satu orang dari unsur orang tua siswa di luar Komite
Sekolah yang dipilih oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah dg
mempertimbangkan kreadibilitanyasertamenghindari terjadinya
konflik kepentingan.
c. Penanggung jawab pendataan.
(ditetapkan dengan SK Kepala Sekolah)

H. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM BOS SEKOLAH
• Mengisi, mengirim dan meng-update dapodik secara lengkap ke dalam
sistem Dapodikdasmen sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
• Memastikan data yang masuk dalam Dapodikdasmen sesuai dengan kondisi
riil di sekolah;
• Memverifikasi kesesuaian jumlah dana yang diterima dengan data siswa
yang ada;
• Menyelenggarakan pembukuan secara lengkap sesuai ketentuan;
• Memenuhi ketentuan transparansi pengelolaan dan penggunaan dana BOS;
• Menyusun dan menyampaikan laporan secara lengkap sesuai ketentuan;

Lanjutan....

• Bertanggung jawab secara formal dan material atas penggunaan dana
BOS yang diterima;
• Menandatangani surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan
dana BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH BOS;
• Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;
• Untuk sekolah jenjang dikdas, memasang spanduk di sekolah terkait
kebijakan pendidikan bebas pungutan, menjelang dan selama masa PPDB;
• Perwakilan orang tua dalam Tim BOS Sekolah memiliki fungsi kontrol,
pengawasan dan memberi masukan dalam pelaksanaan tanggung jawab
Tim BOS Sekolah;

TATA TERTIB TIM BOS SEKOLAH
• Bersedia diaudit oleh lembaga yang memiliki
kewenangan melakukan audit sesuai peraturan
perundangan yang berlaku terhadap seluruh dana yang
dikelola sekolah baik yang berasal dari dana BOS maupun
dari sumber lain;
• Dilarang bertindak menjadi distributor/ pengecer
pembelian buku kepada siswa di sekolah yang
bersangkutan.

BAB IV
PENETAPAN LOKASI

A. PENDATAAN
Tahapan pendataan Dapodikdasmen :
• Sekolah menggandakan (fotocopy) formulir dapodik
sesuai kebutuhan;
• Sekolah melakukan sosialisasi ke seluruh siswa,
pendidik dan tenaga kependidikan tentang cara
pengisian fomulir pendataan;
• Sekolah membagi fomulir kepada individu ybs untuk
diisi secara manual dan mengumpulkan fomulir yang
telah diisi;

Lanjutan.....
• Sekolah memverifikasi kelengkapan dan kebenaran/kewajaran data
profil sekolah, rombel, individu siswa, PTK, serta sarpras;
• Sekolah memasukkan/meng-update data ke dalam aplikasi
Dapodikdasmen secara offline yang telah disiapkan oleh Kemdikbud,
kemudian mengirim ke server Kemdikbud secara online;
• Sekolah harus mem-backup seluruh data yang telah di-entry;
• Formulir yang telah diisi secara manual oleh siswa/PTK/sekolah
harus disimpan di sekolah masing- masing untuk keperluan
monitoring dan audit;

Lanjutan.......
• Melakukan update data secara reguler ketika ada perubahan data,
minimal satu kali dalam satu semester;
• Sekolah dapat berkonsultasi dengan disdik setempat menggunaan
aplikasi pendataan dan memastikan data yang di-input sudah masuk
ke dalam server Kemdikbud;
• Sekolah memastikan data yang masuk dalam Dapodikdasmen sudah
sesuai dengan kondisi riil di sekolah;
• Tim BOS Kab. Bertanggung jawab terhadap proses pendataan
jenjang sekolah dikdas yang memiliki keterbatasan untuk melakukan
secara mandiri.

B. PENETAPAN ALOKASI BOS TIAP KABUPATEN
• Tim BOS Kab. melakukan rekonsiliasi perkembangan
update data jumlah siswa di tiap sekolah yang ada pada
Dapodikdasmen;
• Tim BOS Kab. melakukan kontrol terhadap data jumlah
siswa di tiap sekolah jenjang dikdas;
• Apabila terdapat perbedaan dengan data riil di sekolah
maka Tim Bos Kab meminta sekolah untuk memperbaiki
data yang ada pada sistem Dapodikdasmen;

Lanjutan.....
• Kemdikbud melakukan pengambilan data jumlah siswa pada
Dapodikdasmen untuk membuat usulan alokasi dana BOS Kab ke
Kemkeu untuk dijadikan dasar penetapan alokasi dana pada tahun
anggaran berikutnya;
• Alokasi BOS tiap Kab tersebut dihitung sebagai hasil rekapitulasi dari data
jumlah siswa di tiap sekolah yang ada di Dapodikdasmen pada tahun
pelajaran yang sedang berjalan ditambah perkiraan pertambahan jumlah
siswa TP baru;
• Pemerintah menetapkan alokasi BOS tiap Kab melalui peraturan yang
berlaku.

C. PENETAPAN ALOKASI BOS TIAP SEKOLAH
1. Provinsi mengunduh data jumlah siswa di tiap sekolah dari
Dapodikdasmen, selanjutnya digunakan perhitungan alokasi dana BOS
tiap sekolah.
2. Alokasi BOS untuk sekolah ditetapkan dengan ketentuan berikut :
• Data yang dijadikan sebagai acuan adalah: Data hasil cut off sebelum
triwulan/semester berjalan, yang digunakan sebagai dasar
penyaluran awal; Data hasil cat off pada triwulan/semester berjalan
digunakan untuk informasi pelengkap dalam perhitungan kelebihan
atau kekurangan penyaluran dana BOS di triwulan/semester berjalan.

PENYALURAN DANA BOS
• Proposi penyeluran dana tiap triwulan dari RKUN ke RKUD
diatur dengan ketentuan melalui peraturan Menteri
Keuangan.
• Penyaluran triwulanan :
a. Triwulan I : 20% dari alokasi satu tahun
b. Triwulan II : 40% dari alokasi satu tahun
c. Triwulan III : 20% dari alokasi satu tahun
d. Triwulan IV : 20% dari alokasi satu tahun

Proporsi Penyaluran Tiap Triwulan dari RKUD ke
Rekening Sekolah
Triwulan I
• SD : Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 160.000,• SMP : Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 200.000,Triwulan II
• SD : Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 320.000,• SMP : Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 400.000,-

Triwulan III
• SD : Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 160.000,• SMP : Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 200.000,-

Triwulan IV
• SD : Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 160.000,• SMP : Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 200.000,-

Ketentuan Bagi Sekolah Penerima BOS
SASARAN PROGRAM
1. Sekolah Negeri
a.Seluruh SD/SMP/SMP Satap/SMA/SMA
Satap/SMK, dan SDLB/ SMPLB/SMALB/SLB
yang sudah terdata dalam sistem Data
Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah
(Dapodikdasmen) berhak menerima dana
BOS;
b.Sekolah negeri yang telah masuk
dalam kriteria penerima dana BOS tidak
diperkenankan untuk menolak dana BOS
yang telah dialokasikan.

Ketentuan Bagi Sekolah Penerima BOS (lanjutan)

c. Sekolah dapat menerima sumbangan dari masyarakat dan orang
tua/wali siswa yang mampu untuk memenuhi kekurangan biaya
yang diperlukan oleh sekolah. Sumbangan dapat berupa uang
dan/atau barang/jasa yang bersifat sukarela, tidak memaksa,
tidak mengikat, dan tidak ditentukan jumlah maupun jangka
waktu pemberiannya;

PENYALURAN DANA
Penyaluran triwulanan
a. Triwulan I

:

20% dari alokasi satu tahun;

b. Triwulan II :

40% dari alokasi satu tahun;

c. Triwulan III :

20% dari alokasi satu tahun;

d. Triwulan IV :

20% dari alokasi satu tahun.

Penyaluran Semesteran
A. Semester I : 60% dari alokasi satu tahun;
b. Semester II : 40% dari alokasi satu tahun.

KETENTUAN PEMEBLIAN BUKU (20%)
Tim BOS Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya harus memastikan bahwa sekolah
mencadangkan separuh dari dana BOS triwulan II (20% dari alokasi satu tahun) di rekening
sekolah untuk pembelian buku teks yang harus dibeli sekolah dengan ketentuan jumlah yang
ditetapkan pada bab selanjutnya. Dana BOS yang dicadangkan ini baru boleh dicairkan apabila
sekolah akan membayar pemesanan buku teks yang diperlukan, atau sudah memenuhi
kewajiban menyediakan buku sesuai ketentuan yang ditetapkan pada bab penggunaan dana.
Bila kebutuhan dana untuk pembelian buku teks lebih besar dari
20% dana BOS yang dicadangkan tersebut, sekolah dapat menambahkan dana tersebut dari
dana yang ada. Akan tetapi bila dana kebutuhan dana pembelian buku teks lebih kecil dari 20%
dana BOS yang dicadangkan tersebut, sisa dana dapat digunakan untuk pembelian buku lainnya
atau pembiayaan kegiatan lainnya sebagaimana diatur pada bab selanjutnya.

BAB. VI
PENGGUNAAN DANA BOS
Komponen Pembiayaan BOS Jenjang SD dan SMP : (Draft)

No
1.

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
Pengembangan
Perpustakaan

ITEM
PEMBIAYAAN

Sekolah wajib membeli/menyediakan buku teks
pelajaran untuk siswa dan buku pegangan guru
sesuai dengan kurikulum yang digunakan oleh
sekolah. Buku teks pelajaran yang dibeli
mencakup pembelian buku teks pelajaran baru,
mengganti buku yang rusak, dan membeli
kekurangan buku agar tercukupi rasio satu siswa
satu buku untuk tiap mata pelajaran atau tema.
Ketentuan pembelian/penyediaan buku dari
dana BOS adalah sebagai berikut:

PENJELASAN

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
Pengembangan
Perpustakaan
(lanjutan)

ITEM
PEMBIAYAAN

Jenjang Sekolah Menengah Pertama
A. Pembelian buku teks pelajaran
1) Penyelenggara Kurikulum K-13
a.

Yang mulai melaksanakan Tahun 2018/2019, buku yang
harus dibeli buku teks pelajaran kelas 7 semester I dan II
b. Yang melaksanakan mulai Tahun 2017/2018 buku yang
harus dibeli buku teks kelas 8 semester I dan II serta
melengkapi kekurangan kelas 7
c. Yang melaksanakan mulai Tahun 2016/2017 dan
sebelumnya, buku yang harus dibeli buku teks kelas 9 dan
melengkapi kekurangan kelas 7 dan 8
• Buku teks yang harus dibeli buku teks yang telah dinilai dan
ditetapkan oleh Kemdikbud. Harga mengacu pada HET yang
telah ditetapkan oleh Mendikbud
• Buku teks yang sudah dibeli harus dijadikan pegangan oleh
guru dalam PBM, buku teks ini digunakan sebagai buku teks
pembelajaran sepanjang tidak ada perubahan dari
Kemdikbud

PENJELASAN

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
Pengembangan
Perpustakaan
(lanjutan)

ITEM
PEMBIAYAAN
d. Pembelian buku teks untuk guru
• Pembelian buku teks untuk guru untuk
memenuhi
kebutuhan
semua
mata
pelajaran bagi kelas 7,8 dan 9
• Pembelian/penyediaan buku untuk guru
meliputi seluruh buku teks pelajaran sesuai
kelas yang diajarkan
• BUKU GURU YANG DIBELI OLEH
SEKOLAH MERUPAKAN BUKU TEKS
UTAMA YANG TELAH DINILAI DAN
DITETAPKAN OLEH KEMDIKBUD.
• Harga buku teks utama pelajaran mengacu
pada HET yang telah ditetapkan oleh
KEMDIKBUD
• Pembelian buku teks dapat dilakukan
secara online atau offline

PENJELASAN

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
Pengembangan
Perpustakaan
(lanjutan)

ITEM
PEMBIAYAAN
2). Penyelenggara Kurikulum 2006 :
a. Buku teks pelajaran yang harus dibeli

sekolah adalah buku untuk
setiap
mata pelajaran pada semua tingkat kelas.

Jumlah buku yang dibeli adalah untuk
mencukupi kekurangan akibat adanya
penambahan jumlah siswa dan akibat
adanya buku lama yang rusak.

PENJELASAN

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
Pengembangan
Perpustakaan
(lanjutan)

ITEM
PEMBIAYAAN

b) Buku teks pelajaran yang dibeli adalah
buku teks pelajaran yang telah dinilai dan
telah ditetapkan Harga Eceran Tertingginya
oleh Kemdikbud.
c) Buku teks pelajaran yang dibeli ini
harus dijadikan pegangan oleh siswa
dan guru dalam proses pembelajaran
di sekolah. Buku ini digunakan
sebagai buku teks pelajaran
sepanjang tidak ada perubahan
ketentuan buku teks dari Kemdikbud.

PENJELASAN

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
Pengembangan
Perpustakaan
(lanjutan)

ITEM
PEMBIAYAAN

B. Membeli buku bacaan, buku
pengayaan dan buku referensi untuk
memenuhi SPM pendidikan dasar sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013;
C. Langganan koran, majalah/publikasi
berkala yang terkait dengan pendidikan,
baik offline maupun online;

PENJELASAN

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

ITEM
PEMBIAYAAN

PENJELASAN

d. Pemeliharaan buku/koleksi perpustakaan,
atau membeli yang baru apabila
buku/koleksi yang lama sudah tidak
dapat digunakan atau kurang jumlahnya;
e. Peningkatan kompetensi tenaga
perpustakaan;
f. Pengembangan database
perpustakaan;

Hindarkan dan jauhkan Sekolah dari Asap Rokok

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

ITEM
PEMBIAYAAN

g. Pemeliharaan perabot perpustakaan, atau
membeli yang baru apabila perabot yang
lama sudah tidak dapat digunakan atau
jumlahnya kurang;
h. Pemeliharaan dan pembelian AC
perpustakaan;
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan, maka
penggunaan dana operasional untuk
pengembangan perpustakaan paling sedikit 5%
dari anggaran belanja operasi sekolah sampai
terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal.

PENJELASAN

No

2.

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

Kegiatan
Penerimaan
Peserta Didik
Baru

ITEM
PEMBIAYAAN

PENJELASAN

Semua jenis pengeluaran dalam rangka penerimaan
siswa baru (termasuk pendaftaran ulang untuk
siswa lama);antara lain :
a. Pengadaan formulir pendaftaran
b. Publikasi/pengumuman PPDB
c. Biaya kegiatan pengenalan lingkungan sekolah
d. Konsumsi penyelenggaraan kegiatan dan
transportasi

-

ATK
Fotocopi
Cetak
Peralatan utk
kegiatan
Transpor
konsumsi

Hindarkan dan jauhkan Sekolah dari Asap Rokok

No
3.

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
Kegiatan
pembelajaran dan
ekstra kurikuler

ITEM
PEMBIAYAAN

1. Kegiatan Pembelajaran
a. Mendukung penyelenggaraan pembelajaran
kontekstual pada SMP;
b. Pengembangan pendidikan karakter,
penumbuhan budi pekerti dan kegiatan
program pelibatan keluarga di sekolah;
c. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
d. Pemantapan persiapan Ujian
e. Pendidikan dan pengembangan sekolah
sehat, aman, ramah anak dan menyenangkan
f. Pembiayaan lomba yang tidak didanai dari
dana pemerintah/pemerintah daerah
(pendaftaran,transportasi/akomodasi guru dan
siswa )

PENJELASAN

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
Lanjutan......

ITEM
PEMBIAYAAN

2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Olahraga,kesenian,karya ilmiah, pramuka,
palang merah remaja, dan kegiatan
ekstrakurikuler lainnya yang sesuai dengan
kebutuhan sekolah dan minat bakat siswa.
b. Pembiayaan lomba yang tidak dibiayai oleh
pemerintah atau pemerintah daerah, termasuk
untuk biaya akomodasi/transportasi guru dan
siswa dalam mengikuti lomba, dan biaya
pendaftaran lomba.

PENJELASAN

No

4.

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

ITEM
PEMBIAYAAN

Kegiatan Ulangan
dan Ujian

1. Kegiatan yang dapat dibiayai adalah kegiatan
ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas,
dan ujian sekolah/nasional. Komponen
pembiayaan dari kegiatan yang dapat dibayarkan
adalah:
a. Fotocopy/penggandaan soal;
b. Fotocopy laporan pelaksanaan hasil ujian
untuk disampaikan oleh guru kepada Kepala
Sekolah, serta dari Kepala Sekolah ke dinas
pendidikan dan ke orang tua;
c. Biaya transport pengawas ujian yang
ditugaskan di luar sekolah tempat mengajar,
yang tidak dibiayai oleh
pemerintah/pemerintah daerah.
d. Biaya konsumsi penyelenggaraan kegiatan
evaluasi belajar dan pemeriksaan hasil ujian

PENJELASAN

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
Lanjutan......

ITEM
PEMBIAYAAN

2. Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil
a.
b.
c.
d.
e.
f.

g.

Honororarium pengawas ruang sebesar Rp. 75.000,
per dua orang perhari
Pengiriman LJUN sebesar Rp. 20.000, per sekolah
per hari
Pengisian data sekolah sebesar Rp. 20.000, per
sekolah per hari
Penyusunan dan pengiriman laporan sebesar R.
20.000, per sekolah per hari
Transportasi pengambilan bahan UN sebesar Rp.
20.000, per sekolah per hari
Fotocopi laporan hasil ujian untuk dilaporkan oleh
guru kepada kepala sekolah, serta dari kepala
sekolah ke dinas pendidikan atau kepada
orangtua/wali peserta didik
Biaya konsumsi penyelenggaraan kegiatan ujian dan
pemeriksaan hasil ujian

PENJELASAN

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
Lanjutan

ITEM
PEMBIAYAAN

PENJELASAN

3. Simulasi dan pelaksanaan UN Berbasis Komputer
a. Honor teknisi sebesar Rp. 150.000, per orang per
hari
b. Honor pengawas sebesar Rp. 100.000, pwer orang
per hari
c. Sinkronisasi UN sebesar Rp. 150.000, per orang per
hari
d. Honor proktor sebesar Rp. 150.000, per orang per
hari
e. Pengisian data sekolah sebesar Rp. 20.000, per
orang per hari
f. Penyusunan dan pengiriman laporan sebesar Rp.
20.000, per orang per hari
g. Fotocopi laporan pelaksanaan hasil ujian
h. Biaya konsumsi penyelenggaraan

Hindarkan dan jauhkan Sekolah dari Asap Rokok

No
5.

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

Pembiayaan
Pengelolaan
Sekolah

ITEM
PEMBIAYAAN

a. Pembelian buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol,
kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku
inventaris;
b. Pembelian alat tulis kantor (termasuk tinta
printer, CD dan flash disk);
c. Pembelian minuman dan makanan ringan
untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah;
d. Pengadaan suku cadang alat kantor;
e. Pembelian alat-alat kebersihan dan alat listrik.
f. Penggandaan laporan dan surat- menyurat
untuk keperluan sekolah;
g. Insentif bagi tim penyusun laporan BOS;
h. Biaya transportasi dalam rangka mengambil dana
BOS di bank/kantor pos;

PENJELASAN

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
LANJUTAN

ITEM
PEMBIAYAAN

i. Transportasi dalam rangka koordinasi dan
pelaporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Khusus untuk SDLB/SMPLB/SLB dalam rangka
koordinasi dan pelaporan ke Dinas Pendidikan
Provinsi;
j. Biaya pertemuan dalam rangka penyusunan
RKS/RKT/RKAS, kecuali untuk pembayaran honor;
k. Biaya untuk mengembangkan dan pemeliharaan
laman sekolah dengan domain “sch.id”;
l. Pembelian peralatan/perlengkapan yang
menunjang operasional rutin di sekolah, seperti
bel, sound system dan speaker untuk upacara,
teralis jendela, dan perlengkapan sejenis lainnya

PENJELASAN

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

ITEM
PEMBIAYAAN

PENJELASAN

m. Usaha kesehatan sekolah (UKS),termasuk peralatan dan
obat-obatan
n. Pembelian minuman dan/atau makanan ringan untuk
kebutuhan sehari-hari bagi guru,tenaga kependidikan
dan/atau tamu
o. Biaya untuk mengembangkan media pembelajaran
berbasis TIK,pembelian bahan/komponen
material,perakitan dan/atau pengembangan e-book
p. Pembelian dan pemasangan alat absensi bagi guru dan
staf sekolah (finger print scan) dengan biaya maksimal Rp.
3.000.000,
q. Penanggulangan dampak darurat bencana
r. Membeli/sewa genset atau jenis lainnya yang lebih

cocok di daerah tertentu misalnya panel surya, jika di
sekolah tidak ada jaringan listrik, termasuk
perlengkapan pendukungnya.

Hindarkan dan jauhkan Sekolah dari Asap Rokok

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

ITEM
PEMBIAYAAN

PENJELASAN

s. Pendataan melalui aplikasi dapodik
komponen pembiayaan kegiatan pendataan dapodik
meliputi :
1. Penggandaan formulir dapodik
2. Alat/bahan habis pakai pendukung kegiatan
3. Konsumsi,transportasi kegiatan pemasukan data,
validasi ,updating dan sinkronisasi
4. Sewa internet,apabila tahapan kegiatan tidak dapat
dilakukan di sekolah karena permaslahan jaringan
internet
5. Honor petugas pendataan dapodik,mengikuti ketentuan :
(i). Kegiatan diupayakan dikerjakan oleh tenaga administrasi
yg kompeten yg sudah tersedia di sekolah,sehingga sekolah
tidak perlu menganggarkan biaya tambahan
(ii). Apabila tidak tersedia tenaga administrasi yg kompeten,
sekolah dapat menugaskan petugas pendataan lepas yang
dibayar sesuai dg waktu pekerjaan atau per kegiatan (tidak
dibayarkan dalam bentuk honor bulanan rutin )
Hindarkan dan jauhkan Sekolah dari Asap Rokok

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

ITEM
PEMBIAYAAN

PENJELASAN

Khusus untuk Induk SMP Terbuka,maka BOS dapat
digunakan untuk :
1. Transpor supervisi Kepala Sekolah ke TKB
2. Transpor supervisi wakil kepala sekolah SMPT
3. Transpor tatap muka guru bina ke TKB
4. Honor kegiatan pembimbingan oleh guru pamong di TKB
5. Kegiatan administrasi di sekolah induk (1 orang)
6. Pengelolaan kegiatan pembelajaran oleh pengelola TKB
mandiri
7. Catatan :
a. Penanggungjawab pengelolaan dana BOS untuk SMPT
adalah kepala sekolah induk
b. Besaran biaya disesuaikan dengan standar biaya umum
setempat
c. Rasio guru pamong dan pesrta didik SMPT di TKB 1orang
guru pamong membimbing 15 orang peserta didik

Hindarkan dan jauhkan Sekolah dari Asap Rokok

No
6.

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

Pengembangan
Profesi Guru dan
Tenaga
Kependidikan

ITEM
PEMBIAYAAN

a. Kegiatan KKG/MGMP atau KKKS/MKKS. Bagi
sekolah yang memperoleh hibah/block grant
pengembangan KKG/MGMP atau sejenisnya pada
tahun anggaran yang sama, hanya diperbolehkan
menggunakan dana BOS untuk biaya transport
kegiatan apabila tidak disediakan oleh hibah/block
grant tersebut;
b. Menghadiri seminar yang terkait langsung
dengan peningkatan mutu guru dan tenaga
kependidikan, apabila ditugaskan oleh sekolah.
Biaya yang dapat dibayarkan adalah biaya
pendaftaran, transportasi dan akomodasi apabila
seminar diadakan di luar sekolah;

PENJELASAN

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
LANJUTAN

ITEM
PEMBIAYAAN

c. Mengadakan workshop/lokakarya untuk
peningkatan mutu, seperti dalam rangka pemantapan
penerapan kurikulum/silabus, pemantapan kapasitas
guru dalam rangka penerapan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), pengembangan dan penerapan
program penilaian kepada siswa. Biaya yang dapat
dibayarkan adalah fotocopy, serta konsumsi guru
peserta workshop/lokakarya yang diadakan di sekolah
dan biaya nara sumber dari luar sekolah dengan
mengikuti standar biaya umum (SBU) daerah;
Dana BOS tidak boleh digunakan untuk membiayai
kegiatan yang sama yang telah dibiayai oleh
pemerintah/pemda.

PENJELASAN

No
7..

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

Langganan Daya
dan Jasa

ITEM
PEMBIAYAAN

a. Biaya langganan listrik, air, dan telepon.
b. Pemasangan instalasi baru dan
tambah daya apabila sudah ada jaringan di
sekitar sekolah;
c. Biaya langganan internet dengan cara pasca
bayar maupun prabayar, baik dengan fixed
modem maupun dengan mobile modem.
Termasuk pula untuk pemasangan baru
apabila sudah ada jaringan di sekitar sekolah.
Khusus penggunaan internet dengan mobile
modem, batas maksimal pembelian
paket/voucher adalah sebesar
Rp. 250.000/bulan. Adapun biaya langganan
internet melalui fixed modem disesuaikan
dengan kebutuhan sekolah.

PENJELASAN

No

8.

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

Perawatan
Sekolah/Rehab
Ringan dan
Sanitasi Sekolah

ITEM
PEMBIAYAAN

a. Pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan
pintu dan jendela;
b. Perbaikan mebeler, termasuk pembelian
mebeler di kelas untuk siswa/guru jika
mebeler yang ada di kelas sudah tidak
berfungsi atau jumlahnya kurang mencukupi
kebutuhan;
c. Perbaikan sanitasi sekolah (kamar mandi dan
jamban/WC) untuk menjamin kamar mandi
dan jamban/WC siswa berfungsi dengan baik;
d. Perbaikan saluran pembuangan dan saluran
air hujan;
e. Perbaikan lantai dan perawatan fasilitas
sekolah lainnya.
f. Penyediaan sumber air bersih termasuk pompa
dan instalasinya bagi satuan pendidikan yang
belum memiliki air bersih

PENJELASAN

No

9.

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

Pembayaran
Honorarium
Bulanan

ITEM
PEMBIAYAAN

a. Guru honorer (hanya untuk memenuhi SPM);
b. Tenaga administrasi (tenaga yang
melaksanakan administrasi sekolah termasuk
melakukan tugas sebagai petugas pendataan
Dapodikdasmen), termasuk tenaga Admn.
BOS untuk SD;
c. Pegawai perpustakaan;
d. Penjaga sekolah;
e. Petugas satpam;
f. Petugas kebersihan;

PENJELASAN

KETERANGAN :

a. Batas maksimum penggunaan dana BOS untuk membayar honor bulanan
guru/tenaga kependidikan dan non kependidikan honorer di sekolah negeri
adalah 15% (lima belas persen) dari total dana
b. BOS yang diterima, sementara di sekolah swasta maksimal 50% (lima puluh
persen) dari total dana BOS yang diterima.
c. Setiap pengangkatan baru untuk guru/tenaga kependidikan honorer yang dilakukan oleh
sekolah harus dilaporkan ke dinas pendidikan kab./kota untuk mendapatkan pertimbangan dan
persetujuan terkait prinsip beban mengajar di sekolah, serta pemerataan penyebaran guru dan
tenaga kependidikan di kabupaten/kota. Pada prisipnya pemerintah daerah dan masyarakat
penyelenggara pendidikan wajib mengalokasikan honor guru/tenaga kependidikan yang ditugaskan
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan
d. Guru honorer yang mendapat pembayaran honor dari BOS pada sekolah wajib
• Memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV kependidikan
• Mendapat penugasan dari pemerintah daerah dengan memperhatikan analisis kebutuhan guru
dan menyampaikan tembusan penugasan tersebut kepada Dirjen GTK Kemdikbud bagi guru honor
pada sekolah negeri

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

10.

Pembelian dan
Perawatan
Perangkat
Komputer

ITEM
PEMBIAYAAN

a. Membeli komputer desktop/work station berupa
PC/All in One Computer untuk digunakan dalam
proses pembelajaran, dimana jumlah maksimum
bagi SD 5 unit/tahun dan bagi SMP 5 unit/tahun.
Selain untuk membeli, dana BOS boleh digunakan
untuk perbaikan atau upgrade komputer
desktop/work station milik sekolah;
b. Membeli printer atau printer plus scanner,
dimana jumlah maksimum yang dapat dibeli
adalah 1 unit/tahun. Selain untuk membeli, dana
BOS boleh digunakan untuk perbaikan printer
milik sekolah;
c. Membeli laptop, dimana jumlah maksimum
yang dapat dibeli adalah 1 unit/tahun dengan
harga maksimum Rp 10.000.000,-

PENJELASAN

Selain untuk
membeli, dana
BOS boleh
digunakan untuk
perbaikan atau
upgrade laptop
milik sekolah;

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
LANJUTAN (10)

ITEM
PEMBIAYAAN

PENJELASAN

d. Membeli proyektor, dimana jumlah maksimum
yang dapat dibeli adalah 5 unit/tahun dengan
harga tiap unit maksimum Rp 7.000.000,- (tujuh
juta rupiah). Selain untuk membeli, dana BOS
boleh digunakan untuk perbaikan proyektor milik
sekolah;
KETERANGAN :
a. Komputer desktop/workstation, printer/printer
scanner, laptop dan proyektor harus dibeli di
penyedia barang yang memberikan garansi
resmi;
b. Proses pengadaan barang oleh sekolah harus
mengikuti peraturan yang berlaku;
c. Peralatan di atas harus dicatat sebagai inventaris
sekolah.

Mekanisme
Pembelian/Pe
ngadaan
Barang/Jasa

Ada 9 ketentuan
(Halaman 77)

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
LANJUTAN (10)

ITEM
PEMBIAYAAN

2. Spesifikasi minimal pembelian laptop
a. Prosesor Intel Core i3 atau yang setara
b. Memori standar 4GGB DDR3
c. Hard drive 120 GB SSD/500 GB HDD
d. CD/DVD drive
e. Monitor 14 inci
f. Sistem operasi Windows 10
g. Aplikasi terpasang word processor,
spreadsheet dan presentation
h. Garansi 1 (satu ) tahun

PENJELASAN

Mekanisme
Pembelian/Pe
ngadaan
Barang/Jasa

Ada 9 ketentuan
(Halaman 77)

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
LANJUTAN (10)

ITEM
PEMBIAYAAN

PENJELASAN

3. Spesifikasi minimal pembelian proyektor
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Sistem DLP
Resolusi XGA
Brightness 3000 lumens
Contras ratio 15.000 : 1
Infut HDMI,VGA, Composite, S-Video
Garansi 1 (satu) tahun
Mekanisme
Pembelian/Pe
ngadaan
Barang/Jasa

Ada 9 ketentuan
(Halaman 77)

No

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
LANJUTAN (10)

ITEM
PEMBIAYAAN

CATATAN :
1. Spesifikasi minimal desktop/workstation
a. Prosesor Intel Core i3 atau yg setara
b. Memori standar 4GB DDR3
c. Hard drive 120 GB SSD/500GB HDD
d. CD/DVD drive
e. Monitor LED 18,5 inci
f. Sistem operasi Windows 10
g. Aplikasi terpasang word processor,spreadsheet dan
presentation
h. Garan 1 (satu) tahun

PENJELASAN

Mekanisme
Pembelian/Pe
ngadaan
Barang/Jasa

Ada 9 ketentuan
(Halaman 77)

No
11.

KOMPONEN
PEMBIAYAAN

Biaya Lainnya

ITEM
PEMBIAYAAN

Apabila seluruh komponen 1-10 telah terpenuhi
pembiayaannya, maka dana BOS dapat digunakan
untuk keperluan lainnya, dimana penggunaan dana ini
harus diputuskan melalui rapat dengan dewan guru
dan komite sekolah. Pembiayaan yang dapat dibiayai
adalah:
a. Peralatan pendidikan yang mendukung
kurikulum yang diberlakukan oleh Pemerintah;
b. Membangun jamban/WC beserta sanitasinya, dan
kantin sehat, bagi SD/SDLB yang belum memiliki
prasarana tersebut;
c. Mesin ketik untuk kebutuhan kantor;

PENJELASAN

Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Penggunaan Dana

• Prioritas utama adalah kegiatan operasional sekolah;
• Bagi sekolah yang telah menerima DAK, tidak boleh
menggunakan dana BOS untuk hal yang sama;
• Transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di luar
kewajiban jam mengajar harus mengikuti standar Pemerintah
Daerah;
• Bunga Bank/Jasa Giro dana BOS di rekening sekolah menjadi
milik sekolah (Surat Edaran Ditjen Perbendaharaan Nomor: S5965/PB/2010 tanggal 10 Agustus 2010).

Larangan Penggunaan Dana BOS

Disimpan dengan maksud dibungakan;
Dipinjamkan kepada pihak lain;
Membeli software pelaporan keuangan BOS;
Membiayai kegiatan yang bukan prioritas sekolah dan
berbiaya besar, misalnya studi banding, tur studi;
• Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh
UPTD Kec/Kab/Kota/Provinsi/Pusat/pihak lain, kecuali
untuk membayar keikutsertaan peserta didik/guru;





Larangan Penggunaan Dana BOS

• Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;
• Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/peserta didik
yang bukan inventaris sekolah, kecuali bagi peserta didik
miskin;
• Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat;
• Membangun gedung/ruangan baru;
• Membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) dan bahan/alat yang
tidak mendukung proses pembelajaran;
• Menanamkan saham;

Larangan Penggunaan Dana BOS

• Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana lain secara
penuh/wajar;
• Membiayai kegiatan penunjang yang tidak terkait operasi sekolah,
misalnya iuran perayaan hari besar nasional dan upacara
keagamaan/acara keagamaan;
• Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti
pelatihan/sosialisasi/pendampingan terkait program
BOS/perpajakan program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar
SKPD Pendidikan Provinsi/Kab/Kota dan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.

Larangan penggunaan dana BOS

Membayar honorarium kepada guru dan tenaga
kependidikan atas tugas/kegiatan yang sudah
merupakan tugas pokok dan fungsi yang telah
diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku.
• Khusus untuk sekolah jenjang pendidikan
menengah, tidak boleh digunakan untuk
membayar honor rutin bulanan guru dan tenaga
kependidikan/non kependidikan honorer

Mekanisme Pembelian/Pengadaan
Barang/Jasa

1. Pengelola sekolah harus memastikan bahwa barang/jasa
yang akan dibeli adalah kebutuhan sekolah yang sudah
sesuai dengan skala prioritas pengelolaan/pengembangan
sekolah;
2. Pembelian/pengadaan barang/jasa harus mengedepankan
prinsip keterbukaan dan efisiensi anggaran dalam
menentukan barang/jasa dan tempat pembeliannya;
3. Mekanisme pembelian/pengadaan barang/jasa harus
mengikuti ketentuan sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku;

Lanjutan ....

4. Ketentuan untuk pembelian/pengadaan
barang/jasa yang dapat dilakukan tanpa
mekanisme lelang/pengadaan:
a. Apabila barang/jasa sudah tersedia dalam ecatalogue yang diselenggarakan oleh Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
sekolah dapat mengaksesnya, maka sekolah harus
melakukan pembelian/pengadaan secara online;

Lanjutan ....

b. Apabila barang/jasa belum tersedia dalam ecatalogue yang diselenggarakan oleh Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau
sudah tersedia dalam e-catalogue namun sekolah
tidak dapat mengaksesnya, maka sekolah dapat
melakukan pembelian/pengadaan dengan cara
belanja biasa, yaitu melakukan perbandingan harga
penawaran dari penyedia barang/jasa terhadap harga
pasar dan melakukan negosiasi

Lanjutan ....

5. Ketentuan untuk pembelian/pengadaan barang/jasa yang
harus dilakukan dengan mekanisme lelang/pengadaan:
a. Apabila barang/jasa sudah tersedia dalam e-catalogue yang
diselenggarakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan sekolah dapat mengaksesnya, maka sekolah
harus melakukan pembelian/pengadaan secara online;
b. Apabila barang/jasa belum tersedia dalam e-catalogue yang
diselenggarakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah yang sudah tersedia dalam e-catalogue

Lanjutan ....
6. Dalam setiap pembelian/pengadaan barang/jasa, sekolah harus
memperhatikan kualitas barang/jasa, ketersediaan, dan kewajaran harga;
7. Setiap pembelian/pengadaan barang/jasa harus ketahui oleh Komite
Sekolah;
8. Sekolah harus membuat laporan tertulis singkat tentang proses
pembelian/pengadaan barang/jasa yang telah dilaksanakan;
9. Khusus untuk pekerjaan rehabilitasi ringan/pemeliharaan bangunan
sekolah, Tim BOS Sekolah harus:
a. Membuat rencana kerja;
b. Memilih satu atau lebih pekerja untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
dengan standar upah yang berlaku di daerah setempat

Monitoring oleh Tim BOS Pusat
• Monitoring penyaluran dan penyerapan dana, kinerja Tim BOS
Provinsi dan penggunaan dana manajemen yang disediakan oleh
Tim BOS Pusat dan pelaksanaan program di sekolah;
• Responden terdiri dari Tim BOS Provinsi, Pengelola Keuangan
Daerah, Bank Penyalur dan Sekolah;
• Dilaksanakan pada saat persiapan, pada saat penyaluran dana
dan pasca penyaluran dana;
• Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan;
• Monitoring penyaluran dana BOS ke sekolah dilakukan secara
online.

Monitoring oleh Tim BOS Provinsi

• Monitoring penyaluran dana, penyerapan dana, dan
penggunaan dana di tingkat sekolah;
• Responden terdiri dari Tim BOS Kab/Kota, sekolah, murid
dan/atau orangtua murid dan bank penyalur;
• Dilaksanakan pada saat persiapan, pada saat penyaluran
dana, dan pasca penyaluran dana;
• Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan;
• Monitoring penyaluran dana BOS dari Bank Penyalur ke
sekolah dilakukan secara online.

Monitoring Tim BOS Kab/Kota

• Monitoring penyaluran dana, penyerapan dana, dan
penggunaan dana di tingkat sekolah;
• Responden terdiri dari sekolah, peserta didik dan/ atau
orang tua;
• Monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran dana dan
pasca penyaluran dana;
• Bila terjadi permasalahan biaya monitoring, disarankan
agar monitoring dilakukan secara terpadu dengan
program lain selain program BOS;

Monitoring Tim BOS Kab/Kota

• Monitoring dapat melibatkan Pengawas Sekolah
secara terintegrasi dengan kegiatan pengawasan
lainnya oleh Pengawas Sekolah;
• Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan;
• Tim BOS Kabupaten/Kota agar memanfaatkan
pengawas sekolah yang kredibel dan bertanggung
jawab untuk membantu melakukan monitoring.

Laporan Sekolah
• Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
• Pembukuan (Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu
Bank, Buku Pembantu Pajak)
• Realisasi penggunaan dana tiap sumber dana
• Rekapitulasi realisasi penggunaan dana BOS
• Opname Kas dan Berita Acara Pemeriksaan Kas
• Bukti pengeluaran
Laporan ini dibuat triwulanan dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala
Sekolah dan Komite Sekolah, dilengkapi surat pernyataan tanggung jawab.

Laporan Tim BOS Kab/Kota

• Rekapitulasi penggunaan dana BOS yang
diperoleh dari Tim BOS Sekolah;
• Penanganan Pengaduan Masyarakat, yang
antara lain berisi informasi tentang jenis kasus,
skala kasus, kemajuan penanganan, dan status
penyelesaian.

Laporan Tim BOS Provinsi

• Laporan Triwulanan (Lebih Kurang Salur)
• Laporan Akhir Tahun

– Penyerapan dan penggunaan dana BOS
– Penanganan pengaduan masyarakat
– Kegiatan lainnya, seperti sosialisasi, pelatihan, dan
pengadaan

• Hasil Monitoring dan Evaluasi

Laporan Tim BOS Pusat

• Laporan Triwulanan (Lebih Kurang Salur)
• Laporan Akhir Tahun

– Penyerapan dan penggunaan dana BOS
– Penanganan pengaduan masyarakat
– Kegiatan lainnya, seperti sosialisasi, pelatihan, dan
pengadaan
– Hasil Monitoring dan Evaluasi

Pengawasan Program BOS
• Pengawasan Melekat yang dilakukan oleh pimpinan masingmasing instansi;
• Pengawasan Fungsional Internal oleh Inspektorat Jenderal
Kemdikbud serta Inspektorat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
• Pengawasan oleh BPKP melalui audit atas permintaan instansi
yang akan diaudit.
• Pemeriksaan oleh BPK sesuai dengan kewenangan.
• Pengawasan masyarakat dalam rangka transparansi pelaksanaan
program BOS

Selesai
TERIMAKASIH