Ikhtisar Data Keuangan Penting

Misi

Struktur Organisasi

Meningkatkan kepercayaan nasabah dengan Analisis Dan Pembahasan

memberikan kualitas pelayanan yang disesuaikan

9 dengan kebutuhan masing-masing nasabah.

Manajemen Meningkatkan eksistensi dan nilai Perseroan secara Informasi Khusus

12 berkesinambungan agar dapat memberi nilai tambah kepada nasabah, karyawan, pemegang saham dan

stakeholders (pemangku kepentingan). Tata Kelola Perusahaan

Membantu perusahaan menengah dan besar Laporan Komite Audit

19 khususnya dalam lingkup restrukturisasi dan ekspansi bisnis agar dapat berkembang dan berkompetisi dalam dunia bisnis.

Laporan Keuangan

Ikhtisar Data Keuangan Penting

A. Data Keuangan

(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)

Pendapatan usaha

2.328 1.854 Laba (rugi) usaha

(431) (433) Laba (rugi) komprehensif

915 2.592 Jumlah aset lancar

50.013 53.667 Jumlah aset

50.358 54.002 Jumlah liabilitas

2.466 3.517 Jumlah ekuitas

47.893 50.485 Laba (rugi) per saham dasar

B. Rasio-Rasio Penting

(dalam persentase)

2011 2012 Rasio Pertumbuhan

Uraian

* Pendapatan usaha

0,91 (20,37) * Laba (rugi) usaha

(31,80) 0,37 * Laba (rugi) komprehensif

* 183,44 * Jumlah aset

(5,06) 7,24 * Jumlah liabilitas

(59,34) 42,64 * Jumlah ekuitas

Rasio Usaha

* Laba (rugi) usaha terhadap pendapatan usaha

(18,52) (23,34) * Laba (rugi) komprehensif terhadap pendapatan usaha

39,28 139,82 * Laba (rugi) komprehensif terhadap aset

1,82 4,80 * Laba (rugi) komprehensif terhadap ekuitas

Rasio Keuangan

* Aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek

2.028,42 1.525,90 * Liabilitas terhadap ekuitas

5,15 6,97 * Liabilitas terhadap aset

* Rasio pertumbuhan laba (rugi) komprehensif tidak bisa dihitung karena pada tahun 2011 Perseroan memperoleh laba, sehingga tidak dapat diperbandingkan dengan tahun 2010 yang mengalami rugi.

Para Pemegang Saham yang terhormat, Kinerja perekonomian 2012 yang telah kita lalui tidak mengecewakan kendati

banyak tantangan eksternal, diantaranya kondisi ekonomi global yang masih tidak pasti, maupun dinamika internal yang turut membayangi potensi pertumbuhan. Secara keseluruhan kinerja perekonomian masih mampu membukukan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,23 % sementara tingkat inflasi sebesar 4,30 % (menurut Badan Pusat Statistik), sedangkan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) mencapai 5,75 %, demikian pula dengan nilai tukar rupiah yang berada pada kisaran Rp 9.500,- per dollar Amerika Serikat.

Kinerja positif bergerak dari pasar modal hingga sektor riil, di pasar modal Indeks Harga Saham Gabungan ditutup di level 4.316, naik signifikan dan mencetak gain 12,94 % dibandingkan akhir 2011 pada level 3.821. Disektor financial, patut dicatat adanya kemajuan transisi pengawasan dari Bank Indonesia dan Bapepam & LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang diharapkan dapat meletakkan stabilitas sektor keuangan yang lebih baik. Lalu disektor riil, pertumbuhan kenaikan penjualan diberbagai sektor konsumsi yang terutama didorong oleh kenaikan daya beli masyarakat, menyusul pendapatan perkapita yang telah melampaui US$ 3.800 pertahun.

Sementara itu tahun 2012 menjadi tahun suram bagi perdagangan komoditas, perlambatan ekonomi dunia membuat permintaan komoditas ikut melambat, dampaknya adalah merosotnya harga komoditi bahkan mencapai titik terendah. Penurunan harga paling drastis terjadi pada batubara, setidaknya harga batubara telah turun sekitar 65 % sepanjang tahun ini. Tak hanya pada komoditas tambang, penurunan harga juga terjadi pada komoditas perkebunan, minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) menjadi komoditas strategis Indonesia yang paling merasakan

dampaknya, penurunannya mencapai 25 %. Penurunan harga tersebut telah menyeret kinerja ekspor nasional, tidak hanya itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut terpuruk karena saham-saham perusahaan berbasis komoditas ikut turun.

Dewan Komisaris selama tahun 2012 ini telah meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas kinerja Direksi dalam mengelola Perseroan. Pengawasan Dewan Komisaris dilakukan dengan memberikan kajian dan rekomendasi untuk kemajuan Perseroan, dan dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris telah dibantu dan bekerja sama secara aktif dengan Komite Audit, yang terdiri dari Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua dan 2 orang anggota guna membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan.

Laporan Dewan Komisaris

Oleh karena Komisaris Utama Perseroan yaitu ibu Chu Jang Lie telah meninggal dunia pada tanggal 14 November 2012, maka berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Januari 2013, Perseroan telah memberhentikan dengan hormat Johnlin Yuwono dari jabatannya selaku Komisaris, dan selanjutnya mengangkat kembali Johnlin Yuwono sebagai Komisaris Utama Perseroan, sehingga susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut :

Komisaris Utama

: Johnlin Yuwono

Komisaris Independen

: Oey Rivera Wijaya

Terakhir Dewan Komisaris menyampaikan selamat dan penghargaan kepada Direksi beserta seluruh jajaran manajemen atas prestasi yang berhasil diraih selama tahun 2012 dalam meningkatkan pengelolaan dan peningkatan nilai Perseroan, serta ucapan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, para nasabah serta seluruh mitra kerja atas dukungan, saran dan masukan serta kerjasamanya, sehingga bisnis Perseroan memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya dalam mendukung program Pemerintah mempercepat pembangunan pasar modal untuk mendorong memacu pertumbuhan perekonomian nasional.

Johnlin Yuwono

Komisaris Utama

Para Pemegang Saham yang terhormat, Krisis utang Eropa dan tingginya defisit fiskal di Amerika Serikat membayangi

bergulirnya roda ekonomi Indonesia dalam memasuki tahun 2012, dan pada

pertengahan tahun 2012, ekonomi nasional mulai merasakan dampak dari

krisis tersebut. Dinamika ekonomi global yang memasuki tren negatif, mulai menimbulkan dampak terhadap perekonomian Asia termasuk Indonesia. Harga komoditas di pasar internasional terkoreksi, permintaan ekspor mengalami kontraksi dan harga minyak dunia melonjak tinggi.

Kendati demikian di tengah ketidakpastian global, kondisi ekonomi Indonesia tetap tumbuh 6,23 % dengan tingkat inflasi 4,30 % telah menuai apresiasi, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif dan termasuk dalam negara yang sukses, karena tidak ada perekonomian yang kebal terhadap apa yang terjadi di tataran global. Bukan hanya itu lembaga riset McKinsey bahkan memproyeksikan Indonesia mampu menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada tahun 2030.

OECD (Organization for Economics Cooperation and Development) yaitu Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), juga mengungkapkan bahwa tingkat pertumbuhan yang kuat dan stabil merupakan modal bagi Indonesia untuk menyamakan skala ekonomi dengan negara- negara lain di Asia Pasifik. Bahkan dinilai berpeluang untuk menjadi satu dari 10 perekonomian terbesar di dunia pada tahun 2025.

Tahun 2012 adalah tahun penuh ketidakpastian, subsidi bahan bakar minyak melambung tinggi dan ekonomi global yang mengalami kontraksi, tetapi realisasi investasi di dalam negeri justru tumbuh tinggi. Ini yang membuat optimis terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun mendatang. Sehingga tahun 2012 ini ditutup dengan evaluasi dan introspeksi, semoga tahun depan bisa mencatat prestasi yang lebih baik.

Direksi menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/ GCG), Direksi percaya bahwa dengan semakin baiknya penerapan tata kelola perusahaan maka akan memberikan hasil yang lebih baik pula kepada kinerja Perseroan,

Tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan ditutup pada level 4.316 atau menguat 12,9 % dibandingkan akhir 2011 pada level 3.821, dan menempati peringkat kedelapan diantara pencapaian sejumlah bursa di Asia Pasifik. Pertumbuhan ini menjadi salah satu pemicu kenaikan nilai kapitalisasi pasar saham di Bursa Efek Indonesia sebesar 16,7 % dari Rp 3.537 triliun menjadi Rp 4.127 triliun.

Pada tahun ini laba komprehensif Perseroan mencapai Rp 2.592 juta, mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar

Rp 1.678 juta atau 183,59 % dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 914 juta. Perseroan memperoleh laba

bersih sebesar Rp 1.875 juta, juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar Rp 1.120 juta atau 148,34 % dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 755 juta. Sedangkan penghasilan lain-lain menjadi Rp 2.264 juta ditahun 2012 yang merupakan kenaikan yang juga cukup signifikan sebesar Rp 1.102 juta atau 94,83 %, dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 1.162 juta. Disamping itu beban usaha dapat ditekan menjadi Rp 2.287 juta ditahun

2012 yang merupakan penurunan sebesar Rp 472 juta atau 17,10 %, dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 2.759 juta. Manajemen beranggapan kinerja Perseroan di tahun ini cukup membanggakan.

Tahun ini Perseroan sebagai peserta sindikasi penjamin emisi efek telah memperoleh 18 emiten yang mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, PT Supra Boga Lestari Tbk, PT Kobexindo Tractors Tbk, PT Trisula International Tbk, PT Toba Bara Sejahtra Tbk, PT Global Teleshop Tbk, PT Tri Banyan Tirta Tbk, PT Gading Development Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk, PT Express Transindo Utama Tbk, PT Baramulti Suksessarana Tbk, PT Wismilak Inti Makmur Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk, PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk dan PT Saraswati Griya Lestari Tbk.

Akhirnya atas nama Direksi kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi- tingginya kepada semua staf dan karyawan, para pemegang saham, seluruh nasabah serta para mitra kerja dan stakeholder lainnya atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik untuk mencapai semua target dan rencana kerja Perseroan selama tahun 2012. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karuniaNya kepada kita semua.

Laporan Dewan Direksi

Luciana Direktur Utama

Profil Perseroan

Perseroan didirikan dengan nama PT Ravindo Sesuai dengan kebijaksanaan Bapepam & LK, Securitama di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1989

Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H. No.

Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek

49. Pada tahun 1996 nama Perseroan diubah menjadi Indonesia (KPEI) Perseroan telah melaksanakan PT Yulie Sekurindo.

program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) untuk rekening efek nasabah dan

Saat ini Perseroan terdaftar sebagai anggota Bursa penerapan identitas tunggal bagi setiap investor Efek Indonesia. Kegiatan usaha yang Perseroan

(Single Investor ID), penerapan Fund Separation jalankan adalah dalam bidang perantara pedagang

untuk rekening dana nasabah, penerapan Straight efek, penjamin emisi efek dan kegiatan lain dengan

Throught Processing (STP) yaitu otomatisasi memperhatikan ketentuan Badan Pengawas Pasar

perdagangan efek.

Modal. Perseroan memperoleh ijin usaha di bidang Penjamin Emisi Efek dan bidang Perantara Pedagang

Semua upaya perbaikan peraturan dan perangkat Efek berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas

pasar modal ini diharapkan dapat meningkatkan Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-64/PM/1992 dan No.

perlindungan terhadap investor, peningkatan KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992.

kredibilitas sistem perdagangan, serta penegakan hukum terhadap pelanggaran di pasar modal.

Tanggal 10 Desember 2004 Perseroan mencatatkan Jika terwujud kondisi seperti ini, tentu akan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta setelah

meningkatkan minat investasi di pasar modal memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam

Indonesia.

untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perseroan kepada masyarakat dengan nilai

Saat ini persaingan industri sekuritas semakin nominal Rp 200,- per saham, dengan harga penawaran

ketat dengan total sekitar 120 perusahaan efek Rp 215,- per saham pada tanggal 26 November 2004.

terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana sebanyak setengahnya diantaranya telah menawarkan

Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja layanan jasa perdagangan saham secara langsung yang terbaik, antara lain melalui peningkatan kegiatan

(online trading ). Dan saat ini juga telah berkembang usaha dan pelayanan yang terfokus pada nasabah,

transaksi dengan mobile trading. Perseroan serta senantiasa melakukan peningkatan efisiensi dan

merespon kondisi tersebut dengan memperbaharui produktivitas di seluruh kegiatan utama Perseroan.

sistem informasi dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian sehingga dapat memberikan

a. Perantara Pedagang Efek

pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan berkesinambungan.

Pemasaran sepanjang tahun ini dilakukan dengan fokus pada peningkatan jumlah nasabah,

Tujuan utama Perseroan adalah untuk senantiasa disamping meningkatkan nilai investasi tiap

memberikan pelayanan terbaik bagi para nasabah nasabah. Aktivitas pemasaran juga dikembangkan

dan pemilik kepentingan (stakeholder), dengan dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah

penekanan pada sektor usaha keuangan yang yang sudah ada, khususnya dalam menghadapi

produktif dan tata kelola manajemen yang kuat gejolak yang terjadi di pasar modal. Tenaga

dan sehat, sehingga dapat berkontribusi dalam pemasaran, tim riset dan manajemen Perseroan

memajukan perekonomian Indonesia melalui jalur secara intensif melakukan komunikasi dengan

pasar modal.

nasabah guna memberikan gambaran dan analisa terbaru mengenai perkembangan yang terjadi di pasar, sehingga nasabah memperoleh gambaran lebih luas mengenai kondisi pasar modal sebelum mereka mengambil keputusan berinvestasi dalam pasar saham.

Perseroan senantiasa mengoptimalkan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah dalam melakukan transaksi perdagangan efeknya, seperti dalam bidang teknologi informasi berupa fasilitas Remote Trading yang memberikan ketepatan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah. Dan di masa mendatang perluasan jaringan pemasaran dilakukan

informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet, handphone maupun alat komunikasi lain yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dan transaksi saham.

Dalam tahun ini, Perseroan berperan dalam kegiatan Penjamin Emisi Efek sebagai peserta penjamin emisi (underwriter) dari beberapa penawaran umum saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan - perusahaan itu antara lain adalah sebagai berikut :

No Nama Perusahaan

1 PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 2 PT Supra Boga Lestari Tbk

3 PT Kobexindo Tractors Tbk Kegiatan utama di segmen ini sebagai perantara

b. Pendapatan Tetap

4 PT Trisula International Tbk dan pedagang efek bersifat utang, dengan

5 PT Toba Bara Sejahtra Tbk instrumen yang diperdagangkan antara lain adalah

6 PT Global Teleshop Tbk efek Reverse Repo yaitu Perseroan membeli

dengan harga tertentu dan berjanji untuk menjual 7 PT Tri Banyan Tirta Tbk kembali dengan harga yang sama ditambah tingkat

8 PT Gading Development Tbk bunga tertentu atau dengan harga tertentu yang

9 PT BPD. Jawa Timur Tbk lebih tinggi, selisih antara harga beli dan harga jual

10 PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk kembali merupakan penghasilan bunga. Aktivitas

ini bertujuan untuk menempatkan sebagian dana 11 PT Express Transindo Utama Tbk Perseroan ke dalam aset produktif yang dapat

12 PT Baramulti Suksessarana Tbk meningkatkan pendapatan usaha, jumlah reverse

13 PT Wismilak Inti Makmur Tbk repo pertanggal 28 Desember 2012 adalah sebesar

14 PT Waskita Karya Tbk

Rp 7.372 juta. 15 PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk

c. Penjamin Emisi Efek dan Penasehat Keuangan

16 PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk

(Investment Banking & Corporate Finance)

17 PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk Perseroan berupaya untuk meningkatkan aktivitas

18 PT Saraswati Griya Lestari Tbk divisi corporate finance baik sebagai penjamin

pelaksana emisi efek, penjamin emisi efek maupun Di tahun mendatang walaupun beberapa tantangan sebagai agen penjual untuk saham. Dalam bidang

mungkin akan muncul sehubungan dengan krisis investment banking, Perseroan mempunyai target

perekonomian global, divisi investment banking & untuk menangani perusahaan - perusahaan yang

corporate finance tetap yakin bahwa kondisi pasar bergerak dalam industri yang memiliki prospek

modal akan tetap kondusif dan peluang pertumbuhan usaha dan kinerja yang baik, disamping upaya

tetap terbuka. Divisi ini akan terus memperkuat tim untuk meningkatkan aktivitas di bidang penasehat

dan semakin fokus dalam jasa penasehat keuangan, keuangan (financial advisory) bagi institusi yang

dan penjaminan emisi saham dan kerjasama dengan akan melakukan emisi saham.

perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani proyek sindikasi penjaminan emisi saham.

Informasi Perseroan

Nama Perusahaan

Akuntan Publik

PT Yulie Sekurindo Tbk Kantor Akuntan Publik Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan

Alamat

Konica Building, Lantai 5

Plaza Asia (d/h Plaza ABDA) Lantai 5

Jl. Gunung Sahari Raya No. 78

Jl. Jend. Sudirman Kav. 59

Jakarta 10610

Jakarta 12190, Indonesia Tel.

: 021 - 51402181

Biro Administrasi Efek

Fax. : 021 - 51402182

PT Adimitra Transferindo

Emai : yulie_sekurindo@cbn.net.id

Plaza Property Lantai 2

yuliesekurindo@hotmail.com

Jl. Perintis Kemerdekaan

corsec@yuliesekurindo.com

Komplek Pertokoan Pulo Mas

Website : www.yuliesekurindo.com

Blok VIII No. 1 Jakarta Timur 13210

Bidang Usaha

Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek

Kustodian

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Kode Saham

Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I, Lantai 5 YULE

Jl Jend. Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12910

Sekretaris Perusahaan

Rohati

Dewan Komisaris dan Direksi

CHU JANG LIE,

JOHNLIN YUWONO,

Komisaris Utama

Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1951.

dilahirkan di Surabaya tahun 1947. Pada tahun 1970 menyelesaikan

Menyelesaikan pendidikan Sarjana pendidikannya

Teknik Jurusan Aerospace di Menengah Atas Budi Mulia.

di

Sekolah

California State University, Amerika Memiliki izin perorangan dari

Serikat pada tahun 1973. Memiliki Bapepam sebagai Wakil Perantara

izin perorangan dari Bapepam Pedagang Efek (2001). Memulai

sebagai Wakil Penjamin Emisi karirnya di PT ABC Intercallin

Efek (1995) dan Wakil Manajer sebagai Manager Pemasaran

Investasi (2004). Memulai karirnya (1975 – 1980), PT Petindo Jaya

di PT. Malak International Textile Sakti bekerja sebagai Manager Pemasaran (1980 – 1990).

sebagai Direktur Operasional (1977 – 1983). Menjabat Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aneka Kemasindo

sebagai Komisaris PT Bank Alfa (1993 - 1997), sebagai Utama Tbk (2004 – 2010). Menjabat sebagai Komisaris PT

Direktur Utama PT Siwani Makmur Tbk (1995 - 1997), Jeje Yutrindo Utama (2004 – sekarang), dan bergabung

sebagai Direktur Keuangan PT JAIC Indonesia (1998 – dengan Perseroan sebagai Komisaris Utama sejak tahun

2005). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris 1998, kemudian diangkat kembali sebagai Komisaris Utama

sejak tahun 2009, dan berdasarkan Rapat Umum Pemegang berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Saham Luar Biasa tanggal 10 Januari 2013 diangkat sebagai tanggal 30 Juni 2010 dengan masa jabatan sampai dengan

Komisaris Utama dengan masa jabatan sampai dengan 30 30 Juni 2013. Chu Jang Lie telah meninggal dunia pada

Juni 2013, menggantikan ibu Chu Jang Lie. tanggal 14 November 2012.

OEY RIVERA WIJAYA,

LUCIANA,

Komisaris Independen

Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, Warga Negara Indonesia dilahirkan di Jakarta tahun 1958.

dilahirkan di Jakarta tahun 1966. Menyelesaikan pendidikan Diploma

Pada tahun 1989, menyelesaikan Akademi Akuntansi pada tahun

pendidikannya di Universitas 1981 dan Sarjana Ekonomi di

Atmajaya, Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Terbuka (UT) pada tahun

izin perorangan dari 1997. Memulai karirnya di PT Multi

Memiliki

Bapepam sebagai Wakil Perantara Pastika Abadi dengan jabatan Staff

Pedagang Efek (1994). Memulai Accounting (1978 – 1980). Menjabat

karirnya di PT Ramayana Artha sebagai Konsultan Jasa Akuntansi

Perkasa , perusahaan efek sebagai Dan Pajak di Jakarta (1980 - 1985).

Finance (1990 - 1991), sebagai Firm Bekerja di PT Kawan Niaga Sahabat

Manager (1991 - 1996), menjabat Textile Industri sebagai Accounting & Finance Manager (1988

sebagai Head of Sales Equity (1996 - 2000) dan terakhir sebagai - 1994). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Petindo

Compliance (2002 – 2009). PT. Harita Kencana, sebagai Sales Jaya Sakti (1995 – 2006). Sebagai Finance Manager di PT

Equity ( 2000-2002 ). Bergabung dengan Perseroan sebagai Kestrel Sekuritas Indonesia (1996 – 1998). Bekerja sebagai

Direktur Utama sejak tahun 2009, kemudian diangkat kembali Direktur di PT Bumi Mas Kencana (2006 – sekarang). Menjabat

sebagai Direktur Utama berdasarkan Rapat Umum Pemegang sebagai Member of Ex Co di PT Asia Prima Packaging (2007

Saham Tahunan tanggal 30 Juni 2010 dengan masa jabatan – sekarang). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris

sampai dengan 30 Juni 2013.

Independen berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Agustus 2010 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2013.

RUSMADY HANSA, Direktur

Warga Negara Indonesia dilahirkan di Jakarta tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Buddhi, pada tahun 2006 dan pernah duduk di tingkat II Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, tahun 1984. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2000), Wakil Penjamin Emisi Efek (2002) dan Wakil Manajer Investasi (2006). Memulai karirnya di PT Makmur Swasembada bekerja sebagai Staff Accounting (1981 – 1983), PT Haniwell Murni Co. sebagai Senior Accounting (1985 – 1999). Menjabat sebagai Kepala Akuntansi PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1999 – 2000), Direktur Keuangan PT Kestrel Sekuritas Surabaya (2000 – 2002). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2003, dan diangkat kembali sebagai Direktur berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 Juni 2010 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2013.

Sumber Daya Manusia

Pengembangan kompetensi karyawan dilakukan melalui program pelatihan yang dilaksanakan baik di luar maupun di dalam perusahaan. Pelatihan yang telah diberikan bagi karyawan front office antara lain mengenai pemahaman produk - produk pasar modal, teknik presentasi dan strategi pemasaran, serta upaya mempertahankan loyalitas nasabah. Pelatihan dan pemahaman tentang Prinsip Pengenalan Nasabah ( Know Your Client ), workshop dan seminar tentang peraturan perdagangan dan transaksi saham, seminar peraturan mengenai transaksi terlarang dan pencucian uang ( money laundry ).

Bagi karyawan back office, pelatihan yang telah dilakukan antara lain mengenai perpajakan, Standar akuntansi pasar modal, seminar peraturan mengenai transaksi terlarang dan pencucian uang ( money laundry), standar akuntansi dan pasar modal Syariah. Selanjutnya Perseroan bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengadakan pelatihan bagi karyawan mengenai pelaksanaan Fund Separation yaitu pemisahan rekening dana nasabah, serta penerapan Straight Through Processing (STP) yaitu otomatisasi pelaksanaan perdagangan efek dan penerapan pembentukan Dana Perlindungan Pemodal (Investor Protection Fund/IPF), juga penerapan pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) baru yang sesuai dengan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (PAPE).

Dalam hal peningkatan produktivitas kerja serta mengikuti perkembangan pasar modal, Perseroan secara berkesinambungan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai sarana penyegaran maupun tambahan ketrampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam seminar, lokakarya atau kursus - kursus tertentu sesuai dengan bidang tugasnya masing - masing.

Untuk meningkatkan kesejahteraan, Perseroan memberikan berbagai fasilitas - fasilitas seperti pemberian gaji yang telah sesuai dengan ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) tingkat propinsi, Tunjangan Hari Raya (THR), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), asuransi kesehatan, memfasilitasi acara rekreasi karyawan bersama, santunan bagi keluarga yang meninggal, pemberian cuti tahunan dan cuti melahirkan.

Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-547/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 Tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, antara lain diatur keharusan adanya izin perorangan bagi para pelaku perorangan yang menjalankan profesi di bidang pasar modal. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 Perseroan memiliki karyawan sebanyak 19 orang yang keseluruhannya merupakan karyawan tetap, adapun jumlah karyawan Perseroan yang memiliki izin perorangan di pasar modal adalah sebagai berikut :

Wakil Perantara

Wakil Penjamin

Wakil Manajer

Pedagang Efek

Emisi Efek

Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi Perseroan pertanggal 31 Desember 2012.

DEWANKOMISARIS Johnlin Yuwono, Oey Rivera Wijaya

KOMITE AUDIT

Oey Rivera Wijaya, Victor Sianipar, Deddy. G

DIREKSI Luciana, Rusmady Hansa

INTERNAL AUDIT

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sutan Wijono

& KEPATUHAN

Rohati

KUSTODIAN & PERSONALIA

UMUM &

SETTLEMENT Anis Ilwani

Supyan Apandi

INVEST. BANK

KEUANGAN

Zaenal Arifin

(Head of Marketing)

Sugeng TH

Hendra

Marsudi Widodo

(Head of It )

(Head of Akuntansi &

(Head of Custodian &

Finance )

Settlement)

Analisis dan Pembahasan Manajemen

A. PENDAPATAN USAHA KEUNTUNGAN ATAS PERDAGANGAN EFEK – BERSIH

Keuntungan perdagangan efek – bersih Perseroan Pendapatan usaha pada tahun 2012 adalah sebesar

pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 373 juta dibanding Rp 1.854 juta, yang berasal dari komisi perantara

tahun 2011 yang tercatat sebesar dibawah Rp 1 juta, perdagangan efek, pendapatan bunga serta jasa

disebabkan oleh kenaikan nilai portofolio saham yang penjaminan emisi dan penjualan efek. Pendapatan

dimiliki Perseroan.

usaha pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp 474 juta atau 20,36 % dibanding tahun

B. BEBAN USAHA

2011 yang tercatat sebesar Rp 2.328 juta. Penurunan pendapatan usaha ini terutama disebabkan karena

Beban usaha Perseroan pada tahun 2012 adalah adanya penurunan dari komisi perantara perdagangan

sebesar Rp 2.287 juta dimana terjadi penurunan efek dan jasa penjaminan emisi dan penjualan efek,

sebesar Rp 472 juta atau 17,10 % dibanding tahun walaupun diikuti dengan peningkatan dari keuntungan

2011 yang tercatat sebesar Rp 2.759 juta. Penurunan atas perdagangan efek – bersih.

tersebut terutama disebabkan antara lain oleh adanya penurunan atas beban perjalanan dinas

KOMISI PERANTARA PERDAGANGAN EFEK

dan transportasi, beban kantor serta beban lain-lain Pendapatan komisi dari transaksi perantara sebagai akibat efisiensi yang dijalankan Perseroan. perdagangan efek Perseroan pada tahun 2012 adalah

sebesar Rp 849 juta mengalami penurunan sebesar

C. LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

Rp 585 juta atau 40,79 % dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 1.434 juta. Penurunan tersebut

LABA (RUGI) USAHA

disebabkan oleh adanya penurunan atas aktivitas Pada tahun 2012 Perseroan mengalami rugi usaha perdagangan saham sebagai akibat dari kondisi market

sebesar Rp 433 juta, kenaikan sebesar Rp 2 juta atau local dan regional yang tidak kondusif, penerapan

0,46 % dibandingkan tahun 2011 yang mengalami rugi peraturan perdagangan dan transaksi yang baru dan

usaha sebesar Rp 431 juta. Peningkatan ini terutama persaingan diantara perusahaan sekuritas yang ada,

disebabkan antara lain oleh adanya penurunan terutama dengan adanya perusahaan sekuritas yang

pendapatan usaha, walaupun juga diikuti dengan telah menerapkan sistem online trading.

penurunan beban usaha.

PENGHASILAN LAIN – LAIN

Penghasilan lain – lain Perseroan antara lain berupa selisih kurs, pendapatan bunga dari deposito berjangka dan laba penjualan aset tetap. Pada tahun 2012 penghasilan lain – lain Perseroan adalah sebesar Rp 2.264 juta dimana terjadi peningkatan yang cukup signifikan sebesar Rp 1.102 juta atau 94,83 % dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 1.162 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan

BUNGA

oleh peningkatan atas selisih kurs – bersih sebagai Pendapatan bunga yang diperoleh Perseroan akibat kenaikan kurs Dollar di pasar dan adanya merupakan pendapatan bunga atas transaksi pembelian laba penjualan aset tetap, walaupun diikuti dengan efek saham dengan janji dijual kembali (reverse repo). Pendapatan bunga Perseroan pada tahun 2012 adalah penurunan atas pendapatan bunga yang disebabkan

pencairan sebagian deposito berjangka yang telah sebesar Rp 610 juta mengalami penurunan sebesar

jatuh tempo.

Rp 100 juta atau 14,08 %, dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 710 juta, hal ini disebabkan

penurunan jumlah reverse repo yang diberikan kepada PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Pendapatan komprehensif lain yang diperoleh

pihak ketiga, akibat adanya reverse repo yang telah jatuh tempo dan tidak diperpanjang kembali. Perseroan merupakan kenaikan atau penurunan -

bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual. Pada tahun 2012 Perseroan memperoleh surplus

JASA PENJAMINAN EMISI DAN PENJUALAN EFEK

sebesar Rp 717 juta, memperoleh peningkatan yang Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan

cukup signifikan sebesar Rp 557 juta atau 348,13 % hasil dari keikutsertaan Perseroan sebagai peserta

dibandingkan tahun 2011 yang hanya mengalami penjamin emisi efek untuk penawaran umum saham.

surplus sebesar Rp 160 juta. Surplus ini terutama Pendapatan jasa penjaminan emisi Perseroan pada disebabkan oleh adanya kenaikan harga saham-saham tahun 2012 adalah sebesar Rp 22 juta mengalami di pasar, yang ditandai dengan meningkatnya Indeks penurunan sebesar Rp 161 juta atau 87,98 %, Harga Saham Gabungan (IHSG) secara signifikan.

dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 183 juta, hal ini disebabkan semakin berkurangnya porsi

penjaminan yang ditanggung Perseroan dalam rangka LABA (RUGI) KOMPREHENSIF Perseroan pada tahun 2012 memperoleh laba

keikutsertaan dalam sindikasi penjaminan emisi efek. komprehensif sebesar Rp 2.592 juta, meningkat cukup keikutsertaan dalam sindikasi penjaminan emisi efek. komprehensif sebesar Rp 2.592 juta, meningkat cukup

PROFITABILITAS

Profitabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil Investasi (Return On Assets ) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return On Equity). Rasio ini menggambarkan kemampuan Perseroan untuk mendapatkan laba pada suatu masa tertentu.

- Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) adalah rasio dari laba komprehensif terhadap pendapatan Perseroan. - Imbal Hasil Investasi (Return On Assets) adalah rasio dari perputaran aset dalam menghasilkan laba

komprehensif. - Imbal Hasil Ekuitas (Return On Equity) adalah rasio dari laba komprehensif terhadap ekuitas.

31 Desember Rasio Keuangan

URAIAN

2012 Net Profit Margin

39,28 % 139,82 % Return On Assets

1,82 % 4,80 % Return On Equity

D. ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS ASET

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 54.002 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 3.644 juta atau 7,24 % dibanding aset Perseroan pada tahun 2011 yang berjumlah Rp 50.358 juta. Kenaikan ini antara lain disebabkan oleh adanya piutang kepada pihak berelasi, diikuti dengan penurunan deposito berjangka akibat dicairkannya deposito yang telah jatuh tempo. Yang termasuk aset tidak lancar adalah penyertaan pada bursa efek, aset pajak tangguhan, aset tetap dan aset lain-lain, sisanya merupakan aset lancar.

LIABILITAS

Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 3.517 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 1.051 juta atau 42,62 % dibanding liabilitas Perseroan pada tahun 2011 yang berjumlah Rp 2.466 juta. Kenaikan jumlah liabilitas tersebut disebabkan terutama oleh adanya peningkatan utang lembaga kliring dan penjaminan sebagai akibat peningkatan aktifitas transaksi saham. Semua liabilitas Perseroan dikategorikan sebagai liabilitas jangka pendek.

EKUITAS

Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 50.485 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 2.592 juta atau 5,41 % dibandingkan ekuitas Perseroan pada tahun 2011 yang berjumlah Rp 47.893 juta. Kenaikan jumlah ekuitas tersebut disebabkan oleh adanya penurunan defisit saldo laba belum Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 50.485 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 2.592 juta atau 5,41 % dibandingkan ekuitas Perseroan pada tahun 2011 yang berjumlah Rp 47.893 juta. Kenaikan jumlah ekuitas tersebut disebabkan oleh adanya penurunan defisit saldo laba belum

Total Aset, Liabilitas Dan Ekuitas

E. ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.395 juta terutama terdiri dari penerimaan komisi perantara perdagangan efek sebesar Rp 849 juta, penerimaan bunga sebesar Rp 1.787 juta dan penerimaan lainnya sebesar Rp 726 juta, yang diimbangi dengan berbagai pembayaran seperti pembayaran kepada nasabah sebesar Rp 509 juta dan pembayaran beban usaha sebesar Rp 2.154 juta.

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 71 juta terutama terdiri dari penerimaan komisi perantara perdagangan efek sebesar Rp 1.434 juta, penerimaan efek dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp 3.872 juta dan penerimaan bunga sebesar Rp 1.601 juta, yang diimbangi dengan berbagai pembayaran seperti pembelian portofolio efek sebesar Rp 4.559 juta dan pembayaran beban usaha sebesar Rp 2.687 juta.

AKTIVITAS INVESTASI

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 8.845 juta, terdiri dari pencairan deposito berjangka sebesar Rp 8.688 juta dan penerimaan penjualan aset tetap sebesar Rp 170 juta, yang diimbangi dengan pembayaran perolehan aset tetap sebesar Rp 13 juta.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 27 juta, terdiri dari pembayaran perolehan aset tetap.

AKTIVITAS PENDANAAN

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 12.933 juta, terdiri dari pemberian pinjaman kepada pihak berelasi.

F. TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Tingkat kolektibilitas piutang merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk mendapatkan penghasilan dari penagihan piutang, dan diukur dengan menggunakan perbandingan jumlah pendapatan usaha terhadap piutang jangka pendek Perseroan,

yang berupa piutang kepada nasabah untuk transaksi efek nasabah. Jangka waktu kredit yang diberikan Perseroan adalah 3 hari, sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan sampai saat ini tidak ada nasabah yang melebihi jangka waktu kredit tersebut. Disamping itu Perseroan tidak memberikan fasilitas marjin kepada nasabah berupa dana talangan untuk transaksi efek Nasabah dan perusahaan juga mengikuti peraturan forcesell (jual paksa) untuk pelunasan piutang transaksi.

G. KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG LIKUIDITAS

Likuiditas diukur dengan menggunakan perbandingan jumlah aset lancar (diluar penyertaan pada bursa efek, aset pajak tangguhan, aset tetap dan aset lain-lain) terhadap liabilitas jangka pendek dan merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki.

Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal-tanggal

31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar 1.525,90 % dan 2.028,42 %. Penurunan rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek tersebut disebabkan karena kenaikan liabilitas jangka pendek pada tahun 2012 sebesar Rp 1.051 juta atau 42,62 % jika dibandingkan dengan tahun 2011, yang disebabkan antara lain oleh adanya peningkatan atas utang lembaga kliring dan penjaminan serta liabilitas imbalan kerja karyawan.

SOLVABILITAS

Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas (Solvabilitas Ekuitas) atau membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset (Solvabilitas Aset).

Perseroan memiliki Solvabilitas Ekuitas pada tanggal- tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 6,97 % dan 5,15 %. Peningkatan rasio liabilitas terhadap ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan total liabilitas yang didapat karena peningkatan utang lembaga kliring dan penjaminan serta liabilitas imbalan kerja karyawan.

Sedangkan untuk Solvabilitas Aset pada tanggal- tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar 6,51 % dan 4,90 %. Kenaikan rasio liabilitas terhadap aset disebabkan adanya peningkatan jumlah liabilitas, yang diakibatkan oleh kenaikan utang lembaga kliring dan penjaminan sebesar Rp 947 juta serta liabilitas imbalan kerja karyawan sebesar Rp 126 juta.

H. MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

Perseroan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan peraturan Bapepam & LK No. V.D.5 yang terlampir dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-566/ BL/2011 tertanggal 31 Oktober 2011. Berdasarkan peraturan tersebut perusahaan efek wajib memiliki MKBD paling sedikit Rp 25.000 juta atau 6,25 % dari jumlah liabilitas ditambah ranking liabilities, mana yang lebih tinggi. Pada tanggal 28 Desember 2012, Perseroan memiliki saldo MKBD di atas ketentuan yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 30.965 juta.

I. PROSPEK USAHA DAN ASPEK PEMASARAN

Dalam bidang Perantara Pedagang Efek, Perseroan akan menambah jumlah nasabah perorangan maupun nasabah institusi seperti Dana Pensiun, Asuransi, Fund Manager dan lainnya. Pelayanan yang optimal akan terus ditingkatkan, dengan adanya fasilitas Remote Trading, kecepatan dan ketetapan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah dapat terjamin. Perseroan juga akan meningkatkan dalam memberikan informasi investasi yang dapat dipercaya.

Perseroan akan meningkatkan aktivitas dalam bidang Penjamin Emisi Efek, baik dalam penawaran umum saham maupun dalam bidang Investment Banking. Perseroan menargetkan perusahaan menengah yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha yang baik. Perseroan akan memberikan nilai tambah sebagai Penasehat Keuangan (Financial Advisory) bagi perusahaan menengah agar dapat terus berkembang. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi saham.

Dimasa mendatang dalam usaha Perseroan memperluas jaringan pemasaran, dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading ) Keunggulan online trading antara lain kemampuannya menjangkau kota – kota besar di Indonesia, fasilitas ini sangat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi di berbagai lokasi, sepanjang nasabah tersebut memiliki koneksi dengan jaringan internet. Fasilitas online trading memungkinkan nasabah memasukkan sendiri order beli atau order jual melalui computer, ponsel, IPad dan lain lain tanpa melalui perantara (dealer), yang secara otomatis dan real time akan diteruskan ke sistem remote trading yang terkoneksi langsung ke bursa.

J. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Sampai dengan dibuatnya Laporan Keuangan Tahunan 2012, Perseroan tidak mempunyai informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan.

Informasi Khusus

A. Pencatatan dan Harga Saham

Jumlah Saham Tahun

Harga Saham

I 50 76 112.000 II 58 78 5.362.500

50 78 189.000 IV 50 85 336.500 2012

III

I 75 154

II 90 200

III

IV 140

B. Dividen Tahun

Dividen per Saham

Tanggal Pembayaran (Rp)

Jumlah Saham

Jumlah Dividen

C. Pemegang Saham Yang Memiliki 5 % Atau Lebih Saham Perseroan No

Nama Pemegang Saham

Alamat Pemegang Saham

Status

Jumlah Pemilikan

A/I

Saham %

1 PT Jeje Yutrindo Utama

Plaza Asia (ABDA) Lt. 5

I 133.725.000 52,44

Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta Selatan Jumlah

D. Kepemilikan Saham Perseroan Oleh Direksi Dan Dewan Komisaris No

Nama

Jabatan

Jumlah Saham (Lembar) Pemilikan %

0,50 2 Johnlin Yuwono

1 Chu Jang Lie

Komisaris Utama

0 0 3 Oey Rivera Wijaya

Komisaris

0 0 4 Luciana

Komisaris Independen

0 0 5 Rusmady Hansa

Direktur Utama

Direktur

E. Kelompok Pemegang Saham Masyarakat No

Keterangan

Jumlah Saham

1 Pemodal Nasional 119.195.500 2 Pemodal Asing

804.500 Total

F. Jumlah Saham Yang Beredar Di Masyarakat No

Keterangan

Jumlah Saham (Lembar)

Jumlah Nominal (Rp) %

Modal Dasar

108.000.000.000 Modal Disetor Penuh : 1 PT Jeje Yutrindo Utama

26.745.000.000 52,44 2 Chu Jang Lie

24.000.000.000 47,06 Jumlah Modal Disetor Penuh

51.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel

G. Keterangan Tentang Pemegang Saham Utama dan Pengendali

Tata Kelola Perusahaan

Perseroan menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance /GCG), Perseroan percaya bahwa dengan semakin baiknya penerapan tata kelola perusahaan maka akan memberikan hasil yang lebih baik pula kepada kinerja Perseroan.

Dalam rangka menjaga dan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan antara lain dengan pemegang saham, manajemen, pihak kreditur, pemerintah, karyawan dan seluruh stakeholder lainnya, diperlukan penerapan prinsip-prinsip dari GCG. Adapun prinsip-prinsip GCG yang senantiasa dan akan diterapkan oleh Perseroan adalah :

a. Prinsip Fairness

• Perlindungan terhadap seluruh kepentingan pemegang saham, yaitu dengan dibentuknya Komisaris Independen yang dimaksudkan untuk melindungi pemegang saham minoritas.

• Pengelolaan Perseroan selalu memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder berdasarkan prinsip keadilan dan kesetaraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Prinsip Transparency

• Laporan keuangan Perseroan diaudit oleh kantor akuntan public yang terdaftar di Bapepam & LK dan dilaporkan ke Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia serta diumumkan dalam surat kabar yang mempunyai peredaran nasional secara berkala.

• Setiap akan melakukan corporate action yang material, Perseroan selalu menyampaikan kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia dan Bapepam & LK.

• Pengelolaan aset atau investasi dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab.

c. Prinsip Accountability

• Mengatur kejelasan fungsi, hak dan kewajiban, wewenang dan tanggung jawab masing-masing antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi

• Membentuk Komite Audit independent yang diketuai oleh Komisaris Independen.

d. Prinsip Responsibility

• Perseroan telah mengikutsertakan karyawan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). •

Perseroan secara konsisten melakukan pembayaran dan pelaporan pajak tepat pada waktunya.

• Menyampaikan laporan keuangan tahunan, triwulan, tengah tahunan tepat pada waktunya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, agar pemegang saham dapat mengetahui kinerja perseroan.

Perseroan telah melakukan langkah - langkah dalam mencapai tata kelola perusahaan yang baik, sesuai dengan ketentuan dari Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia. Perseroan telah memiliki Komisaris Independen yang bekerja sama dengan Komisaris Utama dalam melaksanakan pengawasan. Perseroan telah memiliki Direktur Tidak Terafiliasi, guna menjamin adanya proses pengambilan keputusan pelaksanaan kegiatan operasional yang lebih obyektif. Perseroan telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua dan 2 orang anggota guna membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan. Dan Perseroan juga telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagai media komunikasi antara Perseroan dengan para stakeholders dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

A. Rapat Umum Pemegang Saham

Pada tanggal 28 Juni 2012 di Hotel Mega Anggrek - Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam RUPST telah diputuskan untuk tidak membagikan dividen tunai kepada pemegang saham, karena walaupun Perseroan memperoleh laba komprehensif tahun buku 2011, namun bila dikompensasi dengan defisit saldo laba tahun sebelumnya, sebenarnya Perseroan masih mengalami kerugian komprehensif dalam tahun buku 2011.

Kemudian oleh karena Komisaris Utama Perseroan yaitu Chu Jang Lie telah meninggal dunia pada tanggal 14 November 2012, maka berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Januari 2013 yang dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notaris di Jakarta, Perseroan telah memberhentikan dengan hormat Johnlin Yuwono dari jabatannya selaku Komisaris, dan selanjutnya mengangkat kembali Johnlin Yuwono sebagai Komisaris Utama Perseroan, sehingga susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut :

Komisaris Utama

: Johnlin Yuwono

Komisaris Independen

: Oey Rivera Wijaya

B. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris merupakan perwakilan dari seluruh pemegang saham Perseroan. Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi.

Saat ini Perseroan memiliki 2 orang anggota Komisaris, yang terdiri dari Komisaris Utama dan Komisaris Independen. Dengan adanya Komisaris Independen tersebut, maka pengawasan dan nasihat dapat lebih obyektif dan tetap memperhatikan kepentingan dari pemegang saham independen.

Calon anggota Komisaris dapat diajukan oleh seluruh pemegang saham, sementara calon anggota Komisaris Independen hanya dapat diajukan oleh pemegang saham independen. Selanjutnya para anggota Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Dewan Komisaris melakukan hal-hal berikut : • Mewakili seluruh kepentingan para pemegang saham Perseroan. • Mempraktekkan keadilan dan memiliki integritas baik secara individu maupun secara kolektif dalam Dewan

Komisaris. • Mempromosikan visi dan misi Perseroan serta mempromosikan peraturan-peraturan Perseroan mengenai kepatuhan dank ode etik. • Mempelajari dan mendalami bisnis yang dilakukan oleh Perseroan, dan mengerti mengenai risiko bisnis perusahaan efek. • Melakukan penelaahan dan ikut mengawasi strategi, rencana, sasaran bisnis yang telah dipaparkan oleh Direksi. • Melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja keuangan Perseroan. • Menjamin proses, control dan prosedur operasi standar telah dibuat dan dilaksanakan, sehingga integritas dari

laporan keuangan Perseroan dapat dipertanggung-jawabkan sepenuhnya. • Melakukan review menyeluruh dan obyektif atas kinerja Direktur Utama, dan dengan bantuan Direktur Utama mereview kinerja Direktur. • Menyempatkan waktu yang cukup untuk kepentingan Dewan Komisaris, dan masalah-masalah yang timbul dalam Komite Audit. • Melakukan perencanaan dan review terhadap proses suksesi, promosi/nominasi dan remunerasi Direksi. • Mengevaluasi kinerja dan efektifitas Dewan Komisaris.

C. Dewan Direksi

Direksi saat ini memiliki 2 orang anggota, yang terdiri dari Direktur Utama dan Direktur, dimana kedua Direktur Perseroan tersebut merupakan Direktur Yang Tidak Terafiliasi dengan pemegang saham pengendali Perseroan. Adanya komposisi Direktur Tidak Terafiliasi tersebut telah memberikan hasil berupa keputusan yang dilandasi atas sikap profesional dan tidak adanya pengaruh atau kepentingan tertentu yang dominan dari pemegang saham. Direksi Perseroan dibentuk dari individu yang memiliki berbagai keahlian, khususnya di bidang pasar modal dan keuangan. Pengetahuan dan pengalaman dari anggota Direksi telah memberikan kepastian akan kemampuan Direksi dalam memimpin aktivitas operasional Perseroan.

Selanjutnya para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Direksi telah melakukan hal berikut :

• Memperlihatkan obyektivitas dan integritas tinggi, baik secara individu maupun secara kolektif. • Memperlihatkan kemampuan kepemimpinan dan tanggung-jawab, untuk membawa Perseroan lebih maju dan