PAJAK BUMI BANGUNAN PBB
PAJAK BUMI BANGUNAN PAJAK BUMI BANGUNAN PBB PBB UU No. 12 Tahun 1994 UU No. 12 Tahun 1994
Pengenaan pajak sehubungan dengan hak atas bumi Pengenaan pajak sehubungan dengan hak atas bumi dan/atau perolehan manfaat atas bumi dan/atau dan/atau perolehan manfaat atas bumi dan/atau kepemilikan, penguasaan dan/atau perolehan manfaat kepemilikan, penguasaan dan/atau perolehan manfaat atas bangunan atas bangunan
TERMINOLOGI TERMINOLOGI
BUMI BUMI
Permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada Permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Permukaan bumi meliputi
dibawahnya. Permukaan bumi meliputi
tanah dan perairan serta laut wilayah RI tanah dan perairan serta laut wilayah RI BANGUNAN BANGUNAN
Konstruksi teknik yang ditanam atau
Konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan untuk tempat tinggal, dan/atau perairan untuk tempat tinggal, tempat usaha dan tempat yang diusahakan tempat usaha dan tempat yang diusahakan
NILAI JUAL OBJEK PAJAK (NJOP)
.. Harga rata-rata yang diperoleh dari traksaksi jual beli Harga rata-rata yang diperoleh dari traksaksi jual beli yang terjadi secara wajar dan bilamana tidak terdapat yang terjadi secara wajar dan bilamana tidak terdapat traksaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui traksaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui
perbandingan harga dengan objek pajak lain yang
perbandingan harga dengan objek pajak lain yang
sejenis, atau nilai perolehan baru atau NJOP pengganti sejenis, atau nilai perolehan baru atau NJOP pengganti
SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK (SPOP)
(SPOP)
Surat yang digunakan oleh WP untuk melaporkan data Surat yang digunakan oleh WP untuk melaporkan data objek pajak menurut ketentuan Undang-undang objek pajak menurut ketentuan Undang-undang
SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK
TERUTANG (SPPT)
TERUTANG (SPPT)
Surat yang digunakan oleh Direktorat Jendral Pajak Surat yang digunakan oleh Direktorat Jendral Pajak
untuk memberitahukan besarnya pajak terhutang
untuk memberitahukan besarnya pajak terhutang kepada WP kepada WP SUBJEK PBB SUBJEK PBB
ORANG PRIBADI atau atau BADAN BADAN yang secara nyata mempunyai suatu yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai dan/atau memperoleh menguasai dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan yang meliputi manfaat atas bangunan yang meliputi antara lain antara lain pemilik, penghuni, pemilik, penghuni, pengontrak, penggarap, pengontrak, penggarap, pemakai pemakai dan dan penyewa penyewa
ORANG PRIBADI
OBJEK PBB OBJEK PBB
BUMI BUMI
adalah adalah
permukaan bumi permukaan bumi
dan dan
tubuh bumi tubuh bumi yang ada dibawahnya.
yang ada dibawahnya.
Permukaan bumi meliputi daratan Permukaan bumi meliputi daratan dan air serta laut wilayah RI dan air serta laut wilayah RI
BANGUNAN BANGUNAN
adalah konstruksi adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau secara tetap pada tanah dan/atau perairan untuk tempat tinggal, perairan untuk tempat tinggal, tempat usaha dan tempat yang tempat usaha dan tempat yang diusahakan diusahakan
..
Kolam renang
Kilang minyak, gas, pipa minyak
Kilang minyak, gas, pipa minyak
Galangan kapal, dermaga Galangan kapal, dermaga
Tempat olah raga
Tempat olah raga
Pagar mewah Pagar mewah
Kolam renang
..
Jalan tol Jalan tol
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan
:
BANGUNAN BANGUNAN :
Termasuk dalam Termasuk dalam
Fasilitas lain yang memberi manfaat Fasilitas lain yang memberi manfaat PENGECUALIAN OBJEK PENGECUALIAN OBJEK
DIGUNAKAN SEMATA-MATA UNTUK DIGUNAKAN SEMATA-MATA UNTUK
MELAYANI KEPENTINGAN UMUM MELAYANI KEPENTINGAN UMUM DIBIDANG IBADAH, SOSIAL,
DIBIDANG IBADAH, SOSIAL, KESEHATAN, KEBUDAYAAN YANG
KESEHATAN, KEBUDAYAAN YANG TIDAK MENCARI KEUNTUNGAN TIDAK MENCARI KEUNTUNGAN
DIGUNAKAN UNTUK KUBURAN, DIGUNAKAN UNTUK KUBURAN,
PENINGGALAN PURBAKALA ATAU PENINGGALAN PURBAKALA ATAU YANG SEJENIS DENGAN ITU. YANG SEJENIS DENGAN ITU.
MERUPAKAN HUTAN LINDUNG , SUAKA MERUPAKAN HUTAN LINDUNG , SUAKA
ALAM, HUTAN WISATA, TAMAN ALAM, HUTAN WISATA, TAMAN
NASIONAL YANG DIKUASAI NEGARA NASIONAL YANG DIKUASAI NEGARA
..
..
DIGUNAKAN UNTUK PERWAKILAN DIGUNAKAN UNTUK PERWAKILAN DIPLOMATIK, KONSULAT,
DIPLOMATIK, KONSULAT, BERDASARKAN AZAS TIMBAL BERDASARKAN AZAS TIMBAL BALIK BALIK
DIGUNAKAN OLEH BADAN ATAU DIGUNAKAN OLEH BADAN ATAU PERWAKILAN INTERNASIONAL PERWAKILAN INTERNASIONAL MISALNYA PBB, BADAN
MISALNYA PBB, BADAN
INTERNASIONAL DAN LAIN-LAIN
INTERNASIONAL DAN LAIN-LAIN YANG DITENTUKAN MENTERI YANG DITENTUKAN MENTERI KEUANGAN KEUANGAN KLASIFIKASI NJOP KLASIFIKASI NJOP
Klasifikasi Klasifikasi
BUMI BUMI
dan dan
BANGUNAN BANGUNAN
adalah adalah pengelompokkan nilai jual rata-rata atas objek PBB pengelompokkan nilai jual rata-rata atas objek PBB yang digunakan sebagai pedoman untuk yang digunakan sebagai pedoman untuk memudahkan penghitungan PBB terutang. memudahkan penghitungan PBB terutang.
Faktor klasifikasi BUMI/Tanah : Faktor klasifikasi BUMI/Tanah : Letak
Letak Peruntukan
Peruntukan Pemanfaatan
Pemanfaatan Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan Faktor klasifikasi BANGUNAN : Faktor klasifikasi BANGUNAN :
Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan
Rekayasa Rekayasa Letak Letak
Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan CARA MENGHITUNG PBB CARA MENGHITUNG PBB
DPP PBB adalah DPP PBB adalah NJOP
NJOP
Dasar Perhitungan Pajak adalah Dasar Perhitungan Pajak adalah NJKP
NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) yaitu nilai jual
(Nilai Jual Kena Pajak) yaitu nilai jual dengan persentase yang serendah- dengan persentase yang serendah- rendahnya 20% dan setinggi-tingginya rendahnya 20% dan setinggi-tingginya 100%. 100%.
Persentase NJKP ditetapkan : Persentase NJKP ditetapkan :
Sebesar :
Sebesar 40% : 40% Objek Pajak Perumahan yang WP-nya Objek Pajak Perumahan yang WP-nya perseorangan dengan NJOP =/> Rp 1 Milyar perseorangan dengan NJOP =/> Rp 1 Milyar
Objek Pajak Perkebunan yang luasnya =/> 25 Ha Objek Pajak Perkebunan yang luasnya =/> 25 Ha yang dikuasai BUMN dan Swasta yang dikuasai BUMN dan Swasta Objek Pajak Kehutanan termasuk areal blok Objek Pajak Kehutanan termasuk areal blok tebangan dalam kegiatan pemegang HPH, Hak tebangan dalam kegiatan pemegang HPH, Hak Pemungutan Hasil dan Pemegang Ijin Pemanfaatan Pemungutan Hasil dan Pemegang Ijin Pemanfaatan Kayu Kayu
Sebesar 20% untuk objek pajak lainnya
..
..
NILAINYA TERBESAR, sedangkan sedangkan objek pajak lainnya dihitung secara penuh. objek pajak lainnya dihitung secara penuh.
objek pajak yang objek pajak yang
Apabila seorang WP punya objek pajak maka yang diberikan NJOPTKP hanya maka yang diberikan NJOPTKP hanya
Apabila seorang WP punya objek pajak
.
NJOPTKP adalah NJOPTKP adalah Rp.12.000.000,00 Rp.12.000.000,00 untuk setiap untuk setiap WP WP .
Keuangan Nomor 201/KMK.04/2000
Keuangan Nomor 201/KMK.04/2000
Berdasarkan Keputusan Menteri Berdasarkan Keputusan Menteri
Pajak)
NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak)
NJOPTKP (NJOP Tidak Kena
0,5% DARI DARI NJKP NJKP
TARIF PAJAK = 0,5%
TARIF PAJAK =
SALAH SATU SALAH SATU
NILAINYA TERBESAR,
RUMUS PBB RUMUS PBB
PBB = TARIF PAJAK x PBB = TARIF PAJAK x
NJKP NJKP
PBB = 0,5% x 20% ( NJOP – NJOPTKP PBB = 0,5% x 20% ( NJOP – NJOPTKP
) )
ATAU ATAU
PBB = 0,5% x 40% ( NJOP – NJOPTKP ) PBB = 0,5% x 40% ( NJOP – NJOPTKP ) TAHUN PAJAK PBB TAHUN PAJAK PBB
Dalam perhitungan PBB Dalam perhitungan PBB berdasarkan Tahun Takwim, berdasarkan Tahun Takwim, sehingga keadaan objek pada 1 sehingga keadaan objek pada 1
Januari tahun bersangkutan yang Januari tahun bersangkutan yang akan menjadi dasar penentuan akan menjadi dasar penentuan pajak yang terutang. pajak yang terutang.
Jika terjadi perubahan selama tahun Jika terjadi perubahan selama tahun berjalan , tidak akan mempengaruhi berjalan , tidak akan mempengaruhi besarnya pajak yang terutang untuk besarnya pajak yang terutang untuk tahun yang bersangkutan tahun yang bersangkutan ADMINISTRASI PBB ADMINISTRASI PBB
SPOP = SURAT PEMBERITAHUAN SPOP = SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK OBJEK PAJAK Diisi oleh WP tentang objek pajak dan harus
Diisi oleh WP tentang objek pajak dan harus
dikembalikan selambat-lambatnya 30 hari setelah
dikembalikan selambat-lambatnya 30 hari setelah
tanggal diterimanya SPOP tanggal diterimanya SPOP WP menerima SPOP jika :
WP menerima SPOP jika :
Objek pajak belum terdaftar / data belum
Objek pajak belum terdaftar / data belum
lengkap lengkap Objek pajak telah terdaftar tapi data belum
Objek pajak telah terdaftar tapi data belum lengkap lengkap
NJOP berubah
NJOP berubah
Objek pajak dimutasikan
..
..
SPPT SPPT = SURAT PEMBERITAHUAN = SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG PAJAK TERUTANG
Diterbitkan berdasarkan laporan Diterbitkan berdasarkan laporan objek pajak dari subjek pajak pada objek pajak dari subjek pajak pada
SPOP. Pajak terutang menurut SPOP. Pajak terutang menurut
SPPT harus dilunasi selambat- SPPT harus dilunasi selambat- lambatnya 6 (enam) bulan sejak lambatnya 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh WP tanggal diterimanya SPPT oleh WP
Keterlambatan pembayaran akan Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda 2% perbulan untuk dikenakan denda 2% perbulan untuk
..
..
SKPKB SKPKB = SURAT KETETAPAN = SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR PAJAK KURANG BAYAR
Jika SPOP tidak disampaikan sesuai Jika SPOP tidak disampaikan sesuai dengan ketentuan. Besarnya pajak dengan ketentuan. Besarnya pajak terutang adalah sebesar pokok pajak terutang adalah sebesar pokok pajak ditambah denda administrasi 25% dari ditambah denda administrasi 25% dari pokok pajak. pokok pajak.
Jika berdasarkan hasil pemeriksaan , maka Jika berdasarkan hasil pemeriksaan , maka
PBB terutang adalah lebih besar dari SPPT PBB terutang adalah lebih besar dari SPPT yang terbit.Maka dikeluarkan SKPKB yang terbit.Maka dikeluarkan SKPKB ditambah denda administrasi 25% dari ditambah denda administrasi 25% dari selisih besarnya pajak terutang selisih besarnya pajak terutang PELUNASAN & PEMBAYARAN PELUNASAN & PEMBAYARAN
Pajak terutang harus dilunasi selambat-
BERDASARKAN SPPT BERDASARKAN SPPT
Pajak terutang harus dilunasi selambat- lambatnya 6 bulan sesuai tanggal jatuh tempo lambatnya 6 bulan sesuai tanggal jatuh tempo yang tercantum. yang tercantum.
Pajak terutang harus dilunasi selambat-
BERDASARKAN SKPKB BERDASARKAN SKPKB
Pajak terutang harus dilunasi selambat- lambatnya 1 bulan sesuai tanggal jatuh tempo lambatnya 1 bulan sesuai tanggal jatuh tempo yang tercantum yang tercantum
Pajak terutang harus dilunasi selambat-
BERDASARKAN STP BERDASARKAN STP
Pajak terutang harus dilunasi selambat- lambatnya 1 bulan sesuai tanggal jatuh tempo lambatnya 1 bulan sesuai tanggal jatuh tempo Soal 1 Soal 1
WP punya objek pajak Bumi
WP punya objek pajak Bumi
senilai Rp.7.000.000,-. NJOP
senilai Rp.7.000.000,-. NJOP
untuk lokasi tanah tersebut untuk lokasi tanah tersebut ditetapkan Rp. 8.000.000,- ditetapkan Rp. 8.000.000,- Berapa PBB terutang ??
Berapa PBB terutang ??
PBB tidak ada yang terutang = PBB tidak ada yang terutang =
0%, karena secara teori NJKP 0%, karena secara teori NJKP
Tanah tersebut < NJOP-nya.
Tanah tersebut < NJOP-nya. Soal 2 Soal 2
;WP Nama Bambang punya objek ;WP Nama Bambang punya objek
PBB di 2 kota , Jakarta dan PBB di 2 kota , Jakarta dan Semarang.
Semarang.
Untuk jakarta :Tanah 10 juta.
Untuk jakarta :Tanah 10 juta.
Bangunan 30 juta.
Bangunan 30 juta.
Untuk Semarang : Tanah 15 juta Untuk Semarang : Tanah 15 juta Bangunan 20 juta.
Bangunan 20 juta.
Berapa PBB di Jakarta dan Berapa PBB di Jakarta dan
Semarang untuk Tahun tersebut ? Semarang untuk Tahun tersebut ?
..
20% x 35.000.000 = 7.000.000 20% x 35.000.000 = 7.000.000
Total Objek 35.000.000 Total Objek 35.000.000
Bangunan 20.000.000 Bangunan 20.000.000
Tanah 15.000.000 Tanah 15.000.000
Semarang : Semarang :
PBB 0,5% x 5.600.000= 28.000 PBB 0,5% x 5.600.000= 28.000
20% x 28.000.000 = 5.600.000 20% x 28.000.000 = 5.600.000
..
NJKP 28.000.000 NJKP 28.000.000
NJOPTKP 12.000.000 NJOPTKP 12.000.000
Total Objek 40.000.000.
Total Objek 40.000.000.
Bangunan 30.000.000 Bangunan 30.000.000
Tanah 10.000.000 Tanah 10.000.000
Jakarta : Jakarta :
PBB 0,5% x 7.000.000 = 35.000 PBB 0,5% x 7.000.000 = 35.000 Soal 3 Soal 3
Objek PBB Tahun 2007: Objek PBB Tahun 2007:
Tanah 10 x 15 m harga per
Tanah 10 x 15 m harga per meternya Rp. 200.000,- meternya Rp. 200.000,-
Bangunan 250m2 harga per m2
Bangunan 250m2 harga per m2 = Rp. 275.000,-
= Rp. 275.000,-
Pagar 10m dengan harga per
Pagar 10m dengan harga per
meter termasuk bangunan meter termasuk bangunan pagar Rp. 185.000,- pagar Rp. 185.000,- Berapa PBB 2007 terutang ?
..
..
Objek PBB Objek PBB
: :
Tanah 150 m2 x 200.000 = 30.000.000 Tanah 150 m2 x 200.000 = 30.000.000
Bangunan 250m2 x 275.000 = 68.750.000 Bangunan 250m2 x 275.000 = 68.750.000
Pagar 10m x 185.000 = 1.850.000 Pagar 10m x 185.000 = 1.850.000
Total Objek 100.600.000 Total Objek 100.600.000
NJKP 20% x 100.600.000 = 20.120.000 NJKP 20% x 100.600.000 = 20.120.000
PBB 0,5% x 20.120.000 = 100.600 PBB 0,5% x 20.120.000 = 100.600
.
Berapa PBB tahun 1999 dan 2000 dan Berapa PBB tahun 1999 dan 2000 dan
Imogiri yang selesai akhir tahun 2000 Imogiri yang selesai akhir tahun 2000 dengan total nilai bangunan 350 juta. dengan total nilai bangunan 350 juta.
Desember 1999 membangun kantor di Jl.
Desember 1999 membangun kantor di Jl.
10 januari 1999 mulai membangun gedung 10 januari 1999 mulai membangun gedung parkir diatas tanah di Jl. Imogiri dan selesai parkir diatas tanah di Jl. Imogiri dan selesai dibangun akhir tahun 1999 dengan nilai dibangun akhir tahun 1999 dengan nilai gedung 400 juta gedung 400 juta
Sudirman senilai 300 juta Sudirman senilai 300 juta
.
Jln. Imogiri dan Tanah & Gedung di Jl.
1 januari 1999 mempunyai 2 objek PBB 1 januari 1999 mempunyai 2 objek PBB berupa tanah dengan harga jual 100 juta di berupa tanah dengan harga jual 100 juta di Jln. Imogiri dan Tanah & Gedung di Jl.
Lambordia yang bergerak dbidang industri Lambordia yang bergerak dbidang industri kertas. kertas.
Berikut ini data tanah dan bangunan PT.
Berikut ini data tanah dan bangunan PT.
2001 ?? 2001 ??
..
..
PT. Lambordia PT. Lambordia
2001 : 2001 :
Jl. Imogiri 850.000.000 Jl. Imogiri 850.000.000
Jl.Sudirman 300.000.000 Jl.Sudirman 300.000.000
Total Objek 1.150.000.000 Total Objek 1.150.000.000
NJKP 40% x 1.150.000.000 = 460.000.000 NJKP 40% x 1.150.000.000 = 460.000.000
PBB 0,5% 460.000.000 = 2.300.000 PBB 0,5% 460.000.000 = 2.300.000
..
..
2000 :
2000 :
Jl Imogiri 500.000.000
Jl Imogiri 500.000.000
Jl. Sudirman 300.000.000
Jl. Sudirman 300.000.000
Total Objek 800.000.000
Total Objek 800.000.000
NJKP 20% x 800.000.000 = 160.000.000 NJKP 20% x 800.000.000 = 160.000.000
PBB 0,5% x 160.000.000 = 800.000 PBB 0,5% x 160.000.000 = 800.000
Tahun 1999 Tahun 1999
Jl. Imogiri :
Jl. Imogiri :
Tanah 100.000.000 Tanah 100.000.000
Jl. Sudirman
Jl. Sudirman
Tanah dan Gedung 300.000.000 Tanah dan Gedung 300.000.000
NJOP 400.000.000 NJOP 400.000.000
NJKP 20% x 400.000.000
NJKP 20% x 400.000.000
PBB 0,5% X 80.000.000 = PBB 0,5% X 80.000.000 =