BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

  Dalam pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan mengenai pelaksanaan siklus I dan II. Pelaksanaan siklus I dan siklus II sama-sama menggunakan empat langkah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi.

4.1.1 Pelaksanaan Siklus I

  Pelaksanaan siklus I dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya dilakukan melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Langkah pelaksanaan siklus I akan diuraikan pada perencanaan tindakan mengenai apa yang diperlukan dan akan dilaksanakan saat pembelajaran. Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat, kemudian diuraikan refleksi berdasarkan hasil observasi.

4.1.1.1 Perencanaan

  Perencanaan dilaksanakan dari tanggal 17 Februari 2015 sampai 19 Maret 2015. Diawali pada tanggal 17 Februari 2015 yang dilakukan yaitu berkunjung ke SD Negeri 3 Nambuhan untuk meminjam silabus kelas 4 semester II tahun

  pelajaran 2014/2015. Tanggal 21 Februari 2015 mulai dilakukan pembuatan instrumen penelitian, persiapan bahan ajar, serta persiapan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan silabus kelas 4 semester II tahun pelajaran 2014/2015. Dari indikator-indikator yang ingin dicapai dalam pelajaran maka dilakukan persiapan instrumen dengan membuat kisi-kisi soal, lalu membuat 40 butir soal siklus I dan 40 butir soal siklus II. Setelah instrumen siap untuk divalidasi, maka pada tanggal 28 Februari 2015 dilaksanakan validasi instrumen di kelas 5 SD Negeri 1 Nambuhan. Soal evaluasi yang digunakan dalam siklus I adalah soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Tahap pemilihan 20 soal tersebut menyesuaikan kebutuhan soal dengan indikator yang hendak dicapai.

  Penyusunan RPP siklus I dilakukan sebanyak 3 pertemuan dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya. Masing-masing pertemuan memiliki perbedaan dalam setiap langkah pembelajaran. Hal ini dikarenakan dalam sintaks model group investigation terdapat langkah melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, dan mempresentasikan laporan akhir yang membutuhkan waktu cukup lama. RPP beserta sintaks yang telah selesai dibuat kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing dan guru kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan pada tanggal 18 dan 19 Maret 2015. Menurut guru kelas, hasil investigasi yang diwujudkan dalam bentuk laporan akhir berupa majalah dinding cukup bagus. Hanya saja perlu pengarahan lebih untuk membimbing anak supaya mau bekerjasama dalam satu kelompok. Guru mudah memahami sintaks yang digunakan dalam pembelajaran, karena model ini hampir sama dengan diskusi kelompok. Perbedaannya pada group investigation sebelum berdiskusi, para siswa melakukan investigasi terlebih dahulu baru berdiskusi lalu hasil dari diskusi mereka dipresentasikan di depan kelas.

  Persiapan perlengkapan pembelajaran sudah dilakukan sejak penyusunan RPP, termasuk video yang akan ditayangkan saat pembelajaran. Untuk perlengkapan yang lain seperti soal evaluasi, spidol, lem kertas, kertas pelangi, dan hvs dipersiapkan setelah konsultasi dengan guru kelas. Pertemuan pertama siklus I ini dilaksanakan pada hari Jumat 24 April 2015, pertemuan kedua Sabtu

  25 April 2015, dan pertemuan ketiga Senin 27 April 2015.

4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan

  Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan hari Jumat 24 April 2015 pada mata pelajaran IPS dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya. Pada pertemuan pertama ini terdapat delapan indikator yang disampaikan guru, yaitu manusia, memberikan contoh jenis kebutuhan manusia, merumuskan bentuk kegiatan ekonomi produksi, memberikan contoh bentuk kegiatan ekonomi produksi, merumuskan bentuk kegiatan ekonomi konsumsi, memberikan contoh bentuk kegiatan ekonomi konsumsi, dan merumuskan bentuk kegiatan ekonomi distribusi.

  Kegiatan awal pada pertemuan pertama yang dilakukan guru adalah mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru bersama siswa berdoa terlebih dahulu. Guru tidak lupa memeriksa kesiapan siswa dengan memperingatkan siswa untuk mengeluarkan buku dan menyiapkan alat tulis. Setelah semuanya siap guru melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan menjelaskan garis besar materi sesuai indikator. Guru memutarkan video yang berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan. Siswa begitu antusias dan tertarik melihat tayangan video yang diputarkan oleh guru. Hal ini terlihat dari perhatian siswa yang mengarah ke video dan komentar-komentar siswa saat video tersebut diputarkan guru. Ada juga siswa yang mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan video tersebut.

  Guru memulai langkah pembelajaran group investigation dengan mendorong siswa untuk memilih dengan tegas topik permasalahan yang berhubungan dengan video, kemudian mengarahkan siswa untuk bergabung dengan kelompoknya secara heterogen sesuai topik yang mereka pilih. Hal ini dilakukan agar setiap siswa bersungguh-sungguh dalam menyelediki topik yang mereka pilih, karena topik tersebut sesuai dengan pilihan dan minat mereka. Kelompok yang dibentuk terdiri dari 5 kelompok, 4 kelompok beranggotakan 5 orang siswa, dan 1 kelompok beranggotakan 6 orang siswa. Guru membimbing siswa untuk menyimak permasalahan dalam topik serta mengarahkan siswa untuk membagi tugas bersama anggota kelompoknya. Selain itu, guru berkeliling untuk membantu kesulitan siswa dalam melaporkan gagasan sesuai topik yang diselidiki secara tertulis. Setelah gagasan yang akan mereka selidiki disetujuiguru, maka tugas mereka yang selanjutnya adalah menginvestigasi atau menyelediki gagasan dari topik sesuai kelompok masing-masing. Mereka dapat menyelidiki topik tersebut dalam bentuk foto, gambar, dan materi misalnya dari hasil wawancara, mengamati lingkungan sekitar, atau mencari di buku dan internet.

  Pertemuan kedua pada siklus I yang dilaksanakan pada hari Sabtu 25 April 2015 merupakan lanjutan dari pertemuan pertama, yaitu melanjutkan langkah pembelajaran group investigation. Pada pertemuan kedua ini difokuskan pada dua indikator yang tersisa, yaitu memberikan contoh bidang usaha ekonomi dan menyebutkan hasil kegiatan ekonomi masyarakat. Dua indikator ini merupakan garis besar bahan investigasi yang diselidiki oleh para siswa. Sebelum memulai diskusi, guru mempersiapkan ruang, alat, media pembelajaran, memeriksa kesiapan siswa, dan melakukan apersepsi. Setelah hasil investigasi atau penyelidikan didapatkan, maka langkah yang selanjutnya adalah berdiskusi dengan kelompok masing-masing. Tugas siswa pada siklus I ini adalah membuat majalah dinding dari hasil investigasi yang telah mereka lakukan. Mereka dibekali guru berbagai macam peralatan seperti lem kertas, kertas warna-warni, dan kertas pelangi.

  Saat berdiskusi dan memulai membuat majalah dinding, ada kelompok yang sungguh-sungguh dalam berdiskusi dan bekerjasama. Guru berkeliling sambil mengecek hasil investigasi dan membantu kesulitan siswa. Hasil investigasi yang didapatkan oleh siswa berasal dari berbagai sumber. Ada yang mencari materi dan gambar di koran-koran, buku paket, majalah, dan internet. Hasil diskusi yang berupa majalah dinding kemudian disimpan dalam lemari untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

  Pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada hari Senin 27 April 2015 merupakan akhir pelaksanaan dari siklus I. Inti pertemuan ketiga yaitu guru membimbing siswa dalam menunjuk perwakilan dari masing

  • – masing kelompok untuk mempresentasikan karya yang dibuat di depan kelas. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karya berupa majalah dinding di depan kelas. Mereka menyampaikan hal-hal apa saja yang mereka cantumkan di majalah
dinding, termasuk membacakan hasil investigasi yang telah mereka lakukan. Guru memberi tanggapan dan apresiasi karena siswa telah aktif bekerja sama dengan teman sekelompoknya dalam membuat karya. Setelah semua kelompok presentasi di depan kelas, guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi dari beberapa kelompok yang telah disampaikan melalui presentasi majalah dinding di depan kelas. Pada kegiatan penutup, guru memberikan evaluasi secara tertulis dan mengakhiri pelajaran dengan salam.

4.1.1.3 Observasi

  Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer, dalam hal ini dibantu oleh guru pengamat pada saat pembelajaran berlangsung pada tiga pertemuan siklus I. Guru pangamat fokus pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sedangkan peneliti fokus pada kegiatan yang dilakukan siswa. Hasil observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan keterlaksanaan sintaks, apakah semuanya sudah dilaksanakan ataukah ada yang belum dilaksanakan. Secara umum, hasil observasi guru dalam melaksanakan sintaks pada siklus I diperoleh data bahwa dari 6 sintaks group investigation terdapat 5 sintaks yang sudah dilaksanakan dan ada 1 sintaks yang belum dilaksanakan.

  Meskipun ada 5 sintaks yang sudah dilaksanakan, tetapi dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan. Sintaks yang sudah dilaksanakan yaitu guru sudah mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi topik melalui video yang ditayangkan dan mengatur siswa ke dalam kelompok-kelompok penelitian, merencanakan investigasi dalam kelompok, melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, dan mempresentasikan laporan akhir. Sintaks yang belum terlaksana yaitu evaluasi. Pada tahap ini, guru beserta siswa belum melakukan evaluasi mengenai kontribusi masing-masing anggota di setiap kelompok terhadap tugas yang diberikan guru, siswa belum memberikan umpan balik mengenai hasil investigasi dari topik kelompok lain, dan mengenai keefektifan pengalaman mereka.

  Pertemuan pertama siklus I fokus pada tahap pertama dan kedua group guru sudah mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi topik melalui video yang ditayangkan dan mengatur siswa ke dalam kelompok-kelompok penelitian dan merencanakan investigasi dalam kelompok. Pembelajaran yang dilakukan sengaja didesain seperti ini karena pada tahap melaksanakan investigasi, siswa dapat memanfaatkan berbagai sumber yang tidak dibatasi guru. Misalnya, mengamati lingkungan sekitar, wawancara pada narasumber, mencari informasi, materi, atau gambar yang ada di buku dan internet.

  Pertemuan kedua siklus I fokus pada dua tahap group investigation yang selanjutnya, yaitu melaksanakan investigasi dan menyiapkan laporan akhir. Hasil dari pelaksanaan investigasi didiskusikan ke dalam kelompok masing-masing. Pada tahap ini guru berkeliling sambil mengarahkan serta membantu kesulitan yang dialami siswa saat penyusunan hasil diskusi menjadi majalah dinding.

  Pertemuan ketiga siklus I fokus pada dua tahap group investigation yang terakhir, yaitu mempresentasikan laporan akhir dan evaluasi. Saat presentasi, guru membimbing siswa dalam menunjuk perwakilan kelompok untuk mempresentasikan karya yang dibuat di depan kelas. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya secara bergantian. Setelah selesai presentasi guru memberikan tanggapan terhadap hasil karya yang dibuat siswa. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil presentasi dan diskusi dari semua kelompok yang ada kemudian memberikan soal evaluasi kepada siswa. Tahap terakhir group

  

investigation yaitu evaluasi mengenai kontribusi masing-masing anggota di setiap

  kelompok terhadap tugas yang diberikan guru dan umpan balik dari siswa belum dilakukan oleh guru.

  Hasil observasi keterlaksanaan sintaks siklus I diperoleh data bahwa dari 6 sintaks group investigation, 5 sintaks sudah dilaksanakan guru dan 1 sintaks belum dilaksanakan oleh guru. Sintaks yang sudah dilaksanakan yaitu guru sudah mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi topik melalui video yang ditayangkan dan mengatur siswa ke dalam kelompok-kelompok penelitian, merencanakan investigasi dalam kelompok, melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, dan mempresentasikan laporan akhir. Sintaks yang belum terlaksana yaitu evaluasi. Keterlaksanaan sintaks group investigation siklus I dapat dilihat pada Tabel 11:

  

Tabel 11

Hasil Keterlaksanaan Sintaks Group Investigation Siswa Kelas 4 SD Negeri 3

Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II

  

Tahun Pelajaran 2014/2015

Siklus I

No. Aspek Keterlaksanaan Pertemuan Pertemuan 2 Pertemuan 3

1 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

   1. Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke

  • – dalam kelompok kelompok penelitian.

   2. Merencanakan investigasi dalam kelompok

   3. Melaksanakan investigasi

   4. Menyiapkan laporan akhir

   5. Mempresentasikan laporan akhir

  6. Evaluasi Jumlah

  2

  2

  1

  5 Dari Tabel 11 dapat dilihat keterlaksanaan sintaks group investigation pada siklus I. 6 sintaks yang ada pada group investigation, diketahui pada pertemuan pertama jumlah sintaks yang tidak dilaksanakan ada 4yang dilaksanakan ada 2. Pada pertemuan kedua, sintaks yang tidak dilaksanakan ada 4 dan yang dilaksanakan ada 2. Sedangkan pada pertemuan ketiga, sintaks yang tidak dilaksanakan ada 5 dan yang dilaksanakan ada 1. Jumlah keseluruhan sintaks pada siklus I yang dilaksanakan ada 5 dan hanya ada 1 sintaks yang tidak terlaksana.

  Pada bagian hasil penelitian, berisi uraian tentang data dan analisis data. Masing-masing akan dijelaskan tentang data hasil belajar IPS pada siklus I. Dari data yang akan disajikan, dapat kita lihat beberapa kenyataan yang terjadi selama penelitian berlangsung.Data hasil belajar yang didapat pada kondisi awal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 log n

  = 1 + 3,3 log 26 = 1 + ( 3,3 x 1,4 ) = 1 + 4,62 = 5, 62 ( dibulatkan menjadi 6 )

  Jangkauan (Range) = (skor maksimum

  • – skor minimum) + 1 = ( 95
  • – 45 ) + 1 = 50 + 1 = 51

  Interval = Range Banyaknya Siswa

  = 51

  6

  = 8, 5 (dibulatkan menjadi 9)

   Setelah kegiatan belajar mengajar pada siklus I dengan

  menerapkan 6 langkah group investigation berbantuan media video selesai, maka dilakukan evaluasi sehingga didapatkan hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD

  

Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan seperti pada

Tabel 12 berikut:

Tabel 12

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan

  Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II

Tahun Pelajaran 2014/2015

Siklus I

   No. Interval Frekuensi Persentase (%) 1.

  45 5 19, 3

  • – 54 2.

  55 2 7, 7

  • – 64 3.

  65

  6

  23

  • – 74 4.

  75 – 84

  6

  23 5.

  85 5 19, 3

  • – 94 6.

  2 7, 7 ≥95

  Jumlah 26 100 Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan 6 langkah group investigation berbantuan media video, dari

  26 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran pada skor nilai antara 45

  • – 54 frekuensinya 5 dengan persentase sebesar 19,3%, skor nilai antara 55 – 64 frekuensinya 2 dengan persentase sebesar 7,7%, skor nilai antara 65
  • – 74 frekuensinya 6 dengan persentase sebesar 23%, skor nilai antara 75
  • – 84 frekuensinya 6 dengan persentase sebesar 23%, skor nilai antara 85
  • – 94 frekuensinya 5 dengan persentase 19,3%, dan skor nilai ≥95 frekuensinya 2dengan persentase sebesar 7,7%.
Berdasarkan data hasil tes IPS siklus I maka dilakukan analisis dengan membandingkan nilai dengan KKM (65). Siswa yang mendapat nilai lebih dari sama dengan KKM atau yang tuntas dijumlahkan, begitu juga siswa yang berada di bawah KKM (65). Analisis ketuntasan hasil belajar IPS siswa siklus I tersaji pada Tabel 13:

  Tabel 13

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan

Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II

  Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I Siklus I Keterangan Jumlah Persentase siswa (%)

  Tuntas

  19

  73 Tidak tuntas

  7

  27 Jumlah 26 100 Rata-rata

  70 Nilai tertinggi

  95 Nilai terendah

  45 Dari Tabel 13 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan group investigation berbantuan media video, dari 26 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 19 siswa (73%) tuntas atau mampu mencapai KKM (65), dan 7 siswa (27%) tidak tuntas atau masih berada di bawah KKM nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah 95, dan nilai terendah yang dicapai siswa adalah 45 dengan rata-rata kelas 70. Ketuntasan hasil belajar IPS siklus I kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun

  Pelajaran 2014/2015 dapat dilihat pada Gambar 2:

  Tidak tuntas 27%

  Tuntas 73%

  Gambar 2. Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPS siklus I kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

4.1.1.4 Refleksi

  Berdasarkan observasi siklus I pelaksanaan tindakan dengan penerapan

  

group investigation berbantuan media video, maka dilakukan refleksi dengan

  berdiskusi dengan guru kelas dan guru pengamat. Dari hasil diskusi dapat ditarik simpulan bahwa kelebihan dari proses pembelajaran dengan penerapan group

  

investigation berbantuan media video diantaranya siswa menjadi tertarik dan

  antusias terhadap video yang diputarkan, dapat menemukan sendiri materi belajarnya melalui investigasi yang dilakukan, menumbuhkan sikap saling menghargai dan bekerjasama dalam kelompok saat diskusi dilakukan. Selain kelebihan masih terdapat beberapa kekurangan selama pembelajaran siklus I, antara lain sebagai berikut:

  Pada pertemuan pertama saat pembagian kelompok sesuai topik yang dipilih, menimbulkan sedikit kegaduhan di kelas karena siswa cenderung menolak dan enggan saat mengetahui anggota kelompoknya. Selain itu, saat perencanaan investigasi guru cukup kerja keras karena membimbing kelompok demi kelompok secara bergantian. Pada pertemuan kedua saat penyiapan laporan akhir, kerjasama dan diskusi yang dilakukan kurang terjalin dengan baik karena masih ada anggota kelompok yang pasif, malu-malu, dan cenderung suka bekerja sendiri. Ada juga kelompok yang saling berlomba untuk menjadi kelompok yang terbaik dengan cara menyelesaikan dengan cepat hasil investigasi yang diwujudkan dalam bentuk majalah dinding tanpa memperhatikan tata letak dan isi tulisan yang terkandung dalam majalah dinding. Waktu 1 jam pelajaran membuat siswa agak tergesa-gesa dalam pembuatan majalah dinding. Hal ini membuat kelas menjadi gaduh. Pertemuan ketiga saat presentasi, ada beberapa siswa yang suara kurang lantang dalam menyampaikan dan membacakan isi majalah dinding yang dibuat. Hal ini menjadikan siswa yang duduk di belakang kurang mendengar penyampaian hasil investigasi yang diwujudkan dalam bentuk majalah dinding. Dalam pertemuan ketiga, guru belum melakukan evaluasi mengenai kontribusi masing-masing anggota di setiap kelompok terhadap tugas yang diberikan dan belum memberi kesempatan untuk siswa memberikan umpan balik dari presentasi yang dilakukan kelompok lain.

  Dari kekurangan yang dikemukakan pada siklus I, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pada pelaksanaan siklus II. Hal-hal yang dapat dilakukan agar kekurangan pada siklus I tidak terjadi pada siklus II antara lain:

  Memberi pengarahan dan ketegasan pada siswa saat memilih topik, pembagian kelompok, dan penyiapan laporan. Memperingatkan siswa untuk tidak ribut dan membuat gaduh kelas saat penyiapan laporan. Menambah waktu untuk mengerjakan laporan akhir supaya dalam pengerjaan laporan pada siklus berikutnya siswa dapat mengerjakannya dengan maksimal. Mengadakan evaluasi mengenai kontribusi masing-masing anggota di setiap kelompok terhadap tugas yang diberikan dan belum memberi kesempatan untuk siswa memberikan umpan balik dari presentasi yang dilakukan kelompok lain.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus II

  Pelaksanaan siklus II sama seperti pelaksanaan siklus I yang terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya. Perbedaan antara siklus I dengan siklus II terletak pada indikator dan wujud produk hasil investigasi. Bagian pelaksanaan siklus II akan diuraikan pada perencanaan tindakan mengenai apa yang akan dilaksanakan sebagai perbaikan dari kekurangan siklus I. Setelah perencanaan dan pelaksanaan, akan diuraikan refleksi berdasarkan hasil obsevasi.

  4.1.2.1 Perencanaan

  Pada siklus II akan dilaksanakan kegiatan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan memiliki perbedaan lamanya waktu dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan penyesuaian jadwal pelajaran yang ada di SD Negeri 3 Nambuhan. Persiapan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan persiapan yang dilakukan saat siklus I, seperti menelaah indikator-indikator pelajaran, persiapan instrumen penelitian, persiapan bahan ajar, serta persiapan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan silabus kelas 4 semester II tahun pelajaran 2014/2015. RPP yang telah dibuat telah dikonsultasikan dengan guru kelas sejak akhir pertemuan siklus I yaitu tanggal 27 April 2015. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa 28 April 2015 dengan lamanya waktu pembelajaran 35 menit. Pertemuan kedua pada hari Rabu

  29 April 2015 dengan lamanya waktu pembelajaran 70 menit, dan pertemuan ketiga pada hari Kamis 30 April 2015 dengan lamanya waktu pembelajaran 35 menit.

  4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

  Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan hari Selasa 28 April 2015 pada mata pelajaran IPS dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya. Pada pertemuan pertama ini terdapat tiga indikator yang disampaikan guru, yaitu merumuskan pengertian sumber daya alam dan jenisnya, memberikan contoh jenis sumber daya alam biotik dan pemanfaatannya, dan memberikan contoh jenis sumber daya alam abiotik dan pemanfaatannya.

  Kegiatan awal pada pertemuan pertama siklus II yang dilakukan guru adalah mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. Guru memulai pelajaran dengan doa. Guru tidak lupa memeriksa kesiapan siswa dengan memperingatkan siswa untuk mengeluarkan buku dan menyiapkan alat tulis. Setelah semuanya siap guru melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan menjelaskan garis besar materi sesuai indikator. Guru memutarkan video tentang kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan potensi lain di daerah yang berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan lalu mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Video yang diputarkan guru nampaknya berhasil menarik minat dan perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan guru. Siswa begitu antusias menyaksikan video yang diputarkan guru. Mereka memberikan umpan balik berupa pertanyaan dan komentar yang mereka pikirkan saat menyaksikan video tersebut.

  Guru memulai langkah pembelajaran group investigation dengan mendorong siswa untuk memilih dengan tegas topik permasalahan yang berhubungan dengan video, kemudian mengarahkan siswa untuk bergabung dengan kelompoknya secara heterogen sesuai topik yang mereka pilih. Hal ini dilakukan agar setiap siswa bersungguh-sungguh dalam menyelediki topik yang mereka pilih, karena topik tersebut sesuai dengan pilihan dan minat mereka. Guru memberikan nasihat bahwa siapapun anggota kelompoknya tidak menjadi masalah, yang penting kerjasama dalam kelompoklah yang diutamakan. Pada siklus II ini terdapat 4 kelompok investigasi, 2 kelompok terdiri 6 orang siswa dan 2 kelompok terdiri 7 orang siswa. Dalam pembuatan madingtentunya memerlukan waktu yang lama. Namun hal ini sudah disiasati dengan penambahan waktu dalam pembuatan mading.

  Pertemuan kedua pada siklus II yang dilaksanakan pada hari Rabu 29 April 2015 merupakan lanjutan dari pertemuan pertama, yaitu melanjutkan langkah pembelajaran group investigation. Pada pertemuan kedua ini difokuskan pada empat indikator yang tersisa, yaitu membandingkan sumber daya manusia berdasarkan sifat dan produktifitasnya, memberikan contoh pengaruh kondisi dengan potensi lain di daerah, dan memberikan contoh pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi bidang jasa. Empat indikator ini merupakan garis besar bahan investigasi yang diselidiki oleh para siswa. Sebelum memulai diskusi, guru mempersiapkan ruang, alat, media pembelajaran, memeriksa kesiapan siswa, dan melakukan apersepsi. Setelah hasil investigasi atau penyelidikan didapatkan, maka langkah yang selanjutnya adalah berdiskusi dengan kelompok masing-masing. Tugas siswa pada siklus II ini pembuatan mading dari hasil investigasi yang telah mereka lakukan. Guru membekali mereka dengan memberikan kertas manila dan spidol.

  Saat mereka berdiskusi dan mulai mengerjakan mading, guru berkeliling sambil membantu kesulitan siswa. Dalam pengerjaan laporan akhir yang berupa mading ini mereka sudah lebih baik dari pada pengerjaan laporan akhir di siklus

  I.Mereka saling bekerjasama, saling menghargai, membantu, dan bertanggungjawab terhadap hasil kelompok masing-masing. Hal ini berdampak pada mading yang mereka buat sesuai dengan materi, serta dapat terselesaikan sesuai waktu yang diberikan guru dan hasilnya pun bagus. Setelah pembuatan mading selesai, maka dilanjutkan dengan presentasi.

  Saat presentasi, guru memberikan kesempatan pada siswa dari kelompok lain untuk mengkritik dari hasil mading dan memberikan tanggapan baik berupa pertanyaan ataupun komentar mengenai mading yang sedang dipresentasikan. Guru juga mengevaluasi serta memberi apresiasi berupa pujian dan tepuk tangan karena siswa telah aktif bekerja dengan teman sekelompoknya dalam berdiskusi dan membuat hasil karya. Pada akhir pertemuan siklus II guru dan siswa menyimpulkan hasil presentasi bersama-sama. Siswa pun tidak enggan dalam menanyakan hal-hal yang belum diketahuinya pada guru. Pertemuan ketiga siklus

  II pada hari Kamis 30 April 2015 yang hanya berlangsung 35 menit fokus kepada pengulangan materi yang telah diajarkan dan evaluasi secara tertulis.

4.1.2.3 Observasi

  Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer, dalam hal ini dibantu oleh guru pengamat pada saat pembelajaran berlangsung pada tiga dilakukan oleh guru, sedangkan peneliti fokus pada kegiatan yang dilakukan siswa. Hasil observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan keterlaksanaan sintaks, apakah semuanya sudah dilaksanakan ataukah ada yang belum dilaksanakan. Secara umum, hasil observasi guru dalam melaksanakan sintaks pada siklus II diperoleh data bahwa dari 6 sintaks group investigation semua sintaks sudah dilaksanakan guru walaupun pelaksanaannya kurang sempurna. Guru sudah mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi topik melalui video yang ditayangkan dan mengatur siswa ke dalam kelompok-kelompok penelitian, merencanakan investigasi dalam kelompok, melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, mempresentasikan laporan akhir dan evaluasi.

  Pertemuan pertama siklus II fokus pada tahap pertama dan kedua group

  

investigation . Sintaks yang sudah dilakukan guru pada pertemuan pertama yaitu

  guru sudah mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi topik melalui video yang ditayangkan dan mengatur siswa ke dalam kelompok-kelompok penelitian dan merencanakan investigasi dalam kelompok. Pembelajaran yang dilakukan sengaja didesain seperti ini karena pada tahap melaksanakan investigasi, siswa dapat memanfaatkan berbagai sumber yang tidak dabatasi guru. Misalnya, mengamati lingkungan sekitar, wawancara pada narasumber, mencari informasi atau materi yang ada di buku dan internet.

  Pertemuan kedua siklus II fokus pada empat tahap group investigation yang selanjutnya, yaitu melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, mempresentasikan laporan akhir, dan evaluasi. Hasil dari pelaksanaan investigasi yang telah dilakukan kemudian didiskusikan ke dalam kelompok masing-masing. Pada tahap ini guru berkeliling sambil mengarahkan serta membantu kesulitan yang dialami siswa saat penyusunan hasil diskusi menjadi sebuah karya mading. Guru membimbing siswa dalam menunjuk perwakilan kelompok untuk mempresentasikan karya yang dibuat di depan kelas. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya secara bergantian.

  Saat presentasi guru tidak lupa melakukan evaluasi mengenai kontribusi dan memberikan kesempatan untuk siswa untuk memberikan umpan balik pada kelompok yang sedang presentasi. Setelah selesai presentasi guru memberikan tanggapan terhadap hasil karya yang dibuat siswa. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil presentasi yang telah dilakukan oleh semua kelompok.

  Pada pertemuan ketiga siklus II fokus pada pengulangan materi pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Setelah itu, guru memberikan soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa secara mandiri.

  Hasil observasi keterlaksanaan sintaks siklus II diperoleh data bahwa dari 6 sintaks group investigation, keseluruhan sintaks sudah dilaksanakan guru. Sintaks yang sudah dilaksanakan yaitu guru sudah mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi topik melalui video yang ditayangkan dan mengatur siswa ke dalam kelompok-kelompok penelitian, merencanakan investigasi dalam kelompok, melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, mempresentasikan laporan akhir, dan evaluasi. Keterlaksanaan sintaks group

  investigation siklus II dapat dilihat pada Tabel 14:

Tabel 14

Hasil Keterlaksanaan Sintaks Group Investigation Siswa Kelas 4 SD Negeri 3

  Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II

Tahun Pelajaran 2014/2015

Siklus II

  

Aspek Keterlaksanaan

No.

  Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

   1. Mengidentifik asi topik dan mengatur siswa ke dalam

  • – kelompok kelompok penelitian.

   2. Merencanakan investigasi dalam kelompok

  3. Melaksanakan   investigasi  

  4. Menyiapkan laporan akhir

  5. Mempresentas ikan laporan akhir

  6. Evaluasi Jumlah

  4

  2

  6 Dari Tabel 14 dapat dilihat keterlaksanaan sintaks group investigation pada siklus II. 6 sintaks yang ada pada group investigation, diketahui pada pertemuan pertama jumlah sintaks yang tidak dilaksanakan ada 4 dan yang dilaksanakan ada 2. Pada pertemuan kedua, sintaks yang tidak dilaksanakan ada 2 dan yang dilaksanakan ada 4. Sedangkan pada pertemuan ketiga, sama sekali tidak dilaksanakan sintaks group investigation. Jumlah keseluruhan sintaks pada siklus II yang dilaksanakan 6.

  Pada bagian hasil penelitian, berisi uraian tentang data dan analisis data. Masing-masing akan dijelaskan tentang data hasil belajar IPS pada siklus II. Dari data yang akan disajikan, dapat kita lihat beberapa kenyataan yang terjadi selama penelitian berlangsung. Data hasil belajar yang didapat pada kondisi awal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 log n

  = 1 + 3,3 log 26

  = 1 + ( 3,3 x 1,4 ) = 1 + 4,62 = 5, 62 ( dibulatkan menjadi 6 )

  Jangkauan (Range) = (skor maksimum

  • – skor minimum) + 1 = ( 100
  • – 60 ) + 1 = 40 + 1 = 41

  Interval = Range Banyaknya Siswa

  = 41

  6 = 6, 83 (dibulatkan menjadi 7)

  Data mentah yang telah diperoleh kemudian diolah dan disajikan pada deskripsi data. Pada deskripsi data, akan diuraikan tentang data hasil belajar IPS pada siklus II.

  Setelah kegiatan belajar mengajar pada siklus II yang merupakan perbaikan siklus I dengan menerapkan 6 langkah group investigation berbantuan media video selesai, maka dilakukan evaluasi sehingga didapatkan hasil belajar

  IPS siswa kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan seperti pada Tabel 15 berikut:

  Tabel 15 Ketuntasan Hasil Belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan

Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II

Tahun Pelajaran 2014/2015

   Siklus II

No. Interval Frekuensi Persentase (%)

  1

  60 2 7, 7

  • – 67

  2

  68 7 26, 9

  • – 75

  3

  76 5 19, 3

  • – 83

  4

  84 11 42, 26

  • – 91

  5

  92

  • – 99 6 100

  1 3, 84 Jumlah 26 100

  Dari Tabel 15 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan 6 langkah group investigation berbantuan media video, dari 26 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran pada skor nilai antara 60 - 67frekuensinya 2 dengan persentase sebesar 7,7%, skor nilai antara 68 - 75

  • – frekuensinya 7 dengan persentase sebesar 26,9%, skor nilai antara 76 83frekuensinya 5 dengan persentase sebesar 19,3%, skor nilai antara 84 - 91frekuensinya 11 dengan persentase sebesar 42,26%, skor nilai antara 92 – 99 frekuensinya 0 dengan persentase 0%, dan skor nilai antara 100 frekuensinya 1 dengan persentase 3,84%.

  Dalam analisis data disajikan analisis hasil penelitian. Dalam sub bab ini akan diuraikan analisis ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus II. Kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif komparatif hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan semester II tahun pelajaran 2014/2015.

  Berdasarkan data hasil tes IPS siklus II maka dilakukan analisis dengan membandingkan nilai dengan KKM (65). Siswa yang mendapat nilai lebih dari di bawah KKM (65). Analisis ketuntasan hasil belajar IPS siswa siklus II tersaji pada Tabel 16:

  Tabel 16

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan

Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II

  Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II

  Dari Tabel 16 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan group investigation berbantuan media video, dari 26 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 25 siswa (96%) tuntas atau mampu mencapai KKM (65), dan 1 siswa (4%) tidak tuntas atau masih berada di bawah KKM nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah 100, dan nilai terendah yang dicapai siswa adalah 60 dengan rata-rata kelas 79,8. Ketuntasan hasil belajar IPS siklus II kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester

  II Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat dilihat pada Gambar 3:

   Keterangan Siklus II Jumlah siswa Persentase (%)

  Tuntas

  25

  96 Tidak tuntas

  1

  4 Jumlah 26 100 Rata-rata 79,8 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah

  60

  

Tidak

tuntas

4%

Tuntas

  96%

  Gambar 3. Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPS siklus II kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

4.1.2.4 Refleksi

  Berdasarkan observasi siklus II dengan menggunakan model Group

  

Investigation berbantuan media video maka dilakukan refleksi dengan cara

  berdiskusi dengan guru pengamat dan guru kelas. Dari hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan pembelajaran yang lebih baik dari siklus I. Hal ini terlihat dari keterlaksanaan sintaks dalam menerapkan Group Investigation. Pada siklus II ini dari 6 sintaks semuanya telah dilaksanakan oleh guru meskipun masih banyak kendala dalam pelaksanaannnya, sedangkan pada siklus I hanya 5 sintaks yang dilaksanakan oleh guru. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup dengan adanya interaksi antara siswa dengan siswa dan guru dengan siswa. Siswa terlihat lebih aktif saat berdiskusi dan presentasi. Hasil diskusi siswa yang diwujudkan dalam bentuk mading, mampu menarik minat dan perhatian siswa saat mempresentasikan mading. Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah diperbaiki pada siklus II ini.

4.2 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus 1, Siklus II

  Perbandingan antara hasil belajar pra siklus, siklus 1, dan siklus II. Hasil tindakan diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata

  pelajaran IPS di kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran 2014/2015. Perbandingan hasil belajar IPS siswa disajikan pada Tabel 17 :

  Tabel 17

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri 3

Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester II

tahun pelajaran 2014/2015

Ketuntasan Pra siklus Siklus I Siklus II

   F % F % F %

  Tuntas

  14

  54

  19

  73

  25

  96 Tidak tuntas

  12

  46

  7

  27

  1

  4 Jumlah 26 100 26 100 26 100 Nilai tertinggi

  80 95 100 Nilai terendah

  60

  45

  60 Rata-rata 68,5 70 79,8 Dari Tabel 17 dapat dijelaskan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa dari pra siklus sampai siklus II mengalami peningkatan. Tetapi pada nilai terendah sempat mengalami penurunan pada siklus I kemudian meningkat pada siklus II. Pada pra siklus siswa yang tuntas belajar adalah 14 siswa (54%), pada siklus I menjadi 19 siswa (73%), dan pada siklus II menjadi 25 siswa (96%). Sedangkan siswa yang belum tuntas jumlahnya menurun. Saat pra siklus terdapat 12 siswa (46%) yang belum tuntas, pada siklus I masih 7 siswa (27%) yang belum tuntas, dan pada siklus II terdapat 1 orang siswa (4%) yang belum tuntas. Nilai tertinggi siswa terjadi peningkatan dari pra siklus hingga siklus II. Pada pra siklus nilai tertinggi siswa 80, pada siklus I naik menjadi 95 kemudian pada siklus II naik menjadi 100. Nilai terendah pada pra siklus 60, pada siklus I turun menjadi 45 kemudian pada siklus II naik menjadi 60. Rata-rata siswa dari pra siklus ke siklus

  II juga mengalami peningkatan, dari pra siklus 68,5 menjadi 70 pada siklus I atau baik sebesar 1,5 dan pada siklus II naik menjadi 79,8 atau naik sebesar 9,8. Selanjutnya untuk memperjelas perbandingan hasil belajar IPS dan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus sampai siklus II disajikan dalam Gambar 4: Gambar 4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran 2014/2015.

  Dari Gambar 4 dapat dijelaskan bahwa banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada pra siklus hingga siklus II mengalami peningkatan. Pada saat pra siklus ke siklus I besarnya peningkatan adalah 54% menjadi 73%, dari siklus I ke siklus II adalah dari 73% menjadi 96%. Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas mengalami penurunan. Siswa yang belum tuntas pada pra siklus 46%, pada siklus I turun menjadi 27%, dan pada siklus II turun lagi menjadi 4%.

4.3 Pembahasan

  Berdasar pada hasil analisis komparatif, terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa mulai dari pra siklus hingga siklus II. Dari pra siklus ke siklus I besarnya peningkatan adalah dari 54% menjadi 73%, dari siklus I ke siklus II adalah dari 73% menjadi 96%. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas atau lebih dari KKM (65) ada 25 siswa atau sebesar 96%. Jika dibandingkan dengan indikator kinerja, maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena telah melebihi indikator kinerja yang telah ditentukan dalam penelitian yaitu 90% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥

  65. Dengan kata lain, melalui penerapan Group Investigation berbantuan media video menunjukkan peningkatan hasil belajar karena siswa benar- benar berpikir dan menemukan sendiri materi belajarnya dari berbagai sumber, melalui investigasi yang dilakukan dengan sungguh-sungguh pengetahuan yang mereka dapatkan dapat diserap dengan baik, melatih kerjasama, tanggung jawab, dan mengembangkan softskiil. Selain itu, adanya media video dapat menimbulkan rasa senang selama proses pembelajaran dan memperkuat pemahaman siswa karena siswa melihat sendiri materi yang mereka pelajari.

  Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Johnson & Johnson dalam Trianto (2011:57) yang menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok. Trianto (2011:79) juga menyebutkan tujuan kognitif dari Group

  investigation adalah informasi akademik tingkat tinggi dan keterampilan

  inkuiri, dan tujuan sosial dari Group investigation adalah kerjasama yang kompleks dalam kelompok. Slavin (2005) kelebihan model Group

  Investigation seperti meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan

  keterampilan inkuiri kompleks, kegiatan belajar berfokus pada siswa sehingga pengetahuannya benar-benar diserap dengan baik, meningkatkan keterampilan sosial di mana siswa dilatih untuk bekerja sama dengan siswa lain, meningkatkan pengembangan softskills (kritis, komunikasi, kreatif dan

  

group process skill (managemen kelompok), menggunakan berbagai

  sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah, mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan, mampu menumbuhkan sikap saling menghargai, saling menguntungkan, memperkuat ikatan sosial, tumbuh sikap untuk lebih mengenal kemampuan diri sendiri, bertanggung jawab dan merasa berguna untuk orang lain, dan dapat mengembangkan kemampuan professional guru dalam mengembangkan pikiran kreatif dan inovatif. Kelebihan tersebut terealisasikan dalam kegiatan pembelajaran sehingga menyebabkan siswa dapat lebih memahami materi, hasil belajar IPS siswa meningkat dengan nilai ≥ KKM dapat tercapai.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match terhadap Prestasi Belajar IPA pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match terhadap Prestasi Belajar IPA pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match terhadap Prestasi Belajar IPA pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match terhadap Prestasi Belajar IPA pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match terhadap Prestasi Belajar IPA pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match terhadap Prestasi Belajar IPA pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 67

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode K-Means Clustering dalam Sistem Informasi Geografis Cuaca dengan Framework MS4W: Studi Kasus Data Curah Hujan dan Hari Hujan di Jawa Tengah

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobog

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Gr

0 0 21

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupate

0 0 16