kepribadian pelaku kekerasan dalam kepribadian (2)
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang ini, hubungan antar pribadi menjadi semakin bebas dibandingkan
beberapa dekade sebelumnya. Terciptanya alat-alat komunikasi yang baru semakin
mempermudah hubungan antar pribadi tersebut. Selain itu, kenyamanan dan kerahasiaan dalam
berkomunikasi juga meniningkat. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi,
hubungan antar pribadi yang berjauhan dapat dengan mudah dilakukan dengan telepon genggam.
Bahkan informasi-informasi penting dalam dan luar negeri dapat diakses dari dalam ruangan
kita. Hal ini membawa nuansa baru dalam tata cara pergaulan manusia.tentu saja perkembangan
ini bukan hanya membawa manfaat, melainkan juga membawa akibat. Adanya penipuanpenipuan yang sering dilakukan melalui telepon, mudahnya mengakses gambar-gambar porno
diinterne, mudah sekali menyebar berita yang tidak benar dan berbau provokatif merupakan
akibat-akibat yang dapat ditimbulkan dari perkembangan teknologi komunikasi. Keberhasilan
dalam menangani tata cara pergaulan tadi akan menopang penampilan seseorang. Penampilan
yang demikian akan mempesona orang lain. Penampilan yang mempesona merupakan
penampilan seseorang yang bukan hanya dapat memanfaatkan kelebihannya secara optimal,
melaikan juga mau menghadapi akibat dari kekurangan yang ada pada dirinya sehingga padanya
terdapat ketegangan, lebih lanjut ada kemauan untuk memperbaikinya.
Sikap profesional yang dikembangkan dan diterapkan akan membentuk pekerja unggulan.
Hal yang membedakan antara pekerja profesional dan pekerja biasa antara lain adalah adanya
kesungguhan dan daya kreativitas dalam bekerja. Perbedaan itulah yang membuat pekerja
profesional mampu membuka pikiran dan semangat baru demi hasil yang lebih baik dan inovatif.
Sementara itu, pekerja biasa hanya sekedar menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.
Demi meningkatkan mutu layanan yang lebih baik dan mendukung kegiatan kantor lebih optimal
maka seorang sekretaris hendaknya juga seorang yang profesional dalam kerjanya. Sekretaris
yang profesional mempu melaksanakan tugas dengan baik dan mampu mengantisipasi keadaan
sehingga diperoleh hasil yang optimal.
1.2
Rumusan Masalah
1
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut:
a) Apakah pribadi yang mempesona itu?
b) Bagaimana pribadi yang tidak mempesona?
c) Apa profesional itu?
d) Apa ciri-ciri profesional ?
e) Bagaimana menjadi seorang profesional?
1.3
Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada para pembaca berupa :
1. Pengetahuan mengenai seluk beluk pribadi yang mempesona dan tidak mempesona
2. Pemahaman mengenai keprofesionalan
3. Mengetahui ciri mengenai profesional dan bagaimana menjadi seorang yang profesinal
tersebut.
BAB2. PEMBAHASAN
2.1
Pribadi yang Mempesona
2
Penampilan yang mempesona tidak hanya dimiliki oleh seorang pandsai, orang yang
berparas dan menarik ataupun orang yang berkantong tebal saja. Penampilan yang mempesona
dapat dimiliki oleh setiap orang yang melakukan pembenahan-pemenahaan pada dirinya
sehingga apa yang menjadi kelebihannya dapat dimanfaatkansecara optimal. Selain itu, dengan
besar hati juga menghadapi akibat dari kekurangan yang ada pada dirinya. Beberapa hal yang
perlu dikembangkan agar seseorang wanita dapat tampil mempesona antara lain tata rias diri,
ramah dan murah senyum, mempunyai rasa ikhlas, percaya diri, disiplin, dan mempunyai etika.
a.
Tata rias diri
Tidak dipungkiri habwa penghargaan orang lain terhadap seseorang juga ditentukan oleh
penampilan orang tersebut. Mulanya dilihat dari penampilan fisik berikutnya penampilan
psikisnya mulai dari tutur kata hingga perilaku orang tersebut. Jadi, sangat penting bagi
seseorang untuk tampil memesona. Pentingnya penampilan seseorang telah diyakini sejak lama.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya ungkapan berharganya diri seseorang terletak pada
perkataan-perkataannya, sedangkan berharganya badan seseorang terletak pada busananya.
Penampilan yang memesona menciptakan citra diri yang positif kepada orang lain. Citra diri ini
akan mempengaruhi bagaimana orang lain bersikap terhadap orang yang bersangkutan. Citra diri
berkaitan erat dengan harga diri.mempuntai harga diri yang kokoh berarti merasa cocok dengan
kehidupan dan penuh keyakinan, yaitu mempunyai kompetensi dan sanggup mengatasi masalahmasalah kehidupan.
Salah satu faktor penampilan memesona, yaitu tata rias diri. Tata rias diri terbukti
mempengaruhi penampilan seseorang, bahkan pada akhinya turut membentuk citra diri orang
tersebut. Jadi, tata rias diri seseorang itu prnting demi penampilan yang memesona dan terbentuk
citra diri yang positif. Tata rias diri yang mampu menciptakan penampilan yang memesona
adalah tata rias yang serasi dengan dirinya, tepat tempat dan suasananya sehingga dari tata rias
itu akan dapat ditampilkan hal-hal yang memesona pada dirinya. Hal itu tidak harus
menggunakan tata rias yang mahal. Keserasian baik warna maupun potongan pakaian dengan
tepat dan suasana saat itu akan membentuk suatu penampilan yang memesona. Sebagai contoh
menghadiri suatu rapat kantor tidak cocok bila merias diri seperti hendak menghadiri pesta.
Dengan merias diri seperti itu memberikan kesan sleboor. Pada akhirnya, justru membentuk citra
diri yang kurang baik bahkan dapat saja merendahkan harga dirinya sendiri. Oleh karena itu tata
rias diri harus betul-betul dijaga.
3
1. Tata Rambut (Hair Style)
Tata rambut bagi sekretaris jangan sampai mengganggu saat dia bekerja, misalnya
terlalu panjang, terurai tanpa diikat. Adalah tidak sopan jika sekretaris harus menyisir
dan membenahi rambut di ruangan kerja, terlebih lagi jika sedang ada tamu di
ruangan tersebut. sebenarnya bagi sekretaris model rambut harus diperhatikan,
disamping kebersihan, rambut juga harus di pelihara, model gondrong atau crew cut
juga tidak disarankan untuk seorang sekretaris.
2. Tata Rias (Make Up)
Hendaknya menghindari merias muka sampai menyita waktu terlalu banyak
sebelum sekretaris berangkat kerja, dengan pengertian jika sekretaris merias muka
hendaknya dilakukan dengan cepat tetapi dapat bertahan lama. Sangat disarankan
agar wajah sekretaris selalu tampak segar sepanjang ia bekerja, oleh karena itu harus
dicegah
jangan
sampai
kurang
tidur
agar
tetap
sehat
selama
bekerja.
3. Tata Busana
Tidak disarankan mengenakan pakaian dengan warna - warni yang mencolok,
tapi sebaiknya mengenakan warna polos dapat berupa model two-pieces atau threepieces. kedua, jangan memakai rok terlalu pendek, minimal 3 cm diatas lutut dan
bagian dada yang terlalu terbuka.
4. Pose dan Gaya Berjalan
Selama sekretaris duduk ditempat kerjaannya, menerima tamu atau berbicara
dengan tamu harus menjaga jangan sampai terlihat letih, lesu, kurang percaya diri
atau memberi kesan bermalas malasan. Hindari gaya pose yang memberikan kesan
sensual , demikian juga ketika berjalan seharusnya tidak menunduk atau sambil
menggigit jari dan tersipu malu. Gaya ini biasanya dilakukan oleh sekretaris yang
kurang percaya diri.
b.
Ramah dan murah senyum
Tanggapan orang lain terhadap orang sering kali turut dengan sikap dan perilaku orang
tersebut kepada orang lain. Dengakan demikian, apabila seseorang ramah terhadap orang lain
maka diaakan memperoleh simpatu juga dari orang lain. Memang sulit bagi orang pendiam untuk
beramah-ramah apalagi murah senyum. Namun, yang dimaksud ramah dan murah senyum bukan
4
berarti harus banyak tampil dengan banyak bicara ditambah banyak senyum. Ramah dan murah
senyum ditampilkan dengansenyuman dan menyapa dahulu sebelum orang lain menyapannya.
Walaupun wajah kurang menguntungkan, namun ditunjang dengan ramah dan murah akan
mengundang simpati banyak orang
c.
Percaya diri
Merupakan modal untuk dapat tampil dengan memesona. Orang yang memiliki rasa
percaya diri memiliki harga diri yang kukuh. Orang seperti ini memiliki keyakinan pada
kopetensinya dalam mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Kopetensi tersebut akan
dicerminkan pada penampilannnya dalam pergaulan sehari-hari. Mempunyai rasa percaya diri
dapat ditumbuhakan melalui latihan dam menerapkan melalui aktif dalam suatu kegiatan.
Seseorang yang tampil percaya diri akan memesona orang lain.
d.
Displin
Displin yang dilakukan secara sukarela menghasilkan pengembangan karakter dan
pengendalian diri yang menuju perilaku terkendali dan terarah yang dapat dipertanggung
jawabkan serta menciptakan keadaan yang teratur dan efisien. Perilaku seperti itu akan
memesona orang lain.
e.
Etika
Dalam berhubungan dengan orang lain seseorang memerlukan etika. Demikian juga
dengan wanitaterutama yang aktif dalam berbagai kegiatan yang selalu berhubungan dengan
orang lain. Oleh karena itu, etika harus dipegang teguh. Selalu sesuaikan etika dengan budaya,
nilai estetika maupun suasana tempat ketika kita sedang berada
f.
Ikhlas
Tanamkan lah selalu didalam hati bahwa semua kegiatan yang dilakukan adalah demi
kebaikan. Jadikanlah semcam wadah memupuk rasa percaya diri dalam memperluas cakrawala,
sehingga tidak ada rasa terpaksa. Untuk tampil mempesona seorang tidak boleh menyimpan
ganjalan dihati, apa lagi tidak ikhlas untuk melakukan kegiatan tersebut. Kunci pokoknya adalah
lakukan semua kegiatan tersebut dengan perasaan ikhlas.
g.
Mempunyai wawasan luas
5
Tanpa wawasan yang luas seseorang akan tampak bingung sebab ia tidak mengerti apa
yang menjadi materi pembicaraan. Mungkin akan ada julukan orangnya menarik, namun
kepalanya kosong.justru hal tersebut akan mengurangi atau bahkan memprakporandakan
penampilan yang telah diupayakan sedimikian rupa sebelumnya.dengan dimekian dapat
disimpulkan bahwa wawasan yang luas akan mendukung
terbentunya penampilan yang
mempesona.
2.2
Pribadi yang Tidak Mempesona
Seungguhnya pribadi yang mempesona tidak selalu ientik dengan wajah yang cantik.
Bahkan tidak jarangorang yang kurang cantik secara lahiriah mampu tampil mempesona
dibandingkan dengan mereka yang memang cantik secara lahiriah.sering tanpa disadari sikap dan
perilaku orang sering mengecewakan orang lain. Langkah sukses dapat saja terhambat karena
sikap dan perilaku yang mengecewakan. Penampilan yang tidak mempesona ini terbentuk oleh
sikap dan perilakunya sehari-hari. Sikap dan perilaku yang tidak mempesona tersebut antara lain
sebagai berikut:
a. Egois
Orang yang egois tidak akan mendapat simpati dari orang lain meskipun orang
tersebut cantik dan kaya. Akibat lebih lanjut dari rasa egois yang berlebihanadalah pelit
dan kikir. Orang seperti ini sanggup biayai hidupnya dengan foya-foya, namun tetap saja
tidak mau peduli dengan orang lain. Orang yang egois akan menjadi cibiran orang bahkan
justru dibenci. Dengan demikian, jelaslah bila sikap egois dan pelit merupakan sikap
yang tidak dapat memesona orang.
6
b. Melupakan Sahabat
Sangat disayangkanbila seorang yang telah sukses melupakan ataubahkan
minggalkan sahabat-sahabatnya dengan demikian sahabat tersevut enggan membantu lagi
bila suatu saat dia butuh pertolongan. Melupakan sahabat merupakan kegagalan dalam
menangani kesuksesan yang telah diraih.
c. Menunda-nunda
Hal ini akan membuat citra diri orang tersebuat akan tidak baik, yang tentu saja
akan membuat tampilannya tidak terlihat mempesona. Sikap yang suka menunda
pekerjaan merupakan suatu sikap yang tidak baik yang akan membuat penampilannya
menjadi tidak mempesona.
d. Tidak Tanggung Jawab
Merupakan sikap seseorang yang tidak mau mengambil resiko dari segala
tindakannya. Orang yang tidak mau bertanggung jawab cenderung memberikan semua
akibat dari perbuatanya kepada orang lain atau bahkan mereka malah menghindar. Sikap
ini dapat merusak penampilan seseorang dan sikap ini sama sekali tidak mendukung
seseorang untuk tampil mempesona.
e. Sombong
Sikap dimana seseorang suka membanggakan dirinya sendiri seakan dirinya jauh
lebih tahu dan lebih pintar dari orang lain. Sombong ini dapat di tamakkan melalui sikap
perilaku dan gaya hidup. Sikap sombong merupakan penampilan yang tidak memesona,
f. Pendendam
Sikap seseorang yang tidak mau memaafkan orang lain biasanya mereka lebih
bersifat membalasnya. Penampilan orang pendendam selalulusuh dan keluh kesah dan
gerutuan saja dan tidak dapat dikatakan pribadi yang memesona.
7
g. Acuh terhadap lingkungan
Merupakn sikap tidak peduli terhadap sekitar atau bahkan lingkungan sekitar kita.
Biasanya orang yang seperti ini tidak mendukung penampilan yang memesona.
2.3
Profesional
seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan
dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga
merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah
negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu
bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah
entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat olahragawan
profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam
sebuah turnamen/kompetisi demi uang.
Karyawan Profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan melaksanakan tugas
sesuai Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan juknis (Petunjuk Teknis) yang dibebankan kepada dia.
Sangat wajar jika dia mengerjakan tugas di luar Juklak dan Juknis dan meminta upah atas
pekerjaannya tersebut. Karena Profesional adalah terkait dengan pendapatan, tidak hanya terkait
dengan keahlian.
Dilihat sumber yang saya dapat ternyata profesi itu memiliki pemahaman yang berbeda,
berikut dua pendapat dari sumber yang berbeda :
8
1. Menurut salah satu buku yang saya baca yaitu “Kepribadian & Etika Profesi” karangan
Rismawaty, mengatakan :
“ Kata profesi berasal dari bahasa latin yaitu professues yang berarti suatu kegiatan atau
pekerjaan yang semula dihubungkan dengan sumpah dan janji bersifat relegius ”
2. Menurut sumber internet pada situs : http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi, mengatakan :
“ Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut “
Dilihat dari pengertian-pengertian tersebut beserta pemahaman saya sendiri dapat
disimpulkan secara ringkas arti profesi itu ialah suatu pekerjaan yang membutuhkan
keterampilan dari seseorang yang menekuni suatu bidang tertentu.
Sedangkan penjelasan singkat profesionalisme itu adalah seseorang yang berprofesi serta
memenuhi ciri-ciri yang akan dijelaskan pada pembahasan cirri-ciri profesionalisme.
2.4
Ciri-ciri Profesional
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk
mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya
sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang
yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu
perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan
memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan
9
melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap
tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat
meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya.
Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan
profesionnya.
Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok
profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya
berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.
Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi
itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba
menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik profesi merupakan produk etika
terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi.
Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan zaman. Kode etik
profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral
yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar.
Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang
hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang
tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian
dan menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik-baik.
2.5
Menjadi Seorang Profesinal
10
Ukuran profesionalitas seseorang bisa dilihat dari dua sisi (teknis keterampilan atau
keahlian yang dimilikinya, serta hal-hal yang berhubungan dengan sifat, watak, dan
kepribadiannya).
Ada delapan syarat yang harus dimiliki oleh seseorang jika ingin jadi seorang profesional, yaitu:
1. Menguasai pekerjaan
Seseorang layak disebut profesional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Ia
memakai ukuran-ukuran yang jelas untuk mengetahui apakah yang dikerjakannya itu berhasil
atau tidak. Ada tiga hal pokok yang bisa dilihat untuk menilai apakah seseorang menguasai
pekerjaannya atau tidak, yaitu:
Bagaimana ia bekerja,
Bagaimana ia mengatasi persoalan, dan
Bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya.
Seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan),
bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.
2. Mempunyai loyalitas
Seorang profesional memiliki prinsip bahwa apa yang dikerjakan bukanlah suatu beban,
tapi merupakan panggilan hidup sehingga tak berlebihan bila mereka bekerja dengan sungguhsungguh. Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat
melakukan apa saja tanpa menunggu perintah.
Dengan adanya loyalitas, seorang profesional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu
melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi.
3. Mempunyai integritas
11
Seorang profesional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga harus memiliki nilainilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
Seorang profesional harus mempunyai integritas sehingga ia tetap mempunyai prinsip untuk
dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu.
4. Mampu bekerja keras
Seorang profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama
sehingga ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja sama dengan siapa pun, di
mana pun, dan kapan pun.
Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau turun harga diri bila ia harus bekerja sama
dengan orang-orang yang mungkin secara status lebih rendah darinya.
5. Mempunyai Visi
Seorang profesional harus mempunyai visi sehingga ia memiliki dasar dan landasan yang
kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan mempunyai visi yang jelas,
maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar karena apa yang
dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak sehingga ia sudah mempertimbangkan resiko apa
yang akan diterimanya.
Dengan adanya visi yang jelas, seorang profesional akan dengan mudah untuk
memfokuskan diri terhadap apa yang ia pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.
6. Mempunyai kebanggaan
Seorang profesional harus mempunyai kebanggaan dan memberikan penghargaan
setinggi-tingginya terhadap profesi yang dia jalani. Komitmen yang didasari oleh munculnya
rasa bangga terhadap profesi dan jabatannya akan menggerakkan seorang profesional untuk
mencari hal-hal yang lebih baik dan senantiasa memberikan kontribusi yang besar terhadap apa
yang ia lakukan.
12
7. Mempunyai komitmen
Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi dan tidak mudah tergoda oleh bujuk
rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi yang dianutnya. Dengan komitmen yang
dimilikinya, seseorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini
kebenarannya.
8. Mempunyai motivasi
Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang profesional tetap harus bersemangat dalam
melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang profesional harus mampu menjadi
motivator bagi dirinya sendiri sehingga seburuk apa pun kondisi dan situasinya, ia mampu
memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal. Ia mengerti,
kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus memberikan motivasi untuk dirinya sendiri.
Penampilan yang mempesona tidak hanya dimiliki oleh seorang pandsai, orang yang
berparas dan menarik ataupun orang yang berkantong tebal saja. Penampilan yang mempesona
dapat dimiliki oleh setiap orang yang melakukan pembenahan-pemenahaan pada dirinya
sehingga apa yang menjadi kelebihannya dapat dimanfaatkansecara optimal.
BAB 3. PENUTUP
Penampilan yang mempesona tidak hanya dimiliki oleh seorang pandsai, orang yang
berparas dan menarik ataupun orang yang berkantong tebal saja. Penampilan yang mempesona
dapat dimiliki oleh setiap orang yang melakukan pembenahan-pemenahaan pada dirinya
sehingga apa yang menjadi kelebihannya dapat dimanfaatkansecara optimal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang yang profesional
itu harus mempunyai pribadi yang mempesona selain itu harus juga ada motivasi diri.
Penampilan yang mempesona tidak hanya dimiliki oleh seorang pandsai, orang yang berparas
dan menarik ataupun orang yang berkantong tebal saja. Penampilan yang mempesona dapat
dimiliki oleh setiap orang yang melakukan pembenahan-pemenahaan pada dirinya sehingga apa
yang menjadi kelebihannya dapat dimanfaatkansecara optimal.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://poltek.ubaya.ac.id/2012/06/syarat-syarat-menjadi-profesional/
http://www.Alhanifiah.wordpress.com/2012/04/02/pengertian-dan-ciri-ciri-profesionalismeserta-kode-etik-profesi
14
1.1
Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang ini, hubungan antar pribadi menjadi semakin bebas dibandingkan
beberapa dekade sebelumnya. Terciptanya alat-alat komunikasi yang baru semakin
mempermudah hubungan antar pribadi tersebut. Selain itu, kenyamanan dan kerahasiaan dalam
berkomunikasi juga meniningkat. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi,
hubungan antar pribadi yang berjauhan dapat dengan mudah dilakukan dengan telepon genggam.
Bahkan informasi-informasi penting dalam dan luar negeri dapat diakses dari dalam ruangan
kita. Hal ini membawa nuansa baru dalam tata cara pergaulan manusia.tentu saja perkembangan
ini bukan hanya membawa manfaat, melainkan juga membawa akibat. Adanya penipuanpenipuan yang sering dilakukan melalui telepon, mudahnya mengakses gambar-gambar porno
diinterne, mudah sekali menyebar berita yang tidak benar dan berbau provokatif merupakan
akibat-akibat yang dapat ditimbulkan dari perkembangan teknologi komunikasi. Keberhasilan
dalam menangani tata cara pergaulan tadi akan menopang penampilan seseorang. Penampilan
yang demikian akan mempesona orang lain. Penampilan yang mempesona merupakan
penampilan seseorang yang bukan hanya dapat memanfaatkan kelebihannya secara optimal,
melaikan juga mau menghadapi akibat dari kekurangan yang ada pada dirinya sehingga padanya
terdapat ketegangan, lebih lanjut ada kemauan untuk memperbaikinya.
Sikap profesional yang dikembangkan dan diterapkan akan membentuk pekerja unggulan.
Hal yang membedakan antara pekerja profesional dan pekerja biasa antara lain adalah adanya
kesungguhan dan daya kreativitas dalam bekerja. Perbedaan itulah yang membuat pekerja
profesional mampu membuka pikiran dan semangat baru demi hasil yang lebih baik dan inovatif.
Sementara itu, pekerja biasa hanya sekedar menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.
Demi meningkatkan mutu layanan yang lebih baik dan mendukung kegiatan kantor lebih optimal
maka seorang sekretaris hendaknya juga seorang yang profesional dalam kerjanya. Sekretaris
yang profesional mempu melaksanakan tugas dengan baik dan mampu mengantisipasi keadaan
sehingga diperoleh hasil yang optimal.
1.2
Rumusan Masalah
1
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut:
a) Apakah pribadi yang mempesona itu?
b) Bagaimana pribadi yang tidak mempesona?
c) Apa profesional itu?
d) Apa ciri-ciri profesional ?
e) Bagaimana menjadi seorang profesional?
1.3
Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada para pembaca berupa :
1. Pengetahuan mengenai seluk beluk pribadi yang mempesona dan tidak mempesona
2. Pemahaman mengenai keprofesionalan
3. Mengetahui ciri mengenai profesional dan bagaimana menjadi seorang yang profesinal
tersebut.
BAB2. PEMBAHASAN
2.1
Pribadi yang Mempesona
2
Penampilan yang mempesona tidak hanya dimiliki oleh seorang pandsai, orang yang
berparas dan menarik ataupun orang yang berkantong tebal saja. Penampilan yang mempesona
dapat dimiliki oleh setiap orang yang melakukan pembenahan-pemenahaan pada dirinya
sehingga apa yang menjadi kelebihannya dapat dimanfaatkansecara optimal. Selain itu, dengan
besar hati juga menghadapi akibat dari kekurangan yang ada pada dirinya. Beberapa hal yang
perlu dikembangkan agar seseorang wanita dapat tampil mempesona antara lain tata rias diri,
ramah dan murah senyum, mempunyai rasa ikhlas, percaya diri, disiplin, dan mempunyai etika.
a.
Tata rias diri
Tidak dipungkiri habwa penghargaan orang lain terhadap seseorang juga ditentukan oleh
penampilan orang tersebut. Mulanya dilihat dari penampilan fisik berikutnya penampilan
psikisnya mulai dari tutur kata hingga perilaku orang tersebut. Jadi, sangat penting bagi
seseorang untuk tampil memesona. Pentingnya penampilan seseorang telah diyakini sejak lama.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya ungkapan berharganya diri seseorang terletak pada
perkataan-perkataannya, sedangkan berharganya badan seseorang terletak pada busananya.
Penampilan yang memesona menciptakan citra diri yang positif kepada orang lain. Citra diri ini
akan mempengaruhi bagaimana orang lain bersikap terhadap orang yang bersangkutan. Citra diri
berkaitan erat dengan harga diri.mempuntai harga diri yang kokoh berarti merasa cocok dengan
kehidupan dan penuh keyakinan, yaitu mempunyai kompetensi dan sanggup mengatasi masalahmasalah kehidupan.
Salah satu faktor penampilan memesona, yaitu tata rias diri. Tata rias diri terbukti
mempengaruhi penampilan seseorang, bahkan pada akhinya turut membentuk citra diri orang
tersebut. Jadi, tata rias diri seseorang itu prnting demi penampilan yang memesona dan terbentuk
citra diri yang positif. Tata rias diri yang mampu menciptakan penampilan yang memesona
adalah tata rias yang serasi dengan dirinya, tepat tempat dan suasananya sehingga dari tata rias
itu akan dapat ditampilkan hal-hal yang memesona pada dirinya. Hal itu tidak harus
menggunakan tata rias yang mahal. Keserasian baik warna maupun potongan pakaian dengan
tepat dan suasana saat itu akan membentuk suatu penampilan yang memesona. Sebagai contoh
menghadiri suatu rapat kantor tidak cocok bila merias diri seperti hendak menghadiri pesta.
Dengan merias diri seperti itu memberikan kesan sleboor. Pada akhirnya, justru membentuk citra
diri yang kurang baik bahkan dapat saja merendahkan harga dirinya sendiri. Oleh karena itu tata
rias diri harus betul-betul dijaga.
3
1. Tata Rambut (Hair Style)
Tata rambut bagi sekretaris jangan sampai mengganggu saat dia bekerja, misalnya
terlalu panjang, terurai tanpa diikat. Adalah tidak sopan jika sekretaris harus menyisir
dan membenahi rambut di ruangan kerja, terlebih lagi jika sedang ada tamu di
ruangan tersebut. sebenarnya bagi sekretaris model rambut harus diperhatikan,
disamping kebersihan, rambut juga harus di pelihara, model gondrong atau crew cut
juga tidak disarankan untuk seorang sekretaris.
2. Tata Rias (Make Up)
Hendaknya menghindari merias muka sampai menyita waktu terlalu banyak
sebelum sekretaris berangkat kerja, dengan pengertian jika sekretaris merias muka
hendaknya dilakukan dengan cepat tetapi dapat bertahan lama. Sangat disarankan
agar wajah sekretaris selalu tampak segar sepanjang ia bekerja, oleh karena itu harus
dicegah
jangan
sampai
kurang
tidur
agar
tetap
sehat
selama
bekerja.
3. Tata Busana
Tidak disarankan mengenakan pakaian dengan warna - warni yang mencolok,
tapi sebaiknya mengenakan warna polos dapat berupa model two-pieces atau threepieces. kedua, jangan memakai rok terlalu pendek, minimal 3 cm diatas lutut dan
bagian dada yang terlalu terbuka.
4. Pose dan Gaya Berjalan
Selama sekretaris duduk ditempat kerjaannya, menerima tamu atau berbicara
dengan tamu harus menjaga jangan sampai terlihat letih, lesu, kurang percaya diri
atau memberi kesan bermalas malasan. Hindari gaya pose yang memberikan kesan
sensual , demikian juga ketika berjalan seharusnya tidak menunduk atau sambil
menggigit jari dan tersipu malu. Gaya ini biasanya dilakukan oleh sekretaris yang
kurang percaya diri.
b.
Ramah dan murah senyum
Tanggapan orang lain terhadap orang sering kali turut dengan sikap dan perilaku orang
tersebut kepada orang lain. Dengakan demikian, apabila seseorang ramah terhadap orang lain
maka diaakan memperoleh simpatu juga dari orang lain. Memang sulit bagi orang pendiam untuk
beramah-ramah apalagi murah senyum. Namun, yang dimaksud ramah dan murah senyum bukan
4
berarti harus banyak tampil dengan banyak bicara ditambah banyak senyum. Ramah dan murah
senyum ditampilkan dengansenyuman dan menyapa dahulu sebelum orang lain menyapannya.
Walaupun wajah kurang menguntungkan, namun ditunjang dengan ramah dan murah akan
mengundang simpati banyak orang
c.
Percaya diri
Merupakan modal untuk dapat tampil dengan memesona. Orang yang memiliki rasa
percaya diri memiliki harga diri yang kukuh. Orang seperti ini memiliki keyakinan pada
kopetensinya dalam mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Kopetensi tersebut akan
dicerminkan pada penampilannnya dalam pergaulan sehari-hari. Mempunyai rasa percaya diri
dapat ditumbuhakan melalui latihan dam menerapkan melalui aktif dalam suatu kegiatan.
Seseorang yang tampil percaya diri akan memesona orang lain.
d.
Displin
Displin yang dilakukan secara sukarela menghasilkan pengembangan karakter dan
pengendalian diri yang menuju perilaku terkendali dan terarah yang dapat dipertanggung
jawabkan serta menciptakan keadaan yang teratur dan efisien. Perilaku seperti itu akan
memesona orang lain.
e.
Etika
Dalam berhubungan dengan orang lain seseorang memerlukan etika. Demikian juga
dengan wanitaterutama yang aktif dalam berbagai kegiatan yang selalu berhubungan dengan
orang lain. Oleh karena itu, etika harus dipegang teguh. Selalu sesuaikan etika dengan budaya,
nilai estetika maupun suasana tempat ketika kita sedang berada
f.
Ikhlas
Tanamkan lah selalu didalam hati bahwa semua kegiatan yang dilakukan adalah demi
kebaikan. Jadikanlah semcam wadah memupuk rasa percaya diri dalam memperluas cakrawala,
sehingga tidak ada rasa terpaksa. Untuk tampil mempesona seorang tidak boleh menyimpan
ganjalan dihati, apa lagi tidak ikhlas untuk melakukan kegiatan tersebut. Kunci pokoknya adalah
lakukan semua kegiatan tersebut dengan perasaan ikhlas.
g.
Mempunyai wawasan luas
5
Tanpa wawasan yang luas seseorang akan tampak bingung sebab ia tidak mengerti apa
yang menjadi materi pembicaraan. Mungkin akan ada julukan orangnya menarik, namun
kepalanya kosong.justru hal tersebut akan mengurangi atau bahkan memprakporandakan
penampilan yang telah diupayakan sedimikian rupa sebelumnya.dengan dimekian dapat
disimpulkan bahwa wawasan yang luas akan mendukung
terbentunya penampilan yang
mempesona.
2.2
Pribadi yang Tidak Mempesona
Seungguhnya pribadi yang mempesona tidak selalu ientik dengan wajah yang cantik.
Bahkan tidak jarangorang yang kurang cantik secara lahiriah mampu tampil mempesona
dibandingkan dengan mereka yang memang cantik secara lahiriah.sering tanpa disadari sikap dan
perilaku orang sering mengecewakan orang lain. Langkah sukses dapat saja terhambat karena
sikap dan perilaku yang mengecewakan. Penampilan yang tidak mempesona ini terbentuk oleh
sikap dan perilakunya sehari-hari. Sikap dan perilaku yang tidak mempesona tersebut antara lain
sebagai berikut:
a. Egois
Orang yang egois tidak akan mendapat simpati dari orang lain meskipun orang
tersebut cantik dan kaya. Akibat lebih lanjut dari rasa egois yang berlebihanadalah pelit
dan kikir. Orang seperti ini sanggup biayai hidupnya dengan foya-foya, namun tetap saja
tidak mau peduli dengan orang lain. Orang yang egois akan menjadi cibiran orang bahkan
justru dibenci. Dengan demikian, jelaslah bila sikap egois dan pelit merupakan sikap
yang tidak dapat memesona orang.
6
b. Melupakan Sahabat
Sangat disayangkanbila seorang yang telah sukses melupakan ataubahkan
minggalkan sahabat-sahabatnya dengan demikian sahabat tersevut enggan membantu lagi
bila suatu saat dia butuh pertolongan. Melupakan sahabat merupakan kegagalan dalam
menangani kesuksesan yang telah diraih.
c. Menunda-nunda
Hal ini akan membuat citra diri orang tersebuat akan tidak baik, yang tentu saja
akan membuat tampilannya tidak terlihat mempesona. Sikap yang suka menunda
pekerjaan merupakan suatu sikap yang tidak baik yang akan membuat penampilannya
menjadi tidak mempesona.
d. Tidak Tanggung Jawab
Merupakan sikap seseorang yang tidak mau mengambil resiko dari segala
tindakannya. Orang yang tidak mau bertanggung jawab cenderung memberikan semua
akibat dari perbuatanya kepada orang lain atau bahkan mereka malah menghindar. Sikap
ini dapat merusak penampilan seseorang dan sikap ini sama sekali tidak mendukung
seseorang untuk tampil mempesona.
e. Sombong
Sikap dimana seseorang suka membanggakan dirinya sendiri seakan dirinya jauh
lebih tahu dan lebih pintar dari orang lain. Sombong ini dapat di tamakkan melalui sikap
perilaku dan gaya hidup. Sikap sombong merupakan penampilan yang tidak memesona,
f. Pendendam
Sikap seseorang yang tidak mau memaafkan orang lain biasanya mereka lebih
bersifat membalasnya. Penampilan orang pendendam selalulusuh dan keluh kesah dan
gerutuan saja dan tidak dapat dikatakan pribadi yang memesona.
7
g. Acuh terhadap lingkungan
Merupakn sikap tidak peduli terhadap sekitar atau bahkan lingkungan sekitar kita.
Biasanya orang yang seperti ini tidak mendukung penampilan yang memesona.
2.3
Profesional
seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan
dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga
merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah
negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu
bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah
entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat olahragawan
profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam
sebuah turnamen/kompetisi demi uang.
Karyawan Profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan melaksanakan tugas
sesuai Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan juknis (Petunjuk Teknis) yang dibebankan kepada dia.
Sangat wajar jika dia mengerjakan tugas di luar Juklak dan Juknis dan meminta upah atas
pekerjaannya tersebut. Karena Profesional adalah terkait dengan pendapatan, tidak hanya terkait
dengan keahlian.
Dilihat sumber yang saya dapat ternyata profesi itu memiliki pemahaman yang berbeda,
berikut dua pendapat dari sumber yang berbeda :
8
1. Menurut salah satu buku yang saya baca yaitu “Kepribadian & Etika Profesi” karangan
Rismawaty, mengatakan :
“ Kata profesi berasal dari bahasa latin yaitu professues yang berarti suatu kegiatan atau
pekerjaan yang semula dihubungkan dengan sumpah dan janji bersifat relegius ”
2. Menurut sumber internet pada situs : http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi, mengatakan :
“ Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut “
Dilihat dari pengertian-pengertian tersebut beserta pemahaman saya sendiri dapat
disimpulkan secara ringkas arti profesi itu ialah suatu pekerjaan yang membutuhkan
keterampilan dari seseorang yang menekuni suatu bidang tertentu.
Sedangkan penjelasan singkat profesionalisme itu adalah seseorang yang berprofesi serta
memenuhi ciri-ciri yang akan dijelaskan pada pembahasan cirri-ciri profesionalisme.
2.4
Ciri-ciri Profesional
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk
mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya
sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang
yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu
perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan
memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan
9
melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap
tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat
meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya.
Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan
profesionnya.
Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok
profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya
berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.
Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi
itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba
menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik profesi merupakan produk etika
terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi.
Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan zaman. Kode etik
profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral
yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar.
Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang
hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang
tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian
dan menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik-baik.
2.5
Menjadi Seorang Profesinal
10
Ukuran profesionalitas seseorang bisa dilihat dari dua sisi (teknis keterampilan atau
keahlian yang dimilikinya, serta hal-hal yang berhubungan dengan sifat, watak, dan
kepribadiannya).
Ada delapan syarat yang harus dimiliki oleh seseorang jika ingin jadi seorang profesional, yaitu:
1. Menguasai pekerjaan
Seseorang layak disebut profesional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Ia
memakai ukuran-ukuran yang jelas untuk mengetahui apakah yang dikerjakannya itu berhasil
atau tidak. Ada tiga hal pokok yang bisa dilihat untuk menilai apakah seseorang menguasai
pekerjaannya atau tidak, yaitu:
Bagaimana ia bekerja,
Bagaimana ia mengatasi persoalan, dan
Bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya.
Seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan),
bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.
2. Mempunyai loyalitas
Seorang profesional memiliki prinsip bahwa apa yang dikerjakan bukanlah suatu beban,
tapi merupakan panggilan hidup sehingga tak berlebihan bila mereka bekerja dengan sungguhsungguh. Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat
melakukan apa saja tanpa menunggu perintah.
Dengan adanya loyalitas, seorang profesional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu
melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi.
3. Mempunyai integritas
11
Seorang profesional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga harus memiliki nilainilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
Seorang profesional harus mempunyai integritas sehingga ia tetap mempunyai prinsip untuk
dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu.
4. Mampu bekerja keras
Seorang profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama
sehingga ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja sama dengan siapa pun, di
mana pun, dan kapan pun.
Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau turun harga diri bila ia harus bekerja sama
dengan orang-orang yang mungkin secara status lebih rendah darinya.
5. Mempunyai Visi
Seorang profesional harus mempunyai visi sehingga ia memiliki dasar dan landasan yang
kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan mempunyai visi yang jelas,
maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar karena apa yang
dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak sehingga ia sudah mempertimbangkan resiko apa
yang akan diterimanya.
Dengan adanya visi yang jelas, seorang profesional akan dengan mudah untuk
memfokuskan diri terhadap apa yang ia pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.
6. Mempunyai kebanggaan
Seorang profesional harus mempunyai kebanggaan dan memberikan penghargaan
setinggi-tingginya terhadap profesi yang dia jalani. Komitmen yang didasari oleh munculnya
rasa bangga terhadap profesi dan jabatannya akan menggerakkan seorang profesional untuk
mencari hal-hal yang lebih baik dan senantiasa memberikan kontribusi yang besar terhadap apa
yang ia lakukan.
12
7. Mempunyai komitmen
Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi dan tidak mudah tergoda oleh bujuk
rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi yang dianutnya. Dengan komitmen yang
dimilikinya, seseorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini
kebenarannya.
8. Mempunyai motivasi
Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang profesional tetap harus bersemangat dalam
melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang profesional harus mampu menjadi
motivator bagi dirinya sendiri sehingga seburuk apa pun kondisi dan situasinya, ia mampu
memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal. Ia mengerti,
kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus memberikan motivasi untuk dirinya sendiri.
Penampilan yang mempesona tidak hanya dimiliki oleh seorang pandsai, orang yang
berparas dan menarik ataupun orang yang berkantong tebal saja. Penampilan yang mempesona
dapat dimiliki oleh setiap orang yang melakukan pembenahan-pemenahaan pada dirinya
sehingga apa yang menjadi kelebihannya dapat dimanfaatkansecara optimal.
BAB 3. PENUTUP
Penampilan yang mempesona tidak hanya dimiliki oleh seorang pandsai, orang yang
berparas dan menarik ataupun orang yang berkantong tebal saja. Penampilan yang mempesona
dapat dimiliki oleh setiap orang yang melakukan pembenahan-pemenahaan pada dirinya
sehingga apa yang menjadi kelebihannya dapat dimanfaatkansecara optimal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang yang profesional
itu harus mempunyai pribadi yang mempesona selain itu harus juga ada motivasi diri.
Penampilan yang mempesona tidak hanya dimiliki oleh seorang pandsai, orang yang berparas
dan menarik ataupun orang yang berkantong tebal saja. Penampilan yang mempesona dapat
dimiliki oleh setiap orang yang melakukan pembenahan-pemenahaan pada dirinya sehingga apa
yang menjadi kelebihannya dapat dimanfaatkansecara optimal.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://poltek.ubaya.ac.id/2012/06/syarat-syarat-menjadi-profesional/
http://www.Alhanifiah.wordpress.com/2012/04/02/pengertian-dan-ciri-ciri-profesionalismeserta-kode-etik-profesi
14