Kelompok 3 Pengakuan Pendapatan Setelah Penyerahan

Pengakuan Pendapatan Setelah
Penyerahan
Akuntansi Keuangan Menengah II

Kelompok 3:
1. Zulham Efendi
(1603501021)
2. Firhan Saefa
Jamil
(1603501034)
3. Resty
Harmenawati
(1603501038)
4. Tita Puspita
(1603501042)

Pengakuan Pendapatan
Pendapatan

Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk

tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal
dari kontribusi penanam modal

Prinsip :
 Pendapatan harus diakui ketika telah direalisasi : barang atau jasa telah
ditukarkan dengan kas atau klaim terhadap kas (Piutang)
 Pendapatan harus diakui ketika telah diperoleh : secara subtansial telah
menyelesaikan apa yang seharusnya dikerjakan, atau jika proses perolehan telah
selesai atau hampir selesai

Pengakuan Pendapatan

LINGKUNGAN
TERKINI

PENGAKUAN
PENDAPATAN
SAAT
PENJUALAN


Pedoman
Pengakuan
Pendapatan
Penyimpang
an basis
penjualan

Persetujuan
Sales with
buyback
Penjualan
dengan hak
retur

PENGAKUAN
PENDAPATAN
SEBELUM
PENYERAHAN

Metode

Persentase
Penyelesaian
Metode Kontrak
Selesai
Rugi Kontrak
Jangka Panjang
Pengungkapan

PENGAKUAN
PENDAPATAN
SETELAH
PENYERAHAN

Metode
angsuran
Metode
Pemulihan
Kos
Metode
Deposit


Pengakuan Pendapatan
Setelah Penyerahan
Metode
penjualan
cicilan
atau
angsuran

Metode penjualan cicilan adalah metode pengakuan pendapatan yang lebih
menekankan PENAGIHAN daripada penjualan. Metode ini mengakui laba pada
periode penagihan dan bukan pada saat penjualan. Ungkapan penjualan cicilan
biasanya digunakan oleh akuntan dan lainnya untuk menjelaskan suatu jenis
penjualan yang pembayarannya diwajibkan dalam periode cicilan selama periode
waktu yang diperpanjang.

Menurut metode akuntansi cicilan, pengakuan laba ditangguhkan sampai periode
penagihan kas. Baik pendapatan maupun biaya-biaya penjualan diakui pada
periode penjualan tetapi laba kotor yang berkaitan ditangguhkan sampai pada
periode penagihan kas. Jadi, bukan penjualan yang ditangguhkan pada periode

penagihan ataupun biaya biaya serta beban yang berkaitan ditangguhkan, tetapi
hanya proporsi laba kotor yang ditangguhkan, yang setara dengan penundaan
penjualan dan harga pokok penjualan. Beban-beban lainnya, seperti beban
penjualan, beban administrasi, dan lainnya tidak ditangguhkan.

Contoh :
2002

2003

2004

$ 200,000

$ 250,000

$ 240,000

HPP Cicilan


150,000

190,000

168,000

Laba Kotor

$ 50,000

$ 60,000

$72,000

* 25 %

** 24 %

*** 30 %


$ 60,000

$100,000

$ 40,000

100,000

125,000

Penjualan Cicilan

Tingkat Laba Kotor dalam
Penjualan
Penerimaan Kas :
Penjualan tahun 2002
Penjualan tahun 2003
Penjualan tahun 2004

Ket :

*
$50,000
** $60,000
250,000
*** $ 72,000
240,000

80,000
: $200,000
:$
:$

200
2

Jurnal Umum
Piutang Dagang Cicilan

200,000
Penjualan Cicilan


200,000

(untuk mencatat penjualan cicilan tahun 2002)

Kas

60,000
Piutang Dagang Cicilan,2002

60,000

(untuk mencatat penagihan kas piutang cicilan)

Harga Pokok Penjualan Cicilan
Persediaan

150,000
150,000


(untuk mencatat HPP cicilan tahun 2002)

Penjualan Cicilan
Harga Pokok Penjualan Cicilan
Laba kotor yang ditangguhkan, 2002
50,000

200,000
150,000

(untuk menutup penjualan dan harga pokok tahun tsb)

Laba Kotor yang ditangguhkan, 2002
15,000
Laba Kotor yg direalisasi dlm penjualan cicilan

15,000

(untuk mencatat laba yang direalisasi 25 % x $ 60,000)


Laba Kotor yg direaliasasi dlm penjualan cicilan
Ikhtisar rugi-laba
(untuk menutup laba yang direalisasi)

15,000
15,000

Perhitungan realisasi laba kotor yang ditangguhkan
untuk tahun 2002 adalah sebagai berikut :

Tingkat Laba
25
%
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2002
$ 60,000
Laba Kotor yang direalisasi
15,000
Laba Kotor yang ditangguhkan ($50,000-$15,000)
35,000

200
3

Jurnal
Penjualan Dagang Cicilan, 2003
Penjualan Cicilan

250,000
250,000

(untuk mencatat penjualan cicilan tahun 2003)

Kas

200,000
Piutang Dagang Cicilan, 2002
Piutang Dagang Cicilan, 2003

100,000
100,000

(untuk mencatat penagihan kas piutang cicilan)

Harga Pokok Penjualan Cicilan
Persediaan

190,000
190,000

(untuk mencatat HPP cicilan tahun 2003)

Penjualan Cicilan
Harga Pokok Penjualan Cicilan
Laba Kotor yang ditangguhkan, 2003

250,000
190,000
60,000

(untuk menutup penjualan dan HPP )

Laba Kotor yang ditangguhkan 2002 (25%x$100,000)
Laba Kotor yang ditangguhkan 2003 (24%X$100,000)
Laba Kotor yg Direalisasi dlm penj. Cicilan

25,000
24,000
49,000

(untuk mencatat laba realisasi )

Laba Kotor yg direalisasi dlm penjualan cicilan
Ikhtisar rugi-laba
(untuk menutup laba yang direalisasi)

49,000
49,000

Perhitungan realisasi laba kotor yang ditangguhkan untuk
tahun 2003 adalah sebagai berikut :

Penjualan tahun berjalan (2003) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2003
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2003
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($60,000-$24,000)

24%
$100,000
24,000
36,000

Penjualan tahun sebelumnya (2002) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2002
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2002
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($35,000-$25,000)

25%
$100,000
25,000
10,000

Total Laba Kotor yang direalisasi di tahun 2003 :
Realisasi penagihan penjualan tahun 2002
Realisasi penagihan penjulalan tahun 2003

$25,000
$24,000

TOTAL

$49,000

2004

Maka perhitungan realisasi laba kotor yang ditangguhkan
untuk tahun 2004 adalah sebagai berikut :
Penjualan tahun berjalan (2004) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2004
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2004
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($72,000-$24,000)

30%
$80,000
24,000
48,000

Penjualan tahun sebelumnya (2003) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2003
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2003
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($36,000-$30,000)

24%
$125,000
30,000
6,000

Penjualan tahun sebelumnya (2002) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2002
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2002
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($10,000-$10,000)

25%
$40,000
10,000
-

Total Laba Kotor yang direalisasi di tahun 2004 :
Realisasi penagihan penjualan tahun 2002
Realisasi penagihan penjualan tahun 2003
Realisasi penagihan penjualan tahun 2004

TOTAL

$10,000
$30,000
$24,000

$ 64,000

Pengakuan Pendapatan
Setelah Penyerahan
Metode
cost
recovery
atau
pemulihan
biaya

Metode
Metode pemulihan
pemulihan biaya
biaya adalah
adalah metode
metode
pengakuan
pengakuan pendapatan
pendapatan dimana
dimana tidak
tidak ada
ada laba
laba
yang
diakui
sampai
pembayaran
kas
oleh
pembeli
yang diakui sampai pembayaran kas oleh pembeli
melebihi
melebihi harga
harga pokok
pokok barang
barang dagang
dagang yang
yang dijual.
dijual.
Sesudah
semua
kas
dipulihkan
kembali,
setiap
Sesudah semua kas dipulihkan kembali, setiap
tambahan
tambahan kas
kas yang
yang ditagih
ditagih akan
akan dimasukkan
dimasukkan
sebagai
sebagai laba
laba termasuk
termasuk perhitungan
perhitungan laba-rugi
laba-rugi
selama
periode
penjualan.
selama periode penjualan.

Contoh :
Pada awal tahun 1986 PT FM menjual persediaan dengan biaya Rp25.000 kepada PT
HC dengan harga Rp36.000 dengan pembayaran sebagai berikut:

1986
1987
1988

18.000
12.000
6.000

Apabila metode penutupan biaya digunakan dan pembayaran sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan, penerimaan kas, pendapatan, biaya, dan laba kotor diakui
sebagai berikut:

Kas yang diterima
Pendapatan yang diakui
Biaya barang terjual
Laba Kotor ditangguhkan
Laba kotor diakui
saldo laba kotor ditangguhkan

1986
18.000
36.000
25.000
11.000
0
11.000

1987
12.000
0
0
11.000
5.000
6.000

1988
6.000
0
0
6.000
6.000
0

198
6

Jurnal

Piutang Angsuran
Penjualan Angsuran

36.000
36.000

(untuk mencatat hasil penjualan angsuran)

Pada saat
penjualan

Biaya Barang yang Terjual
Persediaan Barang

25.000

Kas

18.000

(untuk mencatat biaya barang yang terjual)

Piutang Angsuran

25.000

18.000

(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)

Pada saat akhir
tahun

Penjualan
Biaya Barang yang Terjual
Laba Kotor Ditangguhkan

36.000

25.000
11.000

(untuk menutup penjualan dan biaya barang yang terjual serta
mencatat laba kotor yang ditangguhkan)

Pada tahun 1987 dan 1988, laba kotor ditangguhkan akan direalisasi
setelah penerimaan kas melebihi jumlah biaya dengan jurnal sebagai
berikut:
Kas

12.000
Piutang Angsuran

12.000

(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)

1987

Laba Kotor Ditangguhkan
Laba Kotor Direalisasi

5.000
5.000

(untuk mengakui laba kotor karena penerimaan kas pada tahun 1987
telah melebihi biaya)

Kas

6.000
Piutang Angsuran

6.000

(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran )

1988
Laba Kotor Ditangguhkan
Laba Kotor Direalisasi

6.000

(untuk mengakui laba kotor karena kas 1988)

 

6.000

Pengakuan Pendapatan Setelah Penyerahan

Metode
Deposit

Di perusahaan-perusahaan pengembang real estate, ada
kalanya terjadi transaksi penjualan property dengan kondisi
tertentu. Misalnya:
 
“Pembeli membayar uang muka sebesar 30%, akan tetapi
berhak untuk menerima kembali uang muka tersebut jika pembeli
memutuskan untuk membatalkan pembelian sampai pada batas
waktu tertentu.”
 
Untuk penjualan seperti ini, pengembang tidak dibenarkan
untuk mengakui pendapatan (atas penjualan tersebut), sampai
dengan batas waktu masa berlakunya pembatalan terlewati. Untuk
sementara, uang muka yang diterima tersebut diakui sebagai
“Perskot” (Deposit) dalam kelompok kewajiban di Neraca.
 

Metode akuntansi untuk transaksi yang belum selesai ini
adalah metode Simpanan (Deposit Method) .
Menurut metode simpanan, penjual melaporkan kas yang
diterima dari pembeli sebagai uang tanggungan atas kontrak dan
mengklasifikasikannya sebagai kewajiban (simpanan yang dapat
dikembalikan atau uang muka pelanggan) di neraca Tidak ada
pendapatan atau laba yang harus diakui sampai penjualan selesai.

Perbedaan utama antara metode cicilan dan metode
pemulihan biaya serta metode simpanan adalah bahwa dalam metode
cicilan dan pemulihan biaya penjual diasumsikan telah melaksanakan
kontrak, tetapi penagihan kas sangat tidak pasti. Dalam metode simpanan,
penjual belum melaksanakan kontrak dan tidak ada klaim yang sah.
Metode simpanan menunda mengakui penjualan sampai dapat dipastikan
bahwa suatu penjualan telah terjadi untuk tujuan akuntansi. Pengakuan
pendapatan ditangguhkan sampai terjadi suatu peristiwa di masa depan.
Jika belum ada pengalihan risiko dan imbalan kepemilikan yang mencukupi,
sekalipun simpanan telah diterima, maka pengakuan penjualan harus
ditunda sampai pengalihan yang memadai terjadi. Dalam pengertian itu,
metode simpanan bukanlah suatu metode pengakuan pendapatan seperti
metode cicilan dan pemulihan biaya.