Kelompok 3 Pengakuan Pendapatan Setelah Penyerahan
Pengakuan Pendapatan Setelah
Penyerahan
Akuntansi Keuangan Menengah II
Kelompok 3:
1. Zulham Efendi
(1603501021)
2. Firhan Saefa
Jamil
(1603501034)
3. Resty
Harmenawati
(1603501038)
4. Tita Puspita
(1603501042)
Pengakuan Pendapatan
Pendapatan
Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk
tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal
dari kontribusi penanam modal
Prinsip :
Pendapatan harus diakui ketika telah direalisasi : barang atau jasa telah
ditukarkan dengan kas atau klaim terhadap kas (Piutang)
Pendapatan harus diakui ketika telah diperoleh : secara subtansial telah
menyelesaikan apa yang seharusnya dikerjakan, atau jika proses perolehan telah
selesai atau hampir selesai
Pengakuan Pendapatan
LINGKUNGAN
TERKINI
PENGAKUAN
PENDAPATAN
SAAT
PENJUALAN
Pedoman
Pengakuan
Pendapatan
Penyimpang
an basis
penjualan
Persetujuan
Sales with
buyback
Penjualan
dengan hak
retur
PENGAKUAN
PENDAPATAN
SEBELUM
PENYERAHAN
Metode
Persentase
Penyelesaian
Metode Kontrak
Selesai
Rugi Kontrak
Jangka Panjang
Pengungkapan
PENGAKUAN
PENDAPATAN
SETELAH
PENYERAHAN
Metode
angsuran
Metode
Pemulihan
Kos
Metode
Deposit
Pengakuan Pendapatan
Setelah Penyerahan
Metode
penjualan
cicilan
atau
angsuran
Metode penjualan cicilan adalah metode pengakuan pendapatan yang lebih
menekankan PENAGIHAN daripada penjualan. Metode ini mengakui laba pada
periode penagihan dan bukan pada saat penjualan. Ungkapan penjualan cicilan
biasanya digunakan oleh akuntan dan lainnya untuk menjelaskan suatu jenis
penjualan yang pembayarannya diwajibkan dalam periode cicilan selama periode
waktu yang diperpanjang.
Menurut metode akuntansi cicilan, pengakuan laba ditangguhkan sampai periode
penagihan kas. Baik pendapatan maupun biaya-biaya penjualan diakui pada
periode penjualan tetapi laba kotor yang berkaitan ditangguhkan sampai pada
periode penagihan kas. Jadi, bukan penjualan yang ditangguhkan pada periode
penagihan ataupun biaya biaya serta beban yang berkaitan ditangguhkan, tetapi
hanya proporsi laba kotor yang ditangguhkan, yang setara dengan penundaan
penjualan dan harga pokok penjualan. Beban-beban lainnya, seperti beban
penjualan, beban administrasi, dan lainnya tidak ditangguhkan.
Contoh :
2002
2003
2004
$ 200,000
$ 250,000
$ 240,000
HPP Cicilan
150,000
190,000
168,000
Laba Kotor
$ 50,000
$ 60,000
$72,000
* 25 %
** 24 %
*** 30 %
$ 60,000
$100,000
$ 40,000
100,000
125,000
Penjualan Cicilan
Tingkat Laba Kotor dalam
Penjualan
Penerimaan Kas :
Penjualan tahun 2002
Penjualan tahun 2003
Penjualan tahun 2004
Ket :
*
$50,000
** $60,000
250,000
*** $ 72,000
240,000
80,000
: $200,000
:$
:$
200
2
Jurnal Umum
Piutang Dagang Cicilan
200,000
Penjualan Cicilan
200,000
(untuk mencatat penjualan cicilan tahun 2002)
Kas
60,000
Piutang Dagang Cicilan,2002
60,000
(untuk mencatat penagihan kas piutang cicilan)
Harga Pokok Penjualan Cicilan
Persediaan
150,000
150,000
(untuk mencatat HPP cicilan tahun 2002)
Penjualan Cicilan
Harga Pokok Penjualan Cicilan
Laba kotor yang ditangguhkan, 2002
50,000
200,000
150,000
(untuk menutup penjualan dan harga pokok tahun tsb)
Laba Kotor yang ditangguhkan, 2002
15,000
Laba Kotor yg direalisasi dlm penjualan cicilan
15,000
(untuk mencatat laba yang direalisasi 25 % x $ 60,000)
Laba Kotor yg direaliasasi dlm penjualan cicilan
Ikhtisar rugi-laba
(untuk menutup laba yang direalisasi)
15,000
15,000
Perhitungan realisasi laba kotor yang ditangguhkan
untuk tahun 2002 adalah sebagai berikut :
Tingkat Laba
25
%
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2002
$ 60,000
Laba Kotor yang direalisasi
15,000
Laba Kotor yang ditangguhkan ($50,000-$15,000)
35,000
200
3
Jurnal
Penjualan Dagang Cicilan, 2003
Penjualan Cicilan
250,000
250,000
(untuk mencatat penjualan cicilan tahun 2003)
Kas
200,000
Piutang Dagang Cicilan, 2002
Piutang Dagang Cicilan, 2003
100,000
100,000
(untuk mencatat penagihan kas piutang cicilan)
Harga Pokok Penjualan Cicilan
Persediaan
190,000
190,000
(untuk mencatat HPP cicilan tahun 2003)
Penjualan Cicilan
Harga Pokok Penjualan Cicilan
Laba Kotor yang ditangguhkan, 2003
250,000
190,000
60,000
(untuk menutup penjualan dan HPP )
Laba Kotor yang ditangguhkan 2002 (25%x$100,000)
Laba Kotor yang ditangguhkan 2003 (24%X$100,000)
Laba Kotor yg Direalisasi dlm penj. Cicilan
25,000
24,000
49,000
(untuk mencatat laba realisasi )
Laba Kotor yg direalisasi dlm penjualan cicilan
Ikhtisar rugi-laba
(untuk menutup laba yang direalisasi)
49,000
49,000
Perhitungan realisasi laba kotor yang ditangguhkan untuk
tahun 2003 adalah sebagai berikut :
Penjualan tahun berjalan (2003) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2003
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2003
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($60,000-$24,000)
24%
$100,000
24,000
36,000
Penjualan tahun sebelumnya (2002) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2002
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2002
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($35,000-$25,000)
25%
$100,000
25,000
10,000
Total Laba Kotor yang direalisasi di tahun 2003 :
Realisasi penagihan penjualan tahun 2002
Realisasi penagihan penjulalan tahun 2003
$25,000
$24,000
TOTAL
$49,000
2004
Maka perhitungan realisasi laba kotor yang ditangguhkan
untuk tahun 2004 adalah sebagai berikut :
Penjualan tahun berjalan (2004) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2004
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2004
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($72,000-$24,000)
30%
$80,000
24,000
48,000
Penjualan tahun sebelumnya (2003) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2003
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2003
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($36,000-$30,000)
24%
$125,000
30,000
6,000
Penjualan tahun sebelumnya (2002) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2002
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2002
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($10,000-$10,000)
25%
$40,000
10,000
-
Total Laba Kotor yang direalisasi di tahun 2004 :
Realisasi penagihan penjualan tahun 2002
Realisasi penagihan penjualan tahun 2003
Realisasi penagihan penjualan tahun 2004
TOTAL
$10,000
$30,000
$24,000
$ 64,000
Pengakuan Pendapatan
Setelah Penyerahan
Metode
cost
recovery
atau
pemulihan
biaya
Metode
Metode pemulihan
pemulihan biaya
biaya adalah
adalah metode
metode
pengakuan
pengakuan pendapatan
pendapatan dimana
dimana tidak
tidak ada
ada laba
laba
yang
diakui
sampai
pembayaran
kas
oleh
pembeli
yang diakui sampai pembayaran kas oleh pembeli
melebihi
melebihi harga
harga pokok
pokok barang
barang dagang
dagang yang
yang dijual.
dijual.
Sesudah
semua
kas
dipulihkan
kembali,
setiap
Sesudah semua kas dipulihkan kembali, setiap
tambahan
tambahan kas
kas yang
yang ditagih
ditagih akan
akan dimasukkan
dimasukkan
sebagai
sebagai laba
laba termasuk
termasuk perhitungan
perhitungan laba-rugi
laba-rugi
selama
periode
penjualan.
selama periode penjualan.
Contoh :
Pada awal tahun 1986 PT FM menjual persediaan dengan biaya Rp25.000 kepada PT
HC dengan harga Rp36.000 dengan pembayaran sebagai berikut:
1986
1987
1988
18.000
12.000
6.000
Apabila metode penutupan biaya digunakan dan pembayaran sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan, penerimaan kas, pendapatan, biaya, dan laba kotor diakui
sebagai berikut:
Kas yang diterima
Pendapatan yang diakui
Biaya barang terjual
Laba Kotor ditangguhkan
Laba kotor diakui
saldo laba kotor ditangguhkan
1986
18.000
36.000
25.000
11.000
0
11.000
1987
12.000
0
0
11.000
5.000
6.000
1988
6.000
0
0
6.000
6.000
0
198
6
Jurnal
Piutang Angsuran
Penjualan Angsuran
36.000
36.000
(untuk mencatat hasil penjualan angsuran)
Pada saat
penjualan
Biaya Barang yang Terjual
Persediaan Barang
25.000
Kas
18.000
(untuk mencatat biaya barang yang terjual)
Piutang Angsuran
25.000
18.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Pada saat akhir
tahun
Penjualan
Biaya Barang yang Terjual
Laba Kotor Ditangguhkan
36.000
25.000
11.000
(untuk menutup penjualan dan biaya barang yang terjual serta
mencatat laba kotor yang ditangguhkan)
Pada tahun 1987 dan 1988, laba kotor ditangguhkan akan direalisasi
setelah penerimaan kas melebihi jumlah biaya dengan jurnal sebagai
berikut:
Kas
12.000
Piutang Angsuran
12.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
1987
Laba Kotor Ditangguhkan
Laba Kotor Direalisasi
5.000
5.000
(untuk mengakui laba kotor karena penerimaan kas pada tahun 1987
telah melebihi biaya)
Kas
6.000
Piutang Angsuran
6.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran )
1988
Laba Kotor Ditangguhkan
Laba Kotor Direalisasi
6.000
(untuk mengakui laba kotor karena kas 1988)
6.000
Pengakuan Pendapatan Setelah Penyerahan
Metode
Deposit
Di perusahaan-perusahaan pengembang real estate, ada
kalanya terjadi transaksi penjualan property dengan kondisi
tertentu. Misalnya:
“Pembeli membayar uang muka sebesar 30%, akan tetapi
berhak untuk menerima kembali uang muka tersebut jika pembeli
memutuskan untuk membatalkan pembelian sampai pada batas
waktu tertentu.”
Untuk penjualan seperti ini, pengembang tidak dibenarkan
untuk mengakui pendapatan (atas penjualan tersebut), sampai
dengan batas waktu masa berlakunya pembatalan terlewati. Untuk
sementara, uang muka yang diterima tersebut diakui sebagai
“Perskot” (Deposit) dalam kelompok kewajiban di Neraca.
Metode akuntansi untuk transaksi yang belum selesai ini
adalah metode Simpanan (Deposit Method) .
Menurut metode simpanan, penjual melaporkan kas yang
diterima dari pembeli sebagai uang tanggungan atas kontrak dan
mengklasifikasikannya sebagai kewajiban (simpanan yang dapat
dikembalikan atau uang muka pelanggan) di neraca Tidak ada
pendapatan atau laba yang harus diakui sampai penjualan selesai.
Perbedaan utama antara metode cicilan dan metode
pemulihan biaya serta metode simpanan adalah bahwa dalam metode
cicilan dan pemulihan biaya penjual diasumsikan telah melaksanakan
kontrak, tetapi penagihan kas sangat tidak pasti. Dalam metode simpanan,
penjual belum melaksanakan kontrak dan tidak ada klaim yang sah.
Metode simpanan menunda mengakui penjualan sampai dapat dipastikan
bahwa suatu penjualan telah terjadi untuk tujuan akuntansi. Pengakuan
pendapatan ditangguhkan sampai terjadi suatu peristiwa di masa depan.
Jika belum ada pengalihan risiko dan imbalan kepemilikan yang mencukupi,
sekalipun simpanan telah diterima, maka pengakuan penjualan harus
ditunda sampai pengalihan yang memadai terjadi. Dalam pengertian itu,
metode simpanan bukanlah suatu metode pengakuan pendapatan seperti
metode cicilan dan pemulihan biaya.
Penyerahan
Akuntansi Keuangan Menengah II
Kelompok 3:
1. Zulham Efendi
(1603501021)
2. Firhan Saefa
Jamil
(1603501034)
3. Resty
Harmenawati
(1603501038)
4. Tita Puspita
(1603501042)
Pengakuan Pendapatan
Pendapatan
Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk
tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal
dari kontribusi penanam modal
Prinsip :
Pendapatan harus diakui ketika telah direalisasi : barang atau jasa telah
ditukarkan dengan kas atau klaim terhadap kas (Piutang)
Pendapatan harus diakui ketika telah diperoleh : secara subtansial telah
menyelesaikan apa yang seharusnya dikerjakan, atau jika proses perolehan telah
selesai atau hampir selesai
Pengakuan Pendapatan
LINGKUNGAN
TERKINI
PENGAKUAN
PENDAPATAN
SAAT
PENJUALAN
Pedoman
Pengakuan
Pendapatan
Penyimpang
an basis
penjualan
Persetujuan
Sales with
buyback
Penjualan
dengan hak
retur
PENGAKUAN
PENDAPATAN
SEBELUM
PENYERAHAN
Metode
Persentase
Penyelesaian
Metode Kontrak
Selesai
Rugi Kontrak
Jangka Panjang
Pengungkapan
PENGAKUAN
PENDAPATAN
SETELAH
PENYERAHAN
Metode
angsuran
Metode
Pemulihan
Kos
Metode
Deposit
Pengakuan Pendapatan
Setelah Penyerahan
Metode
penjualan
cicilan
atau
angsuran
Metode penjualan cicilan adalah metode pengakuan pendapatan yang lebih
menekankan PENAGIHAN daripada penjualan. Metode ini mengakui laba pada
periode penagihan dan bukan pada saat penjualan. Ungkapan penjualan cicilan
biasanya digunakan oleh akuntan dan lainnya untuk menjelaskan suatu jenis
penjualan yang pembayarannya diwajibkan dalam periode cicilan selama periode
waktu yang diperpanjang.
Menurut metode akuntansi cicilan, pengakuan laba ditangguhkan sampai periode
penagihan kas. Baik pendapatan maupun biaya-biaya penjualan diakui pada
periode penjualan tetapi laba kotor yang berkaitan ditangguhkan sampai pada
periode penagihan kas. Jadi, bukan penjualan yang ditangguhkan pada periode
penagihan ataupun biaya biaya serta beban yang berkaitan ditangguhkan, tetapi
hanya proporsi laba kotor yang ditangguhkan, yang setara dengan penundaan
penjualan dan harga pokok penjualan. Beban-beban lainnya, seperti beban
penjualan, beban administrasi, dan lainnya tidak ditangguhkan.
Contoh :
2002
2003
2004
$ 200,000
$ 250,000
$ 240,000
HPP Cicilan
150,000
190,000
168,000
Laba Kotor
$ 50,000
$ 60,000
$72,000
* 25 %
** 24 %
*** 30 %
$ 60,000
$100,000
$ 40,000
100,000
125,000
Penjualan Cicilan
Tingkat Laba Kotor dalam
Penjualan
Penerimaan Kas :
Penjualan tahun 2002
Penjualan tahun 2003
Penjualan tahun 2004
Ket :
*
$50,000
** $60,000
250,000
*** $ 72,000
240,000
80,000
: $200,000
:$
:$
200
2
Jurnal Umum
Piutang Dagang Cicilan
200,000
Penjualan Cicilan
200,000
(untuk mencatat penjualan cicilan tahun 2002)
Kas
60,000
Piutang Dagang Cicilan,2002
60,000
(untuk mencatat penagihan kas piutang cicilan)
Harga Pokok Penjualan Cicilan
Persediaan
150,000
150,000
(untuk mencatat HPP cicilan tahun 2002)
Penjualan Cicilan
Harga Pokok Penjualan Cicilan
Laba kotor yang ditangguhkan, 2002
50,000
200,000
150,000
(untuk menutup penjualan dan harga pokok tahun tsb)
Laba Kotor yang ditangguhkan, 2002
15,000
Laba Kotor yg direalisasi dlm penjualan cicilan
15,000
(untuk mencatat laba yang direalisasi 25 % x $ 60,000)
Laba Kotor yg direaliasasi dlm penjualan cicilan
Ikhtisar rugi-laba
(untuk menutup laba yang direalisasi)
15,000
15,000
Perhitungan realisasi laba kotor yang ditangguhkan
untuk tahun 2002 adalah sebagai berikut :
Tingkat Laba
25
%
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2002
$ 60,000
Laba Kotor yang direalisasi
15,000
Laba Kotor yang ditangguhkan ($50,000-$15,000)
35,000
200
3
Jurnal
Penjualan Dagang Cicilan, 2003
Penjualan Cicilan
250,000
250,000
(untuk mencatat penjualan cicilan tahun 2003)
Kas
200,000
Piutang Dagang Cicilan, 2002
Piutang Dagang Cicilan, 2003
100,000
100,000
(untuk mencatat penagihan kas piutang cicilan)
Harga Pokok Penjualan Cicilan
Persediaan
190,000
190,000
(untuk mencatat HPP cicilan tahun 2003)
Penjualan Cicilan
Harga Pokok Penjualan Cicilan
Laba Kotor yang ditangguhkan, 2003
250,000
190,000
60,000
(untuk menutup penjualan dan HPP )
Laba Kotor yang ditangguhkan 2002 (25%x$100,000)
Laba Kotor yang ditangguhkan 2003 (24%X$100,000)
Laba Kotor yg Direalisasi dlm penj. Cicilan
25,000
24,000
49,000
(untuk mencatat laba realisasi )
Laba Kotor yg direalisasi dlm penjualan cicilan
Ikhtisar rugi-laba
(untuk menutup laba yang direalisasi)
49,000
49,000
Perhitungan realisasi laba kotor yang ditangguhkan untuk
tahun 2003 adalah sebagai berikut :
Penjualan tahun berjalan (2003) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2003
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2003
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($60,000-$24,000)
24%
$100,000
24,000
36,000
Penjualan tahun sebelumnya (2002) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2002
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2002
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($35,000-$25,000)
25%
$100,000
25,000
10,000
Total Laba Kotor yang direalisasi di tahun 2003 :
Realisasi penagihan penjualan tahun 2002
Realisasi penagihan penjulalan tahun 2003
$25,000
$24,000
TOTAL
$49,000
2004
Maka perhitungan realisasi laba kotor yang ditangguhkan
untuk tahun 2004 adalah sebagai berikut :
Penjualan tahun berjalan (2004) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2004
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2004
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($72,000-$24,000)
30%
$80,000
24,000
48,000
Penjualan tahun sebelumnya (2003) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2003
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2003
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($36,000-$30,000)
24%
$125,000
30,000
6,000
Penjualan tahun sebelumnya (2002) :
Tingkat Laba Kotor tahun 2002
Kas yang ditagih dari penjualan tahun 2002
Laba Kotor yang direalisasi
Laba Kotor yang ditangguhkan ($10,000-$10,000)
25%
$40,000
10,000
-
Total Laba Kotor yang direalisasi di tahun 2004 :
Realisasi penagihan penjualan tahun 2002
Realisasi penagihan penjualan tahun 2003
Realisasi penagihan penjualan tahun 2004
TOTAL
$10,000
$30,000
$24,000
$ 64,000
Pengakuan Pendapatan
Setelah Penyerahan
Metode
cost
recovery
atau
pemulihan
biaya
Metode
Metode pemulihan
pemulihan biaya
biaya adalah
adalah metode
metode
pengakuan
pengakuan pendapatan
pendapatan dimana
dimana tidak
tidak ada
ada laba
laba
yang
diakui
sampai
pembayaran
kas
oleh
pembeli
yang diakui sampai pembayaran kas oleh pembeli
melebihi
melebihi harga
harga pokok
pokok barang
barang dagang
dagang yang
yang dijual.
dijual.
Sesudah
semua
kas
dipulihkan
kembali,
setiap
Sesudah semua kas dipulihkan kembali, setiap
tambahan
tambahan kas
kas yang
yang ditagih
ditagih akan
akan dimasukkan
dimasukkan
sebagai
sebagai laba
laba termasuk
termasuk perhitungan
perhitungan laba-rugi
laba-rugi
selama
periode
penjualan.
selama periode penjualan.
Contoh :
Pada awal tahun 1986 PT FM menjual persediaan dengan biaya Rp25.000 kepada PT
HC dengan harga Rp36.000 dengan pembayaran sebagai berikut:
1986
1987
1988
18.000
12.000
6.000
Apabila metode penutupan biaya digunakan dan pembayaran sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan, penerimaan kas, pendapatan, biaya, dan laba kotor diakui
sebagai berikut:
Kas yang diterima
Pendapatan yang diakui
Biaya barang terjual
Laba Kotor ditangguhkan
Laba kotor diakui
saldo laba kotor ditangguhkan
1986
18.000
36.000
25.000
11.000
0
11.000
1987
12.000
0
0
11.000
5.000
6.000
1988
6.000
0
0
6.000
6.000
0
198
6
Jurnal
Piutang Angsuran
Penjualan Angsuran
36.000
36.000
(untuk mencatat hasil penjualan angsuran)
Pada saat
penjualan
Biaya Barang yang Terjual
Persediaan Barang
25.000
Kas
18.000
(untuk mencatat biaya barang yang terjual)
Piutang Angsuran
25.000
18.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Pada saat akhir
tahun
Penjualan
Biaya Barang yang Terjual
Laba Kotor Ditangguhkan
36.000
25.000
11.000
(untuk menutup penjualan dan biaya barang yang terjual serta
mencatat laba kotor yang ditangguhkan)
Pada tahun 1987 dan 1988, laba kotor ditangguhkan akan direalisasi
setelah penerimaan kas melebihi jumlah biaya dengan jurnal sebagai
berikut:
Kas
12.000
Piutang Angsuran
12.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
1987
Laba Kotor Ditangguhkan
Laba Kotor Direalisasi
5.000
5.000
(untuk mengakui laba kotor karena penerimaan kas pada tahun 1987
telah melebihi biaya)
Kas
6.000
Piutang Angsuran
6.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran )
1988
Laba Kotor Ditangguhkan
Laba Kotor Direalisasi
6.000
(untuk mengakui laba kotor karena kas 1988)
6.000
Pengakuan Pendapatan Setelah Penyerahan
Metode
Deposit
Di perusahaan-perusahaan pengembang real estate, ada
kalanya terjadi transaksi penjualan property dengan kondisi
tertentu. Misalnya:
“Pembeli membayar uang muka sebesar 30%, akan tetapi
berhak untuk menerima kembali uang muka tersebut jika pembeli
memutuskan untuk membatalkan pembelian sampai pada batas
waktu tertentu.”
Untuk penjualan seperti ini, pengembang tidak dibenarkan
untuk mengakui pendapatan (atas penjualan tersebut), sampai
dengan batas waktu masa berlakunya pembatalan terlewati. Untuk
sementara, uang muka yang diterima tersebut diakui sebagai
“Perskot” (Deposit) dalam kelompok kewajiban di Neraca.
Metode akuntansi untuk transaksi yang belum selesai ini
adalah metode Simpanan (Deposit Method) .
Menurut metode simpanan, penjual melaporkan kas yang
diterima dari pembeli sebagai uang tanggungan atas kontrak dan
mengklasifikasikannya sebagai kewajiban (simpanan yang dapat
dikembalikan atau uang muka pelanggan) di neraca Tidak ada
pendapatan atau laba yang harus diakui sampai penjualan selesai.
Perbedaan utama antara metode cicilan dan metode
pemulihan biaya serta metode simpanan adalah bahwa dalam metode
cicilan dan pemulihan biaya penjual diasumsikan telah melaksanakan
kontrak, tetapi penagihan kas sangat tidak pasti. Dalam metode simpanan,
penjual belum melaksanakan kontrak dan tidak ada klaim yang sah.
Metode simpanan menunda mengakui penjualan sampai dapat dipastikan
bahwa suatu penjualan telah terjadi untuk tujuan akuntansi. Pengakuan
pendapatan ditangguhkan sampai terjadi suatu peristiwa di masa depan.
Jika belum ada pengalihan risiko dan imbalan kepemilikan yang mencukupi,
sekalipun simpanan telah diterima, maka pengakuan penjualan harus
ditunda sampai pengalihan yang memadai terjadi. Dalam pengertian itu,
metode simpanan bukanlah suatu metode pengakuan pendapatan seperti
metode cicilan dan pemulihan biaya.