: Sistem Informasi Penelitian Universitas Kristen Satya Wacana J01621
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa
Volume 3, Nomor 1, April 2017
PENGGUNAAN PORTOFOLIO DALAM PERKULIAHAN
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Indri Anugraheni
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana
email: indri.anugraheni@staff.uksw.edu
Abstract: This study aimed to describe the use of portfolios in the course of learning by
using a portfolio assessment. The portfolio is a collection of the work of a student as a
result of the implementation of performance tasks during the lectures given by the lecture
with students, as part of efforts to achieve the course objectives. The tasks related to the
assessment of products packaged in the form of portfolio. The use of portfolios in the
lecture aims to improve student results in lectures learning assessment. This research is a
classroom action research. The instrument used in this study was the test, and the
feedback sheet. This study uses data analysis techniques of qualitative and quantitative
descriptive. The results showed that the learning process by using a portfolio can improve
learning outcomes in lectures. This is evidenced by the increase in cognitive learning
outcomes (tests and products), and the affective domain. The average results for cognitive
learning in cycle 1 at 61.22 and the average in cycle 2 at 78.29. the increase of the
average learning outcomes in the first cycle and the second cycle was 17.07. While the
learning outcomes in the affective domain are in good criteria, it is shown from the results
of student feedback.
Keywords: portfolio, learning assessment, cognitive and affective learning outcomes
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan penggunaan portofolio dalam
perkuliahan penilaian pembelajaran. Portofolio merupakan kumpulan karya seorang
mahasiswa sebagai hasil pelaksanaan tugas-tugas kinerja selama perkuliahan yang
ditentukan oleh dosen bersama mahasiswa, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan
perkuliahan. Tugas-tugas tersebut terkait dengan penilaian produk yang dikemas dalam
bentuk portofolio. Penggunaan portofolio dalam
perkuliahan bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam perkuliahan penilaian pembelajaran.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan kelas. Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes dan lembar umpan balik. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
melalui proses belajar mengajar dengan menggunakan portofolio dapat meningkatkan
hasil belajar dalam perkuliahan. Hal ini terbukti dengan peningkatan hasil belajar ranah
kognitif (tes dan produk) dan ranah afektif .Rata-rata hasil belajar untuk ranah kognitif
pada siklus 1 sebesar 61,22 dan rata-rata pada siklus 2 sebesar 78,29. Peningkatan ratarata hasil belajar pada siklus I dan Siklus 2 sebesar 17,07. Sedangkan hasil belajar pada
ranah afektif berada pada kriteria baik, hal ini ditunjukkan dari hasil umpan balik
mahasiswa.
Kata kunci: portofolio, penilaian pembelajaran, hasil belajar kognitif dan afektif
246
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017
Pendahuluan
berjalan di Indonesia, baik di tingkat SD,
Hasil survei Political and Economic
SMP, SMA dan ditingkat Perguruan
Risk Consultant (PERC), menunjukkan
Tinggi.
bahwa kualitas pendidikan di Indonesia
pendidikan dilihat dari peringkat yang
berada pada urutan ke-12 dari 12 negara
diperoleh pendidikan di Indonesia dengan
di Asia. Indonesia berada di bawah
Negara-negara lain. Untuk menghasilkan
Vietnam.
yang
pendidikan yang berkualitas maka proses
dilaporkan The World Economic Forum
pendidikan sangat diperhatikan. Proses
Swedia
pendidikan akan bermutu jika seluruh
Sedangkan
(2000),
Data
menyatakan
bahwa
Sedangkan
kualitas
Indonesia masih memiliki daya saing
komponen
yang rendah, dimana Indonesia hanya
proses pendidikan itu sendiri.
pendidikan
terlibat
hasil
dalam
menduduki urutan ke-37 dari 57 negara
Proses pendidikan dipengaruhi oleh
yang disurvei di dunia. Hal ini disebabkan
banyak faktor antara lain: input peserta
karena rendahnya mutu pendidikan di
didik, sarana dan prasarana pendidikan,
Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan
bahan ajar, administrasi, sumber daya
di Indonesia adalah masalah efektifitas,
manusia
efisiensi
mendukung terciptanya suasana yang
dan
pengajaran.
standarisasi
Permasalahan
dalam
lain
yang
(pendidiknya)
kondusif.
Proses
muncul yaitu: rendahnya sarana fisik di
memperhatikan
Indonesia, rendahnya kualitas guru yang
diharapkan
ada
peserta
di
Indonesia,
kurangnya
yang
pendidikan
komponen
mampu
didik
mampu
yang
pendidikan
menghasilkan
yang
berkualitas.
kesejahteraan bagi guru di Indonesia,
Pendidikan mempunyai peranan penting
biaya pendidikan yang mahal, prestasi
dalam menghasilkan generasi muda yang
belajar
mempunyai kualitas. Oleh karena itu,
siswa
yang
masih
kurang,
kesempatan pendidikan yang merata dari
pendidik
warga Indonesia, rendahnya relevansi
meningkatkan kualitas, kreativitas, dan
pendidikan yang ada dengan kebutuhan
mengembangkan potensi yang ada pada
yang ada di lapangan.
peserta didik.
Kualitas suatu pendidikan dapat
mempunyai
Pendidik
tugas
mampu
dalam
mengeser
dilihat dari proses pendidikan dan hasil
paradigma proses pendidikan yaitu dari
pendidikan. Kualitas proses pendidikan
paradigma
dilihat dari pelaksanaan pendidikan yang
pembelajaran. Mengacu pada standar
247
pengajaran
ke
paradigma
Penggunaan Portofolio Dalam Perkuliahan Penilaian Pembelajaran
proses
pendidikan,
pembelajaran
agar
dapat
memfasilitasi
proses
orang tua/wali siswa dan guru lain, dan
membantu
mempercepat pertumbuhan konsep diri
pengembangan
potensi
anak didik, maka diperlukan
pembelajaran
proses
mengarah
Pengertian
portofolio
seperti
itu
pada
diadopsi ke dalam sistem pendidikan, dan
penekanan aktivitas peserta didik dan
secara khusus diadopsi menjadi salah
pergeseran
belajar
satu alat penilaian, khususnya untuk
kearah peserta didik sehingga peserta
menilai (1) proses belajar, (2) hasil
didik
potensi
belajar, atau (3) proses dan hasil belajar
yang dimiliki. Oleh karena itu dalam
peserta didik (Cole, Ryan, dan Kick, 1995
proses pengajaran pendidik perlunya
via Surapranata dan Hatta, 2004: 46;
memilih kegiatan-kegiatan yang mampu
Depdiknas, 2004: 9).
dapat
yang
positif pada siswa.”
tanggung
jawab
mengembangkan
menumbuhkan
tingkat
pemahaman
Hanya perlu dicatat bahwa penilaian
peserta didik. Kegiatan-kegiatan tersebut
pembelajaran dengan portofolio tidak
mampu
boleh
menumbuhkan
pemahaman
meniadakan
penilaian
dengan
mahasiswa, serta mampu menumbuhkan
cara-cara lain, misalnya, dengan tes,
sikap tanggung jawab dan kemandirian
perbuatan,
mahasiswa.
Budimansyah
Portofolio merupakan salah satu
atau
yang
lain.
Menurut
(2003:
9),
“Model
pembelajaran
berbasis
portofolio
kegiatan yang mampu menumbuhkan
dilandasi oleh pemikiran empat pilar
pemahaman
pendidikan
mahasiswa/siswa
dalam
belajar
mengetahui
(learning to know), belajar melakukan
pembelajaran. Menurut Kusaeri (2014:
“Penilaian
yaitu
digunakan
(learning to do), belajar menulis menjadi
untuk mencapai beberapa tujuan sebagai
diri sendiri (learning to be), dan belajar
berikut:
hidup dalam kebersamaan (learning to
127),
portofolio
pendidik
perkembangan
pendidik
yang
mengetahui
dialami
siswa,
mendokumentasikan
proses
live together).”
Lee (2005) menjelaskan bahwa,
pembelajaran yang berlangsung, pendidik
“Portofolio
memberikan
prestasi
menunjukkan
baik,
pendidik
prestasi, ketrampilan, dan sikap.” Hasil
efektivitas
proses
belajar (Nana, 1991: 1), ”Merupakan
pembelajaran, bertukar informasi dengan
realisasi atau pemekaran dari kecakapan-
kerja
siswa
meningkatkan
perhatian
yang
pada
248
adalah
kompilasi
kemajuan
bukti
akademik,
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017
kecakapan potensial atau kapasitas yang
bentuk
dimiliki seseorang.” Penguasaan hasil
digunakan dalam penelian ini berupa
belajar oleh seseorang dapat dilihat dari
tugas-tugas yang diberikan dosen kepada
perilakunya, baik perilaku dalam bentuk
mahasiswa. Berbeda dengan penelitian-
penguasaan pengetahuan, ketrampilan
penelitian
berfikir
digunakan untuk mengimplementasikan
maupun
ketrampilan
motorik.
portofolio.
Portofolio
sebelumnya,
yang
portofolio
ini
Hampir sebagian besar dari kegiatan atau
materi-materi
perilaku yang diperlihatkan seseorang
penilaian pembelajaran. Penelitian ini
merupakan hasil belajar.
berfokus
pada
tugas-tugas
yang
diberikan
kepada
mahasiswa.
Tugas
Dari beberapa pendapat tersebut,
maka
dapat
adalah
dikaji
kumpulan
bahwa
portofolio
pada
perkuliahan
tersebut berupa implementasi penilaian
yang
pembelajaran yang berupa tes dan non
dosen/guru secara periodik
tes. Implementasi penilaian pembelajaran
yang dapat digunakan untuk mengukur
berupa tes, dimana mahasiswa membuat
kemampuan
soal
diberikan
tugas-tugas
yang
hasil
belajar
tes.
Sedangkan
implementasi
mahasiswa/siswa pada ranah kognitif,
pembelajaran berupa non tes, mahasiswa
afektif, dan psikomotorik. Pada ranah
membuat
kognitif
penilaian performance, rubrik penilaian
mengukur
kemampuan
mahasiswa/siswa pada dimensi yaitu:
mengingat
(C1),
(angket),
rubric
produk maupun rubrik penilaian proses.
(C2),
Di perguruan tinggi hasil belajar ini
menerapkan (C3), menganalisis (C4),
dapat dilihat dari penguasaan mahasiswa
mengevaluasi (C5), dan Mencipta (C6).
pada mata kuliah yang ditempuhnya.
Pada
Tingkat penguasaan perkuliahan atau
ranah
kemampuan
memahami
kuesioner
afektif
sikap
mengukur
mahasiswa/siswa
hasil
belajar
dalam
perkuliahan
dalam
mengikikuti
dilambangkan dengan angka ataupun
perkuliahan/pembelajaran.
Sedangkan
huruf. Hasil belajar siswa dapat diukur
mengukur
dengan menggunakan tes hasil belajar
pada
ranah
kemampuan
psikomotorik
mahasiswa
pada
atau
tes
prestasi
belajar
ataupun
achievement test. Dalam tes hasil belajar
keterampilan.
Portofolio merupakan tugas-tugas
diperlukan tes baku atau tes standar. Dan
yang diberikan dosen kepada mahasiswa
tes hasil belajar ini biasanya disusun dan
secara periodik dan dikumpulkan dalam
dibuat sendiri oleh guru. Hasil belajar
249
Penggunaan Portofolio Dalam Perkuliahan Penilaian Pembelajaran
juga tidak lepas dengan proses belajar.
Pendidikan
mempunyai
pembelajaran. Kesulitan-kesulitan yang
peranan
dialami mahasiswa dalam perkuliahan
penting bagi kemajuan sebuah bangsa.
penilaian
Pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu
mahasiswa
pendidikan
mengimplementasikan
formal
dan
pendidikan
pembelajaran
adalah
belum
dapat
materi-materi
nonformal. Pendidikan formal adalah jalur
perkuliahan penilaian pembelajaran. Hal
pendidikan yang terstruktur, berjenjang
ini ditunjukan dari masih rendahnya
yang
pemahaman
terdiri
dari
pendidikan
dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan
mahasiswa
dalam
perkuliahan penilaian.
tinggi (Undang-Undang No. 26, 2016).
Portofolio
merupakan
penilaian
Perguruan tinggi merupakan salah satu
yang dilakukan untuk melihat proses dan
pendidikan formal. Pelaksanaan kegiatan
hasil belajar mahasiswa. Model penilaian
pembelajaran di Perguruan Tinggi adalah
portofolio menekankan pada aktivitas
dosen dan mahasiswa.
mahasiswa dan memberikan ruang yang
kegiatan
luas bagi mahasiswa untuk memberikan
perkuliahan antara dosen dan mahasiswa
respon terhadap suatu tugas dengan
diharapkan
menggunakan
Di
perguruan
tinggi,
mampu
pembelajaran
menciptakan
yang
caranya
sendiri dalam
batasan waktu yang sudah ditentukan.
menarik,
Penilaian
menyenangkan, serta interaksi yang baik
pembelajaran
antara dosen dan mahasiswa. Kualitas
(assessment) merupakan
pendidikan di perguruan tinggi menjadi
yang wajib ditempuh oleh mahasiswa
tanggung
khususnya
yang
mengambil
dosen dalam membentuk generasi muda.
Guru
Sekolah
Generasi muda adalah penerus bagi
karena itu, mahasiswa perlu menguasai
pendidikan
materi-materi yang diajarkan pada mata
jawab
di
pendidik
Indonesia.
Perguruan
Tinggi mempunyai tanggung jawab untuk
kuliah.
membentuk
memahami
generasi
muda
yang
jurusan
Dasar
Banyak
Pendidikan
(PGSD).
mahasiswa
teori-teori
yang
Oleh
yang
diajarkan
pada mata kuliah penilaian perkuliahan
berkualitas.
tetapi masih banyak mahasiswa yang
Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan dosen, ditemukan bahwa masih
mengalami
banyak
mengimplementasikan
mahasiswa
mata kuliah
yang
mengalami
kesulitan
dalam
materi-materi
pada mata kuliah penilaian pembelajaran.
kesulitan dalam perkuliahan penilaian
250
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017
Oleh
karena
itu,
pemahaman
peningkatkan
mahasiswa
mengimplementasikan
dalam
dilaksanakan.
dalam
(3)
perlu
menggunakan
portofolio dalam perkuliahan membantu
mahasiswa
dalam
implementasi
dari
tertulis
mahasiswa
yang
diperoleh dari hasil wawancara tertulis;
dengan
portofolio
Dengan
pernyataan
materi-materi
pembelajaran
menggunakan
melalui teknik studi dokumentasi; (2)
dan
hasil
observasi
pelaksanaan
perkuliahan
pembelajaran
dengan
proses
penilaian
menggunakan
portofolio.
memahami
Dalam
menggunakan
portofolio,
peneliti menentukan masalah, planning
materi-materi
perkuliahan dalam bentuk tugas-tugas
(perencanaan),
yang dikumpulkan.
observing (observasi), serta reflecting
(refleksi).
Metode
action
Setiap
(tindakan),
siklus/pentahapan
tindakan meliputi perencanan, tindakan,
Penelitian
yang
dilakukan
ini
observasi
dan
refleksi.
Teknik
merupakan penelitian tindakan kelas,
pengumpulan
yang
meningkatkan
dalam penelitian ini adalah tes dan non
proses dan hasil belajar mahasiswa.
tes. Tes berupa soal tes yang digunakan
Penelitian
untuk
dirancang
ini
untuk
dilakukan
dengan
data
yang
menggukur
digunakan
hasil
belajar
menggunakan pendekatan kualitatif yang
mahasiswa pada ranah kognitif, Non tes
melakukan pengamatan secara langsung
berupa
terhadap perlakuan yang diteliti dengan
mengukur ranah afektif mahasiswa .
lembar
umpan
balik
untuk
rancangan penelitian tindakan partisipan.
Hasil dan Pembahasan
Peneliti berpartisipasi aktif dan terlibat
langsung dalam proses penelitian sejak
Indikator keberhasian yang dicapai
awal serta memberikan kerangka kerja
dalam penelitian ini adalah mahasiswa
secara teratur dan sistematis tentang
diharapkan
model asesmen portofolio.
mengimplementasikan
mampu
materi-materi
Data yang dijaring dalam penelitian
penilaian pembelajaran dalam bentuk
ini adalah: (1) hasil pekerjaan mahasiswa
portofolio. Hasil belajar mahasiswa pada
yang berupa: Catatan pelajaran, latihan
perkuliahan
soal, kuis, pekerjaan rumah, dan lain-lain
menunjukan peningkatan. Hal ini dilihat
yang terdokumentasi dalam portofolio
dari
251
nilai
penilaian
rata-rata
yang
portofolio
diperoleh
Penggunaan Portofolio Dalam Perkuliahan Penilaian Pembelajaran
mahasiswa.
sebagai bukti bahwa mahasiswa telah
Hasil lembar umpan balik yang diisi
mahasiswa
menunjukkan
melakukan
bahwa
proses
portofolio
perkuliahan
menunjukkan
hasil
dan
belajar
penilaian proses dan hasil belajar pada
mahasiswa. Dosen menggunkan penilian
mata
produk
kuliah
penilaian
pembelajaran
dalam
menilai
portofolio.
dengan menggunakan portofolio telah
Portofolio mahasiswa ini dapat menjadi
memberikan dampak yang positif dalam
dokumen
kegiatan
Berdasarkan
tingkat keberhasilan mahasiswa dalam
mahasiswa
periode waktu tertentu. Kalimat di atas
menunjukan bahwa, portofolio mampu
terlalu panjang sehingga kurang jelas
meningkatkan
maksudnya, perlu di teliti lagi dan dirinci.
hasil
pembelajaran.
umpan
balik
pemahaman
konsep
pribadi
mahasiswa pada mata kuliah penilaian
Perkuliahan
pembelajaran.
portofolio
implementasi
portofolio
yang
dengan
mampu
menunjukkan
menggunakan
meningkatkan
mampu menumbuhkan tanggung jawab
pemahaman mahasiswa pada materi-
mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-
materi yang diajarkan.
tugas yang diberikan. Kumpulan tugas
mahasiswa
yang
terdapat
Materi-materi
dalam
diberikan
yang
kepada
diajarkan
mahasiswa
berupa
portofolio merupakan bukti-bukti yang
tugas-tugas
dapat menunjukkan bahwa mahasiswa
secara
telah
kegiatan
hasil belajar mahasiswa pada ranah
portofolio
afektif. Tugas-tugas yang diberikan dosen
menunjukan sejauh mana pemahaman
berupa implementasi yang terkait dengan
konsep
materi penilaian pembelajaran. Tugas-
melaksanakan
pembelajaran.
materi
Selain
mahasiswa
itu,
terhadap
materi-
pada
mata
kuliah
penilaian
pembelajaran.
Hasil
portofolio
tugas
dalam
peridik
bentuk
mampu
tersebut
portofolio
meningkatkan
seperti:
pembuatan
yang
instrumen tes dan non tes. Mahasiswa
keaktifan
membuat intrumen non tes seperti: kisi-
portofolio
kisis soal, lembar soal dan lembar
dengan memberikan penugasan kepada
penilaian soal. Sedangkan intrumen non
mahasiswa mampu menilai hasil karya
tes yang dibuat mahasiswa seperti: kisi-
mahasiswa.
kisi
dikumpulkan
mahasiswa.
sebagai
bukti
Penggunaan
Hasil karya mahasiswa dikumpilkan
dalam
bentuk
portofolio.
kuesioner/angket,
kuesioner/angket,
Portofolio
observasi,
252
lembar
kisi-kisi
observasi,
lembar
lembar
kisi-kisi
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017
wawancara, dan lembar wawancara.
Pembelajaran
menggunakan
dengan
dengan
portofolio
lancar
kemudian
dan
reliabilitasnya.
dilaksanakan
sesuai
diuji
validitas
dan
Mahasiswa
mampu
mempu membuat alat ukur tes dalam
dengan
pembelajaran.
mahasiswa
semakin
rancangan pembelajaran yang sudah
paham bahawa alat ukur tes digunakan
direncanakan. Berdasarkan hasil resfleksi
untuk mengukur kemampuan peserta
semua kegiatan terlaksana dengan baik.
didik pada ranah kognitif.
Implementasi
penggunaan
portofolio
Hasil
peningkatan
hasil
belajar
yang dilaksanakan dalam perkuliahan
mahasiswa
penilaian
portofolio pada ranah kognitif dan afektif.
pembelajaran
mampu
dengan
menggunakan
menumbuhkan pemahaman mahasiswa.
Hasil observasi pelaksanaan perkuliah
Hasil pelaksanaan perkuliahan dengan
siklus
menggunakan portofolio.
mahasiswa
Hasil
2.
Dosen
memberikan
tugas
mengimplementasikan
observasi
Pelaksanaan
penilaian pembelajran yang berbentuk
penialian
pembelajaran,
non tes. Penilaian pembelajaran yang
siklus 1. Dosen memberikan tugas-tugas
berbentuk non tes seperti: kuesioner
kepada mahasiswa terkait materi yang
(angket), rubric penilaian performance,
dijarkan.
yang
rubric penilaian produk, rubric penilaian
dalam
proses. Mahasiswa membuat kisi-kisi
mengimplementasikan penilaian kepada
kuesioner (angket) yang mengacu pada
peserta didik. Oleh karena itu, dosen
teori yang akan digunakan, kemudian
mencoba memberikan tugas-tugas yang
baru membuat lembar kuesioner dalam
terkait dengan penilaian berebentuk tes
bentuk folio. Mahasiswa juga membuat
dan non tes. Penilaian yang berbentuk
implementasi dari rubric penilaian. Rubric
implementasi
penilaian
perkuliahan
mahasiswa
mengalami
mengkaji
banyak
kesulitan
tes,
standar
mahaiswa
diminta
kompetensi
dan
untuk
mengukur
kemampuan peserta didik pada ranah
kompetensi dasar, kemudian mahasiswa
diminta
digunakan
afektif maupun psikomotorik.
membuat kisi-kisis soal tes.
Dari hasil observasi yang dilakukan
Setelah mahasiswa membuat kisi-kisi
menunjukkan hawa mahasiswa dapat
soal tes berdasarkan taksonomi Bloom,
mengimplementasikan penilaian tes dan
mahasiswa membuat lembar soal. Dari
non tes. Mahasiswa mampu membuat
hasil lembar sual yang dibuat mahasiswa
kisi-kisi
253
tes
dengan
mengacu
pada
Penggunaan Portofolio Dalam Perkuliahan Penilaian Pembelajaran
standar kompetensi, kompetensi dasar
yang digunakan pada kuesioner/angket
dan kompetensi inti. Mahasiswa mampu
dan wawancara mengacu pada indikator
membuat lembar tes yang mengacu pada
teori yang akan digunakan. Mahasiswa
ranah kognitif taksonomi Bloom yaitu:
mampu membuat pernyataan-pernyataan
mengingat
(C2),
yang terdapat pada rubrik penilaian yang
menerapkan (C3), menganalisis (C4),
mampu mengukur kemampuan ranah
mengevaluasi (C5), dan Mencipta (C6).
psikomotorik dan afektif peserta didik.
Mahasiswa membuat soal tes tidak hanya
Mahasiswa
sembarang
saja,
penilaian sikap, rubric penilaian produk,
menggunakan
kata-kerja
yang
(C1),
terdapat
memahami
tetapi
pada
juga
operasional
ranah
rubric
kognitif
mampu
penilaian
membuat
Proyek
dan
rubric
Rubrik
penilaian unjuk kerja (performance).
menurut Bloom. Mahasiswa memahami
Hasil
penelitian
menunjukkan
bagaimana membuat soal tes yang baik,
bahwa telah terjadi peningkatan pada
tidak hanya asal membuat soal saja.
pemahaman konsep dan hasil belajar
Dari
bahwa
hasil
obervasi
mahasiswa
menunjukan
mampu
siswa mdari sebelum diadakan tindakan
membuat
hingga dilakukannya tindakan pada siklus
terdapat
I dan siklus II Peningkatan tersebut dapat
pada kisi-kisi kuesioner/angket dan kisi-
dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 berikut.
pernyataan/pertanyaan
yang
kisi wawancara. Kata kerja operasional
Tabel 1
Rangkuman Deskripsi Hasil Belajar Siklus 1 Dan Siklus 2
Deskripsi
Total
Rata-rata
Siklus 1
3857
61,22
Siklus 2
4932
78,29
Tabel 2
Rangkuman Hasil Umpanbalik Ranah Afektif
Indikator
Antusias dalam mengikuti perkuliahan
Tingkat kepemahaman mahasiswa
Tanggung Jawab mahasiswa
Kemandirian mahasiswa
Pesentase (%)
4
3
19
76
8
74
82
16
23
72
254
2
3
8
2
3
1
2
10
0
2
Jumlah
(%)
100
100
100
100
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017
Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan
materi
yang
diajarkan,
mahasiswa
bahwa rata-rata nilai siklus 1 sebesar
menjadi lebih bertanggung jawab dalam
61,22 dan rata-rata siklus ke 2 sebesar
menyelesaikan tugas-tugas, mahasiswa
78,29.
menjadi
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
adanya peningkatan hasil belajar pada
mandiri
dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
siklus kedua. Peningkatan hasil belajar
Temuan
mahasiswa pada perkuliahan penilaian
dengan
pembelajaran
Purwanto
dikarenakan
lebih
dosen
penelitian
hasil
ini
penelitian
(2006)
yang
sejalan
Sigit
Edy
menyatakan
menggunakan penilaian portofolio. Dosen
bahwa penugasan portofolio berpengaruh
memberikan
kepada
positif terhadap mahasiswa, portofolio
tugas-tugas
mahasiswa
dalam
bentuk
portofolio
menunjukkan bukti perkembangan, bukti
sehingga
dosen
bisa
melihat
keteladanan, bukti keberhasilan, bukti
perkembangan mahasiswa dari tugas
evaluasi diri, bukti penerapan.
portofolio tersebut.
Sedangkan menurut penelitian yang
Selanjutnya berdasarkan Tabel 2,
menunjukan
bahwa
dilakukan Ni Desak Made Sri Adnyawati
persentase
(2011)
yang
menyatakan
bahwa
mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan
penerapan
sebesar 76% antusias dalam mengikuti
proyekdengan bantuan portofolio dapat
perkuliahan,
berbasis
mahasiswa
paham
meningkatkan
perkuliahan
dengan
hidangan Bali mahasiswa jurusan PKK-
menggunakan portofolio, 82% mahasiswa
Tata Boga FTK Undiksa dan mahasiswa
tanggung
memberikan
respon
perkuliahan, 72% mahasiswa menjadi
penerapan
pembelajaran
lebih
berbasis proyek bantuan portofolio pada
dalam
74%
pembelajaran
mengikuti
jawab
mandiri
tugas-tugas
dalam
dalam
yang
mengikuti
menyelesaikan
terdapat
pada
positif
belajar
terhadap
portofolio
mata kuliah hidangan Bali.
portofolio.
Selain itu penelitian ini juga sesuai
Penggunaan
perkuliahan
mampu
kreativitas
portofolio
penilaian
meningkatkan
dalam
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni
pembelajaran
Luh Putu Eka Sulistia Dewi (2010) yang
afektif
menyatakan bahwa penerapan evaluasi
mahasiswa
berbasis kombinasi Traditional Paper-
antusias dalam mengikuti perkuliahan,
based dan Electronic Portfolio dapat
mahasiswa
meningkatkan
mahasiswa
aspek
khususnya
semakin
paham
dengan
255
kemampuan
menuslia
Penggunaan Portofolio Dalam Perkuliahan Penilaian Pembelajaran
mahasiswa
baik
dalam
menulis
penilaian pembelajaran dari nilai siklus 1
paragraph naratif maupun deskriptif dari
ke siklus 2 yang mengalami peningkatan
segi proses maupun hasil.
sebesar 17,07.; 3) penggunaan portofolio
Hasil penelitian ini menunjukkan
mampu meningkatkan tanggung jawab
bahwa mahasiswa mampu melakukan
dan kemandirian mahasiswa (penilaian
prosedur pembuatan instrument yang
afektif)
dalam
menyelesaikan
berupa tes maupun non tes. Mahasiswa
tugas,
selain
itu
mampu membuat kisi-kisis soal tes,
menunjukkan bahwa mahasiswa menjadi
lembar soal tes. Mahasiswa mampu
lebih
membuat kisi-kisi dari instrumen penilaian
disampaikan
dosen;
non tes yaitu kisi-kisis kuesioner/angket,
portofolio
mampu
meningkatkan
lembar
kemampuan
mahasiswa
pada
kuesioner/
angket,
kisi-kisi
hasil
memahami
tugas-
penelitian
materi
4)
yang
penggunaan
aspek
wawancara, lembar wawancara, rubric
afektif.
penilaian unjuk kerja, rubrik penilaian
mahasiswa menjadi lebih antusias dalam
produk, rubrik penilaian proyek.
mengikuti perkuliahan; 5) penggunaan
Hal
ini
ditunjukan
dengan
portofolio menumbuhkan sikap tanggung
Simpulan dan Saran
Berdasarkan
jawab dan kemandirian mahasiswa dalam
analisis
data
serta
menyelesaikan
pembahasan, maka dapat disimpulkan
penilaian
Saran bagi penelitian ini adalah, 1)
pembelajaran
penilaian portofolio dengan memberikan
mampu: memberikan informasi kepada
tugas-tugas
mahasiswa pada awal perkuliahan bahwa
pendidik
akan
pembelajaran
digunakan
dalam
assesmen
perkuliahan
yang
yang
diberikan dosen.
bahwa, 1) penggunaan portofolio dalam
perkuliahan
tugas-tugas
portofolio
akan
dapat
(guru
penilaian
digunakan
dan
atau
portofolio
dosen)
oleh
dalam
perkuliahan,
dapat
2)
digunakan
dilaksanakan, mengenalkan konsep mata
untuk mengukur kemampuan mahasiswa/
kuliah penilaian pembelajaran dengan
siswa khususnya pada ranah kognitif dan
menggunakan
afektif.
portofolio,
mampu
dan
meningkatkan pemahaman mahasiswa;
diharapkan
2)
kemampuan
penggunaan
portofolio
mampu
meningkatkan hasil belajar mahasiswa (
3)
penilaian
portofolio
juga
dapat
mengukur
mahasiswa/siswa
khususnya pada ranah psikomotorik.
ranah kognitif) dalam mata kuliahan
256
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017
Daftar Pustaka
I Wayan Budiada. (2011). Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri
Terbimbing
Berbasis
Asesmen Portofolio Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa X ditinjau dari
Adversity
Quotient.
Jurnal
Penelitian, Pascasarjana Undiksa.
Vol 1, No 2.
Astuti, P. (2011). Penggunaan Portofolio
pada Mata Kuliah English Language
Teaching
Across
Curriculum
(ELTAC)
untuk
Mendoroang
Keterlibatan
Mahasiswa
dalam
Perkuliahan.
Lambaran
Ilmu
Pendidikan, Jilid 40, No 1. Hal 67 –
74.
Kholifatul
Maghfiroh, Asim, Sumarjono
(2013)
Penerapan
Model
Pembelajara Inkuiri Terbimbing
Disertai Penugasan Portofolio Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika
Siswa Kelas X-Cambridge MA
Bilingual Batu. Journal of Chemical
Information and Modeling (2013)
Volume 53, Issue 9, Page 16891699.
Carter,
J.S.
(2007).
Mathematics.
Diambildarihttp://www.polimetrica/.e
u/site/?p=30. University of South
Alabama, USA.
Ni Desak Made Sri Adnyawati. (2011).
Pembelajaran
Berbasis
Proyek
untuk meningkatkan Kreativitas dan
Hasil Belajar tentang Hidangan Bali.
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran,
Jilid 44, No 1-3. Hal 52 – 59.
Lee, S.W (2005). Encyclopedia of School
Psychology. Thousand Oaks : Sage.
Publication.
Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi. (2010).
Evaluasi Diri Berbasis Kombinasi
Traditional
Paper-Based
dan
Electronic
Portofolio
untuk
meningkatkan kemampuan menulis
mahasiswa.
Jurnal
Pendidikan
Bahasa Inggris- FBS, Undiksa. Vol
6, No 11.
Lubis S. (2016). Efektivitas Penggunaan
Portofolio
pada
Perkuliahan
Mikrobiologi terhadap Kemandirian
dan Hasil Belajar Mahasiswa.
Proceeding
Biology
Education
Conference, Vol 13, No 1. Hal 564 –
569.
Ibrahim, N; Wargahadibrata. (2016).
Pemetaan Fungsi Platforn EPortofolio untuk Perkuliahan di
Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Fakultas
Ilmu
Pendidikan
Universitas
Negeri
Jakarta.
Jurnal
Teknologi
Pendidikan, Vol 18, No 3.
I
Lukitasari M, dkk. (2014). Pengaruh
Penggunaan Asesmen Portofolio
pada Perkuliahan Biologi Sel
Terhadap
Motivasi
Belajar
Mahasiswa IKIP PGRI Madiun.
Jurnal pendidikan Biologi, Vol 6, No
1. Hal 22 – 28.
Kade Suardana.(2007). Penilaian
Portofolio
dalam
pembelajaran
Fisika Berbasis Inquari Terbimbing
di SMP Negeri 2 Singaraja. Jurnal
Pendidikan dan Pengembangan
Pendidikan (Undiksha). Vol 1 No 2,
hal 122 – 134.
Masruri, M S. (2005). Implementasi
Model
Pembelajaran
Portofolio
dalam
Mata
Kuliah
Metode
Penelitian Pendidikan di PPS UNY
2004. Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan, VOL 4, No 2.
257
Penggunaan Portofolio Dalam Perkuliahan Penilaian Pembelajaran
indonesia_54f5f924a3331184118b4
5e6 diunduh Desember 2016.
Ni Putu Eka Sudianti, I Wayan Wiarta,
DB.Kt.Ngr.Semara Putra. (2016).
Penerapan Model PBL Berbasis
Portofolio dapat meningkatkan sikap
sosial dan Penguasaan Kompetensi
Pengetahuan Matematika. Jurnal
PGSD (Undiksa). Vol 4 No 1.
Sigid Edy Purwanto. (2006). Penggunaan
Model Assessment Portofolio dalam
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Program Linear. Mimbar Pendidikan
(UPI). Vol 25,No 1.
Pranata M. (2004). Portofolio: Model
Penilaian
Desain
berbasiskan
Konstruktik. Nirmana, Vol 6, No 1.
Hal 63 – 81.
Paul
Suparno.
(2001).
Teori
perkembangan kognitif jean piaget.
Yogyakarta : Kanisius (2009).
Warlan Sugiyo, Latifah, Zaenal Abidin.
(2008) Peningkatan Hasil belajar
Siswa dengan model Pembelajaran
Team Game Tournament melalui
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
dan Penilaian Portofolio. National
Scientific Journal of Unes. Vol 2 No
1.
(http://journal.unnes.ac.id/artikel_nju
/JIPK/1224)
Prof. Dr. Suharsini Arikunto, 2013 Dasardasar Evaluasi Pendidikan, PT.
Bumi Aksara, Jakarta.
Wicaksono H Y, dkk. (2012). Peningkatan
Keterampilan Praktik Instrumen
Perkusi
Mahasiswa
melalui
Penggunaan Portofolio. Imaji, Vol
10, No 2. Hal 106 -119.
Rasiman& Rahayu, Media penelitian
pendidikan. Jurnal penelitian dalam
bidang pendidikan dan pengajaran,
volume 2 Nomor 1 tahun 2008,
Lembaga
Penelitian
dan
Pengabdian pada Masyarakat IKIP
PGRI Semarang, P. 70.
Widayanti A, dkk. (2014). Penggunaan
Dokumen
Portofolio
sebagai
Penilaian UTS pada Anak Autis di
Sekolah Inklusi. Jurnal Pemikiran
dan Pengembangan SD, Jilid 1, No
3.
Hal
134
–
145.
Rendahnya Kualitas Pendidikan di
Indonesia.
http://www.kompasiana.com/zicoha
di/rendahnya-kualitas-pendidikan-di-
258
Volume 3, Nomor 1, April 2017
PENGGUNAAN PORTOFOLIO DALAM PERKULIAHAN
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Indri Anugraheni
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana
email: indri.anugraheni@staff.uksw.edu
Abstract: This study aimed to describe the use of portfolios in the course of learning by
using a portfolio assessment. The portfolio is a collection of the work of a student as a
result of the implementation of performance tasks during the lectures given by the lecture
with students, as part of efforts to achieve the course objectives. The tasks related to the
assessment of products packaged in the form of portfolio. The use of portfolios in the
lecture aims to improve student results in lectures learning assessment. This research is a
classroom action research. The instrument used in this study was the test, and the
feedback sheet. This study uses data analysis techniques of qualitative and quantitative
descriptive. The results showed that the learning process by using a portfolio can improve
learning outcomes in lectures. This is evidenced by the increase in cognitive learning
outcomes (tests and products), and the affective domain. The average results for cognitive
learning in cycle 1 at 61.22 and the average in cycle 2 at 78.29. the increase of the
average learning outcomes in the first cycle and the second cycle was 17.07. While the
learning outcomes in the affective domain are in good criteria, it is shown from the results
of student feedback.
Keywords: portfolio, learning assessment, cognitive and affective learning outcomes
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan penggunaan portofolio dalam
perkuliahan penilaian pembelajaran. Portofolio merupakan kumpulan karya seorang
mahasiswa sebagai hasil pelaksanaan tugas-tugas kinerja selama perkuliahan yang
ditentukan oleh dosen bersama mahasiswa, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan
perkuliahan. Tugas-tugas tersebut terkait dengan penilaian produk yang dikemas dalam
bentuk portofolio. Penggunaan portofolio dalam
perkuliahan bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam perkuliahan penilaian pembelajaran.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan kelas. Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes dan lembar umpan balik. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
melalui proses belajar mengajar dengan menggunakan portofolio dapat meningkatkan
hasil belajar dalam perkuliahan. Hal ini terbukti dengan peningkatan hasil belajar ranah
kognitif (tes dan produk) dan ranah afektif .Rata-rata hasil belajar untuk ranah kognitif
pada siklus 1 sebesar 61,22 dan rata-rata pada siklus 2 sebesar 78,29. Peningkatan ratarata hasil belajar pada siklus I dan Siklus 2 sebesar 17,07. Sedangkan hasil belajar pada
ranah afektif berada pada kriteria baik, hal ini ditunjukkan dari hasil umpan balik
mahasiswa.
Kata kunci: portofolio, penilaian pembelajaran, hasil belajar kognitif dan afektif
246
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017
Pendahuluan
berjalan di Indonesia, baik di tingkat SD,
Hasil survei Political and Economic
SMP, SMA dan ditingkat Perguruan
Risk Consultant (PERC), menunjukkan
Tinggi.
bahwa kualitas pendidikan di Indonesia
pendidikan dilihat dari peringkat yang
berada pada urutan ke-12 dari 12 negara
diperoleh pendidikan di Indonesia dengan
di Asia. Indonesia berada di bawah
Negara-negara lain. Untuk menghasilkan
Vietnam.
yang
pendidikan yang berkualitas maka proses
dilaporkan The World Economic Forum
pendidikan sangat diperhatikan. Proses
Swedia
pendidikan akan bermutu jika seluruh
Sedangkan
(2000),
Data
menyatakan
bahwa
Sedangkan
kualitas
Indonesia masih memiliki daya saing
komponen
yang rendah, dimana Indonesia hanya
proses pendidikan itu sendiri.
pendidikan
terlibat
hasil
dalam
menduduki urutan ke-37 dari 57 negara
Proses pendidikan dipengaruhi oleh
yang disurvei di dunia. Hal ini disebabkan
banyak faktor antara lain: input peserta
karena rendahnya mutu pendidikan di
didik, sarana dan prasarana pendidikan,
Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan
bahan ajar, administrasi, sumber daya
di Indonesia adalah masalah efektifitas,
manusia
efisiensi
mendukung terciptanya suasana yang
dan
pengajaran.
standarisasi
Permasalahan
dalam
lain
yang
(pendidiknya)
kondusif.
Proses
muncul yaitu: rendahnya sarana fisik di
memperhatikan
Indonesia, rendahnya kualitas guru yang
diharapkan
ada
peserta
di
Indonesia,
kurangnya
yang
pendidikan
komponen
mampu
didik
mampu
yang
pendidikan
menghasilkan
yang
berkualitas.
kesejahteraan bagi guru di Indonesia,
Pendidikan mempunyai peranan penting
biaya pendidikan yang mahal, prestasi
dalam menghasilkan generasi muda yang
belajar
mempunyai kualitas. Oleh karena itu,
siswa
yang
masih
kurang,
kesempatan pendidikan yang merata dari
pendidik
warga Indonesia, rendahnya relevansi
meningkatkan kualitas, kreativitas, dan
pendidikan yang ada dengan kebutuhan
mengembangkan potensi yang ada pada
yang ada di lapangan.
peserta didik.
Kualitas suatu pendidikan dapat
mempunyai
Pendidik
tugas
mampu
dalam
mengeser
dilihat dari proses pendidikan dan hasil
paradigma proses pendidikan yaitu dari
pendidikan. Kualitas proses pendidikan
paradigma
dilihat dari pelaksanaan pendidikan yang
pembelajaran. Mengacu pada standar
247
pengajaran
ke
paradigma
Penggunaan Portofolio Dalam Perkuliahan Penilaian Pembelajaran
proses
pendidikan,
pembelajaran
agar
dapat
memfasilitasi
proses
orang tua/wali siswa dan guru lain, dan
membantu
mempercepat pertumbuhan konsep diri
pengembangan
potensi
anak didik, maka diperlukan
pembelajaran
proses
mengarah
Pengertian
portofolio
seperti
itu
pada
diadopsi ke dalam sistem pendidikan, dan
penekanan aktivitas peserta didik dan
secara khusus diadopsi menjadi salah
pergeseran
belajar
satu alat penilaian, khususnya untuk
kearah peserta didik sehingga peserta
menilai (1) proses belajar, (2) hasil
didik
potensi
belajar, atau (3) proses dan hasil belajar
yang dimiliki. Oleh karena itu dalam
peserta didik (Cole, Ryan, dan Kick, 1995
proses pengajaran pendidik perlunya
via Surapranata dan Hatta, 2004: 46;
memilih kegiatan-kegiatan yang mampu
Depdiknas, 2004: 9).
dapat
yang
positif pada siswa.”
tanggung
jawab
mengembangkan
menumbuhkan
tingkat
pemahaman
Hanya perlu dicatat bahwa penilaian
peserta didik. Kegiatan-kegiatan tersebut
pembelajaran dengan portofolio tidak
mampu
boleh
menumbuhkan
pemahaman
meniadakan
penilaian
dengan
mahasiswa, serta mampu menumbuhkan
cara-cara lain, misalnya, dengan tes,
sikap tanggung jawab dan kemandirian
perbuatan,
mahasiswa.
Budimansyah
Portofolio merupakan salah satu
atau
yang
lain.
Menurut
(2003:
9),
“Model
pembelajaran
berbasis
portofolio
kegiatan yang mampu menumbuhkan
dilandasi oleh pemikiran empat pilar
pemahaman
pendidikan
mahasiswa/siswa
dalam
belajar
mengetahui
(learning to know), belajar melakukan
pembelajaran. Menurut Kusaeri (2014:
“Penilaian
yaitu
digunakan
(learning to do), belajar menulis menjadi
untuk mencapai beberapa tujuan sebagai
diri sendiri (learning to be), dan belajar
berikut:
hidup dalam kebersamaan (learning to
127),
portofolio
pendidik
perkembangan
pendidik
yang
mengetahui
dialami
siswa,
mendokumentasikan
proses
live together).”
Lee (2005) menjelaskan bahwa,
pembelajaran yang berlangsung, pendidik
“Portofolio
memberikan
prestasi
menunjukkan
baik,
pendidik
prestasi, ketrampilan, dan sikap.” Hasil
efektivitas
proses
belajar (Nana, 1991: 1), ”Merupakan
pembelajaran, bertukar informasi dengan
realisasi atau pemekaran dari kecakapan-
kerja
siswa
meningkatkan
perhatian
yang
pada
248
adalah
kompilasi
kemajuan
bukti
akademik,
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017
kecakapan potensial atau kapasitas yang
bentuk
dimiliki seseorang.” Penguasaan hasil
digunakan dalam penelian ini berupa
belajar oleh seseorang dapat dilihat dari
tugas-tugas yang diberikan dosen kepada
perilakunya, baik perilaku dalam bentuk
mahasiswa. Berbeda dengan penelitian-
penguasaan pengetahuan, ketrampilan
penelitian
berfikir
digunakan untuk mengimplementasikan
maupun
ketrampilan
motorik.
portofolio.
Portofolio
sebelumnya,
yang
portofolio
ini
Hampir sebagian besar dari kegiatan atau
materi-materi
perilaku yang diperlihatkan seseorang
penilaian pembelajaran. Penelitian ini
merupakan hasil belajar.
berfokus
pada
tugas-tugas
yang
diberikan
kepada
mahasiswa.
Tugas
Dari beberapa pendapat tersebut,
maka
dapat
adalah
dikaji
kumpulan
bahwa
portofolio
pada
perkuliahan
tersebut berupa implementasi penilaian
yang
pembelajaran yang berupa tes dan non
dosen/guru secara periodik
tes. Implementasi penilaian pembelajaran
yang dapat digunakan untuk mengukur
berupa tes, dimana mahasiswa membuat
kemampuan
soal
diberikan
tugas-tugas
yang
hasil
belajar
tes.
Sedangkan
implementasi
mahasiswa/siswa pada ranah kognitif,
pembelajaran berupa non tes, mahasiswa
afektif, dan psikomotorik. Pada ranah
membuat
kognitif
penilaian performance, rubrik penilaian
mengukur
kemampuan
mahasiswa/siswa pada dimensi yaitu:
mengingat
(C1),
(angket),
rubric
produk maupun rubrik penilaian proses.
(C2),
Di perguruan tinggi hasil belajar ini
menerapkan (C3), menganalisis (C4),
dapat dilihat dari penguasaan mahasiswa
mengevaluasi (C5), dan Mencipta (C6).
pada mata kuliah yang ditempuhnya.
Pada
Tingkat penguasaan perkuliahan atau
ranah
kemampuan
memahami
kuesioner
afektif
sikap
mengukur
mahasiswa/siswa
hasil
belajar
dalam
perkuliahan
dalam
mengikikuti
dilambangkan dengan angka ataupun
perkuliahan/pembelajaran.
Sedangkan
huruf. Hasil belajar siswa dapat diukur
mengukur
dengan menggunakan tes hasil belajar
pada
ranah
kemampuan
psikomotorik
mahasiswa
pada
atau
tes
prestasi
belajar
ataupun
achievement test. Dalam tes hasil belajar
keterampilan.
Portofolio merupakan tugas-tugas
diperlukan tes baku atau tes standar. Dan
yang diberikan dosen kepada mahasiswa
tes hasil belajar ini biasanya disusun dan
secara periodik dan dikumpulkan dalam
dibuat sendiri oleh guru. Hasil belajar
249
Penggunaan Portofolio Dalam Perkuliahan Penilaian Pembelajaran
juga tidak lepas dengan proses belajar.
Pendidikan
mempunyai
pembelajaran. Kesulitan-kesulitan yang
peranan
dialami mahasiswa dalam perkuliahan
penting bagi kemajuan sebuah bangsa.
penilaian
Pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu
mahasiswa
pendidikan
mengimplementasikan
formal
dan
pendidikan
pembelajaran
adalah
belum
dapat
materi-materi
nonformal. Pendidikan formal adalah jalur
perkuliahan penilaian pembelajaran. Hal
pendidikan yang terstruktur, berjenjang
ini ditunjukan dari masih rendahnya
yang
pemahaman
terdiri
dari
pendidikan
dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan
mahasiswa
dalam
perkuliahan penilaian.
tinggi (Undang-Undang No. 26, 2016).
Portofolio
merupakan
penilaian
Perguruan tinggi merupakan salah satu
yang dilakukan untuk melihat proses dan
pendidikan formal. Pelaksanaan kegiatan
hasil belajar mahasiswa. Model penilaian
pembelajaran di Perguruan Tinggi adalah
portofolio menekankan pada aktivitas
dosen dan mahasiswa.
mahasiswa dan memberikan ruang yang
kegiatan
luas bagi mahasiswa untuk memberikan
perkuliahan antara dosen dan mahasiswa
respon terhadap suatu tugas dengan
diharapkan
menggunakan
Di
perguruan
tinggi,
mampu
pembelajaran
menciptakan
yang
caranya
sendiri dalam
batasan waktu yang sudah ditentukan.
menarik,
Penilaian
menyenangkan, serta interaksi yang baik
pembelajaran
antara dosen dan mahasiswa. Kualitas
(assessment) merupakan
pendidikan di perguruan tinggi menjadi
yang wajib ditempuh oleh mahasiswa
tanggung
khususnya
yang
mengambil
dosen dalam membentuk generasi muda.
Guru
Sekolah
Generasi muda adalah penerus bagi
karena itu, mahasiswa perlu menguasai
pendidikan
materi-materi yang diajarkan pada mata
jawab
di
pendidik
Indonesia.
Perguruan
Tinggi mempunyai tanggung jawab untuk
kuliah.
membentuk
memahami
generasi
muda
yang
jurusan
Dasar
Banyak
Pendidikan
(PGSD).
mahasiswa
teori-teori
yang
Oleh
yang
diajarkan
pada mata kuliah penilaian perkuliahan
berkualitas.
tetapi masih banyak mahasiswa yang
Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan dosen, ditemukan bahwa masih
mengalami
banyak
mengimplementasikan
mahasiswa
mata kuliah
yang
mengalami
kesulitan
dalam
materi-materi
pada mata kuliah penilaian pembelajaran.
kesulitan dalam perkuliahan penilaian
250
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017
Oleh
karena
itu,
pemahaman
peningkatkan
mahasiswa
mengimplementasikan
dalam
dilaksanakan.
dalam
(3)
perlu
menggunakan
portofolio dalam perkuliahan membantu
mahasiswa
dalam
implementasi
dari
tertulis
mahasiswa
yang
diperoleh dari hasil wawancara tertulis;
dengan
portofolio
Dengan
pernyataan
materi-materi
pembelajaran
menggunakan
melalui teknik studi dokumentasi; (2)
dan
hasil
observasi
pelaksanaan
perkuliahan
pembelajaran
dengan
proses
penilaian
menggunakan
portofolio.
memahami
Dalam
menggunakan
portofolio,
peneliti menentukan masalah, planning
materi-materi
perkuliahan dalam bentuk tugas-tugas
(perencanaan),
yang dikumpulkan.
observing (observasi), serta reflecting
(refleksi).
Metode
action
Setiap
(tindakan),
siklus/pentahapan
tindakan meliputi perencanan, tindakan,
Penelitian
yang
dilakukan
ini
observasi
dan
refleksi.
Teknik
merupakan penelitian tindakan kelas,
pengumpulan
yang
meningkatkan
dalam penelitian ini adalah tes dan non
proses dan hasil belajar mahasiswa.
tes. Tes berupa soal tes yang digunakan
Penelitian
untuk
dirancang
ini
untuk
dilakukan
dengan
data
yang
menggukur
digunakan
hasil
belajar
menggunakan pendekatan kualitatif yang
mahasiswa pada ranah kognitif, Non tes
melakukan pengamatan secara langsung
berupa
terhadap perlakuan yang diteliti dengan
mengukur ranah afektif mahasiswa .
lembar
umpan
balik
untuk
rancangan penelitian tindakan partisipan.
Hasil dan Pembahasan
Peneliti berpartisipasi aktif dan terlibat
langsung dalam proses penelitian sejak
Indikator keberhasian yang dicapai
awal serta memberikan kerangka kerja
dalam penelitian ini adalah mahasiswa
secara teratur dan sistematis tentang
diharapkan
model asesmen portofolio.
mengimplementasikan
mampu
materi-materi
Data yang dijaring dalam penelitian
penilaian pembelajaran dalam bentuk
ini adalah: (1) hasil pekerjaan mahasiswa
portofolio. Hasil belajar mahasiswa pada
yang berupa: Catatan pelajaran, latihan
perkuliahan
soal, kuis, pekerjaan rumah, dan lain-lain
menunjukan peningkatan. Hal ini dilihat
yang terdokumentasi dalam portofolio
dari
251
nilai
penilaian
rata-rata
yang
portofolio
diperoleh
Penggunaan Portofolio Dalam Perkuliahan Penilaian Pembelajaran
mahasiswa.
sebagai bukti bahwa mahasiswa telah
Hasil lembar umpan balik yang diisi
mahasiswa
menunjukkan
melakukan
bahwa
proses
portofolio
perkuliahan
menunjukkan
hasil
dan
belajar
penilaian proses dan hasil belajar pada
mahasiswa. Dosen menggunkan penilian
mata
produk
kuliah
penilaian
pembelajaran
dalam
menilai
portofolio.
dengan menggunakan portofolio telah
Portofolio mahasiswa ini dapat menjadi
memberikan dampak yang positif dalam
dokumen
kegiatan
Berdasarkan
tingkat keberhasilan mahasiswa dalam
mahasiswa
periode waktu tertentu. Kalimat di atas
menunjukan bahwa, portofolio mampu
terlalu panjang sehingga kurang jelas
meningkatkan
maksudnya, perlu di teliti lagi dan dirinci.
hasil
pembelajaran.
umpan
balik
pemahaman
konsep
pribadi
mahasiswa pada mata kuliah penilaian
Perkuliahan
pembelajaran.
portofolio
implementasi
portofolio
yang
dengan
mampu
menunjukkan
menggunakan
meningkatkan
mampu menumbuhkan tanggung jawab
pemahaman mahasiswa pada materi-
mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-
materi yang diajarkan.
tugas yang diberikan. Kumpulan tugas
mahasiswa
yang
terdapat
Materi-materi
dalam
diberikan
yang
kepada
diajarkan
mahasiswa
berupa
portofolio merupakan bukti-bukti yang
tugas-tugas
dapat menunjukkan bahwa mahasiswa
secara
telah
kegiatan
hasil belajar mahasiswa pada ranah
portofolio
afektif. Tugas-tugas yang diberikan dosen
menunjukan sejauh mana pemahaman
berupa implementasi yang terkait dengan
konsep
materi penilaian pembelajaran. Tugas-
melaksanakan
pembelajaran.
materi
Selain
mahasiswa
itu,
terhadap
materi-
pada
mata
kuliah
penilaian
pembelajaran.
Hasil
portofolio
tugas
dalam
peridik
bentuk
mampu
tersebut
portofolio
meningkatkan
seperti:
pembuatan
yang
instrumen tes dan non tes. Mahasiswa
keaktifan
membuat intrumen non tes seperti: kisi-
portofolio
kisis soal, lembar soal dan lembar
dengan memberikan penugasan kepada
penilaian soal. Sedangkan intrumen non
mahasiswa mampu menilai hasil karya
tes yang dibuat mahasiswa seperti: kisi-
mahasiswa.
kisi
dikumpulkan
mahasiswa.
sebagai
bukti
Penggunaan
Hasil karya mahasiswa dikumpilkan
dalam
bentuk
portofolio.
kuesioner/angket,
kuesioner/angket,
Portofolio
observasi,
252
lembar
kisi-kisi
observasi,
lembar
lembar
kisi-kisi
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017
wawancara, dan lembar wawancara.
Pembelajaran
menggunakan
dengan
dengan
portofolio
lancar
kemudian
dan
reliabilitasnya.
dilaksanakan
sesuai
diuji
validitas
dan
Mahasiswa
mampu
mempu membuat alat ukur tes dalam
dengan
pembelajaran.
mahasiswa
semakin
rancangan pembelajaran yang sudah
paham bahawa alat ukur tes digunakan
direncanakan. Berdasarkan hasil resfleksi
untuk mengukur kemampuan peserta
semua kegiatan terlaksana dengan baik.
didik pada ranah kognitif.
Implementasi
penggunaan
portofolio
Hasil
peningkatan
hasil
belajar
yang dilaksanakan dalam perkuliahan
mahasiswa
penilaian
portofolio pada ranah kognitif dan afektif.
pembelajaran
mampu
dengan
menggunakan
menumbuhkan pemahaman mahasiswa.
Hasil observasi pelaksanaan perkuliah
Hasil pelaksanaan perkuliahan dengan
siklus
menggunakan portofolio.
mahasiswa
Hasil
2.
Dosen
memberikan
tugas
mengimplementasikan
observasi
Pelaksanaan
penilaian pembelajran yang berbentuk
penialian
pembelajaran,
non tes. Penilaian pembelajaran yang
siklus 1. Dosen memberikan tugas-tugas
berbentuk non tes seperti: kuesioner
kepada mahasiswa terkait materi yang
(angket), rubric penilaian performance,
dijarkan.
yang
rubric penilaian produk, rubric penilaian
dalam
proses. Mahasiswa membuat kisi-kisi
mengimplementasikan penilaian kepada
kuesioner (angket) yang mengacu pada
peserta didik. Oleh karena itu, dosen
teori yang akan digunakan, kemudian
mencoba memberikan tugas-tugas yang
baru membuat lembar kuesioner dalam
terkait dengan penilaian berebentuk tes
bentuk folio. Mahasiswa juga membuat
dan non tes. Penilaian yang berbentuk
implementasi dari rubric penilaian. Rubric
implementasi
penilaian
perkuliahan
mahasiswa
mengalami
mengkaji
banyak
kesulitan
tes,
standar
mahaiswa
diminta
kompetensi
dan
untuk
mengukur
kemampuan peserta didik pada ranah
kompetensi dasar, kemudian mahasiswa
diminta
digunakan
afektif maupun psikomotorik.
membuat kisi-kisis soal tes.
Dari hasil observasi yang dilakukan
Setelah mahasiswa membuat kisi-kisi
menunjukkan hawa mahasiswa dapat
soal tes berdasarkan taksonomi Bloom,
mengimplementasikan penilaian tes dan
mahasiswa membuat lembar soal. Dari
non tes. Mahasiswa mampu membuat
hasil lembar sual yang dibuat mahasiswa
kisi-kisi
253
tes
dengan
mengacu
pada
Penggunaan Portofolio Dalam Perkuliahan Penilaian Pembelajaran
standar kompetensi, kompetensi dasar
yang digunakan pada kuesioner/angket
dan kompetensi inti. Mahasiswa mampu
dan wawancara mengacu pada indikator
membuat lembar tes yang mengacu pada
teori yang akan digunakan. Mahasiswa
ranah kognitif taksonomi Bloom yaitu:
mampu membuat pernyataan-pernyataan
mengingat
(C2),
yang terdapat pada rubrik penilaian yang
menerapkan (C3), menganalisis (C4),
mampu mengukur kemampuan ranah
mengevaluasi (C5), dan Mencipta (C6).
psikomotorik dan afektif peserta didik.
Mahasiswa membuat soal tes tidak hanya
Mahasiswa
sembarang
saja,
penilaian sikap, rubric penilaian produk,
menggunakan
kata-kerja
yang
(C1),
terdapat
memahami
tetapi
pada
juga
operasional
ranah
rubric
kognitif
mampu
penilaian
membuat
Proyek
dan
rubric
Rubrik
penilaian unjuk kerja (performance).
menurut Bloom. Mahasiswa memahami
Hasil
penelitian
menunjukkan
bagaimana membuat soal tes yang baik,
bahwa telah terjadi peningkatan pada
tidak hanya asal membuat soal saja.
pemahaman konsep dan hasil belajar
Dari
bahwa
hasil
obervasi
mahasiswa
menunjukan
mampu
siswa mdari sebelum diadakan tindakan
membuat
hingga dilakukannya tindakan pada siklus
terdapat
I dan siklus II Peningkatan tersebut dapat
pada kisi-kisi kuesioner/angket dan kisi-
dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 berikut.
pernyataan/pertanyaan
yang
kisi wawancara. Kata kerja operasional
Tabel 1
Rangkuman Deskripsi Hasil Belajar Siklus 1 Dan Siklus 2
Deskripsi
Total
Rata-rata
Siklus 1
3857
61,22
Siklus 2
4932
78,29
Tabel 2
Rangkuman Hasil Umpanbalik Ranah Afektif
Indikator
Antusias dalam mengikuti perkuliahan
Tingkat kepemahaman mahasiswa
Tanggung Jawab mahasiswa
Kemandirian mahasiswa
Pesentase (%)
4
3
19
76
8
74
82
16
23
72
254
2
3
8
2
3
1
2
10
0
2
Jumlah
(%)
100
100
100
100
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017
Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan
materi
yang
diajarkan,
mahasiswa
bahwa rata-rata nilai siklus 1 sebesar
menjadi lebih bertanggung jawab dalam
61,22 dan rata-rata siklus ke 2 sebesar
menyelesaikan tugas-tugas, mahasiswa
78,29.
menjadi
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
adanya peningkatan hasil belajar pada
mandiri
dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
siklus kedua. Peningkatan hasil belajar
Temuan
mahasiswa pada perkuliahan penilaian
dengan
pembelajaran
Purwanto
dikarenakan
lebih
dosen
penelitian
hasil
ini
penelitian
(2006)
yang
sejalan
Sigit
Edy
menyatakan
menggunakan penilaian portofolio. Dosen
bahwa penugasan portofolio berpengaruh
memberikan
kepada
positif terhadap mahasiswa, portofolio
tugas-tugas
mahasiswa
dalam
bentuk
portofolio
menunjukkan bukti perkembangan, bukti
sehingga
dosen
bisa
melihat
keteladanan, bukti keberhasilan, bukti
perkembangan mahasiswa dari tugas
evaluasi diri, bukti penerapan.
portofolio tersebut.
Sedangkan menurut penelitian yang
Selanjutnya berdasarkan Tabel 2,
menunjukan
bahwa
dilakukan Ni Desak Made Sri Adnyawati
persentase
(2011)
yang
menyatakan
bahwa
mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan
penerapan
sebesar 76% antusias dalam mengikuti
proyekdengan bantuan portofolio dapat
perkuliahan,
berbasis
mahasiswa
paham
meningkatkan
perkuliahan
dengan
hidangan Bali mahasiswa jurusan PKK-
menggunakan portofolio, 82% mahasiswa
Tata Boga FTK Undiksa dan mahasiswa
tanggung
memberikan
respon
perkuliahan, 72% mahasiswa menjadi
penerapan
pembelajaran
lebih
berbasis proyek bantuan portofolio pada
dalam
74%
pembelajaran
mengikuti
jawab
mandiri
tugas-tugas
dalam
dalam
yang
mengikuti
menyelesaikan
terdapat
pada
positif
belajar
terhadap
portofolio
mata kuliah hidangan Bali.
portofolio.
Selain itu penelitian ini juga sesuai
Penggunaan
perkuliahan
mampu
kreativitas
portofolio
penilaian
meningkatkan
dalam
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni
pembelajaran
Luh Putu Eka Sulistia Dewi (2010) yang
afektif
menyatakan bahwa penerapan evaluasi
mahasiswa
berbasis kombinasi Traditional Paper-
antusias dalam mengikuti perkuliahan,
based dan Electronic Portfolio dapat
mahasiswa
meningkatkan
mahasiswa
aspek
khususnya
semakin
paham
dengan
255
kemampuan
menuslia
Penggunaan Portofolio Dalam Perkuliahan Penilaian Pembelajaran
mahasiswa
baik
dalam
menulis
penilaian pembelajaran dari nilai siklus 1
paragraph naratif maupun deskriptif dari
ke siklus 2 yang mengalami peningkatan
segi proses maupun hasil.
sebesar 17,07.; 3) penggunaan portofolio
Hasil penelitian ini menunjukkan
mampu meningkatkan tanggung jawab
bahwa mahasiswa mampu melakukan
dan kemandirian mahasiswa (penilaian
prosedur pembuatan instrument yang
afektif)
dalam
menyelesaikan
berupa tes maupun non tes. Mahasiswa
tugas,
selain
itu
mampu membuat kisi-kisis soal tes,
menunjukkan bahwa mahasiswa menjadi
lembar soal tes. Mahasiswa mampu
lebih
membuat kisi-kisi dari instrumen penilaian
disampaikan
dosen;
non tes yaitu kisi-kisis kuesioner/angket,
portofolio
mampu
meningkatkan
lembar
kemampuan
mahasiswa
pada
kuesioner/
angket,
kisi-kisi
hasil
memahami
tugas-
penelitian
materi
4)
yang
penggunaan
aspek
wawancara, lembar wawancara, rubric
afektif.
penilaian unjuk kerja, rubrik penilaian
mahasiswa menjadi lebih antusias dalam
produk, rubrik penilaian proyek.
mengikuti perkuliahan; 5) penggunaan
Hal
ini
ditunjukan
dengan
portofolio menumbuhkan sikap tanggung
Simpulan dan Saran
Berdasarkan
jawab dan kemandirian mahasiswa dalam
analisis
data
serta
menyelesaikan
pembahasan, maka dapat disimpulkan
penilaian
Saran bagi penelitian ini adalah, 1)
pembelajaran
penilaian portofolio dengan memberikan
mampu: memberikan informasi kepada
tugas-tugas
mahasiswa pada awal perkuliahan bahwa
pendidik
akan
pembelajaran
digunakan
dalam
assesmen
perkuliahan
yang
yang
diberikan dosen.
bahwa, 1) penggunaan portofolio dalam
perkuliahan
tugas-tugas
portofolio
akan
dapat
(guru
penilaian
digunakan
dan
atau
portofolio
dosen)
oleh
dalam
perkuliahan,
dapat
2)
digunakan
dilaksanakan, mengenalkan konsep mata
untuk mengukur kemampuan mahasiswa/
kuliah penilaian pembelajaran dengan
siswa khususnya pada ranah kognitif dan
menggunakan
afektif.
portofolio,
mampu
dan
meningkatkan pemahaman mahasiswa;
diharapkan
2)
kemampuan
penggunaan
portofolio
mampu
meningkatkan hasil belajar mahasiswa (
3)
penilaian
portofolio
juga
dapat
mengukur
mahasiswa/siswa
khususnya pada ranah psikomotorik.
ranah kognitif) dalam mata kuliahan
256
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017
Daftar Pustaka
I Wayan Budiada. (2011). Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri
Terbimbing
Berbasis
Asesmen Portofolio Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa X ditinjau dari
Adversity
Quotient.
Jurnal
Penelitian, Pascasarjana Undiksa.
Vol 1, No 2.
Astuti, P. (2011). Penggunaan Portofolio
pada Mata Kuliah English Language
Teaching
Across
Curriculum
(ELTAC)
untuk
Mendoroang
Keterlibatan
Mahasiswa
dalam
Perkuliahan.
Lambaran
Ilmu
Pendidikan, Jilid 40, No 1. Hal 67 –
74.
Kholifatul
Maghfiroh, Asim, Sumarjono
(2013)
Penerapan
Model
Pembelajara Inkuiri Terbimbing
Disertai Penugasan Portofolio Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika
Siswa Kelas X-Cambridge MA
Bilingual Batu. Journal of Chemical
Information and Modeling (2013)
Volume 53, Issue 9, Page 16891699.
Carter,
J.S.
(2007).
Mathematics.
Diambildarihttp://www.polimetrica/.e
u/site/?p=30. University of South
Alabama, USA.
Ni Desak Made Sri Adnyawati. (2011).
Pembelajaran
Berbasis
Proyek
untuk meningkatkan Kreativitas dan
Hasil Belajar tentang Hidangan Bali.
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran,
Jilid 44, No 1-3. Hal 52 – 59.
Lee, S.W (2005). Encyclopedia of School
Psychology. Thousand Oaks : Sage.
Publication.
Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi. (2010).
Evaluasi Diri Berbasis Kombinasi
Traditional
Paper-Based
dan
Electronic
Portofolio
untuk
meningkatkan kemampuan menulis
mahasiswa.
Jurnal
Pendidikan
Bahasa Inggris- FBS, Undiksa. Vol
6, No 11.
Lubis S. (2016). Efektivitas Penggunaan
Portofolio
pada
Perkuliahan
Mikrobiologi terhadap Kemandirian
dan Hasil Belajar Mahasiswa.
Proceeding
Biology
Education
Conference, Vol 13, No 1. Hal 564 –
569.
Ibrahim, N; Wargahadibrata. (2016).
Pemetaan Fungsi Platforn EPortofolio untuk Perkuliahan di
Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Fakultas
Ilmu
Pendidikan
Universitas
Negeri
Jakarta.
Jurnal
Teknologi
Pendidikan, Vol 18, No 3.
I
Lukitasari M, dkk. (2014). Pengaruh
Penggunaan Asesmen Portofolio
pada Perkuliahan Biologi Sel
Terhadap
Motivasi
Belajar
Mahasiswa IKIP PGRI Madiun.
Jurnal pendidikan Biologi, Vol 6, No
1. Hal 22 – 28.
Kade Suardana.(2007). Penilaian
Portofolio
dalam
pembelajaran
Fisika Berbasis Inquari Terbimbing
di SMP Negeri 2 Singaraja. Jurnal
Pendidikan dan Pengembangan
Pendidikan (Undiksha). Vol 1 No 2,
hal 122 – 134.
Masruri, M S. (2005). Implementasi
Model
Pembelajaran
Portofolio
dalam
Mata
Kuliah
Metode
Penelitian Pendidikan di PPS UNY
2004. Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan, VOL 4, No 2.
257
Penggunaan Portofolio Dalam Perkuliahan Penilaian Pembelajaran
indonesia_54f5f924a3331184118b4
5e6 diunduh Desember 2016.
Ni Putu Eka Sudianti, I Wayan Wiarta,
DB.Kt.Ngr.Semara Putra. (2016).
Penerapan Model PBL Berbasis
Portofolio dapat meningkatkan sikap
sosial dan Penguasaan Kompetensi
Pengetahuan Matematika. Jurnal
PGSD (Undiksa). Vol 4 No 1.
Sigid Edy Purwanto. (2006). Penggunaan
Model Assessment Portofolio dalam
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Program Linear. Mimbar Pendidikan
(UPI). Vol 25,No 1.
Pranata M. (2004). Portofolio: Model
Penilaian
Desain
berbasiskan
Konstruktik. Nirmana, Vol 6, No 1.
Hal 63 – 81.
Paul
Suparno.
(2001).
Teori
perkembangan kognitif jean piaget.
Yogyakarta : Kanisius (2009).
Warlan Sugiyo, Latifah, Zaenal Abidin.
(2008) Peningkatan Hasil belajar
Siswa dengan model Pembelajaran
Team Game Tournament melalui
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
dan Penilaian Portofolio. National
Scientific Journal of Unes. Vol 2 No
1.
(http://journal.unnes.ac.id/artikel_nju
/JIPK/1224)
Prof. Dr. Suharsini Arikunto, 2013 Dasardasar Evaluasi Pendidikan, PT.
Bumi Aksara, Jakarta.
Wicaksono H Y, dkk. (2012). Peningkatan
Keterampilan Praktik Instrumen
Perkusi
Mahasiswa
melalui
Penggunaan Portofolio. Imaji, Vol
10, No 2. Hal 106 -119.
Rasiman& Rahayu, Media penelitian
pendidikan. Jurnal penelitian dalam
bidang pendidikan dan pengajaran,
volume 2 Nomor 1 tahun 2008,
Lembaga
Penelitian
dan
Pengabdian pada Masyarakat IKIP
PGRI Semarang, P. 70.
Widayanti A, dkk. (2014). Penggunaan
Dokumen
Portofolio
sebagai
Penilaian UTS pada Anak Autis di
Sekolah Inklusi. Jurnal Pemikiran
dan Pengembangan SD, Jilid 1, No
3.
Hal
134
–
145.
Rendahnya Kualitas Pendidikan di
Indonesia.
http://www.kompasiana.com/zicoha
di/rendahnya-kualitas-pendidikan-di-
258