SISTEM INFORMASI KEUANGAN id.d ocx

SISTEM INFORMASI KEUANGAN
PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini, mengakibatkan segala
sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi diusahakan secara maksimal atau secara
besar-besaran, dimana sistem kerja secara manual perlahan-lahan mulai tergeser dengan
adanya teknologi yang semakin canggih. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru
di bidang teknologi tentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan
waktu yang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat
dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern pengeluaran atau
biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak.
Pemanfaatan Teknologi Informasi merupakan salah satu cara dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaporan keuangan. Maka dikembangkanlah Aplikasi
Sistem Informasi Keuangan yang telah mengalami proses pengembangan dengan kendala
yang harus diselesaikan dengan baik.
PEMBAHASAN
Pengertian Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk
menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem informasi
keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing didukung

oleh internal audit subsystem yang menyediakan data dan informasi internal. Untuk
perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditors yang bertanggungjawab terhadap
perawatan integritas sistem keuangan perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut
EDP auditors. Sebagaimana subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial
intelligence subsystem, yang mengumpulkan informasi dari lingkungan.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebut SIMKeu adalah
serangkaian manual maupun aplikasinya yang mengintegrasikan semua proses pengelolaan

keuangan satker mulai dari perencanaan anggaran (RKA-KL), Penyusunan Anggaran (DIPA),
Penerbitan SPM, dan Penyusunan Laporan Keuangan (SAI)
Sistem informasi keuangan mempunyai 3 tugas pokok : (1) mengidentifikasi
kebutuhan uang yang akan datang, (2) membantu perolehan dana tersebut, dan (3)
mengontrol penggunaannya.
Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan dikembangkan dengan tujuan:
1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat
dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di atasnya.
2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan
3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.
Model Sistem Informasi Keuangan


Subsistem Model Sistem Informasi Keuangan
Subsistem input
Ada tiga subsistem input yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistem
audit internal dan subsistem intelegeni keuangan.
1. Subsistem informasi akuntansi
Subsistem informasi akuntansi mengumpulkan data internal dan lingkungan. Kita
mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang manufaktur mengumpulkan data

internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan kedalam database dengan
menggunakan terminal dalam jaringan yang ditempatkan diseluruh perusahaan. Subsistem
pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis
dengan perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan
account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan dan
account payable mengumpulkan data pemasok.
Data internal berfungsi sebagaidasar untuk pemecahan masalah yang berhubungan
dengan segala aspek operasi perusahaan, sebagai contoh II menggunakan data yang diperoleh
dari pelaporan kerja, yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun atau merevisi standar
penampilan. Data lengkungan memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan
dengan pelanggan dan pemasok perusahaan. Sebagai contoh, dalam menggunakan model

matematis untuk mensimulasi pengaruh dari keputusan mengenai inventarisasi, manajer akan
memasukkan skenario yang sebagian didasarkan pada data accounting historis yang
menjelaskan pesanan pelanggan dan lead time pemasok.
Sistem Informasi Akuntasi merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen.
Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis
perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntasi dalam hal ini juga sebagai sumber informasi
yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi
Manajemen.
Data akuntasi berperan penting salam Sistem Informasi Keuangan, hal ini disebabkan oleh
beberapa hal yaitu:
i. Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.
ii. catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa).
iii. SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh sistem informasi
fungsional.
DASAR PEMROSESAN DATA
Kita telah mengetahui sejumlah dasar pemrosesan data, disini kita akan melanjutkan
pembahasan dan meninjau lebih singkat lagi.
Sinonim dengan Accounting. Dalam pandangan kita sistem pemrosesan data adalah
sama dengan sistem accounting.
Tujuan Pemrosesan Data. Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan

memelihara record perusahaan yang up-ti-date.

Aplikasi

yang

Dibutuhkan.

Perusahaan

tidak

memutuskan

apakah

mengimplementasikan sistem pemrosesan data atau tidak, sistem tersebut dikehendaki oleh
elemen dalam lingkungan, khususnya pemegang saham, masyarakat kuangan dan pemerintah.
Tugas Pokok. Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok yaitu pemgumpulan
data, pengubahan data penyimpanan data dan pembuatan dokumen.

Sifat Pemrosesan Data. Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara
relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang lengkap, utamanya mempunyai
fokus histori dan memberikan informasi pemecahan masalah minimal.
Subsistem Pemrosesan Data. Subsistem dari sistem distribusi, menampilkan contoh
yang tepat mengenai bagaimana subitem utama dipadukan melalui arus data. Subsistem
penggajian melengkapi delapan subsistem dari sistem distribusi untuk membentuk inti
pemrosesan data bagi berbagai jenis organisasi.
DATA ACCOUNTING
Data acounting memberikan record mengenai segala kepentingan meneter yang
terjadi dipersahaan. Sebuah record dibuat dari sebuah transaksi, yang menjelaskan fakta yang
penting yaitu apa yang telah terjadi, kapan kejadiannya, siapa yang terlibat dan (dalam
berbagai kasus) berapa jumlah uang yang terlibat. Data ini dianalisis dengan berbagai cara,
yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan informsi manajemen.
SISTEM BIAYA
Sebagian besar data accounting digunakan secara internal didalam departemen
accounting oleh sistem biaya. Sistem biaya, sepertia arti dari namanya, menentukan biaya
operasi perusahaan. Ketika kita mempelajari subsistem harga dari sistem informasi
pemasaran, kita mengetahui bahwa ada banyak perusahaan yang mengikuti atau menganut
strategi harga berdasarkan biaya. Perusahan tersebut mengidentifikasi biaya yang diperlukan
untuk produk dan kemudian menambahkan harga tertntu. Maka biaya aka akurat bila strategi

tersebut dapa efektif.
Sistem biaya bertanggung jawab atas fungsi keuangan namun ia juga mempengaruhi
bidang fungsional yang lain. Penmpilan fungsi manufaktur biasanya didasarkan pada
pembiayaan produksi, inilah kenapa kita menyertakan subsistem biaya dala sistem informasi
manufakut. Penampilan fungsi pemasaran juga tergantung pada suistem biaya, jika produk
terlalu tinggi harganya maka ia tidak akan terjual. Yang paling penting penampilan
perusahaan sangat tergantung pada sistem biaya .

2. Subsistem audit internal
Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing,
berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung
atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang
semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk melakukan studi
khusus mengenai operasi perusahaan.
Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem
teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai
operasi perusahaan. Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan yang biasanya terlibat
dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan.
Dan ia biasanya memberikan laporan kepada CEO atau eksekutif puncak lain.
Jenis – Jenis Aktivitas Auditing

Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal yaitu keuangan, operasional,
persetujuan desain sistem pengontrolan. Seorang auditor internal dapat melakukan semua
aktivitas tersebut.
Auditing Keuangan .Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan record
perusahaan dan melakukan jenis aktifitas dan dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor
eksternal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan auditor
eksternal, atau dapat bekerjasama dengan auditor eksternal.
Auditing Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan
record, namun untuk memvalidasi (memsyahkan) evektifitas prosedur. Sistem yang dipelajari
hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik dan mungkin melibatkan atau tidak
melibatkan penggunaan komputer.
Auditing Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional, kecuali
bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random
menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja ini diberi cek pembayaran, dan
bukannya menggunakan pengiriman.
Disain Sistem Pengontrolan Internal. Dalam auditing operasional dan persetujuan, audotor
internal mempelajari sistem yang telah ada.
3. Subsistem intelegensi keuangan
Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkan data dari masyarakat keuangan
yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Subsistem ini memonitor

denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan

analisis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Berperan
untuk digunakan mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi
terbaik
Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh perusahaan, maka
dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem intelegensi keuangan berusaha
untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari investasi dana surplus yang
terbaik. Agar dapat melakukan tugas ini, subsistem intelegensi keuangan mengumpulkan data
dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan. Seperti halnya fungsi yang
lain, subsistenm ini juga mengumpulkan data dan informasi pemerintah. Sebagian besar
informasi yang mempengaruhi arus uang berasal dari pemerintah federal dan, beberapa
diantaranya, diperoleh dari pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah.
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
Semua korporasi,kecuali yang kecil, mempunyai departemen hubungan pemegang saham. Ia
biasanya ditempatkan dalam fungsi keuangan. Departemen ini memelihara hubungan
komunikasi antara perusahaan dan pemegang sahamnya. Kebanyakan arus informasi dari
perusahaan k epemegang saham berbentuk laporan tahunan dan laporan kwartal. Baik
pemegang saham maupun calon pemegang saham menggunakan informasi ini untuk menilai
atau memertimbangkan peluang investasi yang ditwarjkan oleh perusahan tersebut.

Laporan pemegang saham dibuat oleh departemen hubungan pemegang saham,yang
bekerja sama dengan manajemen puncak. Laporan ini berisi informasi yang bentuknya sangat
ringkas. Pemegang saham juga menggunakan departemen hubungan pemegang saham
sebagai saluran untuk menyampaikan keluhan, saran, dan informasi lain kepada perusahaan.
Juga,sekali dalam setahun, pemegang saham mempunyai kesempatan untuk mengikuti
meeting pemegang saham. Walaupun sebagaian besar komunikasi dilakukan oleh perusahaan
pada meeting ini, namun pemegang saham diberi kesempatan untuk mengemukakan
pandangannya secara terbuka yang ditujukan kepada eksekutif korporasi.
INFORMASI MASYARAKAT KEUANGAN
Aktivitas intelegensi keuangan perusahaan yang berkembang paling baik adalah
aktivitas yang menyangkut masyarakat keuangan. Ada dua sebab mengenai telah
dibangunnya arus informasi ini. Pertama, sebagian informasi bersifat formal, yaitu berada
dalam bentuk bahan tercetak dan database yang berisi informasi ekonomi dan lingkungan.

Kedua,

manajemen

puncak


mengetahui

pentingnya

lingkungan

ekonomi

dalam

mempengaruhi perusahaan dan manajemen ini ingin tetap menggunakannya.
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP ARUS UANG
Lingkungan mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap arus
uang dalam perusahaan. Cara masyarakat keuangan bank, asosiasi tabungan dan pinjaman,
perusahaan pinjaman hipotek, dan perusahaan asuransi merespon pemberlakuan undangundang pemerintah fderal ini merupakan pengaruh langsung. Masyarakat keuangan
meresponnya dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga. Perusahaan akan
merasakan pengaruh langsung ini ketika ia meminjam uang atau menginvestasikan dana
surplusnya.
PROSES PENGANGGARAN
Proses penyusunan anggaran terdiri atas sejumlah keputusan semi terstruktur.

Selain sangat dibutuhkan ukungan data dalam bentuk record accounting historis, juga
diperlukan berbagi pertimbangan.
Ada tiga pendekatn atau cara umum yang dapat dilakukan perusahaan dalam menyusun
anggarannya yaitu top-down, bottom-up, dan partisipatif.
a) Pendekatan top-down.
Bila dilakukan top-down, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian
penentuannya dibebankan kepada tingkat dibawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan
ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengnai tujuan jangka
panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan tersebut.
b) Pendekatan bottom-up.
Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat
organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang berada
pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan paling dapat menentukan
kebutuhan sumbernya.
c) Pendekatan partisipatif.
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka
yang paling umum yang dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu,
orang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini
adalah pendekatan give and take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan

negosiasi untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapat kepuasan. Manajer tingkat
menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka
panjang kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kebutuhan jangka pendek
bagi manajer tingkat bawah. Gambar 2.4 menunjukkan proses penyusunan anggaran
partisipatif. Nomor dalam paragraf di bawah ini sesuai dengan nomor yang ada dalam
gambar. Contoh ini berasumsi bahwa perusahaan menggunakan pemodelan matematis
maksimal.
1. Point awalnya adalah ramalan penjualan yang dibuat oleh bagian pemasaran. Model
peramalan berdasarkan pada proyeksinya mengenai input yang berasal dari manajer
pemasaran tingkat bawah, yang dikombinasikan dengan pertimbangan yang berasal dari
eksekutif pemasaran.
2. Manajemen puncak memeriksa ramalan dan membuat keputusan yang didasarkan pada
evaluasi subyektif dan input yang lain.
3. Data ramalan yang disetujui kemudian dimasukkan ke dalam model perencanaan sumber,
yang mengubah tujuan penjualan menjadi keperluan sumber untuk tiap bidang fungsional.
Sebagai contoh, jika perusahaan ingin menjual 230.000 unit pada tahun depan, maka harus
dipekerjakan delapan tenaga penjual baru, harus dibeli sebuah drill press baru, harus
ditambahkan lagi dua tenaga accounting baru, dan harus diinstal sebuah disk drive tambahan.
Modem MRP yang kita bahas pada Bab 2 dapat menjadi bagian dari model perencanaan
sumber ini yaitu untuk memproyeksikan keperluan bahan.
4. Proyeksi dari model perencanaan sumber tersebut kemudian dievaluasi oleh manaher dari
setiap bidang fungsional. Manajer ini menggunakan pengetahuan bisnis mereka untuk
mengatur atau menyusun jumlah yang menurut mereka cocok. Setiap manajer bekerja sama
dengan atasannya untuk menetapkan anggaran yang dapat diterima. Tanda panah dua arah
yang menghubungkan langkah ini dan langkah berikutnya menggambarkan give and take
antara manaemen puncak dan manajemen fungsional pada waktu penyusunan anggaran telah
selesai.
5. Kombinasi anggaran fungsional yang telah disetujui mewakili anggaran organisasional.
Bila anggaran telah ditetapkan, ia jarang sekali berubah selama tahun fiskal.
Sistem Informasi Keuangan terdiri atas 2 subsistem :
1. Sistem Informasi Akuntansi
2. Sistem Informasi Anggaran

1. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi ATAU SIA adalah suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan
informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan
pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
• SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
• Berpegang pada prosedur yang relatif standar
• Menangani data rinci
• Berfokus historis
• Menyediakan informasi pemecahan minimal
Sub Sistem yang terdapat pada sistem informasi akuntansi antara lain:
1. Pemrosesan pesanan penjualan: subsistem yang menangani pemrosesan pesanan dari
pelanggan
2. Pemrosesan persediaan: subsistem yang menangani perubahan dalam persediaan dan
memberikan informasi pengiriman dan pemesanan kembali
3. Buku Besar (general ledger): subsistem yang mengkonsolidasi data dari sistem akuntansi
yang lain dan menghasilkan pernyataan dan laporan bisnis yang bersifat periodik
4. Piutang Dagang: subsistem yang mencatat piutang pelanggan dan menghasilkan faktur,
pernyataan pelanggan bulanan serta laporan manajemen kredit
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain
• Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
• Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
• Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi
nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
• Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
• Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan
laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
• Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai
laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi
biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
informasi keuangan
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan
mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas
utama pada value chain secara efektif dan efisien.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan

• Meningkatkan efisiensi
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan sharing knowledge
• Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

2. Sistem Informasi Anggaran
Sistem Informasi Anggaran dalam organisasi pemerintah atau dalam Perusahaan bertujuan
menyediakan informasi keuangan bagi manajer keuangan.
Proses pembuatan anggaran:
1. Pendekatan dari atas ke bawah
Eksekutif yang menentukan jumlah anggaran dan kemudian menekankan jumlah tersebut
pada tingkat yang lebih rendah.
2. Pendekatan dari bawah ke atas
Proses penganggaran dimulai pada tingkat organisasi terendah.
3. Pendekatan partisipasi
Pihak yang akan menerima dana ikut berpartisipasi dalam menentukan tingkat dana.
Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran,
produksi dan keuangan) ; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran
keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan
pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
Karakteristik Anggaran :
=>Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
=>Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang
oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
=>Mencakup periode satu tahun.
=>Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung
jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
=>Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak
yang menganggarkan (budget).
=>Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
=>Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan
selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
Tujuan Pokok Anggaran
=>Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang
=>Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
Manfaat Penganggaran

Anggaran menunjukkan kepada manajemen :
=>Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan.
=>Sumber daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode anggaran yang
akan datang.
=>Memberikan landasan untuk pengambilan keputusan alternatif yang terbaik.
Keterbatasan Penganggaran
=>Dalam banyak kejadian, anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta situasi nyata di
lapangan
=>Terlampau menekankan hasil ( Yi : laba bersih sesung- guhnya dibandingkan dg jumlah laba
yang dianggar kan), namun bukan pada sebab musababnya.
=>Tema partisipatif pada anggaran menuntut dukungan penuh dan keterlibatan manjemen.
=>Dapat menggerogoti inisiatif manajemen dengan meng halangi perkembangan dan tindakan
baru yang tidak tercakup dalam anggaran.
=>Proses penganggaran bukanlah ilmu murni dan pertimbangan yang baik memainkan peran
esensial.
Sistem Penganggaran untuk Aktivitas Bisnis.
Terdapat 4 (empat) ancangan dasar terhadap anggaran :
=>Penganggaran inkremental
=>Penganggaran basis nol
=>Penganggaran Statik dan
=>Penganggaran fleksibel.
Anggaran Inkremental (Incremental Budget)
Yakni metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya dari
anggaran tahun sebelumnya. Dalam hal ini anggaran sebelumnya, berfungsi sebagai landasan
bagi penganggaran sumber daya inkremental.
Keunggulan ancangan inkremental adalah bhw ancangan ini menyederhanakan proses
penganggaran dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai pos anggaran.
Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefisiensi dapat menumpuk dari tahun ke
tahun tanpa pernah diketahui.
Contoh Anggaran Inkremental
PT Safira Prima
Anggaran Inkremental untuk Tahun 20XX
Kenaikan Gaji
Posisi Penyelia baru
Posisi Manajerial baru
Kenaikan anggaran operasional
Program riset baru
Jumlah
Anggaran Basis Nol (Zero-Based Budget)

Rp. 8.000.000
Rp. 15.000.000
Rp. 28.000.000
Rp. 54.000.000
Rp. 3.500.000
Rp.108.500.000

Dalam penganggaran ini, semua jajaran manajemen bertolak dari nol dan mengestimasi
kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai aktivitas-aktivitas tahun anggaran.
Anggaran Statik (Static Budget)
Yakni merupakan ancangan yang dipakai oleh banyak perusahaan jasa dan ada banyak fungsi
jasa pendukung seperti bagian pembelian, bagian akuntansi, dan bagian hukum.
Anggaran Fleksibel (Flexible Budget)
Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan.
Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Ada tiga kegunaan dari anggaran ini, yakni :
=>Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran tingkat aktivitas.
=>Dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk tingkat
aktivitas aktual.
=>Membantu manajemen dalam menghadapi ketidak pastian dengan memampukan mereka
untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.
Penyusunan Induk Anggaran (Master Budget)
Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan
keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu
tahun atau kurang.
Induk Anggaran terdiri atas dua komponen utama, yakni :
=>Anggaran operasi
=>Anggaran keuangan
Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk
mencapai hasil laba yang memuaskan.
Anggaran Keuangan memperlihatkan ekspektasi arus kas dan posisi keuangan dengan
kegiatan-kegiatan usaha yang terencana.
Induk Anggaran untuk sebuah perusahaan pabrikasi akan berisi anggaran berikut :
Induk Anggaran
Anggaran Operasi
Angg. Penjualan
Angg. Produksi
Angg. Bhn. Baku Langsung
Angg. Tenaga Kerja Lgs
Angg. Overhead pabrikasi
Angg. Persed. Akhir Barang Jadi.
Angg. Beban Penjualan & Adm.

Anggaran Keuangan
Anggaran pengeluaran modal
Anggaran Kas
Laporan Laba Rugi dianggarkan
Neraca Dianggarkan.

Anggaran Penjualan
Yakni merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang diharapkan untuk
periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan
kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu.

Output dari Sistem Informasi Keuangan
I. Sub Sistem Peramalan
Berfungsi untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan saat ini dan terproyeksi
dalam bisnis
Fakta Dasar Peramalan:
a. Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu
b. Semua peramalan adalah keputusan semi terstruktur
c. Tidak ada peramalan yang sempurna
Metode Peramalan
Jenis-jenis peramalan
1. Peramalan jangka panjang
2. Peramalan jangka pendek
a.Peramalan jangka panjang
Peramalan jangka panjang ( tiga tahun atau lebih, digunakan untuk merencanakan produk
baru, penganggaran modal, lokasi fasilitas, atau ekspansi dan penelitian serta
pengembangan).
b. Peramalan jangka pendek
Peramalan jangka pendek ( kurang satu tahun, umumnya kurang tiga bulan : digunakan untuk
rencana pembelian, penjadwalan kerja, jumlah TK, tingkat produksi).

Metode Peramalan
1. Metode kuantitatif
2. Metode Non Kuantitatif
a. Tehnik Konsensus Panel
b. Metode Delphi
c. Rapat elektronik
a).Metode kuantitatif


Metode Peramalan Kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Model seri waktu / metode deret berkala (time series) metode yang dipergunakan
untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu,
2. Model / metode kausal (causal/explanatory model), mengasumsikan variabel yang
diramalkan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberapa
variabel bebas (independent variable).
1. Model Seri Waktu / Metode deret berkala, terbagi menjadi :
1. Rata-rata bergerak (moving averages),

2. Penghalusan eksponensial (exponential smoothing),
3. Proyeksi trend (trend projection)
Penjelasan:
1. Rata-rata bergerak (moving averages),


Rata-Rata Bergerak Sederhana (simple moving averages) : bermanfaat jika
diasumsikan bahwa permintaan pasar tetap stabil :



Rata-Rata Bergerak Tertimbang (weighted moving averages) : apabila ada pola
atau trend yang dapat dideteksi, timbangan bisa digunakan untuk menempatkan
lebih banyak tekanan pada nilai baru :

2. Penghalusan eksponensial (exponential smoothing),
Penghalusan Eksponensial : metode peramalan dengan menambahkan parameter alpha
dalam modelnya untuk mengurangi faktor kerandoman. Istilah eksponensial dalam metode
ini berasal dari pembobotan/timbangan (faktor penghalusan dari periode-periode sebelumnya
yang berbentuk eksponensial.
3. Proyeksi trend (trend projection)
Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang dignakan baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang. Metode ini merupakan garis trend untuk persamaan
matematis.
2. Model / metode kausal (causal/explanatory model)
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang
diperkirakan dengan variabel alin yang mempengaruhinya tetapi buakn waktu. Dalam
prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri dari :
1. Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan dengan teknik least
squares yang dianalisis secara statis.
2. Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka
panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka panjang.
3. Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang dan
jangka pendek.
Peramalan menggunakan metode regresi:
Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang ada dan yang akan mempengaruhi
hasil peramalan.

Hal- hal yang perlu diketahu sebelum melakukan peramalan dengan metode regresi adalah
mengetahui terlebih dahulu mengetahui kondisi- kondisi seperti :
1. Adanya informasi masa lalu
2. Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data (dikuantifikasikan)
3. Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan dimasa
yang akan datang.
Adapun data- data yang ada dilapangan adalah :
1. Musiman (Seasonal)
2. Horizontal (Stationary)
3. Siklus (Cylikal)
4. Trend
Dalam menyusun ramalan pada dasarnya ada 2 macam analisis yang dapat digunakan yaitu :
1. Analisi deret waktu(Time series), merupakan analisis antaravariabel yang dicari
dengan variabel waktu
2. Analisis Cross Section atau sebab akibat (Causal method), merupakan analisis
variabel yang dicari dengan variabel bebas atau yang mempengaruhi.
Ada dua pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan analisis deret waktu
dengan metode regresi sederhana yaitu :
1. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana linier
2. Analisis deret untuk regresi sederhana yang non linier
Untuk menjelaskan hubungan kedua metode ini kita gunakan notasi matematis seperti:
Y = F (x)
Dimana :
Y = Dependent variable (variabel yang dicari)
X = Independent variable (variabel yang mempengaruhinya)
Notasi regresi sederhana dengan menggunakan regresi linier (garis lurus) dapat digunakan
sebagai berikut :
b).Metode kualitatif

Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi,
pendidikan dan pengalamanseseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu orang
dengan orang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan kualitatif dapat
menggunakan teknik/metode peramalan, yaitu :
1. Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau pendapat dari
sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik,
keuangan dan logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan model-model
statistik.
2. Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual meramalkan tingkat penjualan
di daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat provinsi dan nasional untuk
mencapai ramalan secara menyeluruh.
3. Metode Delphi : dalam metode ini serangkaian kuesioner disebarkan kepada
responden, jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada para ahli untuk
dibuat peramalannya. Metode memakan waktu dan melibatkan banyak pihak, yaitu
para staf, yang membuat kuesioner, mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai
para ahli dalam menganalisisnya. Keuntungan metode ini hasilnya lebih akurat dan
lebih profesional sehingga hasil peramalan diharapkan mendekati aktualnya.
4. Survai Pasar (market survey) : Masukan diperoleh dari konsumen atau konsumen
potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati. Survai dapat
dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara langsung.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.

15 133 18

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERNAK ITIK PETELUR DENGAN SISTEM INTENSIF DAN TRADISIONAL DI KABUPATEN PRINGSEWU

10 119 159

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59