Presentasi PPKN Klp 2 Belanja Pemerintah

BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT KLASIFIKASI
ORGANISASI

Dalam pengelolaan keuangan negara setidaknya terdapat tiga pihak yang memiliki peran vital:
• Chief Financial Officer (CFO), Menteri Keuangan atau Bendahara Umum Negara (BUN) yang bertugas
mengelola fiskal dan penganggaran,
• Chief Planning Officer (CPO), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas selaku
yang bertugas merencanakan arah pembangunan dan mendesain kebijakannya, serta
• Chief Operational Officer (COO), Menteri/Pimpinan lembaga selaku yang bertugas membantu Presiden
dalam menjalankan program dan kegiatan untuk mencapai tujuan bernegara. COO pada dasarnya
melaksanakan tugas sesuai dengan rencana pembangunan yang telah disusun bersama dengan CPO
dengan alokasi anggaran sebagaimana telah dibahas dengan CFO.

Anggaran belanja pemerintah pusat sebagai bagian dari belanja
negara secara umum dikelompokkan dalam dua bagian:
• anggaran yang dialokasikan melalui bagian anggaran (BA) K/L
dengan menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran;
dan
• anggaran yang dialokasikan melalui BA BUN yang dialokasikan
melalui Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.


BAGIAN ANGGARAN
KEMENTERIAN
NEGARA/LEMBAGA

BAGIAN ANGGARAN
KEMENTERIAN
NEGARA/LEMBAGA

Dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain :
• Kelompok Bidang Perekonomian
• Kelompok Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
• Kelompok Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
• Kelompok Bidang Kemaritiman

Kelompok Bidang Perekonomian
Dalam mewujudkan kemandirian ekonomi seperti tertuang dalam Trisakti, pembangunan
di bidang ekonomi ditujukan untuk mendorong perekonomian Indonesia ke arah yang
lebih maju dan lebih baik untuk menciptakan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Tercapainya kesejahteraanrakyat ini harus didukung oleh berbagai kondisi penting yang
meliputi:
 a. terciptanya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta berkelanjutan;
 b. terciptanya sektor ekonomi yang kokoh;
 c. terlaksananya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
terdapat 31 K/L yang bertugas menjalankan program dan kegiatan di bidang
perekonomian

Kelompok Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
Untuk mencapai tujuan pembangunan terkait dengan peningkatan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia, berbagai kebijakan Pemerintah dalam bidang
pembangunan manusia dan kebudayaan diarahkan pada pelaksanaan program-program sebagai berikut, antara lain:
 Pendidikan Dasar dan Menengah;
 Pendidikan Anak Usia Dini dan PendidikanMasyarakat;
 Pembelajaran dan Kemahasiswaan;
 Peningkatan Kualitas KelembagaanIptek dan Pendidikan Tinggi;
 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Iptek dan PendidikanTinggi;
 Penguatan Riset dan Pengembangan;
 Penguatan Inovasi;
 PendidikanIslam;

 Bimbingan Masyarakat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha;
 PenguatanPelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional;
 Pembinaan Upaya Kesehatan;
 Bina Gizidan Kesehatan Ibu dan Anak;
 Perlindungan dan Jaminan Sosial;
 Pemberdayaan Sosialdan Penanggulangan Kemiskinan.
 Saat ini terdapat 18 K/L yang bertugas menjalankan programdi bidang pembangunan manusia dan kebudayaan

Kelompok Bidang Politik, Hukum dan
Keamanan

Terkait dengan bidang politik, hukum, dan keamanan, beberapa tujuan yang ingin dicapai
meliputi:
 mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum;
 mewujudkanIndonesia aman, damai, dan bersatu;
 memantapkan kemampuan untuk melindungi danmengayomi masyarakat.

Kelompok Bidang Politik, Hukum
dan Keamanan
Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai kebijakan Pemerintah dibidang politik, hukum dan

keamanan diarahkan untuk melaksanakan berbagai program, seperti:
 Modernisasi Alutsista dan Non-Alutsista/Sarana dan Prasarana Matra Darat, Udara danLaut;
 Modernisasi Alutsista/Non-Alutsista/ Sarpras Integratif;
 Pemeliharaan Keamanandan Ketertiban Masyarakat;
 Penanggulangan Gangguan Keamanan Dalam Negeri BerkadarTinggi;
 Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana;
 Pembinaan Pemerintahan Desa;
 Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil; (8) Pendidikan Kepamongprajaan.
Saat ini terdapat 33 K/L yang bertugas menjalankan program dan kegiatan di bidang politik, hukum
dan keamanan

Kelompok Bidang Kemaritiman

Sampai saat ini sarana dan prasarana pelabuhan perintis masih belum memadai,
terutama di wilayah timur. Demikian juga, jumlah rute dan moda angkutan perintis yang
menghubungkan antarpulau kecil dan antara pulau kecil dengan pulau besar masih perlu
ditingkatkan. Selain itu, laut Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar

Kelompok Bidang Kemaritiman
Aset pembangunan yang demikian besar perlu didukung dengan upaya konservasi dan rehabilitasi sumber daya kelautan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai program Pemerintah bidang kemaritiman diarahkan untuk:
 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian;
 Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi;
 Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi;
 Pengaturan dan PengawasanPenyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi
melaluiPipa;
 Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap;
 Pengelolaan Sumber DayaPerikanan Budidaya;
 Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk Kelautan dan Perikanan;
 Pengembangan Kepariwisataan.

Saat ini terdapat 5 K/L yang bertugas menjalankan programdan kegiatan di bidang kemaritiman

BAGIAN ANGGARAN
BENDAHARA UMUM
NEGARA

Program Pengelolaan Utang Negara

2015


2016

Uraian
APBNP
a. Pembayaran Bunga Utang Dalam negeri
b. Pembayaran Bunga Utang Luar Negeri
Jumlah

141.203,8
14.526,9
155.730,7

APBN
168.510,9
16.429,5
184.940,4

PROGRAM PENGELOLAAN SUBSIDI
Anggaran Program Pengelolaan Subsidi dalam belanja negara dialokasikan

dalam rangka meringankan beban masyarakat untuk memperoleh kebutuhan
dasarnya, dan sekaligus untuk menjaga agar produsen mampu menghasilkan
produk, khususnya yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat, dengan
harga yang terjangkau. Pemberian subsidi ditujukan untuk menjaga stabilitas
harga barang dan jasa di dalam negeri, memberikan perlindungan pada
masyarakat berpendapatan rendah, meningkatkan produksi pertanian, serta
memberikan insentif bagi dunia usaha dan masyarakat
Dibagi menjadi 2 , yaitu :
• Subsidi Energi
• Subsidi Nonenergi

Program Pengelolaan Hibah Negara
Program Pengelolaan Hibah Negara merupakan pengeluaran pemerintah
pusat dalam bentuk transfer uang, barang atau jasa kepada:
• pemerintah daerah, baik yang bersumber dari pinjaman dan/atau hibah
luar negeri maupun yang bersumber dari penerimaan dalam negeri;
• pemerintah/lembaga asing. Program tersebut memiliki karakteristik
tidak perlu dibayar kembali, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat,
tidak secara terus-menerus, bersifat sukarela dengan pengalihan hak,
dan dilakukan dengan naskah perjanjian antara pemberi hibah dan

penerima hibah.

Program Pengelolaan Belanja Lainnya
Program Pengelolaan Belanja Lainnya yang menampung antara lain:









penyediaan dana cadangan untuk gaji bagi tambahan pegawai baru;
penyediaan dana cadangan lainnya yang terkait dengan kebijakan kepegawaian;
penyediaan dana cadangan bencana alam;
antisipasi perubahan asumsi ekonomi makromelalui penyediaan dana cadangan risiko
fiskal;
penyediaan biaya operasional lembaga yangbelum mempunyai kode bagian anggaran
(BA) sendiri;

mendukung ketahanan pangan,melalui penyediaan dana cadangan beras pemerintah
(CBP) dan cadangan stabilisasi hargapangan dan ketahanan pangan;
penyediaan alokasi anggaran untuk ongkos angkut beras PNSdi distrik pedalaman Provinsi
Papua dan Provinsi Papua Barat; dan
penyediaan anggaranuntuk bantuan operasional layanan pos universal.

Program Pengelolaan Transaksi
Khusus
Program Pengelolaan Transaksi Khusus, antara lain terdiri
atas:
• anggarankontribusi sosial;
• anggaran kontribusi kepada lembaga internasional;
• dana dukungankelayakan pada proyek kerja sama
pemerintah dengan badan usaha dalam
penyediaaninfrastruktur;
• dana pembayaran selisih harga beras Bulog.

TERIMA KASIH