MODEL STOKASTIK PENGARUH VARIABEL EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP VOLATILITAS KEUNTUNGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR

  

Tema: 5 (Kewirausahaan, Koperasi dan UMKM)

MODEL STOKASTIK PENGARUH VARIABEL EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP VOLATILITAS KEUNTUNGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR

  

Oleh

Kusnaman D, Herry A, Sumanto B, Djuharyanto T

Faculty of Agriculture, Jenderal Soedirman University

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan menyusun model analisis stokastik menggunakan Simulasi Monte Carlo. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Wangon, Pekuncen dan Cilongok dan Baturraden Kabupaten Banyumas. Responden adalah peternak ayam ras petelur skala usaha 2.000 ekor per-

  • – periode dan usahatani padi skala usaha 1,5ha. Data penelitian digunakan adalah data tahun 2014

  2016. Metode analisis digunakan: (a) analisis finansial kinerja peternakan dan usahatani padi secara deterministik, (b) simulasi Monte Carlo hubungan volatilitas laba dengan produktivitas modal. Diduga terdapat titik perpotongan kurva volatilitas laba yang dapat digunakan untuk menjelaskan pembenaran pemilihan usaha peternakan ayam ras petelur dengan usahatani padi dan investasi bebas resiko (deposito). Hasil penelitian menunjukkan keuntungan usaha dan volatilitas laba peternakan ayam ras petelur lebih tinggi dibanding usahatani padi, tetapi produktivitas modal usahatani padi lebih tinggi. Terdapat kemiripan pola volatilitas laba dan produktivitas modal. Makin besar produktivitas modal makin besar pula volatilitas labanya. Grafik produktivitas modal usahatani di atas usaha peternakan ayam ras petelur, tidak terdapat perpotongan grafik produktivitas modal, secara absolut usahatani padi memiliki portofolio lebih baik.

  Kata kunci: Simulasi Montecarlo, Volatilitas, Produktivitas, Ayam petelur, Banyumas ABSTRACT

  The objective of this research is to develop stochastic analysis model using Monte Carlo simulation. The research was conducted in District Wangon, Pekuncen and Cilongok and Baturraden, Banyumas Regency. The respondents were poultry farmers with the scale of business 2000 chicken per period and rice farmers with the scale of business 1,5ha. The research data was taken from 2014 - 2016. The analytical method used (a) financial analysis of breeding and farming performance in a deterministic way, (b) Monte Carlo simulation, the relationship between profit volatility and equity productivity. It is assumed that there is an intersection point of the profit volatility curve that can be used to explain the justification of the selection of poultry farming with rice farming and the risk-free investment (deposits). The results showed that business profit and volatility profit of poultry farming is higher than rice farming. However, equity productivity of rice farming is higher. There is a similarity between the pattern of profit volatility and equity productivity. If the equity productivity is going up, the profit volatility is going up as well. The graph of equity productivity at farming business is above the poultry farming business. Hence there is a similarity at the pattern of volatility, the intersection between equity productivity in farming business and poultry business is not occur, absolutely that rice farming business has a better portfolio.

  Keywords: Monte Carlo simulation, Volatility, Productivity, Poultry, Banyumas

  PENDAHULUAN

  Usaha peternakan ayam ras petelur memiliki ketidakpastian pada aspek produksi dan pasar. Dari aspek produksi, salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi labanya adalah harga pakan, dimana biaya pakan merupakan komponen terbesar dari usaha peternakan ayam petelur (Sumanto dkk, 2016).

  Hasil penelitian Kusnaman dkk (2014) menunjukkan bahwa Kelompok Wanita Tani Ternak (KWTT) di Karanglewas berhasil mempertahankan usaha ayam petelur mereka walaupun harga konsentrat mengalami kenaikan, yaitu dengan cara menghemat pemakian konsentrat. Selain harga pakan, harga telur ayam ras mengalami tekanan, dimana harga telur biasanya hanya mengalami kenaikan menjelang hari raya lebaran saja.

  Pada tingkat usaha di atas 1.000 ekor per pemeliharaan maka beberapa permasalahan akan muncul seperti: dominasi tenaga kerja dari luar (beban biaya tenaga kerja tetap, in-efisiensi tenaga), perlunya menambah fasilitas gudang dan bangunan pendukung (beban biaya gudang), penambahan jalan inspeksi, pagar keliling (beban biaya lahan), pinjaman modal dari fihak ketiga.

  Dibanding usahatani padi, usaha ternak ayam petelur menghadapi ketidakpastian dari lebih banyak variabel eksternal (harga telur dan harga pakan) dan dari internal (tingkat produktivitas ayam dalam bertelur, tingkat kematian ayam). Ketidakpastian tersebut akan menimbulkan volatilitas laba.

  Penelitian ini diharapkan dapat menemukan model simulasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh fluktuasi faktor eksternal (harga telur, pakan) dan faktor internal (tingkat produktivitas ayam, jumlah ayam hidup, beban biaya tetap dan pinjaman) terhadap volatilitas laba. Melalui penelitian ini akan di susun model simulasi Montecarlo dan grafik hubungan volatilitas laba dengan produktivitas modal pada kedua jenis usaha tersebut.

  METODE PENELITIAN Lokasi dan Responden Penelitian

  Lokasi penelitian di kecamatan sentra produksi telur ayam ras dan sentra usahatani padi di Kabupaten Banyumas, yaitu kecamatan: Pekuncen, Cilongok, Wangon dan Baturraden. Responden peternak ayam ras petelur ditentukan berdasar pertimbangan kesetaraan modal yang digunakan dalam usahatani padi dan usaha ayam ras petelur, yaitu skala 2.000 ekor ayam ras petelur dan 1,5 ha usahatani padi. Jumlah sampel peternak ayam ras petelur 12 peternak (total populasi) dan sampel petani padi 8 petani (populasi petani pada skala usahatani tersebut).

  Jenis dan Sumber Data

  Data digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung di lapangan dan data sekunder diperoleh relevan.

  Metode Analisis:

  Metode analisis yang digunakan adalah: 1.

  Analisis finansial, meliputi: Analisis struktur biaya, Pendapatan dan laba usaha

  Produktivitas modal

  Pm = L/M x 100% …. (1) 2.

  Analisis simulasi Laba Usaha : yang akan disimulasi adalah data finansial, yaitu : Rentang nilai laba, Probabilitas laba usaha, Produktivitas modal.

  Variabel penelitian

  yang akan disimulasikan yang dinyatakan dalam simbol Xi, sebagai berikut:

   X1= Tp (tingkat produktivitas ayam, dinyatakan dalam kisaran % kemungkinan

  produktivitas tertinggi 82 % dan kemungkinan produktivitas terendah misal 67% (Sumanto, 2015).

   X2 = Q (jumlah ayam hidup dalam ekor)  X3 = Jumlah telur yang dihasilkan (kg).  X4 = harga telur (Rp./kg)  X5 = Hpkn (dalam Rp)  X6 = biaya total (dalam Rp).

  Persamaan simulasi Variabel laba (X1…X6) menggunakan Excel sebagai berikut:

  Variabel X1: = INPUT!$F$6+RAND()*(INPUT!$G$6-

  INPUT!$F$6) … (2) …

  Variabel X6: = INPUT!$F$9+RAND()*(INPUT!$G$11-

  INPUT!$F$11) … (3) Masukkan variabel X1 … X6 ke dalam persamaan simulasi laba berikut:

  sim = (X1*X2*X3*X4)

  • –((X2*Qpkn) +(X5*Qdoc) +(X6)) … (4)

  Keterangan:

  Variabel X1… X6 dalam persamaan (..) berasal dari hasil simulasi

  Qpkn : jumlah pakan (kg) Qdoc : jumlah DOC

  INPUT!$F$6 : data input berasal dari sheet INPUT kolom F sel 6 RAND() : angka random Volatilitas nilai laba hasil simulasi dinyatakan dalam besaran standar deviasi. Makin besar nilai standar deviasi makin besar volatilitas laba. s = simpangan baku laba (

  δ)

  Xi = nilai laba sampel ke i x = nilai rerata laba n = jumlah sampel Makin besar nilai simpangan terhadap rerata, makin besar kemungkinan nilai resiko.

  Pelaksanaan simulasi:

  Paket program yang akan digunakan untuk melakukan simulasi adalah MS Excel. Program dibuat secara manual (tailor make ) dengan memanfaatkan rumus dan fasilitas rumus yang ada pada program MS excel. Agar diperoleh hasil simulasi yang mendekati kenyataan maka replikasi (pembangkitan angka random) oleh komputer dilakukan 1.027 kali.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur biaya dan laba usahatani padi dan peternakan ayam ras petelur

  Rerata tingkat produksi padi hasil penelitian adalah 9,75 ton (6,50 ton/ha) gabah kering panen per-musim tanam, rerata harga jual gabah tahun 2016 Rp.3.800,-/kg. Laba usahatani padi Rp.10.507.500,-Jika dihitung produktivitas modalnya adalah 54,75% per musim tanam (10,95%/bulan).

  Untuk mensimulasi kinerja keuangan usahatani padi perlu diketahui rentang nilai variable simulasi (produksi, harga gabah, biaya usahatani) dan nilai probabilitasnya, seperti tersaji pada tabei 1. Probabilitas Produksi Probabilitas Harga Probabilitas Biaya total (%) (kg) (%) (Rp/kg) (%) (Rp)

  0,05 5.300 0,05 3.300 0,05 14.500.000 0,1 6.050 0,1 3.400 0,1 15.000.000

  0,25 6.800 0,25 3.500 0,15 15.500.000 0,3 7.550 0,3 3.600 0,2 16.000.000

  0,15 8.300 0,15 3.700 0,35 16.500.000 0,1 9.050 0,1 3.800 0,1 17.000.000

  0,05 9.800 0,05 3.900 0,05 17.500.000 Pada tabel di atas nampak selisih produksi padi terendah hingga tertinggi 4.500 kg atau

  45,92 %. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpastian produksi yang tinggi. Perbedaan nilai harga padi tinggi dan terendah sebesar Rp.600,-/kg atau 15,38% (ketidakpastian sedang), rentang nilai biaya total Rp.3.000.000, - atau 20,69% (ketidakpastian sedang). Dari data di atas nampak usahatani padi menghadapi ketidakpastian terutama dasi sisi produksi.

  Struktur biaya dan pendapatan usaha peternakan ayam ras petelur

  Pada tingkat produktivitas ayam dalam bertelur 78% dapat dihasilkan 5.560 kg telur per- bulan selama pemeliharaan (20 bulan). Pada rerata harga jual telur Rp.18.000,-/kg rerata laba per- bulan Rp.2.976.000,-, rerata modal yang digunakan dalam satu bulan adalah Rp. 82.925.250. Jika dihitung produktivitas modalnya sebesar 3,59% / bulan (36%/tahun), tingkat produktivitas modal cukup tinggi. Hasil penelitian Danela (2012) menunjukkan bahwa rerata portofolio modal Indonesia yang beresiko adalah 6,59% per tahun. Hasil tersebut mengidikasikan bahwa secara umum portofolio peternakan ayam ras petelur masih menarik.

  Mensimulasi kinerja keuangan usaha peternakan ayam ras petelur dibutuhkan data: rentang nilai tiap variabel (harga, produksi telur, biaya) dan probabilitasnya, rentang produksi dan probabilitasnya, rentang biaya total dan probabilitasnya. Probabilitas Harga Probabilitas Produksi Probabilitas Biaya total (%) (Rp/kg) (%) (kg)/bln (%) (Rp)

  0,1 16.000 0,05 5.925 0,05 97.000.000 0,2 17.000 0,1 6.175 0,15 100.000.000

  0,25 18.000 0,25 6.425 0,20 103.000.000 0,25 19.000 0,3 6.675 0,20 106.000.000

  0,1 20.000 0,15 6.925 0,25 109.000.000 0,05 21.000 0,1 7.175 0,10 112.000.000 0,05 22.000 0,05 7.425 0,05 115.000.000

  Pada tabel di atas nampak perbedaan harga tertinggi dan terendah Rp.6.000,-/kg (37,50%) rentang perbedaan tergolong tinggi. Rentang nilai produksi telur atau 1.500 kg (25,32 %), rentang nilai biaya total Rp. 18.000.000, - atau 18,55 %. Hal tersebut mengindikasikan bahwa volatilitas harga relative lebih tinggi dibanding volatilitas produksi dan biaya. Penelitian yang dilakukan oleh Lauwers L et.al (2009) dalam produk organik menunjukkan bahwa faktor yang paling penting daripada volatilitas harga dan produksi adalah institusi pasar. Kegagalan institusi pasar untuk mendorong produk organik akan menurunkan harga lebih rendah dari ekspektasi petani. Namun dalam kasus pemasaran telur ayam ras hal tersebut tidak terjadi.

  Volatilitas Laba Usahatani Padi dan Peternakan Ayam Ras Petelur Rerata laba usahatani padi Rp.10.507.500, - per musim tanam (5 bulan) atau Rp.

  2.101.500,- per bulan, lebih rendah dibanding rerata laba peternakan ayam ras petelur Rp. 2.976.000,- per bulan. Grafik volatilitas laba menunjukkan bahwa volatilitas laba usahatani padi lebih rendah dibanding peternakan ayam ras petelur (gambar 1), pada suku bunga deposito tidak ada volatilitas laba. Penelitian Maoba S (2016) pada ayam petelur intensif yang dipelihara di Afrika menunjukkan bahwa pakan biaya tinggi, biaya pullet, kendala pada akses ekuitas akan dikaitkan dengan produksi telur yang lebih rendah. Fluktuasi produksi telur akan menyebabkan ketidakpastian keuntungan

  Hasil simulasi menunjukkan pola perkembangan volatilitas laba usahatani padi dan peternakan ayam ras petelur memiliki pola yang mirip. Hasil tersebut menunjukkan bahwa usahatani padi juga memiliki tingkat resiko cukup tinggi. Gambar 1.Grafik volatilitas laba usahatani padi, peternakan ayam ras petelur dan suku bunga deposito

  Hubungan Volatilitas Laba dan Produktivitas Modal Usahatani Padi

  Rerata produktivitas modal usahatani padi hasil simulasi adalah 64,30%, hasil analisis determiistik 54,75%. Perbedaan hasil tersebut disebabkan adanya rentang nilai dan probabilitas pada tiap nilai variabel yang menunjukkan adanya volatilitas variabel tersebut. Hasil simulasi menunjukkan pada volatilitas laba yang tinggi (di atas 20%) poduktivitas modal justru turun menjadi 20%. Keadaan ini menunjukkan bahwa curahan modal yang tinggi pada usahatani padi belum tentu memberikan laba yang tinggi, sehingga nilai produktivitas modalnya

  Hubungan Volatilitas Laba dan Produktivitas Modal Peternakan Ayam Ras Petelur

  Hasil simulasi menunjukkan rerata produktivitas laba usaha peternakan ayam ras petelur adalah 11,90%. Hasil penelitian Danela (2012) menunjukkan bahwa rerata nilai portofolio modal di Indonesia adalah 6,98% per-tahun, untuk portofolio bebas resiko 2,98% per-tahun (misal deposito). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pendapatan modal pada usaha ternak ayam petelur masih cukup menarik, walaupun jauh di bawah pendapatan modal usahatani padi.

  Hasil simulasi menunjukkan makin tinggi volatilitas laba makin fluktuatif produktivitas modalnya. Pada saat volatilitas laba masih kecil produktivitas modal mengalami peningkatan, namun setelah volatilitas laba di atas nilai lima maka produktivitas laba berfluktuasi. Hal tersebut juga mengindikasikan besarnya modal yang digunakan dalam usaha tidak selalu berbanding lurus dengan laba. Gambar 2. Grafik hubungan Volatilitas Laba dan Produktivitas Modal (L/M) Peternakan Ayam Ras Petelur

  Perbandingan Produktivitas Modal Usahatani Padi dan Peternakan Ayam Ras Petelur

  Secara absolut besarnya modal peternakan ayam ras petelur lebih tinggi dibanding usahatani padi, namun dilihat dari produktivitas modalnya usahatani padi lebih tinggi. Hasil simulasi juga menunjukkan adanya produktivitas modal peternakan ayam ras petelur yang negative (14%), sementara hal tersebut tidak ditemui pada usahatani padi. Dilihat dari polanya nampak pola kenaikan produktivitas modal usahatani padi dan peternakan ayam ras petelur mirip.

  Gambar 3. Grafik produktivitas laba usahatani padi dan peternakan ayam ras petelur Dalam grafik tidak terdapat titik perpotongan tingkat produktivitas laba. Volatilitas laba pada usahatani padi lebih rendah dibanding peternakan ayam ras petelur. Karena tidak ada titik perpotongan maka tidak terjadi segmentasi daerah grafik seperti yang dihipotesiskan. Hal tersebut menunjukkan bahwa baik dari aspek kepastiannya dan besarnya laba pada usahatani padi lebih tinggi dibanding peternakan ayam ras petelur.

  KESIMPULAN 1.

  Keuntungan usaha peternakan ayam ras petelur lebih tinggi dibanding usahatani, namun

  dari aspek produktivitas modal usahatani padi lebih tinggi dan volatilitas laba usaha peternakan ayam ras petelur lebih tinggi dibanding usahatani padi.

  2. Rendahnya produktivitas modal dan tingginya volatilitas laba pada usaha peternakan ayam ras petelur menunjukkan bahwa portofolio peternakan ayam ras petelur di bawah usahatani padi.

  3. Terdapat kemiripan pola volatilitas laba dan produktivitas modal pada usahatani padi dan peternakan ayam ras petelur. Makin besar produktivitas modal makin besar pula volatilitas labanya.

  4. Grafik produktivitas modal usahatani di atas usaha peternakan ayam ras petelur. Karena adanya kemiripan pola volatilitas laba maka tidak terdapat perpotongan grafik produktivitas modal usahatani padi dan usaha peternakan ayam ras petelur, sehingga dapat dikatakan secara absolut usahatani padi memiliki portofolio lebih baik.

5. Model stokastik hubungan volatilitas laba dan produktivitas modal pada usaha peternakan

  ayam ras petelur dan usahatani padi dapat menjelaskan lebih banyak fenomena dan karakteristik sistem usahatani padi dan peternakan ayam ras petelur.

UCAPAN TERIMA KASIH

  Penelitian ini didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dalam skim Riset Unggulan Unsoed Batch II Tahun Anggaran 2017. Kami berterima kasih kepada para pendukung penelitian ini: LPPM Unsoed, para anggota peneliti, mahasiswa dan reponden peternak ayam petelur dan petani padi, serta lembaga pendukung lainya.

DAFTAR PUSTAKA

  Danila, N. 2012. Estimating the Risk of Mutual Funds in Indonesia by Employing VaR, Asian Journal of Business in Accounting, V.5 (2), 2012, 99 -118. Kusnaman J., Sumanto B., Setyadji., K. Optimasi Usaha Peternakan Ayam Petelur di KWTT

  Wanita Karya, 2014. Laporan hasil Penelitian Riset Unggulan UNSOED. Fakultas Pertanian UNSOED, Central Java, Indonesia. Lauwers, L. (2009). Justifying the incorporation of the materials balance principle into frontier- based eco-efficiency models. Ecological Economics, 68(6), 1605-1614. Maoba S. 2016, Production and Profitability Analysis of Small Scale Layer Projects Supported Through CASP in Germiston Region Gauteng Province (South Africa). South Afr. J. of Ag.

  Ext. Vol. 44 Nr.1, Pretoria. Sumanto B, Kusnaman D, Agus Sutanto, Kabul Setyadji, Adwi Herry KE, Tobari, 2015. Simulasi

  Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Petelur Berbasis Variabel Biaya Operasional dan

  UNSOED 2015. Fakultas Pertanian UNSOED Purwokerto, Central Java. Sumanto B, Agus Sutanto, Kabul Setyadji, Adwi Herry KE, Kusnaman D, 2016. Laporan Hasil

  Penelitian Program RISIN UNSOED 2015. Fakultas Pertanian UNSOED Purwokerto, Central Java.