Formulasi dan Eveluasi Gel Ekstrak Benalu Kopi (Scurrula ferruginea (Jack) Danser) Sebagai Anti-Aging
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki
fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan
luar (Tranggono dan Latifah, 2007). Penuaan pada kulit terdiri dari dua proses
yaitu proses penuaan karena faktor umur dan proses penuaan karena photoaging
oleh radiasi sinar UV (Rieger dan Martin, 2000). Selain sebagai sumber
kehidupan, matahari juga berfungsi untuk mengubah provitamin D menjadi
vitamin D pada epidermis, namun paparan sinar matahari yang berlebihan
menyebabkan terjadinya proses penuaan yang terlalu cepat atau sering juga
disebut penuaan dini kulit (Hadinoto, dkk., 2000).
Kemajuan ilmu pengetahuan menemukan bahwa banyak sekali faktor
penyebab terjadinya proses tua secara dini yaitu antara lain karena faktor genetik,
gaya hidup, lingkungan, mutasi gen, rusaknya sistem kekebalan dan radikal bebas
dari semua faktor penyebab tersebut, teori radikal bebas paling sering
diungkapkan
(Kosasih,
dkk.,
2006).
Sumber
radikal
bebas
ditemukan
dilingkungan kita diantaranya yaitu sinar UV dari matahari, asap rokok, gas
buangan kendaraan bermotor, dan pabrik (Tjay dan Rahardja, 2007). Radikal
bebas tidak dapat dihindari namun dapat dihambat dengan adanya antioksidan
(Youngson, 2005).
Antioksidan merupakan suatu zat yang memiliki kemampuan untuk
memperlambat proses oksidasi yang berdampak negatif di dalam tubuh (Irmawati,
1
Universitas Sumatera Utara
2013). Tubuh manusia menghasilkan senyawa antioksidan, tetapi jumlahnya tidak
cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh, seringkali
kurang akibat pengaruh lingkungan dan diet yang buruk sehingga senyawa
antioksidan yang diperoleh dari luar tubuh sangat dibutuhkan. Sumber antioksidan
dari luar tubuh dapat berupa antioksidan alami dan antioksidan sintetik,
antioksidan alami banyak terdapat dalam sayuran maupun buah-buahan yang
mengandung vitamin C, vitamin E, karotenoid, flavonoid sedangkan sintetik yaitu
butylated hydroxyl anilose(BHA) (Winarsi, 2011).
Penggunaan antioksidan merupakan salah satu upaya yang sering
dilakukan untuk mengatasi proses penuaan kulit. Salah satu antioksidan alami
adalah benalu kopi. Benalu kopi mengandung beberapasenyawa metabolit
sekunder. Metabolitsekunder tersebut antara lain asam lemak:asam oleat, asam
linoleat, asam linolenat, asamoktadeka-8-10-dinoat, asam (Z)-oktade-12-ena-810-dioat dan asam oktadeka-8-10-12-trinoat; kuersitrin, kuersetin, rutin, ikarisid
B2,avikulin, (+)-katekin, (-)-epikatekin, (-)- epikatekin-3-O-galat dan (-)
epigalokatekin-3-O-galat (BPOM RI, 2010). Menurut penelitian yang dilakukan
Manurung(2016),bahwa benalu kopi memiliki sifat atau senyawa antioksidan.
Benalu kopi mengandung saponin, tanin, steroida dan flavonoid (Devehat, dkk.,
2002).
Metabolit sekunder yang berkhasiat sebagai antioksidan adalah golongan
flavonoid (Winarsi, 2011). Flavonoid disebut polifenol (kuarcetin, rutin,
hisperidin) meskipun pada prinsipnya bukan merupakan vitamin, namun zat-zat
ini sangat penting bagi tubuh berkat daya antioksidannya yaitu melindungi
jaringan terhadap kerusakan oksidatif akibat radikal bebas yang berasal dari
2
Universitas Sumatera Utara
proses-proses
dalam
tubuh
maupun
luar
tubuh
(Tjay
dan
Rahardja,
2007).Pemanfaatan efek antioksidan pada sediaan yang ditujukan untuk kulit lebih
baik diformulasikan dalam bentuk sediaan topikal dibandingkan oral (Draelos dan
Thaman, 2006).
Gel (gellones) merupakan sistem semi padat, gel terdiri atas suspensi yang
dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar dan
terpenetrasi oleh suatu cairan (Syamsuni, 2006). Penggunaannya lebih disukai
karena sediaan gel memiliki kandungan air yang bersifat mendinginkan,
menyejukkan, melembabkan, mudah penggunaannya, mudah berpenestrasi pada
kulit sehingga memberikan efek penyembuhan yang lebih cepat sesuai dengan
basis yang digunakan (Ansel, 1989).
Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian mengenai formulasi
dan evaluasi gel ekstrak benalu kopi (Scurrula ferruginea (Jack) Danser) sebagai
anti-aging.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah
dirumuskan sebagai berikut:
a. Apakah ekstrak benalu kopi dapat diformulasi menjadi sediaan gel
sebagai anti-aging?
b. Apakah gel yang mengandung ekstrak benalu kopi dapat memberikan
efek anti-aging?
3
Universitas Sumatera Utara
1.3
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Ekstrak benalu kopi dapat diformulasi menjadi sediaan gel sebagai
anti-aging
b. Gel yang mengandung ekstrak benalu kopi memberikan efek antiagingpada kulit
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui ekstrak benalu kopi dapat diformulasikan dalam
sediaan gel anti-aging
b. Untuk mengetahui gel yang mengandung ekstrak benalu kopi
memberikan efek anti-agingpada kulit
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi tentang
kegunaan dari benalu kopi yang dapat digunakan dalam sediaan kosmetik sebagai
anti-aging, sehingga benalu kopi dapat dikenal dan dimanfaatkan untuk produk
perawatan kulit.
4
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki
fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan
luar (Tranggono dan Latifah, 2007). Penuaan pada kulit terdiri dari dua proses
yaitu proses penuaan karena faktor umur dan proses penuaan karena photoaging
oleh radiasi sinar UV (Rieger dan Martin, 2000). Selain sebagai sumber
kehidupan, matahari juga berfungsi untuk mengubah provitamin D menjadi
vitamin D pada epidermis, namun paparan sinar matahari yang berlebihan
menyebabkan terjadinya proses penuaan yang terlalu cepat atau sering juga
disebut penuaan dini kulit (Hadinoto, dkk., 2000).
Kemajuan ilmu pengetahuan menemukan bahwa banyak sekali faktor
penyebab terjadinya proses tua secara dini yaitu antara lain karena faktor genetik,
gaya hidup, lingkungan, mutasi gen, rusaknya sistem kekebalan dan radikal bebas
dari semua faktor penyebab tersebut, teori radikal bebas paling sering
diungkapkan
(Kosasih,
dkk.,
2006).
Sumber
radikal
bebas
ditemukan
dilingkungan kita diantaranya yaitu sinar UV dari matahari, asap rokok, gas
buangan kendaraan bermotor, dan pabrik (Tjay dan Rahardja, 2007). Radikal
bebas tidak dapat dihindari namun dapat dihambat dengan adanya antioksidan
(Youngson, 2005).
Antioksidan merupakan suatu zat yang memiliki kemampuan untuk
memperlambat proses oksidasi yang berdampak negatif di dalam tubuh (Irmawati,
1
Universitas Sumatera Utara
2013). Tubuh manusia menghasilkan senyawa antioksidan, tetapi jumlahnya tidak
cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh, seringkali
kurang akibat pengaruh lingkungan dan diet yang buruk sehingga senyawa
antioksidan yang diperoleh dari luar tubuh sangat dibutuhkan. Sumber antioksidan
dari luar tubuh dapat berupa antioksidan alami dan antioksidan sintetik,
antioksidan alami banyak terdapat dalam sayuran maupun buah-buahan yang
mengandung vitamin C, vitamin E, karotenoid, flavonoid sedangkan sintetik yaitu
butylated hydroxyl anilose(BHA) (Winarsi, 2011).
Penggunaan antioksidan merupakan salah satu upaya yang sering
dilakukan untuk mengatasi proses penuaan kulit. Salah satu antioksidan alami
adalah benalu kopi. Benalu kopi mengandung beberapasenyawa metabolit
sekunder. Metabolitsekunder tersebut antara lain asam lemak:asam oleat, asam
linoleat, asam linolenat, asamoktadeka-8-10-dinoat, asam (Z)-oktade-12-ena-810-dioat dan asam oktadeka-8-10-12-trinoat; kuersitrin, kuersetin, rutin, ikarisid
B2,avikulin, (+)-katekin, (-)-epikatekin, (-)- epikatekin-3-O-galat dan (-)
epigalokatekin-3-O-galat (BPOM RI, 2010). Menurut penelitian yang dilakukan
Manurung(2016),bahwa benalu kopi memiliki sifat atau senyawa antioksidan.
Benalu kopi mengandung saponin, tanin, steroida dan flavonoid (Devehat, dkk.,
2002).
Metabolit sekunder yang berkhasiat sebagai antioksidan adalah golongan
flavonoid (Winarsi, 2011). Flavonoid disebut polifenol (kuarcetin, rutin,
hisperidin) meskipun pada prinsipnya bukan merupakan vitamin, namun zat-zat
ini sangat penting bagi tubuh berkat daya antioksidannya yaitu melindungi
jaringan terhadap kerusakan oksidatif akibat radikal bebas yang berasal dari
2
Universitas Sumatera Utara
proses-proses
dalam
tubuh
maupun
luar
tubuh
(Tjay
dan
Rahardja,
2007).Pemanfaatan efek antioksidan pada sediaan yang ditujukan untuk kulit lebih
baik diformulasikan dalam bentuk sediaan topikal dibandingkan oral (Draelos dan
Thaman, 2006).
Gel (gellones) merupakan sistem semi padat, gel terdiri atas suspensi yang
dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar dan
terpenetrasi oleh suatu cairan (Syamsuni, 2006). Penggunaannya lebih disukai
karena sediaan gel memiliki kandungan air yang bersifat mendinginkan,
menyejukkan, melembabkan, mudah penggunaannya, mudah berpenestrasi pada
kulit sehingga memberikan efek penyembuhan yang lebih cepat sesuai dengan
basis yang digunakan (Ansel, 1989).
Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian mengenai formulasi
dan evaluasi gel ekstrak benalu kopi (Scurrula ferruginea (Jack) Danser) sebagai
anti-aging.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah
dirumuskan sebagai berikut:
a. Apakah ekstrak benalu kopi dapat diformulasi menjadi sediaan gel
sebagai anti-aging?
b. Apakah gel yang mengandung ekstrak benalu kopi dapat memberikan
efek anti-aging?
3
Universitas Sumatera Utara
1.3
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Ekstrak benalu kopi dapat diformulasi menjadi sediaan gel sebagai
anti-aging
b. Gel yang mengandung ekstrak benalu kopi memberikan efek antiagingpada kulit
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui ekstrak benalu kopi dapat diformulasikan dalam
sediaan gel anti-aging
b. Untuk mengetahui gel yang mengandung ekstrak benalu kopi
memberikan efek anti-agingpada kulit
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi tentang
kegunaan dari benalu kopi yang dapat digunakan dalam sediaan kosmetik sebagai
anti-aging, sehingga benalu kopi dapat dikenal dan dimanfaatkan untuk produk
perawatan kulit.
4
Universitas Sumatera Utara