Treaty Room - Treaty
(
REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEMENTERIAN PERTANAHAN, INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI REPUBLIK KOREA
TENTANG
KERJASAMA DI BIDANG SUMBER DAYA AIR, JALAN DAN KOTA CERDAS
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia dan
Kementerian Pertanahan, lnfrastruktur dan Transportasi Republik Korea (selanjutnya
secara masing-masing disebut "Pihak"dan secara bersama-sama disebut "Para Pihak";
Mempertimbangkan hubungan bilateral yang sangat baik di antara kedua negara dan
pentingnya pengembangan dan pengelolaan sumber daya air, jalan dan kota cerdas untuk
kepentingan masyarakat di kedua negara;
Menyatakan keinginan untuk memperkuat hubungan yang ada antara kedua negara
berdasarkan pada prinsip kesetaraan, timbal balik dan manfaat bersama bagi kedua
pemerintah dan masyarakat di kedua negara;
Berkeinginan untuk mengembangkan kerjasama di bidang sumber daya air, jalan dan
kota cerdas untuk kepentingan bersama;
Merujuk pada Bagian II Perjanjian mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik
Peningkatan
Perdagangan
antara
Republik Indonesia dan Republik
ditandatangani di Jakarta pada tanggal 24 April 1971;
Korea
Dengan memperhatikan hukum, peraturan dan prosedur mengenai kerjasama teknik
internasional yang berlaku di negara Para Pihak;
Telah mencapai kesepahaman sebagai berikut:
Paragraf 1
Tujuan Kerjasama
Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk saling berbagi pengalaman
dan memperkuat kerjasama untuk kepentingan bersama di bidang sumber daya air, jalan
dan kota cerdas.
Paragraf 2
Ruang Lingkup Kerjasama
Para Pihak akan melakukan kerjasama di bidang sumber daya air, jalan dan kota cerdas,
khususnya dalam hal perencanaan, pembangunan, operasional dan pemeliharaan.
Spesifikasi teknis dan bentuk kerjasama yang lebih rinci di masing-masing bidang akan
diatur oleh Komite Bersama.
Paragraf 3
Komite Bersama
1. Para Pihak akan membentuk Komite Bersama di bidang sumber daya air, jalan dan
kota cerdas (selanjutnya disebut "Komite") untuk mengimplementasikan kerjasama
dalam Memorandum Saling Kesepakatan ini, mengatur dan mengkoordinasikan
kerjasama Para Pihak dan pihak terkait lainnya.
2. Pertemuan Komite (selanjutnya disebut "Pertemuan") akan diselenggarakan secara
bergantian di Korea dan di Indonesia, sesuai keperluan. Komite akan terdiri dari
perwakilan masing-masing Pihak.
3. Delegasi masing-masing Pihak, yang akan diketuai oleh pejabat level Direktur
Jenderal, akan menghadiri Pertemuan.
4. Ketua delegasi tuan rumah akan menjadi Ketua Pertemuan. Agenda Pertemuan akan
disusun terlebih dahulu oleh Para Pihak secara bersama-sama.
5. Sebelum Pertemuan, masing-masing Pihak akan memberikan pemberitahuan kepada
Pihak lainnya secara tertulis mengenai nama dan posisi delegasi.
6. Para Pihak akan menyelenggarakan Pertemuan tambahan sesegera mungkin untuk
mendiskusikan pembentukan dan operasional Komite.
Paragraf 4
Pendanaan
Para Pihak memahami bahwa sebelum dimulainya proyek kerjasama yang spesifik di
bawah Memorandum Saling Pengertian ini, maka pengaturan pendanaan akan diatur
bersama di antara Para Pihak. Pengaturan pendanaan tersebut dapat diatur dalam
pengaturan terpisah sesuai dengan kesepakatan Para Pihak. Biaya-biaya keperluan
Komite akan ditanggung oleh masing-masing Pihak dengan pembagian berdasarkan asas
kesetaraan, kecuali diatur lain berdasarkan kesepakatan di antara Para Pihak.
Paragraf 5
Hak Kekayaan lntelektual
1. Setiap hak kekayaan intelektual, data dan informasi hasil dari kegiatan penelitian yang
dilaksanakan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini akan dinegosiasikan
oleh Para Pihak berdasarkan kasus-per-kasus dan akan disusun dalam pengaturan
terpisah untuk masing-masing kasus.
1
2. lnformasi ilmiah dan teknis yang bersifat non-hak milik yang berasal dari kegiatan
kerjasama yang dilakukan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini dapat
tersedia untuk umum melalui saluran-saluran biasa dan sesuai dengan prosedurprosedur yang normal dan hukum yang berlaku di masing-masing negara.
3. Tiap teknologi atau peralatan yang dibawa oleh salah satu dari Para Pihak untuk
pelaksanaan kegiatan kerjasama berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini
akan tetap dimiliki
Pihak tersebut.
Namun demikian,
Pihak tersebut akan
membuktikan bahwa ia memegang hak sah untuk menggunakan hak kekayaan
intelektual terkait jika teknologi dan peralatan tersebut termasuk dalam paten, merek
1
dagang, informasi bisnis rahasia dan hak-hak eksklusif lainnya (dalam istilah yang '
umum, hak-hak kekayaan intelektual) dari pihak ketiga. Lebih lanjut, Pihak tersebut
wajib bertanggung jawab atas setiap klaim yang diajukan oleh pihak ketiga tentang
keabsahan penggunaan teknologi atau peralatan yang didatangkan oleh Pihak
tersebut untuk pelaksanaan kegiatan kerjasama berdasarkan Memorandum Saling
Pengertian ini.
4. Apabila salah satu Pihak perlu melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk tujuan
komersial yang berada di luar ruang lingkup Para Pihak, maka Pihak tersebut harus
berusaha untuk memberikan pilihan mengenai kerjasama ini kepada Pihak lain yang ,
terkait dengan Memorandum Saling Pengertian ini.
5. Pengakhiran Memorandum Saling Pengertian ini tidak akan mempengaruhi hak-hak
dan/atau kewajiban berdasarkan Paragraf ini.
Paragraf 6
Kerahasiaan
Para Pihak akan menjaga kerahasiaan dari pertukaran informasi, dokumen dan penelitian
yang dihasilkan selama jangka waktu pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini.
Masing-masing Pihak tidak akan menyebarkan informasi, dokumen dan penelitian kepada
pihak ketiga tanpa sebelumnya ada persetujuan secara tertulis dari Pihak lainnya.
1
Paragraf ini akan tetap berlaku sampai 3 (tiga) tahun setelah berakhirnya Memorandum
Saling Pengertian ini.
Paragraf 7
Ketentuan-ketentuan Umum
1. Memorandum Saling Pengertian ini tidak bertujuan untuk menciptakan kewajiban
yang diatur berdasarkan hukum internasional.
2. Memorandum Saling Pengertian ini akan diimplementasikan berdasarkan hukum dan
peraturan yang berlaku di kedua negara dan sesuai dengan ketersediaan sumber
pendanaan dan sumber daya manusia dari masing-masing Pihak.
Paragraf 8
Batasan Kegiatan Personil
Semua orang yang terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan Memorandum Saling
Pengertian ini akan menghormati kebebasan politik, kedaulatan dan integritas wilayah
dari negara tuan rumah, dan akan menghindari kegiatan yang tidak sesuai dengan
maksud dan tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini.
Paragraf 9
Penangguhan
Salah satu Pihak berhak karena alasan keamanan nasional, kepentingan nasional,
ketertiban umum atau kesehatan umum, untuk menangguhkan sementara, baik
keseluruhan maupun sebagian, pelaksanaan dari Memorandum Saling Pengertian ini,
dimana penangguhan tersebut akan berlaku segera setelah pemberitahuan tertulis
diberikan kepada Pihak yang lain.
Paragraf 10
Penyelesaian Perbedaan
Setiap perbedaan di antara Para Pihak mengenai penafsiran dan/atau pelaksanaan
dan/atau penerapan dari Memorandum Saling Pengertian ini akan diselesaikan secara
kekeluargaan melalui konsultasi dan/atau negosiasi bersama di antara Para Pihak melalui
jalur diplomatik.
Paragraf 11
Perubahan
Memorandum Saling Pengertian ini dapat ditinjau ulang atau diubah setiap saat dengan
persetujuan tertulis Para Pihak. Perubahan atau amandemen tersebut akan mulai berlaku
pada suatu tanggal yang ditentukan oleh Para Pihak dan akan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari Memorandum Saling Pengertian ini.
Paragraf 12
Mulai Berlaku, Jangka Waktu dan Pengakhiran
1. Memorandum
Saling
Pengertian
ini
akan
mulai
berlaku
pada
tanggal
penandatanganan dan akan tetap berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dari
tanggal tersebut. Apabila tidak ada Pihak yang menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis,
melalui
jalur
diplomatik,
mengenai
maksudnya
untuk
mengakhiri
Memorandum Saling Pengertian ini dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum masa
berakhir, maka periode Memorandum Saling Pengertian ini akan secara langsung dan
berturut-turut diperpanjang untuk periode waktu 1 (satu) tahun.
2. Kecuali disepakati lain oleh Para Pihak, pengakhiran Memorandum Saling Pengertian
ini tidak akan mengurangi penyelesaian kegiatan-kegiatan bersama yang sedang
berjalan.
1
Paragraf 13
Sifat Tidak Mengikat
Memorandum Saling Pengertian
ini tidak akan
dianggap bertujuan untuk
membentuk suatu ikatan hukum atau kewajiban yang memaksa masing-masing
Pihak.
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini telah menandatangani
Memorandum Saling Pengertian ini.
Dibuat dalam rangkap dua oleh perwakilan Para Pihak di Quito dan Seoul dalam
Bahasa Korea, Indonesia dan lnggris, masing-masing naskah mempunyai keabsahan
yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran atas naskah-naskah tersebut,
maka Bahasa lnggris yang akan berlaku.
Kementerian Pekerjaan Umum
Kementerian Pertanahan,
dan Perumahan Rakyat
lnfrastruktur dan Transportasi
Republik Indonesia
Republik Korea
M. Basuki Hadimuljono
Kang, Hoin
Menteri
Menteri
Tanggal :
U
t}ef
kJi'
Tanggal:
!).S° OCT
;;o/b
イセ@
\
""....:lit.:.... ,,..
'11 I'
REPUBLIK INDONESIA
I
l
'
:
i.l
·,
.
I!
ᆪセ
N@ aNoセe@
AIEI
セ@
セNAヲャZHoGbL@
B NAヲャセQZBR@
セ@
e⦅ャM」セNI@
セeNQM」@
,
I
セ@
1.
z.t
aセe]@
2.
セ@
7Ii!i
セッo@
サェセᆪ@
エjセッ@
セGRQ@
tJ セ@
セ@
セ@
cセeM
セ@
MOU2.I
セe]@
A1'21%2.I
セoi@
セMYW@
セ@
セ」N@
セ]@
Oii 2.I "5"H >d
セ@
ッセN]@
セiャM
セ@
ti-
ᆪセエゥM
CH 8 DH ェ[セi@ •
セ\^QW@
GRLBaセxW@
ᆪセエゥB@
U_QcセN@
rセoi@
U_Qセ@
GVᄚaセxoャWゥ@
AIOll=
MsヲエZAセ\Rj@
」セN@
ッセャBヲA@
セNUZA@
.Q.j£F- NZQRtiOセ]@
セ@
セaMゥ@
セxャエMcN@
xセャSoWQ@
xiセ@
セch@
セRNi@
ᆪセ@
Wャゥァjセ@
セ@
GVᄚaセxW@
QLRSセ@
MOU.21- eNQMセエャB@
セNUZA@
A-ill 2.l-a-H
GRLBaセxᆪᆬeQNqj@
5 ッセ@ 7 I Sf! -a-H .:c. セエゥM
クセi@
エjセ@
セQᄚUBhaMゥ@
.:r•
Wャセッo@
」hッセo@
aセ@
エjセE@
セャBeA@
MOUOll
aャセZijhエL@
N@
セ@ セエャ@
セE@
セ@
5. セ@
セャZARNi@
セᆪRNi@
igj .Tit- セ@
7セ@ 2.I
U_Qcセ
*
セ]@
z.tz.t
.Q.J-a-H
セ@
セ@
£ '2l"E! £
0
エjセEPャ@
.5:!. = セ@
Whセ@
セE@
.TI
MOUOll 2.l71tl"
WQセ@
4.
セ@
5
セ@
3.
\cAMQsセoャ@
"E! CC!-=?-
MOUll 2.l71tl"
NtゥエMセ@
セ@ セ@
WQセ@
MOUOll
.:121.TI OIOll イヲMRセ@
セ@
セNUZA@
セ@
t!210ll
セaMゥ@
GRLBaセク]@
UWhセ@
セch@
JセᆪQ]@
GRLBaセxNi@
*
セ」l@
セRNi@
OI
§
セ@
n.l
}セj@
Fl
_.._
セ@
::>
0
セ@
セ@
lJIJ
JIJ
-0
15"
__,_
•IO
•IO:I
u
01=
0<
LU
]I-
セ@
セ@
0
-0
=
Ollll
i(f
Uk>
__._
ilif
"""
rut
('I')
-
rm
om
IUllU
__._
J("
rut
•IO:I
]I-
-<
0\
"80
K-K>
JIJ
u
::>
セ@
セ@
C'\I
......
"5J
......
rm
K-K>
kセ@
セ@
i
REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEMENTERIAN PERTANAHAN, INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI REPUBLIK KOREA
TENTANG
KERJASAMA DI BIDANG SUMBER DAYA AIR, JALAN DAN KOTA CERDAS
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia dan
Kementerian Pertanahan, lnfrastruktur dan Transportasi Republik Korea (selanjutnya
secara masing-masing disebut "Pihak"dan secara bersama-sama disebut "Para Pihak";
Mempertimbangkan hubungan bilateral yang sangat baik di antara kedua negara dan
pentingnya pengembangan dan pengelolaan sumber daya air, jalan dan kota cerdas untuk
kepentingan masyarakat di kedua negara;
Menyatakan keinginan untuk memperkuat hubungan yang ada antara kedua negara
berdasarkan pada prinsip kesetaraan, timbal balik dan manfaat bersama bagi kedua
pemerintah dan masyarakat di kedua negara;
Berkeinginan untuk mengembangkan kerjasama di bidang sumber daya air, jalan dan
kota cerdas untuk kepentingan bersama;
Merujuk pada Bagian II Perjanjian mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik
Peningkatan
Perdagangan
antara
Republik Indonesia dan Republik
ditandatangani di Jakarta pada tanggal 24 April 1971;
Korea
Dengan memperhatikan hukum, peraturan dan prosedur mengenai kerjasama teknik
internasional yang berlaku di negara Para Pihak;
Telah mencapai kesepahaman sebagai berikut:
Paragraf 1
Tujuan Kerjasama
Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk saling berbagi pengalaman
dan memperkuat kerjasama untuk kepentingan bersama di bidang sumber daya air, jalan
dan kota cerdas.
Paragraf 2
Ruang Lingkup Kerjasama
Para Pihak akan melakukan kerjasama di bidang sumber daya air, jalan dan kota cerdas,
khususnya dalam hal perencanaan, pembangunan, operasional dan pemeliharaan.
Spesifikasi teknis dan bentuk kerjasama yang lebih rinci di masing-masing bidang akan
diatur oleh Komite Bersama.
Paragraf 3
Komite Bersama
1. Para Pihak akan membentuk Komite Bersama di bidang sumber daya air, jalan dan
kota cerdas (selanjutnya disebut "Komite") untuk mengimplementasikan kerjasama
dalam Memorandum Saling Kesepakatan ini, mengatur dan mengkoordinasikan
kerjasama Para Pihak dan pihak terkait lainnya.
2. Pertemuan Komite (selanjutnya disebut "Pertemuan") akan diselenggarakan secara
bergantian di Korea dan di Indonesia, sesuai keperluan. Komite akan terdiri dari
perwakilan masing-masing Pihak.
3. Delegasi masing-masing Pihak, yang akan diketuai oleh pejabat level Direktur
Jenderal, akan menghadiri Pertemuan.
4. Ketua delegasi tuan rumah akan menjadi Ketua Pertemuan. Agenda Pertemuan akan
disusun terlebih dahulu oleh Para Pihak secara bersama-sama.
5. Sebelum Pertemuan, masing-masing Pihak akan memberikan pemberitahuan kepada
Pihak lainnya secara tertulis mengenai nama dan posisi delegasi.
6. Para Pihak akan menyelenggarakan Pertemuan tambahan sesegera mungkin untuk
mendiskusikan pembentukan dan operasional Komite.
Paragraf 4
Pendanaan
Para Pihak memahami bahwa sebelum dimulainya proyek kerjasama yang spesifik di
bawah Memorandum Saling Pengertian ini, maka pengaturan pendanaan akan diatur
bersama di antara Para Pihak. Pengaturan pendanaan tersebut dapat diatur dalam
pengaturan terpisah sesuai dengan kesepakatan Para Pihak. Biaya-biaya keperluan
Komite akan ditanggung oleh masing-masing Pihak dengan pembagian berdasarkan asas
kesetaraan, kecuali diatur lain berdasarkan kesepakatan di antara Para Pihak.
Paragraf 5
Hak Kekayaan lntelektual
1. Setiap hak kekayaan intelektual, data dan informasi hasil dari kegiatan penelitian yang
dilaksanakan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini akan dinegosiasikan
oleh Para Pihak berdasarkan kasus-per-kasus dan akan disusun dalam pengaturan
terpisah untuk masing-masing kasus.
1
2. lnformasi ilmiah dan teknis yang bersifat non-hak milik yang berasal dari kegiatan
kerjasama yang dilakukan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini dapat
tersedia untuk umum melalui saluran-saluran biasa dan sesuai dengan prosedurprosedur yang normal dan hukum yang berlaku di masing-masing negara.
3. Tiap teknologi atau peralatan yang dibawa oleh salah satu dari Para Pihak untuk
pelaksanaan kegiatan kerjasama berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini
akan tetap dimiliki
Pihak tersebut.
Namun demikian,
Pihak tersebut akan
membuktikan bahwa ia memegang hak sah untuk menggunakan hak kekayaan
intelektual terkait jika teknologi dan peralatan tersebut termasuk dalam paten, merek
1
dagang, informasi bisnis rahasia dan hak-hak eksklusif lainnya (dalam istilah yang '
umum, hak-hak kekayaan intelektual) dari pihak ketiga. Lebih lanjut, Pihak tersebut
wajib bertanggung jawab atas setiap klaim yang diajukan oleh pihak ketiga tentang
keabsahan penggunaan teknologi atau peralatan yang didatangkan oleh Pihak
tersebut untuk pelaksanaan kegiatan kerjasama berdasarkan Memorandum Saling
Pengertian ini.
4. Apabila salah satu Pihak perlu melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk tujuan
komersial yang berada di luar ruang lingkup Para Pihak, maka Pihak tersebut harus
berusaha untuk memberikan pilihan mengenai kerjasama ini kepada Pihak lain yang ,
terkait dengan Memorandum Saling Pengertian ini.
5. Pengakhiran Memorandum Saling Pengertian ini tidak akan mempengaruhi hak-hak
dan/atau kewajiban berdasarkan Paragraf ini.
Paragraf 6
Kerahasiaan
Para Pihak akan menjaga kerahasiaan dari pertukaran informasi, dokumen dan penelitian
yang dihasilkan selama jangka waktu pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini.
Masing-masing Pihak tidak akan menyebarkan informasi, dokumen dan penelitian kepada
pihak ketiga tanpa sebelumnya ada persetujuan secara tertulis dari Pihak lainnya.
1
Paragraf ini akan tetap berlaku sampai 3 (tiga) tahun setelah berakhirnya Memorandum
Saling Pengertian ini.
Paragraf 7
Ketentuan-ketentuan Umum
1. Memorandum Saling Pengertian ini tidak bertujuan untuk menciptakan kewajiban
yang diatur berdasarkan hukum internasional.
2. Memorandum Saling Pengertian ini akan diimplementasikan berdasarkan hukum dan
peraturan yang berlaku di kedua negara dan sesuai dengan ketersediaan sumber
pendanaan dan sumber daya manusia dari masing-masing Pihak.
Paragraf 8
Batasan Kegiatan Personil
Semua orang yang terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan Memorandum Saling
Pengertian ini akan menghormati kebebasan politik, kedaulatan dan integritas wilayah
dari negara tuan rumah, dan akan menghindari kegiatan yang tidak sesuai dengan
maksud dan tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini.
Paragraf 9
Penangguhan
Salah satu Pihak berhak karena alasan keamanan nasional, kepentingan nasional,
ketertiban umum atau kesehatan umum, untuk menangguhkan sementara, baik
keseluruhan maupun sebagian, pelaksanaan dari Memorandum Saling Pengertian ini,
dimana penangguhan tersebut akan berlaku segera setelah pemberitahuan tertulis
diberikan kepada Pihak yang lain.
Paragraf 10
Penyelesaian Perbedaan
Setiap perbedaan di antara Para Pihak mengenai penafsiran dan/atau pelaksanaan
dan/atau penerapan dari Memorandum Saling Pengertian ini akan diselesaikan secara
kekeluargaan melalui konsultasi dan/atau negosiasi bersama di antara Para Pihak melalui
jalur diplomatik.
Paragraf 11
Perubahan
Memorandum Saling Pengertian ini dapat ditinjau ulang atau diubah setiap saat dengan
persetujuan tertulis Para Pihak. Perubahan atau amandemen tersebut akan mulai berlaku
pada suatu tanggal yang ditentukan oleh Para Pihak dan akan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari Memorandum Saling Pengertian ini.
Paragraf 12
Mulai Berlaku, Jangka Waktu dan Pengakhiran
1. Memorandum
Saling
Pengertian
ini
akan
mulai
berlaku
pada
tanggal
penandatanganan dan akan tetap berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dari
tanggal tersebut. Apabila tidak ada Pihak yang menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis,
melalui
jalur
diplomatik,
mengenai
maksudnya
untuk
mengakhiri
Memorandum Saling Pengertian ini dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum masa
berakhir, maka periode Memorandum Saling Pengertian ini akan secara langsung dan
berturut-turut diperpanjang untuk periode waktu 1 (satu) tahun.
2. Kecuali disepakati lain oleh Para Pihak, pengakhiran Memorandum Saling Pengertian
ini tidak akan mengurangi penyelesaian kegiatan-kegiatan bersama yang sedang
berjalan.
1
Paragraf 13
Sifat Tidak Mengikat
Memorandum Saling Pengertian
ini tidak akan
dianggap bertujuan untuk
membentuk suatu ikatan hukum atau kewajiban yang memaksa masing-masing
Pihak.
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini telah menandatangani
Memorandum Saling Pengertian ini.
Dibuat dalam rangkap dua oleh perwakilan Para Pihak di Quito dan Seoul dalam
Bahasa Korea, Indonesia dan lnggris, masing-masing naskah mempunyai keabsahan
yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran atas naskah-naskah tersebut,
maka Bahasa lnggris yang akan berlaku.
Kementerian Pekerjaan Umum
Kementerian Pertanahan,
dan Perumahan Rakyat
lnfrastruktur dan Transportasi
Republik Indonesia
Republik Korea
M. Basuki Hadimuljono
Kang, Hoin
Menteri
Menteri
Tanggal :
U
t}ef
kJi'
Tanggal:
!).S° OCT
;;o/b
イセ@
\
""....:lit.:.... ,,..
'11 I'
REPUBLIK INDONESIA
I
l
'
:
i.l
·,
.
I!
ᆪセ
N@ aNoセe@
AIEI
セ@
セNAヲャZHoGbL@
B NAヲャセQZBR@
セ@
e⦅ャM」セNI@
セeNQM」@
,
I
セ@
1.
z.t
aセe]@
2.
セ@
7Ii!i
セッo@
サェセᆪ@
エjセッ@
セGRQ@
tJ セ@
セ@
セ@
cセeM
セ@
MOU2.I
セe]@
A1'21%2.I
セoi@
セMYW@
セ@
セ」N@
セ]@
Oii 2.I "5"H >d
セ@
ッセN]@
セiャM
セ@
ti-
ᆪセエゥM
CH 8 DH ェ[セi@ •
セ\^QW@
GRLBaセxW@
ᆪセエゥB@
U_QcセN@
rセoi@
U_Qセ@
GVᄚaセxoャWゥ@
AIOll=
MsヲエZAセ\Rj@
」セN@
ッセャBヲA@
セNUZA@
.Q.j£F- NZQRtiOセ]@
セ@
セaMゥ@
セxャエMcN@
xセャSoWQ@
xiセ@
セch@
セRNi@
ᆪセ@
Wャゥァjセ@
セ@
GVᄚaセxW@
QLRSセ@
MOU.21- eNQMセエャB@
セNUZA@
A-ill 2.l-a-H
GRLBaセxᆪᆬeQNqj@
5 ッセ@ 7 I Sf! -a-H .:c. セエゥM
クセi@
エjセ@
セQᄚUBhaMゥ@
.:r•
Wャセッo@
」hッセo@
aセ@
エjセE@
セャBeA@
MOUOll
aャセZijhエL@
N@
セ@ セエャ@
セE@
セ@
5. セ@
セャZARNi@
セᆪRNi@
igj .Tit- セ@
7セ@ 2.I
U_Qcセ
*
セ]@
z.tz.t
.Q.J-a-H
セ@
セ@
£ '2l"E! £
0
エjセEPャ@
.5:!. = セ@
Whセ@
セE@
.TI
MOUOll 2.l71tl"
WQセ@
4.
セ@
5
セ@
3.
\cAMQsセoャ@
"E! CC!-=?-
MOUll 2.l71tl"
NtゥエMセ@
セ@ セ@
WQセ@
MOUOll
.:121.TI OIOll イヲMRセ@
セ@
セNUZA@
セ@
t!210ll
セaMゥ@
GRLBaセク]@
UWhセ@
セch@
JセᆪQ]@
GRLBaセxNi@
*
セ」l@
セRNi@
OI
§
セ@
n.l
}セj@
Fl
_.._
セ@
::>
0
セ@
セ@
lJIJ
JIJ
-0
15"
__,_
•IO
•IO:I
u
01=
0<
LU
]I-
セ@
セ@
0
-0
=
Ollll
i(f
Uk>
__._
ilif
"""
rut
('I')
-
rm
om
IUllU
__._
J("
rut
•IO:I
]I-
-<
0\
"80
K-K>
JIJ
u
::>
セ@
セ@
C'\I
......
"5J
......
rm
K-K>
kセ@
セ@
i