Penetapan Kadar Levofloksasin Dalam Sediaan Tablet Dengan Nama Dagang Dan Generik Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

Lampiran 1 Kromatogram penyuntikan larutan levofloksasin untuk
mencari komposisi ferak gerak asam ortho fosfat 0,16% pada pH 3
dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril yang
optimum pada analisis

Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(70:30) volume penyuntikan 20 µl dan laju alir 1 ml/menit, pada panjang
gelombang 360 nm.

Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm.
29
Universitas Sumatera Utara

Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat

0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(85:15) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, detektor UV pada panjang
gelombang 360 nm.

Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(90:10) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, detektor UV pada panjang
gelombang 360

30
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2 Kromatogram larutan levofloksasin BPFI pada pembuatan kurva
kalibrasi

A

Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat

0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 5 µg/ml.

B

Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 5 µg/ml.

31
Universitas Sumatera Utara

C
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang

360 nm, konsentrasi 5 µg/ml.

D
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 10 µg/ml.
32
Universitas Sumatera Utara

E
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 10 µg/ml.

F
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu

VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 10 µg/ml.
33
Universitas Sumatera Utara

G
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 15 µg/ml.

H
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 15 µg/ml.

34
Universitas Sumatera Utara

I
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 15 µg/ml.

J
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 20 µg/ml.
35
Universitas Sumatera Utara

K

Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 20 µg/ml.

L
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 20 µg/ml.
36
Universitas Sumatera Utara

M
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang

360 nm, konsentrasi 25 µg/ml.

N
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 25 µg/ml.
37
Universitas Sumatera Utara

O
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 25 µg/ml.

P
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu

VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril

38
Universitas Sumatera Utara

(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 30 µg/ml.

Q
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 30 µg/ml.

R
Kromatogram tablet levofloksasin secara KCKT menggunakan kolom Shimadzu
VP-ODS (250 x 4,6 mm) dengan perbandingan fase gerak asam ortho fosfat
39

Universitas Sumatera Utara

0,16% pada pH 3 dengan penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril
(80:20) volume penyuntikan 20 µl laju alir 1 ml/menit, pada panjang gelombang
360 nm, konsentrasi 30 µg/ml.
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q dan R merupakan
kromatogram hasil penyuntikan larutan Levofloksasin BPFI dengan konsentrasi
5,0 µg/ml 10,0 µg/ml 15,0 µg/ml 20,0 µg/ml 25,0 µg/ml dan 30,0 µg/ml. Dengan
menggunakan KCKT dengan kolom Shimadzu VP-ODS (250 x 4,6 mm),
perbandingan fase gerak asam ortho fosfat 0,16% pada pH 3 dengan penambahan
natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril (80:20), volume penyuntikan 20 µl, laju alir
1 ml/menit, detektor UV pada panjang gelombang 360 nm.

40
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3 Perhitungan persamaan regresi dari kurva kalibrasi levofloksasin
BPFI
No.
Konsentrasi (µg/ml)

Luas Area
yang
1

5,0

79907

2

10,0

134743

3

15,0

210484


4

20,0

282565

5

25,0

355035

6

30,0

420994

diperoleh secara KCKT
Data Hasil penyuntikan larutan levofloksasin BPFI berdasarkan luas area

Konsenterasi (X) VS luas area (Y) untuk levofloksasin

No.

Konsentrasi
(µg/ml)

Luas Area

XY

X2

Y2

41
Universitas Sumatera Utara

X

Y

1

5,0

79907

399535

25

0,6385x1010

2

10,0

134743

1347430

100

1,8156x1010

3

15,0

210484

3157260

225

4,4304x1010

4

20,0

282565

5651300

400

7,9843x1010

5

25,0

355035

88758775

625

12,6050x1010

6

30,0

420994

12629820

900

17,7236x1010



105

1483728

32061220

2275

45,1973x1010

Rata2

17,5

247288

5343536,667

379,167

7,5329x1010

=

b =
= (247288) – (

) (17,5)

= 3448,8

Sehingga diperoleh persamaan regresi Y =

X + 3448,8

Untuk mencari hubungan kadar (X) dengan luas area (Y) digunakan pengujian
koefisien korelasi (r)

42
Universitas Sumatera Utara

= 0,9992

Lampiran 4 Perhitungan batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ)
Persamaan regresi : Y = ax + b
Y = 13933,66857x + 3448,8
Konsentrasi
X

Luas Area
Y

Yi

Y – Yi

( Y – Yi )2

5,0

79907

83390,9142

-3483,9142

12137658,15

2

10,0

134743

148949,7485 -14206,7485 201831702,9

3

15,0

210484

214508,5828

-4024,5828

16197266,71

4

20,0

282565

280067,4171

2497,5829

6237920,342

5

25,0

355035

345626,2514

9408,7486

88524550,22

No
1

43
Universitas Sumatera Utara

6

30,0

420994

411185,0857



9808,9143

96214799,74
∑ ( Y – Yi )2
421143898,1

∑ (Y − Yi)

Standar Deviasi ( Sy / x) =

n−2

2

(421143898,1)

Sy / x =

6−2

Sy/x = 10260,8954

Batas Deteksi ( LOD ) =
LOD =

3 x Sy / x
Slope

3 x 10260,8954
13933,66857

LOD = 2,2092 µg/ ml

Batas Kuantitasi ( LOQ ) =

10 x Sy / x
Slope

LOQ =

10 x 10260,8954
13993,66857

LOQ = 7,3641 µg/ ml

44
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5 Kromatogram dari larutan tablet levofloksasin (PT Dexa Medica)

A

45
Universitas Sumatera Utara

B

C

46
Universitas Sumatera Utara

D

E

47
Universitas Sumatera Utara

F
A, B, C, D, E dan F merupakan kromatogram penyuntikan 6 kali dari
larutan tablet levofloksasin (PT Dexa Medica) pada konsentrasi 25 µg/ml yang
dianalisa secara KCKT dengan menggunakan kolom Shimadzu VP-ODS (250 x
4,6 mm), perbandingan fase gerak asam ortho fosfat 0,16% pada pH 3 dengan
penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril (80:20), volume penyuntikan 20
µl, laju alir 1 ml/menit, detektor UV pada panjang gelombang 360 nm

48
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6 Analisis data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari
penyuntikkan larutan tablet levofloksasin (PT Dexa Medica)
Kadar (%)
No

(X-

( X - )2

)

X

1

99,3876

-1,0569

1,1170

2

99,5927

-0,8518

0,7255

3

100,7186

0,2741

0,0751

4

100,7936

0,3491

0,1218

5

100,0967

0,6522

0,4253

6

100,0780

0,6335

0,4013

∑ X=602,6672

∑ (X - )2 = 2,866

=100,4445

SD =

∑(X − X )
n −1

2

=

2,866
= 0,7570
5

49
Universitas Sumatera Utara

Pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = n – 1 = 6 – 1 = 5
Diperoleh t tabel = 4,0321
Dasar penolakan data apabila t hitung ≥ t tabel

t hitung =

X −X
SD / n

t hitung data 1

=

t hitung data 2

=

t hitung data 3

=

t hitung data 4

=

t hitung data 5

=

t hitung data 6

=

| −1,0569 |
0,7570 / 6
| −0,8518 |
0,7570 / 6
| 0,2741 |
0,7570 / 6
| 0,3491 |
0,7570 / 6
| 0,6522 |
0,7570 / 6
| 0,6335 |
0,7570 / 6

= 3,4230

= 2,7566

= 0,8870

= 1,1297

= 2,1106

= 2,0501

Semua data diterima
Jadi kadar sebenarnya terletak antara :
µ = X ± t(1-1/2α)dk x

SD
n

= 100,4445 ± 4,0321 x

0,7570
6

= (100,44 ± 1,31)%

50
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7 Kromatogram dari larutan tablet levofloksasin (PT Bernofarma)

A

51
Universitas Sumatera Utara

B

C

52
Universitas Sumatera Utara

D

E

53
Universitas Sumatera Utara

F
A, B, C, D, E dan F merupakan kromatogram penyuntikan 6 kali dari
larutan tablet levofloksasin (PT Bernofarma) pada konsentrasi 25 µg/ml yang
dianalisa secara KCKT dengan menggunakan kolom Shimadzu VP-ODS (250 x
4,6 mm), perbandingan fase gerak asam ortho fosfat 0,16% pada pH 3 dengan
penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril (80:20), volume penyuntikan 20
µl, laju alir 1 ml/menit, detektor UV pada panjang gelombang 360 nm.

54
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8 Analisis data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari
penyuntikkan larutan tablet levofloksasin (PT Bernofarma)

Kadar (%)
(X-

No

)

( X - )2

X
1

100,9923

0,8444

0,7130

2

99,1952

-0,9527

0,9076

3

99,8347

-0,3132

0,0980

4

99,8722

-0,2757

0,0760

5

100,4086

0,2607

0,0679

6

100,5849

0,437

0,1909

∑ X = 600,8879

∑ (X - )2 = 2,0534

= 100,1479

55
Universitas Sumatera Utara

SD =

∑(X − X )
n −1

=

2

2,0534
= 0,6408
5

Pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = n – 1 = 6 – 1 = 5
Diperoleh t tabel = 4,0321
Dasar penolakan data apabila t hitung ≥ t tabel

t hitung =

X−X
SD / n

t hitung data 1

=

t hitung data 2

=

t hitung data 3

=

t hitung data 4

=

t hitung data 5

=

t hitung data 6

=

− 0,8444

= 3,2278

0,6408 / 6
− 0,9527
0,6408 / 6
− 0,3132

= 3,6418

= 1,1972

0,6408 / 6
− 0,2757

= 1,0538

0,6408 / 6

0,2607

= 0,9965

0,6408 / 6
0,437

= 1,6704

0,6408 / 6

Semua data diterima
Jadi kadar sebenarnya terletak antara :
µ = X ± t(1-1/2α)dk x

SD
n

56
Universitas Sumatera Utara

= 100,1479 ± 4,0321 x

0,6408
6

= (100,15 ± 0,26)%

Lampiran 9 Kromatogram dari larutan tablet levofloksasin (PT Indofarma)

57
Universitas Sumatera Utara

A

B

58
Universitas Sumatera Utara

C

D

59
Universitas Sumatera Utara

E

F
A, B, C, D, E dan F merupakan kromatogram penyuntikan 6 kali dari
larutan tablet levofloksasin (PT Indofarma) pada konsentrasi 25 µg/ml yang
dianalisa secara KCKT dengan menggunakan kolom Shimadzu VP-ODS (250 x
4,6 mm), perbandingan fase gerak asam ortho fosfat 0,16% pada pH 3 dengan
penambahan natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril (80:20), volume penyuntikan 20
µl, laju alir 1 ml/menit, detektor UV pada panjang gelombang 360 nm

60
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10 Analisis data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari
penyuntikkan larutan tablet levofloksasin (PT Indofarma)
Kadar (%)
No

(X-

)

( X - )2

X

1

100,7519

0,9992

0,9984

2

99,0558

-0,6969

0,4856

3

98,9976

-0,7551

0,5701

4

100,9738

1,2211

1,4910

5

99,3013

-0,4514

0,2037

6

99,4359

0,3168

0,1003

61
Universitas Sumatera Utara

∑ X = 598,5163

∑ (X - )2 = 3,8491

= 99,7527

SD =

∑(X − X )
n −1

2

=

3,8491
= 0,8773
5

Pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = n – 1 = 6 – 1 = 5
Diperoleh t tabel = 4,0321
Dasar penolakan data apabila t hitung ≥ t tabel

t hitung =

X−X
SD / n

t hitung data 1

=

t hitung data 2

=

t hitung data 3

=

t hitung data 4

=

t hitung data 5

=

t hitung data 6

=

− 0,9992
0,8773 / 6
− 0,6969
0,8773 / 6

− 0,7551
0,8773 / 6
1,2211
0,8773 / 6
− 0,4514
0,8773 / 6

− 0,3168
0,8773 / 6

= 2,7902

= 1,9461

= 2,1086

= 3,4099

= 1,2605

= 0,8846

Semua data diterima
Jadi kadar sebenarnya terletak antara :
62
Universitas Sumatera Utara

µ = X ± t(1-1/2α)dk x

SD
n

= 99,7527 ± 4,0321 x

0,8773
6

= (99,75 ± 0,36)%

Lampiran 11 Kromatogram dari larutan tablet levofloksasin (PT Novell)

63
Universitas Sumatera Utara

A

B

64
Universitas Sumatera Utara

C

D

65
Universitas Sumatera Utara

E

F

66
Universitas Sumatera Utara

A, B, C, D, E dan F merupakan kromatogram penyuntikan 6 kali dari
larutan tablet levofloksasin (PT Novell) pada konsentrasi 25 µg/ml yang dianalisa
secara KCKT dengan menggunakan kolom Shimadzu VP-ODS (250 x 4,6 mm),
perbandingan fase gerak asam ortho fosfat 0,16% pada pH 3 dengan peambahan
natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril(80:20), volume penyuntikan 20 µl, laju alir 1
ml/menit, detektor UV pada panjang gelombang 360 nm

67
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 12 Analisis data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari
penyuntikkan larutan tablet levofloksasin (PT Novell)
Kadar (%)
(X-

No

)

( X - )2

X

1

100,8282

0,4367

0,1907

2

101,0828

0,6913

0,4778

3

100,1430

-0,2485

0,0617

4

100,2946

-0,0969

0,0093

5

99,9945

-0,397

0,1576

6

100,7516

0,3601

0,1296

∑ X = 602,3493

∑ (X - )2 = 1,0267

= 100,3915

SD =

∑(X − X )
n −1

2

=

1,4367
= 0,4531
5

Pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = n – 1 = 6 – 1 = 5
Diperoleh t tabel = 4,0321
Dasar penolakan data apabila t hitung ≥ t tabel

t hitung =

X−X
SD / n

t hitung data 1

=

t hitung data 2

=

0,4367
0,4531 / 6
0,6913
0,4531 / 6

= 2,3605

= 3,7367

68
Universitas Sumatera Utara

t hitung data 3

=

t hitung data 4

=

t hitung data 5

=

t hitung data 6

=

− 0,2485
0,4531 / 6
− 0,0969
0,4531 / 6

− 0,397
0,4531 / 6
0,3601
0,4531 / 6

=1,3432

= 0,5237

= 2,1459

= 1,9464

Semua data diterima
Jadi kadar sebenarnya terletak antara :
µ = X ± t(1-1/2α)dk x

SD
n

= 100,3915 ± 4,0321 x

0,4531
6

= (100,39 ± 0,18)%

69
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 13 Kromatogram dari larutan tablet Rinvox (PT Yarindo)

A

B
70
Universitas Sumatera Utara

C

D

71
Universitas Sumatera Utara

E

F

72
Universitas Sumatera Utara

A, B, C, D, E dan F merupakan kromatogram penyuntikan 6 kali dari
larutan tablet Rinvox (PT Yarindo) pada konsentrasi 25 µg/ml yang dianalisa
secara KCKT dengan menggunakan kolom Shimadzu VP-ODS (250 x 4,6 mm),
perbandingan fase gerak asam ortho fosfat 0,16% pada pH 3 dengan penambahan
natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril (80:20), volume penyuntikan 20 µl, laju alir
1 ml/menit, detektor UV pada panjang gelombang 360 nm

73
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14 Analisis data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari
penyuntikkan larutan tablet Rinvox (PT Yarindo)
Kadar (%)
(X-

No

)

( X - )2

X

1

100,8143

-0,6826

0,4659

2

100,8685

0,7368

0,5428

3

100,5299

0,3982

0,1585

4

100,1149

-0,0168

0,0002

5

99,2122

-0,9195

0,8454

6

99,2508

-0,8809

0,7759

∑ X = 600,7906

∑ (X - )2 = 2,7887

= 100,1317

SD =

∑(X − X )
n −1

2

=

2,7887
= 0,7468
5

Pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = n – 1 = 6 – 1 = 5
Diperoleh t tabel = 4,0321
Dasar penolakan data apabila t hitung ≥ t tabel

t hitung =

X−X
SD / n

t hitung data 1

=

t hitung data 2

=

0,6826
0,7468 / 6
0,7368

= 2,2395

= 2,4173

0,7468 / 6

74
Universitas Sumatera Utara

t hitung data 3

=

t hitung data 4

=

t hitung data 5

=

t hitung data 6

=

0,3982

= 1,3064

0,7468 / 6
− 0,0168

= 0,0551

0,7468 / 6
− 0,9195

= 3,0167

0,7468 / 6

− 0,8809

= 2,8901

0,7468 / 6

Semua data diterima
Jadi kadar sebenarnya terletak antara :
µ = X ± t(1-1/2α)dk x

SD
n

= 100,1317 ± 4,0321 x

0,7468
6

= (100,13 ± 0,30)%

75
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 15 Kromatogram dari larutan tablet Cravox (PT Lapi)

A

B
76
Universitas Sumatera Utara

C

D

77
Universitas Sumatera Utara

E

F

78
Universitas Sumatera Utara

A, B, C, D, E dan F merupakan kromatogram penyuntikan 6 kali dari
larutan tablet Cravox (PT Lapi) pada konsentrasi 25 µg/ml yang dianalisa secara
KCKT dengan menggunakan kolom Shimadzu VP-ODS (250 x 4,6 mm),
perbandingan fase gerak asam ortho fosfat 0,16% pada pH 3 dengan penambahan
natrium hidroksida 0,2 N: asetonitril (80:20), volume penyuntikan 20 µl, laju alir
1 ml/menit, detektor UV pada panjang gelombang 360 nm

79
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 16 Analisis data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari
penyuntikkan larutan tablet Cravox (PT Lapi)
Kadar (%)
(X-

No

( X - )2

)

X

1

99,8565

-0,6226

0,3876

2

100,1626

-0,3165

0,1001

3

100,5909

0,1118

0,0124

4

100,8066

-0,3275

0,1072

5

100,5906

0,1115

0,0124

6

100,8671

-0,388

0,1505

∑ X = 602,8743

∑ (X - )2 = 0,7702

= 100,4791

SD =

∑(X − X )
n −1

2

=

0,7702
= 0,3924
5

Pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = n – 1 = 6 – 1 = 5
Diperoleh t tabel = 4,0321
Dasar penolakan data apabila t hitung ≥ t tabel

t hitung =

X−X
SD / n

t hitung data 1

=

t hitung data 2

=

− 0,6226
0,3924 / 6
− 0,3165
0,3924 / 6

= 3,8863

= 1,9756

80
Universitas Sumatera Utara

t hitung data 3

=

t hitung data 4

=

t hitung data 5

=

t hitung data 6

=

0,1118
0,3924 / 6
0,3275
0,3924 / 6

0,1115
0,3924 / 6
− 0,388
0,3924 / 6

= 0,6978

= 2,0443

= 0,6960

= 2,4219

Semua data diterima
Jadi kadar sebenarnya terletak antara :
µ = X ± t(1-1/2α)dk x

SD
n

= 100,4791 ± 4,0321 x

0,3924
6

= (100,48 ± 0,16)%

81
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 17 Contoh perhitungan penimbangan sampel
Berat 20 tablet

= 12818,8 mg

Kandungan Levofloksasin

= 500 mg

Dibuat larutan uji dengan konsentrasi levofloksasin 25 µg/ml
Ditimbang serbuk sampel setara dengan levofloksasin 50 mg

Berat penimbangan sampel =

=

= 64,094 mg
Sampel yang sudah ditimbang (64,094 mg) dimasukkan ke dalam labu tentukur 50
ml dilarutkan dan dicukupkan dengan pelarut sampai garis tanda.
Kadar larutan uji =

= 1000 µg/ml
Lalu dipipet 0,25 ml dari larutan uji dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml,
dilarutkan dan dicukupkan dengan pelarut sampai garis tanda. Sehingga didapat
konsentrasi 25 µg/ml.

Konsentrasi

=

= 25 µg/ml
82
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 18 Hasil analisis kadar levofloksasin dalam sampel
1. Hasil analisis kadar tablet levofloksasin (PT Dexa Medica)
Berat
Penimbangan
( mg )

Berat Setara
( mg )

Luas
Area

Konsentrasi
Teoritis
( µg/ml )

Konsentrasi
Perolehan
( µg/ ml )

Kadar
(%)

64,4

50,2387

353579

25,1562

25,1283

99,38

64,5

50,3167

354302

25,1953

25,1802

99,59

64,7

50,4727

358268

25,2734

25,4648

100,71

64,1

50,0046

358532

25,0390

25,4838

100,79

64,8

50,5507

359600

25,3125

25,5604

101,09

64,2

50,0827

359534

25,0781

25,5557

101,07
= 100,44

2. Hasil analisis kadar tablet levofloksasin (PT Bernofarma)
Berat
Penimbangan
( mg )

Berat
Setara
( mg )

Luas
Area

Konsentrasi
Teoritis
( µg/ml )

Konsentrasi
Perolehan
( µg/ ml )

Kadar
(%)

69,9

50,3508

359232

25,1801

25,5340

100,99

69,4

49,9906

352901

25,0000

25,0796

99,19

69,5

50,0627

355154

25,0360

25,2413

99,83

69,6

50,1347

355286

25,0720

25,2508

99,87

69,7

50,2067

357176

25,1080

25,3865

100,40

69,8

50,2788

357797

25,1440

25,4310

100,58
= 100,14

83
Universitas Sumatera Utara

3. Hasil analisis kadar tablet levofloksasin (PT Indofarma)
Berat
Penimbangan
( mg )

Berat
Setara
( mg )

Luas
Area

Konsentrasi
Teoritis
( µg/ml )

Konsentrasi
Perolehan
( µg/ ml )

Kadar
(%)

64,8

49,9241

358385

25,0000

25,4732

100,75

64,9

50,0011

352410

25,0385

25,0250

99,05

65,2

50,2322

352205

25,1543

25,0297

98,99

65,3

50,3093

359167

25,1929

25,5294

100,97

65,0

50,20781

353275

25,0771

25,1065

99,30

65,1

50,1552

353749

25,1157

25,41405

99,43
= 99,75

4. Hasil analisis kadar tablet levofloksasin (PT Novell)
Berat
Penimbangan
( mg )

Berat Setara
( mg )

Luas
Area

Konsentrasi
Teoritis
( µg/ml )

Konsentrasi
Perolehan
( µg/ ml )

Kadar
(%)

69,2

50,2618

358654

25,1453

25,4925

100,82

69,4

50,4071

359551

25,2180

25,5569

101,08

69,3

50,3344

356240

25,1816

25,3193

100,14

69,1

50,1892

356774

25,1090

25,3576

100,29

69,0

50,1165

355717

25,0726

25,2817

99,99

68,9

50,0439

358384

25,0363

25,4732

100,7516
= 100,39

84
Universitas Sumatera Utara

5. Hasil analisis kadar levofloksasin dalam tablet Rinvox (PT Yarindo)
Berat
Penimbangan
( mg )

Berat
Setara
( mg )

Luas
Area

Konsentrasi
Teoritis
( µg/ml )

Konsentrasi
Perolehan
( µg/ ml )

Kadar
(%)

69,9

49,9799

358605

25,0000

25,4890

100,81

70,1

50,1229

358796

25,0715

25,5027

100,86

70,4

50,3374

357603

25,1788

25,4171

100,52

70,5

50,4089

356141

25,2145

25,3122

100,11

70,2

50,1944

352961

25,1072

25,0840

99,21

70,3

50,2659

353097

25,1430

25,0937

99,25
= 100,13

6. Hasil analisis kadar levofloksasin dalam tablet Cravox (PT Lapi)
Berat
Penimbangan
( mg )

Berat Setara
( mg )

Luas
Area

Konsentrasi
Teoritis
( µg/ml )

Konsentrasi
Perolehan
( µg/ ml )

Kadar
(%)

70,2

50,2092

355232

25,1072

25,2469

99,85

70,3

50,2807

356309

25, 1430

25,3242

100,16

70,1

50,1376

357818

25, 0715

25,4325

100,59

69,9

49,9946

358578

25, 0000

25,4871

100,80

70,4

50,3522

357818

25, 1788

25,4325

100,59

70,0

50,0661

358791

25,0357

25,5024

100,86
= 100,47

85
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 19 Contoh perhitungan untuk mencari tablet levofloksasin (PT
Dexa Medica)

Perhitungan kadar sampel
Y = 13933,66857X + 3448,8
Luas area = 353579

X=

= 25,1283 µg/ml
Kadar =

= 99,38%

86
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 20 Daftar Spesifikasi Sampel

1. Tablet Levofloksasin (PT Dexa Medica)
Komposisi

: Tiap tablet mengandung :
levofloksasin 500 mg

No Batch

: 4208174

Produsen

: PT Dexa Medica

No. Pendaftaran : GKL0405035617B1
Tgl. Kadaluwarsa : September 2014
2. Tablet Levofloksasin (PT Bernofarm)
Komposisi

: Tiap tablet mengandung :
levofloksasin 500 mg

No. Batch

: TSL22939

Produsen

: PT Bernofarm

No. Pendaftaran : GKL.0402335717
Tgl. Kadaluwarsa : Oktober 2013
3. Tablet Levofloksasin (PT Indofarma)
Komposisi

: Tiap tablet mengandung :
levofloksasin 500 mg

No. Batch

: 1112023
87
Universitas Sumatera Utara

Produsen

: PT Indofarma

No. Pendaftaran : GKL0620932417A1
Tgl. Kadaluwarsa : Desember 2014
4. Tablet Levofloksasin (PT Novell)
Komposisi

: Tiap tablet mengandung :
levofloksasin 500 mg

No. Batch

: E4J082

Produsen

: PT Novell

No. Pendaftaran : GKL0433511317B1
Tgl. Kadaluwarsa : Oktober 2014
5.

Tablet Rinvox® (PT Yarindo)
Komposisi

: Tiap Tablet mengandung :
levofloksasin 500 mg

No. Batch

: B2201DP

Produsen

: PT Yarindo

No. Pendaftaran : DKL0432709709A1
Tgl. Kadaluwarsa : April 2016
6.

Tablet Cravox® (PT Lapi)
Komposisi

: Tiap Tablet mengandung :
88
Universitas Sumatera Utara

levofloksasin 500 mg
No. Batch

: B5061

Produsen

: PT Lapi

No. Pendaftaran : DKL0213311117B1
Tgl. Kadaluwarsa : Juli 2015

89
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 21 Tabel Nilai Distribusi t

90
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 22 Sertifikat Levofloksasin BPFI

91
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 23 Gambar Sampel Obat Yang digunakan

Gambar 7 Sampel Obat Generik Levofloksasin

Gambar 8 Sampel obat cravox dan rinvox

92
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 24 Gambar alat-alat yang digunakan

Gambar 9 Alat KCKT (Shimadzu)

Gambar 10 Sonifikator (Branson 1510)

93
Universitas Sumatera Utara

Gambar 11 Penyaring

Gambar 12 Pompa Vakum (Gast DO A-PG04-BN) dan alat penyaring fase
gerak

94
Universitas Sumatera Utara

Gambar 13 Neraca Analitik

Gambar 14 Syringe KCK

95
Universitas Sumatera Utara

Gambar 15 Penyaring Whatman PTFE 0,2 µm

96
Universitas Sumatera Utara