Penentuan Prioritas Teknik Sampling Menggunakan Analytical Hierarchy Process (Ahp)
PENENTUAN PRIORITAS TEKNIK SAMPLING
MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Studi Kasus Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Badan Pusat
Statistik Kabupaten Asahan
SKRIPSI
GINANZAR WAHYUDI
090823011
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Universitas Sumatera Utara
PENENTUAN PRIORITAS TEKNIK SAMPLING
MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Studi Kasus Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Badan Pusat
Statistik Kabupaten Asahan
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar sarjana
sains
GINANZAR WAHYUDI
090823011
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Universitas Sumatera Utara
PERSETUJUAN
Judul
:
PENENTUAN PRIORITAS TEKNIK SAMPLING
MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY
PROCESS
(AHP)
KOORDINATOR
(KSK)
STUDI
KASUS
STATISTIK
KECAMATAN
PUSAT
STATISTIK
BADAN
KABUPATEN ASAHAN
Kategori
:
SKRIPSI
Nama
:
GINANZAR WAHYUDI
Nomor Induk Mahasiswa
:
090823011
Program Studi
:
SARJANA (S1) EKST MATEMATIKA
Departemen
:
MATEMATIKA
Fakultas
:
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
Disetujui di
Medan,
KomisiPembimbing
Juli 2014
:
Pembimbing 2,
Drs. Ujian Sinulingga, M.Si
NIP. 19560303 198403 1 004
Pembimbing 1,
Drs. Pengarapen Bangun, M.Si
NIP. 19560815 198503 1 005
Diketahui / Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua,
Prof. Dr. Tulus, M.Si
NIP: 19620901 198803 1 002
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
PENENTUAN PRIORITAS TEKNIK SAMPLING
MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Studi Kasus Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Badan Pusat
Statistik Kabupaten Asahan
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan
sumbernya.
Medan, Juli 2014
GINANZAR WAHYUDI
090823011
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih,
dengan anugerah dan kasih setia-Nya sehingga skripsi ini dapat saya
diselesaikan.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc ,selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Bapak Prof.Dr.Tulus, ,M.Si dan Ibu Dra.Mardiningsih,M.Si. Selaku ketua dan
sekretaris Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di Departemen
Matematika.
Bapak Drs. Pengarapen Bangun, M.Si dan Bapak Drs. Ujian Sinulingga, M.Si
selaku pembimbing dalam penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan
bimbingan dan kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan skripsi ini.
Bapak Drs. Gim Tarigan, M.Si dan Bapak Dr. Pasukat Sembiring, M.Si
selaku dosen penguji.
Ibu Ir. Hj. Tuti Hidayati, M.Si, selaku Kepala BPS Kabupaten Asahan yang
telah mendukung dan memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Teristimewa buat orangtua, istri dan putri tercinta yang telah memberikan
dukungan dan doa , juga buat saudara-saudaraku yang terkasih atas perhatian
dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S-1.
Buat para sahabat di BPS Kabupaten Asahan yang telah bersedia memberikan
preferensinya serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan tulisan ini.
Medan,
Juli 2014
Penulis
GINANZAR WAHYUDI
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Penentuan penggunaan teknik sampling tertentu dalam sebuah pengambilan sampel,
tidak selalu menjadi hal yang mudah untuk dilakukan. Keragu-raguan seorang
pengambil sampel dalam menentukan teknik sampling yang akan digunakan sering
membuat pelaksanaan sampling tersebut menjadi sulit.
AHP (Analytical Hierarchy Process) adalah sebuah metode yang dapat
digunakan untuk menentukan ranking atau tingkatan (hierarchy) dari berbagai
alternatif yang ada dalam sebuah permasalahan. Metode AHP menguraikan masalah
multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki yang melakukan pengukuran untuk
menemukan skala rasio perbandingan berpasangan, baik untuk data diskrit maupun
kontinu. Metode ini juga akan dapat menguraikan masalah multi kriteria seperti
penentuan teknik sampling yang akan digunakan pada sebuah penelitian, karena AHP
akan menghasilkan urutan ranking atas semua teknik sampling yang diteliti.
Pertama, AHP akan mendefenisikan masalah, yang kemudian dibuat suatu
struktur hirarki (tingkatan) dengan menjadikan tujuan umum sebagai awal pembuatan
hirarkinya lalu dilanjutkan dengan subtujuan-subtujuan, kriteria dan kemungkinan
alternatif-alternatif pada hirarki paling bawah. Selajutnya, dibentuk sebuah matriks
perbandingan berpasangan untuk setiap pasangan elemen maupun kriteria yang
menjadi topik pembahasan. Perbandingan-perbandingan ini diambil dari ukuran aktual
atau skala dasar yang mencerminkan kekuatan perasaan dan preferensi relatif si
pengambil keputusan.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Determine of the specific sampling techniques to use in a sampling, not always be an
easy thing to do. Indecision of a sampler in determining a sampling technique that will
be used often make the implementation of the sampling becomes difficult.
AHP (Analytical Hierarchy Process) is a method that can be used to determine
ranking or level (hierarchy) of the various alternatives that exist in a problem. AHP
method outlines a complex multi-criteria problem into a hierarchy which take
measurements to find a ratio scale pairwise comparisons, for both continuous and
discrete data. This method will also be able to describe the problem of multi criteria
such as the determination of the sampling technique to be used in a study, because the
AHP will generate rank ordering of all sampling techniques are studied.
First, AHP will define the problem, which then created a hierarchical structure
(levels) to make general purpose as the initial manufacture of the hierarchy followed
by sub-objectives, criteria and possible alternatives to the very bottom of the
hierarchy. Following that, formed a pairwise comparison matrix for each pair of
elements or criteria that became the topic of discussion. These comparisons are taken
from the actual size or scale basis that reflects the relative strength of the feelings and
preferences of the decision maker.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan
ii
Pernyataan
iii
Penghargaan `
iv
Abstrak
v
Abstract
vi
Daftar Isi
vii
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Perumusan Masalah
3
1.3 Pembatasan Masalah
3
1.4 Tujuan Penelitian
4
1.5 Manfaat Penelitian
4
1.6 Tinjauan Pustaka
4
1.7 Metodologi Penelitian
6
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 AHP (Analytical Hierarchy Process)
8
8
2.2 Prinsip dasar AHP
10
2.3 Penggunaan Metode AHP
13
2.4 Penyusunan Prioritas
14
2.5 Nilai Eigen dan Vektor Eigen
16
2.6 Uji Konsistensi Indeks dan Rasio
23
2.7 Sampel dan Komponen-Komponennya
24
2.8 Teknik Sampling
29
2.9 Probability/ Random Sampling
30
2.10 Nonprobability/ Nonrandom Sampling
34
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Perhitungan Prioritas Kriteria
36
37
Universitas Sumatera Utara
3.2 Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Semua Kriteria (dalam
Probability Sampling)
39
3.3 Perhitungan Total Prioritas Global
45
3.3.1 Faktor Evaluasi Total (Dalam probability Sampling)
45
3.3.2 Total Ranking
45
3.4 Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Semua Kriteria (dalam
Non-Probability Sampling)
46
3.4.1 Faktor Evaluasi Total (Dalam Non-probability Sampling)
50
3.4.2 Total Ranking
51
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
52
4.1 Kesimpulan
52
4.2 Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
54
LAMPIRAN
55
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan
11
Tabel 2.2 Random Indeks (RI)
12
Tabel 2.3 Matriks Perbandingan Berpasangan
14
Tabel 2.4 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan
15
Tabel 3.1 Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Semua Faktor
37
Tabel 3.2 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap Untuk Semua Faktor
37
Tabel 3.3 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan
38
Tabel 3.4 Faktor Evaluasi Semua Kriteria
38
Tabel 3.5 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Kriteria Tingkat Kesulitan
39
Tabel 3.6 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap untuk Kriteria
Tingkat Kesulitan
39
Tabel 3.7 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan
40
Tabel 3.8 Matriks Tingkat Kesulitan
40
Tabel 3.9 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Kriteria Prosedur
Pelaksanaan
41
Tabel 3.10 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap untuk Prosedur
Pelaksanaan
41
Tabel 3.11 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan
42
Tabel 3.12 MatriksProsedur Pelaksanaan
42
Tabel 3.13 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Kriteria Efisiensi
Waktu/ Dana
43
Tabel 3.14 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap untuk Efisiensi
Waktu/ Dana
43
Tabel 3.15 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan
44
Tabel 3.16 Matriks Efisiensi Waktu/ Dana
44
Tabel 3.17 Matriks Hubungan Antara Kriteria dan Alternatif
45
Tabel 3.18 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk kriteria Tingkat Kesulitan
46
Tabel 3.19Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap Tingkat Kesulitan
46
Tabel 3.20Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan:
47
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.21 Matriks Tingkat Kesulitan
47
Tabel 3.22 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk kriteria Prosedur Pelaksanaan 47
Tabel 3.23 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap Prosedur Pelaksanaan
48
Tabel 3.24 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan:
48
Tabel 3.25 Matriks Prosedur Pelaksanaan
48
Tabel 3.26 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk kriteria Efisiensi
Waktu/Dana
49
Tabel 3.27 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap Efisiensi Waktu/Dana
49
Tabel 3.28 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan:
49
Tabel 3.29 Matriks Efisiensi Waktu/Dana
50
Tabel 3.18 Matriks Hubungan Antara Kriteria dan Alternatif
50
Tabel 4.1 Urutan Prioritas Untuk Setiap Kriteria dalam Probability Sampling
Beserta Nilai Prioritasnya
52
Tabel 4.2 Urutan Prioritas Untuk Setiap Kriteria dalam NonProbability Sampling
Beserta nilai Prioritasnya
53
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Complete Hierarchy
10
Gambar 2.2 Hubungan antara jumlah sampel dengan tingkat kesalahan
26
Universitas Sumatera Utara
MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Studi Kasus Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Badan Pusat
Statistik Kabupaten Asahan
SKRIPSI
GINANZAR WAHYUDI
090823011
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Universitas Sumatera Utara
PENENTUAN PRIORITAS TEKNIK SAMPLING
MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Studi Kasus Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Badan Pusat
Statistik Kabupaten Asahan
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar sarjana
sains
GINANZAR WAHYUDI
090823011
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Universitas Sumatera Utara
PERSETUJUAN
Judul
:
PENENTUAN PRIORITAS TEKNIK SAMPLING
MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY
PROCESS
(AHP)
KOORDINATOR
(KSK)
STUDI
KASUS
STATISTIK
KECAMATAN
PUSAT
STATISTIK
BADAN
KABUPATEN ASAHAN
Kategori
:
SKRIPSI
Nama
:
GINANZAR WAHYUDI
Nomor Induk Mahasiswa
:
090823011
Program Studi
:
SARJANA (S1) EKST MATEMATIKA
Departemen
:
MATEMATIKA
Fakultas
:
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
Disetujui di
Medan,
KomisiPembimbing
Juli 2014
:
Pembimbing 2,
Drs. Ujian Sinulingga, M.Si
NIP. 19560303 198403 1 004
Pembimbing 1,
Drs. Pengarapen Bangun, M.Si
NIP. 19560815 198503 1 005
Diketahui / Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua,
Prof. Dr. Tulus, M.Si
NIP: 19620901 198803 1 002
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
PENENTUAN PRIORITAS TEKNIK SAMPLING
MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Studi Kasus Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Badan Pusat
Statistik Kabupaten Asahan
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan
sumbernya.
Medan, Juli 2014
GINANZAR WAHYUDI
090823011
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih,
dengan anugerah dan kasih setia-Nya sehingga skripsi ini dapat saya
diselesaikan.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc ,selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Bapak Prof.Dr.Tulus, ,M.Si dan Ibu Dra.Mardiningsih,M.Si. Selaku ketua dan
sekretaris Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di Departemen
Matematika.
Bapak Drs. Pengarapen Bangun, M.Si dan Bapak Drs. Ujian Sinulingga, M.Si
selaku pembimbing dalam penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan
bimbingan dan kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan skripsi ini.
Bapak Drs. Gim Tarigan, M.Si dan Bapak Dr. Pasukat Sembiring, M.Si
selaku dosen penguji.
Ibu Ir. Hj. Tuti Hidayati, M.Si, selaku Kepala BPS Kabupaten Asahan yang
telah mendukung dan memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Teristimewa buat orangtua, istri dan putri tercinta yang telah memberikan
dukungan dan doa , juga buat saudara-saudaraku yang terkasih atas perhatian
dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S-1.
Buat para sahabat di BPS Kabupaten Asahan yang telah bersedia memberikan
preferensinya serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan tulisan ini.
Medan,
Juli 2014
Penulis
GINANZAR WAHYUDI
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Penentuan penggunaan teknik sampling tertentu dalam sebuah pengambilan sampel,
tidak selalu menjadi hal yang mudah untuk dilakukan. Keragu-raguan seorang
pengambil sampel dalam menentukan teknik sampling yang akan digunakan sering
membuat pelaksanaan sampling tersebut menjadi sulit.
AHP (Analytical Hierarchy Process) adalah sebuah metode yang dapat
digunakan untuk menentukan ranking atau tingkatan (hierarchy) dari berbagai
alternatif yang ada dalam sebuah permasalahan. Metode AHP menguraikan masalah
multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki yang melakukan pengukuran untuk
menemukan skala rasio perbandingan berpasangan, baik untuk data diskrit maupun
kontinu. Metode ini juga akan dapat menguraikan masalah multi kriteria seperti
penentuan teknik sampling yang akan digunakan pada sebuah penelitian, karena AHP
akan menghasilkan urutan ranking atas semua teknik sampling yang diteliti.
Pertama, AHP akan mendefenisikan masalah, yang kemudian dibuat suatu
struktur hirarki (tingkatan) dengan menjadikan tujuan umum sebagai awal pembuatan
hirarkinya lalu dilanjutkan dengan subtujuan-subtujuan, kriteria dan kemungkinan
alternatif-alternatif pada hirarki paling bawah. Selajutnya, dibentuk sebuah matriks
perbandingan berpasangan untuk setiap pasangan elemen maupun kriteria yang
menjadi topik pembahasan. Perbandingan-perbandingan ini diambil dari ukuran aktual
atau skala dasar yang mencerminkan kekuatan perasaan dan preferensi relatif si
pengambil keputusan.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Determine of the specific sampling techniques to use in a sampling, not always be an
easy thing to do. Indecision of a sampler in determining a sampling technique that will
be used often make the implementation of the sampling becomes difficult.
AHP (Analytical Hierarchy Process) is a method that can be used to determine
ranking or level (hierarchy) of the various alternatives that exist in a problem. AHP
method outlines a complex multi-criteria problem into a hierarchy which take
measurements to find a ratio scale pairwise comparisons, for both continuous and
discrete data. This method will also be able to describe the problem of multi criteria
such as the determination of the sampling technique to be used in a study, because the
AHP will generate rank ordering of all sampling techniques are studied.
First, AHP will define the problem, which then created a hierarchical structure
(levels) to make general purpose as the initial manufacture of the hierarchy followed
by sub-objectives, criteria and possible alternatives to the very bottom of the
hierarchy. Following that, formed a pairwise comparison matrix for each pair of
elements or criteria that became the topic of discussion. These comparisons are taken
from the actual size or scale basis that reflects the relative strength of the feelings and
preferences of the decision maker.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan
ii
Pernyataan
iii
Penghargaan `
iv
Abstrak
v
Abstract
vi
Daftar Isi
vii
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Perumusan Masalah
3
1.3 Pembatasan Masalah
3
1.4 Tujuan Penelitian
4
1.5 Manfaat Penelitian
4
1.6 Tinjauan Pustaka
4
1.7 Metodologi Penelitian
6
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 AHP (Analytical Hierarchy Process)
8
8
2.2 Prinsip dasar AHP
10
2.3 Penggunaan Metode AHP
13
2.4 Penyusunan Prioritas
14
2.5 Nilai Eigen dan Vektor Eigen
16
2.6 Uji Konsistensi Indeks dan Rasio
23
2.7 Sampel dan Komponen-Komponennya
24
2.8 Teknik Sampling
29
2.9 Probability/ Random Sampling
30
2.10 Nonprobability/ Nonrandom Sampling
34
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Perhitungan Prioritas Kriteria
36
37
Universitas Sumatera Utara
3.2 Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Semua Kriteria (dalam
Probability Sampling)
39
3.3 Perhitungan Total Prioritas Global
45
3.3.1 Faktor Evaluasi Total (Dalam probability Sampling)
45
3.3.2 Total Ranking
45
3.4 Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Semua Kriteria (dalam
Non-Probability Sampling)
46
3.4.1 Faktor Evaluasi Total (Dalam Non-probability Sampling)
50
3.4.2 Total Ranking
51
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
52
4.1 Kesimpulan
52
4.2 Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
54
LAMPIRAN
55
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan
11
Tabel 2.2 Random Indeks (RI)
12
Tabel 2.3 Matriks Perbandingan Berpasangan
14
Tabel 2.4 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan
15
Tabel 3.1 Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Semua Faktor
37
Tabel 3.2 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap Untuk Semua Faktor
37
Tabel 3.3 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan
38
Tabel 3.4 Faktor Evaluasi Semua Kriteria
38
Tabel 3.5 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Kriteria Tingkat Kesulitan
39
Tabel 3.6 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap untuk Kriteria
Tingkat Kesulitan
39
Tabel 3.7 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan
40
Tabel 3.8 Matriks Tingkat Kesulitan
40
Tabel 3.9 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Kriteria Prosedur
Pelaksanaan
41
Tabel 3.10 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap untuk Prosedur
Pelaksanaan
41
Tabel 3.11 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan
42
Tabel 3.12 MatriksProsedur Pelaksanaan
42
Tabel 3.13 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Kriteria Efisiensi
Waktu/ Dana
43
Tabel 3.14 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap untuk Efisiensi
Waktu/ Dana
43
Tabel 3.15 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan
44
Tabel 3.16 Matriks Efisiensi Waktu/ Dana
44
Tabel 3.17 Matriks Hubungan Antara Kriteria dan Alternatif
45
Tabel 3.18 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk kriteria Tingkat Kesulitan
46
Tabel 3.19Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap Tingkat Kesulitan
46
Tabel 3.20Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan:
47
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.21 Matriks Tingkat Kesulitan
47
Tabel 3.22 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk kriteria Prosedur Pelaksanaan 47
Tabel 3.23 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap Prosedur Pelaksanaan
48
Tabel 3.24 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan:
48
Tabel 3.25 Matriks Prosedur Pelaksanaan
48
Tabel 3.26 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk kriteria Efisiensi
Waktu/Dana
49
Tabel 3.27 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap Efisiensi Waktu/Dana
49
Tabel 3.28 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan:
49
Tabel 3.29 Matriks Efisiensi Waktu/Dana
50
Tabel 3.18 Matriks Hubungan Antara Kriteria dan Alternatif
50
Tabel 4.1 Urutan Prioritas Untuk Setiap Kriteria dalam Probability Sampling
Beserta Nilai Prioritasnya
52
Tabel 4.2 Urutan Prioritas Untuk Setiap Kriteria dalam NonProbability Sampling
Beserta nilai Prioritasnya
53
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Complete Hierarchy
10
Gambar 2.2 Hubungan antara jumlah sampel dengan tingkat kesalahan
26
Universitas Sumatera Utara