Drs Rusdiyantoro ST MT Program Studi Tek

Drs,Rusdiyantoro ST, MT

Program Studi Teknik Industri FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

  ` Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan

  dan tools di bidang industri. ` Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan

  yang dimilikinya dan terbiasa dengan penggunaan prinsip matematik, fisika, sains, ekonomi teknik dan rekayasa untuk memecahkan persoalan industri.

  Memiliki kemampuan merancang, menanalisis, memperbaiki, mengoperasikan dan menginstalasi sistem integral yang terdiri dari manusia, material, peralatan, informasi dan sumber daya lain.

  ` Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memformulasi,

  memecahkan persoalan dan keputusan sistem integral menggunakan alat-alat analitik, komputasional, dan atau eksperimental.

  Memiliki kemampuan untuk memahami tanggung jawab profesi, etika, dan sosial.

  ` TUJUAN

  Memberikan pengetahuan dasar tentang ruang ruang lingkup bidang garap teknik Industri

  ` POKOK MATERI

  Pengertian Teknlk Industri dan manajemen Industri; Sejarah singkat; Perkembangan serta profesi Teknik Industri; Analisis dan permodelan sistem; Teknik-teknik Produksi; Analisisp

  Pemilihan lokasi

  industri pabrik; perencanaan tata letak dan fasilitas produksi, Perancangan dan pengukuran kerja; Ergonomi dan keselamatan kerja; perencanaan produksi dan pengendalian persedaan; pengendalian kwalitas; analisa tekno ekonomi; penyelidikan operasional; Riset operasi dan analisa sistem skala besar terhadap perkembangan dislplin Teknik Industri ( aliran Modern );

  ` Pokok Bahasan

  1. Pengantar 2. Perancangan sistem Produksi 3. Perancangan dan Pengawasan Operasi 4. Perencanaan dan Perancangan fasilitas 5. Optimasi 6. Analisis Ekonomi Teknik 7. Pengendalian Kualitas Statistik

  NO PERTEMUAN

  MATERI 1. I Penjelasan tentang GBPP dan kontrak

  Belajar Sejarah perkembangan disiplin teknik Industri

  2. II III

  Perancangan Sistem Industri

  3. IV V

  Perancangan dan Pengawasan Operasi

  4. VI VII

  Perencanaan Perancangan Fasilitas 5. VIII UTS

  Analisa Ekonomi Teknik

  8. XIII XIV

  Pengendalian Kualitas Statistik 9. XV UAS

1. Hilk, Philip E., 1977, Introduction to Industrial

  Engineering

  And Management Science ,

  Mc Graw-Hill Kogukusha, Tokyo.

2. Hari Purnomo, 2004, Pengantar Teknik Industri ,

  Graha Ilmu, Yogyakarta.

3. I Nyoman Pujawan, 1995, Ekonomi Teknik , Guna

  Widya, Jakarta

4. P. Siagian, 1987, Penelitian Operasional ,

  Universitas

  Indonesia Press, Jakarta.

5. Sritomo Wignjosoebroto, 1995, Pengantar Teknik

  Industri ,

  Guna Widya, Jakarta.

6. Wayne C. Turner, 1993, Introduction to Industrial

  And Systems Engineering , Prentice-Hall, Inc, New Jersey.

  Kompetensi Pokok Bahasan :

  ƒ Memahami permasalahan dalam ruang

  lingkup teknik industri yang melibatkan manusia, mesin, energi dan informasi secara efisien dan efektif.

  Sub Pokok bahasan :

1. Definisi

2. Perkembangan teknik industri

3. Peranan disiplin teknik industri

4. Ilmu dasar disiplin teknik industri

  Definisi Teknik Industri

  Menurut Engineering Council for Professional Development (ECPD) :

  Aktifitas-aktivitas yg dpt dilakukan disiplin Teknil Industri (menurut American Institute of Industrial Engineering = AIIE ) adalah :

  1. Perencanaan dan pemilihan metode kerja dalam proses produksi 2. Pemilihan dan perancangan perkakas kerja serta peralatan yang

  dibutuhkan dalam proses

  produksi

  3. Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan

  tata letak asilitas

  produksi, peralatan

  pemindahan material.

  4. Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian untuk

  distribusi barangjasa, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas

  5. Pengembangan system pengendalian

  ongkos produksi (pengendalian

  budget, analisa biaya standar produksi, dll). 6. Perancangan dan pengembangan produk. 7. Desain dan pengembangan system pengukuran

  performans serta

  standar kerja. 8. Pengembangan dan penerapan system pengupahan dan

  pemberian

  insentif 9. Perencanaan dan pengembangan organisasi, prosedur kerja Analisa lokasi dengan mempertimbangkan pemasaran, bahan baku, suplai TK

  10. Aktivitas penyelidikan operasional dengan analisa matematik, analisa

  numerik, simulasi, program linier, teori pengambilan keputusan dll

  Perkembangan dan Organisasi yang mendukung

  berdirinya disiplin Teknik Industri :

  a. American Society of Mechanical Engineering (ASME).

  Organisasi ini pertama kali mendiskusikan konsep-konsep teknik industri dan merupakan persemaian

  dari

  timbulnya

  konsep teknik industri. b. Pada thn 1912 berdiri organisasi bernama. The Efficiency

  Society dan The Society to Promote the Science

  of

  Management yang kemudian pada tahun 1915 keduanya bergabung menjadi The Taylor Society. Org

  ini

  bertujuan

  mengembangkan konsep- konsep manajemen umum yang yang

  diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor.

  c. Tahun 1917 berdiri Society of Industrial Engineering (SIE) yang mewadahi para spesialis produksi maupun para manajer sbg pembanding thd filosofi manajemen umum yang telah dikembangkan oleh Taylor.

  d. Tahun 1917 berdiri Society of Industrial Engineering (SIE)

  yang

  mewadahi para spesialis produksi maupun para manajer sbg pembanding thd filosofi manajemen umum

  yang

  telah

  dikembangkan oleh Taylor. e. Tahun 1932 berdiri The Society of Manufacturing Engineer (SME)

  untuk mengembangkan pengetahuan di bidang manufaktur.

  f. Tahun 1936 The taylor Society dan The Society of Industrial

  Engineering bergabung menjadi The Society for Advancement

  Management(SAM).

  g. Program studi Teknik Industri pertama kali dibuka pada tahun

  1908 di Pennsylvania State University

  h. Tahun 1948 berdiri The American Society of Industrial Engineering

  dengan didukung sekitar 70 negara AIIE berkembang menjadi organisasi internasional dengan nama Institute of Industrial

  Engineering (IIE).

  i. Pendidikan Teknik Industri di Indonesia diperkenalkan oleh Bapak

  Matthias Aroef pada tahun 1958 setelah menyelesaikan studi di Cornell University.

  j. Tahun 1960 membuka sub jurusan Teknik Produksi di Jurusan

  Teknik Mesin, sebagai embrio berdirinya Teknik Industri. k.Tahun 1971 berdiri Jurusan Teknik Industri yang terpisah dengan

  Teknik Mesin yang kemudian mengawali pendidikan Teknik Industri di Indonesia.

  l. Pada saat ini telah berkembang pendidikan Teknik Industri baik di

  PTN maupu PTS. M. Tahun 1967 berdiri Persatuan Ahli Teknik Industri (Persati),

  kemudian pada tahun 1987 berdiri Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI) sampai saat ini.

  Ilmu-ilmu operasional yang meliputi : • Analisis dan perancangan kerja.

  • Pengawasan operasi. • Manajemen operasi

  Tiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi TI dapat berhasil yaitu :

  • Kualitas. • Waktu.

  • Biaya

  Ergonomi (Human factor)

  Ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan orang dengan lingkungan kerjanya.

Modul II : Perancangan dan Pengukuran Kerja Kompetensi Pokok Bahasan :

  ƒ Mampu melakukan pengukuran kerja,

  prosedur pengukuran kerja dengan beberapa metode pengukuran kerja (Stop Watch dan sampling Kerja).

  ƒ Mampu melakukan evaluasi dan perbaikan

  metode kerja. ƒ Mampu melaksanakan perancangan fasilitas

  dan alat kerja.

  ANALISIS PERANCANGAN KERJA

  (METHOD ENGINEERING)

  Lima langkah penyederhanaan kerja :

  1. Memilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien atau

  kegiatan yang penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki. 2. Pengumpulan dan pencatatan data fakta Yang berkaitan dengan

  metode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yang berkaitan dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll.

  3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisien

  dicari sebab-sebabnya. 4. Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK yg

  dianggap efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu di uji coba.

  5. Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru.

  Mengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik untuk menggantikan metode yang lama, evaluasi.

  MACAM PETA KERJA

  Peta Proses Operasi

  ƒ Peta Proses Operasi ƒ Diagram Aliran ƒ Peta Pekerja dan Mesin ƒ Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

  Peta Proses Operasi Diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan

  dialami bahan baku mengenai urut-urutan operasi dan pemeriksaan.

  Kegunan peta aliran proses 1. Mengetahui aliran bahan mulai masuk proses sampai aktivitas berakhir. 2. Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan selama proses berlangsung. 3. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerja 4. Memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses.

  Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses Operasi.

  1. Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-

  aktivitas dasar termasuk transportasi, menunggu dan penyimpanan. Sedangkan peta proses operasi terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.

  2. Peta aliran proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap dibandingkan peta proses operasi.

  3. Peta aliran proses tidak bisa digunakan untuk

  menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan.

  4. Peta aliran proses hanya menggambarkan dan digunakan untuk menganalisa salah satu komponen dari produk yang dirakit.

  1. Suatu aktivitas untuk menentukan waktu rata- rata yang dibutuhkan oleh seorang operator (yg memiliki skill rata-rata dan terlatih) dalam melaksanakan kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal.

  2. Kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu (time study), yaitu waktu standar atau waktu baku.

  1. Pengukuran waktu secara langsung :

  Pengukuran dengan stop watch

  Sampling kerja

2. Pengukuran waktu secara tidak langsung

  Data waktu baku

  Data waktu gerakan, dll.

  Pengujian Kecukupan

  Waktu Siklus

  Waktu

  Waktu Standar

  Normal

  Siklus

  Rata-rata

  (Baku)

  Pengujian

  Faktor

  keseragaman

  Kelonggaran

  data

  ƒ Uji kecukupan data.

  Untuk memastikan bahwa data yang telah dikumpulkantelah cukup secara obyektif. Pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik, yaitu derajat ketelitian dan tingkat keyakinan kepercayaan. Derajat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah mencerminkan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak (populasi).

  • Derajat ketelitian ( degree of accuracy )

  Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.

  • Tingkat keyakinan ( convidence level )

  Menunjukkan

  besarnya

  keyakinan

  pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.

  Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. :

  ⎡ 2 ⎤

  − ( )

  k s N

  N’ =

  ∑

  Dengan : k

  = Tingkat keyakinan

  = Derajat ketelitian

  N

  = Jumlah data pengamatan

  N’

  = Jumlah data teoritis

  Jika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N data dianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.

  Contoh :

  Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop watch. Bila tingkat keyakinan 95 dan derajat ketelitian 10, apakah jumlah pengamatan cukup?

  Pengamatan (menit)

  Pengamatan ke

  Data Pengamt.

  ( ΣX)2 = 11449 ΣX2

  − ()

  ⎡ 2 0 , 1 15 x 791 − 11449 ⎤

  k s N

  ⎢

  ⎥ = 14 , 53

  N’ =

  X ∑

  ⎣

  ⎦

  ⎢

  ⎣

  ⎦ ⎥

  ∑ 2 (

  X )

  N − 1

Contoh:

  Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop watch, jika batas kontrol ± 3. Tentukan apakah data seragam atau tidak.

  Pengamatan (menit)

  Pengamatan ke

  Data Pengamt.

  X = 7,13

  Σ (X – X)2 = 27,73 σ

  Semua data masuk dalam range antara BKA dan BKB, maka data dikatakan seragam

Penyesuaian ( Rating Factor )

  • Sering terjadi bahwa operator dalam melakukan pekerjaannya tdk selamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi misalanya tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karena terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam bekerja.

  • Bila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui dan menilai seberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus menormalkannya dengan melakukan penyesuaian.

  • Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata dengan faktor penyesuaian (p).

  • Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu :

  - Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p

  nya

  lebih besar dari satu (p > 1).

  - Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka harga p nya lebih kecil dari satu (p< 1).

  - Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama dengan satu (p = 1).

  1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.

  Kegiatan yang termasuk kebutuhan pribadi : minum untuk menghilangkan rasa haus, pergi ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan sesama pekerja, dll.

  2. Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan (fatigue). Rasa fatigue tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi, bila rasa fatique ini berlangsung terus maka akan terjadi fatigue total, yaitu anggota badan tdk dapat melakukan gerakan kerja sama sekali. Untuk mengurangi kelelahan si pekerja dapat mengatur kecepatan kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan untuk mengilangkan rasa fatigue tersebut.

  ¾ Menerima atau meminta petunjuk pada pengawas. ¾ Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti

  mengganti alat potong (komponen) yang patah, memasang kembali komponen yang lepas dll.

  ¾ Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus

  dari gudang. ¾ Mesin berhenti karena aliran listrik mati, dll.

  100 − ALL

  Kotak Kardus 2 Memasukkan

  = 0 , 61 menit unit

  Kotak Kardus 4 Meletakan

  0 , 61 menit unit

  Hasil

  100 − 15

  Waktu Normal = 0,52 menitunit Waktu Baku = 0,52 x

  ` Melakukan pengamatan dengan mengamati apakah

  tk dalam kondisi kerja atau menganggur. ` Pengamatan tidak dilakukan secara terus-menerus

  melainkan hanya sesaat pada waktu yang telah ditentukan secara acakrandom.

  Melakukan kunjungan ke tk yang akan diukur waktunya secara acak, yaitu setiap kali kunjungan dengan selang waktu yang tidak sama dan didasarkan pada bilangan random yang dikonversi ke satuan waktu.

  Misal, kunjungan dilakukan sebanyak 100 kali dengan waktu pengamatan secara acak dan 90 kali pengamatan tk dalam kondisi kerjasibuk, maka prosentase tk dalam kondisi sibuk adalah 90100 = 0,9. Tk dalam kondisi idlemenganggur adalah 10100 =0,1

  Kecukupan Data

  SP

  = k

  ( 1 − p N’ ) =

  k

  Dengan : S = Derajat ketelitian p = Prosentase sibukproduktif k = Tingkat keyakinan N’ = Ukuran sampledata

  S

  p

  • Keseragaman Data

Batas kontrol untuk p

  Dengan pengertian sbb: BKA

  n

  = Batas kontrol atas

  BKB

  = Batas kontrol bawah

  p = Prosentase sibukproduktif k = Tingkat keyakinan

Contoh :

  Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama 10 hari kerja dengan waktu pengamatan setiap hari kerja adalah 6 jam. Ukuran sample adalah 50 setiap hari, tingkat keyakinan 99 dan derajat ketelitian 5. Tentukan kecukupan dan keseragaman data.

  Tgl Pengamatan

  Kondisi idle

  Kondisi kerja

  Prosentase idle

  Prosentase kerja

  Prosentase idle = 0,116, prosentase kerja (p) = 1 –0,016 = 0,884 k

  Karena N’ < N, maka data dianggap cukup

  0 , 884 ( 1 − 0 , 664 BKA = )

  0 , 884 ( 1 − 0 , 664 BKB = )

  Waktu Baku

  Penentuan waktu baku dengan sampling kerja dihitung dengan menggunakan rumus :

  Waktu Normal =

  Total waktu x Pr osentase sibuk x Rating Factor ( RF )

  Jumlah produk yang dihasilkan

  Waktu Baku = Waktu Normal x

  100 − Kelonggara n ( All )

Contoh :

  Seorang pekerja kantor pos bekerja delapan jam sehari untuk melakukan penyortiran surat-surat. Dari pengamatan yang dilakukan ternyata 85 pekerja tersebut dalam kondisi bekerja dan 15 dalam kondisi menganggur. Apabila jumlah surat yang disortir sebanyak 2345 surat, maka tentukan waktu bakunya dengan asumsi rating factor adalah 115 dan kelonggaran 20.

  480 menit

  0 , 85 x 1 , 15 =

  0 , 2 menit surat 2345

  0 , 2 x

  = 0 , 25 menit

  surat

  100 − 20

  4 surat

  menit

  Wb

  Kompetensi Pokok Bahasan :

  Mampu melakukan peramalan produksi dengan beberapa metode peramalan.

  ƒ

  Mampu melakukan perencanaan produksi

  ƒ

  berdasarkan hasil peramalan.

  Mampu melakukan pengawasan dan

  ƒ

  perencanaan persediaan dengan beberapa metode.

  Aktivitas utama dalam system produksi adalah perencanaan dan pengawasan operasi.

  Sistem produksi adalah suatu aktivitas untuk mengatur penggunaan sumber daya ( resources ) yang ada dalam proses pembuatan produkbarang atau jasa yang bermanfaat dengan melakukan optimasi terhadap tujuan perusahaan.

  Bahan - TK

  Proses transformasi

  Produk

  - Mesin

  atau perubahan

  Jasa

  - Fasilitas - Dll.

  Informasi umpan balik hasil untuk pengawasan proses

  Kegiatan Perencanaan Pengawasan

  Operasi al :

1. Peramalan

  Perkiraan atau estimasi tingkat permintaan suatu produk untuk periode yang akan datang berdasarkan data penjualan masa lampau yang dianalisis dengan cara tertentu .

  2 . Perencanaan Operasiproduksi

  • Digunakan untuk mengetahui jumlah barang yang

  harus diproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan persediaan yang ada.

  • Merupakan pegangan untuk merancang jadual

  produksi.

  3. Pengawasan dan Perencanaan Persediaan

  Persediaan : sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut, berupa kegiatan produksi pada system manufaktur, kegiatan pemasaran pada system distribusi atau kegiatan konsumsi pada system rumah tangga .

  Persediaan digunakan untuk mempermudah atau memperlancar jalannya opersi perusahaan yang

  memproduksi barang untuk dipasarkan pada konsumen.

4. Material Requirement Planning

  Metode Perencanaan Kebutuhan Material adalah

  prosedur logis, aturan keputusan dan teknik pencatatan terkomputerisasi

  menterjemahkan Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule) menjadi kebutuhan bersih (net requirement) material untuk semua item komponen

  produk .

5. Line Balancing (Keseimbangan Lintasan)

  Upaya untuk meminimumkan

  ketidakseimbangan

  diantara mesin-mesin untuk mendapatkan waktu yang sama di setiap stasiun kerja sesuai dengan kecepatan produksi yang diinginkan.

  6. Konsep Just In Time.

  Memproduksi output yang diperlukan, pada waktu

  dibutuhkan, dalam jumlah sesuai kebutuhan. Pada setiap tahap proses dalam system produksi. Dengan cara yang paling ekonomis dan efisien.

  Metode Peramalan

1. Peramalan Subyektif.

  Menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi dan institusi.

  - Metode Delphi.

  peramalan yang didasarkan pada keputusan bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli yang berbeda.

  - Metode Penelitian Pasar :

  metode ini menganalisa fakta secara sistematis pada

  bidang yang berhubungan dengan

  pemasaran. (teknik survei konsumen : kuisioner).

  2.Peramalan Obyektif.

  Prosedur peramalan yang mengikuti aturan- aturan matematis dan statistik.

  Metode Intrinsik

  Peramalan yang hanya berdasarkan proyeksi permintaan histories tanpa mempertimbangkan faktor-faktor

  mempengaruhi besarnya permintaan.

  ◦ Untuk peramalan jangka pendek, Analisis deret

  waktu (Time Series)

Metode Ekstrinsik

  Memepertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi besarnya permintaan dimasa datang.

  ◦ Peramalan jangka panjang, karena dapat menunjukkan

  hubungan sebab-akibat

  (disebut metode kausal),

  Metode Regresi.

Regresi Linier

  Dalam metode regresi linear, pola hubungan antara suatu variabel yang mempengaruhinya dapat dinyatakan dengan suatu garis lurus.

  Persamaan regresi linear dapat dinyatakan sbb:

  Dengan : Y = Besarnya nilai yang diramal

  a = Nilai trend pada periode dasar b = Tingkat perkembangan nilai yang diramal

  x = Unit tahun yang dihitung dari periode dasar

  Penjualan (Y)

  Periode (X)

  X 2 XY

  Σ 455

  Σ 55 Σ 385

  Σ 2680

  ⎝ 2680 ⎜ ⎞ ⎛ 10 ⎞ ⎠ ⎝ 455 ⎟ ⎜ ⎟ ⎠ ⎝ 55 ⎠

  ⎜ ⎛

  ⎟ ⎞

  ⎜ ⎛

  10 385 − ⎟ ⎞ ⎛ ⎜ ⎟ ⎝ ⎞ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ 55 ⎠

  − 55

  ∑ t

  ∑ t

  ∑ t

  X t

  i = 3

  Rata-rata bergerak

  Rata-rata bergerak

  Tiga bulanan

  Lima bulanan

  PERENCANAAN OPERASI PRODUKSI

Untuk melakukan perencanaan produksi dapat dilakukan dengan beberapa strategi :

  Dengan mengendalikan persediaan, (dilakukan pada saat kapasitas produksi dibawah permintaan dan digunakan pada saat diatas kapasitas produksi)

  Dengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja sesuai dengan laju produksi yang diinginkan.

  Mengadakan subkontrak untuk menaikan kapasitas pada saat perusahaan dalam keadaan sibuk.

  Mempengaruhi permintaan (potongan harga, pemberian hadiah, layanan-layanan khusus).

  Perencanaan Operasi dapat diklasifikasikan menjadi dua metode yaitu :

  Bulan

  Peramalan

  Komulatif

  1 103

  2 117

  220

  3 115

  335

  4 121

  456

  5 123

  579

  6 109

  688 7 89 777

  8 74 851 9 71 922 10 73 995

  11 81 1.076

  12 98 1.174

  Bln

  Perama lan

  Komu latif

  Rencana Produksi 1

  Rencana Produksi 2

  Persedia an

  Produksi Persediaan

  Awal

  Akhir

  Awal

  Akhir

  Dari dua rencana produksi tersebut akan dipilih salah satu dari rencana yang ada dengan mempertimbangkan biaya yang terjadi, yaitu biaya terkecil yang akan digunakan sebagai rencana produksi.

  PENGAWASAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN

  Fungsi utama persediaan yaitu :

  - Sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi

  dan distribusi untuk memperoleh efisiensi. - Sebagai stabilitor harga terhadap fluktuasi permintaan.

  Masalah umum persediaan dalam suatu system dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masalah kuantitatif dan masalah kualitatif.

  2. Masalah kualitatif : Semua hal yang berhubungan dg

  system pengoperasian persediaan al:

  - Jenis bahanbarang apa yang masih ada - Dimana barang tersebut ditempatkan

  - Berapa banyak barang dalam proses pemesanan - Siapa saja yang ditunjuk sebagai pemasok, dsb.

  Komponen biaya dlm rangka penentuan persediaan

1. Biaya pembelian (Purchasing Cost = c

  - Biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang persediaan.

  - Besarnya biaya tergantung dari jumlah barang yang dibeli

  dari harga satuan.

2. Biaya pengadaan (Procurement Cost)

  Biaya pengadaan dibedakan atas 2 jenis yaitu :

  - Biaya pemesanan (Ordering Cost = k)

  Semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan

  barang dari luar. - Biaya penentuan pemasok, administrasi pesanan,

  pengiriman pesanan, pengangkutan, penerimaan dsb.

  Biaya penyimpanan (Holding Cost = h)

  Semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang, meliputi : - Biaya modal

  - Biaya gudang - Biaya asuransi - Biaya administrasi - Biaya kadaluarsa - Biaya kerusakan dan penyusutan

  ` Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan lebih kecil

  dari jumlah yang diperlukan. ` Metode Pengendalian Persediaan

  ◦ Metode Tradisional ◦ Metode perencanaan kebutuhan material (MRP) ◦ Metode Kanban

  ƒ Metode Pengendalian Persediaan TradisionalEOQ

  Dalam metode ini pada dasarnya mencari jawaban optimal

  dalam menentukan :

  - Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ) - Titik pemesanan kembali (RO) - Jumlah cadangan pengaman yang diperlukan (SS) - Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ) - Titik pemesanan kembali (RO) - Jumlah cadangan pengaman yang diperlukan (SS)

  Tujuan model ini adalah menentukan jumlah ekonomis setiap kali pemesanan (EOQ) sehingga total biaya persediaan minimal.

  Biaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding cost + Purchasing cost.

  Parameter yang dipakai adalah :

  D : jumlah kebutuhan barang selama satu periode

  k : ordering cost sekali pesan

  h : holding cost persatuan nilai persediaan

  persatuan waktu

  c : purchasing cost persatuan nilai persediaan

  t

  : waktu antara satu pesanan ke pesanan

  berikutnya

  Model Persediaan EOQ

  Titik saat pemesanan diterima (order point )

  Rata-rata persediaan = Q2

  Waktu ( t )

  t = QD

  Biaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding cost +

  Purchasing cost.

  a). Biaya pesan = ⎡ D ⎤ k ⎢ ⎥

  ⎣ Q ⎦

  k : biaya pesan setiap kali pesan

  D : permintaan per periode Q : jumlah pemesanan optimal

  b). Biaya simpan =

  h : biaya simpan per unit per periode ⎣ Q ⎦

  Q : jumlah pemesanan optimal c). Biaya pembelian = c

  Rumus persediaan model Q (EOQ) adalah sbb :

  Q (EOQ) =

  2 Dk h

EOQ

  D

  Dk

  2 x 100

  = 1000 unit

  h 0 , 02

  EOQ

  = 1000 = 10 hari

  D 100

  Kompetensi Pokok Bahasan :

  Memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan penetapan lokasi fasilitaspabrik

  ƒ

  Memahami teknik dan mampu melakukan perancangan tata letak fasilitas produksi

  ƒ

  Memahami permasalahan yang berkaitan dengan pemindahan bahan ( material handling ).

  ƒ

  Memahami macamtype tata letak fasilitas produksi.

  ƒ

  Perencenaan Perancangan Tata Letak Fasilitas

  Penentuan Lokasi PabrikFasilitas :

  Lokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada tempat yang akan mampu memberikan total biaya dari proses produksi dan distribusi yang rendah serta harga dan volume penjualan produk yang mampu memberikan keuntungan yang maksimal.

  Soal Latihan :

  Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikan pabrik baru, berdasarkan hasil studi kelayakan diperoleh alternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuan puluhan kilometer) sebagai berikut :

  Alternatif lokasi P (-10, 7)

  `

  Alternatif lokasi Q (5, -30)

  `

  Alternatif lokasi R (10, 0)

  `

  Daerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannya terletak di 5 (lima) kota dengan koordinat dan kebutuhan masing-masing (dalam satuan ton) sebagai berikut :

  Aplikasi metode transportasi digunakan untuk menentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasi pabrik ke daerah pemasaran tertentu. Keputusan yang dipilih didasarkan pada lokasi yang memberikan total biaya terkecil.

  Dalam menyelesaikan masalah trensportasi ada beberapa carametode yang dapat digunakan yaitu : carametode heuristics, vogel dan north west corner.

  Lokasi

  Daerah Pemasaran

  Kapasitas (tonmgg)

  Jogja

  Solo

  P Kerto

  55 50 60 55 tak terbatas

  Malang

  58 55 62 60 tak terbatas

  Demand

  (tonmgg)

  Lokasi

  Daerah Pemasaran

  Kapasitas (tonmgg)

  Jogja

  Solo

  P Kerto

  Mg-lang

  Semarang

  Bandung

  Surabaya

  Demand

  (tonmgg )

  Lokasi

  Daerah Pemasaran

  P Kerto

  Demand (tonmgg)

  Oport. Cost

  P Kerto

  P Kerto

  P Kerto

  Minimized OBJ = 51.850

  Lokasi

  Daerah Pemasaran

  Kapasitas (tonmgg)

  50 40 60 18 55 30 45 40 18 45 Jogja

  Solo

  P Kerto

  Demand (tonmgg)

  Oport. Cost

  P Kerto

  P Kerto

  P Kerto

  Minimized OBJ = 51.550

  Lokasi

  Daerah Pemasaran

  Kapasitas (tonmgg)

  Jogja

  Solo

  P Kerto

  Demand (tonmgg)

  Daerah Pemasaran

  P Kerto

  Demand (tonmgg)

  Oport. Cost

  P Kerto

  P Kerto

  P Kerto

  Minimized OBJ = 53.850

  Daerah Pemasaran

  P Kerto

  Demand (tonmgg)

  Oport. Cost

  P Kerto

  P Kerto

  P Kerto

  Minimized OBJ = 53.550

  Macam Tipe Tata Letak Fasilitas

  Tata Letak Produk

  ( Product Lay Out = Aliran produk).

  Tata Letak Proses

  ( Process Lay Out = Aliran proses).

  Tata Letak Posisi Tetap

  ( Fixed Position Lay Out ).

  Tata Letak Kelompok Produk

  ( Product FamiliGroup Teknologi )

  Semua fasilitas produksi diaturditempatkan dalam satu departemen khusus.

  Diaplikasikan untuk industri skala besar dan proses produksinya berlangsung secara kontinyu.

  Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil, elektronik).

  Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk :

  1. Produk yang dibuat hanya satu atau beberapa produk standar.

  2. Produk dibuat dalam jumlahvolume besar untuk jangka waktu relatif lama.

  3. Keseimbangan lintasan produksi lebih baik.

  4. Satu mesin hanya digunakan unt satu macam proses kerja.

  5. Aktivitas inspeksi selama proses produksi relatif sedikit.

  6. Aktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapat dilaksanakan secara mekanis.

  Bahan

  Gudang

  Gudang Produk

  Baku

  Bahan

  SK-1 SK-2 SK-3 SK-4

  Produk Jadi

  Press Bubut

  Penge- Gerinda Frais Bubut

  pakan

  Tata Letak Aliran Produk

  Keuntungan :

  1. MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusun berdasarkan urutan operasi, shg jarak

  perpindahan bahan minimum.

  2. Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif singkat.

  3. Work In Procces jarang terjadi karena lintasan produksi sudah seimbang. Output satu proses

  langsung dipergunakan sebagai input proses berikutnya.

  4. Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas area yang minimal karena tidak diperlukan WIP

  Storege.

  Kerugian :

  1. Breakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinya seluruh aliran produksi. 2. Jika terjadi perubahan terhadap desain produk, maka akan merubah aliran produk dan lay out. 3. Kelancaran proses produksi akan ditentukan oleh proses mesin yang paling lambat. 4. Memerlukan investasi mesin tinggi (Special Purpose Machine).

  Tata Letak Proses :

  Denaturant dan penempatan mesinfasilitas produksi yang semacam dalam satu departemen.

  Semua fasilitas produksi yang memiliki cirifungsi kerja yang sama diletakan dalam satu departemen.

  Diaplikasikan pada industri berskala kecil.

  Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.

  1. Produk yang dibuat berbagai macam modeltype dan tiap model dibuat dalam jumlah kecil serta

  jangka waktu yang relatif singkat.

  2. Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu dan gerak untuk menentukan metode dan waktu

  standar sulit dilakukan.

  3. Sulit mengatur line balanchng antar operator dan mesin.

  4. Memerlukan pengawasan yang ekstra selama proses operasi.

  5. Satu jenis mesin dapat melakukan bebagai macam produk (General Purpose).

  6. Banyak menggunakan peralatan berat untuk kegiatan MH.

  Bahan

  Gudang Bahan

  Gudang Produk

  Produk Jadi Jadi

  coran Pengepakan

  Tata Letak Aliran Proses

  1. Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karena mesin yang digunakan mesin-mesin type umum (General

  Purpose). 2. Jika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaitu dengan memindahkan ke mesin lain. 3. Karena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebih baik dan efisien.

  Kerugian :

  1. Karenna lintasan produksi lebih panjang, MHC lebih mahal. 2. Total waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyak dijumpai karena waktu operasi sulit diseimbangkan. 3. Karena diversifikasi produk adalah job order, maka diperlukan operator skill tinggi.

  x Material dan komponen dari produk utama akan

  ditempatkan pada posisi tetap, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama.

  x Diaplikasikan pada industri yang menghasilkan

  produk-produk skala ukuran besar : Industri pesawat, kapal dll.

  Mesin-2

  Produk

  Mesin-2 Mesin-2

  Utama

  Tata Letak Fixed Position

  1. Karena posisi material dan komponen produk utama tetap, maka MH dapat dikurangi.

  2. Fleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi

  perubahan dalam rancangan produk.

  Kerugian :

  1. Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operato pada saat proses operasi.

  2. Memerlukan operator dengan skill tinggi.

  3. Membutuhkan space area yang luas untuk peralatan kerja dan WIP.

  4. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat.

  Product Family (Group Tecnology) :

  ƒ Didasarkan pada pengelompokan produk atau

  komponen yang akan dibuat. ƒ Pada dasarnya merupakan kombinasi dari product lay

  out dan procces lay out. ƒ Produk-produk yang tidak identik dikelompokan

  berdasarkan langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau peralatan.

  Keuntungan : ` Dengan pengelompokan produk sesuai dengan proses

  pembuatannya, maka pendayagunaan mesin akan diperoleh secara maksimal.

  ` Jarak perpindahan material lebih pendek sehingga

  lintasan aliran lebih lancar. ` Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk lay

  out dan proses lay out. ` Umumnya menggunakan mesin-mesin general purpose

  sehingga investasinya juga lebih rendah.

  A Bubut

  B Press

  Tata Letak Group Teknologi

  Kerugian :

  1. Diperlukan TK dengan skill tinggi.

  2. Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatan pengendalian produksi terutama aliran kerja.

  3. Jika keseimbangan aliran sulit dicapai maka diperlukan WIP Storage.

  4. Beberapa kerugian dari product dan procces lay out juga akan dijumpai.

  5. Kesempatan untuk mengaplikasikan faslitas produksi tipe special purpose sulit dilakukan.

  Kompetensi Pokok Bahasan :

  Mampu melakukan penilaianevaluasi, membandingkan dan menjaring berbagai pilihan

  ƒ

  jawaban,

  sehingga

  dapat

  mengambil keputusan yang terbaik.

  Mampu

  menyelesaikan

  persoalan-

  ƒ

  persoalan dengan pertimbangan criteria- criteria dan pembatas-pembatas tertentu dengan tujuan mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai.

  Program Dinamis

  Suatu teknik optimasi untuk menyelesaikan masalah

  pengambilan keputusan yang saling berhubungan, dengan tujuan agar secara keseluruhan mencapai keefektifan.

  Prinsip Optimasi Bellman :

  Menyatakan bahwa suatu kebijakan menyeluruh yang optimal harus dibentuk oleh sub-sub kebijakan yang optimal pula.

  Dalam program dinamis keputusan mendatang ditentukan berdasarkan keputusan saat ini, keputusan saat ini ditentukan berdasarkan keputusan kemarin dan keduanya saling mempengaruhi.

  Keputusan mendatang

  Keputuam saat ini

  dipengaruhi

  Keputusan saat ini

  Keputusan kemarin

  Penggunaan Program Dinamis :

  1. Pemilihan routejalur terpendek. - Seseorang yang akan pergi kesuatu tujuan.

  - Pembuatan jaringan pipalistrik dll.

  2. Permasalah Produksi.

  - Pemesanan persediaan. - Perencanaan produksi. - Penjadwalan perbaikan mesin dll.

  C Stage 3

  Stage 2

  Stage 1

  State

  Keputusan

  Waktu tercepat

  Optimum

  ke I (menit)

  I

  H 10 I 10 D 11 I 11

  Tahap 3 :

  Dari tahap 3, terdapat tiga route submasalah, yaitu dari state G, E, C. Route manakah yang tercepat apabila tujuannya ke I.

  ` Untuk mencapai ke I harus terlebih dahulu

  melewati D atau H. Berarti hanya tersedia dua keputusan. Jika keputusannya adalah route G-H waktu yang ditempuh adalah 8 menit. Dengan demikian total waktu yang ditempuh adalah 18 menit (tercepat).

  ` Jika route yang ditempuh adalah E-H, maka waktu

  yang dempuh untuk mencapai I adalah 7 menit ditambah jarak dari H ke I (10 menit), sehingga total waktu yang ditempuh adalah 17 menit.

  Jika route yang ditempuh adalah E-D, maka waktu yang ditempuh 7 menit ditambah 11 menit, sehingga total 18 menit.

  Jika dimulai route C-D, maka waktu yang ditempuh adalah 9 menit ditambah 11 menit, sehingga total waktu yang ditempu adalah 20 menit.

  State

  Keputusan

  Waktu tercepat

  Optimum

  ke I (menit)

  Waktu tercepat

  Optimum

  ke I (menit)

  G E C

  F 21 26 -

  G 21

  B -

  22 32 E 22

  State

  Keputusan

  Waktu tercepat

  Optimum

  ke I (menit)

  F B A 31 30 B 30

  Dari tabel tahap 1, dapat disimpulkan bahwa apabila kita mengambil route A-F, maka waktu yang harus ditempuh menuju ke I adalah 31 menit. Apabila kita mengambil route A-B, maka waktu yang harus ditempuh untuk menuju ke I adalah 30 menit. Jadi route yang memiliki waktu tempuh tercepat dari A ke I adalah route A – B – E - H – I, dengan total waktu tempuh

  30 menit.

  G

  H

  I

  7 D

  F

  E

  A

  C

  B

  Pelanggan menunggu pelayanan didepan kasir. ` Mahasiswa menunggu untuk regristrasi dan

  pembayaran uang kuliah.

  Para penumpang Kereta Api menunggu pelayanan loket penjualan karcis.

  Para pengendara kendaraan menunggu untuk men- dapatkan pelayanan pengisian bahan bakar.

  Beberapa peralatan menunggu untuk disservice. dll.

  Struktur Sistem Antrian

  Model antrian memiliki dua komponen utama yaitu :

  ◦ Garis tunggu atau antrian (queue). ◦ Fasilitas pelayanan (service facility)

  Pelanggan atau konsumen menunggu untuk mendapat-kan pelayanan : menunggu giliran memasuki fasilitas pelayanan, menerima pelayanan, dan akhirnya keluar dari sistem pelayanan.

  Pelanggan masuk

  Garis tunggu

  Pelanggan keluar

  ke dalam sistem

  atau antrian

  dari sistem

  antrian

  S

  Fasilitas pelayanan

  Langkah-langkah dalam analisa antrian

  1. Tentukan sistem antrian apa yang harus dipelajari.

  2. Tentukan model antrian yg cocok dlm menggambakan sistem.

  3. Gunakan formulasi matematik atau metode simulasi untuk menganalisa model antrian.

  Sistem Antrian memiliki beberapa komponen sbb:

  Populasi masukan (input population) ~ banyaknya pelanggan potensial yang dapat memasuki system antrian.

  Distribusi kedatangan (arrival distribution) ~ Menggambarkan bagaimana distribusi pelanggan memasuki system.

  ` Para pelanggan datang setiap lima menit (constan

  arrival distribution) atau datang secara acak (arrival patern random).

  Disiplin pelayanan ~ menunjukkan pelanggan yang mana yang akan dilayani lebih dulu.

FCFS (first come, first served) atau LCFS (last come, first served).

  ` Fasilitas pelayanan ~ mengelompokan fasilitas

  pelayanan menurut jumlah yang tersedia.

  Sistem single channel = satu saluran untuk memasuki sistem pelayanan dengan satu fasilitas pelayanan.

  Kedatangan

  Fasilitas pelayanan

  Keberangkatan

  Antrian

  Multiple channel = mempunyai beberapa saluran.

  Pelanggan keluar

  masuk dalam

  dari sistem

  sistem antrian

  Konsumen antri dalam garis tunggu

  Fasilitas pelayanan

  • Distribusi pelayanan ~ (1) Berapa banyak pelanggan

  yang dapat dilayani per satuan waktu, atau (2) Berapa lama setiap pelanggan dapat dilayani.

  ` Kapasitas sistem pelayanan ~ memaksimumkan

  jumlah pelanggan yang diperbolehkan masuk dalam sistem.

  Notasi dalam Sistem Antrian

  N = Jumlah pelanggan dalam sistem. Pn = Probabilitas kepastian n pelanggan dalam

  sistem.

  = Jumlah rata-rata pelanggan yg datang per satuan waktu.

  µ = Jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per

  satuan waktu.

  Po = Probabilitas tdk ada pelanggan dalam system.

  P = Tingkat intensitas fasilitas pelayanan. L = Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan

  dalam sistem.

  Lq = Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian.

  W = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem.

  Wq

  = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan

  selama menunggu dalam antrian.

  1µ

  = Waktu rata-rata pelayanan.

  1 = Waktu rata-rata antar kedatangan. S = Jumlah fasilitas pelayanan.

  Salah satu model antrian yang paling sederhana adalah model saluran tunggal (single channel model) yang ditulis dengan notasi “sistem MM1 “ Komponen dari sistem ini adalah sbb :

  Populasi input tak terbatas yaitu jumlah kedatangan pelanggan tak terbatas.

  Distribusi pelanggan potensial mengikuti distribusi poison. Rata-rata jumlah kedatangan pelanggan per satuan waktu adalah variable random. Dalam notasi “ MM1” M pertama menunjukkan rata-rata kedatangan yang mengikuti distribusi probabilitas poison. M yang kedua menunjukkan tingkat pelayanan yang mengikuti distribusi probabilitas poison. Angka 1 (satu) menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan dalam sistem atau saluran (one channel).

  Disiplin pelayanan mengikuti pedoman FCFS.

  Fasilitas terdiri dari saluran tunggal.

  Jumlah rata-rata kedatangan pelanggan per satuan waktu lebih kecil dari rata-rata jumlah pelanggan yang dilayani per satuan waktu (< µ).

  Kapasitas system diasumsikan tak terbatas.

  Tidak ada penolakan maupun pengingkaran.

  Persamaan yang digunakan dalam system (MM1) :

  Pn n = ( 1 − P 2 ) .

  λ

  L =

  3. 1 − P μ − λ λ 2

  4. L q =

  ( μ − λ ) 1 − P

  W 5. =

  μ −

  λ 6. W q =

  ( μ − λ )

  Kompetensi Pokok Bahasan :

  Memahami konsep nilai uang terhadap perubahan waktu

  ƒ

  Memahami konsep bunga dan mampu menghitung bunga dengan metode- metode perhitungan bunga.

  ƒ

  Memahami berbagai teknik ekivalensi untuk berbagai pola cash flow.

  ƒ

  Memahami dan mampu mengitung depresiasi.

  ƒ

  Difinisi Ekonomi Teknik : Adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis ekonomi

  untuk pekerjaan teknik dengan kriteria efisiensi ekonomi agar diperoleh suatu keputusan yang baik secara ekonomi.

  ` Tujuan mempelajari ekonomi teknik secara garis besar

  adalah untuk memberikan dasar-dasar pemikiran tentang

  pengambilan keputusan dalam investasi yang

  dilakukan

  dengan kriteria efisiensi ekonomi.

  ` Dua investasi : investasi finansial dan investasi nyata.

  Dua faktor yang terlibat dalam investasi yaitu factor

  waktu dan resiko.

  ` Proses pengambilan keputusan pada Ekonomi Teknik

  terjadi karena (1) setiap investasiproyek bias dikerjakan lebih dari satu cara, shg harus ada proses pemilihan, (2) karena sd yang tersedia untuk melakukan investasi selalu terbatas, shg tidak semua alternatif bias dikerjakan, namun harus dipilih yang paling menguntungkan.

  ` Ada tiga sudut pandang yang berbeda dalam kaitannya

  pengambilan keputusan pada ekonomi teknik, yaitu sudut pandang seorang akuntan dan sudut pandang seorang ahli ekonomi teknik serta manajer teknik.

  Konsep Nilai Uang dari Waktu

  Kesempatan untuk mendapatkan bunga

  1 + bunga

  0 N-1

  n

  Tahun sekarang, harga suatu barang x rp, lima thn yang akan datang menjadi y rp (nilai uang berubah turun dengan berjalannya waktu) “Inflasi”

  lima thn yang lalu, investasi uang, x rp, saat ini akan dating menjadi [x + i(bunga)] rp (uang x rp pada lima thn yang lalu scr finansial sama dengan (x + I) pada saat ini.

  Kesamaan nilai finansial “Ekivalensi” Bunga (interest) dapat didifinisikan sebagai :

  Sejumlah uang yang diterima sebagai hasil dari menanam modal. Bunga dalam hal ini disebut sebagai keuntungan (profit).

  Sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kewajiban karena meminjam modal. Bunga dalam hal ini disebut sebagai biaya (cost).

  Tingkat suku bunga (interest rate)

  Perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dari penanaman modal dengan modal yang ditanam dalam periode waktu tertentu

  Atau perbandingan antara jumlah uang yang jarus dibayarkan untuk penggunaan modal dengan modal yang digunakan tersebut. Bunga 20 , berarti tingkat suku bunga 20 per tahun.

  Cara Pembayaran Hutang

  Hutang dapat dibayar kembali dalam berbagai cara, sesuai dengan perjanjian antara yang berhutang dan yang berpiutang.

  `

  Seperti diketahui bahwa nilai uang sangat dipengaruhi oleh waktu, dengan demikian jumlah bunga yang harus dibayar dalam berhutang juga sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu peminjaman. Oleh karena itu perlu dipahami pengertian bunga sederhana (simple interest) dan bunga majemuk (compound interest).

  `

  Bunga Sederhana

  Adalah bunga yang harus dibayar untuk sejumlah hutang yang besarnya sebanding dengan jangka waktu peminjaman uang tersebut.

  Terdapat beberapa cara pembayaran hutang yang umum dilakukan :

  Misal P = 10.000.000 ; n = 4 tahun ; i = 20

  Cara I : Bunga dibayar setiap tahun, tetapi modal

  hutang pokok dibayar pada periode terakhir.

  Cara II : Dalam setiap akhir periode , selain dibayar

  bunga hutang pokok diangsur secara sistematis dengan jumlah yang sama.

  Cara III: Dalam setiap akhir periode besarnya

  angsuran dibuat seragam. Pembayaran bunga ditambah angsuran hutang pokok pada setiap periode besarnya sama.

  Cara IV:Hutang pokok dan bunga dibayar serentak

  pada periode yang paling akhir.

  Cara

  Thn.

  Bunga pada

  Jumlah hutang se-

  Pembayaran

  Jumlah hutang se-

  awal tahun.

  belum pembayaran

  akhir tahun.

  telah pembayaran

  akhir tahun.

  (Rp)

  akhir tahun.

  (Rp)

  (Rp)

  (Rp)

  I 0 -

  II 0 -

  III

  IV 0 -

  Suku bunga nominal dan efektif dipertimbangkan apabila periode pembungaan kurang dari satu tahun.

  Misal suku bunga 24 per tahun, jika dibayarkan setiap bulan menjadi 24 : 12 = 2 per bulan. Suku bunga yang bernilai 2 per bulan disebut “suku bunga nominal “.

  “Suku bunga efektif” yaitu suku bunga yang diterima sebenarnya yang besarnya lebih besar dari suku bunga per tahun.

  Misal uang Rp 25.000 ditabung di sebuah bank dengan tingkat suku bunga 12 per tahun. Berapa uang yang diterima satu tahun kemudian?

  F = P ( 1 + i )n

  = Rp 100.000,- ( 1 + 0.12 )1 = Rp 112.000,- Jika suku bunga tersebut dibayarkan setiap 6 bulan

  sekali, maka suku bunga menjadi 12 : 2 = 6 per bulan, maka nilai uang satu tahun (12 bulan) kemudian menjadi :

  F = P ( 1 + i )n

  = Rp 100.000,- ( 1 + 0.06 )2 = Rp 112.360,-

  Jadi suku bunga efektif = 12,360 - Dari perhitungan diatas dapat diketahui hubungan

  antara tingkat suku bunga nominal dan efektif sebagai berikut :

  Dimana : i

  = suku bunga efektif

  r= suku bunga nominal t

  = jumlah periode pembungaan

  F

  P

  • 0 1 2 3 n-2 n-1 n

  • 0 1 2 3 n-2 n-1

  n

  A

  • 0 1 2 3 n-2 n-1 n

  • 0 1 2 3 n-2 n-1 n

  P : Selalu terjadi pada awal tahun pertama (titik 0).

  A : Selalu terjadi pada setiap akhir tahun, mulai tahun

  ke-1 sampai tahun ke-n, dengan besar yang

  sama.

  F : Selalu terjadi pada akhir tahun terakhir yg ditinjau

  (titik n).

  Berdasarkan cara pembayarannya, rumus-rumus bunga majemuk dapat dikelompokkan menjadi :

A. Pembayaran Tunggal ( Single Payment )

1. Compoun Amount Factor (Mencari F bila

  diketahui P)

2. Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui F)

B. Deret Seragam ( Uniform Series )

1. Sinking Fund Factor (Mencari A bila diketahui F)

2. Compound Amount Factor (Mencari F bila

  diketahui A)

  3. Capital Recovery Factor (Mencari A bila diketahui P)

  4. Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui A)

A. Pembayaran Tunggal

  Single payment, yaitu pembayaran dan penerimaan uang masing-masing dibayarkan sekaligus pada awal atau akhir dari suatu periode.

1. Mencari F bila diketahui P

  Bila modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang (t = 0) dengan tingkat bunga i , dibayar per periode selama n periode, berapa jumlah uang yang akan diperoleh pada peroide terakhir ?

Cash flow diagram

  F

  O

  1 2 3 .... n-2 n-1

  n

  P

  Rumus : F = P ( 1 + i ) n atau F = P ( FP, i, n )

  Contoh : Seseorang menginvestasikan uang di sebuah Bank sebesar Rp 20.000.000,00 dengan tingkat bunga 6 per tahun. Berapa jumlah uang setelah diinvestasikan selama 5 tahun ?.

  Contoh : Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan datang anaknya yang sulung akan masuk perguruan tinggi, untuk itu diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp 35.000.000,00. Bila tingkat bunga adalah 5 , maka berapa ia harus menabungkan uangnya sekarang ?

  Penyelesaian :

  F = Rp 35.000.000,00 ; i = 5 ; n = 15 P = (Rp 35.000.000,00) (PF, 5 , 15)

  = (Rp 35.000.000,00) (0,4810) = Rp 16.835.000,00

B. Deret Seragam (Uniform Series )

  1. Sinking Factor (Mencari A bila diketahui F)

  Agar pada akhir periode n dapat diperoleh uang sejumlah F rupiah, maka berapa A rupiah yg harus dibayarkan pada setiap

  akhir periode dengan tingkat bunga i ?

  Rumus : n A=F i(1+i) -1 Rumus : n A=F i(1+i) -1

  Tuan Sastro ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia pensiun. Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang diperlukan Rp 225.000.000,00. Tingkat bunga 12 setahun. Berapa jumlah yang harus ditabung setiap tahunnya ?

  Penyelesaian :

  F = Rp 225.000.000,00 ; i = 12 ; n = 10

  A = (Rp 225.000.000,00)(AF, 12 , 10)

  = (Rp 225.000.000,00)( 0,0570) = Rp 12.825.000,00.

  Rumus: n F = A { (1 + i) - 1} i

  atau F = A ( FA, i , n )

Contoh :

  Bila setiap tahun ditabung uang sebesar Rp 12.000.000,00 selama 8 tahun dengan tingkat bunga 6. Berapa besar uang yang akan terkumpul setelah akhir periode tersebut ?.

  ƒ n Rumus : P=A{(1+i) – 1} { i ( 1 + i ) }

  n

  atau

  P = A ( PA, i , n )

  A+(n-1)G

  A1+(n-2)G A1+2G

  A1+G A1

  • 0 1 2 3 n-1 n

  Rumus : A = A1 + A2

  A2 = G [ 1i - n(1 + i) n – 1]

  = G (AG, i , n)

  Keterangan :

  A = pembayaran per periode dengan jumlah

  yang sama

  Keterangan : A = pembayaran per periode dengan

  jumlah yang sama

  A1 = pembayaran pada akhir peroide

  pertama

  G = “gradient”, perubahan per periode n = jumlah periode

  0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

  10 jt

  10.2

  10.4

  10.6 10.8 11

  11.2 11.4

  11.6 11.8

  Rp 10.000 Rp 12.000

  Untuk memperoleh nilai P dari keseluruhan diagram, maka dilakukan konversi pada setiap ada aliran kas ke nilai sekarangawal (pada titiktahun 0), sehingga :

  4. Berapa nilai cash flow diatas pada akhir periode ke 8 ?

  5. Pada awal tahun 2000, seorang investor menyimpan uang sebesar 50 juta, dan sebesar 30 juta pada awal tahun 2004. Mulai tahun 2000 sd 2005 setiap akhir tahun dia selalu meminjam dari Bank yang sama masing-masing Rp 10 juta tahun.

  7. Seorang investor menyimpan uang di Bank sebesar Rp 40

  juta pada awal tahun 2000. Kemudian dari tahun 2002 sd 2006 dia meminjam uang dari Bank yang sama yang besarnya adalah sebagai berikut :

  Akhir tahun

  Pinjaman

  10 juta

  10 juta

  30 juta

  20 juta

  20 juta

  Investor tersebut bermaksud melihat apakah masih ada sisa atau bahkan berhutang pada bank yang sama pada akhir tahun 2008. Berapakah sisa uang atau hutang tersebut pada akhir tahun 2008? Suku bunga bank yang berlaku 10 tahun.

  Karena depresiasi merupakan penurunan nilai, maka perrlu didefinisikan arti nilai yang sebenarnya. Nilai merupakan suatu pengertian komersial dari semua pendapatan yang diterima sebagai akibat adanya kegiatan usaha ditinjau dari waktu sekarang.

Jenis depresiasi :

  1. Depresiasi Fisis :

Sebagai akibat dari penggunaanoperasi yang

  mengakibatkan menurunnya kemampuan secara fisis yang berarti kemampuan operasional dari suatu barangperalatan menurun. Salah satu cara untuk mengurangi kecepatan menurunnya kemampuan fisis suatu barangperalatan adalah dengan melakukan perawatan yang baik.

  2 . Depresiasi Fungsional :

  Permintaan suatu produk yang meningkat dan tidak simbang dengan kapasitas produksinya, sehingga perusahaan tidak dapat lagi sepenuhnya melakukan fungsi pemilikan atas permintaan.

  3 . Depresiasi Teknologi :

Adanya penemuan baru mengakibatkan peralatan yang

  sudah ada menjadi tidak ekonomis lagi yang disebabkan oleh kemajuan teknologi.

Metode-metode Depresiasi Banyak metode yang bisa digunakan untuk

  menentukan beban depresiasi tahunan dari suatu aset. Diantara metode tersebut yang sering digunakan adalah :

1. Metode garis lurus (straight line = SL).

2. Metode jumlah anka tahun (sum of year

  digit = SOYD).

3. Metode keseimbangan menurun

  (declining balance = DB).

4. Metode dana sinking (sinking found = SF).

5. Metode unit produksi (production unit =

  UP).

1. Metode garis lurus (SL)

  Metode ini merupakan metode yang paling sederhan dan paling mudah dimengerti. Dalam metode ini ongkos depresiasi merupakan harga yang konstan (tetap), sehingga nilai buku (book value) besarnya berkurang secara linier akibat adanya depresiasi . Besarnya depresiasi per tahun dihitung dengan rumus :

  P - SV

  Dt =

  n BVt = P - t Dt

  d = 1n

  Keterangan : Dt = nilai depresiasi tahunan

  t

  = tahun (t = 1,2,3 ........,n)

  P

  = investasi awalfirst cost

  n = periode pendapatan (umur depresiasi

  yg diharapkan)

  Bvt = book value

  d = tingkat depresiasi

  Akhir tahun ke-t

  Besarnya penyusutan pada

  Nilai buku pada akhir tahun ke-t

  tahun ke-t

  10.000 (salveVa lue)

  t (n - t2 + 0.5)

  Bvt = P -

  (P - SV)

  S

  n-t+1

  dt =

  S

  Kompetensi Pokok Bahasan :

  Memahami

  definisi

  kualitas

  serta

  ƒ

  peranannya sebagai salah satu strategi manajemen.

  Memahami konsep pengendalian kualitas statistik.

  ƒ

Memahami pengendalian proses statistik

  ƒ

  (aplikasi peta kendali variabel dan atribut)

  ƒ

Kualitas Mutu :

  Ukuran tingkat kesesuaian barang jasa dg standarspesifikasi yang telah ditentukan ditetapkan.

Pengendalian Kualitas Statistik (PKS) :

  Ilmu yang mempelajari tentang teknik metode pengendalian kualitas berda-sarkan prinsip konsep statistik.

  Cara menggambarkan ukuran kualitas