Analisis mengenai Dampak Lingkungan DAN ID

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pentingnya AMDAL
Penyusunan Dokumen AMDAL Merupakan salah satu tanggung jawab pihak Pembangun
dalam melaksakan kegiatan Operasionalnya, Dokumen AMDAL memuat data data
penting dalam penyusunannya, Penyusunan AMDAL haruslah dengan baik dan benar
agar tidak menimbulkan masalah kedepannya. AMDAL merupakan salah satu Dokumen
wajib yang harus dibuat sesuai dengan Peraturan Mentri Lingkungan Hidup.
B. Tujuan Pembahasan AMDAL
Pembahasan AMDAL ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam
capaian standar kompetisi seperti yang sudah ditetapkan dalam indicator capaian
mahasiswa.
.
C. Manfaat Pembahasan AMDAL
Manfaat Pembahasan AMDAL adalah menambah wawasan mahasiswa terhadap salah
satu dokumen penting ini, karena suatu saat kita akan menemui lagi yang namanya
dokumen AMDAL dana mahasiswa disitu sudah menguasai setidaknya garis garis besar
mengenai AMDAL.

1
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


BAB II
DISKRIPSI RINCI RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
Kegiatan pembangunan dipastikan akan mempengaruhi kondisi komponen lingkungan
hidup di sekitarnya. Namun tidak semua komponen lingkungan akan dikaji dengan analisis
secara mendalam, tetapi hanya dilakukan pada komponen lingkungan yang diduga dapat
mengalami perubahan mendasar atau berpotensi terkena dampak penting atau dapat
menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan lainnya disekitar lokasi kegiatan
pembangunan.
Komponen komponen tersebut dapat di uraikan sebagai berikut :
2.1 komponen lingkungan yang terkena dampak
2.1.1. Geo fisik kimia
Geo fisik kimia merupakan salah satu komponen lingkungan yang akan menerima dampak
langsung dari kegiatan, khususnya kegiatan pada tahap kontruksi dan kegiatan operasi.
A. GEOGRAFI WILAYAH
Kota medan terletak antara 02029’30’’ LU dan 98039’0’’- 98047’36’’ BT. Dengan luas
wilayah mencapai 265,1 km2. Adapun lokasi rencana kegiatan berada pada koordinat
3040’2.61’’ LU dan 98039’58.06’’BT.
B. IKLIM
1. CURAH HUJAN

Data curah hujan merupakan data primer yang dipkai untuk menentukan besarnya
debit air dalam suatu kawasan tertentu. Data curah hujan di peroleh dari BBMKG
dengan melakukan studi selama 5 tahun terakhir.
Berdasarkan data yang di peroleh dapat di ketahui bahwa curah hujan rata-rata
tertinggi dalam 5 tahun terakhir sebesar 565 mm pada tahun 2012. Sedangkan curah
hujan terendah sebesar 19,8 mm pada tahun 2014.
2. ARAH DAN KECEPATAN ANGIN
Berdasarkan data pengukuran arah dan kecepatan angin yang telah di ambil dalam 5
tahun terakhir dapat di ketahui kecepatan angina rata-rata wilayah studi antara 2,7
meter/detik dengan arah angina yang dominan bertiup dari arah utara menuju ke
selatan.

3. FISIOGRAFI

2
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Menurut Cameron (1982) propinsi Sumatra utara di bagi atas 7 satuan fisografi
yaitu : Satuan Dataran Rendah Bagian Timur ( Eastern Lowlands ), Satuan Kaki Bukit
Pantai Timur ( East Coast Foothills ), Wilayah Barisan Bagian Timur ( Eastern

Barisan Range ) Dan Satuan Daratan Tinggi ( High Lands ).
Kota medan masuk dalam satuan Daratan Rendah Bagian Timur yang memiliki
satuan Eastern Lowlands membentang mulai dari pantai timur Belawan menuju
selatan kota Medan dan menaik hingga dataran Tinggi beras tagi yaitu ketinggian 2,537,5 m diatas permukaan laut dengan sebagian besar daerahnya merupakan dataran
rendah.
C. GEOLOGI
Berdasarkan peta geologi medan tidak dijumpai struktur geologi berupa kekar ( join )
maupun sesar ( fault ) sehingga pembangunan proyek aman dari gejala struktur geologi.
D. KUALITAS UDARA
1. KUALITAS UDARA AMBIEM
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa kualitas udara pada daerah
pemukiman penduduk pada saat pabrik beroperasitidak melebihi nilai baku mutu menurut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu
Udara Ambient Nasional.
2. KEBISINGAN
Dari data yang di peroleh menunjukkan tingkat kebisingan yang berada pada 3 wilayah
saat pabrik yang sedang beroperasi telah melebihi baku mutu tingkat kebisingan menurut
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.PER.13/MEN/X/2011.
3. KUALITAS UDARA EMISI
Berdasarkan data pengukuran genset yang di peroleh, semua parameter emisi genset total

dari 5 lokasi tidak melebihi nilai baku emisi menurut Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup nomor 13/MENLH/3/1995.
Berdasarkan data pengukuran emisi cerobong batu bara yang di peroleh, seluruh
parameter di cerobong batu bara tidak melebihi nilai baku mutu menurut Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor : 13/MENLH/3/1995.
E. HIDROLOGI
1. KUALITAS AIR LIMBAH
Data yang digunakan merupakan data pemantauan parameter kualitas limbah cair yang di
ambil dari Outlet IPAL pada PermenLH no.05 Tahun 2014 Lampiran XLVII.
3
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

2.1.1 Sosial Ekonomi dan Budaya
Masyarakat yang bermukim disekitar lokasi rencana usaha dan kegiatan mengacu pada
keputusan kepala bipedal nomor 299 tahun 1996 tentang pedoman teknis kajian aspek
social dalam penyusun analisis mengenai dampak lingkungan hidup.
Sumber data mengenai gambar rona social ekonomi budaya di lokasi studi diambil dari
data sekunder, yakni dari data kecamatan medan deli dalam angka tahun 2014 ( bps,
2014) dan profil kelurahan.
1. Demografi ( potensi sumber daya penduduk )

Data demografi di wilayah studi dapat dipergunakan sebagai informasi untuk
memprakirakan jumlah manusia yang terkena dampak dari rencana usaha dan atau/
kegiatan dan juga untuk melihat wilayah persebaran dampak.






a. Struktur Penduduk
Struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin di wilayah studi, tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara penduduk berjenis kelami laki-laki dan perempuan.
Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur
Berdasarkan kelompok umur dapat terinformasi angka beban ketergantungan atau beban
ekonomi yang harus ditanggung penduduk usia produktif terhadap penduduk usia tidak
produktif, dimana semakin kecil angka ketergantungan, maka semakin kecil pula beban
ekonomi yang akan ditanggung.
Struktur penduduk berdasarkan mata pencaharian
Menurut data kecamatan medan labuhan dan kecamatan medan deli dalam angka tahun

2014, secara mayoritas penduduk baik di kelurahan kota abangun maupun mabar bermata
pencaharian sebagai pegawai swasta.
b. Kepadatan penduduk
Berdasarkan data diketahui kepadatan penduduk di kelurahan kota bangun
sebanyak 4.387 jiwa/km2 dan di kelurahan mabar sebanyak 7.359 jiwa/km2.
Dengan demikian menurut chafid fandeli (2004) untuk kepdatan penduduk
diwilayah studi masuk pada kriteria baik, yang berarti masih dalam batas
toleransi.
c. Tenaga Kerja
Ketersediaan jumlah tenaga kerja di wilayah studi cukup memadai di wilayah
tersebut.
2. Gambaran Ekonomi ( potensi ekonomi )
1) Ekonomi rumah tangga
a. Tingkat pendapatan
b. Pola nafkah ganda
4

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

2) Perekonomian local dan regional

a. Kesempatan kerja dan peluang berusaha
Kesempatan kerja mencakup lapangan pekerjaan yang masih kosong.
b. Failitas umum dan social
 Sarana pendidikan
3. Gambaran potensi budaya
1) Kebudayaan (Adat istiadat/latar belakang suku/ etnis )
2) Proses sosial
a. Proses asosiatif ( kerja sama )
b. Proses disosiatif ( konflik social yang pernah terjadi )
3) Kekuasaan dan kewenangan
Kekuasaan dan kewenangan diwilayah mereka sepenuhnya berada pada
pemerintah setempat yakni pihak kelurahan dan kecamatan.
4) Sikap dan persepsi masyarakat terhadap kegiatan PT. GSI
2.1.3. Komponen kesehatan masyarakat
Data kesehatan masyarakat diperoleh dari badan pusat statistic kota medan, puskesamas medan
deli, kantor camat medan deli dan kelurahan mabar dan kota bangun.
A.
B.
C.




D.
E.
F.

Jenis penyakit
Fasilitas kesehatan
Kondidi sanitasi lingakungan
Rumah sehat
Akses terhadap air bersih
Sarana sanitasi dasar
Vektor penyakit
Status gizi masyarakat
Kesehatan dan keselamatan kerja
a. Alat pelindung diri (APD)
b. Jenis jenis APD
1. APD pelindung kepala
2. APD kaki
3. APD tangan

G. Bahaya kebakaran
a. Jalur evakuasi
b. Perencanaan tapak untuk proteksi kebakaran
2.1.4. komponen transportasi
Pergerakan Keluar Masuk areal kegiatan pabrik PT. Growth Sumatera Industry dilakukan
dengan system single Gate melalui jalan K.L Yos Sudarso

BAB III
5
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

3.1

KUALITAS UDARA
3.1.1. Tahap Operasional
A. Kegiatan Operasional Utama
1.) Besaran Dampak
Besarnya jumlah emisi yang dihasilkan dari kegiatan ini sangat

bergantung pada bahan bakar. Berdasarkan data pencemaran yang ada,
kebutuhan / konsumsi bahan bakar adalah sebesar 140 ton / hari.
2.) Sifat Penting Dampak

Jumlah manusia yang akan terkena dampak.

Luas wilayah persebaran dampak.

Lamanya dampak berlangsung.

Intensitas dampak.

Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena
dampak.

Sifat kumulatif dampak.

Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

1.)


2.)

B. Transportasi Pengangkutan Bahan baku dan Bahan hasil produksi
Besaran Dampak
Besaran dampak perubahan kualitas udara akibat kegiatan
transportasi pengangkutan bahan baku dan bahan hasil produksi
dilakukan dengan pendekatan model matematik.
Sifat Penting Dampak

Jumlah manusia yang akan terkena dampak.

Luas wilayah persebaran dampak.

Lamanya dampak berlangsung.

Intensitas dampak.

Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena
dampak.

Sifat kumulatif dampak.

Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

3.2. PENINGKATAN KEBISINGAN
3.2.1 Tahap Konstruksi
A. Pembangunan dan Penggantian Peralatan
1.) Besaran Dampak
6
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Berdasarkan pertimbangan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup No. 48 Tahun 1996 maka dampak peningkatan kebisingan
akibat kegiatan ini dapat dikategorikan besaran dampak negative
besar.
2.) Sifat Penting Dampak
 Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
 Luas wilayah persebaran dampak.
 Lamanya dampak berlangsung.
 Intensitas dampak.
 Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan
terkena dampak.
 Sifat kumulatif dampak.
 Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
B. Transportasi Pengangkutan Bahan Baku dan Bahan Hasil Produksi
1.) Besaran Dampak
Berdasarkan pertimbangan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup No. 48 Tahun 1996 maka dampak peningkatan kebisingan
akibat kegiatan ini dapat dikategorikan besaran dampak negative
besar.
3.) Sifat Penting Dampak
 Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
 Luas wilayah persebaran dampak.
 Lamanya dampak berlangsung.
 Intensitas dampak.
 Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan
terkena dampak.
 Sifat kumulatif dampak.
 Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
3.3

AIR LARIAN / RUN OFF
3.3.1 Kegiatan Operasional Utama
1.) Besaran Dampak
Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa dampak air larian / run off akibat
adanya kegiatan industry Besi dan Baja PT. Growth Sumatra Industry Ltd
merupakan dampak Negatif besar.
2.) Sifat Penting Dampak
 Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
 Luas wilayah persebaran dampak.
 Lamanya dampak berlangsung.
 Intensitas dampak.

7
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan





Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena
dampak.
Sifat kumulatif dampak.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

3.4

LIMBAH CAIR
3.4.1 Tahap Operasional
A. Kegiatan Operasional Utama
1.) Besaran Dampak
Berdasarkan Pemantauan Semester II Tahun 2015 analisa
laboratorium kualitas air limbah dibawah baku mutu yang
ditetapkan PerMen LH No. 5 tahun 2014 tentang baku mutu air
limbah lampiran XLVII, dapat disimpulkan bahwa Industri Besi
dan Baja PT. Growth Sumatra Industry Ltd merupakan dampak
kecil.
2.) Sifat Penting Dampak
 Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
 Luas wilayah persebaran dampak.
 Lamanya dampak berlangsung.
 Intensitas dampak.
 Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan
terkena dampak.
 Sifat kumulatif dampak.
 Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

3.5

LIMBAH PADAT
3.5.1 Tahap Operasional
B. Kegiatan Operasional Utama
1.) Besaran Dampak
Berdasarkan hasil uji TCLP,Terak Besi tidak melebihi Baku
Mutu Lingkungan menurut peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 85 tahun 1999 tentang Pengelolaan limbah B3
dapat disimpulkan bahwa Industri Besi dan Baja PT. Growth
Sumatra Industry Ltd merupakan dampak kecil.
2.) Sifat Penting Dampak
 Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
 Luas wilayah persebaran dampak.
 Lamanya dampak berlangsung.
 Intensitas dampak.
 Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan
terkena dampak.
8

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan




Sifat kumulatif dampak.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

B. Kegiatan Oprasional Penunjang
1.) Besaran Dampak
Dampak konflik social merupakan dampak turunan dengan tidak dikelolanya dampak
sikap dan persepsi yang mengarah pada persepsi negative. Dengan demikian dampak
konflik social dapat dikategorikan dampak negative besar.
2.) Sifat Penting Dampak
Penentuan sifat penting dampak konflik social dalam masyarakat terhadap kegiatan
operasional utama mengacu pada keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan No. 56 Tahun 1994 tentang Pedoman mengenai dampak penting.








Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
Luas wilayah persebaran dampak.
Lamanya dampak berlangsung.
Intensitas dampak.
Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena dampak.
Sifat kumulatif dampak.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

B. Pengelolaan Limbah
1.) Besaran Dampak
Dampak konflik social merupakan dampak turunan dengan tidak dikelolanya dampak
sikap dan persepsi yang mengarah pada persepsi negative. Dengan demikian dampak
konflik social dapat dikategorikan dampak negative besar.

2.) Sifat Penting Dampak
Penentuan sifat penting dampak konflik social dalam masyarakat terhadap kegiatan
operasional utama mengacu pada keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan No. 56 Tahun 1994 tentang Pedoman mengenai dampak penting.



Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
Luas wilayah persebaran dampak.
9

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan







Lamanya dampak berlangsung.
Intensitas dampak.
Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena dampak.
Sifat kumulatif dampak.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

3.9 KONFLIK SOSIAL
3.9.1 Tahap Operasional
A. Kegiatan Operasional Utama ( Pabrik )
1.) Besaran Dampak
Dampak konflik social merupakan dampak turunan dengan tidak
dikelolanya dampak sikap dan persepsi yang mengarah pada persepsi
negative. Dengan demikian dampak konflik social dapat dikategorikan
dampak negative besar.

2.) Sifat Penting Dampak
Penentuan sifat penting dampak konflik social dalam masyarakat
terhadap kegiatan operasional utama mengacu pada keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan No. 56 Tahun 1994 tentang Pedoman
mengenai dampak penting.








Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
Luas wilayah persebaran dampak.
Lamanya dampak berlangsung.
Intensitas dampak.
Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena
dampak.
Sifat kumulatif dampak.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

B. Pengelolaan Limbah
1.) Besaran Dampak
Dampak konflik social merupakan dampak turunan dengan tidak
dikelolanya dampak sikap dan persepsi yang mengarah pada persepsi
negative. Dengan demikian dampak konflik social dapat dikategorikan
dampak negative besar.

10
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

2.) Sifat Penting Dampak
Penentuan sifat penting dampak konflik social dalam masyarakat terhadap
kegiatan operasional utama mengacu pada keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan No. 56 Tahun 1994 tentang Pedoman
mengenai dampak penting.
 Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
 Luas wilayah persebaran dampak.
 Lamanya dampak berlangsung.
 Intensitas dampak.
 Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena
dampak.
 Sifat kumulatif dampak.
 Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
3.10 PERUBAHAN POLA PENYAKIT
3.10.1 Tahap Operasional
C. Kegiatan Operasional Utama ( Pabrik )
1.) Besaran Dampak
Perubahan Pola penyakit merupakan dampak turunan dari komponen fisik
kimia. Kegiatan Operasional utama memberikan dampak terhadap kualitas
udara, kebisingan limbah padat dan cair. Dampak pola penyakit
merupakan dampak negative besar.
2.) Sifat Penting Dampak.
 Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
 Luas wilayah persebaran dampak.
 Lamanya dampak berlangsung.
 Intensitas dampak.
 Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena
dampak.
 Sifat kumulatif dampak.
 Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
B. Kegiatan Oprasional Penunjang
1.) Besaran Dampak
Perubahan Pola penyakit merupakan dampak turunan dari komponen fisik kimia.
Kegiatan Operasional utama memberikan dampak terhadap kualitas udara, kebisingan
limbah padat dan cair. Dampak pola penyakit merupakan dampak negative besar.
2.) Sifat Penting Dampak

11
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan









Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
Luas wilayah persebaran dampak.
Lamanya dampak berlangsung.
Intensitas dampak.
Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena dampak.
Sifat kumulatif dampak.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

C. Kegiatan Transportasi Pengangkutan Bahan Baku dan Bahan hasil produksi.
1.) Besaran Dampak
Kegiatan Transportasi pengangkutan bahan baku dan bahan hasil produksi berpotensi
terhadap kualitas udara dan peningkatan kebisingan. Bila terjadinya perubahan atau
peningkatan pola penyakit, maka akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat sekitar.
Dampak pola penyakit merupakan dampak negative kecil.
2.) Sifat Penting Dampak








Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
Luas wilayah persebaran dampak.
Lamanya dampak berlangsung.
Intensitas dampak.
Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena dampak.
Sifat kumulatif dampak.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

3.11 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
3.11.1 Tahap Konstruksi
A. Pembangunan dan penggantian Peralatan
1.) Besaran Dampak
Perubahan Pola penyakit merupakan dampak turunan dari komponen fisik
kimia. Kegiatan Operasional utama memberikan dampak terhadap kualitas
udara, kebisingan limbah padat dan cair. Dampak pola penyakit
merupakan dampak negative besar.
2.) Sifat Penting Dampak.
12
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan









Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
Luas wilayah persebaran dampak.
Lamanya dampak berlangsung.
Intensitas dampak.
Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena
dampak.
Sifat kumulatif dampak.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

B. Kegiatan Oprasional Penunjang
1.) Besaran Dampak
Dampak dari kegiatan operasional utama beresiko terjadinnya kebakaran. Dampaknya
akan dirasakan oleh masyarakat sekitar. Lamanya dampak, Jumlah manusia yang terkena
dampak dan luas persebaran wilayah dinilai penting. Maka kegiatan operasional terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja dinillai sebagai salah satu aspek kesehatan masyarakat yang
dikategorikan sebagai dampak negative besar
2.) Sifat Penting Dampak








Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
Luas wilayah persebaran dampak.
Lamanya dampak berlangsung.
Intensitas dampak.
Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena dampak.
Sifat kumulatif dampak.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

3.12 BANGKITAN LALU LINTAS
3.12.1 Tahap Operasional
A. Transportasi Pengangkutan Bahan baku dan bahan hasil Produksi
1. Besaran Dampak
Adanya Aktifitas transportasi pengangkutan bahan baku dan bahan hasil
produksi maka berpotensi menyebabkan penambahan volume lalu lintas
Yos sudarso, maka dampak bangkitan lalu lintas akibat kegiatan
transportasi dikategorikan dampak negative besar.
2. Sifat Penting Dampak.
 Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
13
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan








Luas wilayah persebaran dampak.
Lamanya dampak berlangsung.
Intensitas dampak.
Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena
dampak.
Sifat kumulatif dampak.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

B. Kegiatan Oprasional Penunjang
1.) Besaran Dampak
Dampak dari kegiatan operasional utama beresiko terjadinnya kebakaran. Dampaknya
akan dirasakan oleh masyarakat sekitar. Lamanya dampak, Jumlah manusia yang terkena
dampak dan luas persebaran wilayah dinilai penting. Maka kegiatan operasional terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja dinillai sebagai salah satu aspek kesehatan masyarakat yang
dikategorikan sebagai dampak negative besar
2.) Sifat Penting Dampak








Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
Luas wilayah persebaran dampak.
Lamanya dampak berlangsung.
Intensitas dampak.
Banyaknya komponen Lingkungan hidup yang lain akan terkena dampak.
Sifat kumulatif dampak.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

14
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

BAB.II. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

DAMPAK LINGKUNGAN DAN SUMBER DAMPAK
1. Tahap konstruksi
A. Komponen Geofisik Kimia meliputi dampak dampak :
 Dampak peningkatan kebisingan akibat kegiatan pembanguna dan
pengantian peralatan.
B. Komponen Kesehatan masyarakat meliputi dampak :
 Dampak kesehatan dan keselamatan kerja bersumber dari
pembangunan dan penggantian alat.
2. Tahap Operasional
A. Komponen Geofisik Kimia meliputi dampak :
 Dampak kualitas udara.
 Dampak peningkatan kebisingan.
 Dampak air larian / run off.
 Dampak limbah cair.
 Dampak limbah padat.
B. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya meliputi dampak
 Dampak kesempatan kerja
 Dampak peningkatan pendapatan masyarakat.
 Dampak sikap dan Persepsi masyarakat.
C. Komponen Kesehatan Masyarakat meliputi dampak :
 Dampak Pola penyakit.
 Dampak kesehatan dan keselamatan kerja.
D. Komponen Transportasi

Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
15
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Dampak Lingkungan Sumber Dampak
yang dikelola

Bentuk pengelolaan
lingkungan Hidup

16
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

1

TAHAP
KONSTRUKSI
Komponen Fisik
Kimia
Tingkat kebisingan



Pembangunan dan
penggantian Peralatan





2

Komponen
Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan dan
keselamatan kerja

Kegiatan yang menimbulkan
dampak adalah pembangunan
dan penggantian alat








1

TAHAP
OPERASIONAL
Komponen Fisik
Kimia
Kualitas Udara

Kegiatan Operasional Utama









Melakukan perawatan secara
periodic terhadap alat alat
kerja
Mengatur jam kerja dengan
menghindari waktu kerja saat
istirahat.

Menggunakan alat pelindung
diri dan menaati peraturan
SOP
Melakukan kampanye dan
sosialisasi atas pentingnya k3
Meminta komitmen
pelaksana proyek dan
ketegasan pengawas k3
Mengasuransikan para
pekerja dalam program
asuransi jiwa dan
kecelakaan.

Penghijauan di areal kegiatan
industry besi dan baja PT.
Growth Sumatra Industri Ltd
Membuat rumah genset
kedap suara
Pemasangan cerobong
dengan system shower
Pemasangan alat pemantau
kualitas udara
Pembersihan dan perbaikan
Dust collector
Melakukan perawatan
berkala mesin atau alat yang
menjadi sumber emisi.
17

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

2

Kebisingan

Kegiatan Operasional Utama







3

Air larian/RKun off

Kegiatan operasonal utama






4

Limbah cair

Kegiatan operasonal utama








5

Limbah padat

Kegiatan Operasional utama





1

Komponen social
ekonomi dan budaya
Kesempatan kerja
dan berusaha

Membuat buffer area yang
membatasi lokasi kegiatan .
Memasang dinding
penghalang kebisingan.
Dinding penghalang
kebisingan dipasang didekat
penerima dampak
kebisingan.
Melakukan penghijauan
disekitar areal parker.
Pemasangan dinding kedap
suara pada ruang genset,
Membuat lubang resapan dan
lubang pori-pori di lokasi
kegiatan
Melakukan pembersihan
drainase di sekitar lokasi.
Menanam tanaman yang
bersifat menyerap air dise.kitar
lokasi

Mengalirkan seluruh
buangan air/Limbah IPAL
Memisahkan saluran hujan
dengan limbah
Pemeriksaan hasil
pengolahan IPAL secara
rutin
Melakukan pengerukan pada
lumpur SPAL secara berkala
Memanfaatkan kembali air
hasil pengolahan IPAL
Menyediakan ruangan
khusus tempat
pengumpulanlimbah b3
Diangkut dengan truk dan
ditempatkan di TPS


Penerimaan tenaga kerja





Penerimaan dan perlakuan
tenaga kerja mengacu pada
peraturan perundang
undangan
Memprioritaskan masyarakat
18

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan




2

3

Peningkatan
pendapatan
masyarakat,
khususnya bagi
masyarakat yang
jadi terserap menjadi
tenaga kerja
Sikap dan persepsi
masyarakat

Penerimaan tenaga kerja




Penerimaan tenaga kerja





4

Kesempatan kerja
dan berusaha

Kegiatan Operasional Utama





5

Peningkatan
pendapatan
masyarakat

Kegiatan Operasional Utama





6

Sikap dan persepsi
masyarakat

Kegiatan Operasional Utama






7

Konflik Sosial

Kegiatan Operasional Utama



setempat
Memberikan informasi
secara transparan
Melakukan koordinasi
dengan aparat pemerintah
Memberikan informasi
tentang peluang usaha
Pemberian pengupahan
kepada tenaga kerja
Memberikan asuransi
JAMSOSTEK / BPJS kepada
tenaga kerja.
Melakukan kegiatan
pengelolaan lingkungan
Menyediakan pos pengaduan
Bekerja sama dengan pihak
kelurahan
Memberikan informasi
terkait kebutuhan bahan baku
Menerima bahan baku dari
masyarakat setempat
Bermitra dengan masyarakat
setempat yang memiliki
usaha jasa angkut
Membuat kontrak ataupun
MOU
Meneima bahan baku dari
masyarakat
Bermitra dengan masyarakat
setempat.
Melakukan upaya
pengelolaan lingkungan
Memberikan informasi
secara transparan
Menyediakan pos pengaduan
Bekerja sama dengan pihak
Lurah
Melakukan pengelolaan
terhadap dampak dan sikap
persepsi masyarakat
19

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

8

Sikap dan persepsi
masyarakat

Kegiatan operasional
penunjang






Sikap dan persepsi
masyarakat

Pengelolaan Limbah








9

Sikap dan persepsi
masyarakat

Transportasi Bahan baku
Baku / Penolong dan Hasil
Produksi






1
0

Sikap dan persepsi
Masyarakat

Kegiatan Tanggung jawab
social perusahaan






1

Komponen
kesehatan
Masyarakat
Pola penyakit

Melakukan upaya
pengelolaan lingkungan
Bekerja sama dengan
Lurah,Mabar dan MUSPIKA
Menyediakan pos
pengaduan.
Menanggapi dan merespon
langsung apresiasi
masyarakat
Melakukan upaya
pengelolaan lingkungan
Memberikan informasi
secara transparan terkait
pengelolaan limbah
Bekerja sama dengan
Lurah,Mabar dan MUSPIKA
Menyediakan pos
pengaduan.
Menanggapi dan merespon
langsung apresiasi
masyarakat
Melakukan Upaya
pengelolaan lingkungan
Sesegera mungkin bekerja
sama dengan Lurah Kota
Menyediakan Pos pengaduan
Menanggapi dan merespon
langsung aspriasi masyarakat
Melaksanakan kegiatan
tanggung jawab social
Penysunan dan pelaksanaan
dan kegiatan tanggung jawab
social.
Memberikan informasi
secara transparan terkait
pelaksanaan kegiatan CSR


Kegiatan yang menimbulkan
dampak adalah operasional
utama, kegiatan operasional
penunjang dan transportasi





Pembuatan IPAL dan TPS
Melakukan kegiatan promosi
kesehatan terencana
Memotivasi masyarakat
20

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

pengangkutan bahan baku
dan bahan hasil produksi




2

1

Kesehatan dan
keselamatan kerja

Komponen
Transportasi
Bangkitan Lalu
lintas

Kegiatan yang menimbulkan
dampak adalah kegiatan
operasional utama






menanam pohon
Melakukan pemilahan
sampah organic
Memberikan masker kepada
masyarakat
Memiliki standar operasional
Prosedur
Memiliki hydrant
Memiliki jalur Evakuasi
Menginformasikan kepada
masyarakat yang berada
dilokasi kegiatan akses jalan
darurat bila terjadi kebakaran



Transportasi pengangkutan
bahan baku dan bahan hasil
produksi







Melakukan kajian ANDAL
Melakukan pengaturan akses
keluar masuk
Melakukan pengaturan areal
parker
Membuat rambu rambu
Memberi lampu lampu
penerangan

BAB.II. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

21
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

DAMPAK LINGKUNGAN DAN SUMBER DAMPAK
I. Tahap konstruksi
A. Komponen Geofisik Kimia meliputi dampak dampak :
 Dampak peningkatan kebisingan akibat kegiatan pembangunan dan
pengantian peralatan.
B. Komponen Kesehatan masyarakat meliputi dampak :
 Dampak kesehatan dan keselamatan kerja bersumber dari
pembangunan dan penggantian alat.
II.
Tahap Operasional
A. Komponen Geofisik Kimia meliputi dampak :
 Dampak kualitas udara.
 Dampak peningkatan kebisingan.
 Dampak air larian / run off.
 Dampak limbah cair.
 Dampak limbah padat.
B. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya meliputi dampak
 Dampak kesempatan kerja
 Dampak peningkatan pendapatan masyarakat.
 Dampak sikap dan Persepsi masyarakat.
C. Komponen Kesehatan Masyarakat meliputi dampak :
 Dampak Pola penyakit.
 Dampak kesehatan dan keselamatan kerja.
D. Komponen Transportasi

Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Dampak Lingkungan Sumber Dampak
yang dikelola
TAHAP
KONSTRUKSI
Komponen Fisik

Metode Pengumpulan dan
Analisis Data.

22
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

1

2

1

Kimia
Kebisingan

Komponen
Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan dan
keselamatan kerja

TAHAP
OPERASIONAL
Komponen Fisik
Kimia
Kualitas Udara

Kegiatan yang menimbulkan
dampak terhadap kebisingan
adalah : pembangunan dan
penggantian peralatan.

Pengukuran tingkat Kebisingan
dilakukan sesuai dengan keputusan
menteri Negara Lingkungan Hidup
No. KEP- 48/MENLH/11/1996.
Pengukuran
dilakukan
dengan
parameter kebisingan Leq siang
malam menggunakan metode secara
langsung yaitu dengan waktu ukur
selama 24 jam dengan alat Sound
Level Meter

Kegiatan yang menimbulkan
dampak adalah pembangunan Metode yang digunakan adalah
dan penggantian alat
metode pengumpulan data dan
analisa data yang bekerja sama dan
berkoordinasi dengan pemrakarsa,
puskesmas setempat dan Dinas
Tenaga Kerja. Pengumpulan data
sekunder dan Primer dengan
wawancara pada tenaga kerja

Kegiatan Operasional Utama
Data kualitas udara meliputi
parameter), sulfur dioksida ( SO2),
Nitrogen dioksida (NO2), PM2,5 dan
Pb yang diperoleh dari pengukuran
langsung dilapangan dan beberapa
data hasil analisis laporan.

2

Kebisingan

Kegiatan Operasional Utama
Peningkatan tingkat kebisingan
dilaksakan sesuai dengan Lampiran
II Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. KEP48/MENLH/11/1996. Pengukuran
23

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

dilakukan dengan parameter
kebisingan leq siang malam
menggunakan metode secara
langsung yaitu dengan waktu ukur
24 jam dengan alat Sound Level
Meter
Transportasi Pengangkutan
Bahan baku dan Bahan Hasil
Produksi

Pengukuran Tingkat kebisingan
dilakukan sesuai dengan Lampiran II
Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996
dan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja
No. 13 tahun 2011.Pengukuran
dilakukan dengan waktu ukur 24 jam
dengan alat Sound Level meter.

3

Air larian/RKun off

Kegiatan operasonal utama

4

Limbah cair

Kegiatan operasonal utama



Pengujian kualitas air limbah
Dilakukan denan
pengambilan air disaluran
inlet/ masuk dan outlet /
keluar IPAL. Sampel air
tersebut selanjutnya dibawa
ke laboratorium dan
dilakukan uji / analisis
terhadap parameter –
parameter sesuai dengan
baku mutu yang telah
ditentukan

5

Limbah padat

Kegiatan Operasional utama



Melakukan pengawasan
terhadap penyimpanan,
pengangkutan dan
menginventarisasi volume
limbah padat.

Komponen social
ekonomi dan budaya

Pengamatan dilapangan dan
menghitung debit run off dari hasil
survey dilapangan serta beberapa data
sekunder, untuk mengetahui koefisien
air larian ( run off ) dengan
menggunakan metode rasional ( U.S
Soil Conversation Service,1973 )



24
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

1

2

3

Kesempatan kerja
dan berusaha

Penerimaan tenaga kerja

Peningkatan
pendapatan
masyarakat,
khususnya bagi
masyarakat yang
jadi terserap menjadi
tenaga kerja

Penerimaan tenaga kerja

Sikap dan persepsi
masyarakat

Penerimaan tenaga kerja

Metode Pengumpulan dan Analisis
data :
1. Data sekunder : Penelurusan
data sekunder kepada
pemrakarsa kegiatan, berupa
data jumlah tenaga kerja
yang direkrut, system kerja,
dan kontrak kerja, proses
perekrutan tenaga kerja,
persentase masyarakat yang
diterima menjadi tenga kerja
2. Data Primer : Melalui
kegiatan wawancara yang
bermukim disekitar lokasi
kegiatan difokuskan
masyarakat yang bermukim
di lingkungan IV kelurahan
kota Bangun dan lingkungan
III Kelurahan mabar
kecamatan Medan Deli.
Metode Pengumpulan dan Analisis
data :
1. Data sekunder : Penelurusan
data sekunder kepada
pemrakarsa kegiatan, dalam
hal ini data jumlah tenaga
kerja yang direkrut, asal
tenaga kerja dan standart
upah yang diberikan kepada
tenaga kerja, adakah kontrak
kerja.
2. Data Primer : Melalui
kegiatan wawancara yang
direkrut
Metode Pengumpulan dan Analisis
data :
1. Data primer melalui kegiatan
wawancara kepada
masyarakat yang bermukim
di Lingkungan IV kelurahan
kota Bangun di lingkungan
25

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

4

Konflik Sosial

1

Komponen
kesehatan
Masyarakat
Pola penyakit

2

1

Kesehatan dan
keselamatan kerja

Komponen
Transportasi
Bangkitan Lalu
lintas

Kegiatan Operasional Utama
dan kegiatan pengelolaan
limbah

Kegiatan yang menimbulkan
dampak adalah operasional
utama, kegiatan operasional
penunjang dan transportasi
pengangkutan bahan baku
dan bahan hasil produksi
Kegiatan yang menimbulkan
dampak adalah kegiatan
operasional utama

Transportasi pengangkutan
bahan baku dan bahan hasil
produksi



III Kelurahan Mabar Kec.
Medan Deli
Data primer melalui kegiatan
wawancara kepada
masyarakat yang bermukim
disekitar lokasi kegiatan
difokuskan masyarakat yang
bermukim disekitar lokasi
kegiatan.

Metode yang digunakan adalah
metode pengumpulan data dan
analisa data yang bekerja sama dan
berkoordinasi dengan puskesmas
setempat dan pengumpulan data
primer dengan wawancara
Metode yang digunakan adalah
metode pengumpulan data dan
analisa data yang bekerja sama dan
berkoordinasi dengan pemrakarsa,
Puskesmas setempatdan Dinas
Tenaga Kerja.

Data Geometri jalan dan
karakteristik arus lalu lintas
di wilayah studi diperoleh
dari pengukuran langsung
dilapangan. Pengukuran
karakteristik arus lalu lintas
dilakukan secara terpisah.

PEMBAHASAN
Penyusunan Dokumen AMDAL Merupakan salah satu tanggung jawab pihak Pembangun
dalam melaksakan kegiatan Operasionalnya, Dokumen AMDAL memuat data data penting
dalam penyusunannya, Penyusunan AMDAL haruslah dengan baik dan benar agar tidak

26
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

menimbulkan masalah kedepannya, dan berikut kami menemukan beberapa point yang perlu
ditambahkan agar AMDAL ini menjadi lebih baik lagi :

A.

Pada Komponen Geo Fisik Kimia :
1. Data Periodik Bencana
Data periodic bencana memuat data tentang data data perkiraan kemunculan bencana
disekitar lokasi pembangunan, misalnya : Data Periodik Banjir. Data ini perlu
dimasukkan kedalam AMDAL agar sewaktu waktu pekerjaan tidak terhambat karena
Faktor ini
2. Pola iklim Pencemaran Pada Kondisi Cuaca Buruk
Data ini perlu dimuat Kedalam AMDAL karena tidak selalu keadaan Iklim disekitar
lokasi pembangunan selalu mendukung apalagi cuaca nya sangat tidak mendukung
atau kita kategorikan sebagai cuaca buruk, bisa saja sewaktu waktu cuaca sangat tidak
bersahabat di daerah lokasi pembangunan maupun sekitarnya.

B.

Fisiografi
1. Indikator Lingkungan Hidup yang Berhubungan Dengan Tanah
Data Mengenai Indikator lingkungan Hidup juga perlu dimuat dalam AMDAL karena hal
Ini berhubungan dengan Tanah, Jika di daerah lokasi pembangunan terdapat Tolak ukur
Lingkungan hidup maka hal ini perlu dan akan di kaji ulang mengenai lokasinya.

C.

Hidrologi
1. Resapan Air
Data ini sangat Perlu dimuat dalam AMDAL, meskipun PT. Growth berlokasi didekat
sungai yang dapat mengalirkan air pembuangannya, hal ini juga dapat menyebabkan
volume yang berlebih pada sungai. Lebih baik jika Perusahaan tersebut membuat Daerah
resapan air agar dapat digunakan kembali dan serta termasuk dalam rangka merawat
alam.

27
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan