this PDF file ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI MENERKA LALU MENGUJI KEMBALI DAN MELIHAT DARI SUDUT PANDANG LAIN DALAM MATEMATIKA NON RUTIN UNTUK PENYELESAIAN MENCARI NILAI x PADA SUATU PERSAMAAN | Ayuningrum | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUS

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI MENERKA LALU MENGUJI KEMBALI
DAN MELIHAT DARI SUDUT PANDANG LAIN DALAM MATEMATIKA NON
RUTIN UNTUK PENYELESAIAN MENCARI NILAI x PADA SUATU PERSAMAAN
Satya Mardi Ayuningrum1, Rubono Setiawan2
1

Pendidikan Matematika, Universitas Sebelas Maret Surakarta
akusatyamardi@gmail.com

2

Pendidikan Matematika, Universitas Sebelas Maret Surakarta
rubono.matematika@staff.uns.ac.id

ABSTRAK

Terdapat berbagai strategi dalam memecahkan masalah matematika, diantaranya adalah menerka lalu
menguji kembali dan melihat dari sudut pandang lain. Penelitian ini akan menjelaskan tentang
bagaimana memecahkan suatu permasalahan tentang mencari nilai x pada suatu persamaan dengan
menggunakan kombinasi dua strategi sekaligus yakni menerka lalu menguji kembali dan melihat dari
sudut pandang lain. Permasalahan yang disajikan merupakan soal olimpiade SMA baik tingkat

kabupaten, tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Metode penelitian menggunakan metode research
and development yang berbasis kajian teori. Strategi menerka lalu menguji kembali dan melihat dari
sudut pandang lain lebih efektif untuk menyelesaikan permasalahan tentang mencari nilai x pada suatu
persamaan karena banyak manipulasi aljabar yang bisa dilakukan sehingga soal yang dikerjakan akan
lebih mudah untuk diselesaikan. Pelaksanaan pemecahan masalah ini juga harus disesuaikan dengan
langkah Polya yang terdiri dari empat tahapan. Langkah Polya dipakai agar cara menjawab
permasalahan yang disajikan lebih terstruktur
Kata Kunci : melihat dari sudut pandang lain, menerka lalu menguji kembali, langkah polya, aljabar

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 63

ISSN 2614-0357
PENDAHULUAN

baik tingkat kabupaten, provinsi, ataupun

Masalah adalah sebuah kata yang

nasional.


Tingkat

kesulitan

soal

yang

sering terdengar oleh kita. Namun sesuatu

termasuk dalam soal – soal olimpiade

akan menjadi masalah tergantung bagaimana

memang sedikit lebih tinggi dibandingkan

seseorang mendapatkan masalah tersebut

dengan soal – soal yang biasa diberikan guru


sesuai

Dalam

saat di dalam kelas sehingga soal olimpiade

pendidikan matematika SMA mungkin saja

bisa dikategorikan sebagai masalah non

siswa

rutin.

dengan

kemampuannya.

dengan


kemampuan

rendah

menggangap suatu hal merupakan sebuah

Kemampuan pemecahan masalah sangat

masalah

penting artinya bagi siswa.

namun

kemampuan

tinggi

merupakan


sebuah

bagi
hal

siswa

dengan

tersebut

bukan

pembelajaran sependapat bahwa kemampuan

Masalah

pemecahan masalah dapat dibentuk melalui

masalah.


Para ahli

merupakan suatu konflik yang merupakan

bidang

hambatan bagi siswa dalam menyelesaikan

diajarkan.

S.

tugas belajarnya di dalam kelas. Namun

menyatakan

pemecahan

suatu masalah harus diselesaikan agar proses


dipandang sebagai proses di mana siswa

berpikir siswa terus berkembang.

menemukan kombinasi aturan-aturan yang

studi

dan

disiplin
Nasution

ilmu

yang

(2008:170)


masalah

dapat

Dalam dunia matematika masalah

telah dipelajarinya terlebih dahulu yang

digolongkan

yaitu

digunakannya untuk memecahkan masalah

masalah rutin dan non rutin. Masalah rutin

tidak sekedar aturan-aturan yang diketahui,

adalah masalah yang dapat diselesaikan dan


akan tetapi juga menghasilkan pelajaran

dikerjakan siswa dengan mudah dimana

baru. Pembahasan mengenai pemecahan

masalah – masalah tersebut tidak asing bagi

masalah matematika tidak terlepas dari tokoh

siswa

utamanya, yaitu George Polya. Menurut

dapat

sebab

menjadi


masalah

dua,

tersebut

sering

diberikan guru saat pembelajaran di sekolah ,

Polya

sedangkan masalah non rutin adalah masalah

pemecahan masalah

yang jarang ditemui siswa saat pembelajaran

terdiri atas empat langkah pokok, yaitu:


di sekolah dan cenderung memerlukan

1. Memahami masalah

pemahaman yang lebih agar siswa bisa

2. Menyusun rencana penyelesaian

menyelesaikannya jika siswa tidak memiliki

3. Melaksanakan rencana penyelesaian

keterampilan memecahkan masalah tersebut

4. Memeriksa kembali

maka masalah tersebut akan sulit dikerjakan
oleh siswa. Masalah non rutin biasanya
diberikan dalam bentuk soal- soal olimpiade

(dalam

Siswono,2008:

36-37)

dalam matematika

Dalam memecahkan masalah matematika
baik itu soal olimpiade maupun soal yang

64 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018

ISSN 2614-0357
rutin diperlukan strategi- strategi tertentu

banyak

agar siswa dapat memecahkan soal dengan

menyelesaikan soal yang berkaitan dengan

baik. Terdapat berbagai strategi dalam

masalah non rutin. Strategi melihat dari

memecahkan masalah matematika, (menurut

sudut pandang lain sering digunakan untuk

Yusuf Hartono, 2014:4) diantaranya adalah

menyelesaikan

bekerja mundur, penemuan pola, melihat dari

yang melibatkan manipulasi aljabar , jika

sudut

menyederhanakan

diketahui suatu bentuk aljabar maka bentuk

masalah serupa, mempertimbangkan kasus

tersebut dapat dimanipulasi menjadi bentuk

ekstrim,

diagram,

aljabar lain yang lebih sederhana sehingga

menebak dengan cerdas dan mengetesnya,

proses penyelesaian soal tersebut akan lebih

memperhitungkan

mudah.

pandang

lain,

membuat

gambar/
semua

kemungkinan,

digunakan

siswa

permasalahan

Analisa

untuk

matematika

terhadap

kesamaan

mengorganisasi data, dan bernalar logis. Dari

unsur/pola merupakan kunci dari strategi ini.

kesepuluh strategi ini, terdapat ciri- ciri

Dalam strategi tersebut siswa tidak hanya

khusus

mudah

mengerjakan soal dengan cara yang formal

ataupun

atau pada umumnya digunakan. Namun bisa

soal

dikerjakan

seperti

dengan

apa
salah

yang
satu

kombinasi dari strategi yang ada.

dengan mengubah dan melihat soal tersebut

Strategi yang sering di gunakan siswa

dari sudut pandang lain. Pada tulisan ini

adalah menerka lalu menguji kembali.

pembahasan dibatasi mengenai mencari nilai

Terkadang ada beberapa soal yang bisa

x pada suatu persamaan. Hal ini berdasarkan

dikerjakan

contoh soal yang di temui pada soal

oleh

siswa

tanpa

harus

mengerjakannya dengan menggunakan suatu

Olimpiade

rumus tertentu dan menghasilkan proses

tingkat

perhitungan yang cukup rumit. Dengan

Nasional yang menggunakan variable x.

menggunakan strategi menerka lalu menguji

Matematika

Kabupaten,

Nasional

Provinsi

pada

maupun

Berdasarkan uraian di atas, penulis

kembali tersebut akan lebih mempermudah

tertarik

siswa untuk menyelesaian soal dengan cara

kombinasi

yang sederhana dengan menerka jawaban

menyelesaikan

yang kira-kira merupakan jawaban dari

Olimpiade Sains Nasional Matematika SMA,

permasalahan tersebut. Namun dalam hal ini

dalam tulisan ini akan dibahas mengenai

menerka yang dimaksud tidak menerka

kombinasi strategi menerka lalu menguji

secara asal namun didasarkan atas suatu

kembali dan melihat dari sudut pandang lain.

faktor. Selain strategi menerka lalu menguji

Selain itu, penulis juga akan membahas

kembali adapula strategi pemecahan masalah

mengenai

dengan melihat dari sudut pandang lain

berdasarkan pada langkah-langkah Polya

untuk

membahas

strategi

penyelesaian

masalah

penerapan

mengenai

aljabar

strategi

dalam
pada

tersebut

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 65

ISSN 2614-0357
untuk penyelesaian masalah aljabar pada

menguji validitas dan keefektifan produk

Olimpiade Sains Nasional Matematika SMA.

tersebut dalam penerapannya.

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
mengetahui

bagaimana

Untuk mendapatkan permasalahan

penggunaan

yang diangkat pada penelitian ini, penulis

kombinasi kombinasi strategi menerka lalu

melakukan survey dengan melihat dan

menguji kembali dan melihat dari sudut

mengumpulkan referensi soal matematika

pandang

non rutin pada Olimpiade SMA yang

lain

permasalahan

untuk
terkait

menyelesaikan
aljabar

dalam

diselenggarakan

baik

pada

tingkat

Olimpiade Sains Nasional Matematika SMA

Kabupaten, tingkat Provinsi maupun tingkat

dan

Nasional. Dan diperoleh hasil soal pada

penerapannya

berdasarkan

langkah

Polya.

ranah aljabar dikeluarkan paling sedikit satu

METODE PENELITIAN

soal

pada

setiap

tahunnya.

Dengan

Penelitian ini merupakan penelitian

pertimbangan tersebut penulis melakukan

teoritis yang menggunakan metode research

analisis bagaimana cara mengerjakan soal

and development berbasis kajian teori.

pada ranah aljabar dengan cara yang mudah

Sugiyono (2009: 297) menyampaikan bahwa

dan efektif sehingga siswa lebih mudah

Research and Development adalah metode

untuk mengerjakan soal tersebut tanpa perlu

penelitian

untuk

menggunakan rumus umum dimana rumus

menghasilkan produk tertentu, dan menguji

umum tersebut berisi tentang perhitungan

keefektifan

atau penjabaran yang cukup panjang. Oleh

yang

digunakan

metode

tersebut.

Sementara

dalam bidang pendidikan Borg and Gall

karena

(1985)

menggunakan

dalam

menyatakan

Sugiyono

bahwa,

(2009:

penelitian

4)

itu

penulis
penelitian

memilih

untuk

research

and

dan

development sebab dalam penelitian ini

and

penulis mencoba untuk mengembangkan

pengembangan

(Research

Development/R&D),

merupakan

metode

cara penyelesaian soal dengan strategi yang

penelitian

digunakan

untuk

lebih efektif namun tidak mengurangi makna

mengembangkan atau memvalidasi produk-

dalam soal yang disajikan. Sehingga akan

produk yang digunakan dalam pendidikan

menambah wawasan bagi siswa bahwa

dan pembelajaran. Dari kedua pendapat ahli

dalam menyelesaikan suatu soal tidak melulu

tersebut maka dapat ditarik kesimpulan

menggunakan rumus umum namun juga bisa

bahwa Research and Development adalah

menggunakan strategi lain yang lebih efektif.

metode

yang

penelitian

bertujuan

untuk

menghasilkan produk-produk tertentu serta

Pada
melakukan

tahap

perencanaan

perencanaan

yakni

penulis
dengan

mengumpulkan soal-soal olimpiade SMA
66 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018

ISSN 2614-0357
baik tingkat Kabupaten, tingkat Provinsi

maupun

maupun tingkat Nasional pada ranah aljabar.

merupakan soal yang termasuk ke dalam

Pada penelitian ini penulis memilih tipe soal

ranah aljabar. Soal – soal matematika bertipe

mengenai mencari nilai x pada suatu

mencari nilai x pada suatu persamaan

persamaan baik persamaan kuadrat maupun

merupakan soal non rutin yang mendorong

persamaan

siswa berpikir logis dan melatih siswa untuk

berderajat

tinggi.

Setelah

soal

yang

dilakukan pengumpulan soal, selanjutnya

memecahkan

penulis

mempertimbangkan

melakukan

analisis

untuk

berderajat

tinggi

masalah
strategi

dengan
mana

yang

menyelesaikan soal tersebut menggunakan

sesuai dengan karakteristik soal tersebut.

kombinasi strategi melihat dar sudut pandang

Selain itu soal non rutin tentang mencari

lain dan menerka lalu menguji kembali.

nilai x dalam suatu persamaan ini membuat

Dalam

siswa

pelaksanaannya

menggunakan

langkah

penulis
polya

juga

lebih

memahami

konsep

soal.

dalam

Biasanya soal dengan tipe tersebut disajikan

menganalisis permasalahan matematika yang

dalam bentuk sutau persamaan dimana

disajikan dengan tujuan agar analisis yang

maksud dari soal tersebut siswa diminta

dilakukan lebih terstruktur dan mudah

untuk mencari nilai x atau himpunan dari

dipahami.

nilai x jika nilai x nya lebih dari satu.

Pada pelaksanaanya penulis mencoba

Soal

Olimpiade

Sains

Nasional

untuk menyelesaikan suatu soal pada ranah

Matematika SMA terkait dengan mencari

aljabar tentang mencari nilai x pada suatu

nilai x dalam suatu persamaan , tidak selalu

persamaan dengan menggunakan kombinasi

muncul dalam setiap tingkatan seleksi dan

strategi melihat dari sudut pandang lain dan

setiap tahun penyelenggaraan. Soal tipe

menerka lalu menguji kembali. Hasilnya soal

tersebut mungkin hanya dimunculkan pada

pada ranah aljabar tentang mencari nilai x

seleksi tingkat kabupaten/kota saja, adapula

pada suatu persamaan dapat diselesaikan

yang dimunculkan

dengan menggunakan kombinasi dua strategi

provinsi maupun tingkat nasional saja.

tersebut. Sebab pada soal dapat dikerjakan

Adapun soal yang terkait mencari nilai x

dengan manipulasi bentuk aljabar yang

dalam suatu persamaan ini tidak bnayak

terkandung didalam strategi melihat dari

dimunculkan dalam bentuk pilihan ganda

sudut pandang lain.

namun lebih cenderung dalam bentuk essay.

hanya

pada

tingkat

Menurut analisa penulis, soal terkait mencari
HASIL DAN PEMBAHASAN

nilai x dari suatu persamaan muncul merata

Soal tentang mencari nilai x dalam

diberbagai tingkat seleksi baik seleksi tingkat

suatu persamaan baik persamaan kuadrat

kabupaten maupun seleksi tingkat provinsi

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 67

ISSN 2614-0357
dan bahkan soal tipe ini pernah menjadi
salah satu soal tingkat internasional pada

dari persamaan kuadrat yaitu a

+

+

= 0. Dengan a,b,c merupakan koefisien

tahun 1992. Untuk dapat menyelesaikan soal

dan x adalah variabel dari persamaan

bertipe mencari nilai x dari suatu persamaan,

tersebut. Jika kita faktorkan maka akan

kita dapat mengkombinasikan antara 2

didapat bentuk (ax +

strategi yaitu strategi melihat dari sudut

pemfaktoran tersebut dapat dilihat bahwa

pandang lain dan strategi menerka lalu

nilai c didapat dari hasil perkalian dari 2

menguji kembali.

bilangan yang merupakan salah satu dari

1.

STRATEGI

MENERKA

LALU

)( +

). Dari

faktor c. Misal sebagai contoh kita memiliki

MENGUJI KEMBALI

persamaan

Strategi menerka lalu menguji kembali

tersebut difaktorkan maka akan didapatkan

+ 2 − 3 = 0. Jika persamaan

merupakan

salah

satu

strategi

yang

hasil (x + 3) (x – 1). Dari pemfaktoran

digunakan

untuk

menyelesaikan

soal

tersebut jika bilangan 3 kita kalikan dengan 1

matematika. Dalam strategi ini tidak terlepas

akan dihasilkan bilangan 3 yang sesuai

dengan

untuk

dengan konstanta yang ada pada persamaan

memperkirakan tebakan kita supaya sesuai

awal, selain itu dari perkalian tersebut akan

dengan persyaratan dalam soal. Akan tetapi,

didapatkan hasil bahwa koefisien dari a dan

perlu dibedakan antara asal menerka dengan

b sesuai dengan persamaan yang dimiliki

menerka dengan pertimbangan. Jika hanya

sebelumnya.. Alasan pemilihan bilangan 1

sekedar menerka maka akan membutuhkan

dan 3 karena bilangan tersebut merupakan

banyak sekali pengetesan sehingga tidak

faktor dari 3. Oleh karena pertimbangan

efektif. Oleh sebab itu strategi ini kita

tersebut penulis memilih menerka konstanta

gunakan

mempertimbangkan

dan faktor dari konstanta tersebut sebagai

intelegensi dalam menerka sehingga lebih

acuan untuk menerka nilai x. Karena jika

efektif dan tidak berkali – kali melakukan

misal kita memilih bilangan yang bukan

pengetesan. Hubungannya dengan soal yang

merupakan faktor dari 3 yakni (x – 6) dan

memiliki tipe mencari nilai x dari suatu

( + ). Memang benar jika kedua bilangan

kemampuan

dengan

kita

persamaan, strategi ini dapat digunakan
untuk menyelesaikan soal tersebut. Langkah
awal yang dilakukan yakni dengan melihat
konstanta yang ada di suatu persamaan.
Setelah itu kita menerka bilangan berapa
yang menjadi faktor dari konstanta tersebut.
Seperti yang kita tahu bahwa rumus umum

tersebut

dikalikan

akan

menghasilkan

bilangan 3, namun masalah lain yang muncul
adalah jika dilakukan perkalian maka hasil
kali dari kali dari pemfaktoran tersebut tidak
menghasilkan koefisien b yang sama dengan
persamaan yang dimiliki sebelumnya. Hal

68 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018

ISSN 2614-0357
tersebut

juga

berlaku

pada

persamaan

b. Jika

berderajat tinggi, namun sebelumnya dapat

= | 2x-8 | maka nilai x yang tepat

adalah ...

dilakukan penyederhanaan bentuk menjadi (Olimpiade Sains Nasional Tingkat
persamaan

kuadrat

untuk

menerapkan

Kabupaten 2004)

konsep tersebut. Langkah berikutnya yang

Untuk menyelesaikan soal ini dengan

dilakukan yakni dengan mengetes bilangan

strategi menerka lalu menguji kembali.

yang kita tebak menjadi salah satu faktor

Langkah yang dilakukan yakni sama seperti

konstanta tersebut , jika jawabannya benar

pada langkah untuk menyelesaikan soal

maka faktor tersebut merupakan salah satu

sebelumnya. Coba perhatikan bentuk | 2x-8 |

nilai x yang memenuhi.

jika dilihat dari bentuk tersebut kita dapat

a. Himpunan semua nilai x yang memenuhi

simpulkan bahwa konstanta nya adalah 8.

(

−1) +(

(Olimpiade

− 2) = 1

Sains

Tahun 2010).

Dari pernyataan tersebut maka dapat kita

Tingkat

Provinsi

terka faktor dari 8 adalah ±1 , ± 2 , ± 4 , dan
±8. Selanjutnya langkah yang dilakukan

Soal ini bisa kita selesaikan dengan

yakni menguji kembali apakah faktor yang

strategi menerka lalu menguji kembali .

kita terka sebelumnya merupakan nilai x

Langkah awal yang dilakukan yakni dengan

yang memenuhi persamaan tersebut.

melihat bentuk ( − 1 ) + (

c. Tentukan semua nilai x yang memenuhi

− 2) . Dari

bentuk tersebut kita bisa melihat konstanta

pada persamaan tersebut adalah 1 pada
bentuk ( − 1 )

(

dan 2 pada bentuk

− 2) . Kemudian setelah mengetahui

konstanta yang ada pada persamaan tersebut,

langkah yang dilakukan adalah menerka
faktor dari konstanta. Oleh sebab itu kita
dapat menerka bahwa ± 1 dan ± 1 , ± 2
merupakan

faktor

dari

masing-masing

konstanta yang ada. Selanjutnya langkah
yang dilakukan yakni menguji kembali
apakah faktor yang kita terka sebelumnya
merupakan

nilai

persamaan tersebut.

x

yang

memenuhi

persamaan

+ 3x =

(Olimpiade Sains Nasional Matematika)
Dari

persamaan

tersebut

bisa

dilihat

konstantanya adalah 8. Kemudian langkah
selanjutnya adalah menganalisis faktor dari 8
yakni ±1 , ±2 , ±4, ±8. Kemudian faktor
tersebut diujikan kembali pada persamaan
yang didapat. Jika didapatkan hasil yang
sama maka bilangan tersebut merupakan
nilai x yang tepat.
2.

STRATEGI

MELIHAT

DARI

SUDUT PANDANG LAIN
Strategi melihat dari sudut pandang lain
dapat digunakan untuk menyelesaikan soal
mencari nilai x dari suatu persamaan. Dalam

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 69

ISSN 2614-0357
soal – soal non rutin soal yang memiliki tipe

b ). Misalkan untuk mencari nilai x pada soal

mencari nilai x dari suatu persamaan

berikut ini :

disajikan dengan persamaan kuadrat maupun

a. Himpunan

berderajat tinggi. Bukan suatu masalah
apabila

soal

tersebut

memuat

suatu

persamaan kuadrat, namun yang menjadi
masalah

adalah

disajikan

jika

persamaan

merupakan

soal

memenuhi (

(Olimpiade

semua

x

yang

− 1 ) + ( − 2) = 1

Sains

Tahun 2010).

nilai
Tingkat

Provinsi

yang

Soal tersebut dapat diselesaikan dengan

persamaan

menggunakan strategi melihat dari sudut

berderajat tinggi tentu akan membuat siswa

pandang

merasa kesulitan dalam melakukan operasi

persamaan kuadrat dan persamaan berderajat

pengurangan atau penjumlahan sebab setelah

tiga. Biasanya siswa akan menguraikan

dilakukan penguraian akan dihasilkan angka

kedua

yang cukup panjang yang memerlukan

menjumlahkannya.

ketelitian

memakan waktu yang lama sebab diperlukan

agar

tidak

salah

dalam

menghitungnya.
pandang

lain

digunakan

untuk

menyelesaikan soal yang memiliki tipe
mencari nilai x dari suatu persamaan yakni
dengan

menganalisa

apakah

persamaan

tersebut dapat diubah menjadi bentuk lain
atau dengan kata lain mencari ekuivalensi
dari suatu bentuk. Seperti yang kita tahu


dengan

persamaan

memanipulasi

tersebut

Cara

tersebut

dan
akan

ketelitian karena dari hasil penguraian

Oleh karena itu strategi melihat dari
sudut

lain

merupakan rumus yang kita kenal

dengan rumus selisih kuadrat dimana rumus
tersebut memiliki bentuk lain yaitu (a – b ) (
a + b ). Sehingga jika kita menemukan soal

tersebut akan dihasilkan suatu persamaan
yang panjang dan memiliki variabel dengan
pangkat yang berbeda – beda.
Sehingga untuk mempersingkat cara
mengerjakan maka

bentuk (

−1)

+

( − 2) = 1 bisa kita ubah menjadi bentuk

( − 1 ) = 1 − ( − 2) . Dan bentuk

( − 1 ) bisa kita ubah menjadi bentuk (( x

– 1 )( − 1 ) ). Sehingga dengan begitu dari
persamaan awal berubah menjadi persamaan
baru dimana persamaan yang baru hanya
memuat variabel yang berderajat tertinggi 2.

yang merupakan suatu persamaan kuadrat
dengan bentuk



dapat kita manipulasi

b. Jika

= | 2x-8 | maka nilai x yang tepat

menjadi bentuk (a – b ) ( a + b ). Begitu pula

adalah ...

jika kita menemukan persamaan berderajat

(Olimpiade Sains Nasional Tingkat

tinggi

seperti

misal

(



dimanipulasi menjadi bentuk (

)



,

bisa

Kabupaten 2004)

) (a–

70 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018

ISSN 2614-0357
Begitu juga dengan soal nomor dua
memiliki karakteristik yang sama dengan

=

2 +3

bisa

diselesaikan

dengan

strategi

melihat dari sudut pandang lain. Agar tidak

menjadi bentuk lain yakni (

=

contoh soal nomor satu. Soal nomor dua ini
juga

−2

8

-

). (

+ 3 ). Selanjutnya

dilakukan pemfaktoran seperti persamaan
kuadrat dengan memisalkan

+3 = .

kesulitan dalam mengerjakannya kita bisa
memanipulasi bentuk mutlak tersebut ke

Strategi

3.Kombinasi

Menerka

lalu

bentuk lain yang lebih sederhana dan mudah

Menguji Kembali dan Strategi Melihat

untuk dikerjakan atau dengan kata lain

Sudut

mencari ekuivalensi bentuk dari mutlak. Dari

Penyelesaian Masalah Matematika Non

soal tersebut maka bentuk dari | 2x-8 | dapat

Rutin Bertipe Mencari Nilai x dari

diubah menjadi bentuk

Suatu Persamaan.

(2 − 8 ) . Dengan

memanipulasi soal tersebut ke bentuk lain

Dalam

Pandang

Lain

menyelesaikan

suatu

dalam

masalah

tanpa mengubah maksud soal maka sama

matematika telah disajikan sepuluh macam

saja kita mengerjakan soal tersebut dengan

strategi

cara melihat dari sudut pandang lain yang

menyelesaikan permasalahan matematika,

lebih memudahkan kita untuk menyelesaikan

sehingga kita dapat memilih suatu strategi

masalah. Sehingga bisa dikatakan dengan

untuk menyelesaikan masalah namun kita

menggunakan strategi tersebut lebih efisien

juga dapat mengkombinasikan lebih dari satu

dan efektif dalam mengerjakan soal tipe

strategi untuk menyelesaikan suatu masalah

tersebut.

matematika. Penggunaan lebih dari satu

c. Tentukan semua nilai x yang memenuhi

strategi

persamaan

(Olimpiade Sains Nasional Matematika)
Dalam soal ini juga bisa kita lakukan
manipulasi dengan menggunakan strategi
melihat dari sudut pandang lain. Langkah
pertama yang dilakukan adalah dengan

menjadi bentuk

2

+ 3x =

2 +3

8

1

ditawarkan

diharapkan

untuk

mempermudah

penyelesaian permasalahan yang diberikan

+ 3x =

mengubah bentuk

yang

=

2 +3

8
2+3 −2

−2

yang

merupakan ekuivalensi bentuk. Kemudian
langkah selanjutnya mengubah bentuk

1
2 +3

sehingga proses yang dilakukan lebih efisien.
Oleh

karena

itu

perencanaan

dalam

menyelesaikan suatu masalah perlu dibuat.
Perencanaan dikatakan sebagai proyeksi apa
yang diperlukan. Yang diproyeksikan bisa
berbentuk

ide

atas

gagasan

setelah

melakukan verifikasi yaitu mana ide yang
diperlukan

dan

mana

yang

tidak.

Perencanaan dalam maksud lain adanya
tujuan yang ingin dicapainya, artinya tidak

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 71

ISSN 2614-0357
ada

perencanaan

tanpa

dari

baru. Untuk menjawab permasalahan atau

perencanaan itu. Ketika kita mempunyai

persoalan operasi mencari nilai x pada suatu

masalah,

persamaan,

misalnya

tujuan

soal

himpunan

langkah

selanjutnya

dapat

penyelesaian dari suatu persamaan kuadrat

dikerjakan menggunakan langkah Polya,

untuk mencari faktor-faktornya, maka kita

agar pengerjaannya dapat terarah dan lebih

sudah ada pada rencana ke arah itu, dengan

terorganisir dengan baik. Karena telah

menuliskan proses pemecahan masalah yang

diketahui langkah pengerjaan dengan polya

sistematis

terdapat empat langkah pengerjaan, yaitu:

dan

mempunyai

langkah-

langkahnya.

memahami

Penyelesaian

menyusun

rencana

olimpiade

penyelesaian,

matematika untuk mencari nilai x pada suatu

penyelesaian,

persamaan, dapat digunakan kombinasi dua

Menggunakan langkah Polya bertujuan agar

strategi pemecahan masalah yang tepat dan

pengerjaan dapat terorganisasi dengan baik

efektif, yaitu dengan strategi menerka lalu

dan kita lebih memahami persoalan yang

menguji kembali dan strategi melihat dari

ditanyakan

sudut pandang lain. Langkah pertama yang

Penerapan Masalah

dilakukan

(OSP MATEMATIKA TAHUN 2010)

adalah

konstanta
Setelah

yang
itu

soal-soal

masalah,

dengan

ada

dalam

menganalisis

menentukan
persamaan.
faktor

( −1) +(

konstanta tersebut dengan menebak bilangan
Langkah selanjutnya yakni dengan menguji
kembali faktor yang di terka apakah benar
merupakan

nilai

x

yang

dari sudut pandang lain pada soal yang ada

memeriksa

kembali.

− 2) = 1

a. Memahami masalah

Diketahui


Terdapat

bentuk

persamaan

sebagai

berikut ( − 1 ) + ( − 2) = 1

memenuhi

persamaan tersebut. Untuk strategi melihat

dan

rencana

1. Himpunan semua nilai x yang memenuhi

dari

yang merupakan faktor dari konstanta.

melaksankan

Ditanya


Tentukan

nilai

x

yang

memenuhi

dengan melihat apakah soal tersebut dapat

persamaan tersebut

diubah ke bentuk yang lain sehingga menjadi

b. Menyusun suatu strategi

lebih sederhana dan lebih mudah untuk

Untuk menyelesaikan masalah tersebut akan

diselesaikan atau dengan kata lain mencari

digunakan 2 strategi, yaitu :

ekuivalensi

1). Menerka lalu menguji kembali

dari

suatu

bentuk.

Setelah

dilakukan strategi melihat sudut pandang lain

2). Melihat dari sudut pandang lain

akan didapatkan hasil pengerjaan yang lebih
sederhana dalam bentuk suatu persamaan
72 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018

ISSN 2614-0357
Akan

dilakukan

penyelesaian

masalah

matematika tersebut dengan menggunakan
strategi yang dipilih sebagai berikut :

1. Dari bentuk (

− 2) =

kita simpulkan

−1)

konstantanya adalah 1 dimana faktor dari
1 yakni ±1. Selanjutnya dari bentuk
( − 2)

kita

simpulkan

− 2) = 1

( −1) =1-(

− 2)

( − 1 ) = (1 – ( x – 2)) (1+ ( x – 2 ))

1). Menerka lalu Menguji Kembali
Dari persamaan ( − 1 ) + (

( −1) +(

bahwa

( −1) =(-x+3)(x–1)

( − 1 ) – ( - x +3 ) ( x – 1 ) = 0

( x – 1 ) (( ( − 1 ) + (x – 3 )) = 0
(x–1)(

(x–1)(

−2 +1+


−2)=0

−3)=0

( x – 1 ) ( x – 2 ) ( x + 1) = 0
Maka diperoleh nilai x yakni :

konstantanya adalah 2 dimana faktor dari

( x – 1) = 0 sehingga x = 1

2 yakni ±1 dan ± 2. Selanjutnya proses

( x – 2 ) = 0 sehingga x = 2

yang dilakukan adalah dengan menguji

( x + 1) = 0 sehingga x = -1

kembali apakah bilangan yang kita terka

maka nilai x yang memenuhi adalah 1 , - 1

sebagi faktor dari konstanta merupakan

dan 2

nilai

x

yang

memenuhi

persamaan

tersebut. Proses menguji kembali dapat

3).Meneliti lagi pekerjaan yang telah

dilihat dalam uraian pada strategi melihat

dilakukan

dari sudut pandang lain.

Hasil yang telah diperoleh akan diteliti
kembali dengan menguraikan soal yang

2). Melihat sudut pandang lain

memiliki bentuk: x2 - y2 = (x + y) (x – y )

Ingat bahwa suatu persamaan baik kuadrat

dan ( − ) = (x – y ) ( − ) .

dan berderajat tinggi dapat diubah ke
bentuk lain sebagai berikut :
2

2

x –y

( − )

= (x + y) (x – y)
= (x – y ) (

− )

Melihat sudut pandang lain dari soal

(

−1)

+ (

− 2)

= 1

dengan cara

menguraikan persamaan tersebut menjadi
bentuk pemfaktoran x2 – y2 = (x + y) (x –

y) yakni sebagai berikut :

Kemudian dilakukan penjabaran (
1) + (



− 2) = 1 sehingga diperoleh

penjabaran sebagai berikut :
Cara 1 :

( −1) +(


Dari

− 2) = 1

bentuk

( −1)

kita

menentukan bahwa konstantanya adalah
1. Kemudian dari hasil tersebut kita
menerka bahwa faktor 1 adalah ±1.

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 73

ISSN 2614-0357


Dari

bentuk

(

− 2)

kita

Ditanya

menentukan bahwa konstantanya adalah

 Tentukan nilai x yang memenuhi

2. Kemudian dari hasil tersebut kita

persamaan tersebut

menerka bahwa faktor 2 adalah ±1 dan
±2.
Selanjutnya pada proses menguji kembali
dapat dilihat dari uraian pada strategi
melihat dari sudut pandang lain.
Cara 2 :
( − 1 ) + ( − 2) = 1
( − 1 ) = 1 - ( − 2)

( − 1 ) = (1 – ( x – 2)) (1+ ( x - 2 ))
( −1) =(-x+3)(x–1)

( − 1 ) – ( - x +3 ) ( x – 1 ) = 0

( x – 1 ) ( ( ( − 1 ) + (x – 3 ) = 0
(x–1)(

(x–1)(

−2 +1+ −3)=0



−2)=0

( x – 1 ) ( x – 2 ) ( x + 1) = 0
Maka diperoleh nilai x yakni :
( x – 1) = 0 sehingga x = 1
( x – 2 ) = 0 sehingga x = 2
( x + 1) = 0 sehingga x = -1
maka nilai x yang memenuhi adalah 1 , - 1
dan 2

Menyusun suatu strategi

Untuk menyelesaikan masalah trsebut
akan digunakan 2 strategi, yaitu :
1). Menerka lalu menguji kembali
2). Melihat dari sudut pandang lain
Akan dilakukan penyelesaian masalah
matematika

tersebut

dengan

menggunakan strategi yang dipilih
sebagai berikut :
1). Menerka lalu Menguji Kembali

= | 2x-8 |. Dari bentuk

Dari persamaan

| 2x-8 | kita simpulkan konstantanya
adalah 8 dimana faktor dari 8 yakni ±1,
±2, ±4 dan ±8. Selanjutnya proses yang
dilakukan adalah dengan menguji kembali
apakah bilangan yang kita terka sebagai
faktor dari konstanta merupakan nilai x
yang

memenuhi

persamaan

tersebut.

Proses menguji kembali dapat dilihat
dalam uraian pada strategi melihat dari

(OSK MATEMATIKA TAHUN 2004)
2.

b.

Jika

= | 2x-8 | maka nilai x

yang tepat adalah
a. Memahami masalah

sudut pandang lain.
2). Melihat dari sudut pandang lain.
Memperhatikan persoalan diatas, dengan
menggunakan nalar yang tepat untuk
memanipulasi persamaan tersebut dengan

Diketahui

menggunakan sifat nilai mutlak yakni

berikut

| a | = √

 Terdapat bentuk persamaan sebagai
= | 2x-8 |

dan menggunakan selisih

kuadrat x2 – y2 = (x + y) (x – y)

74 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018

ISSN 2614-0357
Dilakukan pengerjaan soal dengan melihat

Selanjutnya pada proses menguji kembali

dari

dapat dilihat dari uraian pada strategi

sudut

pandang

lain

dengan

melakukan penjabaran persamaan tersebut

melihat dari sudut pandang lain.

dengan menggunakan sifat nilai mutlak

Cara 2

dan rumus selisih kuadrat :

= | 2x-8 |

= | 2x-8 |

(

(

(

(

= (2 − 8 )

(

) = ( (2 − 8 ) )
) = (2 − 8 )
+ 2x – 8 ) (

– 2x + 8) = 0

( − 2 )( x + 4 ) (

– 2x + 8) = 0

) = ( (2 − 8 ) )

(

) = (2 − 8 )

(

+ 2x – 8 ) (

(

) - (2 − 8 ) = 0

= (2 − 8 )

) - (2 − 8 ) = 0

– 2x + 8) = 0

( − 2 )( x + 4 ) (

– 2x + 8) = 0

Pada persamaan ( 2 + 2x – 8 ) = 0

Pada persamaan ( 2 + 2x – 8 ) = 0

( x – 2 ) = 0 maka x = 2

( x – 2 ) = 0 maka x = 2

( x + 4 ) = 0 maka x = - 4

( x + 4 ) = 0 maka x = - 4

pada persamaan (

pada persamaan (

x

– 2x + 8) = 0

±√

=
=

(

=

±√

)± (

.

)

. .

(irasional)

x

– 2x + 8) = 0

±√

=
=

(

=

±√

)± (

.

)

. .

(irasional)

Maka x yang memenuhi adalah 2 dan – 4
(Olimpiade Sains Nasional Matematika)

Maka nilai x yang memenuhi adalah 2 dan -4
3). Meneliti kembali pekerjaan yang
dilakukan.
Cara 1 :


= | 2x-8 |
Dari bentuk | 2x-8 | kita menentukan

3. Tentukan semua nilai X yang memenuhi
persamaan

a. Memahami masalah
Diketahui


bahwa konstantanya adalah 8. Kemudian
dari hasil tersebut kita menerka bahwa
faktor 8 adalah ±1, ±2, ±4 dan ±8.

+ 3x =

Terdapat bentuk persamaan
sebagai berikut

+ 3x =

Ditanya


Tentukan nilai x yang memenuhi
persamaan tersebut

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 75

ISSN 2614-0357
b. Menyusun suatu strategi

(

Untuk menyelesaikan masalah trsebut akan
digunakan 2 strategi, yaitu :

penyelesaian

masalah

matematika tersebut dengan menggunakan
strategi yang dipilih sebagai berikut :
. Dari

+ 3x =

8 = ( − 4)( + 2)

−2 −

Oleh karena itu diperoleh
(

+ 3 − 4)(

+ 3 + 2)= 0

(x + 4)(x – 1 )(x +2) (x+1) = 0

1). Menerka lalu Menguji Kembali
Dari persamaan

−2 −8=0

Kemudian difaktorkan menjadi

2). Melihat dari sudut pandang lain
dilakukan

+3 )−8 =0

maka persamaannya

+3 )=

berubah menjadi

1). Menerka lalu menguji kembali
Akan

Misal (

+3 ) −2(

Jadi nilai x yang diperoleh yakni
(x + 4) = 0

x=-4

(x – 1 ) = 0

x=1

konstantanya adalah 8 dimana faktor dari 8

(x +2 ) = 0

x=-2

yakni ±1, ±2, ±4 dan ±8. Selanjutnya proses

( x + 1) = 0

x=-1

yang dilakukan adalah dengan menguji

Dari uraian diatas maka diperoleh nilai x

kembali apakah bilangan yang kita terka

yang memenuhi adalah 1 , - 1 , -2 , -4.

sebagi faktor dari konstanta merupakan nilai

3). Meneliti pekerjaan yang sudah

tersebut

bentuk

kita

simpulkan

x yang memenuhi persamaan tersebut.
Proses menguji kembali dapat dilihat dalam

dilakukan
Cara 1 :

uraian pada strategi melihat dari sudut
2). Melihat sudut pandang lain
Melihat sudut pandang lain dari soal
8
2 +3 −2 dengan

persamaan

cara

8

2 +3

−2

2

+ 3x

menguraikan

dari hasil tersebut kita menerka bahwa
faktor 8 adalah ±1, ±2, ±4 dan ±8.
Selanjutnya pada proses menguji kembali

pemfaktoran persamaan kuadrat sebagai

dapat dilihat dari uraian pada strategi

berikut

melihat dari sudut pandang lain.
8
2 +3 −2

+ 3x =

1

2 +3

(

1=

(

=

menjadi

bahwa konstantanya adalah 8. Kemudian

bentuk

2

tersebut

+ 3x =

 Dari bentuk tersebut kita menentukan

pandang lain.

=

2

2 +3

=
)

8

Cara 2:
2

−2

- ). (


(

+3 )

+3 )

+ 3x =

1

2 +3

(

=

2 +3

=

8

2 +3

8

−2

−2

- ). (

+3 )

76 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018

ISSN 2614-0357
1=
(

(

)



+3 ) −2(

Misal (

(

+3 )=

berubah menjadi

suatu bentuk menjadi bentuk lain yang

+3 )

maka persamaannya

−2 −8=0
−2 −

Oleh karena itu diperoleh
(

+ 3 − 4)(

x=1

(x +2 ) = 0

x=-2

( x + 1) = 0

x=-1

persamaan

menerka

tersebut,

faktor

pada

konstanta yang ada dalam persamaan.

Baik

faktor

dari

konstanta,

persamaan

persamaan

derajat

kuadrat

maupun

tinggi.

Sehingga

sangat efektif jika digunakan strategi
melihat dari sudut pandang lain dan
menerka lalu menguji kembali. Jika

Dari kajian ini, terdapat beberapa hal yang
dapat disimpulkan :
Dari hasil analisis contoh soal olimpiade
yang telah dikerjakan, soal tersebut telah
mengarah kepada aplikasi soal dari
aljabar tentang mencari nilai x pada
suatu persamaan. Ketiga contoh soal
dapat dengan mudah jika

dikerjakan dengan menggunakan strategi
melihat dari sudut pandang lain dan
Penerapan

kemudian

pada

bentuk aljabar dalam bentuk persamaan.

KESIMPULAN

menerka

kembali

2. Dari ketiga soal tersebut mewakili

yang memenuhi adalah 1 , - 1 , -2 , -4.

tersebut

menguji

kembali faktor tersebut.

Dari uraian diatas maka diperoleh nilai x

1.

lalu

langkah selanjutnya adalah menguji

Jadi nilai x yang diperoleh yakni
(x – 1 )= 0

konstanta

merupakan

(x + 4)(x – 1 )(x +2) (x+1) = 0

x=-4

menerka

Setelah diterka faktor berapa saja yang

+ 3 + 2)= 0

(x + 4) = 0

dari soal tersebut. Kemudian penerapan
diterapkan dengan cara menentukan

Kemudian difaktorkan menjadi
8 = ( − 4)( + 2)

lebih sederhana tanpa mengurangi arti

+3 )−8=0

lalu

menguji

langkah

melihat

kembali.
sudut

pandang lain dimulai dengan melakukan
manipulasi aljabar dengan merubah

hanya diselesaikan dengan rumus umum
akan memakan waktu yang cukup lama
melihat rumitnya bentuk persamaan
yang ada. Oleh karena itu digunakan
kedua strategi tersebut agar persamaan
tersebut diubah menjadi persamaan yang
lain

sehingga

akan

menghasilkan

pengerjaan yang tidak rumit dan mudah
untuk diselesaikan.
REFERENSI
[1] Kurniawan dan Suryadi. (2007). Siap
Juara Olimpiade Matematika SMP.
Jakarta:Erlangga

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 77

ISSN 2614-0357
[2] Hadiansyah,D., Sudayana, R.
Sukandar,S.

(2016).

Kemampuan

Perbandingan

Proses

Masalah

dan

Pemecahan

Matematis

Antara

Implementasi Strategi Konflik Kognitif
Dengan Model Pembelajaran Discovery
Learning.

Jakarta:

Jurnal

Riset

Pendidikan. Vol. 2, No. 2:119-128.
[3]

Hamzah,A & Muhlisrarini.(2014).
Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.

[4] Yusuf, H.,ed. (2014). Matematika:
Strategi

Pemecahan

Masalah.

Yogyakarta: Graha Ilmu.
[5] Mujiyati (2015). Siap Jadi Juara OSN
Matematika.Yogyakarta:Pustaka

Baru

Press.
[6]

Siswono,

T.Y.E

Pembelajaran

(2008).

Matematika

Model
Berbasis

Pengajuan dan Pemecahan Masalah
untuk
Berpikir

Meningkatkan
Kreatif.

Kemampuan

Surabaya:

Unesa

University Press.
[7] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Bisnis

(Pendekatan

Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

78 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018