REVISI PESAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJE

1

REVISI PESAN BISNIS
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Komunikasi bisnis

Di susun oleh :
Sepira Tri Handayani 153402051
Enok Tian Handayani 153402070
Ida Farida

153402072

Irma Rahmawati

153402073

Dewi Intan Pratiwi

153402089


Shinta Mario Hasibuan 153402090

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
KOTA TASIKMALAYA
2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah Subhanahu Wa Ta` ala
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaiakan makalah ini.
Makalah yang penulis susun ini berjudul Revisi pesan bisnis, penyusunan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah komunikasi
bisnis.
Dalam menjalankan suatu organisasi khususnya organisasi bisnis, pesanpesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak
terorganisasi dengan baik dikarenakan beberapa hal. Hal ini menyebabkan pesanpesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasil yang tidak sesuai
dengan apa yang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan,
dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhankebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi
pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi
komunikator.

Didasari bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada .
selaku dosen mata kuliah komunikasi bisnis yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penyusun harapkan. Penulis juga berharap agar makalah ini
dapat berguna bagi pembaca.
Tasikmalaya, 02 September 2017
Penulis

1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan Makalah..................................................................................2

1.4 Manfaat Makalah ..............................................................................2
1.5 Prosedur Makalah...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Keterampilan Merevisi Pesan............................................................4
2.1.1 Jenis-jenis Pesan Bisnis.............................................................4
2.2 Pemilihan Kata yang Tepat................................................................6
2.3 Membuat Kalimat yang Efektif.........................................................7
2.3.1 Cara Mengembangkan Paragraf.................................................8
2.3.2 Menulis Ulang Pesan..................................................................9
2.3.3 Memproduksi Pesan..................................................................10
2.3.4 Mencetak Pesan..........................................................................11
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan...........................................................................................12
3.2 Saran..................................................................................................12

2

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Balakang Masalah

Dalam menjalankan suatu organisasi khususnya organisasi bisnis,
pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan,
terkadang tidak terorganisasi dengan baik dikarenakan beberapa hal. Hal ini
menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau
hasil yang tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Dengan mengatur ideide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan
akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun
praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu
keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik
sebagai berikut: Subjek dan tujuan harus jelas, semua informasi harus
berhubungan dengan subjek dan tujuan, ide-ide harus dikelompokkan dan
disajikan dengan cara yang logis, semua informasi yang penting harus sudah
tercakup.
Revisi dalam organisasi atau perusahaan sangat diperlukan agar pesanpesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat tersebut dapat ditinjau
ulang atau disempurnakan untuk menghindari terjadinya kesalahan ketik
atau kekurangan lainnya, sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan yang
dikehendaki. Menulis pesan-pesan bisnis sangat berbeda dengan menulis
pesan-pesan yang bersifat pribadi. Dalam menulis pesan-pesan bisnis yang
baik diperlukan proses pemikiran, tenaga, dan waktu yang cukup. Akan
berbahaya apabila penyampaian pesan-pesan bisnis cenderung dilakukan

secara asal-asalan dan ceroboh, baik dari sisi substansi isi pesan maupun
format penulisannya.
Keterampilan dalam merevisi pesan-pesan bisnis sangat diperlukan
oleh para pelaku bisnis agar maksud dan tujuan yang dikehendaki bisa
sesuai dengan apa yang direncanakan. Pemilihan kata yang tepat dan

1

2

pengembangan paragraf yang efektif sangat diperlukan dalam pembuatan
revisi pesan-pesan bisnis yang efektif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana keterampilan merevisi pesan dalam komunikasi bisnis?
1.2.2 Bagaimana cara pemilihan kata yang tepat dalam merevisi pesan bisnis?
1.2.3 Bagaimana cara membuat kata yang efektif dalam merevisis pesan
bisnis?
1.3 Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1.3.1 Mengetahui keterampilan merevisi pesan bisnis
1.3.2 Mengetahui pemilihan kata yang tepat dalam revisi pesan-pesan bisnis
1.3.3 Dapat membuat kalimat yang efektif dan mengembangkan paragraph
1.4 Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna sebagai
pengembangan konsep

revisi pesan bisnis

Secara praktis makalah ini

diharapkan bermanfaat bagi bagi penulis dan pembaca agar dapat mengetahui
bagaimana cara melakukan revisi pesan bisnis serta apa saja manfaat dari
mempelajari revisi pesan bisnis
1.5 Prosedur penulisan
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode
yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan

menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data
teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi
pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai
literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik

3

analisisis malalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data
tersebut dalam konteks tema makalah.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Ketrampilan Merevisi Pesan
Menulis pesan-pesan bisnis sangatlah berbeda dan tidak semudah
menulis pesan– pesan yang bersifat pribadi seperti penulisan surat kepada
orang tua, saudara, atau teman akrab.
Maka dari itu dalam menulis surat-surat bisnis yang baik
diperlukan proses pemikiran dan tenaga dan waktu yang cukup. Akan
berbahaya apabila penyampaian pesan – pesan bisnis cenderung dilakukan
secara asal-asalan atau ceroboh, baik dalam sisi substansi isi pesan mupun

format penulisan.
Setelah tahapan perencanaan, pengorganisasian dan pembuatan
pesan-pesan bisnis dilakukan langkah selanjutnya adalah melakukan revisi
terhadap pesan-pesan bisnis. Revisi pesan merupakan tahap terakhir dalam
proses penyusunan pesan bisnis. Pada tahap ini, dilakukan kegiatan
menyunting menulis ulang pesan dan mencetak pesan. Tahap revisi itu
perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pesan yang direncanakan dan
disusun sudah bebas dari kesalahan.
Beberapa hal yang harus ditelaah ulang adalah isi maupun
pengorganisasiannya, gaya bahasa yang dipakai, susunan bahasanya serta
format penulisannya. Untuk penggunaan kata hendaknya memilih kata
yang sudah dikenal, singkat dan menghindari kata-kata yang bermakna
ganda.Revisi sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan
dan dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki
2.1.1

jenis jenis pesan bisnis
Dalam komunikasi binis terdapat jenis-jenis pesan bisnis yang
disampaikan diantaranya :


1.Pesan – pesan Bisnis Tertulis.

4

5

Proses penulisan pesan bisnis tertulis dimulai dari penulisan
draft,kemudian dilakukan penelaahan lebih lanjut dari sudut substansi
suatu

pesan

digunakan,susunan

maupun
kalimat

pengorganisasian,gaya,bahasa

yang


mekanik,format

letak

dan

tata

penulisannya.penjelasan lebih lanjut :
1) Mengedit isi dan cara pengorganisasiannya
Pada face awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama
pada pesan-pesan awal dan akhir, karena pesan – pesan

tersebut

mempunyai pengruh besar terhadap audiens. Perhatikan bahwa pembuka
surat atau memo haruslah relevan, menarik, dan memberikan reaksi pada
pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih panjang, beberapa paragraf
pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.

2) Mengedit mekanik atau teknis penulisan
Setelah melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya
penulisannya, langkah berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut
mekanik atau teknis penulisan suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup :
a. Susunan kalimat yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah
b.

kebahasaan yang ada, sehingga mudah dipahami dengan baik.
Penggunaan kapitalisasi secara tepat (perhatikan kata-kata yang harus

ditulis dengan huruf kapital).
c. Penulisan tanda baca secara benar (perhatikan penggunaan tanda baca
koma, titik, titik koma, tanda tanya, dan tanda seru).
d. Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat
dapat dipahami dengan mudah.
e. Perhatikan pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal ini
dapat menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yang telah
disampaikan.
3) Mengedit format dan layout
Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalahmengedit
format atau layout secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan
terhadap tata bahasa, ejaan, kesalahan – kesalahan tulis, dan tanda baca,
format penulisannya juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Jika format

6

penulisannya menarik, di tata rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas
yang digunakan berkualitas baik, audiens anda akan senang membacanya.
2. Pesan – pesan bisnis lisan
Sebagaimana pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara
tertulis, pesan– pesan bisnis yang disampaikan secara lisan pun
memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau pengeditan seperlunya,
sehingga suatu pesan bisnis dapat dipahami audiens dengan baik. Perlu
dilakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara lain:
1) Substansi pesan
Mengedit substansi pesan yang akan disampaikan kepada audiens
2) Pengorganisasian pesan
Mencakup 3 poin penting, yaitu:
a. Pembuka (misalnya, salam pembuka, perkenalan diri)
b. Penyampaian substansi pesan (misalnya, pengntar

pesan

dilanjutkan dengan substansi pesan.
c. Penutup (misalnya: kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi).
3) Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian pesan – pesan bisnis secara
lisan lebih menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis karena
cara penyampaiannya yang lebih santai, luwes, dan tidak monoton.
2.2 Pemlihan kata yang tepat
Pemilihan kata yang tepat adalah penggunaan kata-kata tertentu
untuk mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan
yang terkandung dalam kalimat yang disampaikan kepada orang lain
dengan mudah dapat dimengerti, maka harus menggunakan kata-kata
dengan baik.
1. Memilih kata yang sudah dikenal (familiar).
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis, gunakanlah kata-kata yang
sudah dikenal, umum dan lazim sehingga mudah dipahami oleh
audiens.Jangan menggunakan kata-kata atau istilah yang nampak hebat,
tetapi akhirnya hanya membuat audiens bingung.

7

2. Memilih kata-kata yang singkat.
Memilih kata-kata singkat yang singkat dalam penyampaian pesan
pesan bisnis juga perlu dilakukan. Kata-kata yang singkat, selain efisien
juga dapat mudah dipahami oleh audiens.Meskipun pemilihan kata yang
disingkat diperlukan, akan tetapi perlu untuk tetap memperhatikan berbagai
kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
3. Menghindari kata-kata yang bermakna ganda.
Kata-kata yang memiliki berbagai pengertian harus dihindari dalam
penyampaian pesan-pesan bisnis. Penggunaan kata-kata tersebut akan
mengakibatkan terjadinya penafsiran yang bermacam-macam.Akibat yang
terjadi adalah kemungkinan tidak tercapainya maksud penyampaian dari
pesan-pesan bisnis tersebut.
2.3 Membuat Kalimat yang Efektif
Kalimat merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada
orang lain. Kalimat dapat dibuat untuk memanggil, memarahi, menasehati,
menyuruh dan memperingatkan seseorang, juga untuk mengemukakan
pendapat dan mengemukakan sesuatu. Agar pesan yang disampaikan dapat
dengan mudah dimengerti pembaca, kalimat harus disusun secara efektif.
Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun
untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik.
Dalam menyusun suatu kalimat diperlukan tiga hal, yaitu kesatuan pikiran,
kesatuan susunan dan kelogisan. Sebagaimana diketahui bahwa setiap kalimat
paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Disamping subjek dan predikat, suatu
kalimat juga dapat dilengkapi dengan pelengkat (complements).
Secara umum, terdapat tiga jenis kalimatyaitu :
a.

Kalimat sederhana
Suatu kalima tsederhana hanya memiliki sebuahs ubjek dan sebuah
predikat. Namun tidak menutupke mungkinan suatu kalimat sederhana

b.

dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.
Contoh : andi mengirim pesanan buku ke konsumen
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak
mempunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan klausa yang

8

dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa
dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak

c.

memiliki pengertian yang utuh.
Contoh : andi membeli kertas dan kakak membeli baju
Kalimatkompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih
klausa dependen sebagai anak kalimat.
Contoh :meskipungajitidaknaik, para pegawaibekerjasebagaimanamestinya.

2.3.1 Cara mengembangkan paragraf
Secara umum ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengembangkan paragraf yaitu pendekatan induktif dan deduktif.
Pendekatan induktif dimulai dengan mengemukakan berbagai alasan
terlebih dahulu kemudian baru dibuat kesimpulan. Sedangkan, pendekatan
deduktif dimulai darik esimpulan kemudian baru diikuti denganalasanalasannya. Ada beberapa cara dalam mengembangkan suatu paragraph,
yaitu :
a.

Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraph dapat digunakan suatu ilustrasi
atau contoh yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan
umum. Pemberian contoh terhadap suatu topik bahasan yang relevan akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami. Contoh yang
diberikan dalam penyampaian bisa di berikan dari lingkungan sekitar supaya

b.

lebih mudahdicerna.
Perbandingan (persamaandanperbedaan)
Dalam mengembangkan suatu paragraph

dapat

dengan

cara

membandingkan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran
dengan pemikiran yang lain. Cara pengembangan paragraph ini memerlukan
wawasan yang luas bagi orang yang menyampaikan pesan-pesan bisnis.
Penyampai pesan-pesan bisnis yang memiliki wawasan berpikir luas tentunya
akan dapat membuat perbandingan yang berkaitan dengan persamaan maupun
c.

perbedaan terhadap suatu bahasan tertentu.
Pembahasan sebab-akibat
Dalam pengembangan suatu paragraph dengan menggunakan pembahasan
sebab-akibat harus memfokuskan perhatian pada sebab-akibat suatu masalah.

9

d.

Klasifikasi
Paragraph dapat dikembangkan dengan cara melakukan klasifikasi atau
pengelompokan ide-ide umum ke dalam ide-ide yang lebih khusus. Pola
pengembangan paragraph dengan pengelompokan ini akan mempermudah
pemahaman bagi pengirim pesan maupun penerima pesan. Selainitu, cara
pengelompokan ini juga menjadi kan suatu topik bahasan menjadi lebih

e.

terarah atau terpokus.
Pembahasan pemecahan masalah
Cara lain untuk mengembangkan paragraph adalah dengan menyajikan
masalah, kemudian menjelaskan cara pemecahan masalah masalah tersebut.
Pendekatan yang akan Anda pilih sangat tergantung pada subjek
Anda, maksud audiens dan maksud suatu pesan.

2.3.2 Menulis Ulang Pesan
Ernest Hemingway pernah menyatakan bahwa “tidak ada yang
disebut menulis yang ada hanya menulis ulang” Pada kenyataan nya,
pelaku bisnis banyak melakukan kesalahan berikut:
a.
b.
c.

Hanya memindah kan kata-kata dan tidak benar-benar memperbaikinya
Tidak melakukan penulisan ulang karena dianggap membuang waktu
Mengirim dokumen pada saat-saat terakhir dibutuhkan.
Setelah penulisan ulang dilakukan dengan baik dokumen bisnis
kemungkinan akan menjadi berjumlah menjadi lebih ringkas, mantap dan
kuat.Namun perhatian dan waktu yang di gunakan untuk melakukan
perbaikan kata dan kalimat hendaknya di sesuaikan dengan batasan waktu
(dead line).Ketika menulis ulang, perhatian ditunjukkan pada setiap kata
yang memberikan kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan
kalimat agar menjadi paragraph yang bertalian secara logis. Banyak
dokumen bisnis membengkak karena menggunakan kata-kata ungkapan
yang tidak perlu. Bagian-bagian yang mengganggu sebaiknyadi hilangkan
atau dihapus, tentunya setelah terlebih dahulu menyimpan arsip versi
sebelumnya.

2.3.3 Memproduksi Pesan
puas memproduksi pesan, organisasi, gaya, kemudahan di baca,
pilihan kata, pengembangan paragraf dan menulis ulang pesan, proses

10

pembuatan pesan belum selesai. Draft ditulis ulang dengan baik atau
diketik secara manual atau elektronis. Pada masa sekarang ini, sebagian
besar dokukmen bisnis di produksi menggunakan komputer. Berbagai
aplikasi bisa di pergunakan untuk membuat desain agar pesan lebih
menarik. Misalnya Ms. Word, desktop publishing, photoshop, dan lainlain.
Desain pesan yang efektif akan memberi pedoman kepada
pembaca dalam menyimak seluruh isi dokumen. Desain yang menarik
belum tentu efektif. Oleh karena itu, desain yang menarik dan efektif
menjadi sasaran penting dalam memproduksi pesan.Agar desain pesan
bisnis efektif, perlu di perhatikan hal-hal berikut:
a.

Konsistensi
Pemakaian desain yang konsisten dalam seluruh isi dokumen untuk elemen
desain yang muncul berulang-ulang. Misalnya , penggunaan margin , jenis

b.

huruf, besar huruf, spasi dan garis.
Seimbang
Supaya desain terlihat menyenangkan , perlu di jaga keseimbangan ruangan

c.

anatara teks, gambar dan ruang kosong.
Terkendali
Desain di usahakan sederhana, terlalu banyak elemen desain atau terlalu
banyak sentuhan dekoratif akan menyebabkan dokumen terlihat kacau.
separuh

dari

rencana

semula.

Dokumen

Rincian

Desain yang baik akan memberi kemudahan bagi pembaca untuk mencari
rincian pesan. Rincian pesan yang ingin ditampilkan akan mempengaruhi
pesan.
2.3.4 Mencetak Pesan
Setelah menyusun pesan dari awal sampai akhir, langkah terakhir
adalah mencetak pesan.Mencetak dokumen diatas kertas perlu dilakuk
untuk memastikan marjin, penampilan, kebenaran nomor halaman, judul,
gambar, dan rincian lainnya. Mencetak dokumen yang belum final (Proof
sheet) dengan printer dapat dilakukan menggunakan pilihan print quality
yang lebih rendah (economode) untuk menghemat toner atau tinta.

11

Membaca cetakan percobaan (proof reading) dilakukan untuk memeriksa
kebenaran seluruh isi pesan, organisasi, penulisan, format, dan desain.
Setelah puas, pesan di cetak kembali dengan pilihan best quality dan
selanjutnya di distribusikan kepada penerima.

BAB 3
SIMPULAN
3.1 Simpulan
Dalam suatu proses komunikasi terkadang kesalahan tidak dapat
dihindari untuk itu revisi pesan bisnis sangat dibutuhkan untuk membantu
agar pesan-pesan yang di sampaikan sesuai sasaran. Pesan-pesan bisnis
merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam proses pelaksanaan
bisnis, karena di dalamnya terkandung informasi-informasi yang dapat
dijadikan sumber referensi perusahaan dalam melaksanakan aktivitas
bisnisnya. Tidak jarang bentuk pesan bisnis tersebut terjadi kesalahan atau
ketidaksesuaian sehingga menimbulkan banyak hambatan informasi. Oleh
karena itu, bertindak untuk merevisi pesan-pesan bisnis tersebut adalah
cara yang terbaik untuk dilakukan. Revisi merupakan langkah terakhir
dalam mengembangkan pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan
bisnis perlu diedit baik menyangkut masalah isi dan pengorganisasiannya,
gaya penyampaiannya, maupun format penulisannya.
Gaya penulisan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang
tepat. Dalam memilih kata perlu diperhatikan antara lain memilih kata
yang sudah familliar/sudah dikenal secara umum,singkat, dan hindarkan
kata yang memiliki pengertian ganda. Penulisan pesan-pesan bisnis yang
paling efektif akan mencakup keseimbangan pemilihan terhadap ketiga
jesis kalimat yaitu kalimat sederhana, majemuk, dan kompleks. Kalimatkalimat yang singkat dan menggunakan kalimat aktif akan mempermudah
audiens anda dalam memahami maksud dan tujuan suatu pesan-pesan
bisnis.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan revisi pesan bisnis dan tata cara
penulisan direct request, harus lebih memperhatikan poin-poin pentingnya
sehingga ketika pesan bisnis telah di revisi dan penulisan direct request
dapat mudah dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat atau yang
berkepentingan dalam bisnis.

12

DAFTAR PUSTAKA
Viani,S.(2015).Komunikasi

Bisnis-Revisi

Pesan-pesan

Bisnis

.

[Online].Tersedia : https://vianisilv.wordpress.com/2015/04/30/152/.[30 Agustus
2017]
Rizki,K.(2012)
[Online].Tersedia

:

Perencanaan

revisi

pesan



pesan

bisnis.

http://mrizki12.blogspot.com/2012/09/perencanaan-revisi-

pesan-pesan-bisnis.html.[30 Agustus 2017]
Arga,S.(2010). Revisi Pesan-Pesan Bisnis[Online].Tersedia :
http://argafeb.blogspot.com/2013/05/mata-kuliah-komunikasi-bisnisrevisi-pesan_1176.html [30 Agustus 2017]
Dwi,n.(2014).makalah

revisi

pesan

pesan

bisnis[online].Tersedia
:http://blogserbabis.blogspot.co.id/2014/04/makalah-revisi-pesan-pesanbisnis.html.[30 Agustus 2017]

15