DOCUMEN JUDUL HAFIZ(SAFE BEHAVIOR)PRO K3

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan
Promosi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Perilaku Aman (Safe
Behavior) Pada Karyawan Bagian Produksi Pengolahan Minyak Sawit Di PTPN IV
Kebun Dolok Ilir ” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).
Dengan segenap kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada orang tua terkasih ( St. JM Sipayung dan T. Purba) yang telah
membesarkan dan mendidik penulis dengan kasih sayang dan juga tak pernah lelah
memberikan dukungan doa dan perhatian. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
juga banyak mendapatkan bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak
secara moril maupun materil, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan
ketulusan dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Drs. Surya Utama, M.S, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara (FKM USU) dan selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memperhatikan penulis selama penulis menjalani pendidikan
2. Bapak Dr. Ir. Gerry Silaban, M.Kes selaku Ketua Departemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja sekaligus penguji ujian skripsi
ii
Universitas Sumatera Utara


3. Ibu dr. Halinda Sari Lubis, M.KKK dan Ibu Isyatun Mardhiah Syahri, SKM, M.Kes
selaku dosen pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dan
memberikan saran, bimbingan serta arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Arfah Mardiana Lubis, S. Psi, M. Psi selaku penguji II ujian skripsi. 5. Seluruh
Dosen dan Staf di FKM USU yang telah memberikan bekal ilmu selama
penulis mengikuti pendidikan. 6. Manajer PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit
Usaha Kebun Dolok
Ilir yang memberi izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian 7. Bapak
Bakkara selaku kepala bidang SMK3 PT Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Unit Usaha Kebun Dolok Ilir yang sangat membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian juga memberi motifasi dan dukungan moril yang sangat
berharga 8. Seluruh karyawan yang turut membantu sebagai responden dalam
penelitian ini 9. Saudara saya Abang Chris Royhot Fernando serta istri Kak Junita
Purba, Evi Theresia Sipayung, Rani Melia Sipayung dan Pasha Kristiani Sipayung,
terima kasih atas perhatian, doa dan semangat yang telah diberikan sehingga saya
dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini.
10. Teleiakhara (Kak Maylaura, Ria, Mentari, Frida, Ross dan Bertha) yang selalu ada
dan memberi semangat bagi saya.
11. Kepada kakak, abang dan teman seperjuangan departemen K3 (Hermin, Jhon,

Manda, Sandro, Yayak, Ayu, Arif, Nur, Imam, Eva, Roni, Indra, Kak Desy, Kak Febri,
Kak Lidya, Kak Evia, Bang Hotman, Bang Cuan) dan masih
iii
Universitas Sumatera Utara

banyak lagi . Terima kasih atas bantuan, masukan, semangat dan dorongan serta
kebersamaanya selama ini. 12. Kepada teman-teman PBL 2013, khususnya kepada
kelompok 6 (Erna, Isri, Afri dan Kak Maryanti) serta kelompok 10 (Olive, Kak Dessy,
B’Lucky, Berliana, Nancy, Seider). 13. Kepada teman seperjuangan dan
sepermainan 2010 (Chrisnina, Rosalyn, Chatrin, Puree, Kamal, Rini) dan masih
banyak lagi. Terimakasih untuk masukan dan semangat serta kebersamaan yang
berkesan selama ini. 14. Kepada terkasih, Abang Philip Saragih. Terimakasih atas
bantuan perhatian, semangat serta doa yang senantiasa diberikan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam
rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Medan, September 2014
Riska Theodora Sipayung

iv
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Di era globalisasi saat ini, teknologi di industri segala sektor termasuk sektor
perkebunan semakin berkembang pesat dimana penggunaan mesin dan peralatan
mekanik yang serba canggih (modern) dapat diikuti dengan peningkatan kondisi
kerja yang memberikan permasalahan atau dampak yang negatif terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja pekerja. Mempromosikan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dikalangan tenaga kerja, pengusaha, dan masyarakat
merupakan hal yang penting bagi perusahaan, guna terciptanya hubungan industri
yang harmonis, dinamis serta berkeadilan yang menjamin ketenangan usaha,
ketenangan kerja dan produktifitas.
Hal ini dinilai penting karena secara khusus Promosi K3 dengan sasaran utama yaitu
tenaga kerja diupayakan untuk membenahi perilaku aman (safe behavior) saat
bekerja.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa hubungan antara
promosi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan perilaku aman (safe
behavior) pada karyawan bagian produksi pengolahan minyak sawit PTPN IV Kebun
Dolok Ilir.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional, besar

sampel 44 orang (Random Sampling). Analisis data yang digunakan adalah analisis
univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini
menunjukkan pekerja paling banyak ≥48 tahun sebanyak 26 orang (59,1 %),
pendidikan terakhir paling banyak SMA sebanyak 30 orang (68,2%), masa kerja
paling banyak selama ≥17 tahun sebanyak 35 orang (79,5%), dan mayoritas
karyawan bekerja di unit stasiun boiler sebanyak 7 orang (15,9%). Hasil uji univariat
diperoleh penerapan promosi K3, yaitu pelatihan dan kegiatan kegiatan bulan K3
mayoritas responden menyatakan masih buruk dengan persentase masing masing, pelatihan sebanyak 28 orang (63,6%) dan kegiatan – kegiatan bulan K3
sebanyak 41 orang (93,2%) sedangkan rambu – rambu K3, pengawasan, dan
komunikasi pesan K3 mayoritas responden menyatakan baik dengan persentase
masing-masing, rambu – rambu K3 sebanyak 43 orang (97,7%), pengawasan
sebanyak 43 orang (97,7%), komunikasi pesan K3 sebanyak 40 orang (90,9%). Hasil
uji chi square menunjukkan ada hubungan signifikan antara Promosi K3 (Pelatihan
dan Kegiatan – kegiatan Bulan K3) dengan perilaku aman (safe behavior) dengan
masing – masing nilai p value sebesar 0,007 dan 0,034.
Saran untuk perusahaan agar perusahaan lebih meningkatkan Promosi K3
khususnya pelatihan yang lengkap dan menyeluruh khususnya kepada karyawan
bagian produksi pengolahan dan melibatkan mereka dalam setiap kegiatan kegiatan
bulan K3 untuk meciptakan perilaku aman dalam bekerja.
Kata kunci : Promosi K3, Perilaku Aman (Safe Behavior)

v
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
In the current era of globalization, technology in all sectors of industry including the
plantation sector is growing rapidly in which the use of machinery and mechanical
equipment are all sophisticated (modern) can be followed by an increase in working
conditions that give problems or negative impact on the health and safety of
workers. Promoting Occupational Health and Safety among workers, employers, and
the community is essential for the company, in order to create a harmonious
industrial relations, dynamic and equitable efforts that ensure peace, tranquility and
productivity work.
This is considered important because it is specifically of Health and Safety
Promotion with the main goal pursued labor to fix the safe behavior while working.
The purpose of this study is to find out what the relationship between the promotion
of Health and Safety with safe behavior on the production employees of palm oil
processing PTPN IV Kebun Dolok Ilir. This study is a cross sectional analytic design,
the samples are 44 people (random sampling).
Analysis of the data used univariate and bivariate analysis using the chisquare test.
The results showed most workers ≥ 48 years were 26 persons (59.1%), high school

education last at most 30 people (68.2%), the most widely tenure ≥ 17 years for a
total of 35 persons (79.5 %), and the majority of employees working in the unit
boiler station 7 people (15.9%). Univariate test results obtained by the application
of Health and Safety Promotion, namely training and the Health and Safety months
activities the majority of respondents said it was bad to the percentage of training
as many as 28 people (63.6%) and health and safety months activities as many as
41 people (93.2%) while health and safety signs, monitoring, and health and safety
communication majority of respondents expressed either by the percentage of
each, health and safety month activities as many as 43 people (97.7%), supervision
of as many as 43 people (97.7%), health and safety communication as many as 40
people (90.9%). The results of the chi square test showed no significant relationship
between of health and safety promotion (training and health and safety month
activities) with safe behavior with each of p value of 0.007 and 0.034.
Suggestions for companies to increase Health and Safety Promotion particularly
thorough training specifically to the processing of production employees and involve
them in every health and safety months activities to create safe behavior at work.
Key Word: Health and Safety Promotion, Safe Behavior
vi
Universitas Sumatera Utara


DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Riska Theodora Sipayung
Tempat/Tanggal Lahir : Emplasmen Dolok Ilir /24 Januari 1992
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen Protestan
Anak ke
: 4 dari 5 Bersaudara
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat Rumah
: Emplasmen Dolok Ilir, Jl. Bandung No. 9, Kecamatan
Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun.
Riwayat Pendidikan :
1. Tahun 1998-2004 : SDN 091593 Dolok Ilir 2. Tahun 2004-2007 : SMP Negeri 1
Dolok Batu Nanggar 3. Tahun 2007-2010 : SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar 4.
Tahun 2010-2014 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara
vii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................i KATA
PENGANTAR ...................................................................................... ii
ABSTRAK . ....................................................................................................... v
ABSTRACT ......................................................................................................vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................vii DAFTAR
ISI...................................................................................................viii DAFTAR
TABEL.............................................................................................xi DAFTAR GAMBAR
.......................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1 1.1.
Latar Belakang...............................................................................1 1.2. Perumusan
Masalah ....................................................................... 6 1.3. Tujuan
Penelitian ...........................................................................7 1.4. Manfaat
Penelitian ......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................9 2.1. Teori
Perilaku ................................................................................9 2.1.1 Pengertian
Perilaku ............................................................ 10 2.1.2 Pembentukan

Perilaku ....................................................... 10 2.1.3 Proses Perubahan
Perilaku.................................................11 2.1.4 Faktor Penentu
Perilaku..................................................... 11 2.1.5 Perilaku
Aman ...................................................................12 2.2 Promosi
Kesehatan ......................................................................14 2.2.1 Pengertian Promosi
Kesehatan ..........................................14 2.2.2 Tujuan dan
Sasaran............................................................ 14 2.2.3 Pengembangan Promosi
Kesehatan di Tempat Kerja ........15 2.2.4 Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat
Kerja ..................... 18 2.2.5 Promosi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3)..............21 2.2.6 Promosi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di PTPN IV
Kebun Dolok Ilir ............................................30 2.3 Kerangka Konsep
Penelitian........................................................ 33 2.4 Hipotesis
Penelitian .....................................................................33
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 34 3.1. Jenis
Penelitian ............................................................................34 3.2. Lokasi dan Waktu
Penelitian ....................................................... 34 3.2.1
Lokasi.................................................................................34 3.2.2
Waktu.................................................................................34 3.3. Populasi dan
Sampel.................................................................... 35 3.3.1
Populasi..............................................................................35 3.3.2

Sampel ...............................................................................35
viii
Universitas Sumatera Utara

3.4. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 36 3.5. Teknik
Pengolahan Data.............................................................. 37 3.6. Definisi Operasional
....................................................................37 3.7. Aspek
Pengukuran .......................................................................39 3.8. Teknik Analisa Data
....................................................................42
BAB IV HASIL PENELITIAN......................................................................43 4.1
Gambaran Umum Perusahaan ..................................................... 43 4.1.1 Sejarah
Singkat Perusahaan ...............................................44 4.1.2 Struktur
Organisasi ............................................................ 45 4.1.3 Visi dan Misi
Perusahaan ..................................................47 4.1.4 Proses
Produksi..................................................................48 4.1.3 Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) PTPN IV Kebun Dolok
Ilir....................................55 4.2 Analisis
Univariat...........................................................................57 4.2.1 Distribusi
Responden Berdasarkan Karakteristik
Pekerja ................................................................................57 4.3.2 Distribusi

Responden Berdasarkan Variabel Independen (Promosi
K3) ......................................................................60 4.3.3 Distribusi Responden
Berdasarkan Variabel Dependen (Perilaku Aman /Safe
Behavior) ........................................62 4.3 Analisis
Bivariat ..........................................................................63 4.3.1 Hubungan Promosi
K3 dengan Perilaku Aman (Safe
Behavior)...................................................................64
BAB V PEMBAHASAN .................................................................................67 5.1
Hubungan Promosi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Perilaku Aman
(Safe Behavior) Pada Karyawan Bagian Produksi Pengolahan Minyak Sawit Di PTPN
IV Kebun Dolok Ilir ..........................................................................67 5.1.1
Hubungan Rambu - Rambu K3 dengan Perilaku Aman (Safe
Behavior)...................................................................67 5.1.2 Hubungan Pelatihan
dengan Perilaku Aman (Safe Behavior)...................................................................69
5.1.3 Hubungan Pengawasan dengan Perilaku Aman (Safe
Behavior)...................................................................71 5.1.4 Hubungan Komunikasi
Pesan K3 dengan Perilaku Aman (Safe
Behavior)...................................................................73 5.1.5 Hubungan Kegiatan –
Kegiatan Bulan K3 dengan Perilaku Aman (Safe
Behavior)..........................................75
ix
Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 77 6.1
Kesimpulan ..................................................................................77 6.2
Saran ............................................................................................ 77
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel Data Kecelakaan Kerja Tahun 2011-2013 di PTPN IV Kebun Dolok
Ilir ............................................................................ 7
Periodeisasi Pengelolaan Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV (Persero) Dolok Ilir
………………………………………………………….. 47
Distribusi Responden berdasarkan Karakteristik Pekerja Bagian Pengolahan Minyak
Sawit PTPN IV Kebun Dolok Ilir Tahun
2014 ................................................................................... 58
Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Independen (Promosi K3)pada Pekerja
Bagian Produksi Pengolahan Minyak Sawit PTPN IV Kebun Dolok Ilir Tahun 2014
…………………………………….. 61
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Aman (Safe Behavior) pada Pekerja
Bagian Produksi Pengolahan Minyak Sawit PTPN IV Kebun Dolok Ilir Tahun 2014
…………………………………….. 64
Hubungan Promosi K3 dengan Perilaku Aman (Safe Behavior Pada Pekerja Bagian
Produksi Pengolahan Minyak Sawit di PTPN IV Kebun Dolok Ilir Tahun 2014
…………………………………….. 65
xi
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Siklus Pengembangan Promosi Kesehatan di Tempat Kerja .................18
Gambar 2.2 Pedoman Umum Rambu – Rambu K3 berdasarkan warna....................25
Gambar 2.3 Kerangka Konsep
Penelitian ..................................................................33
xii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Di era globalisasi saat ini, teknologi di industri segala sektor termasuk sektor
perkebunan semakin berkembang pesat dimana penggunaan mesin dan peralatan
mekanik yang serba canggih (modern) dapat diikuti dengan peningkatan kondisi
kerja yang memberikan permasalahan atau dampak yang negatif terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja pekerja. Mempromosikan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dikalangan tenaga kerja, pengusaha, dan masyarakat
merupakan hal yang penting bagi perusahaan, guna terciptanya hubungan industri
yang harmonis, dinamis serta berkeadilan yang menjamin ketenangan usaha,
ketenangan kerja dan produktifitas.
Hal ini dinilai penting karena secara khusus Promosi K3 dengan sasaran utama yaitu
tenaga kerja diupayakan untuk membenahi perilaku aman (safe behavior) saat
bekerja.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa hubungan antara
promosi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan perilaku aman (safe
behavior) pada karyawan bagian produksi pengolahan minyak sawit PTPN IV Kebun
Dolok Ilir.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional, besar
sampel 44 orang (Random Sampling). Analisis data yang digunakan adalah analisis
univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini
menunjukkan pekerja paling banyak ≥48 tahun sebanyak 26 orang (59,1 %),
pendidikan terakhir paling banyak SMA sebanyak 30 orang (68,2%), masa kerja
paling banyak selama ≥17 tahun sebanyak 35 orang (79,5%), dan mayoritas
karyawan bekerja di unit stasiun boiler sebanyak 7 orang (15,9%). Hasil uji univariat
diperoleh penerapan promosi K3, yaitu pelatihan dan kegiatan kegiatan bulan K3
mayoritas responden menyatakan masih buruk dengan persentase masing masing, pelatihan sebanyak 28 orang (63,6%) dan kegiatan – kegiatan bulan K3
sebanyak 41 orang (93,2%) sedangkan rambu – rambu K3, pengawasan, dan
komunikasi pesan K3 mayoritas responden menyatakan baik dengan persentase
masing-masing, rambu – rambu K3 sebanyak 43 orang (97,7%), pengawasan
sebanyak 43 orang (97,7%), komunikasi pesan K3 sebanyak 40 orang (90,9%). Hasil
uji chi square menunjukkan ada hubungan signifikan antara Promosi K3 (Pelatihan
dan Kegiatan – kegiatan Bulan K3) dengan perilaku aman (safe behavior) dengan
masing – masing nilai p value sebesar 0,007 dan 0,034.
Saran untuk perusahaan agar perusahaan lebih meningkatkan Promosi K3
khususnya pelatihan yang lengkap dan menyeluruh khususnya kepada karyawan
bagian produksi pengolahan dan melibatkan mereka dalam setiap kegiatan kegiatan
bulan K3 untuk meciptakan perilaku aman dalam bekerja.
Kata kunci : Promosi K3, Perilaku Aman (Safe Behavior)
v
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
In the current era of globalization, technology in all sectors of industry including the
plantation sector is growing rapidly in which the use of machinery and mechanical
equipment are all sophisticated (modern) can be followed by an increase in working
conditions that give problems or negative impact on the health and safety of
workers. Promoting Occupational Health and Safety among workers, employers, and
the community is essential for the company, in order to create a harmonious
industrial relations, dynamic and equitable efforts that ensure peace, tranquility and
productivity work.
This is considered important because it is specifically of Health and Safety
Promotion with the main goal pursued labor to fix the safe behavior while working.
The purpose of this study is to find out what the relationship between the promotion
of Health and Safety with safe behavior on the production employees of palm oil
processing PTPN IV Kebun Dolok Ilir. This study is a cross sectional analytic design,
the samples are 44 people (random sampling).
Analysis of the data used univariate and bivariate analysis using the chisquare test.
The results showed most workers ≥ 48 years were 26 persons (59.1%), high school
education last at most 30 people (68.2%), the most widely tenure ≥ 17 years for a
total of 35 persons (79.5 %), and the majority of employees working in the unit
boiler station 7 people (15.9%). Univariate test results obtained by the application
of Health and Safety Promotion, namely training and the Health and Safety months
activities the majority of respondents said it was bad to the percentage of training
as many as 28 people (63.6%) and health and safety months activities as many as
41 people (93.2%) while health and safety signs, monitoring, and health and safety
communication majority of respondents expressed either by the percentage of
each, health and safety month activities as many as 43 people (97.7%), supervision
of as many as 43 people (97.7%), health and safety communication as many as 40
people (90.9%). The results of the chi square test showed no significant relationship
between of health and safety promotion (training and health and safety month
activities) with safe behavior with each of p value of 0.007 and 0.034.
Suggestions for companies to increase Health and Safety Promotion particularly
thorough training specifically to the processing of production employees and involve
them in every health and safety months activities to create safe behavior at work.
Key Word: Health and Safety Promotion, Safe Behavior
vi
Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di seluruh dunia yang demikian
cepat telah
mendorong lahirnya era industrialisasi. Sebuah masa yang ditandai dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga manusia dapat
lebih mudah memenuhi kebutuhan hidupnya. Keadaan tersebut selanjutnya
membuka keberagaman lapangan kerja. (Halimah, 2010).
Indonesia adalah negara yang beriklim tropis dan memiliki tanah yang subur
sehingga dikenal sebagai negara agraris. Dengan kondisi alam tersebut, tidak heran
pemerintah menggalakkan pengembangan usaha negara pada unit pertanian dan
perkebunan sehingga pada umumnya masyarakat Indonesia bermata pencaharian
petani ataupun pekerja sektor perkebunan.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan salah satunya adalah
Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) yang terletak di berbagai daerah
di Indonesia yang merupakan salah satu aset sumber devisa negara dan lapangan
pekerjaan warga Indonesia. PTPN di Indonesia tersebar mulai dari pulau Sumatra
hingga Papua, mulai dari PTPN I hingga PTPN XIX yang mengolah beragam hasil
sektor perkebunan Indonesia seperti sawit, teh, coklat, tebu, dan lainlain.
Di era globalisasi saat ini, teknologi di industri segala sektor termasuk sektor
perkebunan semakin berkembang pesat dimana penggunaan mesin dan peralatan
1
Universitas Sumatera Utara

2
mekanik yang serba canggih (modern) dapat diikuti dengan peningkatan kondisi
kerja yang memberikan permasalahan atau dampak yang negatif, sehingga perlu
diperhatikan suatu kewaspadaan dalam segala bentuk lapangan, kedisiplinan,
hubungan kerja yang harmonis, kesehatan dan keselamatan kerjanya.
Semua permasalahan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
adalah menjadi tanggung jawab setiap orang. Setiap karyawan sudah sepatutnya
berpartisipasi dalam setiap kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja, paling tidak
pada masing-masing lingkungan kerjanya. Hal ini disebabkan karena dalam suatu
lingkungan industri, selalu terdapat kegiatan yang melibatkan berbagai peralatan
teknik dan sumber daya manusia (Syaaf, 2008).
Tenaga kerja yang merupakan komponen terpenting dalam pelaksanaan proyek
merupakan aset yang menentukan bagi perusahaan. Oleh sebab itu dalam
menjalankan bisnis usaha yang aman maka penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) harus dilaksanakan secara konsisten,
sesuai dengan UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 dan UU Ketenagakerjaan No.
13 Tahun 2003 menyatakan bahwa pengusaha wajib melindungi pekerja dan potensi
bahaya yang dihadapinya.
Disadari bahwa pelaksanaan K3 tidak hanya merupakan tanggung jawab
pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak, khususnya
masyarakat industri. Dengan demikian semua pihak terkait berkewajiban untuk
berperan aktif sesuai fungsi dan kewenangannya untuk membudayakan K3
sehingga dapat mencegah kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK). Agar
pelaksanaan K3
Universitas Sumatera Utara

3
dapat mencapai hasil yang optimal harus didukung oleh sumber daya manusia
dibidang K3 (Depnakertrans RI, 2009).
Menurut International Labour Organization (ILO), setiap tahun terjadi 1,1 juta
kematian yang disebabkan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan
pekerjaan. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya
adalah kematian karena penyakit akibat hubungan pekerjaan, dimana diperkirakan
terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya.
Data terbaru dari PT. Jamsostek didapat sejak tahun 2007 hingga 2012 telah terjadi
peningkatan kasus kecelakaan kerja dan tentu kompensasi yang dikeluarkan juga
meningkat. Data kecelakaan kerja pada tahun 2007 tercatat sebanyak 83.714
dengan pembayaran jaminan sebesar 219,7 miliar dan data terakhir pada 2011
tercatat sebanyak 99.491 kasus kecelakaan kerja atau rata-rata 414 kasus per hari,
dengan pembayaran jaminan mencapai Rp 504 miliar.
Kecelakaan kerja secara umum disebabkan oleh 2 hal pokok yaitu perilaku tidak
aman (unsafe behavior/unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition).
Heinrich (1980) dalam Suma’mur (1987) memperkirakan bahwa 85% kecelakaan
kerja terjadi adalah kontribusi dari perilaku kerja yang tidak aman. Santoso (2004),
dalam buku “Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja” juga menyatakan
bahwa 80-85% kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia. Berdasarkan hal
tersebut dapat dikatakan bahwa perilaku manusia merupakan unsur yang
memegang peranan penting dalam mengakibatkan kecelakaan.
Universitas Sumatera Utara

4
PTPN IV Kebun Dolok Ilir merupakan salah satu unit usaha perusahaan minyak
kelapa sawit atau Crude Palm Oil. Unit produksi pengolahan pada PTPN IV Dolok Ilir
ini memiliki beberapa tahapan proses yang menggunakan alat-alat berat, bahan
kimia, serta mesin bersuhu tinggi, yang memiliki potensi sangat besar untuk
menimbulkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja (PAK) bagi para
pekerja. Beberapa tahapan proses kerja di bagian unit produksi pengolahan dimulai
dari penimbangan tandan buah segar (TBS), loading ramp, stasiun perebusan
(sterilizer), stasiun penebahan (thresher), stasiun kempa (pressing), stasiun
pemurnian minyak dan stasiun pabrik biji.
Keseluruhan tahapan ini menggunakan mesin bersuhu tinggi dan menjadi sumber
kebisingan, alat-alat kerja yang berat. Selain itu, kondisi lingkungan kerja yang licin
akibat berminyak dan pada stasiun tertentu berada pada lokasi yang tinggi dimana
beberapa pekerja ditempatkan. Hal tersebut tentu berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
Berdasarkan data kecelakaan kerja yang terjadi di PTPN IV Kebun Dolok Ilir,
ditemukan bahwa kasus kecelakaan kerja lebih banyak menimpa pekerja lapangan
di bagian produksi pengolahan dibandingkan dengan pekerja di unit lainnya seperti
unit tanaman, bengkel umum, bengkel listrik, unit gudang, unit transport, dan
bagian kantoran (central office). Berdasarkan data kecelakaan kerja yang diperoleh,
ada sebanyak 15 kasus kecelakaan kerja yang terjadi dari bulan Januari 2011
sampai dengan Desember 2013 di PTPN IV Kebun Dolok Ilir. Berikut disajikan tabel
data kasus kecelakaan kerja pada periode tahun 2011-2013 yang terjadi di PTPN IV
Kebun Dolok Ilir.
Universitas Sumatera Utara

5
Tabel 1.1 : Tabel Data Kecelakaan Kerja Tahun 2011-2013 di PTPN IV Kebun Dolok Ilir
Jumlah Kasus No Tahun
Kecelakaaan
1
2011
6
2
2012
3
3
2013
6
Total
15
Sumber : Sekretariat P2K3 PTPN IV Kebun Dolok Ilir
Dari 15 kasus kecelakaan kerja tersebut, ada sebanyak 9 kasus kecelakaan
kerja di bagian produksi pengolahan, 2 kasus di bagian bengkel umum, 1 kasus di
bagian gudang, 1 kasus di bagian bengkel listrik, dan 2 kasus di unit tanaman.
Beberapa contoh kasus kecelakaan kerja yang terjadi khususnya di bagian
produksi pengolahan seperti paha pekerja tertusuk tojok saat memindahkan TBS ke
lori, tersembur air panas dan minyak panas, terpeleset ke air panas buangan,
tertusuk
potongan besi saat terjatuh dari ketinggian, dan lain-lain.

Menurut pernyataan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3) di PTPN IV Kebun Dolok Ilir, mayoritas kecelakaan terjadi karena perilaku
tidak aman yang dilakukan pekerja, seperti tidak menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD), tidak mengikuti Standar Operasi Prosedur (SOP) dan kurangnya kehati-hatian
dalam bekerja.
Mempromosikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dikalangan tenaga
kerja, pengusaha, dan masyarakat merupakan hal yang penting bagi perusahaan,
guna
terciptanya hubungan industri yang harmonis, dinamis serta berkeadilan yang
Universitas Sumatera Utara

6
menjamin ketenangan usaha, ketenangan kerja dan produktifitas. Secara khusus
Promosi K3 dengan sasaran utama yaitu tenaga kerja diupayakan untuk membenahi
perilaku aman saat bekerja.
Promosi K3 di PTPN IV Dolok Ilir sudah dijalankan secara rutin sejak tahun 2004.
Pada awalnya pelaksanaan promosi K3 tersebut merupakan bagian dari penerapan
SMK3 yang mengacu pada Permenaker RI No.: Per.05/Men/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diterapkan di perusahaan ini
pada tahun 2000. Saat ini pelaksanaan Promosi K3 tersebut mengacu pada PP RI
No.50 Tahun 2010 tentang penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Beberapa kegiatan promosi K3 yang dilakukan di PTPN IV Kebun Dolok Ilir pada
bagian produksi pengolahan antara lain: rambu-rambu keselamatan dan kesehatan
kerja (K3), komunikasi pesan (informasi K3), kegiatan khusus bulan K3 nasional,
pengawasan, dan pelatihan.
Hal diatas melatarbelakangi penulis untuk mengambil judul Hubungan Promosi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Perilaku Aman (Safe Behavior) Pada
Karyawan Bagian Produksi Pengolahan Minyak Sawit PTPN IV Kebun Dolok Ilir. 1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara promosi keselamatan dan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara

7
kerja (K3) dengan perilaku aman (safe behavior) pada karyawan bagian produksi
pengolahan minyak sawit PTPN IV Kebun Dolok Ilir. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1.
Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa hubungan antara promosi
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan perilaku aman (safe behavior) pada
karyawan bagian produksi pengolahan minyak sawit PTPN IV Kebun Dolok Ilir. 1.3.2
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) dengan perilaku aman (safe behavior).
2. Untuk mengetahui hubungan komunikasi pesan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) dengan perilaku aman (safe behavior).
3. Untuk mengetahui hubungan bulan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
dengan perilaku aman (safe behavior).
4. Untuk mengetahui hubungan pengawasan dengan perilaku aman (safe behavior).
5. Untuk mengetahui hubungan pelatihan dengan perilaku aman (safe behavior).
1.4. Manfaat Penelitian 1. Sebagai masukan untuk pekerja di bagian produksi
pengolahan agar lebih memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja di
dalam melakukan pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara

8 2. Sebagai masukan bagi perusahaan agar dapat menjalankan program K3
dengan lebih baik lagi untuk peningkatan produktivitas melalui aspek keselamatan
dan kesehatan kerja para pekerja. 3. Sebagai bahan referensi untuk penulis lain
yang ingin meneliti tentang hubungan promosi keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) dengan perilaku aman (safe behavior).
Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Perilaku 2.1.1. Pengertian Perilaku
Pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan
mahluk hidup dan pada dasar nya perilaku dapat diamati melalui sikap dan
tindakan. Namun demikian tidak berarti bahwa perilaku hanya dapat dilihat dari
sikap dan tindakannya. Perilaku juga bersifat potensial, yakni dalam bentuk
pengetahuan, motivasi dan persepsi (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Geller dalam Notoadmojo (2003), perilaku mengacu pada tindakan individu
yang dapat diamati oleh orang lain. Robert Kwick mendefinisikan perilaku adalah
tindakan-tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan
dapat dipelajari .
Perilaku dapat dibedakan menjadi dua, antara lain: 1. Perilaku tertutup (covert
behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup
(covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang
menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
9
Universitas Sumatera Utara

10
2. Perilaku terbuka (overt behavior) Respons seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah
jelas dalam bentuk tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau
dilihat oleh orang lain. 2.1.2. Pembentukan Perilaku Notoatmodjo (2003)
menyebutkan faktor yang memegang peranan di dalam pembentukan perilaku,
yaitu: faktor intern dan ekstern. Faktor intern berupa kecerdasan, persepsi,
motivasi, minat, emosi, dan sebagainya untuk mengolah pengaruh-pengaruh dari
luar. Faktor ekstern meliputi objek, orang, kelompok dan hasil-hasil kebudayaan
yang dijadikan sasaran dalam mewujudkan bentuk perilakunya. Kedua faktor
tersebut akan dapat terpadu menjadi perilaku yang selaras dengan lingkungan
apabila perilaku tersebut dapat diterima oleh lingkungannya dan dapat diterima
oleh individu yang bersangkutan. Menurut Reason (1997) mengungkapkan bahwa
adanya saling mempengaruhi antara faktor psikologis dan faktor situasi dalam
perilaku manusia dimana faktor manusia dipengaruhi faktor internal yaitu: faktor
yang berkaitan dengan diri perilaku, seperti: kebutuhan, motivasi, kepribadian,
harapan, pengetahuan, persepsi, dan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari
luar diri perilaku atau dari lingkungan sekitarnya, seperti: kelompok, organisasi,
atasan, teman, orang tua, dan lain-lain. (Syaaf, 2008).
Universitas Sumatera Utara

11
2.1.3. Proses Perubahan perilaku Terbentuknya dan perubahan perilaku manusia
terjadi dikarenakan adanya
proses interaksi antara individu dengan lingkungan melalui suatu proses yakni
proses belajar. Oleh sebab itu, perubahan perilaku dan proses belajar itu sangat erat
kaitannya. Perubahan perilaku merupakan hasil dari proses belajar (Notoadmojo,
2003).
Proses pembelajaran yang terjadi pada diri individu terjadi dengan baik apabila
proses pembelajaran tersebut menghasilkan perubahan perilaku yang relatif
permanen. Dengan demikian dikatakan bahwa proses pembelajaran terjadi bila
individu tersebut berperilaku, bereaksi dan menanggapi sebagai hasil dari
pembelajarannya dengan cara yang berbeda dari individu tersebut berperilaku
sebelumnya. (Halimah, 2010). 2.1.4. Faktor Penentu Perilaku
Meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respons sangat
tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan.
Hal ini berarti bahwa meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun
respon tiap-tiap orang berbeda. Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap
stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
Universitas Sumatera Utara

12
1. Faktor internal, yaitu karekteristik orang yang bersangkutan yang bersifat
bawaan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan
sebagainya.
2. Faktor eksternal, yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang
dominan mewarnai perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2003).
2.1.5. Perilaku Aman Perilaku aman menurut Heinrich dalam Suma’mur (1996)
adalah tindakan
atau perbuatan dari seseorang atau beberapa orang karyawan yang memperkecil
kemungkinan terjadinya kecelakaan terhadap karyawan. Sedangkan menurut Bird
dan Germain, perilaku aman adalah perilaku yang tidak dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaan atau insiden. Perbedaan perilaku aman dan perilaku
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yaitu perilaku aman hanya berfokus pada
keselamatannya saja sedangkan perilaku K3 tidak hanya pada keselamatan tetapi
juga kesehatan kerjanya. Dibawah ini adalah jenis-jenis perilaku aman:
1. Menurut Frank E bird dan Germain (1990) dalam teori Loss Caution Model
menyatakan bahwa jenis-jenis perilaku aman meliputi: a. Melakukan pekerjaan yang
sesuai wewenang yang diberikan. b. Berhasil memberikan peringatan terhadap
adanya bahaya. c. Berhasil mengamankan area kerja dan orang-orang disekitarnya.
d. Bekerja sesuai dengan kecepatan yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara

13
e. Menjaga alat pengaman agar tetap berfungsi. f. Tidak menghilangkan alat
pengaman keselamatan. g. Menggunakan peralatan yang seharusnya. h.
Menggunakan peralatan yang sesuai. i. Menggunakan APD dengan benar. j.
Pengisian alat atau mesin yang sesuai dengan aturan yang berlaku. k. Penempatan
material atau alat-alat sesuai dengan tempatnya dan
cara mengangkat yang benar. l. Memperbaiki peralatan dalam kondisi alat yang
telah dimatikan. m. Tidak bersenda gurau atau bercanda ketika bekerja. (Halimah,
2010) 2. Menurut Heinrich dalam Suma’mur (1987), perilaku aman terdiri dari :
a. Mengoperasikan peralatan dengan kecepatan yang sesuai. b. Mengoperasikan
peralatan yang memang haknya. c. Menggunakan peralatan yang sesuai. d.
Menggunakan peralatan yang benar. e. Menjaga peralatan keselamatan tetap
berfungsi. f. Berhasil memperingatkan karyawan lain yang bekerja tidak aman. g.
Menggunakan PPE dengan benar. h. Mengangkat dengan beban yang seharusnya
dan menempatkannya di
tempat yang seharusnya. i. Mengambil benda dengan posisi yang benar. j. Cara
mengangkat material atau alat dengan benar.
Universitas Sumatera Utara

14
k. Disiplin dalam pekerjaan. l. Memperbaiki peralatan dalam keadaan mati.
(Halimah, 2010)
2.2. Promosi Kesehatan 2.2.1. Pengertian
Badan kesehatan dunia (World Health Organization) menjelaskan, promosi
kesehatan di tempat kerja adalah berbagai kebijakan dan aktivitas di tempat kerja
yang dirancang untuk membantu pekerja (employee) dan perusahaan (employer) di
semua level untuk memperbaiki dan meningkatkan kesehatan mereka dengan
melibatkan partisipasi pekerja, manajemen dan stakeholder lainnya (Notoadmojo,
2010).
Promosi kesehatan di tempat kerja adalah, upaya promosi kesehatan yang
diselenggarakan di tempat kerja, selain untuk memberdayakan masyarakat di
tempat kerja untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu
mengatasi, memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya sendiri juga
memelihara dan meningkatkan tempat kerja yang sehat (Kholid, 2012). 2.2.2.
Tujuan dan Sasaran
Menurut Kholid (2012), tujuan promosi kesehatan di tempat kerja adalah : 1.
Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja. 2. Menurunkan
angka absensi kerja. 3. Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan
kerja. 4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, mendukung, dan aman. 5.
Membantu berkembangnya gaya kerja dan gaya hidup yang sehat.
Universitas Sumatera Utara

15
6. Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan
masyarakat.
Sasaran dari promosi kesehatan di tempat kerja adalah:
1. Primer
: karyawan di tempat kerja
2. Sekunder
: pengelola K3, serikat atau organisasi pekerja.
3. Tertier
: pengusaha dan manajer/direktur.
2.2.3. Pengembangan Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
Menurut Kholid (2012), mengembangkan promosi kesehatan di tempat kerja
dapat melalui delapan langkah yaitu:
1. Menggalangkan dukungan manajemen
Untuk mengembangkan promosi kesehatan di tempat kerja, dukungan dan
komitmen dari pengambil keputusan dari semua pihak sangat penting
sekali. Ini termasuk bukan saja sebagai sponsor, tetapi komitmen untuk
pelaksanaan promosi kesehatan tersebut. Para manajer hendaknya
membuat program dan informasi umum tentang pelaksanaan promosi
kesehatan yang diedarkan ke seluruh staf untuk didiskusikan. Coordinator
program hendaknya memilih fasilitas yang ada untuk pelaksanaan.
2. Melakukan koordinasi

Untuk lancarnya proses jalannya pelaksanaan, para pengambil
keputusanmembentuk kelompok kerja (team) yang baik, contohnya
panitia dari bagian kesehatan, bagian keselamatan, lingkungan dan
ketenagaan. Kelompok kerja tersebut hendaknya mengikuti semua
komponen yang terkait di semua tingkatan di tempat kerja maupun di
Universitas Sumatera Utara

16
sektor terkait. Anggota dari kelompok kerja disesuaikan dengan lingkungan yang
ada, baik besarnya dan struktur dari tempat kerja tersebut. 3. Penjajakan
Kebutuhan Team hendaknya melakukan need assessment. Hal ini untuk
mengumpulkan segala informasi yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja. Tujuan dari need assessment ini adalah adalah mengidentifikasi
masalah yang memengaruhi kesehatan dan menjadikannya program. Need
assessment merupakan dasar untuk desain program dan hal ini harus focus pada
permasalahan atau perhatian dari perusahaan dan pekerja. Hasil secara rinci dari
need assessment ini hendaknya dikoordinasikan dengan team dan manajemen
perusahaan. 4. Memprioritaskan kebutuhan Team memprioritaskan masalah
berdasarkan keinginan dan kebutuhan masalah-masalah yang memengaruhi
kesehatan. 5. Menyusun perencanaan Berdasarkan prioritas masalah dan
kebutuhan, team mengembangkan perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang
dan jangka pendek lengkap dengan goal dan tujuan,strateginya, aktivitasnya, biaya
dan jadwal pelaksanaan. Biaya perencanaan hendaknya diajukan setiap tahun
anggaran.
Universitas Sumatera Utara

17 6. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya hendaknya diawasi dan diberikan dukungan peralatan yang
dibutuhkan, serta partisipasi aktif dari para team dan pengambil keputusan sangat
membantu lancarnya pelaksanaan. Pelaksanaan disesuaikan dengan rencana yang
dibuat, walaupun ada kemungkinan perubahan di tengah proses pelaksanaan
apabila diperlukan. 7. Monitoring dan evaluasi Monitoring dan evaluasi merupakan
hal yang sangat penting untuk melihat seberapa baiknya program tersebut
terlaksana, untuk mengidentifikasi kesuksesan dan masalah-masalah yang ditemui
dan umpan balik (feed back) untuk perbaikan. 8. Revisi dan perbaikan program
Setelah mendapatkan hasil dari evaluasi tentunya ada kekurangan dan masukan
yang perlu untuk pertimbangan dalam melakukan perbaikan program, sekaligus
merevisi hal yang sudah ada.
Universitas Sumatera Utara

18
Dibawah ini terlihat ilustrasi dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan di tempat kerja (PKDTK).
Siklus perencanaan dan pelaksanaan kegiatan PKDTK Menggalang dukungan
manajemen pengembangan program PKDTK
Melaksanakan mekanisme koordinasi team
Penjajakan kebutuhan
Revisi dan perbaikaan
Menyusun prioritas
Monitor dan evaluasi
Menyusun Perencanaan
Pelaksanaan
Gambar 2.1. Siklus Pengembangan Promosi Kesehatan di Tempat Kerja (Kholid,
2012).
2.2.4. Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
Prinsip promosi kesehatan di tempat kerja hendaknya dilakukan secara
comprehensive, partisipasi dan kewenangan yang ada. Promosi kesehatan di
tempat kerja hendaknya dikembangkan dengan melibatkan kerja sama dengan
berbagai
Universitas Sumatera Utara

19
sektor yang terkait, dan melibatkan beberapa kelompok organisasi masyarakat
yang ada sehingga lebih mantap dan berkesinambungan. (Kholid, 2012).
a. Komprehensif Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan kegiatan yang
melibatkan beberapa disiplin ilmu guna memaksimalkan tujuan yang ingin dicapai,
yaitu berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman sehingga
dengan lingkungan kerja yang mendukung tersebut diharapkan terjadi perubahan
perilaku individu dan kelompok kea rah yang positif sehingga dapat menjaga
lingkungan agar tetap sehat.
b. Partisipasi Para pekerja di smereka dalam semua tingkatan dalam perusahaan
hendaknya terlibat secara aktif mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dibutuhkan untuk pemecahannya dan meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang
sehat. Partisipasi para pengambil keputusan di tempat kerja merupakan halyang
sangat mendukung bagi para pekerja untuk leih percaya diri dalam meningkatkan
kemampuan mereka dalam mengubah gaya hidup dan mengembangkan
kemampuan pencegahan dan peningkatan terhadap penyakit.
c. Keterlibatan berbagai sektor terkait Kesehatan yang baik adalah hasil dari
berbagai faktor yang mendukung. Berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan
pekerja hendaknya harus
Universitas Sumatera Utara

20
melalui pendekatan yang integrasi sehingga penekanannya pada berbagai faktor
tersebut bila memungkinkan. Untuk itu, meningkatkan kesehatan pekerja dan
membangun tempat kerja yang sehat dibutuhkan koordinasi berbagai pengambil
keputusan, industri, sektor kesehatan, universitas yang terkait, organisasi pekerja,
organisasi pengusaha, organisasi masyarakat, masyarakat dan lain-lain. Para
professional dari berbagai disiplin ilmu juga diperlukan. d. Kelompok organisasi
masyarakat Program pencegahan dan peningkatan kesehatan hendaknya
melibatkan semua anggota pekerja, kelompok organisasi wanita dan laki-laki yang
ada, termasuk juga tenaga honorer dan tenaga kontrak. Kebutuhan melibatkan
dengan berbagai organisasi masyarakat yang mempunyai pengalaman atau tenaga
ahli dalam membantu mengembangkan promosi kesehatan di tempat kerja
hendaknya diperhitungkan dalam mengembangkan program selanjutunya. e.
Berkesinambungan atau berkelanjutan Promosi kesehatan di tempat kerja yang
berhubungan erat dengan kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai arti
penting pada lingkungan tempat kerja dan aktivitas manajemen sehari-hari.
Program promosi kesehatan dan pencegahan hendaknya terus menerus dilakukan
dan tujuannya jangka panjan. Apabila pelaksanaan promosi kesehatan di tempat
kerja ingin lebih mantap, program hendaknya sesuai dan
Universitas Sumatera Utara

21
responsive terhadap kebutuhan pekerja dan masalah yang berhubungan dengan
lingkungan kerja.
2.2.5. Promosi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Menurut George (1998) dalam Helliyanti (2009), Safety promotions atau promosi K3
adalah suatu usaha yang dilakukan untkuk mendorong dan menguatkan kesadaran
dan perilaku pekerja tentang K3 sehingga dapat melindungi pekerja, property, dan
lingkungan. Program K3 menjadi efektif apabila terdapat perubahan sikap dan
perilaku pada pekerja.
Manfaat promosi K3 antara lain: 1. Bagi pihak manajemen di tempat kerja a.
Peningkatan dukungan terhadap program K3. b. Citra positif (tempat kerja) yang
maju dan peduli keselamatan dan
kesehatan). c. Peningkatan moral staff. d. Penurunan angka absensi krena
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. e. Peningkatan produktivitas. f. Penurunan
biaya kecelakaan

Dokumen yang terkait

JUDUL SKRIPSI PENGARUH ROTASI PEKERJAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT.BANK JATIM CABANG JEMBER

5 53 15

JUDUL PENELITIA1 sudah direvisi1

0 15 1

JUDUL INDONESIA: STUDI MODIFIKASI ALAT VANE SHEAR BERDASARKAN VARIASI TINGGI KIPAS JUDUL INGGRIS: A STUDY OF VANE SHEAR DEVICE BASED ON VARYING HEIGHTS OF VANE

1 15 67

JUDUL INDONESIA: BERBAGAI PENGARUH PERLAKUAN PADA STEK BATANG UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) TERHADAP PERTUMBUHAN UBI

0 27 47

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

JUDUL INDONESIA: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PROSTITUSI MELALUI ALAT KOMUNIKASI

0 8 59

JUDUL INDONESIA: ANALISIS PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI RESORT BALIK BUKIT PEKON KUBU PERAHU TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN JUDUL INGGRIS: ANALYSIS OF THE DEVELOPMENT OF NATURE TOURISM IN BALIK BUKIT RESORT BUKIT BARISAN SELATAN NATIONAL PARK

0 22 45

JUDUL INDONESIA: PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM SL-PHT DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI KAKAO (Kasus Petani Kakao di Desa Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu) JUDUL INGGRIS: COCOA FARMERS’ PERCEPTION TOWARD SL-PH

0 26 76

JUDUL INDONESIA: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK DENGAN TEMA CITA-CITAKU MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SDN 5 KARANG ANYAR KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

0 10 70

JUDUL INDONESIA : KEPEMIMPINAN MANAJERIAL KEPALA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) (studi Kasus pada Paud Aba Kauman Metro Pusat Kota Metro) JUDUL INGGRIS : LEADERSHIP MANAJERIAL HEAD AGE CHILD EDUCATION EARLY (CASE STUDY AT PAUD ABA KAUMAN CENTER METRO)

0 32 123