ANALISIS MEKANISME TRANSISI DAN KOMUNIKA (4)

ANALISIS MEKANISME TRANSISI DAN KOMUNIKASI IPv4 DENGAN
IPv6 PADA JARINGAN END TO END

NaskahPublikasi

diajukanoleh
FatchulHijrih
07.11.1866

Kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011

Analysis of Transition Mechanism and Communication IPv4 with IPv6 on the Network
End to End
AnalisisMekanismeTransisidanKomunikasi Ipv4 Dengan Ipv6 PadaJaringan End to
End


Fatchul Hijrih
Jurusan Tehnik Informatika
STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT
Current availability of public IPv4 addresses has threatened to run out the necessary
solutions to overcome them, one of which format a new IP address is an IPv6 that have a
wider range of IPv4 addresses.
During this transition the network administrator needs to configure IPv6 to know
techniques without changing the IPv4 network infrastructure that already exists. One of them
with 6to4 tunneling mechanism, because the IPv4 to IPv6 based networks cannot be directly
related.
In this thesis, the author tries to make two different networks is network-based IPv4
and IPv6, then the two networks are connected by 6to4 tunneling mechanism using a PC
Mikrotik router OS version 3.20. Then observe and study the data packets sent by the
network. Factors causing not be attached directly IPv4 with IPv6 address due to the format
and a different header formats.
keyword

: IPv6, tunneling mechanism 6to4, IPv6 configuration


1.

Pendahuluan
Perkembangan teknologi jaringan computer akhir-akhir ini sanga pesat, khususnya

kebutuhan IP address karena semakin banyaknya pengguna internet. Maka para peneliti
mencari pengganti IPv4 yang dinilai sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan IP address di
seluruh dunia, yaitu IPv6 yang mempunyai kombinasi alamat unique lebih banyak
disbanding pendahulunya.
IPv6 mempunyai panjang range 128bit tentunya tidak bisa langsung terhubung ke
dalam jaringan yang berbasis IPv4 karena panjangnya 32bit serta headernya yang berbeda.
Maka masa transis idari IPv4 ke IPv6 dibutuhkan mekanisme tertentu agar jaringan yang
berbasis IPv4 dapat terhubung ke jaringan IPv6 secara end to end networking.
Administrator jaringan komputer harus mengusai metode-metode transisi ini, seperti
metode translasi, tunneling dan dual stack. Maka dibutuhkan referensi tentang konfigurasi
yang berkenaan tentang IPv6 sertametode-metode tersebut.

2.


Landasan Teori

2.1

Pengenalan TCP/IP
TCP/IP adalah singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol.

Sebagai protokol yang tidak dapat berdiri sendiri yang harus bersamaan dengan utility maka
kesatuan ini memiliki aturan yang spesifik. Protokol ini dikembangkan oleh ARPA (Advanced
Research Project Agency) untuk departemen pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969.
Konsep dari TCP/IP ini sama dengan kantor pos yang membutuhkan suatu alamat yang
1

bersifat unique untuk mengantarkan surat sampai ke tujuannya yang benar .
Tugas TCP adalah menerima pesan elektronik dalam ukuran yang besarnya tidak
ditentukan kemudian membaginya ke dalam bagian-bagian berukuran 64bit. Pembagian
tersebut memudahkan perangkat lunak yang mengontrol komunikasi jaringan untuk
mengirimkan tiap bagian dan menyerahkan prosedur pemeriksaan tiap-tiap bagian. Apabila
terdapat kerusakan disuatu bagian selama transmisi maka program hanya mengirim kembali
bagian itu tanpa mengulanginya dari awal. Tugas IP mengambil bagian-bagian, memeriksa

ketepatan bagian-bagian, pengalamatan ke sasaran yang di tuju, memeriksa dan

1

R Rafiudin, Protokol-protokol Essensial Internet, C.V ANSI OFFSET, Yogyakarta, 2006,
Ibid. hal 11

memastikan apakah bagian-bagian tersebut sudah dikirim sesuai dengan urutan yang benar.
IP memiliki informasi tentang berbagai skema pengalamatan yang berbeda-beda.
2.2.

IP Level
TCP mengirimkan datagram menuju IP.Oleh karena itu, TCP perlu mengatakan

pada IP tentang address internet computer tujuannya.Tugas IP cukup mencarikan rute untuk
datagram menuju tujuan.Agar gateway dan system perantara lainnya dapat mem-forward
datagram, IP menyisipkan kembali sebuah header.Bagian terpenting header adalah internet
address, protocol number dan checksum.
Internet address sumbera dalah IP address mesin engirim yang dibutuhkan agar
mesin penerima mengetahui darimana datagram datang. Internet address tujuan merupakan

IP address mesin penerima, yang dibutuhkan agar gateway dan system perantara tahu
kemana data dikirimkan.
2.3.

Internet Protocol Versi 4 (IPv4)
Alamat IP versi 4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di

dalam protocol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4 (biasa disebut
IPv4).Panjang totalnya adalah 32-bit dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar
2

host computer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host diseluruh dunia .
2.4.

Internet Protocol Versi 6 (IPv6)
IPv6 adalah pengganti IPv4 yang sudah tidak mampu mencukup ipermintaan alamat

unik untuk tiap-tiap host yang terhubung dalam jaringan internet saat ini. Tetapi, pada
dasarnya IPv6 merupakan versi peningkatan dari IPv4. Ipv6 dirangcang agar dapat berjalan
dengan baik dalam jaringan beperforma tinggi seperti: Gigabit Ethernet, OC-12, ATM dan

lain-lain. Meski begitu. Bukan berarti IPv6 tidak efisien untuk jaringan ber-bandwidth rendah
3

semisal wireless .
IPv6 yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga
128

2

=3,4 x 10

38

alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan

ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa kedepan), dan membentuk
infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas
proses routing dan tabel routing.
2


M Syafrizal, Pengantar jaringan Komputer, C.V ANDI OFFSET, Yogyakarta, 2005, Ibid. hal
110
3
R Rafiudin, Protokol-protokol Essensial Internet, C.V ANSI OFFSET, Yogyakarta, 2006,
Ibid. hal 51

2.5.

Fitur IPv6
4

IPv6 menawarkan beberapa fitur baru yang tidak terdapat pada IPv4 , fitur-fitur ini
berfungsi dengan powerfull, diantaranya:
a) Format Header Baru
b) Address Space yang Besar
c) Infrastruktur Hierarchical Addressing dan Routing yang Efisien
d) Konfigurasi Address Statefull dan Stateless
e) Keamanan Built in
f)


Dukungan yang Lebih Baik untuk QoS

g) Protokol Baru untuk Interaksi Neighboring Node
h) Ekstensibilitas

3.

Analisis Dan Perancangan Sistem

3.1.

Analisis Kebutuhan Sistem
Kebutuhan system untukpenelitian yang akan dilakukan membutuhkan beberapa

perangkat keras dan lunak yang mendukung penelitian ini. Perangkatkeras yang digunakan
pada penelitian ini adalah 1 buah PC Router dan 2 buah PC client. Perangkat lunak yang di
gunakan adalah Mikrotik OS Router versi 3.20 untuk PC Router, OS Windows 7 untuk client
1, OS Windows XP untuk client 2 dan perangkat lunak lainya sebagai penunjang yaitu :
Winbox, Wireshark, Netsh
3.2.


Topologi Jaringan
Penelitian yang akan dilakukanTopologi yang digunakan sebagai berikut.

Gambar 3.1 Topologi Jaringan
4

R Rafiudin, Protokol-protokol Essensial Internet, C.V ANSI OFFSET, Yogyakarta, 2006,
Ibid. hal 53

Berdasarkan gambar 3.1 topologi jaringan diatas, maka kondisinya sebagai berikut :
PC Router mempunyai alokasi IP :
Ethernet 1 : IPv4 = 62.157.9.1/24 , IPv6 = 2002:3E9D:901::2:1/64
Ethernet 2 : IPv4 = 202.81.81.1/24 , IPv6 = 2002:CA51:5102::2:1/64
PC 1 mempunyai alokasi IPv4 = 62.157.9.2/24, IPv6 2002:3E9D:901::2:2/64
PC 1 mempunyai alokasi IPv4 = 202.81.81.2/24, IPv6 = 2002:CA51:5102:2::2/64

4.

Implementasi dan Pembahasan


4.1.

Konfigurasi PC Router dengan Mikrotik
PC Router diinstal mikrotik OS versi 3.20, langkah selanjutnya adalah menyeting IP

address pada ethernet yang akandigunakan. Pada penelitian ini tiap-tiap Ethernet pada PC
router diberi IPv6 dan IPv4 :
Ethernet 1
IPv4 : 62.157.9.1/24
/ip address add address= 62.157.9.1/24 interface=ether1
IPv6 : 2002:3E9D:901::2:1/64
/ipv6 address add address= 2002:3E9D:901::2:1/64 interface=ether1
advertise=yes disabled=no
Ethernet 2
IPv4 : 202.81.81.1/24
/ip address add address= 202.81.81.1/24 interface=ether2
IPv6 : 2002:CA51:5102:2::1/64
/ipv6 address add address= 2002:CA51:5102:2::1/64interface=ether2
advertise=yes disabled=no

4.2.

Konfigurasi Jaringan IPv6

4.2.1.

Konfigurasi Pada PC Client 1
Konfigurasi alamat IPv6 pada jaringan yang berbasis IPv6 ini, client 1 yang

menggunakan operating system windows 7 mempunyai user interface untuk konfigurasi IPv6
yang lebih mudah. Berikut langkah-langkah konfigurasinya :
Ip address

: 2002:3E9D:901::2:2/64

Gateway

: 2002:3E9D:901::2:1/64

Pada control panel windows pilih network and sharing center kemudian pilih change adapter
setting kemudian pilih ethernet yang akan digunakan kemudian pilih properties, setelah
muncul window properties network setting pilih internet protocol version 6 (TCP/IP6)
kemudian pilih properties lalu tuliskan ipaddress, prefix length dan gateway sesuai
keterangan diatas kemudian tekan OK.
4.2.2.

Konfigurasi Pada PC Client 2
Pada client 2 harus menginstal IPv6 terlebih dahulu karena default-nya belum

terinstal IPv6, ada dua cara untuk menginstal IPv6 pada windows XP yaitu melalui command
prompt dan network properties padacontrol panel windows XP, bila melalui command
prompt dengan perintah sebagai berikut :
C:\..>ipv6 install
Cara kedua melalui network properties pada control panel windows XP sebagai
berikut : control panel kemudian pilih network connection, kemudian pilih network adapter
yang akan digunakan klik kanan dan pilih properties, kemudian pilih internet protocol (IP),
klik install, Kemudian pilih protocol, klik add, Kemudian pilih Microsoft TCP/IP version 6, klik
OK.
4.3.

Konfigurasi Tunneling 6to4

4.3.1.

Konfigurasi Router (OS MikrotikVersi 3.20)
Langkah-langkah dalam mengkonfigurasi tunneling pada mikrotik versi 3.20 adalah

sebagai berikut :
Pertama

membuat

/interface

6to4

interface
add

untuk

mtu=1480

tunneling

dengan

perintah

name=ipng-tunnel

local-

address=62.157.9.1 disabled=no
Kedua menambahkan IPv6 ke interface yang baru di buat yaitu ipngtunnel dengan perintah :
/ipv6 address add address=2002:3e9d:901::1/48 interface=ipng-tunnel
Ketiga menambahkan ipv6 address 6to4 ke route list sebagai jaringan
penghubung dari IPv6 ke IPv4 dengan perintah :
/ipv6 route add dst-address=2002:ca51:5102::/48
gateway=::202.81.81.1,ipng-tunnel
Langkah keempat adalah membuat interface untuk tunneling kedua
dengan perintah :

:

/interface 6to4 add mtu=1480 name=ipng-tunnel2 localaddress=202.81.81.1 disabled=no
Langkah kelima menambahkan IPv6 ke interface yang baru di buat yaitu
ipng-tunnel2 dengan perintah :
/ipv6 address add address=2002:ca51:5102::1/48 interface= ipng-tunnel2
Ketiga menambahkan ipv6 address 6to4 ke route list sebagai jaringan
penghubung dari IPv6 ke IPv4 dengan perintah :
/ipv6 route add dst-address=2002:3e9d:901::/48 gateway=::62.157.9.1,
ipng-tunnel
4.3.2.

Konfigurasi Client 2 (OS Windows XP)
Konfiguras ipada client 2 menggunakan Netsh pada command prompt windows yaitu

dengan perintah sebagai berikut :
Membuat interface untuk tunneling 6to4, perintah yang digunakan :
netsh interface ipv6 add v6v4tunnel “tunnel name”
Mengkonfigurasi IPv6 interface tunneling 6to4 yang baru, perintah yang
digunakan :
netsh interface ipv6 add address “tunnel name”
Mengkonfigurasi route list untuk tunneling yang sudahdikonfigurasi, perintah
yang digunakan :
netsh interface ipv6 add route ::\0 “tunnel name”
Mengkonfigurasi public address 6to4 anycast, perintah yang digunakan :
netsh interface ipv6 6to4 set relay
4.4.

Pembahasan Jaringan IPv6
Format Header IPv6 dan struktur headernya adalah :
Version : 6
Traffic Class : 0x00000000
Flow Label : 0x00000000
Payload Length : 40
Next Header : ICMPv6 (0x3a)
Hop Limit : 127
Source Address : 2002:3e9d:901:2::2
Destination Address : 2002:ca51:5102:2::2

4.5.

Pembahasan Jaringan IPv4
Format Header IPv4 tidak sama dengan format IPv6 dan struktur headernya adalah :
Version : 4
IHL ( Internet Header Length) : 20 Bytes
Type of Service : differentiated service (DS)
Total Length : 60
Identification : 0x1d87
Flag : 0x00
Fragment Offset : 0
Time to Live : 64
Protocol : ICMP
Header Cheksum : 0xfa35 (correct)

4.6.

Pembahasan Jaringan 6to4 Menggunakan Mikrotik
Paket IP yang dikirimkan dari client 2 ke client 1 mempunyai 2 tipe header yaitu

header IPv4 dan header IPv6. Header IPv4 mempunyai source address 202.81.81.1 (IPv4
PC Router ke client 2) dan destination address 202.81.81.2 (IPv4 client 2)

berfungsi

meneruskan paket ICMP dari PC router ke client 2 sedangkan header IPv6 yang mempunyai
source address 2002:3e9d:901:2::1 (IPv6 PC Router ke client 1) dan destination address
2002:ca51:5102::2 (IPv6 PC Router 6t04) berfungsi meneruskan paket ICMP6 dari client 1
ke client 2.
PC router menggunakan mekanisme tunneling 6to4 berfungsi sebagai penerjemah
header IPv4 dan IPv6 dengan menggunakan IPv4-compatible IPv6 address sebagai
gateway jaringan berbasis IPv4 dan jaringan berbasis IPv6.

5.

Kesimpulan
Penelitian ini menguraikan bagaimana cara konfigurasi jaringan IPv6 serta

menghubungkannya kejaringan IPv4 yang dibahas diatas. Pada halaman tersebut
menjelaskan bahwa OS windows XP belum terinstal IPv6 service, maka harus menginstal
dengan cara mengaktifkannya melalui cmd shell dengan perintah ipv6 install atau melalui
network adapter yang terdapat di network connections pada control panel OS windows XP.
Setelah IPv6 terinstal untuk konfigurasi hanya dapat dilakukan secara manual menggunakan
command netsh pada OS windows XP. Sedangkan OS windows 7 atau OS windows vista

untuk IPv6 service sudah terinstal. Konfigurasi secara manual dapat langsung dilakukan
melalui control panel.
Menghubungkan jaringan IPv6 dengan jaringan IPv4 dapat digunakan mekanisme
tunneling 6to4 sebagai salahsatu alternatif. Dengan cara membuka akses tunneling pada
router mikrotik versi 3.20 dengan mengunakan IPv4-compatible IPv6 address sebagai
gateway.
Proses pengiriman paket ICMPv6 dari jaringan IPv6 dengan jaringan IPv4 melalui
router mikrotik dengan mekanisme tunneling 6to4 dalam penelitian ini, adalah sebagai
berikut :
Panjang hex stream untuk ping dari jaringan IPv6 kejaringan IPv4 lebih panjang
dikarenakan harus membawa 2 tipe IP dibandingkan dengan jaringan setipe.
Proses enkapsulasi dan dekapsulasi paket ICMPv6 dan ICMP dari jaringan IPv4
kejaringan IPv6 berlangsung di PC router mikrotik, dengan skema PC 1 ke router
menggunakan jaringan IPv6 dan PC 2 ke router menggunakan jaringan IPv4.

DaftarPustaka
http://technet.microsoft.com/en-us/library/bb726952.aspx diakses pada tanggal 20 Juli 2011
http://wiki.mikrotik.com/wiki/Setting_up_an_IPv6_tunnel_via_6to4 diakses pada tanggal 01
Juli 2011
http://www.tcpipguide.com/free/t_IPv6DatagramMainHeaderFormat-2.htm diakses pada
tanggal 01 Juli 2011
http://www.tcpipguide.com/free/t_MajorChangesAndAdditionsInIPv6.htm diakses pada
tanggal 01 Juli 2011
http://www.tcpipguide.com/free/t_IPDatagramGeneralFormat.htm diakses pada tanggal 01
Juli 2011
Rafiudin, R. 2006. Protokol-protokol Esensial Internet. C.V ANDI OFFSET. Yogyakarta
Sukmanji, A. danRianto. 2008. Jaringan Komputer. C.V ANDI OFFSET. Yogyakarta
Syafrizal, M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. C.V ANDI OFFSET. Yogyakarta
Semen, Laurens A. Kusuma W, Hartanto.danHandoko. 2005. Implementasi Interkoneksi
IPv6 dan IPv4 dengan menggunakan Mikrotik Router OS Versi 3.15. Techne Jurnal
Ilmiah Elektroteknika Vol.9 Hal 95-105.