Program Studi Pasca Sarjana Magister Man

UAS
PERILAKU ORGANISASI
Dosen : Dr. Aan Khurosani, MM

Oleh
IKA ROHMATIKA
NIM : 7776160032

Program Studi Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2017

MATA KULIAH

: PERILAKU ORGANISASI

SEMESTER : III
DOSEN

: Dr. AAN KHUROSANI, MM


SOAL
1. Ketika nilai dan kepercayaan dalam budaya berbeda, beberapa orang memiliki masalah
penyesuaian. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka akan menjadi penyebab kegagalan
usaha dalam organisasi yang disebut “Culture shock”. Jelaskan dan bagaimana untuk
mengatasinya.
2. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda, kemampuan secara langsung
mempengaruhi tingkat kinerja dan kepuasan karyawan melalui kesesuaian kemampuan
pekerjaan. Dari sisi pembentukan perilaku dan sifat manusia, bahwa perilaku individu
dapat berubah karena pembelajaran dan pengalaman pribadinya. Jelaskan maksud
tersebut dan jelaskan pula pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami
perilaku manusia!
3. Kecerdasaan yang dimiliki setiap orang berbeda satu dengan yang lainnya. Dalam
perilaku organisasi kecerdasan dibutuhkan karena setiap orang harus mampu
mengembangkan kemampuannya untuk lebih maju dan meningkatkan kinerjanya.
Kecerdasan social semestinya dimiliki oleh setiap orang ketika ia menjadi seorang
pemimpin di wilayahnya / organisasinya. Jelaskan mengapa demikian ? dan apa yang
menjadi indicator jika seseorang pemimpin dikatakan telah mempunyai kecerdasan social
( social intelegency).
4. Perilaku seseorang itu ditentukan oleh keinginan dan kemauannya untuk mencapai
beberapa tujuan. Keinginan itu berupa motivasi. Dengan demikian motivasi merupakan

suatu pendorong agar seseorang itu melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuannya.
Berikan sebuah penjelasan dari pengalaman anda, apa motivasi anda kuliah pada program
Maksi di untirta dan apa relevansinya dengan pekerjaan anda saat ini. Dari teori motivasi
yang ada, teori motivasi manakah yang relevan dengan kondisi anda saat ini.
5. Pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi karena komunikasi mendatangkan
efektivitas yang lebih besar, komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang

lebih antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
Dalam hal penyampaian laporan keuangan, kadang kala ditemukan ketidakcepatan dan
ketidaktepatan membaca laporan keuangan dalam menerima informasi keuangan yang
disajikan jika laporan keuangan disajikan dalam kertas kerja biasa. Berkaitan dengan
fenomena tersebut, tentunya ada beberapa strategi komunikasi yang digunakan agar
penyampaian informasi laporan keuangan dapat lebih cepat dan tepat untuk dibaca, salah
satunya dengan menggunakan hasil penelitian Rahmat Febrianto dan Rafdinal (2006),
yaitu : peningkatan komunikasi informs akuntansi menggunakan gambar kartun. Coba
saudara analisis jurnal tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap pemahaman
informasi laporan keuangan. (jurnal dapat diminta pada kelompok 1)
6. Buatlah rencana penelitian tesis saudara yang berkaitan dengan perilaku organisasi sesuai
materi tugas kelompok masing-masing. Sertakan jurnal pendukungnya minimal 1 (satu)
jurnal


JAWABAN NO 1
A. Culture shock sangat berkaitan dengan keadaan dimana ada kekhawatiran dan galau
berlebih yang dialami orang-orang yang menempati wilayah baru dan asing.
culture shock itu adalah kondisi dimana kita tidak terbiasa dengan budaya daerah
setempat. Biasanya kita mengalami culture shock jika kita baru tiba di suatu daerah yang
kebiasaan penduduk lokalnya sangat berbeda dengan daerah asal kita. Efek dari culture
shock beraneka macam. Mulai dari merasa cemas, kesepian, cepat marah, tidak nyaman,
hingga homesick.
Cara paling mudah untuk mengatasi culture shock adalah dengan mempelajari
dengan baik tempat tujuan anda. Baca buku panduan tentang daerah tujuan anda, tanya
kepada yang sudah pernah tinggal di sana, atau cari informasi dari internet. Saran saya,
jangan sekali-kali membayangkan daerah tujuan anda seperti yang ditayangkan di film,
karena kenyataannya akan sangat jauh berbeda.

Cara terbaik untuk mendapatkan teman adalah dengan humor. Tapi ingat untuk
mempelajari budaya Amerika, atau negara lain tujuan anda, terlebih dahulu sehingga
humor anda tidak menyinggung perasaan orang lokal.
Pelajari tempat-tempat penting seperti supermarket, rumah sakit, kantor pos,
restoran, dan lain-lain di daerah anda. Anda harus aktif bertanya kepada penduduk lokal.

Mengetahui posisi tempat-tempat umum sangat penting, terutama jika anda belum terlalu
mengenal tempat tinggal anda yang baru. Bacalah berita! Berita lokal Amerika dan berita
Indonesia harus selalu anda ikuti. Hal ini sangat penting karena bisa menjadi bahan
diskusi dengan teman baru anda. Orang Amerika sangat terbuka dan suka berdiskusi.
Mereka akan sangat menghargai anda jika anda mengetahui apa yang sedang terjadi saat
ini. Menurut pengalaman saya, teman-teman Amerika saya sangat menyukai ketika saya
membicarakan tentang gubernur DKI Jakarta (Jokowi), pariwisata di Indonesia
khususnya Bali, dan isu politik lainnya.
Aktif dalam kegiatan kampus. Amerika adalah negara yang sangat terbuka bagi
siapapun. Anda akan selalu diterima dalam aktivitas apapun. Saya termasuk mahasiswa
yang cukup rajin bermain basket di kampus. Dari sana saya mendapatkan lebih banyak
teman, sehingga proses adaptasi saya jauh lebih mudah.

JAWABAN NO 2
Setiap Individu adalah pribadi yang unik. Manusia pada hakekatnya adalah kertas
kosong yang di bentuk oleh lingkungan mereka. Perilaku manusia merupakan fungsi dari
interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya. Mereka berperilaku berbeda
satu sama lain karena ditentukan oleh masing – masing lingkungan yang memang
berbeda.
Secara biografis individu memiliki karakteristik yang jelas bisa terbaca, seperti

usia, jenis kelamin, status perkawinan, yang semua itu memiliki hubungan signifikan
dengan produktivitas atau kinerja dalam suatu organisasi dan merupakan isu penting
dalam dekade mendatang. Dari kajian beberapa bukti riset, memunculkan kesimpulan
bahwa usia tampaknya tidak memiliki hubungan dengan produktivitas. Dan para pekerja

tua yang masa kerjanya panjang akan lebih kecil kemungkinannya untuk mengundurkan
diri. Demikian pula dengan karyawan yang sudah menikah, angka keabsenan menurun,
angka pengunduran diri lebih rendah serta menunjukkan kepuasan kerja yang lebih
tinggi daripada karyawan yang bujangan
Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami perilaku manusia adalah;
pendekatan kognitif, reinforcement, dan psikoanalitis. Berikut penjelasan ketiga
pendekatan tersebut dilihat dari; penekanannya, penyebab timbulnya perilaku, prosesnya,
kepentingan masa lalu di dalam menentukan perilaku, tingkat kesadaran, dan data yang
dipergunakan.
1. Penekanan.
Pendekatan kognitif menekankan mental internal seperti berpikir dan menimbang.
Penafsiran individu tentang lingkungan dipertimbangkan lebih penting dari lingkungan
itu sendiri.
Pendekatan penguatan (reinforcement) menekankan pada peranan lingkungan
dalam perilaku manusia. Lingkungan dipandang sebagai suatu sumber stimuli yang dapat

menghasilkan dan memperkuat respon perilaku.
Pendekatan psikoanalitis menekankan peranan sistem personalitas di dalam
menentukan sesuatu perilaku. Lingkungan dipertimbangkan sepanjang hanya sebagai ego
yang berinteraksi dengannya untuk memuaskan keinginan.
2. Penyebab Timbulnya Perilaku
Pendekatan kognitif, perilaku dikatakan timbul dari ketidakseimbangan atau
ketidaksesuaian pada struktur kognitif, yang dapat dihasilkan dari persepsi tentang
lingkungan.
Pendekatan reinforcement menyatakan bahwa perilaku itu ditentukan oleh stimuli
lingkungan baik sebelum terjadinya perilaku maupun sebagai hasil dari perilaku.
Menurut pendekatan psikoanalitis, perilaku itu ditimbulkan oleh tegangan
(tensions) yang dihasilkan oleh tidak tercapainya keinginan.
3. Proses.
Pendekatan kognitif menyatakan bahwa kognisi (pengetahuan dan pengalaman)
adalah proses mental, yang saling menyempurnakan dengan struktur kognisi yang ada.

Dan akibat ketidak sesuaian (inconsistency) dalam struktur menghasilkan perilaku yang
dapat mengurangi ketidak sesuaian tersebut.
Pendekatan reinforcement, lingkungan yang beraksi dalam diri individu
mengundang respon yang ditentukan oleh sejarah. Sifat dari reaksi lingkungan pada

respon tersebut menentukan kecenderungan perilaku masa mendatang.
Dalam pendekatan psikoanalitis, keinginan dan harapan dihasilkan dalam Id
kemudian diproses oleh Ego dibawah pengamatan Superego.
4. Kepentingan Masa lalu dalam menentukan Perilaku.
Pendekatan kognitif tidak memperhitungkan masa lalu (ahistoric). Pengalaman
masa lalu hanya menentukan pada struktur kognitif, dan perilaku adalah suatu fungsi dari
pernyataan masa sekarang dari sistem kognitif seseorang, tanpa memperhatikan proses
masuknya dalam sistem.
Teori reinforcement bersifat historic. Suatu respon seseorang pada suatu stimulus
tertentu adalah menjadi suatu fungsi dari sejarah lingkungannya.
Menurut pendekatan psikoanalitis, masa lalu seseorang dapat menjadikan suatu
penentu yang relatif penting bagi perilakunya. Kekuatan yang relatif dari Id, Ego dan
Superego ditentukan oleh interaksi dan pengembangannya dimasa lalu.
5. Tingkat dari Kesadaran.
Dalam pendekatan kognitif memang ada aneka ragam tingkatan kesadaran, tetapi
dalam kegiatan mental yang sadar seperti mengetahui, berpikir dan memahami,
dipertimbangkan sangat penting.
Dalam teori reinforcement, tidak ada perbedaan antara sadar dan tidak. Biasanya
aktifitas mental dipertimbangkan menjadi bentuk lain dari perilaku dan tidak
dihubungkan dengan kasus kekuasaan apapun. Aktifitas mental seperti berpikir dan

berperasaan dapat saja diikuti dengan perilaku yang terbuka, tetapi bukan berarti bahwa
berpikir dan berperasaan dapat menyebabkan terjadinya perilaku terbuka.
Pendekatan psikoanalitis hampir sebagian besar aktifitas mental adalah tidak
sadar. Aktifitas tidak sadar dari Id dan Superego secara luas menentukan perilaku.
6. Data.
Dalam pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai, pengertian dan pengharapan
pada dasarnya dikumpulkan lewat survey dan kuestioner.

Pendekatan reinforcement mengukur stimuli lingkungan dan respon materi atau
fisik yang dapat diamati, lewat observasi langsung atau dengan pertolongan sarana
teknologi. Pendekatan psikoanalitis menggunakan data ekspresi dari keinginan, harapan,
dan bukti penekanan dan bloking dari keinginan tersebut lewat analisa mimpi, asosiasi
bebas, teknik proyektif, dan hipnotis.
JAWABAN NO 3
Karena Seorang pemimpin adalah seseorang yang berpengaruh terhadap orang
lain agar menjadi lebih efektif saat bekerja untuk mencapai tujuan bersama mereka dan
menjaga hubungan diantara semua anggotanya. Kemampuan kita sebagai seorang leader
dilihat bagaimana diri kita sebagai pemimpin dapat membantu sebuah grup mencapai
tujuan dan mempunyai hubungan yang baik dengan anggota grup itu.
Seorang pemimpin yang baik dapat memanipulasi, mengontrol dan dapat juga

memaksa anggota kelompoknya untuk patuh. Salah satu contohnya adalah Hitler, ia
memiliki kemampuan memimpin dengan menggerakan masa untuk patuh kepadanya
dengan melalui berbagai cara seperti membujuk bahkan melakkan kekerasan. (Johnson,
2003).
yang menjadi indicator jika seseorang pemimpin dikatakan telah mempunyai
kecerdasan social ( social intelegency).
1.

Berat, tinggi, dan usia
Pemimpin cenderung berbeda secara fisik dari bawahannya.Mereka
biasanya lebih tua, tinggi, dan berat dari rata-rata anggota kelompoknya.Anggota
kelompok biasanya lebih menghubungkan berat dengan kekuatan, tapi itu bukan
merupakan syarat utama untuk menjadi pemimpin.
Dewasa ini, anggota kelompok berasumsi bahwa usia adalah indikator dari
kebijaksanaan, pengalaman, dan kecerdasan. Jadi anggota kelompok lebih
memilih pemimpin dengan umur yang lebih tua dari mereka (Lawrence dalam
Forsyth, 1999).

2.


Intelegensi
Seorang individu yang memiliki kemampuan intelegensi yang tinggi
memiliki kemungkinan untuk mampu memimpin dengan efisien, kelompok

mereka mungkin merasa bahwa ada perbedaan kemampuan intelegtual yang besar,
hal itu diwujudkan dalam ketertarikan, sikap, dan nilai-nilai.
3.

Gender
Wanita dalam kepemimpinan adalah sebuah pengecualian.Meskipun jarak
gender dalam kepemimpinan semakin kecil, namun hal ini tidak dapat
dipungkiri.Representasi yang berlebihan dalam seting organisasi dan bisnis
menyebabkan ruang yang tersedia untuk wanita sangat sedikit.

4.

Perbedaan Etnis
Etnis menoritas cenderung lebih sedikit mempengaruhi dalam kelompok
kecil yang heterogen dan hasil kemungkinannya lebih kecil untuk menjadi
pemimpin.Minoritas


cenderung

untuk

tidak

diharapkan

dalam

peran

kepemimpinan pada bisnis dan organisasi.
5.

Kepribadian
Menurut Robert Lord (dalam Forsyth, 1999), secara umum bentuk
hubungan dominasi, maskulinitas/feminitas, dan intelegensi sesuai dengan yang
disebut lima dimensi kepribadian yang diidentifikasi oleh peneliti yan berbeda
(Digman dalam Forsyth, 1999). Lima dimensi tersebut adalah Extravensi,
Aggreableness, Conscientiousness, Stability, Intelligence.
Pemimpin cenderung memiliki nilai yang tinggi pada kelima dimensi
diatas (Barrick & Mount, Hogan, dkk; dalam Forsyth, 1999).Selain itu Stephen
Zaccaro (Forsyth, 1999) juga berpendapat bahwa pemimpin memiliki intelegensi
sosial yang tinggi.

6.

Keahlian
Menurut Golman & Fraas (dalam Forsyth, 1999), kelompok cenderung
menerima pemimpin yang sebelumnya menunjukkan kemampuannya dan akan
cenderung mengikuti perintah orang yang berkompeten daripada orang yang tidak
berkompeten.

7.

Partisipasi
Tingkat partisipasi dan kepemimpinan, merupakan kualifikasi penting.
Dalam kelompok menunjukkan bahwa orang yang berbicara paling banyak dalam

kelompok adalah yang paling mungkin untuk menjadi pemimpin (Burke, dalam
Forsyth, 1999).
JAWABAN NO 4
Menuntut ilmu pengetahuan adalah salah satu jalan buat kita untuk mendapatkan
kasih sayang, rahmat dari Allah SWT. Dengan motivasi ibadah, maka kuliah akan
menjadi dunia yang bermakna buat kita,

bernilai ibadah. Tapi, harus benar dalam

pelaksanannya.
Relevansinya dalam pekerjaan saat ini adalah saya sadar betul bahwa basik saya
bukan di dunia perbankkan,ekonomi atau keuangan melainkan kesehatan maka dari itu
saya ingin memperdalam ilmu di luar basik yang saya miliki saya rasa dengan yang saya
memilih MSDM ini sudah cukup tepat, mengapa saya memilih MSDM karena saya
berkeinginan kuat untuk menjadi salah satu manager diperusahaan saya Maka dengan
kuliah pascasarjana di sini saya termotivasi untuk bisa lulus jika suatu saat diberikan
kesempatan untuk test kenaikan jabatan itu.AMIN.
TEORI YANG RELEVEN DENGAN SAYA ADALAH TEORI KEBUTUHAN
McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawankawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :
a. Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk berprestasi dan
mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil.
b. Kebutuhan akan kekuatan (need for power) : kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
c. Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan antar pribadi
yang ramah dan akrab.

JAWABAN NO 5
HASIL ANASA JURNAL PADA KELOMPOK 1
Penelitian ini menggunakan grafik dalam untuk menggambarkan status keuangan
perusahaan dan membagi menjadi 4x4 kelompok perlakuan, berdasarkan empat kompleksitas
tugas (accumulation, recognition, estimation, projection) dan empat bentuk presentasi (tabel,
grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran). Menggunakan empat subsample : mahasiswa
S-1, mahasiswa S-2, akademisi, dan praktisi. Penelitian ini berupa eksperiman yang dilaksanakan
di kampus dimana target eksperimennya dari civitas akademika universitas.
Masing-masing responden diberi dua bentuk instrumen yaitu: (1) pertanyaan demografi,
dan (2) pertanyaan eksperimen yang terdiri dari tiga set format informasi keuangan: laporan
keuangan konvensional, rasio keuangan, dan wajah skematik. Penelitian ini mengikuti penelitian
Smith dan Taffler (1996) dan Smith et al.(2000) untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas wajah
skematik sebagai alat komunikasi dibandingkan dengan format presentasi konvensional.
Oleh karena itu penulis menggunakan model wajah yang dikembangkan oleh Chemoff
(1971). Bentuk dasar wajah skematik yang digunakan oleh Smith dan Taffler (1996) adalah
seperti di bawah ini. Bentuk wajah skematik yang bersesuaian dengan kondisi likuiditas,
profitabilitas, dan leverage dikembangkan dari bentuk dasar ini sedangkan bentuk dasar ini
adalah jika kombinasi ketiga kondisi keuangan itu ada pada kondisi yang paling ekstrem dan
netral menurut benchmark.untuk melihat mana di antara pasangan format penyajian informasi
kemngan yang lebih efisien dan lebih efektif diproses oleh responden berdasarkan tingkat
kecanggihan dan kompleksitas tugasnya. Pasangan format presentasi tersebut adalah: format
wajah skematik vs. laporan keuangan konvensional; format wajah skematik vs. rasio keuangan;
dan format rasio keuangan vs. laporan keuangan konvensional.
Waktu yang dibutuhkan oleh responden untuk menjawab setiap format presentasi diukur
dan dicari rata-ratanya. Rata-rata lama waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing responden
untuk memproses satu format presentasi dibandmgkan dengan rata-rata lama waktu untuk
memproses format presentasi yang lain. Analisis statistik yang digunakan adalah uji beda dua
rata-ratarJikauji beda tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada pasangan
format presentasi itu, maka bisa disimpulkan, berdasarkan sampel yang digunakan, bahwa ada
perbedaan efisiensi satu format presentasi dibandingkan dengan format yang lain.

Penelitian ini meneliti dua kineija keputusan pengklasifikasian yaitu kecepatan (efisiensi) dan
ketetapan (keefektifan) pengklasifikasian. Hasil penelitian disajikan ke dalam tiga tabel dengan
masing-masing subsampel. Tabel 1 adalah hasil statistik deskriptif, tabel 2 adalah tentang hasil
uji beda efisiensi ketiga format presentasi, dan tabel 3 adalah tentang hasil uji beda efektivitas
ketiga format presentasi.
Dampak terhadap pemahaman informasi laporan keuangan
Dari segi efektivitas, wajah skematik secara statistik tetap lebih efektif digunakan dibandingkan
dengan laporan keuangan konvensional. Hanya saja efektivitas wajah skematik tidak berhasil
dibuktikan secara konsisten untuk kedua tipe kekeliruan. Untuk kekeliruan Hpe-II, wajah
skematik tidak selalu lebih efektif secara statistik dibandingkan dengan laporan keuangan.
Padahal biaya kekeliruan Tipe-II (mengklasifikasikan perusahaan tidak sehat sebagai perusahaan
sehat) jauh lebih mahal dibandingkan dengan kos kekeliruan Tipe-I (mengklasifikasikan
perusahaan sehat sebagai perusahaan tidak sehat).
Wajah skematik juga tidak lebih efektif dibandingkan dengan rasio keuangan. Hanya
subsampel mahasiswa S1 yang menunjukkan bahwa wajah skematik lebih efektif secara statistik
dibandingkan dengan rasio keuangan. Namun, mengingat hasil yang tidak konsisten antar
responden, simpulan lain yang bisa diambil adalah bahwa pengenalan dan penggunaan wajah
skematik yang masih sedikit ini membuat responden tidak bisa langsung memanfaatkannya
untuk membuat keputusan. Pada sisi lain, rasio keuangan telah lama dikenal dan diajarkan
kepada responden. Ini terbukti dengan efektivitas format rasio keuangan terhadap format laporan
keuangan konvensional untuk kedua tipe kekeliruan.
JAWABAN NO 6
HASIL PENELITIAN BESERTA JURNAL TERLAMPIR

UAS
KEWIRAUSAHAAN
“TOKO SEMBAKO H SAEFUL”
Dosen : Dr. H Djasuro Surya

Oleh
IKA ROHMATIKA
NIM : 7776160032

Program Studi Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2017

MATA KULIAH

: KEWIRAUSAHAAN

SEMESTER

: III

DOSEN

: Dr. H DJASURO SURYA

SOAL
1. AMATI SALAH SEORANG PENGUSAHA (ENTERPRENEUR) SEBAGAI OBJEK
KAJIAN YANG ADA DISEKITAR RUMAH ATAU TEMPAT KERJA ANDA.
2. LAKUKAN PENGAMBILAN DATA/INFORMASI YANG DIPERLUKAN DENGAN
CARA WAWANCARA YANG MENDALAM ( INDEPTH RESEARCH) SEHINGGA
DIKETAHUI TENTANG NAMA DAN ALAMAT PENGUSAHA (TERMASUK
TLP/HP), KAPAN MULAI USAHA, JENIS USAHA YANG PERNAH DILAKUKAN
SAMPAI YANG TERAKHIR, KESUKSESAN ATAU KEGAGALANNYA SELAMA IA
USAHA, DAN SEMUA PENGALAMAN LAINNYA SEBAGAI PENGUSAHA.
3. ANALISIS DAN SIMPULKAN DATA TERSEBUT SESUAI DENGAN MATERI
KEWIRAUSAHAAN YANG PERNAH ANDA PELAJARI, KHUSUSNYA SAAT DI S2

SEKARANG

DAN

TEORI

LAINNYA

YANG

RELEVAN,

DENGAN

MEMBANDINGKAN TEORI DAN FAKTA LAPANGAN.
4. CANTUMKAN REFERENASI YANG DIGUNAKAN DAN LAMPIRKAN BERUPA
SURAT KETERANGAN PENELITIAN LAPANGAN PADA OBYEK YANG ANDA
KAJI DENGAN MENCANTUMKAN KAPAN KAJIAN DILAKUKAN DIBUBUHI
TANDA TANGAN PEMILIK USAHA DAN BILA PERLU DI STAMPEL BASAH
(ASLI).
5. BUAT DALAM BENTUK LAPORAN/ MAKALAH DENGAN KETENTUAN :
6. A. UKURAN KERTAS A4 70 GRAM
7. SPASI 1,5
8. HALAMAN MINIMAL 8 MAKSIMAL 15
9. BERI COVER (JILID) WARNA BIRU MUDA DENGAN JUDUL SESUAI ISI YANG
DI BAHAS.

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang
bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuangan yang diharapkan dengan cara
memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa.
Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan untuk berwirausaha
karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa
berwirausaha. Jadi skill (kemampuan) adalah modal utama yang harus dimiliki dalam
berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai kemampuan tapi tanpa ada tekad
(kemampuan yang kuat) untuk berwirausaha maka kemampuan berwirausaha itu akan
sia-sia karena tidak dapat tersalurkan. Jadi pada dasarnya skill dan tekad itu harus
dimiliki oleh seorang pelaku wirausaha.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan
menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad
4. Target dan Tujuan
Seorang pelakku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa
menentukan target dan tujuan pemasaarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak
direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin bertahan lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki bila ingin
menjalankan wirausaha. Karena tempat juga sangat menunjang dalam hal berwirausaha
dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang
sedang dijalankan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, makan dapat dirumuskan masalah
seperti berikut ini :
– Bagaimanakah awal memulai berwirausaha ?
– Bagaimanakah
C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
– Untuk mengetahui awal memulai berwirausaha
– Untuk memenuhi salah tugas mata pelajaran kewirausahan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil pengusaha
Nama pemilik Perusahaan : IBU HJ ENTIK
Jenis usaha : warung sembako
Nama toko : H.saeful,
Nama angkutan umum

: Dicki putra

Alamat perusahaan : kp cikoneng rt rw 12/5 batukuwung padarincang serang Banten
Lama perusahaan : 40 tahun
Omset perbulan : 100 juta
B. Hasil wawancara
Sejak tahun 1977 ibu hj entik mencoba untuk menghasilkan uang beliau adalah ibu
mertua ku yang sangat hebat dan kuat ulet dan juga tekun, dengan keterampilan dan ketekunan
yang beliau jalani. Beliau mendapatkan modal usaha dari hasil kerja keras nya sebagai petani
ladang milik saudaranya, sejak lulus SD ibu tidak melanjutkan pendidikannya karena tidak
terpikirkan olehnya untuk bersekolah. saat itu ibu mencoba dengan bertani setelah beberapa
tahun kemudian ibu membuka warung milik nya semasa gadis itu lah ibu membuka warung
sambil bertani. Dahulu tidak banyak orang yang berjualan sembako sehingga usaha ibu semakin
maju dan berkembang, beliau menabung sedikit demi sedikit dari hasil jualan dan tani nya,
sampai ibu memiliki ladang sendiri.
Ibu tidak memiliki pegawai jika pagi ibu bertani dan yang menjaga warungnya itu nenek.
Ibu selalu berusaha mencari bahan dagangan yang berkualitas dan expayernyya masi lama.
Untuk persaingan saat itu sangat sedikit bahkan jarang ada warung sembako, setelah menikah
dengan bapak mertuaku yang begitu baik dan pendiam beliau juga seorang petani yang tekun dan
ulet dari semenjak menikah ibu fokus mengurus warung nya dan bapak bercocok tanam diladang
milik ibu, dari hasil tani dan warung mertuaku membangun rumah dan membeli satu unit mobil
umum L300 Yang pada saat itu jarang di miliki oleh pengusaha2 lain dan angkutan umum pun
saat itu sangat jarang dan sepi. Sehingga penghasilan dari angkutan yang bisa memuat 15-20
orang ini omset hariannya sangat lumayan besar karena tidak ada pesaing saat itu. Dari hasil

mobil umum warung dan hasil taninya ibu dapat membeli beberapa hektar tanah beberapa
angkutan umum (angkot) sampai rumah nya jadi dan membuat toko lumayan cukup besar
sehingga warung warung kecil berbelanjan ke toko ibu, ibu dan bapak mertua saya sudah
terbilang pengusaha yang cukup sukses dari hasil kerja kerasnya sendiri
Setahun setelah saya menikah dengan anak pertamanya bapak mertua sakit dan
meninggal pada tahun 2015 lalu, tapi ibu mertua selalu tekun dan usahanya semakin maju
dengan mambangun beberapa toko untuk di sewakan. Dari hasil wawancari ini saya sangat
termotivasi untuk bisa menjadi seorang enterpreneur yang sukses
Dengan modal awal 500.000 pada waktu itu. kini ibu mendapatkan omset 100 juta lebih
perbulannya dan memiliki karyawan sebanyak 20 orang yaitu supir angkut 7 orang, dan petani
13 orang, kesulitan yang beliau dapatkan yaitu masalah SDM, karena terkadang supir angkut itu
ada yang bandel menjual peralatan mobil yang ada, terjadi kecelakaan di jaan raya, dan ketika
alam sedang tidak brsahabat sehingga hasil panen gagal. Walaupun kelihatnnaya ibu sibuk,
beliau tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga.
Kini ibu memiliki usaha yang lumayan cukup banyak salain toko sembako hasil ladang
angkutan umum ruko ruko dan membeli pabrik penggilingan padi, meski ibu sudah menjadi
orang tua tunggal tapi semangatnya masih seperti dulu.

ANALI SIS SWOT
 Strength ( Kekuatan )
Membuka usaha makanan seperti nasi box untuk saat ini cukup menjanjikan
karena dewasa ini masyarat yang cenderung konsumtif dan memperhatikan efisiensi
waktu, tempat dan tenaga lebih memilih hal seperti ini ditangani oleh pihat tertentu yang
kompeten.
 Weaknesses ( Kelemahan )
Kelemahan dari usaha ini terdapat pada pemasaran. Pemasaran yang hanya
mengandalkan pesanan terkadang hanya berpatok pada waktu tertentu.
 Opportunities( Peluang )
Peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan sekali, hal ini karena saingan untuk
usaha ini bisa dikatakan belum banyak. Selain itu kita juga dapat mengurangi jumlah
pengangguran di daerah tempat tinggal kita, karena kita dapat mempekerjakan orangorang di sekitar kita untuk membantu usaha yang sedang kita jalankan ini.
 Threats( Ancaman )
Ancaman dari usaha ini adalah makanan ini akan cepat basi . Hal ini dapat
disebabkan pada saat pemasaran makanan tersebut sudah dimasukan dalam kemasan
karena

proses

pemasaran

tidak

dilakukan

dengan

cara

produksi

langsung

ditempat/dipasar. Ancaman yang lain adalah akan banyak pihak lain yang akan meniru
usaha kita ini, hal ini tentu akan membuat saingan yang baru bagi kita.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Memulai usaha harus didasari dengan niat dan kerja keras. Jika usaha itu sukses kita
jangan pernah lupa dengan orang-orang disekitar kita.bekerja harus dengan tekun ullet dan rajin.
Dalam usaha juga kita tidak boleh pesimis dalam menghadapi cobaan dan kegagalan. Setiap hal
pasti ada ujian, cobaan dan tantangannya. Secara tidak disadari itu merupakan musuh yang tidak
kita ketahui darimana datangnya, arahnya dan tujuanya. Bila kita mampu menghadapinya maka
kesuksesan menunggu kita. Tapi kita juga jangan lupa berdoa ,Jadi dalam melakukan usaha
apapun harus diimbangi dengan keimanan.
Dari hasil wawancara saya dengan ibu mertua memanglah awalnya sangat
memprihatinkan tapi dengan kesabaran dan ke uletannya ibu bisa menjadi seperti ini dan saya
sangat bangga akan hal itu semoga suatu saat saya dapat mengikuti jejak beliau.