Analisis Perbedaan Fungsi Dan Makna Verba “Tsukau” Dan “Mochiiru’’ Dalam Majalah “Nipponia” Nipponia No Zasshi Ni Okeru Tsukau To Mochiiru No Doushi No Imi To Kinou No Soui No Bunseki

BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG SEMANTIK DAN SINONIM

2.1. Semantik
2.1.1

Pengertian Semantik
Menurut Dedi Sutedi (2011:127) kata semantik (imiron) merupakan salah satu

cabang linguistik (gengogaku) yang mengkaji tentang makna. Abdul Chaer (2002:2)
mengemukakan bahwa semantik adalah istilah yang digunakan untuk bidang linguistik
yang mempelajari hubungan antar tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang
ditandainya atau dengan kata lain, bidang studi dalam linguistik yang mempelajari
makna atau arti dalam bahasa. Semantik memiliki peranan yang penting, karena bahasa
yang digunakan dalam komunikasi tidak lain hanya untuk menyampaikan suatu makna.

2.1.2

Jenis-Jenis Makna Dalam Semantik
Menurut Sutedi (2008:115) mengemukakan beberapa jenis makna dalam bahasa


Jepang, diantaranya:
1. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
Makna leksikal dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah jishoteki-imi (辞書的意
味 ) atau goiteki-imi ( 語 彙 的 意 味 ). Makna leksikal adalah makna kata yang
sesungguhnya sesuai dengan referensinya sebagai hasil pengamatan indra dan
terlepas dari unsur gramatikalnya, atau bisa juga dikatakan sebagai makna asli suatu
kata.
Makna Gramatikal dalam bahasa Jepang disebut bunpouteki-imi (文法的意味) yaitu
makna yang muncul akibat proses gramatikalnya. Dalam bahasa Jepang, joshi (助

23
Universitas Sumatera Utara

詞) dan jodoushi (助動詞) tidak memililki makna leksikal,
tetapi memiliki makna gramatikal, sebab baru jelas maknanya jika digunakan dalam
kalimat.
2. Makna Denotatif dan Makna Konotatif
Makna Denotatif dalam bahasa Jepang disebut juga meijiteki-imi (明示的意味) atau
gaien (外


), yaitu makna yang berkaitan dengan dunia luar bahasa, seperti suatu

objek atau gagasan dan bisa dijelaskan dengan analisis komponen makna.
Makna Konotatif disebut juga anjiteki-imi (暗示的意味) atau naihou (内包) yaitu
makna yang ditimbulkan karena perasaan atau pikiran pembicara dan lawan
bicaranya.
3. Makna Dasar dan Makna Perluasan
Makna dasar disebut dengan kihon-gi (基本儀) merupakan makna asli yang dimiliki
oleh suatu kata. Makna asli yang dimaksud, yaitu makna bahasa yang digunakan
pada masa sekarang ini.
Makna perluasan disebut dengan ten-gi ( 転 義 ) merupakan makna yang mucul
sebagai hasil perluasan dari makna dasar, di antaranya akibat penggunaan secara
kiasan atau majas (hiyu).
2.1.3 Manfaat Mempelajari Semantik
Manfaat yang dapat kita petik dari studi semantik sangat tergantung dari apa
yang kita geluti dalam sehari-hari (Abdul Chaer, 2009:11). Bagi seorang wartawan,
reporter, atau orang-orang yang berkecimpung dalam dunia persuratkabaran dan
pemberitaan, mereka barangkali akan memperoleh manfaat praktis dari pengetahuan

24


Universitas Sumatera Utara

mengenai semantik. Pengetahuan semantik akan memudahkannya dalam memilih dan
menggunakan kata dengan makna yang tepat dalam menyampaikan informasi kepada
masyarakat umum.
Bagi mereka yang berkecimpung dalam penelitian bahasa seperti mereka yang
belajar di Fakultas Sastra, pengetahuan semantik akan memberi bekal teoritis kepadanya
untuk dapat menganalisis bahasa atau bahasa-bahasa yang sedang dipelajarinya,
menjelaskan perbedaan dan persamaan semantis antara dua buah bentuk kata, serta
bagaimana menggunakan kedua bentuk kata yang mirip itu dengan benar (Abdul Chaer,
2009:12).

2.2. Sinonim (Ruigigo)
2.2.1

Pengertian Sinonim (Ruigigo)
Sinonim adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna

antara satu ujaran dengan satuan ujaran yang lainnya (Chaer, 2007:267). Walaupun ada

kesamaan makna, namun nuansa maknanya tidak sepenuhnya sama, atau tidak sama
persis. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, diantaranya penggunaannya dalam kalimat.
Misalnya pada kata /tsukau/ dan /mochiiru/, kedua kata tersebut merupakan verba yang
apabila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia memiliki makna yang sama yaitu
„menggunakan‟. Akan tetapi, meskipun kedua kata tersebut bersinonim, namun hanya
pada konteks tertentu saja, karena tidak ada sinonim yang semuanya sama persis, dalam
konteks atau situasi tertentu pasti akan ditemukan suatu perbedaannya meskipun kecil.
Sedangkan sinonim dalam bahasa Jepang disebut Ruigigo (類義語) dan kadang
disebut juga dengan istilah Dougi Kankei (同義関係) adalah dua buah kata atau lebih

25

Universitas Sumatera Utara

yang mempunyai salah satu imitokuchou (suatu fitur semantik yang terdapat dalam
suatu makna kata) yang sama (Dedi Sutedi, 2008:124).
2.2.3 Sinonim Verba Tsukau dan mochiiru Menurut Pakar
Menurut Zhongkui Tien, Shouji Izuhara dan Jin Xiangshun (Ruigigo
Tsukaiwake


Jiten,

1998:58-60)

verba

/tsukau/

bermakna

„menggunakan‟/

„menghabiskan‟ /„mempekerjakan‟, berfungsi untuk :
1. Menerangkan penggunaan benda mati dan benda hidup. Untuk fungsi menerangkan
benda mati bermakna „menggunakan‟ dan untuk fungsi menerangkan benda hidup
bermakna „mempekerjakan‟.
Contoh:
-

日本


勉強

行く

くさ



使い



Nihon e benkyou ni iku tame ni takusan okane wo tsukaimashita.
Untuk pergi belajar ke Jepang banyak menggunakan uang.
-

日本

工場


外国人

使っ



Nihon no koujou de gaikoku jin wo tsukatteimasu.
Pabrik di Jepang pada mempekerjakan orang asing.
2. Menerangkan kemampuan seseorang dalam penggunaan pengetahuan.
Contoh:
-

工場

英語 使っ



Koujou de eigo wo tsukatteimasu.

Sedangkan verba /mochiiru/ menurut Zhongkui Tien, Shouji Izuhara dan Jin
Xiangshun (Ruigigo Tsukaiwake Jiten, 1998:58-60) bermakna „menggunakan‟/
„memanfaatkan‟/„mempekerjakan‟, berfungsi untuk :

26

Universitas Sumatera Utara

1. Menerangkan penggunaan benda mati. Untuk fungsi menerangkan benda mati yang
bermakna „menggunakan‟ secara efisien atau dengan tepat.
Contoh:
-

募金





用い


被災地



物 買そ



.

Bokin de atsumeta okane wo mochiite, hisaichi e okuru mono wo kaisoroeru.
Menggunakan uang yang dikumpulkan dengan penggalangan dana, kemudian
membeli barang dan mengirimkan ke korban bencana.
2. Menerangkan penggunaan benda hidup. Untuk fungsi benda hidup yang bermakna
„mempekerjakan‟ seseorang yang memiliki bakat dan bakatnya pun telah diakui oleh
orang lain.
Contoh:
-


日本

会社

日本語

翻訳者

用い



Nihon no kaisha de nihongo no honyakusha wo mochiiteimasu.
Di Perusahaan Jepang mempekerjakan penterjemah bahasa Jepang.
Verba /tsukau/ adalah verba yang termasuk ke dalam verba kelompok I disebut
dengan godan doushi. Sedangkan verba /mochiiru/ adalah verba yang termasuk ke
dalam verba kelompok II disebut dengan ichidan doushi.
Menurut Hayashi shirou dan kawan–kawan dalam Reikai Shinkokugo Jiten
(1993:654) menjelaskan bahwa makna verba /tsukau/ adalah sebagai berikut :
1. Memanfaatkan untuk suatu tujuan. Contoh frasa: oogi wotsukau (berkipas). Irusu

wotsukau (pura-pura tidak ada di rumah (terhadap tamu)). Kelas: mochiiru,
shiyousuru (menggunakan, memanfaatkan).

27

Universitas Sumatera Utara

2. Mempekerjakan orang. Contoh frasa:Mempekerjakan pembantu (tasuke-te)/asisten
(joushu). Contoh kalimat: Berhentilah menyuruh orang melulu dan kerjakan
sendiri! Contoh bahasa:koki tsukau (memeras (para buruh)).
3. Mengkonsumsi, membelanjakan uang. Mengeluarkan uang. Contoh frasa:okane wo
tsukau.
4. Banyak memperhatikan dan membuat hati bekerja. Contoh frasa:menggunakan
perasaan (ki wo tsukau. Shinkei wo tsukau).
5. Membicarakan

kata-kata.

Contoh

frasa:berbahasa

perancis.

Memuji-muji/

menyanjung-nyanjung.
6. Menguasai keterampilan/teknik/seni khusus. Melakukan supaya berpikir. Contoh
frasa: ahli sulap/tipu muslihat (tejina). Mengendalikan boneka. Ahli sihir.
Sedangkan menurut Hayashi Shirou dan kawan–kawan dalam Reikai
Shinkokugo Jiten (1993:984), menjelaskan bahwa makna /mochiiru/ adalah sebagai
berikut :
1. Mempekerjakan, menggunakan. Contoh ungkapan/frasa:
womochiiru (menggunakan alat). 方 法

用い

(menggunakan metode). 消毒



用い

mochiiru

dalam

(menggunakan

alkohol



用い

Dougu

Houhou womochiiru
Shoudoku ni aruko–ru wo

desinfeksi/pembasmian

kuman).

Kelas:Menggunakan (tsukau).
2. Menggunakan pikiran orang. Mendirikan kantor/mengangkat kedudukan. Contoh
kalimat: Sarannya tidak digunakan/diterima oleh eksekutif perusahaan.

28

Universitas Sumatera Utara

3. Memberi tugas kepada seseorang/menugasi orang. Mempekerjakan/menggunakan
untuk suatu pekerjaan. Contoh: 新 人

用 い

Shinjin womochiiru

(mempekerjakan orang baru). Kelas:mengangkat.
4. (Bentuk “kokoro womochiiru/menggunakan hati” “I wo mochiiru/menggunakan
hati”, keseluruhannya) mengarahkan pada sasaran dan membuat hati bekerja secara
aktif. Contoh kalimat :



栄養



ンス



用い



Toku

ni eiyou no baransu ni i wo mochiite imasu (khususnya dalam keseimbangan gizi,
menggunakan pikiran).
Verba /tsukau/ dan verba /mochiiru/ dalam bahasa Jepang jika dipadankan ke
dalam bahasa Indonesia sama-sama memiliki makna yaitu „menggunakan‟, kedua verba
tersebut dapat digunakan untuk menyatakan penggunaan benda mati dalam arti
mengkonsumsi (uang dan lain-lainnya), kedua verba tersebut dapat juga digunakan
untuk menyatakan penggunaan benda hidup dalam arti mempekerjakan (orang dan
hewan) dan kedua verba tersebut dapat juga digunakan untuk menyatakan
kemampuan/keahlian seseorang (bahasa, metode, cara dan lain-lainnya).

2.3 Penggunaan Verba Tsukau dan Mochiiru Dalam Kalimat Bahasa Jepang
Penggunaan verba /tsukau/ menurut Zhongkui Tien, Shouji Izuhara dan Jin
Xiangshun (Ruigigo Tsukaiwake Jiten, 1998:58-60) adalah sebagai berikut:
1. Verba /tsukau/ digunakan untuk menyatakan penggunaan benda atau sesuatu
demi/untuk suatu tujuan dan pola kalimatnya berdasarkan ragam waktu/tidak
ada batasannya.

29

Universitas Sumatera Utara

Contoh:
-

使う



雑誌

買い

Okane wo tsukau, zasshi wo kaimasu.
Membeli majalah menggunakan uang.
2. Verba /tsukau/ digunakan untuk menyatakan penggunaan kemampuan atau keahlian
seseorang.
Contoh:
-

彼女

英語 使うこ

Kanojo wa eigo de tsukau koto ga dekiru.
Dia (perempuan) dapat menggunakan bahasa Inggris.
Penggunaan verba /mochiiru/ menurut Zhongkui Tien, Shouji Izuhara dan Jin
Xiangshun (Ruigigo Tsukaiwake Jiten, 1998:58-60) adalah sebagai berikut:
1. Verba /mochiiru/ digunakan untuk menyatakan penggunaan benda atau sesuatu
secara efisien/dengan tepat dan dengan sengaja.
Contoh:
-



料理

砂糖

蜂蜜

用い

いしさ

いっそう引



Kono ryouri ni wa satou yori hachimitsu wo mochiiruto, oishisagaissou hiki
tachimasu.
Pada masakan ini, kalau lebih menggunakan madu daripada gula, kelezatannya
agak lebih baik.

30

Universitas Sumatera Utara

2. Verba /mochiiru/ digunakan untuk menyatakan penggunaan kemampuan atau
keahlian seseorang yaitu dengan menerima pengakuan (menghormati/menghargai)
bakat yang dimiliki orang tersebut.
Contoh:
-

日本

会社

日本語

翻訳者

用い



Nihon no kaisha de nihongo no honyakusha wo mochiiteimasu.
Di Perusahaan Jepang mempekerjakan penterjemah bahasa Jepang.

31

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Fungsi Dan Makna Verba Utsu Dan Tataku Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru (Utsu) To (Tataku) No Kinou To Imi No Bunseki

3 113 70

Analisis Perbedaan Fungsi Dan Makna Verba “Tsukau” Dan “Mochiiru’’ Dalam Majalah “Nipponia” Nipponia No Zasshi Ni Okeru Tsukau To Mochiiru No Doushi No Imi To Kinou No Soui No Bunseki

1 24 55

Analisis Fungsi dan Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru Tetsudau To Tasukeru No Kinou To Imi No Bunseki

1 48 102

Analisis Perbedaan Fungsi Dan Makna Verba “Tsukau” Dan “Mochiiru’’ Dalam Majalah “Nipponia” Nipponia No Zasshi Ni Okeru Tsukau To Mochiiru No Doushi No Imi To Kinou No Soui No Bunseki

0 0 10

Analisis Perbedaan Fungsi Dan Makna Verba “Tsukau” Dan “Mochiiru’’ Dalam Majalah “Nipponia” Nipponia No Zasshi Ni Okeru Tsukau To Mochiiru No Doushi No Imi To Kinou No Soui No Bunseki

0 0 3

Analisis Perbedaan Fungsi Dan Makna Verba “Tsukau” Dan “Mochiiru’’ Dalam Majalah “Nipponia” Nipponia No Zasshi Ni Okeru Tsukau To Mochiiru No Doushi No Imi To Kinou No Soui No Bunseki

0 0 12

Analisis Perbedaan Fungsi Dan Makna Verba “Tsukau” Dan “Mochiiru’’ Dalam Majalah “Nipponia” Nipponia No Zasshi Ni Okeru Tsukau To Mochiiru No Doushi No Imi To Kinou No Soui No Bunseki

0 0 3

Analisis Fungsi dan Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru Tetsudau To Tasukeru No Kinou To Imi No Bunseki

0 0 9

Analisis Fungsi dan Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru Tetsudau To Tasukeru No Kinou To Imi No Bunseki

0 0 7

Analisis Fungsi dan Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru Tetsudau To Tasukeru No Kinou To Imi No Bunseki

0 1 13