T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Komunikasi Terapeutik terhadap Kecemasan Pasien Pre Sectio Caesarea di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang T1 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Tipe penelitian kuantitatif dipilih karena dengan metodologi ini
memampukan peneliti untuk mendapatkan gambaran pengaruh
komunikasi terapetik terhadap kecemasan pasien pre sectio
caesarea pada sebagian besar populasi yang ditentukan.
Sehingga hasil dari penellitian ini dapat di generalisasikan pada
populasi dengan karakteristik yang sama di lokasi lain.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross
sectional) yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika
korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian
hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat
pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek
penelitian diamati pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2012).
22
23
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu komunikasi
terapeutik sebagai variabel bebas (independent variable) dan
kecemasan pre sectio caesarea sebagai variabel tergantung
(dependent variable).
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definsi operasional dari masing-masing variabel penelitian
ditampilkan pada Tabel 3.1. berikut ini.
Tabel 3.1.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel
Komunikasi
terapeutik
Definisi Operasional
Komunikasi
interpesonal
antara perawat dengan
pasien yang direncanakan
secara sadar, bertujuan
dan
kegiatannya
dipusatkan
untuk
kesembuhan pasien
Kecemasan
pre
sectio
caesarea
Kecemasan yang spesifik
yakni
kekhawatiran
terhadap prosedur operasi,
prosedur anestesi, defisit
informasi atau kesalah
pahaman
konsep,
kekhawatiran
tentang
masalah finansial keluarga,
kekhawatiran terhadap diri
dan bayi yang akan
dilahirkannya
Alat Ukur
Kuesioner
yang
berisikan
pernyataan
menyangkut
komunikasi
interpersonal
perawat
dengan
pasien,
dimana
dalam
kuesioner
menggunakan jawaban:
Tidak Pernah = 1
Jarang = 2
Sering = 3
Selalu = 4
Kuesioner
yang
berisikan
pernyataan
menyangkut
kecemasan pasien yang akan
menghadapi sectio caesarea,
dimana
dalam
kuesioner
menggunakan jawaban:
Tidak ada = 0
Ringan = 1
Sedang = 2
Berat = 3
Sangat berat = 4
Skala Ukur
Ordinal
Hasil Ukur
Skor tertinggi 96 dan skor
terendah
24,
dengan
pengkategorian:
≤ 60 = komunikasi terapeutik
kurang baik
> 60 = komunikasi terapeutik baik
Ordinal
Skor tertinggi 56 dan skor
terendah
0,
dengan
pengkategorian:
0-13 = Tidak ada kecemasan
14-20 = Kecemasan ringan
21-27 = Kecemasan sedang
28-41= Kecemasan berat
42-56 = Kecemasan sangat berat
25
3.4 Partisipan Penelitian
Populasi
adalah
keseluruhan
elemen
yang
menjadi
perhatian dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pasien pre sectio caesarea ibu hamil di RS Panti
Wilasa Dr. Cipto Semarang. Jumlah populasi tidak diketahui
banyaknya karena pihak rumah sakit tidak mengetahui berapa
banyak pasien yang akan melakukan sectio caesarea saat nanti
peneliti melakukan penelitian di RS Panti Wilasa Dr. Cipto
Semarang.
Mengingat keterbatasan waktu dan biaya serta kemampuan
peneliti, maka tidak semua anggota populasi akan diteliti. Untuk
mendapatkan sejumlah sampel, peneliti menggunakan metode
non probability sampling dengan teknik accidental sampling
yaitu metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang
kebetulan ada/ dijumpai (Sugiyono, 2010). Berdasarkan hal
tersebut maka dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 30
orang. Jumlah tersebut merupakan syarat ukuran sampel
minimum untuk melakukan pengujian hipotesis.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data adalah keterangan yang dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan/persoalan. Metode pengumpulan data
utama menggunakan kuesioner yang terstruktur (structured
26
questionnaire) artinya jawaban pertanyaan yang diajukan sudah
disediakan (Kuncoro, 2011).
Dalam penelitian ini, angket atau kuesioner komunikasi
terapeutik yang digunakan merupakan adaptasi dari kuesioner
milik Sitepu (2012) yang menggunakan kuesioner tersebut
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat motivasi perawat
pelaksana di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta dalam
melaksanakan komunikasi terapeutik. Kuesioner ini dipilih
karena pernyataan-pernyataan dalam kuesioner tersebut cukup
rinci untuk dapat memberikan gambaran bagaimana komunikasi
terapeutik yang dilakukan oleh perawat.
Angket
atau
kuesioner
kecemasan
yang
digunakan
merupakan adaptasi dari kuesioner milik Kasana (2014) yang
menggunakan
kuesioner
tersebut
dengan
tujuan
untuk
mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat
kecemasan pasien pre operasi sectio caesare. Kuesioner ini
dipilih karena telah mengacu pada kuesioner HRS-A (Hamillton
Ratting Scale for Anxiety) yang intinya berisikan tentang
pengukuran kecemasan pasien pre operasi.
Kuesioner yang digunakan tersebut selanjutnya dilakukan uji
validitas dan reliabilitas. Pengujian kuesioner dalam penelitian
ini menggunakan teknik uji-coba terpakai atau try out terpakai,
dimana dalam try out atau uji-coba terpakai hasil uji-cobanya
27
langsung digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan
tentu saja hanya data dari indikator empirik-indikator empirik
yang valid saja yang dianalisis. Uji coba terpakai ini dilakukan
penulis di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang.
Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada angket
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
angket. Uji validitas menggunakan teknik corrected item-total
correlation.
Suatu angket dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan
teknik Cronbach's Alpha.
Variabel komunikasi terapeutik terdiri dari 24 indikator
empirik. Adapun hasil pengujian validitas untuk variabel
komunikasi terapeutik ditampilkan pada Tabel 3.2. berikut ini:
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Variabel Komunikasi Terapeutik
Indikator
Empirik
KT1
KT2
KT3
KT4
KT5
KT6
KT7
KT8
KT9
KT10
KT11
KT12
corrected item-total
correlation ( r hitung)
0,414
0,685
0,538
0,531
0,495
0,449
0,600
0,578
0,494
0,609
0,506
0,735
r tabel
0,306
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
28
Indikator
corrected item-total
Empirik
correlation ( r hitung)
KT13
0,621
KT14
0,722
KT15
0,527
KT16
0,638
KT17
0,568
KT18
0,659
KT19
0,676
KT20
0,413
KT21
0,583
KT22
0,600
KT23
0,465
KT24
0,668
Sumber: Data Primer, 2016
r tabel
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan hasil uji validitas seperti pada Tabel 3.2.
diperoleh nilai corrected item-total correlation antara 0,413 s/d
0,735 dan ternyata semua indikator empirik dinyatakan valid
karena nilai corrected item-total correlation-nya > r tabel
sebesar 0,306 pada tingkat signifikan 5%.
Sementara itu, hasil pengujian reliabilitas untuk variabel
komunikasi terapeutik ditampilkan pada Tabel 3.3. berikut ini:
Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi Terapeutik
Nilai Cronbach's
Alpha
0,927
Nilai Patokan
Keterangan
0,70
Reliabel
Sumber: Data Primer 2016, diolah
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach's
Alpha sebesar 0,927 yang lebih besar dari nilai patokan 0,70
29
sehingga dengan demikian indikator empirik dalam variabel
komunikasi terapeutik dinyatakan reliabel.
Variabel kecemasan pre sectio caesarea terdiri dari 14
indikator empirik. Adapun hasil pengujian validitas untuk
variabel kecemasan pre sectio caesarea ditampilkan pada
Tabel 3.4. berikut ini:
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Variabel Kecemasan
Pre Sectio Caesarea
Indikator
corrected item-total
Empirik
correlation ( r hitung)
K1
0,350
K2
0,759
K3
0,681
K4
0,664
K5
0,585
K6
0,710
K7
0,335
K8
0,374
K9
0,411
K10
0,728
K11
0,641
K12
0,649
K13
0,372
K14
0,585
Sumber: Data Primer, 2016
r tabel
0,306
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Dari hasil uji validitas menunjukkan bahwa diperoleh nilai
corrected item-total correlation antara 0,335 s/d 0,759 dan
ternyata semua indikator empirik dinyatakan valid karena nilai
corrected item-total correlation-nya > r tabel
pada tingkat signifikan 5%.
sebesar 0,306
30
Sementara itu, hasil pengujian reliabilitas untuk variabel
kecemasan pre sectio caesarea ditampilkan pada Tabel 3.5:
Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kecemasan
Pre Sectio Caesarea
Nilai Cronbach's
Nilai Patokan
Alpha
0,885
0,70
Sumber: Data Primer 2016, diolah
Keterangan
Reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach's
Alpha sebesar 0,885 yang lebih besar dari nilai patokan 0,70
sehingga dengan demikian indikator empirik dalam variabel
kecemasan pre sectio caesarea dinyatakan reliabel.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi sederhana. Adapun persamaan
regresi sederhana dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = α0 + α1 X + e -------------------------- (1)
Keterangan:
X = komunikasi terapeutik
Y = Kecemasan pre sectio caesarea
α0 = konstanta
α1 = koefisien regresi
31
Untuk
menguji
hipotesis
penelitian
maka
dilakukan
pengujian keberartian variabel bebas secara individu. Dalam
pengujian keberartian variabel bebas secara individu dipakai uji
t satu sisi dengan tingkat kepercayaan 95% (=0,05) yaitu
dengan membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel dengan
pengujian hipotesis:
H0 : bi = 0, artinya komunikasi terapeutik tidak mempunyai
pengaruh terhadap kecemasan pasien pre
sectio caesarea
H1 : bi < 0, artinya komunikasi terapeutik mempunyai
pengaruh negatif terhadap kecemasan pasien
pre sectio caesarea
Pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
H0 ditolak jika -t hitung < -t tabel
H0 diterima jika -t hitung > -t tabel
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Tipe penelitian kuantitatif dipilih karena dengan metodologi ini
memampukan peneliti untuk mendapatkan gambaran pengaruh
komunikasi terapetik terhadap kecemasan pasien pre sectio
caesarea pada sebagian besar populasi yang ditentukan.
Sehingga hasil dari penellitian ini dapat di generalisasikan pada
populasi dengan karakteristik yang sama di lokasi lain.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross
sectional) yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika
korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian
hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat
pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek
penelitian diamati pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2012).
22
23
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu komunikasi
terapeutik sebagai variabel bebas (independent variable) dan
kecemasan pre sectio caesarea sebagai variabel tergantung
(dependent variable).
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definsi operasional dari masing-masing variabel penelitian
ditampilkan pada Tabel 3.1. berikut ini.
Tabel 3.1.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel
Komunikasi
terapeutik
Definisi Operasional
Komunikasi
interpesonal
antara perawat dengan
pasien yang direncanakan
secara sadar, bertujuan
dan
kegiatannya
dipusatkan
untuk
kesembuhan pasien
Kecemasan
pre
sectio
caesarea
Kecemasan yang spesifik
yakni
kekhawatiran
terhadap prosedur operasi,
prosedur anestesi, defisit
informasi atau kesalah
pahaman
konsep,
kekhawatiran
tentang
masalah finansial keluarga,
kekhawatiran terhadap diri
dan bayi yang akan
dilahirkannya
Alat Ukur
Kuesioner
yang
berisikan
pernyataan
menyangkut
komunikasi
interpersonal
perawat
dengan
pasien,
dimana
dalam
kuesioner
menggunakan jawaban:
Tidak Pernah = 1
Jarang = 2
Sering = 3
Selalu = 4
Kuesioner
yang
berisikan
pernyataan
menyangkut
kecemasan pasien yang akan
menghadapi sectio caesarea,
dimana
dalam
kuesioner
menggunakan jawaban:
Tidak ada = 0
Ringan = 1
Sedang = 2
Berat = 3
Sangat berat = 4
Skala Ukur
Ordinal
Hasil Ukur
Skor tertinggi 96 dan skor
terendah
24,
dengan
pengkategorian:
≤ 60 = komunikasi terapeutik
kurang baik
> 60 = komunikasi terapeutik baik
Ordinal
Skor tertinggi 56 dan skor
terendah
0,
dengan
pengkategorian:
0-13 = Tidak ada kecemasan
14-20 = Kecemasan ringan
21-27 = Kecemasan sedang
28-41= Kecemasan berat
42-56 = Kecemasan sangat berat
25
3.4 Partisipan Penelitian
Populasi
adalah
keseluruhan
elemen
yang
menjadi
perhatian dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pasien pre sectio caesarea ibu hamil di RS Panti
Wilasa Dr. Cipto Semarang. Jumlah populasi tidak diketahui
banyaknya karena pihak rumah sakit tidak mengetahui berapa
banyak pasien yang akan melakukan sectio caesarea saat nanti
peneliti melakukan penelitian di RS Panti Wilasa Dr. Cipto
Semarang.
Mengingat keterbatasan waktu dan biaya serta kemampuan
peneliti, maka tidak semua anggota populasi akan diteliti. Untuk
mendapatkan sejumlah sampel, peneliti menggunakan metode
non probability sampling dengan teknik accidental sampling
yaitu metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang
kebetulan ada/ dijumpai (Sugiyono, 2010). Berdasarkan hal
tersebut maka dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 30
orang. Jumlah tersebut merupakan syarat ukuran sampel
minimum untuk melakukan pengujian hipotesis.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data adalah keterangan yang dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan/persoalan. Metode pengumpulan data
utama menggunakan kuesioner yang terstruktur (structured
26
questionnaire) artinya jawaban pertanyaan yang diajukan sudah
disediakan (Kuncoro, 2011).
Dalam penelitian ini, angket atau kuesioner komunikasi
terapeutik yang digunakan merupakan adaptasi dari kuesioner
milik Sitepu (2012) yang menggunakan kuesioner tersebut
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat motivasi perawat
pelaksana di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta dalam
melaksanakan komunikasi terapeutik. Kuesioner ini dipilih
karena pernyataan-pernyataan dalam kuesioner tersebut cukup
rinci untuk dapat memberikan gambaran bagaimana komunikasi
terapeutik yang dilakukan oleh perawat.
Angket
atau
kuesioner
kecemasan
yang
digunakan
merupakan adaptasi dari kuesioner milik Kasana (2014) yang
menggunakan
kuesioner
tersebut
dengan
tujuan
untuk
mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat
kecemasan pasien pre operasi sectio caesare. Kuesioner ini
dipilih karena telah mengacu pada kuesioner HRS-A (Hamillton
Ratting Scale for Anxiety) yang intinya berisikan tentang
pengukuran kecemasan pasien pre operasi.
Kuesioner yang digunakan tersebut selanjutnya dilakukan uji
validitas dan reliabilitas. Pengujian kuesioner dalam penelitian
ini menggunakan teknik uji-coba terpakai atau try out terpakai,
dimana dalam try out atau uji-coba terpakai hasil uji-cobanya
27
langsung digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan
tentu saja hanya data dari indikator empirik-indikator empirik
yang valid saja yang dianalisis. Uji coba terpakai ini dilakukan
penulis di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang.
Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada angket
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
angket. Uji validitas menggunakan teknik corrected item-total
correlation.
Suatu angket dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan
teknik Cronbach's Alpha.
Variabel komunikasi terapeutik terdiri dari 24 indikator
empirik. Adapun hasil pengujian validitas untuk variabel
komunikasi terapeutik ditampilkan pada Tabel 3.2. berikut ini:
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Variabel Komunikasi Terapeutik
Indikator
Empirik
KT1
KT2
KT3
KT4
KT5
KT6
KT7
KT8
KT9
KT10
KT11
KT12
corrected item-total
correlation ( r hitung)
0,414
0,685
0,538
0,531
0,495
0,449
0,600
0,578
0,494
0,609
0,506
0,735
r tabel
0,306
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
28
Indikator
corrected item-total
Empirik
correlation ( r hitung)
KT13
0,621
KT14
0,722
KT15
0,527
KT16
0,638
KT17
0,568
KT18
0,659
KT19
0,676
KT20
0,413
KT21
0,583
KT22
0,600
KT23
0,465
KT24
0,668
Sumber: Data Primer, 2016
r tabel
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan hasil uji validitas seperti pada Tabel 3.2.
diperoleh nilai corrected item-total correlation antara 0,413 s/d
0,735 dan ternyata semua indikator empirik dinyatakan valid
karena nilai corrected item-total correlation-nya > r tabel
sebesar 0,306 pada tingkat signifikan 5%.
Sementara itu, hasil pengujian reliabilitas untuk variabel
komunikasi terapeutik ditampilkan pada Tabel 3.3. berikut ini:
Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi Terapeutik
Nilai Cronbach's
Alpha
0,927
Nilai Patokan
Keterangan
0,70
Reliabel
Sumber: Data Primer 2016, diolah
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach's
Alpha sebesar 0,927 yang lebih besar dari nilai patokan 0,70
29
sehingga dengan demikian indikator empirik dalam variabel
komunikasi terapeutik dinyatakan reliabel.
Variabel kecemasan pre sectio caesarea terdiri dari 14
indikator empirik. Adapun hasil pengujian validitas untuk
variabel kecemasan pre sectio caesarea ditampilkan pada
Tabel 3.4. berikut ini:
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Variabel Kecemasan
Pre Sectio Caesarea
Indikator
corrected item-total
Empirik
correlation ( r hitung)
K1
0,350
K2
0,759
K3
0,681
K4
0,664
K5
0,585
K6
0,710
K7
0,335
K8
0,374
K9
0,411
K10
0,728
K11
0,641
K12
0,649
K13
0,372
K14
0,585
Sumber: Data Primer, 2016
r tabel
0,306
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Dari hasil uji validitas menunjukkan bahwa diperoleh nilai
corrected item-total correlation antara 0,335 s/d 0,759 dan
ternyata semua indikator empirik dinyatakan valid karena nilai
corrected item-total correlation-nya > r tabel
pada tingkat signifikan 5%.
sebesar 0,306
30
Sementara itu, hasil pengujian reliabilitas untuk variabel
kecemasan pre sectio caesarea ditampilkan pada Tabel 3.5:
Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kecemasan
Pre Sectio Caesarea
Nilai Cronbach's
Nilai Patokan
Alpha
0,885
0,70
Sumber: Data Primer 2016, diolah
Keterangan
Reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach's
Alpha sebesar 0,885 yang lebih besar dari nilai patokan 0,70
sehingga dengan demikian indikator empirik dalam variabel
kecemasan pre sectio caesarea dinyatakan reliabel.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi sederhana. Adapun persamaan
regresi sederhana dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = α0 + α1 X + e -------------------------- (1)
Keterangan:
X = komunikasi terapeutik
Y = Kecemasan pre sectio caesarea
α0 = konstanta
α1 = koefisien regresi
31
Untuk
menguji
hipotesis
penelitian
maka
dilakukan
pengujian keberartian variabel bebas secara individu. Dalam
pengujian keberartian variabel bebas secara individu dipakai uji
t satu sisi dengan tingkat kepercayaan 95% (=0,05) yaitu
dengan membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel dengan
pengujian hipotesis:
H0 : bi = 0, artinya komunikasi terapeutik tidak mempunyai
pengaruh terhadap kecemasan pasien pre
sectio caesarea
H1 : bi < 0, artinya komunikasi terapeutik mempunyai
pengaruh negatif terhadap kecemasan pasien
pre sectio caesarea
Pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
H0 ditolak jika -t hitung < -t tabel
H0 diterima jika -t hitung > -t tabel