Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kepuasan kerja merupakan masalah strategis, karena tidak terpenuhinya
kepuasan kerja akan berdampak pada hasil kerja yang kurang baik, dengan kualitas
rendah dan target tidak terpenuhi dan akhirnya kepuasan pelanggan dan konsumen
akan berkurang. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena
kepuasan kerja tercipta jika variabel-variabel yang mempengaruhinya antara lain
kepemimpinan dan motivasi kerja berjalan dengan baik dan diterima oleh semua
karyawan di dalam suatu perusahaan.
Kepuasan

kerja

karyawan

mempunyai

hubungan

yang


erat

antara

kepemimpinan dan motivasi , dimana kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu
kunci keberhasilan perusahaan. Kepuasan kerja karyawan menjadi perhatian khusus
bagi perusahaan yang akan berpengaruh pada produktivitas perusahaan. Karyawan
yang produktif tentu mampu memberikan kontribusi berharga bagi perusahaan.
Sebaliknya karyawan yang tidak produktif merupakan salah satu pemicu kemunduran
perusahaan.
Pada dasarnya seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi
kesetiaannya pada perusahaannya jika dalam bekerja memperoleh kepuasan kerja
sesuai dengan apa yang diinginkannya dan kepuasan kerja masing-masing
mempunyai makna berbeda. Kepuasan kerja dari seorang karyawan sangat perlu

2
Universitas Sumatera Utara

diperhatikan karena akan berdampak kepada semangat seorang karyawan dalam

bekerja.
PT.Tjipta Rimba Djaja adalah sebuah perusahaan yang didirikan tahun 1973.
Perusahaan ini bergerak di bidang industri perkayuan dan memiliki jumlah karyawan
sebanyak 200 karyawan. Perusahaan ini berkembang pesat dan Berjaya pada tahun
90an. Akan tetapi, karena munculnya perusahaan-perusahaan saingan lainnya dan
kurangnya kompetisi perusahaan,

menyebabkan perusahaan

ini

mengalami

kemunduran. Sekarang perusahaan ini hanya bergantung pada pembelian dari
pelanggan lama dan dijalankan oleh sebagian besar anggota keluarga pemilik
perusahaan. Oleh karena itu, sistem kepemimpinan di perusahaan ini menjadi kurang
teratur. Jabatan-jabatan penting di perusahaan tersebut sebagian besar dijabati oleh
anggota keluarga pemilik perusahaan tersebut.
Secara umum karyawan merupakan orang yang bekerja dalam lingkungan
perusahaan


yang

mencakup

pimpinan dan

pelaksana (Nawawi,

2000:15).

Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan
manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran (Handoko,
2003:294). Organisasi memerlukan pemimpin yang bisa menjadi panutan dalam
organisasi yang mampu menjadi motor penggerak perubahan organisasi, sehingga
proses perubahan individu dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan
organisasi. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena
memiliki bakat, tenaga, dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh organisasi untuk
3

Universitas Sumatera Utara

mencapai tujuan. Tetapi karyawan tidak dapat bekerja dengan baik apabila tidak
terdapat kenyamanan dalam bekerja dan dukungan dari pemimpin. Untuk
memperkuat tentang fenomena kepemimpinan, dilampirkan data hasil survey dan
wawancara penulis tentang kepemimpinan yang dilakukan kepada 20 orang karyawan
di departemen 1. Hasil data wawancara tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tingkat motivasi di PT.Tjipta Rimba Djaja kurang tinggi. Kondisi ini timbul
akibat rendahnya perhatian pimpinan terhadap kebutuhan penghargaan dan
aktualisasi diri karyawan yang ditandai dengan adanya masalah dalam penyesuaian
golongan bagi mereka yang telah menyelesaikan pendidikan SI, serta masalah
kesempatan promosi cenderung tertutup dan hanya dinikmati oleh orang-orang
tertentu yang memiliki kedekatan hubungan dengan pimpinan. Akibatnya motivasi
para karyawan untuk bekerja keras agar mendapatkan promosi atau naik jabatan tidak
ada karena mereka tidak bisa mendapatkan jabatan yang mereka inginkan. Juga
banyak para karyawan yang selalu mengeluh kepada sesama karyawan lainnya,
namun tidak pernah mengaspirasikan suara mereka kepada pihak atasan dengan
alasan adanya rasa takut atas sanksi pimpinan. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan
terciptanya iklim yang buruk di perusahaan, dan mengurangi rasa puas karyawan
dalam bekerja.

Motivasi merupakan salah satu hal Menurut Mangkunegara (2007) bahwa
motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari
dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri dikatakan untuk
memuaskan motif. Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke
4
Universitas Sumatera Utara

arah suatu tujuan tertentu. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri karyawan yang perlu dipenuhi
agar karyawan tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan
motivasi adalah kondisi yang menggerakkan karyawan agar mampu mencapai tujuan
dari motifnya. Sedangkan motivasi dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan
dorongan dalam diri (drive arousal).
Robin dan Judge (2006) mengatakan bahwa salah satu bentuk ungkapan dari
motivasi kerja seorang karyawan dapat diungkapkan dengan ketidakhadiran, hal
tersebut dapat dilihat dari daftar absensi karyawan di departemen 1 yang berjumlah
100 karyawan seperti yang terlihat pada Tabel 1.1 :
Tabel 1.1
Rekapitulasi Absensi Karyawan Departemen 1
PT. Tjipta Rimba Djaja Medan

Tahun 2015
Bulan

Jumlah Hari
Kerja
20
19
22
21
18
22
22
21
21
21
21
23

Keterangan Ketidakhadiran
C

S
H
DL TK
31
5
7
19
9
19
18
40
2
2
11
2
24
17
26
19
14

2
28
3
22
3
44
2
41
5
26
1
30
2
42
1
117
5
3
27
2

29
3
20
1
32
8
18
7
44
7
19
7

Total

Tingkat
Absensi (%)
Januari
43
3,35

Februari
65
5,34
Maret
57
4,04
April
67
4,98
Mei
66
5,72
Juni
71
5,04
Juli
73
5,18
Agustus
75

5,58
September
154
11,45
Oktober
53
3,94
November
65
4,83
Desember
77
5,23
Rata-rata
5,39
Ket: C = Cuti S = Sakit H1 = Halangan DL = Dinas Luar TK = Tanpa Keterangan
Sumber: Daftar Absensi departemen 1 PT.Tjipta Rimba Djaja Medan. Data diolah

5
Universitas Sumatera Utara

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa persentase ketidakhadiran karyawan
departemen 1 PT.Tjipta Rimba Djaja Medan selama tahun 2015 dari bulan Januari –
Desember bervariasi setiap bulannya, rata-rata persentasi ketidakhadiran karyawan
dalam satu tahun sebesar 5,39 %,
Menurut Flippo (1993 : 297) rata-rata jumlah persentase ketidakhadiran yang
normal adalah sebesar 4 % per tahun. Tingkat ketidakhadiran dengan alasan cuti
lebih banyak dibandingkan dengan alasan sakit, haid, dinas luar kota dan tanpa
keterangan. Berdasarkan hasil prasurvey yang penulis lakukan terhadap 20 orang
karyawan di departemen 1 mengenai ketidakhadiran di tempat kerja (absensi),
sebanyak 80% dari mereka mengatakan bahwa ketidakhadiran karyawan di sebabkan
karena mereka sering kehilangan semangat untuk bekerja karena lemahnya
pemberian motivasi kerja oleh pimpinan kepada para karyawan, dan juga karena
kurangnya pengawasan dari pimpinan terhadap karyawan, dan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja di perusahaan tersebut.
Berdasarkan fenomena kepuasan kerja, penulis mencoba melihat bagaimana
pengaruh kepemimpinan dari pimpinan PT.Tjipta Rimba Djaja terhadap kepuasan
kerja karyawan serta bagaimana pengaruh motivasi dalam mempengaruhi kepuasan
kerja karyawan. Adapun data hasil prasurvey yang mendukung fenomena kepuasan
kerja dapat dilihat pada Lampiran 2.

6
Universitas Sumatera Utara

1.2. Perumusan Masalah
Apakah kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan di dalam perusahaan?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengkaji ada tidaknya
pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan di PT.Tjipta Rimba Djaja Medan.

1.3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai:
1. Sebagai kontribusi dan masukan dalam praktek kepemimpinan, motivasi,
dan kepuasan kerja karyawan di PT. Tjipta Rimba Djaja Medan
2. Memberikan pemahaman yang lebih dalam bagi penulis dalam masalah
kepemimpinan, motivasi, dan kepuasan kerja
3. Sebagai referensi bagi peneliti berikutnya dalam kajian masalah yang
sama di masa mendatang.

7
Universitas Sumatera Utara