Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian
yang bertujuan untuk menguraikan atau menggambarkan tentang sifat-sifat
(karakteristik), dari suatu keadaan atau objek penelitian, yang digunakan melalui
pengumpulan data dan analisis data kuantitatif serta pengujian statistik.
Hal tersebut dipertegas oleh Sugiyono (2010:17) bahwa penelitian kuantitatif
bersifat linier, dimana langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah,
berteori, berhipoteses, mengumpulkan data, analisis data, dan membuat kesimpulan
dan saran.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Tjipta Rimba Djaja yang beralamat di Jalan
H.M.Yamin No. 54, Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Maret 2016
sampai dengan bulan Mei 2016.
3.3. Batasan Operasional
Batasan Operasional variabel digunakan untuk menghindari kesalahan dalam
membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, dapat dibagi dalam
suatu batasan operasional antara lain :
39
Universitas Sumatera Utara
a. Yang menjadi variabel dependen (X) adalah Kepemimpinan (X1) dan Motivasi
Kerja(X2).
b. Dan yang menjadi variabel dependen (Y) yaitu Kepuasan Kerja.
3.4. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variable yang sama. Definisi operasional dari
variabel-variabel yang akan diteliti adalah:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No
1
Variabel
Kepemimpinan
(X 1 )
Definisi
Kepemimpinan
merupakan
Cara seorang
pemimpin dalam
mengarahkan,
mendorong dan
mengatur seluruh
unsur-unsur di
dalam kelompok
atau organisasinya
untuk
mencapai suatu
tujuan organisasi
yang
diinginkannya
Dimensi
Indikator
1. Kepercayaan
terhadap
karyawan
1. Kepercayaan
terhadap karyawan
2. Pendelegasian tugas
kepada karyawan
2. Pola dan
saluran
komunikasi
1. Hubungan
komunikasi
2. Pengarahan dari
pimpinan
3. Kebijakan
1. Meminta saran dari
karyawan
2. Jabatan yang sesuai
dengan keahlian
4. Cara
mengambil
keputusan
1. Keterlibatan
karyawan
2. Pengambilan
keputusan
Skala
rasio
LIKERT
40
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 3,1:
No
2
3
Variabel
Motivasi
(X 2 )
Kepuasan kerja
(Y)
Definisi
Dimensi
Indikator
motivasi adalah
kemampuan
perusahaan dan
pimpinan dalam
memberikan
dorongan kepada
karyawan untuk
menghasilkan
kinerja yang
maksimal,
sehingga tujuan
perusahaan dapat
tercapai
1. Ekstrinsik
Kepuasan kerja
adalah sikap
emosional yang
menyenangkan dan
mencintai
pekerjaannya.
1. Pekerjaan itu
sendiri
1. Kesempatan untuk
belajar
2. Isi dari pekerjaan
2. Supervisor
1. Mutu pengawasan
2. Hubungan atasan
dengan bawahan
3. Rekan sekerja
1. Hubungan sesama
karyawan
2. Kerjasama antar
kayawan
4. Promosi
1. Kesempatan yang
sama dalam promosi
jabatan
2. Pengembangan karir
5. Gaji yang
diterima
1. Kesesuaian gaji
2. Jumlah gaji mampu
memenuhi hidup
2. Intrinsik
1. Bonus
2. Fasilitas
3. Hubungan rekan
kerja
Skala rasio
LIKERT
1. Pekerjaan yang
bervariasi
2. Tanggung jawab
3. Pekerjaan yang
menantang
4. Pengembangan dan
kemajuan
LIKERT
Sumber:Dubrin(2005),Herzberg(2000),Fathoni(2006)(diolah)
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel yang digunakan penulis adalah menggunakan
Skala Likert, yaitu dengan menyusun pertanyaan atau pernyataan yang masing-
41
Universitas Sumatera Utara
masing item diberi range skor. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan Skala
Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No.
1
2
3
4
5
Skala
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Netral (N)
TIdak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor
5
4
3
2
1
Sumber : Sugiyono, (2012:133)(diolah)
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang,
objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau
menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan di
departemen 1 PT. Tjipta Rimba Djaja, Medan, yang berjumlah 100 orang.
3.6.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi. Teknik sampel yang
digunakan dalam penelitian adalah sampling jenuh, yaitu menggunakan seluruh
42
Universitas Sumatera Utara
anggota populasi sebagai sampel. Jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti adalah
100 orang karyawan yang bekerja di departemen 1 PT.Tjipta Rimba Djaja.
3.7. Jenis Data
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer
Merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian dan
diukur sendiri oleh peniliti. Pengumpulan data direncanakan dilakukan melalui
kuisioner yang dikirimkan secara langsung ke perusahaan tempat karyawan bekerja.
2. Data sekunder
Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak
pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh melalui profil organisasi
dan studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, dan internet yang dapat
menjadi referensi bagi penelitian ini.
3.8. Metode pengumpulan data :
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara berikut :
1. Wawancara yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada pihak yang
bersangkutan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
2. Kuisioner atau penyebaran angket kepada para responden dalam hal ini adalah
seluruh karyawan pada PT.Tjipta Rimba Djaja.
43
Universitas Sumatera Utara
3. Studi dokumentasi yang digunakan yaitu dengan mengumpulkan berbagai
informasi yang berhubungan dengan objek penelitian yang diperoleh dari
perusahaan.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk
mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid
dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Kriteria dalam menentukan
validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid.
2. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
3. R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
Uji validitas dilakukan terhadap 30 orang responden diluar dari responden
penelitian yang dilakukan pada karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja. Nilai rtabel dengan
ketentuan jumlah responden 30 orang dan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka
angka yang diperoleh adalah 0,361. Jika nilai r hitung >r tabel (0,361), maka pernyataan
dikatakan valid.
44
Universitas Sumatera Utara
Ada kemungkinan pernyataan kuesioner kurang baik susunan kata atau
kalimatnya, sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda. Pernyataan yang tidak
valid harus dikeluarkan dan tidak dianalisis, sedangkan pernyataan yang valid akan
dilanjutkan ke tahap pengujian kehandalan (uji reliabilitas). Hasil pengolahan dari uji
validitas dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Uji Validitas I
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
if Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Validitas
P1
94.4667
144.051
.134
.906
Tidak valid
P2
93.8667
136.257
.556
.898
valid
P3
93.7000
136.286
.618
.898
valid
P4
93.5667
134.461
.715
.896
valid
P5
94.2333
138.392
.393
.902
valid
P6
93.6667
134.644
.585
.898
valid
P7
94.6000
137.766
.458
.900
valid
P8
93.9333
138.064
.493
.900
valid
P9
93.9000
126.921
.617
.897
valid
P10
93.8333
132.626
.608
.897
valid
P11
93.4667
140.189
.453
.901
valid
P12
94.3000
139.183
.316
.903
Tidak valid
P13
93.3667
140.309
.478
.900
valid
P14
94.1667
140.626
.323
.903
Tidak valid
P15
93.9333
131.237
.558
.898
valid
P16
93.6000
138.386
.527
.899
valid
P17
93.9333
144.409
.092
.907
Tidak valid
P18
93.7667
134.806
.584
.898
valid
P19
93.8667
134.602
.581
.898
valid
P20
93.5667
141.840
.324
.902
Tidak valid
P21
93.6333
140.102
.391
.901
valid
P22
94.0000
123.862
.849
.890
valid
45
Universitas Sumatera Utara
P23
93.8000
127.752
.767
.893
valid
P24
93.7667
132.047
.587
.897
valid
P25
94.2667
133.168
.439
.902
valid
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa pada butir pernyataan 1,12,14,17 dan 20
data tidak valid karena rtabel untuk sampel sebanyak 30 responden 0,361, sedangkan
nilai Corrected Item-Total Correlation pada butir pernyataan 1,12,14,17 dan 20
dibawah 0,361. Maka, butir pernyataan 1,12,14,17 dan 20 harus dibuang. Setelah itu
dilakukan pengujian kembali.
Tabel 3.4
Uji Validitas II
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
if Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Validitas
P2
75.3000
113.803
.575
.909
valid
P3
75.1333
114.395
.600
.909
valid
P4
75.0000
112.690
.701
.907
valid
P5
75.6667
115.402
.429
.912
valid
P6
75.1000
112.162
.612
.908
valid
P7
76.0333
115.206
.474
.911
valid
P8
75.3667
116.792
.426
.912
valid
P9
75.3333
103.747
.689
.907
valid
P10
75.2667
109.720
.663
.907
valid
P11
74.9000
118.162
.418
.912
valid
P13
74.8000
118.303
.438
.912
valid
P15
75.3667
108.516
.601
.909
valid
P16
75.0333
116.516
.494
.911
valid
P18
75.2000
112.924
.575
.909
valid
P19
75.3000
112.493
.586
.909
valid
46
Universitas Sumatera Utara
P21
75.0667
117.306
.413
.912
valid
P22
75.4333
102.461
.865
.901
valid
P23
75.2333
105.978
.784
.903
valid
P24
75.2000
110.648
.567
.909
valid
P25
75.7000
112.010
.407
.915
valid
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 3.4 terlihat seluruh butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item-Total
Correlation lebih besar dari rtabel, yaitu 0,361, sehingga semua butir pernyataan
dinyatakan valid. Interprestasi Item-Total Statistics, yaitu :
1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel (P)
tersebut dihapus. Misalnya jika pernyataan (P) item 1 dihapus maka rata-rata
variabel sebesar 75.3000. Jika pernyataan (P) item 2 dihapus maka rata-rata
variabel sebesar 75.1333 dan seterusnya.
2. Scale Variance if Item Deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel
pernyataan tersebut dihapus. Misalnya jika pernyataan (P) item 1 dihapus maka
besarnya variance sebesar 113.803. Jika pernyataan (P) item 2 dihapus maka
besarnya variance adalah 114.395 dan seterusnya.
3.
Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan
skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai
pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan
dibandingkan dengan nilai rtabel pada uji validitas ini adalah sebesar 0,361.
47
Universitas Sumatera Utara
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Umar (2010:54), pengujian reliabilitas dilakukan dengan tujuan
untuk meguji kehandalan atau kepercayaan pengungkapan data. Pengukuran yang
memiliki reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang mampu memberikan hasil yang
dipercaya (reliabel).
Menurut Umar (2010:59), kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai
berikut:
1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik
2. Jika nilai 0,7 < Cronbach Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik
3. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,7 maka reliabilitas kurang meyakinkan
Hasil pengolahan uji reliabilitas menggunakan SPSS dapat dilihat pada Tabel
3.5.
Tabel 3.5
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
N of
Alpha
Items
.914
20
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada 20 butir pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa
koefisien alpha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0,8. Pada Tabel 3.5 dapat dilihat
48
Universitas Sumatera Utara
bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,914 > 0,8 sehingga dapat dinyatakan bahwa
kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk
dijadikan sebagai instrumen penelitian.
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan pada karyawan di
departemen 2 PT. Tjipta Rimba Djaja Medan, dengan memberikan kuesioner kepada
30 orang karyawan sesuai dengan kriteria yang ditentukan sebagai responden.
Pengujian validitas menggunakan bantuan program SPSS for windows.
3.10. Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.10.1. Analisis Deskriptif
Model analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan.
Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban
responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang
distribusi jawaban responden.
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Menurut Sugiyono (2010:147) mengemukakan bahwa analisis data merupakan
kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan
jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
49
Universitas Sumatera Utara
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan.
a. Uji Normalitas
Menurut Umar (2010:77), mengemukakan bahwa uji Normalitas berguna
untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya
berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata tidak
berdistribusi normal, maka analisis nonparametrik dapat digunakan.
Untuk melihat normalitas residual dilakukan dengan melihat normal
probability plot yang membendingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Selain menggunakan grafik,
untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal
bisa juga dilakukan dengan menggunakan uji statistic non parametric
kolmogrov-smirnov, yaitu dengan menggunakan table kolmogrov-smirnov
Test (Ghozali,2006:151).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang ada. Model regresi
yang baik adalah yang tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Menurut
Ghozali (2009:125) salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui
50
Universitas Sumatera Utara
ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter
plot dengan dasar analisis:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertuntu
yang beratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka O pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gejala heteroskedastisitas juga dapat diuji dengan menggunakan Uji
Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel
independen (Ghozali, 2009:129). Heteroskedastisitas dengan uji Glejser tidak
terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel nilai absolute Ut (AbsUt).
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.
Menurut Ghozali (2006:95) jika variabel independen saling berkorelasi maka
variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen
yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk
51
Universitas Sumatera Utara
mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat dilihat
dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), jika nilai tolerance >
0.10 atau nilai VIF < 10 berarti tidak terdapat multikolinearitas.
3.10.3. Analisis Regresi Linear Berganda
Peneliti menggunakan analisi regresi linear berganda untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan
SPSS for Windows agar hasil yang diperoleh lebih terarah. Persamaan regresi
berganda yang digunakan adalah:
Y= a + b1 X 1 + b2 X 2 + e
Dimana:
Y = Kepuasan Kerja
X 1 = Kepemimpinan
X 2 = Motivasi
a = Konstanta
b1 = Koefisien Regresi Kepemimpinan
b 2 = Koefisien Regresi Motivasi
e = standar Error
Fungsi dari analisis regresi ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh
variabel bebas (X 1 ) dan variabel bebas (X 2 ) terhadap variabel terikat (Y) dalam
52
Universitas Sumatera Utara
hal ini yaitu pengaruh antara kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja
karyawan.
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Uji F statistik dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada
pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) terhadap
variabel terikat (Y). Model hipotesis yang digunakan dalam uji F statistik ini
adalah :
H0 : b1 ,b2 = 0, artinya variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu berupa variabel
perilaku pemimpin dan komitmen karyawan secara bersama-sama tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y), yaitu prestasi
kerja.
Ha : b1 , b2 ≠ 0, artinya variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu berupa variabel
perilaku
pemimpin
dan
komitmen
karyawan
secara
bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y), yaitu prestasi
kerja.
Kriteria pengambilan keputusan :
H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%
Ha diterima jika F hitung > Ftabel pada α = 5%
2.
Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji T statistik dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu
variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variabel terikatnya.
53
Universitas Sumatera Utara
Kriteria uji yang digunakan :
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu berupa variabel perilaku
pemimpin dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat (Y) yaitu prestasi
kerja.
Ha : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu berupa variabel perilaku
pemimpin dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat (Y) yaitu prestasi
kerja.
Kriteria pengambilan keputusan :
H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%
Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%
3.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas (perilaku pemimpin dan komitmen karyawan) terhadap
variabel terikat (prestasi kerja). Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar
(mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y
dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel
terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
54
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Singkat Berdirinya PT.Tjipta Rimba Djaja Medan
PT. Tjipta Rimba Djaja Medan didirikan dengan Akte Notaris Nj. Jo Kian
Tjaij, SH No. 2 tanggal 1 Juni 1970. Perusahaan ini terdaftar dalam Lembaran Negara
No : 71, pada tanggal 3 September 1971 dan terdaftar pada Panitia Teknis
Penanaman Modal Sub Penanaman Modal Dalam Negeri dengan surat izin No
1675/SKRS/SP PMDN/70. PT. Tjipta Rimba Djaja secara resmi berdiri tanggal 4 Mei
1973. PT. Tjipta Rimba Djaja memiliki pabrik yang didirikan pada areal tanah seluas
± 4 hektar berlokasi di Jl. Kom. Laut Yos Sudasrso KM. 7,5 Desa Tanjung Mulia
Medan dan berkantor pusat di Jl. Prof. H.M. Yamin S.H, No. 46 Medan.
Pada awalnya perusahaan ini hanya bergerak di bidang importir kayu lapis.
Perusahaan ini terdorong untuk memproduksi sendiri kayu lapis tersebut pada tahun
1973 dikarenakan permintaan terhadap kayu lapis yang semakin meningkat baik di
dalam negeri maupun di luar negeri pada masa itu, adanya bantuan yang diberikan
pemerintah yaitu pembebasan pajak perusahaan selama 5 tahun dan bebas bea masuk
untuk barang-barang keperluan produksi yang diimpor, Bahan baku yaitu kayu bulat
cukup banyak tersedia di Indonesia, khususnya didaerah Sumatera, dan juga hasil
studi kelayakan yang menunjukkan keuntungan yang lebih besar memproduksi
sendiri.
55
Universitas Sumatera Utara
Pada awal tahun 1973, pabrik mereka mulai berjalan secara sederhana hanya
dengan menggunakan satu mesin. Selanjutnya perusahaan menambah satu line mesin
lagi pada tahun 1977 untuk manambah kapasitas produksi. Pada tahun 1981, pabrik
mulai dibangun di areal yang sama dan pada tahun 1985 telah ditambah menjadi lima
line mesin sampai saat ini.
PT. Tjipta Rimba Djaja bergerak di bidang industri kayu, dimana produk
utamanya adalah kayu lapis (plywood). ukuran tebal dan luas kayu lapis yang
diproduksi juga bervariasi, yaitu: kayu berlapis tiga(triplex), kayu berlapis lima dan
kayu berlapis tujuh. Selain plywood, PT. Tjipta Rimba Djaja juga menghasilkan kayu
gergajian yang digunakan untuk industri kusen dan sejenisnya. PT. Tjipta Rimba
Djaja menghasilkan ribuan m3 kayu lapis per bulannya. Sebagian besar hasil
produksi nya, yaitu 82%, diekspor ke negara tujuan seperti Singapura, Inggris, Eropa,
Cina, Jepang, Amerika Serikat, Negara-Negara Timur Tengah, Mesir, Korea, dan
18% sisa produksi dijual ke lokal. Sedangkan kayu hasil gergajian dijual ke lokal
untuk bahan bangunan seperti kusen dan lainnya.
PT.Tjipta Rimba Djaja memiliki motto perusahaan "Providing better
products and services are our commitment to meet customers’ satisfaction" yang
berarti menyediakan produk yang lebihbaik dan pelayanan yang lebih baik adalah
komitmen kita untuk memenuhi kepuasan pelanggan
56
Universitas Sumatera Utara
4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Tjipta Rimba Djaja menggunakan struktur organisasi berbentuk
fungsional dimana pemimpin perusahaan membagi pekerjaan berdasarkan fungsi
tertentu. Struktur organisasi tersusun sehingga terlihat batas-batas tugas, wewenang
dan tanggung jawab dari setiap personil dalam organisasi. Adapun rincian tenaga
kerja yang ada pada PT. Tjipta Rimba Djaja dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan bagan
struktur organisasi PT.Tjipta Rimba Djaja Medan yang dapat dilihat pada Gambar 4.1
pada Lampiran 2.
Tabel 4.1.
Rincian Tenaga Kerja pada PT. Tjipta Rimba Djaja
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Posisi
Jumlah (orang)
Direktur
1
Wakil Manajemen
1
Manajer Sekretaris dan Pembantu Umum
1
Manajer Personalia
1
Manajer Keuangan
1
Manajer Eksploitasi Hutan
1
Manajer Produksi
1
Kepala Keamanan
1
Kepala Pembukuan dan Administrasi
1
Kepala Akuntansi
1
Kepala Pemasaran
1
Kepala Pengadaan Bahan
1
Kepala Perkapalan
1
Kepala Ekspor
1
Kapala Impor
1
Kepada Administrasi Pabrik
1
Kepala Teknik
1
Kepala Quality Control
1
Kepala Pabrik
1
57
Universitas Sumatera Utara
20 Satpam
8
21 Kepala Sub Bagian
10
22 Mandor
20
23 Karyawan
43
Jumlah
100
Sumber: PT.Tjipta Rimba Djaja Medan(diolah)
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada PT. Tjipta
Rimba Djaja Medan adalah:
1. Direktur
Merencanakan dan mengawasi kegitan utama perusahaan agar berjalan secara
efektif dan seefisien mungkin. Juga untuk membuat peraturan dan kebijakan
sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan mengembankan serta
berusaha mencapai sasaran perusahaan.
2. Wakil manajemen
Menjalankan semua kegiatan yang berhubungan dengan penjualan produk
perusahaan dan perolehan pendapatan serta bertanggung jawab menyusun
anggaran penjualan dan laporan realisasi penjualan.
3. Manajer Sekretaris dan Pembantu Umum
Bagian ini bertanggung jawab mengelola administrasi, kepegawaian dan
kesejahteraan karyawan serta yang menyangkut urusan surat-menyurat
(dokumen) baik ke dalam perusahaan maupun ke luar perusahaan.
4. Manajer personalia
58
Universitas Sumatera Utara
Bagian ini bertanggung jawab dalam memperkerjakan dan mengelola segala
sesuatu yang berhubungan dengan bsumber daya manusia yang terdapat
dalam perusahaan, seperti: kepala bagian-bagian tertentu dan karyawankaryawan.
5. Manajer keuangan
Bagian ini bertanggung jawab dalam mengelola keuangan perusahaan seperti
arus kas masuk dan arus kas keluar serta bertanggung jawab dalam
pengkoordinasoan kegiatan penyusunan anggaran perusahaan (Master
Budget) secara keseluruhan.
6. Manajer Eksploitasi Hutan
Bagian ini bertanggung jawab dalam pencarian informasi seputar keadaan
hutan dan peraturan lingkungan hidup serta bertanggung jawab dalam
pengadaan sumber bahan baku kayu dari hutan dan sumber lain dalam
memenuhi kebutuhan produksi.
7. Manajer Produksi
Bagian ini bertanggung jawab dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan
produksi serta membuatanggaran produksi dan laporan produksi mingguan
dan bulanan secara rutin
8. Kepala Pemasaran
Bagian ini bertugas untuk melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan
dengan penjualan poduk perusahaan dan perolehan pendapatan serta
59
Universitas Sumatera Utara
bertanggung jawab dalam menyusun anggaran penjualan dan laporan realisasi
penjualan secara rutin.
9. Kepala Pembukuan dan Administrasi Umum
Bagian ini bertugas untuk melakukan pembukuan dan pekerjaan akuntansi
umum sehari-harinya dan meyusun laporan keuangan, perhitungan bahan
masuk, bahan keluar dan hasil produksi.
10. Kepala Bagian Akuntansi
Bagian ini bertanggung jawab untuk kegiatan penerimaan pesanan dan
pembuatan faktur ke pelanggan, melakukan pengelolaan uang masuk dan
pembayaran biaya dan pengeluaran, serta menyiapkan ikhtisar laporan dari
bagian pemasaran.
11. Kepala Pengadaan Bahan
Bagian ini bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pengelolaan bahan
baku yang akan masuk maupun bahan baku yang akan digunakan.
12. Kepala Perkapalan
Bagian ini bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi pengangkutan
bahan
baku,
bahan
pembantu
dan distribusi
hasil
produksi serta
menyelesaikan segala urusan yang menyangkut izin dari departemen kelautan.
13. Kepala Ekspor
Bagian ini bertanggung jawab terhadap kegiatan pemasaran hasil produksi ke
pasar luar negeri dan menyelesaikan urusan yang menyangkut izin ekspor
dengan pihak terkait.
60
Universitas Sumatera Utara
14. Kepala Impor
Bagian
ini
bertanggung
jawab
terhadap
pelaksanaan
dan
urusan
impor(pembelian) bahan pembantu, peralatan, kebutuhan lain dari luar negeri
yang diperlukan dalam produksi.
15. Kepala Teknik
Bagian ini bertanggung jawab terhadap kestabilan mesin-mesin yang akan
digunakan dalam pelaksanaan proses produksi di pabrik.
16. Kepala QC
Bagian ini bertanggung jawab dalam pengawasan apakah produk hasil
produksi sesuai dengan standard dan mutu yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
17. Kepala Pabrik
Bagian ini bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengawasan pabrik,
mesin-mesin maupun buruh-buruh yang bekerja di pabrik tersebut.
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian
Berikut ini adalah karakteristik responden ditinjau dari jenis kelamin, dari segi
usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
61
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Frekuensi
Persentase
Jenis Kelamin
(Orang)
(%)
Laki-laki
42
60
Perempuan
28
40
Jumlah
70
100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 4.2 karakteristik responden
berdasarkan
jenis kelamin
menunjukkan bahwa dari 70 responden yang diteliti, responden berjenis kelamin lakilaki berjumlah 42 responden, yaitu sebanyak 60% dan responden berjenis kelamin
perempuan berjumlah 28 responden, yaitu sebanyak 40%. Hal ini menunjukkan
bahwa responden berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan hampir sama banyak
dikarenakan pekerjaan kantoran yang tidak memerlukan banyak kekuatan fisik dan
bisa dikerjakan laki-laki maupun perempuan.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.3
Usia Responden
Usia
(Tahun)
20-30
31-40
41-50
Jumlah
Jenis Kelamin
Laki-laki
19
17
6
42
Perempuan
15
10
3
28
Total
34
27
9
70
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 70 responden yang diteliti,
responden dengan usia 20-30 tahun yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 19
responden dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 15 responden dengan total
62
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan sebanyak 34 responden. Responden dengan usia 31-40 tahun yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 17 responden dan berjenis kelamin perempuan
sebanyak 10 responden dengan total keseluruhan 27 responden. Responden dengan
usia 41-50 tahun yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 6 reponden dan berjenis
kelamin perempuan sebanyak 3 responden dengan total keseluruhan 9 responden. Hal
ini menunjukkan bahwa usia 20-30 tahun adalah responden yang paling dominan
dikarenakan mayoritas karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan banyak menerima
karyawan yang baru lulus sekolah maupun kuliah.
c. . Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.4
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan
Frekuensi
Persentase (%)
Terakhir
(Orang)
20
28,5
SMA/SLTA
17
24,5
D3
33
47
S1
70
100
Jumlah
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan SMA
adalah sebanyak 20 responden, yaitu sebanyak 28,5%, responden dengan pendidikan
D3 adalah sebanyak 17 responden, yaitu sebanyak 24,5%, dan responden dengan
pendidikan Sarjana adalah sebanyak 33 responden, yaitu sebanyak 47%. Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan terakhir Sarjana adalah responden yang paling
dominan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 33 responden atau 47%. Hal ini
dikarenakan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan lebih banyak menerima lulusan Sarjana,
63
Universitas Sumatera Utara
walaupun masih menerima karyawan dengan lulusan D3 maupun lulusan SMA
sederajat. Perusahaan lebih banyak menerima lulusan Sarjana karena diharapkan
lebih mampu melakukan pekerjaan yang diberikan dengan lebih baik.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.5
Lama Bekerja Responden
Frekuensi
Lama Bekerja
Persentase (%)
(Orang)
34
48,5
1-10
28
40
11-20
8
11,5
21-30
Jumlah
70
100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang bekerja selama 1-10
tahun adalah berjumlah 34 responden, yaitu sebanyak 48,5%, responden yang bekerja
selama 11-20 tahun adalah berjumlah 28 responden, yaitu sebanyak 40%, dan
responden yang bekerja selama 21-30 tahun adalah berjumlah 8 responden, yaitu
sebanyak 11,5%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yang bekerja
selama 1-10 tahun yaitu berjumlah 34 responden, yaitu sebanyak 48,5%. Hal ini
dikarenakan selama beberapa tahun belakangan ini, PT. Tjipta Rimba Djaja Medan
telah melakukan perubahan di bidang sumber daya manusia dan melakukan
prerekrutan karyawan baru, sehingga rata-rata karyawan yang bekerja merupakan
karyawan yang masih baru.
64
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Tjipta Rimba
Djaja Medan yang berjumlah 70 orang responden. Terdapat 20 (dua puluh) butir
pernyataan; 7 (tujuh) butir pernyataan untuk variabel Kepemimpinan (X 1 ), 5 (lima)
butir pernyataan untuk variabel motivasi kerja (X 2 ), dan 8 (delapan) butir pernyataan
untuk variabel kepuasan kerja (Y).
Kuesioner disebar ke 70 orang sampel. Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert untuk menanyakan pengaruh
kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.
4.2.2.1 Variabel Kepemimpinan (X 1 )
Tabel 4.6
Distribusi Pendapat Responden Kepemimpinan (X 1 )
Item Pertanyaan
Pembagian tugas yang
baik
Komunikasi yang baik
Pengarahan yang jelas
Meminta saran dari
karyawan
Penempatan
karyawan yang tepat
Pelibatan karyawan
dalam pengambilan
keputusan
Pengambilan
keputusan melalui
kemampuan
karyawan
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Ratarata
F
5
7
5
7
17
24
39
56
4
6
3,5
70
100
3
0
4
0
7
7
10
10
22
9
31
13
25
36
36,5
51
13
18
18,5
26
3,5
3,9
70
70
100
100
3
4
4
6
11
16
30
43
22
31
3,9
70
100
4
6
9
13
33
47
15
21
9
13
3,2
70
100
5
7
9
13
29
41
16
23
11
16
3,2
70
100
5
7
5
7
31
45
26
37
3
4
3,2
70
100
STS
TS
KS
S
SS
Total F
Pengguna
F
Total
%
%
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Keterangan:
Interval:
- 0 - 1,8 (sangat buruk)
65
Universitas Sumatera Utara
-
1,9 - 2,6 (buruk)
2,7 - 3,4 (cukup baik)
3,5 - 4,2 (baik)
4,3 - 5 (sangat baik)
Pada Tabel 4.6 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel
kepemimpinan (X 1 ) yang diperoleh dari 70 responden.
a. Pada pernyataan pertama “Pemimpin memberikan pembagian tugas yang baik
kepada para karyawan”, terdapat 62% responden yang menyatakan setuju dan
38% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,5 dan
berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin mampu membagi
tugas dengan baik.
b. Pada pernyataan kedua “Terjadinya hubungan komunikasi yang baik dengan
pemimpin”, terdapat 55% responden yang menyatakan setuju dan 45%
responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,5 dan
berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan mampu
berkomunikasi dengan karyawannya dengan baik.
c. Pada pernyataan ketiga “Pimpinan memberikan pengarahan yang jelas kepada
para karyawan”, terdapat 77% responden yang menyatakan setuju dan 27%
responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,9 dan
berketerangan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan mampu
memberikan pengarahan yang jekas kepa da para karyawannya dengan sangat
baik.
66
Universitas Sumatera Utara
d. Pada pernyataan keempat “Dalam menerapkan kebijakan, pimpinan juga turut
meminta saran dari para karyawan”, terdapat 74% responden yang
menyatakan setuju dan 26% responden yang menyatakan tidak setuju dengan
nilai rata-rata 3,9 dan berketerangan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa
pimpinan mampu menerapkan kebijakan yang berdasarkan saran dari para
karyawannya dengan sangat baik.
e. Pada pernyataan kelima “Penempatan karyawan pada posisi yang sesuai
dengan keahliannya”, 34% responden yang menyatakan setuju dan 66% yang
menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,2 dan berketerangan cukup
baik. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan kurang baik dan perlu lebih
mempertimbangkan keahlian karyawan untuk menempatkan karyawan dalam
suatu posisi.
f. Pada pernyataan keenam “Untuk setiap pengambilan keputusan, pimpinan
melibatkan karyawan”, terdapat 39% responden yang menyatakan setuju dan
61% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,2 dan
berketerangan cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan kurang baik
dan perlu meningkatkan keterlibatan karyawannya dalam mengambil
keputusan.
g. Pada pernyataan ketujuh “Pimpinan dalam pegambilan keputusan melihat
kemampuan karyawan dalam melaksanakannya”, terdapat 41% responden
yang menyatakan setuju dan 59% responden yang menyatakan tidak setuju
dengan nilai rata-rata 3,2 dan berketerangan cukup baik. Hal ini menunjukkan
67
Universitas Sumatera Utara
bahwa pimpinan kurang baik dan perlu lebih mempertimbangkan kemampuan
karyawannya untuk melaksanakan tugas sebelum mengambil keputusan.
4.2.2.2 Variabel Motivasi (X 2 )
Tabel 4.7
Distribusi Pendapat Responden Motivasi (X 2 )
Item Pertanyaan
Bonus untuk karyawan
berprestasi
Fasilitas yang
membantu kinerja
Hubungan baik sesame
rekan kerja
Tanggung jawab
karyawan
Pengembangan keahlian
karyawan
STS
TS
KS
S
SS
Ratarata
Total F
Pengguna
F
Total
%
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
5
7
5
7
30
43
18
26
12
17
3,5
70
100
3
4
6
8,5
19
27
27
38,5
15
22
3,6
70
100
0
0
0
0
18
26
15
21
37
53
3,7
70
100
3
4
5
7
16
23
15
21
31
45
3,9
70
100
9
13
9
13
25
36
18
25
9
13
3,1
70
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Keterangan:
Interval:
- 0 - 1,8 (sangat buruk)
- 1,9 - 2,6 (buruk)
- 2,7 - 3,4 (cukup baik)
- 3,5 - 4,2 (baik)
- 4,3 - 5 (sangat baik)
Pada Tabel 4.7 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel
motivasi (X 2 ) yang diperoleh dari 70 responden.
a. Pada pernyataan pertama “Memberikan bonus kepada karyawan yang
berprestasi dalam bekerja”, terdapat 43% responden yang menyatakan setuju
dan 57% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,4
dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan kurang baik
68
Universitas Sumatera Utara
dan perlu memberikan bonus yang lebih sesuai dengan prestasi yang diraih
karyawan dalam bekerja.
b. Pada pernyataan kedua “Tersedianya fasilitas yang sangat membantu kinerja
para karyawan”, terdapat 60,5% responden yang menyatakan setuju dan
39,5% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,6 dan
keterangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memberikan
fasilitas yang baik dan cukup untuk membantu menunjang kinerja para
karyawannya sehingga para karyawan menjadi lebih termotivasi dalam
bekerja.
c. Pada pernyataan ketiga “Terjalin hubungan yang baik antar sesama rekan
kerja”, terdapat 74% responden yang menyatakan setuju dan 26% responden
yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,7 dan berketerangan
baik. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara sesame rekan kerja
didalam perusahaan tersebut terjalin dengan baik.
d. Pada pernyataan keempat “Para karyawan memiliki tanggung jawab dengan
pekerjaan masing-masing”, terdapat 66% responden yang menyatakan setuju
dan 34% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,9
dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki
tanggung jawab yang baik dengan pekerjaan masing-masing.
e. Pada pernyataan kelima “Pemberian pengembangan keahlian untuk kemajuan
dalam bekerja kepada karyawan”, terdapat 38% responden yang menyatakan
setuju dan 62% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata69
Universitas Sumatera Utara
rata 3,1 dan berketerangan cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan kurang baik dalam memberikan pengembangan keahlian yang
dapat membantu karyawan untuk mendapatkan kemajuan dalam bekerja.
4.2.2.3 Variabel Kepuasan Kerja (Y)
Tabel 4.8
Distribusi Pendapat Responden Kepuasan Kerja (Y)
Item Pertanyaan
Meningkatkan
kemampuan karyawan
Mutu pengawasan
Hubungan pemimpin
dengan karyawan
Kerja sama sesama
karyawan
Kesempatan promosi
Pengembangan karir
Gaji yang disepakati
Gaji menutupi
kebutuhan hidup
STS
TS
KS
S
SS
Ratarata
Total F
Pengguna
F
Total
%
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
6
8
9
13
9
13
32
46
14
20
3,5
70
100
7
0
10
0
7
5
10
7
8
5
11
7
21
37
30
53
27
23
39
33
3,8
4,1
70
70
100
100
0
0
2
3
8
11
22
31
38
55
4,3
70
100
3
5
1
8
4
7
2
11
4
5
4
9
6
7
6
13
7
6
5
9
10
9
7
13
36
33
31
29
51,5
47
44
41
20
21
29
15
28,5
30
41
22
3,9
3,9
4,1
3,5
70
70
70
70
100
100
100
100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Keterangan:
Interval:
- 0 - 1,8 (sangat buruk)
- 1,9 - 2,6 (buruk)
- 2,7 - 3,4 (cukup baik)
- 3,5 - 4,2 (baik)
- 4,3 - 5 (sangat baik)
Pada Tabel 4.8 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel
kepuasan kerja (Y) yang diperoleh dari 70 responden.
a. Pada pernyataan pertama “Tugas yang diberikan memampukan saya untuk
lebih meningkatkan kemampuan saya”, terdapat 66% responden yang
70
Universitas Sumatera Utara
menyatakan setuju dan 34% responden yang menyatakan tidak setuju dengan
nilai rata-rata 3,5 dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa tugas
yang
diberikan
kepada
karyawan
mampu
membantu
meningkatkan
kemampuan mereka.
b. Pada pernyataan kedua “Dalam bekerja mutu pengawasan selalu baik untuk
membantu agar hasil pekerjaan menjadi lebih maksimal”, terdapat 69%
responden yang menyatakan sangat setuju dan 31% responden yang
menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,8 dan berketerangan baik.
Hal ini menunjukkan bahwa mutu pengawasan yang diberikan kepada
karyawan dalam melakukan pekerjaannya baik.
c. Pada pernyataan ketiga “Pengembangan kerja yang saya kerjakan mempunyai
hasil sehingga membuat saya selalu semangat”, terdapat 86% responden yang
menyatakan setuju dan 14% responden menyatakan tidak setuju dengan nilai
rata-rata 4,1 dengan keterangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa
pengembangan kerja yang dikerjakan karyawan memiliki hasil yang baik
sehingga karyawan merasa semakin bersemangat dan semakin merasa puas.
d. Pada pernyataan keempat “Terjalin kerja sama yang baik antar sesama
karyawan”, terdapat 86% responden yang menyatakan setuju dan 14%
responden yang menyatakan tidak setuju dan nilai rata-rata 4,3 dengan
keterangan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama yang terjalin
antar sesama karyawan sangat baik.
71
Universitas Sumatera Utara
e. Pada pernyataan kelima “Memberikan kesempatan yang sama untuk maju
menempati posisi tertentu”, terdapat 16% responden yang menyatakan setuju
dan 84% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,9
dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memberikan
kesempatan yang sama kepada karyawannya untuk mendapatkan promosi.
f. Pada pernyataan keenam “Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
karyawan untuk mengembangankan karirnya”, terdapat 77% responden yang
menyatakan setuju dan 23% responden yang menyatakan tidak setuju dengan
nilai rata-rata 3,9 dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan baik memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan untuk
mengembangkan karirnya.
g. Pada pernyataan ketujuh “Memberikan jumlah gaji yang sesuai dengan
ketentuan yang disepakati bersama”, terdapat 85% responden yang
menyatakan setuju dan 15% responden yang menyatakan tidak setuju dengan
nilai rata-rata 4,1 dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
gaji yang diberikan sesuai dengan jumlah yang disepakati bersama.
h. Pada pernyataan kedelapan “Memberikan jumlah gaji yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup”, terdapat 63% responden yang menyatakan
setuju dan 37% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai ratarata 3,5 dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah gaji yang
diberikan perusahaan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
72
Universitas Sumatera Utara
4.2.3
Uji Asumsi Klasik
a.
Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji model regresi distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid.
Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS (Mei 2016)
Gambar 4.1 : Histogram Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi
normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal PP Plot of Regression Standarizied Residual. Apakah titik menyebar di sekitar garis
diagonal maka data telah beerdistribusi normal. Berikut ini grafik pada uji normalitas
adalah sebagai berikut:
73
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Gambar 4.2 : Plot Pengujian Normalitas
Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di
sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji
normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov pada
tingkat signifikan 5% (0,05).
Hasil uji kolmogrov-smirnov dapat dilihat Tabel 4.9 pada berikut ini:
Tabel 4.9
Uji Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
70
Mean
Std. Deviation
.0000000
3.38316649
Absolute
.064
Positive
.063
Negative
-.064
Kolmogorov-Smirnov Z
.538
Asymp. Sig. (2-tailed)
.934
74
Universitas Sumatera Utara
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
1.
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai
Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,934 di atas tingkat signifikansi 0,05 atau
5%. Atau Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05. Dengan kata lain variabel residual
berdistribusi normal.
2.
Nilai Kolmogorov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada
perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan
kata lain data dikatakan normal.
b.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistik
berupa Uji Glejser. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi
heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu
pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu
Y.
75
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10
Uji Glejser
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
(Constant)
3.098
1.769
1.751
.085
kepemimpinan
-.094
.070
-.221
-1.345
.183
motivasi
.094
.093
.166
1.012
.315
a. Dependent Variable: absut
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satu pun variabel bebas
yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat. Hal ini terlihat dari
probabilitas variabel bebas yang terdiri dari kepemimpinan dan kepuasan kerja di atas
signifikansi 5%. Jadi dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas. Berikut ini grafik heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Gambar 4.3 : Pengujian Heteroskesdastisitas
76
Universitas Sumatera Utara
c.
Uji Multikolinearitas
Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF
(Variance Inflation Factor). Kedua ukuran inin menunjukkan setiap variabel bebas
manakah yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya. Tolerance adalah mengukur
variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya.
Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1 dan VIF < 1, maka tidak terjadi
multikolinearitas.
Tabel 4.11
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients
(Constant)
1 kepemimpinan
motivasi
B
Std. Error
Beta
Tolerance VIF
21.138
3.180
.266
.126
.285
2.113 .038
.540
1.851
.433
.166
.351
2.602 .011
.540
1.851
6.647 .000
a. Dependent Variable: kepuasan_kerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa :
1. Nilai VIF dari variabel Kepemimpinan dan Motivasi Kerja lebih kecil
atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terdapat multikolinearitas
antar independen dalam model regresi.
2. Nilai Tolerance dari variabel Kepemimpinan dan Motivasi Kerja lebih
besar dari 0,1. Ini berarti terdapat multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.
77
Universitas Sumatera Utara
4.2.4
Analisis Regresi Linear Berganda
a. Uji Serempak (Uji-F)
Uji F (uji serempak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama
pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas (X 1 , X 2 ) berupa
variabel Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dan variabel terikat (Y) berupa
Kepuasan Kerja karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan. Model hipotesis
yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut :
a.
H 0 : b1 = b 2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari variabel bebas (X 1 ,X 2 ) berupa variabel Kepemimpinan dan
Motivasi Kerja dan variabel terikat (Y) berupa Kepuasan Kerja karyawan
PT. Tjipta Rimba Djaja Medan.
b. H 0 : b1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari variabel bebas (X 1 ,X 2 ) berupa variabel Kepemimpinan dan
Motivasi Kerja dan variabel terikat (Y) berupa Kepuasan Kerja karyawan
PT. Tjipta Rimba Djaja Medan. Nilai F hitung akan diperoleh dengan
menggunakan bantuan software SPSS for windows, kemudian akan
dibandingkan dengan nilai F tabel p ada ting k at α = 5 % d eng an k riteria
sebagai berikut :
H 0 diterima bila F hitung ≤ Ftabel pada α = 5%
H 0 ditolak bila F hitung ≥ Ftabel pada α = 5%.
78
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12
Uji Serempak (Uji-F)
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
407.682
2
203.841
Residual
789.761
67
11.787
1197.443
69
Total
17.293
Sig.
.000b
a. Dependent Variable: kepuasan_kerja
b. Predictors: (Constant), motivasi, kepemimpinan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
1. Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F pada Tabel 4.12
memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 17,293 dengan Sig 0,000. Dengan
mencari pada Tabel F, dengan df1 =2 dan df2 = 67, diperoleh nilai F-tabel.
Dengan kondisi F-hitung lebih besar daripada F-tabel (17,293 > 3,25) dengan
nilai Sig 0,000 yang berarti lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05), maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah H 0 ditolak yang berarti bahwa variabel
bebas yang terdiri dari kepemimpinan (X 1 ), motivasi (X 2 ), secara serempak
adalah signifikan terhadap variabel terikat (Y) berupa kepuasan kerja
karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan.
2. Kolom pertama dari uji ANOVA yaitu kolom regresi, adalah jumlah kuadrat
dari varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi, yaitu sebesar
407.682 sedangkan kolom kedua yaitu residual adalah jumlah kuadrat varians
yang tidak dihasilkan dari model persamaan regresi yaitu sebesar 789.761.
79
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Parsial (Uji-t)
Uji t
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian
yang bertujuan untuk menguraikan atau menggambarkan tentang sifat-sifat
(karakteristik), dari suatu keadaan atau objek penelitian, yang digunakan melalui
pengumpulan data dan analisis data kuantitatif serta pengujian statistik.
Hal tersebut dipertegas oleh Sugiyono (2010:17) bahwa penelitian kuantitatif
bersifat linier, dimana langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah,
berteori, berhipoteses, mengumpulkan data, analisis data, dan membuat kesimpulan
dan saran.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Tjipta Rimba Djaja yang beralamat di Jalan
H.M.Yamin No. 54, Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Maret 2016
sampai dengan bulan Mei 2016.
3.3. Batasan Operasional
Batasan Operasional variabel digunakan untuk menghindari kesalahan dalam
membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, dapat dibagi dalam
suatu batasan operasional antara lain :
39
Universitas Sumatera Utara
a. Yang menjadi variabel dependen (X) adalah Kepemimpinan (X1) dan Motivasi
Kerja(X2).
b. Dan yang menjadi variabel dependen (Y) yaitu Kepuasan Kerja.
3.4. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variable yang sama. Definisi operasional dari
variabel-variabel yang akan diteliti adalah:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No
1
Variabel
Kepemimpinan
(X 1 )
Definisi
Kepemimpinan
merupakan
Cara seorang
pemimpin dalam
mengarahkan,
mendorong dan
mengatur seluruh
unsur-unsur di
dalam kelompok
atau organisasinya
untuk
mencapai suatu
tujuan organisasi
yang
diinginkannya
Dimensi
Indikator
1. Kepercayaan
terhadap
karyawan
1. Kepercayaan
terhadap karyawan
2. Pendelegasian tugas
kepada karyawan
2. Pola dan
saluran
komunikasi
1. Hubungan
komunikasi
2. Pengarahan dari
pimpinan
3. Kebijakan
1. Meminta saran dari
karyawan
2. Jabatan yang sesuai
dengan keahlian
4. Cara
mengambil
keputusan
1. Keterlibatan
karyawan
2. Pengambilan
keputusan
Skala
rasio
LIKERT
40
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 3,1:
No
2
3
Variabel
Motivasi
(X 2 )
Kepuasan kerja
(Y)
Definisi
Dimensi
Indikator
motivasi adalah
kemampuan
perusahaan dan
pimpinan dalam
memberikan
dorongan kepada
karyawan untuk
menghasilkan
kinerja yang
maksimal,
sehingga tujuan
perusahaan dapat
tercapai
1. Ekstrinsik
Kepuasan kerja
adalah sikap
emosional yang
menyenangkan dan
mencintai
pekerjaannya.
1. Pekerjaan itu
sendiri
1. Kesempatan untuk
belajar
2. Isi dari pekerjaan
2. Supervisor
1. Mutu pengawasan
2. Hubungan atasan
dengan bawahan
3. Rekan sekerja
1. Hubungan sesama
karyawan
2. Kerjasama antar
kayawan
4. Promosi
1. Kesempatan yang
sama dalam promosi
jabatan
2. Pengembangan karir
5. Gaji yang
diterima
1. Kesesuaian gaji
2. Jumlah gaji mampu
memenuhi hidup
2. Intrinsik
1. Bonus
2. Fasilitas
3. Hubungan rekan
kerja
Skala rasio
LIKERT
1. Pekerjaan yang
bervariasi
2. Tanggung jawab
3. Pekerjaan yang
menantang
4. Pengembangan dan
kemajuan
LIKERT
Sumber:Dubrin(2005),Herzberg(2000),Fathoni(2006)(diolah)
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel yang digunakan penulis adalah menggunakan
Skala Likert, yaitu dengan menyusun pertanyaan atau pernyataan yang masing-
41
Universitas Sumatera Utara
masing item diberi range skor. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan Skala
Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No.
1
2
3
4
5
Skala
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Netral (N)
TIdak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor
5
4
3
2
1
Sumber : Sugiyono, (2012:133)(diolah)
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang,
objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau
menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan di
departemen 1 PT. Tjipta Rimba Djaja, Medan, yang berjumlah 100 orang.
3.6.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi. Teknik sampel yang
digunakan dalam penelitian adalah sampling jenuh, yaitu menggunakan seluruh
42
Universitas Sumatera Utara
anggota populasi sebagai sampel. Jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti adalah
100 orang karyawan yang bekerja di departemen 1 PT.Tjipta Rimba Djaja.
3.7. Jenis Data
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer
Merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian dan
diukur sendiri oleh peniliti. Pengumpulan data direncanakan dilakukan melalui
kuisioner yang dikirimkan secara langsung ke perusahaan tempat karyawan bekerja.
2. Data sekunder
Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak
pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh melalui profil organisasi
dan studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, dan internet yang dapat
menjadi referensi bagi penelitian ini.
3.8. Metode pengumpulan data :
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara berikut :
1. Wawancara yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada pihak yang
bersangkutan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
2. Kuisioner atau penyebaran angket kepada para responden dalam hal ini adalah
seluruh karyawan pada PT.Tjipta Rimba Djaja.
43
Universitas Sumatera Utara
3. Studi dokumentasi yang digunakan yaitu dengan mengumpulkan berbagai
informasi yang berhubungan dengan objek penelitian yang diperoleh dari
perusahaan.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk
mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid
dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Kriteria dalam menentukan
validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid.
2. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
3. R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
Uji validitas dilakukan terhadap 30 orang responden diluar dari responden
penelitian yang dilakukan pada karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja. Nilai rtabel dengan
ketentuan jumlah responden 30 orang dan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka
angka yang diperoleh adalah 0,361. Jika nilai r hitung >r tabel (0,361), maka pernyataan
dikatakan valid.
44
Universitas Sumatera Utara
Ada kemungkinan pernyataan kuesioner kurang baik susunan kata atau
kalimatnya, sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda. Pernyataan yang tidak
valid harus dikeluarkan dan tidak dianalisis, sedangkan pernyataan yang valid akan
dilanjutkan ke tahap pengujian kehandalan (uji reliabilitas). Hasil pengolahan dari uji
validitas dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Uji Validitas I
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
if Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Validitas
P1
94.4667
144.051
.134
.906
Tidak valid
P2
93.8667
136.257
.556
.898
valid
P3
93.7000
136.286
.618
.898
valid
P4
93.5667
134.461
.715
.896
valid
P5
94.2333
138.392
.393
.902
valid
P6
93.6667
134.644
.585
.898
valid
P7
94.6000
137.766
.458
.900
valid
P8
93.9333
138.064
.493
.900
valid
P9
93.9000
126.921
.617
.897
valid
P10
93.8333
132.626
.608
.897
valid
P11
93.4667
140.189
.453
.901
valid
P12
94.3000
139.183
.316
.903
Tidak valid
P13
93.3667
140.309
.478
.900
valid
P14
94.1667
140.626
.323
.903
Tidak valid
P15
93.9333
131.237
.558
.898
valid
P16
93.6000
138.386
.527
.899
valid
P17
93.9333
144.409
.092
.907
Tidak valid
P18
93.7667
134.806
.584
.898
valid
P19
93.8667
134.602
.581
.898
valid
P20
93.5667
141.840
.324
.902
Tidak valid
P21
93.6333
140.102
.391
.901
valid
P22
94.0000
123.862
.849
.890
valid
45
Universitas Sumatera Utara
P23
93.8000
127.752
.767
.893
valid
P24
93.7667
132.047
.587
.897
valid
P25
94.2667
133.168
.439
.902
valid
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa pada butir pernyataan 1,12,14,17 dan 20
data tidak valid karena rtabel untuk sampel sebanyak 30 responden 0,361, sedangkan
nilai Corrected Item-Total Correlation pada butir pernyataan 1,12,14,17 dan 20
dibawah 0,361. Maka, butir pernyataan 1,12,14,17 dan 20 harus dibuang. Setelah itu
dilakukan pengujian kembali.
Tabel 3.4
Uji Validitas II
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
if Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Validitas
P2
75.3000
113.803
.575
.909
valid
P3
75.1333
114.395
.600
.909
valid
P4
75.0000
112.690
.701
.907
valid
P5
75.6667
115.402
.429
.912
valid
P6
75.1000
112.162
.612
.908
valid
P7
76.0333
115.206
.474
.911
valid
P8
75.3667
116.792
.426
.912
valid
P9
75.3333
103.747
.689
.907
valid
P10
75.2667
109.720
.663
.907
valid
P11
74.9000
118.162
.418
.912
valid
P13
74.8000
118.303
.438
.912
valid
P15
75.3667
108.516
.601
.909
valid
P16
75.0333
116.516
.494
.911
valid
P18
75.2000
112.924
.575
.909
valid
P19
75.3000
112.493
.586
.909
valid
46
Universitas Sumatera Utara
P21
75.0667
117.306
.413
.912
valid
P22
75.4333
102.461
.865
.901
valid
P23
75.2333
105.978
.784
.903
valid
P24
75.2000
110.648
.567
.909
valid
P25
75.7000
112.010
.407
.915
valid
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 3.4 terlihat seluruh butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item-Total
Correlation lebih besar dari rtabel, yaitu 0,361, sehingga semua butir pernyataan
dinyatakan valid. Interprestasi Item-Total Statistics, yaitu :
1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel (P)
tersebut dihapus. Misalnya jika pernyataan (P) item 1 dihapus maka rata-rata
variabel sebesar 75.3000. Jika pernyataan (P) item 2 dihapus maka rata-rata
variabel sebesar 75.1333 dan seterusnya.
2. Scale Variance if Item Deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel
pernyataan tersebut dihapus. Misalnya jika pernyataan (P) item 1 dihapus maka
besarnya variance sebesar 113.803. Jika pernyataan (P) item 2 dihapus maka
besarnya variance adalah 114.395 dan seterusnya.
3.
Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan
skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai
pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan
dibandingkan dengan nilai rtabel pada uji validitas ini adalah sebesar 0,361.
47
Universitas Sumatera Utara
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Umar (2010:54), pengujian reliabilitas dilakukan dengan tujuan
untuk meguji kehandalan atau kepercayaan pengungkapan data. Pengukuran yang
memiliki reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang mampu memberikan hasil yang
dipercaya (reliabel).
Menurut Umar (2010:59), kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai
berikut:
1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik
2. Jika nilai 0,7 < Cronbach Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik
3. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,7 maka reliabilitas kurang meyakinkan
Hasil pengolahan uji reliabilitas menggunakan SPSS dapat dilihat pada Tabel
3.5.
Tabel 3.5
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
N of
Alpha
Items
.914
20
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada 20 butir pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa
koefisien alpha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0,8. Pada Tabel 3.5 dapat dilihat
48
Universitas Sumatera Utara
bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,914 > 0,8 sehingga dapat dinyatakan bahwa
kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk
dijadikan sebagai instrumen penelitian.
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan pada karyawan di
departemen 2 PT. Tjipta Rimba Djaja Medan, dengan memberikan kuesioner kepada
30 orang karyawan sesuai dengan kriteria yang ditentukan sebagai responden.
Pengujian validitas menggunakan bantuan program SPSS for windows.
3.10. Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.10.1. Analisis Deskriptif
Model analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan.
Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban
responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang
distribusi jawaban responden.
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Menurut Sugiyono (2010:147) mengemukakan bahwa analisis data merupakan
kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan
jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
49
Universitas Sumatera Utara
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan.
a. Uji Normalitas
Menurut Umar (2010:77), mengemukakan bahwa uji Normalitas berguna
untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya
berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata tidak
berdistribusi normal, maka analisis nonparametrik dapat digunakan.
Untuk melihat normalitas residual dilakukan dengan melihat normal
probability plot yang membendingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Selain menggunakan grafik,
untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal
bisa juga dilakukan dengan menggunakan uji statistic non parametric
kolmogrov-smirnov, yaitu dengan menggunakan table kolmogrov-smirnov
Test (Ghozali,2006:151).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang ada. Model regresi
yang baik adalah yang tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Menurut
Ghozali (2009:125) salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui
50
Universitas Sumatera Utara
ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter
plot dengan dasar analisis:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertuntu
yang beratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka O pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gejala heteroskedastisitas juga dapat diuji dengan menggunakan Uji
Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel
independen (Ghozali, 2009:129). Heteroskedastisitas dengan uji Glejser tidak
terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel nilai absolute Ut (AbsUt).
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.
Menurut Ghozali (2006:95) jika variabel independen saling berkorelasi maka
variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen
yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk
51
Universitas Sumatera Utara
mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat dilihat
dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), jika nilai tolerance >
0.10 atau nilai VIF < 10 berarti tidak terdapat multikolinearitas.
3.10.3. Analisis Regresi Linear Berganda
Peneliti menggunakan analisi regresi linear berganda untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan
SPSS for Windows agar hasil yang diperoleh lebih terarah. Persamaan regresi
berganda yang digunakan adalah:
Y= a + b1 X 1 + b2 X 2 + e
Dimana:
Y = Kepuasan Kerja
X 1 = Kepemimpinan
X 2 = Motivasi
a = Konstanta
b1 = Koefisien Regresi Kepemimpinan
b 2 = Koefisien Regresi Motivasi
e = standar Error
Fungsi dari analisis regresi ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh
variabel bebas (X 1 ) dan variabel bebas (X 2 ) terhadap variabel terikat (Y) dalam
52
Universitas Sumatera Utara
hal ini yaitu pengaruh antara kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja
karyawan.
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Uji F statistik dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada
pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) terhadap
variabel terikat (Y). Model hipotesis yang digunakan dalam uji F statistik ini
adalah :
H0 : b1 ,b2 = 0, artinya variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu berupa variabel
perilaku pemimpin dan komitmen karyawan secara bersama-sama tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y), yaitu prestasi
kerja.
Ha : b1 , b2 ≠ 0, artinya variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu berupa variabel
perilaku
pemimpin
dan
komitmen
karyawan
secara
bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y), yaitu prestasi
kerja.
Kriteria pengambilan keputusan :
H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%
Ha diterima jika F hitung > Ftabel pada α = 5%
2.
Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji T statistik dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu
variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variabel terikatnya.
53
Universitas Sumatera Utara
Kriteria uji yang digunakan :
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu berupa variabel perilaku
pemimpin dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat (Y) yaitu prestasi
kerja.
Ha : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X 1 dan X 2 ) yaitu berupa variabel perilaku
pemimpin dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat (Y) yaitu prestasi
kerja.
Kriteria pengambilan keputusan :
H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%
Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%
3.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas (perilaku pemimpin dan komitmen karyawan) terhadap
variabel terikat (prestasi kerja). Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar
(mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y
dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel
terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
54
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Singkat Berdirinya PT.Tjipta Rimba Djaja Medan
PT. Tjipta Rimba Djaja Medan didirikan dengan Akte Notaris Nj. Jo Kian
Tjaij, SH No. 2 tanggal 1 Juni 1970. Perusahaan ini terdaftar dalam Lembaran Negara
No : 71, pada tanggal 3 September 1971 dan terdaftar pada Panitia Teknis
Penanaman Modal Sub Penanaman Modal Dalam Negeri dengan surat izin No
1675/SKRS/SP PMDN/70. PT. Tjipta Rimba Djaja secara resmi berdiri tanggal 4 Mei
1973. PT. Tjipta Rimba Djaja memiliki pabrik yang didirikan pada areal tanah seluas
± 4 hektar berlokasi di Jl. Kom. Laut Yos Sudasrso KM. 7,5 Desa Tanjung Mulia
Medan dan berkantor pusat di Jl. Prof. H.M. Yamin S.H, No. 46 Medan.
Pada awalnya perusahaan ini hanya bergerak di bidang importir kayu lapis.
Perusahaan ini terdorong untuk memproduksi sendiri kayu lapis tersebut pada tahun
1973 dikarenakan permintaan terhadap kayu lapis yang semakin meningkat baik di
dalam negeri maupun di luar negeri pada masa itu, adanya bantuan yang diberikan
pemerintah yaitu pembebasan pajak perusahaan selama 5 tahun dan bebas bea masuk
untuk barang-barang keperluan produksi yang diimpor, Bahan baku yaitu kayu bulat
cukup banyak tersedia di Indonesia, khususnya didaerah Sumatera, dan juga hasil
studi kelayakan yang menunjukkan keuntungan yang lebih besar memproduksi
sendiri.
55
Universitas Sumatera Utara
Pada awal tahun 1973, pabrik mereka mulai berjalan secara sederhana hanya
dengan menggunakan satu mesin. Selanjutnya perusahaan menambah satu line mesin
lagi pada tahun 1977 untuk manambah kapasitas produksi. Pada tahun 1981, pabrik
mulai dibangun di areal yang sama dan pada tahun 1985 telah ditambah menjadi lima
line mesin sampai saat ini.
PT. Tjipta Rimba Djaja bergerak di bidang industri kayu, dimana produk
utamanya adalah kayu lapis (plywood). ukuran tebal dan luas kayu lapis yang
diproduksi juga bervariasi, yaitu: kayu berlapis tiga(triplex), kayu berlapis lima dan
kayu berlapis tujuh. Selain plywood, PT. Tjipta Rimba Djaja juga menghasilkan kayu
gergajian yang digunakan untuk industri kusen dan sejenisnya. PT. Tjipta Rimba
Djaja menghasilkan ribuan m3 kayu lapis per bulannya. Sebagian besar hasil
produksi nya, yaitu 82%, diekspor ke negara tujuan seperti Singapura, Inggris, Eropa,
Cina, Jepang, Amerika Serikat, Negara-Negara Timur Tengah, Mesir, Korea, dan
18% sisa produksi dijual ke lokal. Sedangkan kayu hasil gergajian dijual ke lokal
untuk bahan bangunan seperti kusen dan lainnya.
PT.Tjipta Rimba Djaja memiliki motto perusahaan "Providing better
products and services are our commitment to meet customers’ satisfaction" yang
berarti menyediakan produk yang lebihbaik dan pelayanan yang lebih baik adalah
komitmen kita untuk memenuhi kepuasan pelanggan
56
Universitas Sumatera Utara
4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Tjipta Rimba Djaja menggunakan struktur organisasi berbentuk
fungsional dimana pemimpin perusahaan membagi pekerjaan berdasarkan fungsi
tertentu. Struktur organisasi tersusun sehingga terlihat batas-batas tugas, wewenang
dan tanggung jawab dari setiap personil dalam organisasi. Adapun rincian tenaga
kerja yang ada pada PT. Tjipta Rimba Djaja dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan bagan
struktur organisasi PT.Tjipta Rimba Djaja Medan yang dapat dilihat pada Gambar 4.1
pada Lampiran 2.
Tabel 4.1.
Rincian Tenaga Kerja pada PT. Tjipta Rimba Djaja
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Posisi
Jumlah (orang)
Direktur
1
Wakil Manajemen
1
Manajer Sekretaris dan Pembantu Umum
1
Manajer Personalia
1
Manajer Keuangan
1
Manajer Eksploitasi Hutan
1
Manajer Produksi
1
Kepala Keamanan
1
Kepala Pembukuan dan Administrasi
1
Kepala Akuntansi
1
Kepala Pemasaran
1
Kepala Pengadaan Bahan
1
Kepala Perkapalan
1
Kepala Ekspor
1
Kapala Impor
1
Kepada Administrasi Pabrik
1
Kepala Teknik
1
Kepala Quality Control
1
Kepala Pabrik
1
57
Universitas Sumatera Utara
20 Satpam
8
21 Kepala Sub Bagian
10
22 Mandor
20
23 Karyawan
43
Jumlah
100
Sumber: PT.Tjipta Rimba Djaja Medan(diolah)
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada PT. Tjipta
Rimba Djaja Medan adalah:
1. Direktur
Merencanakan dan mengawasi kegitan utama perusahaan agar berjalan secara
efektif dan seefisien mungkin. Juga untuk membuat peraturan dan kebijakan
sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan mengembankan serta
berusaha mencapai sasaran perusahaan.
2. Wakil manajemen
Menjalankan semua kegiatan yang berhubungan dengan penjualan produk
perusahaan dan perolehan pendapatan serta bertanggung jawab menyusun
anggaran penjualan dan laporan realisasi penjualan.
3. Manajer Sekretaris dan Pembantu Umum
Bagian ini bertanggung jawab mengelola administrasi, kepegawaian dan
kesejahteraan karyawan serta yang menyangkut urusan surat-menyurat
(dokumen) baik ke dalam perusahaan maupun ke luar perusahaan.
4. Manajer personalia
58
Universitas Sumatera Utara
Bagian ini bertanggung jawab dalam memperkerjakan dan mengelola segala
sesuatu yang berhubungan dengan bsumber daya manusia yang terdapat
dalam perusahaan, seperti: kepala bagian-bagian tertentu dan karyawankaryawan.
5. Manajer keuangan
Bagian ini bertanggung jawab dalam mengelola keuangan perusahaan seperti
arus kas masuk dan arus kas keluar serta bertanggung jawab dalam
pengkoordinasoan kegiatan penyusunan anggaran perusahaan (Master
Budget) secara keseluruhan.
6. Manajer Eksploitasi Hutan
Bagian ini bertanggung jawab dalam pencarian informasi seputar keadaan
hutan dan peraturan lingkungan hidup serta bertanggung jawab dalam
pengadaan sumber bahan baku kayu dari hutan dan sumber lain dalam
memenuhi kebutuhan produksi.
7. Manajer Produksi
Bagian ini bertanggung jawab dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan
produksi serta membuatanggaran produksi dan laporan produksi mingguan
dan bulanan secara rutin
8. Kepala Pemasaran
Bagian ini bertugas untuk melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan
dengan penjualan poduk perusahaan dan perolehan pendapatan serta
59
Universitas Sumatera Utara
bertanggung jawab dalam menyusun anggaran penjualan dan laporan realisasi
penjualan secara rutin.
9. Kepala Pembukuan dan Administrasi Umum
Bagian ini bertugas untuk melakukan pembukuan dan pekerjaan akuntansi
umum sehari-harinya dan meyusun laporan keuangan, perhitungan bahan
masuk, bahan keluar dan hasil produksi.
10. Kepala Bagian Akuntansi
Bagian ini bertanggung jawab untuk kegiatan penerimaan pesanan dan
pembuatan faktur ke pelanggan, melakukan pengelolaan uang masuk dan
pembayaran biaya dan pengeluaran, serta menyiapkan ikhtisar laporan dari
bagian pemasaran.
11. Kepala Pengadaan Bahan
Bagian ini bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pengelolaan bahan
baku yang akan masuk maupun bahan baku yang akan digunakan.
12. Kepala Perkapalan
Bagian ini bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi pengangkutan
bahan
baku,
bahan
pembantu
dan distribusi
hasil
produksi serta
menyelesaikan segala urusan yang menyangkut izin dari departemen kelautan.
13. Kepala Ekspor
Bagian ini bertanggung jawab terhadap kegiatan pemasaran hasil produksi ke
pasar luar negeri dan menyelesaikan urusan yang menyangkut izin ekspor
dengan pihak terkait.
60
Universitas Sumatera Utara
14. Kepala Impor
Bagian
ini
bertanggung
jawab
terhadap
pelaksanaan
dan
urusan
impor(pembelian) bahan pembantu, peralatan, kebutuhan lain dari luar negeri
yang diperlukan dalam produksi.
15. Kepala Teknik
Bagian ini bertanggung jawab terhadap kestabilan mesin-mesin yang akan
digunakan dalam pelaksanaan proses produksi di pabrik.
16. Kepala QC
Bagian ini bertanggung jawab dalam pengawasan apakah produk hasil
produksi sesuai dengan standard dan mutu yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
17. Kepala Pabrik
Bagian ini bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengawasan pabrik,
mesin-mesin maupun buruh-buruh yang bekerja di pabrik tersebut.
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian
Berikut ini adalah karakteristik responden ditinjau dari jenis kelamin, dari segi
usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
61
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Frekuensi
Persentase
Jenis Kelamin
(Orang)
(%)
Laki-laki
42
60
Perempuan
28
40
Jumlah
70
100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 4.2 karakteristik responden
berdasarkan
jenis kelamin
menunjukkan bahwa dari 70 responden yang diteliti, responden berjenis kelamin lakilaki berjumlah 42 responden, yaitu sebanyak 60% dan responden berjenis kelamin
perempuan berjumlah 28 responden, yaitu sebanyak 40%. Hal ini menunjukkan
bahwa responden berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan hampir sama banyak
dikarenakan pekerjaan kantoran yang tidak memerlukan banyak kekuatan fisik dan
bisa dikerjakan laki-laki maupun perempuan.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.3
Usia Responden
Usia
(Tahun)
20-30
31-40
41-50
Jumlah
Jenis Kelamin
Laki-laki
19
17
6
42
Perempuan
15
10
3
28
Total
34
27
9
70
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 70 responden yang diteliti,
responden dengan usia 20-30 tahun yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 19
responden dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 15 responden dengan total
62
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan sebanyak 34 responden. Responden dengan usia 31-40 tahun yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 17 responden dan berjenis kelamin perempuan
sebanyak 10 responden dengan total keseluruhan 27 responden. Responden dengan
usia 41-50 tahun yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 6 reponden dan berjenis
kelamin perempuan sebanyak 3 responden dengan total keseluruhan 9 responden. Hal
ini menunjukkan bahwa usia 20-30 tahun adalah responden yang paling dominan
dikarenakan mayoritas karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan banyak menerima
karyawan yang baru lulus sekolah maupun kuliah.
c. . Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.4
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan
Frekuensi
Persentase (%)
Terakhir
(Orang)
20
28,5
SMA/SLTA
17
24,5
D3
33
47
S1
70
100
Jumlah
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan SMA
adalah sebanyak 20 responden, yaitu sebanyak 28,5%, responden dengan pendidikan
D3 adalah sebanyak 17 responden, yaitu sebanyak 24,5%, dan responden dengan
pendidikan Sarjana adalah sebanyak 33 responden, yaitu sebanyak 47%. Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan terakhir Sarjana adalah responden yang paling
dominan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 33 responden atau 47%. Hal ini
dikarenakan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan lebih banyak menerima lulusan Sarjana,
63
Universitas Sumatera Utara
walaupun masih menerima karyawan dengan lulusan D3 maupun lulusan SMA
sederajat. Perusahaan lebih banyak menerima lulusan Sarjana karena diharapkan
lebih mampu melakukan pekerjaan yang diberikan dengan lebih baik.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.5
Lama Bekerja Responden
Frekuensi
Lama Bekerja
Persentase (%)
(Orang)
34
48,5
1-10
28
40
11-20
8
11,5
21-30
Jumlah
70
100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang bekerja selama 1-10
tahun adalah berjumlah 34 responden, yaitu sebanyak 48,5%, responden yang bekerja
selama 11-20 tahun adalah berjumlah 28 responden, yaitu sebanyak 40%, dan
responden yang bekerja selama 21-30 tahun adalah berjumlah 8 responden, yaitu
sebanyak 11,5%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yang bekerja
selama 1-10 tahun yaitu berjumlah 34 responden, yaitu sebanyak 48,5%. Hal ini
dikarenakan selama beberapa tahun belakangan ini, PT. Tjipta Rimba Djaja Medan
telah melakukan perubahan di bidang sumber daya manusia dan melakukan
prerekrutan karyawan baru, sehingga rata-rata karyawan yang bekerja merupakan
karyawan yang masih baru.
64
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Tjipta Rimba
Djaja Medan yang berjumlah 70 orang responden. Terdapat 20 (dua puluh) butir
pernyataan; 7 (tujuh) butir pernyataan untuk variabel Kepemimpinan (X 1 ), 5 (lima)
butir pernyataan untuk variabel motivasi kerja (X 2 ), dan 8 (delapan) butir pernyataan
untuk variabel kepuasan kerja (Y).
Kuesioner disebar ke 70 orang sampel. Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert untuk menanyakan pengaruh
kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.
4.2.2.1 Variabel Kepemimpinan (X 1 )
Tabel 4.6
Distribusi Pendapat Responden Kepemimpinan (X 1 )
Item Pertanyaan
Pembagian tugas yang
baik
Komunikasi yang baik
Pengarahan yang jelas
Meminta saran dari
karyawan
Penempatan
karyawan yang tepat
Pelibatan karyawan
dalam pengambilan
keputusan
Pengambilan
keputusan melalui
kemampuan
karyawan
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Ratarata
F
5
7
5
7
17
24
39
56
4
6
3,5
70
100
3
0
4
0
7
7
10
10
22
9
31
13
25
36
36,5
51
13
18
18,5
26
3,5
3,9
70
70
100
100
3
4
4
6
11
16
30
43
22
31
3,9
70
100
4
6
9
13
33
47
15
21
9
13
3,2
70
100
5
7
9
13
29
41
16
23
11
16
3,2
70
100
5
7
5
7
31
45
26
37
3
4
3,2
70
100
STS
TS
KS
S
SS
Total F
Pengguna
F
Total
%
%
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Keterangan:
Interval:
- 0 - 1,8 (sangat buruk)
65
Universitas Sumatera Utara
-
1,9 - 2,6 (buruk)
2,7 - 3,4 (cukup baik)
3,5 - 4,2 (baik)
4,3 - 5 (sangat baik)
Pada Tabel 4.6 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel
kepemimpinan (X 1 ) yang diperoleh dari 70 responden.
a. Pada pernyataan pertama “Pemimpin memberikan pembagian tugas yang baik
kepada para karyawan”, terdapat 62% responden yang menyatakan setuju dan
38% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,5 dan
berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin mampu membagi
tugas dengan baik.
b. Pada pernyataan kedua “Terjadinya hubungan komunikasi yang baik dengan
pemimpin”, terdapat 55% responden yang menyatakan setuju dan 45%
responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,5 dan
berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan mampu
berkomunikasi dengan karyawannya dengan baik.
c. Pada pernyataan ketiga “Pimpinan memberikan pengarahan yang jelas kepada
para karyawan”, terdapat 77% responden yang menyatakan setuju dan 27%
responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,9 dan
berketerangan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan mampu
memberikan pengarahan yang jekas kepa da para karyawannya dengan sangat
baik.
66
Universitas Sumatera Utara
d. Pada pernyataan keempat “Dalam menerapkan kebijakan, pimpinan juga turut
meminta saran dari para karyawan”, terdapat 74% responden yang
menyatakan setuju dan 26% responden yang menyatakan tidak setuju dengan
nilai rata-rata 3,9 dan berketerangan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa
pimpinan mampu menerapkan kebijakan yang berdasarkan saran dari para
karyawannya dengan sangat baik.
e. Pada pernyataan kelima “Penempatan karyawan pada posisi yang sesuai
dengan keahliannya”, 34% responden yang menyatakan setuju dan 66% yang
menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,2 dan berketerangan cukup
baik. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan kurang baik dan perlu lebih
mempertimbangkan keahlian karyawan untuk menempatkan karyawan dalam
suatu posisi.
f. Pada pernyataan keenam “Untuk setiap pengambilan keputusan, pimpinan
melibatkan karyawan”, terdapat 39% responden yang menyatakan setuju dan
61% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,2 dan
berketerangan cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan kurang baik
dan perlu meningkatkan keterlibatan karyawannya dalam mengambil
keputusan.
g. Pada pernyataan ketujuh “Pimpinan dalam pegambilan keputusan melihat
kemampuan karyawan dalam melaksanakannya”, terdapat 41% responden
yang menyatakan setuju dan 59% responden yang menyatakan tidak setuju
dengan nilai rata-rata 3,2 dan berketerangan cukup baik. Hal ini menunjukkan
67
Universitas Sumatera Utara
bahwa pimpinan kurang baik dan perlu lebih mempertimbangkan kemampuan
karyawannya untuk melaksanakan tugas sebelum mengambil keputusan.
4.2.2.2 Variabel Motivasi (X 2 )
Tabel 4.7
Distribusi Pendapat Responden Motivasi (X 2 )
Item Pertanyaan
Bonus untuk karyawan
berprestasi
Fasilitas yang
membantu kinerja
Hubungan baik sesame
rekan kerja
Tanggung jawab
karyawan
Pengembangan keahlian
karyawan
STS
TS
KS
S
SS
Ratarata
Total F
Pengguna
F
Total
%
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
5
7
5
7
30
43
18
26
12
17
3,5
70
100
3
4
6
8,5
19
27
27
38,5
15
22
3,6
70
100
0
0
0
0
18
26
15
21
37
53
3,7
70
100
3
4
5
7
16
23
15
21
31
45
3,9
70
100
9
13
9
13
25
36
18
25
9
13
3,1
70
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Keterangan:
Interval:
- 0 - 1,8 (sangat buruk)
- 1,9 - 2,6 (buruk)
- 2,7 - 3,4 (cukup baik)
- 3,5 - 4,2 (baik)
- 4,3 - 5 (sangat baik)
Pada Tabel 4.7 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel
motivasi (X 2 ) yang diperoleh dari 70 responden.
a. Pada pernyataan pertama “Memberikan bonus kepada karyawan yang
berprestasi dalam bekerja”, terdapat 43% responden yang menyatakan setuju
dan 57% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,4
dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan kurang baik
68
Universitas Sumatera Utara
dan perlu memberikan bonus yang lebih sesuai dengan prestasi yang diraih
karyawan dalam bekerja.
b. Pada pernyataan kedua “Tersedianya fasilitas yang sangat membantu kinerja
para karyawan”, terdapat 60,5% responden yang menyatakan setuju dan
39,5% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,6 dan
keterangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memberikan
fasilitas yang baik dan cukup untuk membantu menunjang kinerja para
karyawannya sehingga para karyawan menjadi lebih termotivasi dalam
bekerja.
c. Pada pernyataan ketiga “Terjalin hubungan yang baik antar sesama rekan
kerja”, terdapat 74% responden yang menyatakan setuju dan 26% responden
yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,7 dan berketerangan
baik. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara sesame rekan kerja
didalam perusahaan tersebut terjalin dengan baik.
d. Pada pernyataan keempat “Para karyawan memiliki tanggung jawab dengan
pekerjaan masing-masing”, terdapat 66% responden yang menyatakan setuju
dan 34% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,9
dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki
tanggung jawab yang baik dengan pekerjaan masing-masing.
e. Pada pernyataan kelima “Pemberian pengembangan keahlian untuk kemajuan
dalam bekerja kepada karyawan”, terdapat 38% responden yang menyatakan
setuju dan 62% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata69
Universitas Sumatera Utara
rata 3,1 dan berketerangan cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan kurang baik dalam memberikan pengembangan keahlian yang
dapat membantu karyawan untuk mendapatkan kemajuan dalam bekerja.
4.2.2.3 Variabel Kepuasan Kerja (Y)
Tabel 4.8
Distribusi Pendapat Responden Kepuasan Kerja (Y)
Item Pertanyaan
Meningkatkan
kemampuan karyawan
Mutu pengawasan
Hubungan pemimpin
dengan karyawan
Kerja sama sesama
karyawan
Kesempatan promosi
Pengembangan karir
Gaji yang disepakati
Gaji menutupi
kebutuhan hidup
STS
TS
KS
S
SS
Ratarata
Total F
Pengguna
F
Total
%
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
6
8
9
13
9
13
32
46
14
20
3,5
70
100
7
0
10
0
7
5
10
7
8
5
11
7
21
37
30
53
27
23
39
33
3,8
4,1
70
70
100
100
0
0
2
3
8
11
22
31
38
55
4,3
70
100
3
5
1
8
4
7
2
11
4
5
4
9
6
7
6
13
7
6
5
9
10
9
7
13
36
33
31
29
51,5
47
44
41
20
21
29
15
28,5
30
41
22
3,9
3,9
4,1
3,5
70
70
70
70
100
100
100
100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Keterangan:
Interval:
- 0 - 1,8 (sangat buruk)
- 1,9 - 2,6 (buruk)
- 2,7 - 3,4 (cukup baik)
- 3,5 - 4,2 (baik)
- 4,3 - 5 (sangat baik)
Pada Tabel 4.8 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel
kepuasan kerja (Y) yang diperoleh dari 70 responden.
a. Pada pernyataan pertama “Tugas yang diberikan memampukan saya untuk
lebih meningkatkan kemampuan saya”, terdapat 66% responden yang
70
Universitas Sumatera Utara
menyatakan setuju dan 34% responden yang menyatakan tidak setuju dengan
nilai rata-rata 3,5 dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa tugas
yang
diberikan
kepada
karyawan
mampu
membantu
meningkatkan
kemampuan mereka.
b. Pada pernyataan kedua “Dalam bekerja mutu pengawasan selalu baik untuk
membantu agar hasil pekerjaan menjadi lebih maksimal”, terdapat 69%
responden yang menyatakan sangat setuju dan 31% responden yang
menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,8 dan berketerangan baik.
Hal ini menunjukkan bahwa mutu pengawasan yang diberikan kepada
karyawan dalam melakukan pekerjaannya baik.
c. Pada pernyataan ketiga “Pengembangan kerja yang saya kerjakan mempunyai
hasil sehingga membuat saya selalu semangat”, terdapat 86% responden yang
menyatakan setuju dan 14% responden menyatakan tidak setuju dengan nilai
rata-rata 4,1 dengan keterangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa
pengembangan kerja yang dikerjakan karyawan memiliki hasil yang baik
sehingga karyawan merasa semakin bersemangat dan semakin merasa puas.
d. Pada pernyataan keempat “Terjalin kerja sama yang baik antar sesama
karyawan”, terdapat 86% responden yang menyatakan setuju dan 14%
responden yang menyatakan tidak setuju dan nilai rata-rata 4,3 dengan
keterangan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama yang terjalin
antar sesama karyawan sangat baik.
71
Universitas Sumatera Utara
e. Pada pernyataan kelima “Memberikan kesempatan yang sama untuk maju
menempati posisi tertentu”, terdapat 16% responden yang menyatakan setuju
dan 84% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,9
dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memberikan
kesempatan yang sama kepada karyawannya untuk mendapatkan promosi.
f. Pada pernyataan keenam “Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
karyawan untuk mengembangankan karirnya”, terdapat 77% responden yang
menyatakan setuju dan 23% responden yang menyatakan tidak setuju dengan
nilai rata-rata 3,9 dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan baik memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan untuk
mengembangkan karirnya.
g. Pada pernyataan ketujuh “Memberikan jumlah gaji yang sesuai dengan
ketentuan yang disepakati bersama”, terdapat 85% responden yang
menyatakan setuju dan 15% responden yang menyatakan tidak setuju dengan
nilai rata-rata 4,1 dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
gaji yang diberikan sesuai dengan jumlah yang disepakati bersama.
h. Pada pernyataan kedelapan “Memberikan jumlah gaji yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup”, terdapat 63% responden yang menyatakan
setuju dan 37% responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai ratarata 3,5 dan berketerangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah gaji yang
diberikan perusahaan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
72
Universitas Sumatera Utara
4.2.3
Uji Asumsi Klasik
a.
Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji model regresi distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid.
Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS (Mei 2016)
Gambar 4.1 : Histogram Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi
normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal PP Plot of Regression Standarizied Residual. Apakah titik menyebar di sekitar garis
diagonal maka data telah beerdistribusi normal. Berikut ini grafik pada uji normalitas
adalah sebagai berikut:
73
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Gambar 4.2 : Plot Pengujian Normalitas
Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di
sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji
normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov pada
tingkat signifikan 5% (0,05).
Hasil uji kolmogrov-smirnov dapat dilihat Tabel 4.9 pada berikut ini:
Tabel 4.9
Uji Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
70
Mean
Std. Deviation
.0000000
3.38316649
Absolute
.064
Positive
.063
Negative
-.064
Kolmogorov-Smirnov Z
.538
Asymp. Sig. (2-tailed)
.934
74
Universitas Sumatera Utara
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
1.
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai
Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,934 di atas tingkat signifikansi 0,05 atau
5%. Atau Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05. Dengan kata lain variabel residual
berdistribusi normal.
2.
Nilai Kolmogorov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada
perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan
kata lain data dikatakan normal.
b.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistik
berupa Uji Glejser. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi
heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu
pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu
Y.
75
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10
Uji Glejser
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
(Constant)
3.098
1.769
1.751
.085
kepemimpinan
-.094
.070
-.221
-1.345
.183
motivasi
.094
.093
.166
1.012
.315
a. Dependent Variable: absut
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satu pun variabel bebas
yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat. Hal ini terlihat dari
probabilitas variabel bebas yang terdiri dari kepemimpinan dan kepuasan kerja di atas
signifikansi 5%. Jadi dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas. Berikut ini grafik heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Gambar 4.3 : Pengujian Heteroskesdastisitas
76
Universitas Sumatera Utara
c.
Uji Multikolinearitas
Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF
(Variance Inflation Factor). Kedua ukuran inin menunjukkan setiap variabel bebas
manakah yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya. Tolerance adalah mengukur
variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya.
Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1 dan VIF < 1, maka tidak terjadi
multikolinearitas.
Tabel 4.11
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients
(Constant)
1 kepemimpinan
motivasi
B
Std. Error
Beta
Tolerance VIF
21.138
3.180
.266
.126
.285
2.113 .038
.540
1.851
.433
.166
.351
2.602 .011
.540
1.851
6.647 .000
a. Dependent Variable: kepuasan_kerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa :
1. Nilai VIF dari variabel Kepemimpinan dan Motivasi Kerja lebih kecil
atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terdapat multikolinearitas
antar independen dalam model regresi.
2. Nilai Tolerance dari variabel Kepemimpinan dan Motivasi Kerja lebih
besar dari 0,1. Ini berarti terdapat multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.
77
Universitas Sumatera Utara
4.2.4
Analisis Regresi Linear Berganda
a. Uji Serempak (Uji-F)
Uji F (uji serempak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama
pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas (X 1 , X 2 ) berupa
variabel Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dan variabel terikat (Y) berupa
Kepuasan Kerja karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan. Model hipotesis
yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut :
a.
H 0 : b1 = b 2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari variabel bebas (X 1 ,X 2 ) berupa variabel Kepemimpinan dan
Motivasi Kerja dan variabel terikat (Y) berupa Kepuasan Kerja karyawan
PT. Tjipta Rimba Djaja Medan.
b. H 0 : b1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari variabel bebas (X 1 ,X 2 ) berupa variabel Kepemimpinan dan
Motivasi Kerja dan variabel terikat (Y) berupa Kepuasan Kerja karyawan
PT. Tjipta Rimba Djaja Medan. Nilai F hitung akan diperoleh dengan
menggunakan bantuan software SPSS for windows, kemudian akan
dibandingkan dengan nilai F tabel p ada ting k at α = 5 % d eng an k riteria
sebagai berikut :
H 0 diterima bila F hitung ≤ Ftabel pada α = 5%
H 0 ditolak bila F hitung ≥ Ftabel pada α = 5%.
78
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12
Uji Serempak (Uji-F)
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
407.682
2
203.841
Residual
789.761
67
11.787
1197.443
69
Total
17.293
Sig.
.000b
a. Dependent Variable: kepuasan_kerja
b. Predictors: (Constant), motivasi, kepemimpinan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)
1. Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F pada Tabel 4.12
memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 17,293 dengan Sig 0,000. Dengan
mencari pada Tabel F, dengan df1 =2 dan df2 = 67, diperoleh nilai F-tabel.
Dengan kondisi F-hitung lebih besar daripada F-tabel (17,293 > 3,25) dengan
nilai Sig 0,000 yang berarti lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05), maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah H 0 ditolak yang berarti bahwa variabel
bebas yang terdiri dari kepemimpinan (X 1 ), motivasi (X 2 ), secara serempak
adalah signifikan terhadap variabel terikat (Y) berupa kepuasan kerja
karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan.
2. Kolom pertama dari uji ANOVA yaitu kolom regresi, adalah jumlah kuadrat
dari varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi, yaitu sebesar
407.682 sedangkan kolom kedua yaitu residual adalah jumlah kuadrat varians
yang tidak dihasilkan dari model persamaan regresi yaitu sebesar 789.761.
79
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Parsial (Uji-t)
Uji t