Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Rhizophora apiculata di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Mangrove merupakan sumberdaya alam yang khas di daerah pantai dan
muara sungai yang memiliki fungsi sangat penting baik secara ekologi dan
ekonomi bagi masyarakat. Ekosistem hutan mangrove secara ekologi sebagai
habitat berbagai organisme. Zonasi mangrove tersusun dari beragam spesies satu
diantaranya adalah Rhizhopora apiculata yang termasuk kedalam famili
Rhizophoraceae. R. apiculata merupakan satu diantara spesies mangrove yang
terdapat di Desa Bagan Asahan.
Mangrove di desa Bagan Asahan merupakan mangrove yang termasuk ke
dalam kawasan pesisir timur Sumatera Utara. Umumnya masyarakat yang ada di
daerah tersebut memanfaatkan mangrove sebagai kayu bakar dan pengalihan
fungsi mangrove sebagai pemukiman. Hal ini menjadi penyebab menurunnya
jumlah luasan mangrove yang ada. Berdasarkan hasil penelitian Onrizal (2010)
dengan menggunakan teknologi penginderaan jarak jauh dalam 4 kali pengukuran
berbeda (1977, 1988/1989, 1997 dan 2006) luasan mangrove terus menurun. Jika
dibandingkan dengan hutan mangrove tahun 1977, pada tahun 1988/1989, 1997,
dan 2006 hutan mangrove di pesisir timur Sumatera Utara secara berturut-turut

terus berkurang, yaitu sebesar 14,01% (tersisa menjadi 88.931 ha), 48,56%
(tersisa menjadi 53.198 ha) dan 59,68% (hanya tersisa 41.700 ha) dari luas awal
sebesar 103.415 ha pada tahun 1977. Berdasarkan data di atas, maka dapat
diketahui bahwa laju kerusakan mangrove di pesisir timur Sumatera Utara adalah
sebesar 2128,103 ha/tahun.

Universitas Sumatera Utara

2

Serasah daun mangrove diketahui berperan penting dalam transfer bahan
organik dari vegetasi ke dalam tanah. Menurut Sa’ban dkk., (2013) produksi
serasah hutan mangrove di Indonesia diduga sekitar 40,40 C/ha/hari sampai 45,50
kg C/ha/hari dan untuk tanaman Rhizophora sp. produksi serasah bersihnya
adalah 20,80 sampai 25,00 ton C/ha/tahun. Hutan mangrove di Indonesia
menghasilkan produktifitas sekitar 20,50 ton/ha/tahun sampai 29,35 ton/ha/tahun.
Serasah yang dihasilkan mangrove nantinya akan terdekomposisi. Proses
dekomposisi serasah mangrove dimulai dari penghancuran yang dilakukan oleh
makrobentos kemudian serasah akan terpotong-potong menjadi ukuran yang lebih
kecil. Dekomposisi dilanjutkan dengan proses biologi yang dilakukan oleh bakteri

dan fungi sebagai dekomposer untuk menguraikan partikel-partikel organik
dengan mengeluarkan enzim sehingga dapat menguraikan bahan organik menjadi
protein. Hasil dekomposisi tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber hara bagi
tanaman tetapi juga merupakan sumber makanan bagi ikan dan invertebrata yang
penting.
Informasi mengenai laju dekomposisi serasah daun mangrove R. apiculata
sudah pernah dilakukan (Murni 2014, Santoso 2016). Informasi dekomposisi
serasah daun mangrove R. apiculata yang dilakukan masih pada Kabupaten
Langkat saja, padahal tumbuhan mangrove R. apiculata juga terdapat di daerah
lainnya. Kajian mengenai dekomposisi serasah daun mangrove R. apiculata yang
terdapat di Kabupaten Tanjungbalai belum pernah dilaporkan dan infomasi
mengenai kandungan unsur hara yang terdapat pada serasah daun mangrove R.
apiculata yang terdapat pada Kabupaten Tanjungbalai belum pernah disampaikan.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu diketahui dekomposisi serasah daun

Universitas Sumatera Utara

3

mangrove yang ada di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai dan

mengetahui seberapa besar pengaruh serasah daun mangrove terhadap kawasan
tersebut.

Perumusan Masalah
Masyarakat yang berada di Desa Bagan Asahan umumnya memanfaatkan
mangrove sebagai bahan kayu bakar. Dengan keadaan tersebut tentunya mangrove
akan berkurang sehingga produksi serasah juga ikut berkurang. Berkurangnya
produksi serasah akan menyebabkan berkurangnya juga unsur hara yang
dihasilkan dari proses dekomposisi serasah daun mangrove.
Bila keadaan
terhadap kerusakan

ini terus berlangsung di khawatirkan akan berdampak
ekosistem hutan mangrove. Padahal dari serasah yang

dihasilkan memberikan kontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem
pesisir. R. apiculata merupakan satu diantara spesies mangrove yang terdapat di
Desa Bagan Asahan yang juga dimanfaatkan sebagai kayu bakar oleh masyarakata
setempat. Terkait dengan permasalahan diatas, maka perlu dilakukan penelitian
tentang laju dekomposisi serasah daun R. apiculata dan pengaruhnya terhadap

nutrisi perairan di Muara Sungai Asahan.
Berdasarkan uraian diatas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1.

Bagaimana dekomposisi serasah daun mangrove R. apiculata yang terdapat di
Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi
Sumatera Utara ?

Universitas Sumatera Utara

4

2.

Bagaimana kandungan unsur hara karbon (C), nitrogen (N) dan fosfor (P) yang
dihasilkan dari proses dekomposisi daun R. apiculata ?

Tujuan Penelitian
1.


Untuk mengukur dekomposisi serasah daun R. apiculata di Desa Bagan Asahan
Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara.

2.

Untuk mengetahui kandungan unsur hara karbon (C), nitrogen (N) dan fosfor (P)
pada serasah daun R. apiculata yang dilepas selama proses dekomposisi.

Manfaat Penelitian
1.

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kandungan unsur hara yang
dihasilkan oleh serasah daun R. apiculata sehingga dapat melakukan

pengelolaan dan pelestarian.
2.

Sebagai dasar dalam pengelolaan dan pelestarian hutan mangrove yang ada di
Desa Bagan Asahan Kabupaten Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi

Sumatera Utara.

Kerangka Pemikiran
Mangrove merupakan sumberdaya alam yang dapat pulih dan sangat
potensial untuk menunjang pemanfatan. Mangrove menghasilkan serasah (daun
yang jatuh) akan mengalami dekomposisi secara alami dan menghasilkan unsur
hara yang digunakan tumbuhan untuk hidup dan berkembang, serta menjadi
sumber pakan bagi ikan dan organisme lainnya. Skema kerangka pemikiran dapat
dilihat pada Gambar 1.

Universitas Sumatera Utara

5

Ekosistem Mangrove

Mangrove R. apiculata

Serasah R. apiculata


Proses Dekomposisi

Pelindian
(leaching)

Aktivitas
Biologi

Penghawaan
(weathering)

Unsur Hara
(C, N dan P)

Dilepas ke Perairan

Pemanfaatan
Rekomendasi
Pengelolaan


Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Dekomposisi Serasah daun Rhizophora apiculata Pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kawasan Hutan Mangrove di Desa Bagan Percut Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara

0 0 12

Dekomposisi Serasah daun Rhizophora apiculata Pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kawasan Hutan Mangrove di Desa Bagan Percut Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Dekomposisi Serasah daun Rhizophora apiculata Pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kawasan Hutan Mangrove di Desa Bagan Percut Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara

0 0 4

Dekomposisi Serasah daun Rhizophora apiculata Pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kawasan Hutan Mangrove di Desa Bagan Percut Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Dekomposisi Serasah daun Rhizophora apiculata Pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kawasan Hutan Mangrove di Desa Bagan Percut Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara

0 0 3

Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Rhizophora apiculata di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 1 2

Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Rhizophora apiculata di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 16

Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Rhizophora apiculata di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara Chapter III V

0 0 35

Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Rhizophora apiculata di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

1 1 6

Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Rhizophora apiculata di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 27