PERAN LABORATORIUM PEMASARAN DALAM MENUNJANG KESIAPAN SISWA MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 10204 21721 1 SM

PERAN LABORATORIUM PEMASARAN
DALAM MENUNJANG KESIAPAN SISWA
MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Amalia Sari, Sri Wahyuni, Leny Noviani*
*Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: [email protected]
ABSTRACT
The research purpose is to explore (1) the implementation of practical activities in the
Marketing Laboratory; (2) the Marketing Laboratory roles; (3) the constraints; (4) the
efforts. This research using a single case study, qualitative research approach with the
result: First, the practice were conducted in the second grade with material which according
to curriculum and the needs of DU / DI. The guidance process was done three times a day.
The practice evaluation including the aspect of capabilities, personalities and attitudes.
Second, there are two of roles marketing laboratory, they are as a tool of supporting the
learning process which not maximally because of the infrastructure is unqualified and as a
training tool in improving students' skill. Third, the constraint faced by students including the
adjustment, the use of facilities and application, dealing with customers, the student attitude
which less of attention, urbane, confident, alert, many questions and apathy so they just are
waiting for order. Fourth, the school efforts are: evaluates and follow up on feedback from
DU/DI, provide counseling and debriefing before the implementation of the field work
practice, give opportunity for students to express the process and the constraint of field work

practice.
keywords: the role of laboratory, marketing laboratory, constraint, effort
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi (1) pelaksanaan kegiatan praktik di
Laboratorium Pemasaran; (2) peran Laboratorium Pemasaran; (3) kendala; (4) usaha. Metode
yang digunakan adalah studi kasus tunggal terpancang, pendekatan penelitian kualitatif
dengan hasil: Pertama, praktik dilaksanakan pada saat siswa kelas XI dengan materi yang
sudah sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan DU/DI. Pembimbingan dilakukan 3x sehari.
Evaluasi praktik meliputi aspek kemampuan, kepribadian dan sikap. Kedua, peran
laboratorium pemasaran ada dua yaitu sebagai sarana penunjang proses pembelajaran namun
belum maksimal karena sarana dan prasarana belum memenuhi standar dan sebagai sarana
pelatihan dalam meningkatkan keterampilan siswa. Ketiga, kendala yang dihadapi siswa
adalah, penyesuaian diri, penggunaan sarana dan aplikasi, menghadapi konsumen, sikap
siswa yang kurang sopan, kurang percaya diri, kurang sigap, kurang banyak bertanya dan
bersikap apatis sehingga hanya menunggu perintah. Keempat, usaha yang dilakukan sekolah
adalah mengevaluasi dan menindaklanjuti masukan dari DU/DI, memberikan bimbingan dan

1

pembekalan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan keberjalanan

dan kendala PKL.
Kata Kunci: Peran laboratorium, Laboratorium Pemasaran, Kendala, Usaha
untuk bekerja dalam bidang tertentu”.

PENDAHULUAN

Pengertian

Latar Belakang

tersebut

berarti

bahwa

pendidikan pada jenjang ini harus mampu
Pendidikan

sarana


menghasilkan siswa dengan kemampuan

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

mennegah sebagai tenaga kerja, sehingga

Manusia akan memperoleh banyak bekal

jelas pendidikan kejuruan tidak hanya

ilmu

memberikan teori-teori sesuai dengan

dan

merupakan

pengetahuan


yang

bisa

diaplikasikan dalam kehidupan melalui

spesialisasi,

pendidikan.

tempat

Pendidikan

di

Indonesia

namun

khusus

juga

memerlukan

sebagai

sarana

dibagi menjadi 3 (tiga) jalur, yaitu

mengaplikasikan teori yang telah siswa

pendidikan formal, pendidikan informal

dapatkan di kelas. Salah satunya adalah

dan pendidikan nonformal. Menurut UU


dengan

RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Laboratorium merupakan salah satu sarana

Pendidikan Nasional pasal 15, “Jenis

yang

pendidikan mencakup pendidikan umum,

keterampilan

kejuruan,

vokasi,

kegiatan praktik. Selain laboratorium yang


keagamaan dan khusus”. Salah satu jenis

berada di lingkungan sekolah sebagai

pendidikan

yang

miniatur dunia kerja yang sesungguhnya,

beberapa tahun terakhir mendapat sorotan

diperlukan juga kerjasama dengan dunia

dan perhatian khusus baik dari pemerintah

usaha/dunia industri sebagai langkah awal

maupun masyarakat secara umum adalah


pengenalan siswa terhadap dunia kerja

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

yang sesungguhnya. Hal ini akan sangat

akademik,

sekolah

Sekolah

profesi,

menengah

Menengah

adanya


dapat

menunjang

Kejuruan

laboratorium.

menunjang
siswa

peningkatan

dengan

keberhasilan

adanya

tujuan


yang

(SMK) disebutkan dalam Penjelasan Atas

hendak dicapai dari sekolah menengah

UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

kejuruan.

Pendidikan Nasional Pasal 15 mengenai

pendidikan dengan dunia kerja inilah yang

pengertian

selanjutnya disebut dengan Pendidikan

“Pendidikan

pendidikan

Pendidikan

Kejuruan,

Kejuruan

merupakan

menengah

yang

mempersiapkan peserta didik terutama
2

Kerjasama

Sistem

Ganda.

Menteri

Pendidikan

antara

Menurut
dan

institusi

Keputusan
Kebudayaan

Indonesia Nomor 323/U/1997 pasal 1 ayat

produksi

1, disebutkan bahwa

masing-masing. SMK N 1 Surakarta

Pendidikan
Sistem
Ganda
selanjutnya disebut PSG adalah
suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian kejuruan yang
memadukan secara sistematik dan
sinkron program pendidikan di
sekolah menengah kejuruan dengan
program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui bekerja langsung
pada pekerjaan sesungguhnya di
institusi pasangan, terarah untuk
mencapai suatu tingkat keahlian
professional tertentu.

merupakan

dengan

jurusannya

merupakan salah satu institusi pendidikan
yang mempunyai laboratorium sebagai
sarana penunjang pembelajaran. Salah satu
dari

laboratoriumnya

Karistasari

untuk

adalah

Toko

laboratorium

siswa

jurusan pemasaran. SMK N 1 Surakarta
berusaha menyediakan sarana praktik yang
memadai

di

laboratorium,

sehingga

kegiatan praktik dapat berjalan secara

Pendidikan Sistem Ganda

optimal.

suatu

sarana

kombinasi

sesuai

antara

Namun
yang

pada

terdapat

kenyataannya,
dalam

Toko

penyelenggara praktik kerja industri di

Karistasari sebagai laboratorium siswa

institusi kerja pasangan (perusahaan; jasa,

jurusan pemasaran tersebut masih jauh dari

dagang, industri), secara sinkron dan

kriteria

sistematis yang bertujuan menghantarkan

laboratorium adalah sebagai sarana praktik

siswa pada penguasaan kemampuan kerja

siswa dalam menerapkan teori yang sudah

tertentu, sehingga menjadi lulusan yang

diperolehnya

berkemampuan

atau

mempersiapkan siswa dalam menghadapi

dengan kata lain PSG merupakan program

Praktik Kerja Lapangan. Namun, kondisi

pendidikan

sarana dan prasarana di Toko Karistasari

sesuai

dan

harapan,

pelatihan

yang

ideal.

Fungsi

di

kelas,

dari

adanya

juga

untuk

diselenggarakan di sekolah dalam hal ini

sebagai laboratorium pemasaran kurang

adalah SMK dan dunia kerja. Pendidikan

memadai. Fasilitas yang ada di Toko

dan pelatihan yang diselenggarakan di

Karistasari tersebut belum memanfaatkan

dalam kelas dan pada unit-unit produksi

teknologi, sehingga keterampilan siswa

sesuai dengan jurusannya masing-masing,

dalam hal penguasaan teknologi masih

sedangkan pada dunia kerja, pendidikan

minim. Padahal dalam pelaksanaan Praktik

dan pelatihan yang diselenggarakan berupa

Kerja Lapangan, keterampilan siswa dalam

Praktik Kerja Lapangan atau biasa kita

penguasaan teknologi sangat dibutuhkan.

sebut dengan PKL.

Berikut

Pengembangan

keterampilan

tabel

laboratorium

di

sekolah dapat dilakukan melalui unit-unit

3

SMK

deskripsi
N

1

kondisi
Surakarta.

Tabel 1. Deskripsi Kondisi Laboratorium SMK N 1 Surakarta
No Kebutuhan
Laboratorium
Ideal
1
Bangunan Toko
2
Komputer Kasir
3
Perlengkapan dan
Peralatan Display
4
Komputer
5
Timbangan digital
6
Money Detector
7
EDC offline
8
Rak display

Ketersediaan Penggunaan
di Lapangan (SOP)

Pelaksanaan di Toko
SMK N 1 Surakarta

Ada
Ada
Ada

Belum sesuai
Ada, belum digunakan
Ada, belum mencukupi

Sebagian
besar sarana
yang tersedia
hanya
Ada
digunakan di
Ada
laboratorium
Ada, cukup
simulasi,
Ada
belum
Ada
digunakan di
laboratorium
toko
Sumber : Data SMK N 1 Surakarta Tahun 2015
Selain

berpengaruh

membuat

terhadap

dan prasarana secara tidak langsung juga

dalam

media

promosi,

cleaning

service, dan menyetor uang ke bank

kegiatan praktik di laboratorium, sarana

berpengaruh

Tidak ada
Tidak Ada
Tidak ada
Belum mencukupi
Belum mencukupi

Tujuan Penelitian

terhadap

kesiapan

siswa

melaksanakan

praktik

kerja

Tujuan dari penelitian ini adalah

Surakarta

(1) Untuk mengeksplorasi pelaksanaan

lapangan.

SMK

N

1

bekerjasama dengan 14 DU/DI dengan 15

kegiatan

kegiatan yang harus dipraktikkan. Namun

Pemasaran sebagai upaya mempersiapkan

dari 15 kegiatan praktik yang harus

siswa kelas XII Pemasaran SMK N 1

dipraktikkan di DU/DI, baru 9 kegiatan

Surakarta melaksanakan Praktik Kerja

yang dilaksanakan di laboratorium, yaitu

Lapangan Tahun Ajaran 2015/2016, (2)

price

customer

Untuk mengeksplorasi peran Laboratorium

service, stock opname, display barang,

Pemasaran dalam menunjang kesiapan

administrasi

siswa kelas XII Pemasaran SMK N 1

labelling,

packaging,

transaksi,

administrasi

praktik

di

Laboratorium

dan

Surakarta melaksanakan Praktik Kerja

menawarkan barang kepada pelanggan.

Lapangan Tahun Ajaran 2015/2016, (3)

Sedangkan

Untuk

gudang,

kasir

6

sitem

kegiatan

manual

yang

belum

mengeksplorasi

kendala

yang

dilaksanakan di laboratorium yaitu kasir

dihadapi siswa kelas XII Pemasaran SMK

sistem

N 1 Surakarta dalam melaksanakan Praktik

Magic

timbangan

digital,

7,

mengoperasikan
pemasaran

Kerja Lapangan Tahun Ajaran 2015/2016,

online,

(4) Untuk mengeksplorasi usaha sekolah
4

dalam mengatasi kendala yang dihadapi

peserta didik agar menjadi manusia yang

siswa kelas XII SMK N 1 Surakarta

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

selama pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja

Maha

Lapangan Tahun Ajaran 2015/2016.

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

Esa,

berakhlak

mulia,

sehat,

menjadi warga negara yang demokratis

Kajian Pustaka

serta bertanggungjawab.
Pendidikan Kejuruan
Menurut
“Pendidikan

Rumusan tujuan pendidikan dalam

Irianto

merupakan

(2011:

tersebut

diatas

sadar

mengandung makna yang dalam dan luas,

manusia untuk mempersiapkan manusia

yang terkait dengan sumber daya manusia,

mempunyai kemampuan untuk berperan

sehingga perlu penanganan yang serius,

aktif dalam membentuk masa depannya”.

cermat,

Sedangkan pengertian pendidikan dalam

bertanggungjawab. Salah satu caranya

pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 20

adalah dengan adanya program pendidikan

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

kejuruan. Menurut UU

Nasional adalah “Pendidikan adalah usaha

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

sadar dan terencana untuk mewujudkan

Pendidikan

suasana belajar dan proses pembelajaran

pendidikan

agar

mempersiapkan peserta didik terutama

peserta

didik

usaha

Undang-Undang

3)

secara

aktif

komprehensif,

strategis

No. 20 Tahun

Kejuruan

merupakan

menengah

yang

mengembangkan potensi dirinya untuk

untuk bekerja dalam bidang tertentu.

memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

Pendidikan Sistem Ganda

pengembangan
kecerdasan,

diri,
akhlak

kepribadian,
mulia,

Salah satu bentuk pendidikan di

serta

Sekolah

keterampilan yang diperlukan dirinya,

Pendidikan

pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun
“Pendidikan

adalah

Ganda

(PSG).

Pendidikan

Sistem

Ganda (PSG) ini sesuai dengan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

dan membentuk watak serta peradaban

323/U/1997

bangsa yang bermartabat dalam rangka
kehidupan

Sistem

Penyelenggaraan

nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan

mencerdaskan

Kejuruan

Industri atau yang biasa disebut dengan

Fungsi pendidikan nasional dalam
adalah,

Menengah

kerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia

masyarakat, bangsa dan negara.

2003

dan

tentang

penyelenggaraan

Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah

bangsa,

Menengah Kejuruan. Pada Bab III pasal 3

bertujuan untuk berkembangnya potensi
5

menyatakan

bahwa

Menengah

Kejuruan

menyelenggarakan

setiap

Sekolah

adalah (1) Menghasilkan tenaga kerja yang

berkewajiban

memiliki keahlian profesional dengan

Pendidikan

Sistem

tingkat pengetahuan, keterampilan dan

Ganda bersama Institusi Pasangan yang

etos kerja yang sesuai dengan lapangan

memenuhi persyaratan. Menurut Mahmudi

kerja, (2) Memperkokoh link and match

(2013: 101), “Pendidikan Sistem Ganda

antara sekolah dan dunia kerja, (3)

(PSG) juga terkenal dengan sebutan dual

Meningkatkan efisiensi proses pendidikan

system yang merupakan penyelenggaraan

dan keahlian tenaga kerja yang berkualitas

pendidikan dan pelatihan yang dikelola

professional, (4) Memberi pengakuan dan

oleh 2 (dua) tempat penyelenggaraan yang

penghargaan terhadap pengalaman kerja

berbeda.” Kedua tempat tersebut adalah

sebagai bagian dari proses pendidikan.

sekolah dan institusi pasangan yang sesuai

Organisasi pelaksana Pendidikan

dengan bidang keahlian. Kedua tempat

Sistem

tersebut merupakan rangkaian utuh yang

Pendidikan Menengah Kejuruan (1995:

tidak dapat dipisahkan dalam rangka

15) adalah Majelis Sekolah, Sekolah

mencapai

Menengah

kompetensi

dibutuhkan

oleh

dunia

lulusan

yang

kerja.

Selain

Ganda

menurut

Kejuruan

Direktorat

dan

Dunia

Usaha/Dunia Industri (Institusi Pasangan)

pengertian PSG tersebut di atas, Sudirta

dengan

(2006: 397) menyatakan bahwa “Sesuai

Pendidikan Sistem Ganda yang meliputi

dengan

penyusunan

konsepnya

pendidikan

sistem

ganda merupakan bentuk penyelenggaraan
pendidikan
kejuruan

dan
yang

pelatihan

aspek-aspek

program,

sistem

pembimbingan dan evaluasi.

keahlian

memadukan

memperhatikan

Laboratorium Pemasaran

secara
program

Menurut Depdikbud (2004: 4),

program

“Laboratorium Pendidikan Teknologi dan

diperoleh

Kejuruan adalah sarana dan tempat untuk

melalui bekerja langsung di dunia kerja,

mendukung proses pembelajaran yang

yang terarah untuk mencapai suatu tingkat

didalamnya terkait dengan pengembangan

keahlian profesional tertentu.”

pemahaman, keterampilan dan inovasi

sistematik

dan

pendidikan
penguasaan

di

sekolah

keahlian

Tujuan
Sistem

sinkron

Ganda

dan
yang

pelaksanaan

bidang

Pendidikan

berdasarkan

ilmu

sesuai

dengan

bidang

pekerjaan yang ada pada program studi

konsep

pendidikan sistem ganda pada SMK di

yang

Indonesia menurut Dikmenjur (1995:8)

latihan bekerja.”
6

didalamnya

dilakukan

kegiatan

Menurut

Asmani

“Perpustakaan

(2009:

dan

17),

Laboratorium

sebagai

sarana

Laboratorium

pelatihan dapat digunakan sebagai unit

menduduki posisi dan peran yang sangat

layanan. Laboratorium pemasaran pada

menentukan.” Hal ini disebabkan karena di

Sekolah Menengah Kejuruan digunakan

dalam strategi baru, fokus pembelajaran

sebagai sarana pelatihan siswa sebelum

adalah

belajar

melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

bagaimana belajar yang baik, benar, efektif

“Pelatihan adalah suatu proses yang

dan efisien, dan guru harus mampu

meliputi serangkaian tindak (upaya) yang

bagaimana

Secara

dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk

menurut

pemberian bantuan tenaga kerja yang

learn

umum

how

to

learn,

mengajar-belajar.

peran

laboratorium

Depdikbud (2004: 7) adalah (1) Sebagai

dilakukan

penunjang proses belajar, (2) Sebagai

kepelatihan dalam satuan waktu yang

sarana penunjang kegiatan penelitian, (3)

bertujuan

Sebagai

kemampuan kerja peserta dalam bidang

sarana

pengabdian

penunjang

pada

kegiatan

masyarakat

oleh

tenaga

untuk

profesional

meningkatkan

pekerjaan tertentu guna meningkatkan

dan

efektifitas dan produktivitas dalam suatu

pelatihan.
Laboratorium

sebagai

organisasi.” (Hamalik, 2000: 10)

sarana

penunjang proses belajar akan terlaksana

Standard Minimal Laboratorium

dengan baik jika mempunyai komponenkomponen penunjang proses pembelajaran

Standard Minimal Laboratorium

yaitu adanya siswa, tujuan pembelajaran,

Program Keahlian Penjualan yang berupa

metode

ruang

pembelajaran,

pembelajaran,

strategi

media

praktik

pertokoan,

menurut

Permendiknas RI No. 40 Tahun 2008

pembelajaran,

evaluasi pembelajaran dan umpan balik

adalah

ruang praktik pertokoan mampu

dari siswa. Ketujuh komponen tersebut

menampung peserta didik kapasitas 16

merupakan komponen-komponen penting

orang dengan luas minimum 64 m2 dan

yang

sehingga

peran

lebar minimum 4 m, sehingga rasionya

sarana

proses

adalah 8 m2 untuk setiap siswa. Sedangkan

berperan

secara

sarana dan prasarana ideal berupa perabot

optimal. Apabila salah satu komponen ada

yang terdiri dari meja kerja/tik, kursi

yang

bisa

kerja/stool, lemari penyimpanan alat dan

proses

bahan dengan rasio 1 set pada setiap ruang

harus

ada

laboratorium

sebagai

pembelajaran

dapat

tidak

mempengaruhi

terpenuhi,

maka

keberjalanan

untuk minimum 8 peserta didik. Kemudian

pembelajaran dalam laboratorium.
7

berupa peralatan untuk pekerjaan praktik

yang

hampir

menyelesaikan

pertokoan sejumlah 1 set setiap ruang

(pelatihan)

untuk minimum 8 peserta didik, papan

lapangan dengan supervisi oleh seorang

tulis sejumlah 1 buah pada setiap ruang

administrator dalam jangka waktu tertentu

untuk minimum 8 peserta didik dan

yang bertujuan untuk mengembangkan

perlengkapan lain berupa kotak kontak

kemampuan

sejumlah minimum 4 buah/ruang dan

jawab.”

secara

formal

studi

bekerja

melaksanakan

di

tanggung

Praktik Kerja Lapangan memiliki

minimum 1 buah tempat sampah.

beberapa tujuan pelaksanaan, yaitu supaya

Kesiapan

(1) Siswa mampu menyesuaikan diri
Kesiapan berasal dari kata dasar

dengan lingkungan dunia kerja yang

„siap‟ yang dalam Kamus Besar Bahasa

sesungguhnya, (2) Siswa memiliki tingkat

Indonesia

arti

kompetensi terstandar sesuai dengan yang

sebagai berikut: sudah disediakan, sudah

dipersyaratkan di dunia kerja, (3) Siswa

sedia,

menjadi tenaga kerja yang berwawasan

mempunyai

sudah

selesai,

(untuk).

Berdasarkan

tersebut,

dapat

beberapa

sudah

bersedia

beberapa

arti

mutu, ekonomi, bisnis, kewirausahaan dan

bahwa

produktif, dan (4) Siswa dapat menyerap

pengertian dari kesiapan adalah suatu

secara nalar teknologi dan budaya kerja

kondisi dimana seseorang sudah bersedia

untuk kepentingan pengembangan dirinya.

untuk melakukan sesuatu. Faktor-faktor

Selain itu, Praktik Kerja Lapangan juga

yang dapat mempengaruhi kesiapan adalah

bermanfaat bagi peserta PKL, lembaga

kematangan

pengalaman

pelatihan, lembaga penyelenggara PKL

(experience), kesesuaian bahan dengan

dan juga bagi pengembangan program

metode pengajaran (subject and teaching

pelatihan.

disimpulkan

(maturity),

method accordance) dan sikap emosional
METODE PENELITIAN

dan penyesuaian diri (emotional attitude

Penelitian ini merupakan penelitian

and self adjucment).

kualitatif dengan menggunakan metode

Praktik Kerja Lapangan

penelitian studi kasus. Sumber data dalam
Praktik kerja lapangan menurut
Hamalik

(2000:

91),

“Praktik

penelitian

ini

adalah

Wakil

Kepala

Kerja

Sekolah Bidang Sarpras dan Ketenagaan,

Lapangan adalah suatu tahap persiapan

Ketua Kompetensi Keahlian Pemasaran,

profesional dimana seorang siswa (peserta)

Guru Pembimbing dan beberapa Siswa
8

Kelas XII Jurusan Pemasaran SMK N 1

memantau

Surakarta, tempat dan peristiwa yang

keberjalanan

terjadi di sekolah dan dokumen yang

membantu

berkaitan

Laboratorium

mengalami kesulitan agar siswa menguasai

Pemasaran. Teknik pengumpulan data

materi baik secara teori maupun praktik.

yang

wawancara,

Pembimbingan dilakukan sebanyak 3 kali

observasi dan dokumentasi. Teknik uji

dalam sehari secara berkelompok sesuai

validitas

ini

dengan kelompok praktik. Pembimbingan

yaitu

yang dilakukan sangat bermanfaat bagi

dengan

dignakan

data

adalah

dalam

menggunakan

uji

penelitian

kredibilitas

triangulasi data dan metodologis, uji
dependability

dan

mengkoordinir

kegiatan
secara

praktik

teknis

jika

serta
siswa

siswa.

konfirambiliy.

Kegiatan praktik yang dilakukan

Teknik analisis data yang digunakan

dalah membuka toko, membersihkan toko,

adalah model analisis interaktif yang

menghitung modal, melakukan stok awal,

meliputi tahap pengumpulan data, reduksi

melakukan transaksi penjualan hingga

data,

toko mendekati tutup, menghitung stok

penyajian

uji

dan

data

dan

penarikan

kesimpulan.
HASIL

akhir, menghitung uang yang didapatkan
PENELITIAN

dan modal serta membersihkan toko.

DAN

Kegiatan tersebut dirasakan manfaatnya

PEMBAHASAN

oleh siswa dalam dalam meningkatkan
SMK N 1 Surakarta merupakan

pengetahuan

dan

keterampilan

siswa

salah satu sekolah kejuruan di Surakarta

meskipun

yang fokus pada jurusan Akuntansi,

praktik merupakan penerapan materi yang

Pemasaran dan Administrasi Perkantoran

telah diberikan di kelas yang sudah sesuai

yang mempunyai laboratorium pemasaran.

dengan

kurikulum.

Laboratorium tersebut digunakan untuk

praktik

meliputi

kegiatan siswa mempersiapkan praktik

kepribadian dan sikap. Penyelenggaraan

kerja

di

praktik di laboratorium tidak terlepas dari

laboratorium dilaksanakan pada saat siswa

kendala. Kendala tersebut adalah kondisi

duduk di kelas XI dengan intensitas 1-2

laboratorium yang belum sesuai standard

kali praktik per siswa per bulan dan

sehingga mempengaruhi kesiapan siswa

didampingi oleh guru jurusan pemasaran

melaksanakan praktik kerja lapangan.

sebagai pembimbing yang mempunyai

Adanya kendala diimbangi dengan upaya

peran

pihak sekolah dalam mengatasinya.

lapangan.

Kegiatan

membimbing,

praktik

mengarahkan,
9

belum

maksimal.

Evaluasi
aspek

Kegiatan

kegiatan

kemampuan,

kegiatan yang dilakukan siswa selama

Pelaksanaan Kegiatan Praktik

praktik di laboratorium pemasaran adalah

Beberapa hal yang diperhatikan

berdoa

dalam pelaksanaan kegiatan praktik di
laboratorium

meliputi

waktu,

awal,

yang

mempraktikkan materi pelajaran yang

jaga

antara lain adalah pelayanan penjualan,

barang.

Satuan

kegiatan

praktik

Mengenai

Walgito

sistem

(2010,

6)

sekumpulan individu. Ini berarti bahwa
bimbingan dapat diberikan secara individu

dan

dan kelompok”.
Pelaksanaan

praktik

di

laboratorium juga tidak terlepas dari

yang

proses evaluasi yang dilakukan oleh pihak

digunakan oleh SMK N 1Surakarta.
Bentuk

secara

diberikan kepada seorang individu atau

Materi-materi

Pendidikan

lancar.

menyatakan bahwa “Bimbingan itu dapat

tersebut sudah sesuai dengan Kurikulum
Tingkat

dengan

dilakukan

laboratorium.

pembimbingan,

nota

pesanan yang termasuk dalam administrasi

administrasi

laboratorium

berkelompok sesuai dengan jadwal piket

kerja lapangan. Materi-materi tersebut

dagangan

di

praktik

Pembimbingan

yang ada di sekolah maupun ketika praktik

barang

pelaksanaan

praktik

menjalankan

baik itu praktik di laboratorium pemasaran

penataan

dalam

praktik di laboratorium agar siswa dapat

materi yang akan digunakan ketika praktik

produk,

di

untuk membantu siswa dalam pelaksanaan

pemasaran sebelumnya diberi bekal berupa

pengetahuan

praktik

pemasaran SMK N 1 Surakarta bertujuan

Siswa yang praktik di laboratorium

bisnis,

Pelaksanaan

dilakukan

kegiatan

didapat di kelas.

prinsip

menghitung

bantuan guru pembimbing. Pembimbingan

bulan. Kegiatan praktik bertujuan untuk

prinsip-

akhir,

penjualan,

laboratorium pemasaran dilakukan dengan

intensitas 1-2 kali praktik per siswa per

bisnis,

stok

bersama.

pada saat siswa berada di kelas XI dengan

komunikasi

transaksi

toko, kemudian diakhiri dengan berdoa

kurang lebih 1 tahun di hari efektif, yaitu

pembuatan

toko,

pendapatan dan modal, membersihkan

dilaksanakan pada tahun kedua selama

transaksi,

melakukan

menghitung

dan evaluasi. Praktik di laboratorium

bisnis,

membersihkan

menghitung modal awal, melakukan stok

materi

kegiatan, bentuk kegiatan, pembimbingan

komunikasi

bersama,

sekolah sebagai upaya mengetahui tingkat

di

keberhasilah program yang dilaksanakan.

laboratorium disesuaikan dengan materi

Sistem evaluasi yang dilakukan oleh pihak

praktik yang siswa dapatkan dan juga

sekolah terhadap kegiatan praktik di

memperhatikan kebutuhan DU/DI. Urutan
10

laboratorium dilakukan secara kelompok

laboratorium

dengan cara memberikan teguran secara

Surakarta yang dapat mendukung kegiatan

langsung jika siswa melakukan kesalahan

praktik

ketika pelaksanaan praktik. Selain itu, ada

pembimbing,

3 aspek yang diperhatikan sekolah dalam

materi kegiatan praktik.

proses evaluasi yaitu aspek kemampuan,

di

pemasaran

SMK

laboratorium

Guru

fasilitas

adalah

penunjang

pembimbing

N

1

guru
dan

merupakan

aspek kepribadian dan aspek sikap. Hal

salah satu komponen yang menjalankan

tersebut

peran penting dalam kegiatan praktik di

sesuai

dengan

teori

yang

disampaikan oleh Sudijono (2008, 25-27).

laboratorium

Namun evaluasi ini belum dilakukan

pembimbing praktik dapat menjalankan

secara formal hanya sebatas tatap muka

perannya dengan baik apabila menguasai

antara guru dengan siswa dalam bentuk

ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan

tanya jawab dan sharing tanpa ada

pelaksanaan praktik di laboratorium atau

penilaian secara tertulis dalam laporan

dengan

hasil belajar.

tersebut

Peran Laboratorium Pemasaran

pemasaran.

kata

lain

guru

merupakan

Guru

pembimbing
guru

yang

professional.

Berkaitan

dengan

guru

profesional,

Usman

(2007,

15)

Ada 2 peran laboratorium pemasaran SMK

memberikan pengertian bahwa, “Guru

N 1 Surakarta dalam menunjang kesiapan

profesional adalah orang yang memiliki

siswa

kemampuan dan keahlian khusus dalam

melaksanakan

Praktik

Kerja

Lapangan, yaitu:

bidang keguruan sehingga ia mampu

Sarana Penunjang Proses Pembelajaran

melakukan tugas dan fungsinya sebagai

Laboratorium pemasaran adalah

seorang

guru

dengan

kemampuan

sarana dan tempat untuk menunjang proses

maksimal”. Sesuai dengan teori di atas jika

pembelajaran. Laboratorium pemasaran

dikaitkan dengan penelitian ini, maka

akan dapat menjalankan peran sebagai

dapat disimpulkan bahwa yang menjadi

sarana penunjang proses pembelajaran

guru pembimbing merupakan guru yang

dengan baik apabila laboratorium tersebut

memiliki kemampuan dan keahlian khusus

mempunyai

karena guru tersebut diambil dari guru

komponen-komponen

penunjang kegiatan pembelajaran. Adapun

program

faktor-faktor dan komponen-komponen

mempunyai kompetensi yang memadai di

yang

bidang

menjadi

pembelajaran

penunjang
yang

kegiatan

terdapat

di

keahlian

pemasaran

pemasaran

dan

laboratorium pemasaran.
11

yang

pengelolaan

Fasilitas
penting

merupakan

komponen

kaca, 1 buah komputer beserta meja dan

pelaksanaan

kegiatan

kursi, 1 buah jam dinding, 2 buah

laboratorium.

Supaya

showcase/lemari pendingin, 1 buah kipas

dalam

praktik

di

pelaksanaan

kegiatan

praktik

di

angin, 1 buah lampu dan seperangkat alat

laboratorium dapat berjalan dengan lancar

kebersihan dengan kondisi baik.

sehingga tujuan adanya laboratorium itu

Materi

yang

diberikan

ketika

tercapai, maka diperlukan fasilitas yang

praktik merupakan materi yang sudah

sesuai dengan standar. Mengacu pada

disesuaikan dengan kegiatan yang akan

Permendiknas RI No. 40 Tahun 2008

dilakukan

tentang Standard Minimal Laboratorium,

lapangan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari

maka dari hasil penelitian ini menunjukkan

pelaksanaan

bahwa fasilitas penunjang praktik yang

Berdasarkan

tersedia di laboratorium pemasaran SMK

Kesesuaian DU/DI dan Kesesuaian Materi

N 1 Surakarta belum memenuhi standard

Dalam Prakerin Tahun Ajaran 2015/2016

yang sudah ditetapkan. Bangunan toko

yang telah dilakukan oleh pihak sekolah

dengan ukuran 4 m x 5 m, 1 buah mesin

didapatkan hasil sebagai berikut:

di

tempat

praktik

praktik

di

kerja

laboratorium.

Perhitungan

Analisa

foto kopi yang sudah rusak, 4 buah etalase
Tabel 2. Perhitungan Analisa Kesesuaian DU/DI dan Kesesuaian Materi dalam Prakerin
Tahun 2015/2016 Program Kompetensi Keahlian Pemasaran
Perhitungan Analisa Kesesuaian DU/DI dan Kesesuaian Materi dalam Prakerin Tahun
2015/2016
Program Kompetensi Keahlian Pemasaran
SMK N 1 Surakarta
∑ Kompetensi yang sesuai
102
∑ Kompetensi
103
% Kesesuaian Kompetensi
99%
∑ DU/DI
14
∑ DU/DI yang sesuai
13
% Kesesuaian DU/DI
93%
Sumber: Data SMK N 1 Surakarta Tahun 2015
Dari

tabel

3

di

atas

dapat

Sarana Pelatihan

disimpulkan bahwa materi praktik yang

Laboratorium

Pemasaran

telah diberikan sekolah dalam praktik di

merupakan salah satu unit produksi yang

laboratorium sudah sesuai dengan apa

didirikan sebagai sarana pelatihan bagi

yang dibutuhkan oleh dunia usaha/dunia

siswa

industri.
12

program

keahlian

pemasaran.

Hamalik (2000: 10) memberikan pendapat

laboratorium

tentang pelatihan sebagai berikut:

membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa

“Pelatihan adalah suatu proses yang

mengikuti

meliputi serangkaian tindak (upaya) yang

Dihadapkan

dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk

perbedaan

pemberian bantuan tenaga kerja yang

tersendiri bagi siswa. Selain itu, rasa

dilakukan

kurang

oleh

tenaga

profesional

sehingga

kegiatan

siswa

selama

PKL.

pada

konsumen

dengan

karakter

menjadi

kendala

percaya

diri,

kurang

banyak

kepelatihan dalam satuan waktu yang

bertanya, kurang sigap, bersikap apatis

bertujuan

sehingga hanya menunggu perintah serta

untuk

meningkatkan

kemampuan kerja peserta dalam bidang

beberapa

pekerjaan tertentu guna meningkatkan

memperhatikan sopan-santun juga menjadi

efektifitas dan produktivitas dalam suatu

kendala bagi siswa dan sekolah.

organisasi.” (Hamalik, 2000: 10)

Upaya

Berdasarkan kajian teori tersebut

siswa

Sekolah

yang

dalam

kurang

Mengatasi

Kendala

dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
praktik

di

laboratorium

Pihak sekolah telah melakukan

merupakan

program pelatihan karena dilaksanakan

beberapa

secara sengaja oleh pihak sekolah terhadap

mengatasi kendala yang dihadapi siswa

siswanya. Selain itu juga praktik yang

selama

dilaksanakan

selama

Lapangan, yaitu melakukan evaluasi dan

kurang lebih 2 semester, menurut hasil

menindaklanjuti masukan dari DU/DI,

penelitian ini telah mampu meningkatkan

memberikan bimbingan dan pembekalan

keterampilan siswa.

yang

di

laboratorium

hal

pelaksanaan

cukup

lapangan,
Kendala

Praktik

untuk

Kerja

praktik

kerja

memberikan

waktu

dan

menyampaikan

oleh siswa selama pelaksanaan praktik

upaya

sebelum

kesempatan

Beberapa kendala yang dihadapi

sebagai

kepada

siswa

untuk

PKL

kepada

aktivitas

sekolah.

kerja lapangan adalah penyesuaian diri di

SIMPULAN DAN SARAN

lingkungan yang baru. Hal ini dikarenakan
Simpulan

setiap siswa memiliki masa adaptasi yang
berbeda-beda.

Kemudian

penggunaan

Pelaksanaan kegiatan praktik di

sarana dan aplikasi yang terdapata di

laboratorium pemasaran meliputi beberapa

tempat PKL tetapi tidak tersedia di

tahap yaitu tahap penentuan waktu dan
13

materi praktik, tahap pelaksanaan kegiatan

memberikan bimbingan dan pembekalan

praktik yang meliputi bentuk kegiatan dan

yang cukup sebelum pelaksanaan PKL dan

bimbingan, dan tahap evaluasi

memberikan

yang

waktu

dan

kesempatan

meliputi aspek kemampuan, kepribadian

kepada

dan sikap. Laboratorium SMK N 1

keberjalanan PKL termasuk juga kendala

Surakarta

mempunyai

yang dihadapi siswa.

sebagai

sarana

2

peran

penunjang

yaitu
proses

siswa

untuk

menyampaikan

Saran

pembelajaran yang belum berperan secara
maksimal karena terkendala sarana dan

Berdasarkan kesimpulan penelitian dan

prasarana juga sebagai sarana pelatihan

implikasi hasil penelitian yang penulis

yang sudah memberikan pelatihan yang

kemukakan

diatas,

cukup dalam meningkatkan keterampilan

memberikan

beberapa

siswa. Pelaksanaan praktik kerja lapangan

diharapkan dapat berguna bagi semua

yang dilakukan oleh SMK N 1 Surakarta

pihak. Adapun saran-saran tersebut antara

terkendala beberapa hal yaitu kesulitan

lain :

dalam penyesuaian diri di lingkungan

Bagi Sekolah

maka

penulis

saran

yang

baru, penggunaan sarana dan aplikasi yang
1.

terdapat di tempat PKL tetapi tidak

dilakukan

menghadapi konsumen dengan karakter

kendala

yang

kurang

unggah-ungguh,

kurang

praktik

yang

diri,

2.

perintah. Upaya yang dilakukan dalam

dari

menjadi

Melakukan

pemasaran

menindaklanjuti

DU/DI,

laboratorium

untuk

kekurangan

dan

kelebihan

pada

pelatihan

pengelolaan

laboratorium pemasaran untuk guru

mengatasi kendala tersebut antara lain

masukan

dan

periode selanjutnya.

bersikap apatis sehingga hanya menunggu

dan

di

mempertahankan

kurang sigap, kurang banyak bertanya dan

mengevaluasi

laboratorium

merumuskan perbaikan pada hal-hal

memperhatikan
percaya

di

kekurangan dan kelebihan kegiatan

dalam

pelaksanaan PKL diantaranya adalah sikap
siswa

melakukan

DU/DI sebagai upaya mengetahui

berkaitan dengan sikap siswa di tempat
menjadi

dapat

dikaitkan dengan kegiatan praktik di

konsumen yang berbeda-beda. Selain itu,

juga

sekolah

refleksi pada kegiatan praktik yang

tersedia di laboratorium dan kendala dalam

PKL

Pihak

berusaha

semaksimal mungkin agar sekolah bisa
14

dari

Bagi Pengelola Laboratorium
1.

di

laboratorium,

6.

seperti

Membuat

struktur

oleh

siswa

yang

penentuan produk yang akan dijual,
menentukan

bertugas,

7.

pengelolaan laboratorium. selain itu,

terbantu dengan kepengurusan dari
siswa tersebut.

1.

mengevaluasi

pelaksanaan

praktik

dalam

laporan

di
hasil

Mematuhi peraturan yang berlaku di

yang aman, nyaman, lancar sesuai

dalam

dengan yang diharapkan.

sehingga

2.

keberjalanannya lebih sistematis.
5.

laboratorium

praktik

pembelajaran praktik di laboratorium

Membuat SOP (Standard Operational
tertulis

nilai

laboratorium pemasaran agar tercipta

keberjalanan praktik di laboratorium.

secara

memasukkan

Bagi Siswa

akan memudahkan pengelola dalam

Procedure)

Melakukan evaluasi praktik sesuai

laboratorium pemasaran.

dan

tanggungjawabnya. Selain itu juga

4.

dari

keberhasilan dari kegiatan praktik di

sehingga memudahkan siswa dalam

dan

promosi

belajar siswa sehingga dapat terukur

Membuat job description yang jelas,

mengontrol

produk,

dengan standard penilaian dengan

pengelola laboratorium juga akan

tugas

dan

jual

barang yang dijual.

praktik jual beli tetapi juga dalam

melakukan

harga

pendistribusian

sehingga siswa tidak hanya terlibat

3.

Tidak hanya dilatih berkaitan dengan

itu yaitu pemasaran yang meliputi

kepengurusan

dalam pengelolaan laboratorium yang
diisi

dengan

penjualan, tetapi yang lebih luas dari

komputer kasir secara optimal.
2.

berkaitan

pengelolaan laboratorium.

Memanfaatkan sarana yang sudah
tersedia

mereka

Memanfaatkan dengan baik sarana
dan

Melakukan studi banding ke sekolah

prasarana

laboratorium

yang sudah mempunyai laboratorium

yang
sebagai

ada

di
usaha

pengembangan diri dan keterampilan

pemasaran sesuai standar. Sekolah-

siswa.

sekolah dengan kondisi laboratorium
yang

sudah

sebelumnya

memenuhi
juga

pasti

DAFTAR PUSTAKA

standar,
pernah

Asmani, J.M. (2009). Sekolah Life Skills:

mengalami kondisi laboratorium yang

Lulus Siap Kerja. Jogjakarta:

belum memenuhi standar, sehingga

Diva-Press

pengelola laboratorium bisa belajar
15

Departemen Pendidikan Nasional. (2008).

Irianto, A. (2011). Pendidikan sebagai

Peraturan Menteri Pendidikan

Investasi dalam Pembangunan

Nasional RI No. 40 Tahun 2008

Suatu Bangsa. Jakarta: Kencana

Tentang Standar Sarana dan

Prenada Media Group.

Prasaran

Sekolah

Menengah

Kejuruan/Madrasah

Aliyah

Mahmudi,

(2013).

Pendidikan

Kejuruan (SMK/MAK). Jakarta:
Kementerian

M.

Pelaksanaan

Sistem

Ganda

Bersertifikat ISO di SMK Negeri

Pendidikan

1

Nasional.

Malang.

Malang:

Jurnal

Kebijakan dan Pengembangan

Departemen Pendidikan Nasional. (2003).

Pendidikan, 1 (2), Juli 2013, 101-

Undang-Undang No. 20 Tahun

111 ISSN: 2337-7623; EISSN:

2003 tentang Standar Pendidikan

2337-7615. Diperoleh 2 Maret

Nasional. Jakarta: Kementerian

2015

Pendidikan Nasional.

http://ejournal.umm.ac.id.
Sudijono,

Faktor-faktor yang menentukan readiness.

Anas.

(2008).

(2013). Diperoleh pada tanggal

Evaluasi

16

Raja Grafindo Persada.

Mei

2015,

dari

(http://kesipanbelajar.blogspot.co

(2000).

Sumber

Ketenagakerjaan

Pelaksanaan

Bali

Pelatihan

Industri

Bidang

Keahlian

Tata

Busana (Versi Elektronik). Jurnal

Pendekatan

Pendidikan dan Pengajaran IKIP

Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Negeri Singaraja, No. 2 TH.

Hasan, B. (2012). Pendidikan Kejuruan di

XXXIX April 2006 ISSN 0215-

Indonesia. Diperoleh 23 Juni
2015.

Praktik

Siswa SMK Negeri di Provinsi

Manusia

Manajemen

Jakarta:

Pendidikan Kejuruan Studi pada

Pengembangan

Daya

Pendidikan.

Usaha dan Dunia Industri dalam

menentukan-readiness.html.
O.

Pengantar

Sudirta, I.G. (2006). Partisipasi Dunia

m/2013/05/faktor-faktor-yang

Hamalik,

dari

8250, 395-407. Diperoleh 4 Mei

Dari

2015, dari http://undiksha.ac.id

http://file.upi.edu/browse.php?dir
=Direktori/&search=sekolah+kej
uruan&search_mode=f
16

Usman, M.U. (2007). Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Walgito,

B.

(2010).

Konseling

Bimbingan

(Studi

&

+

Karier).

Yogyakarta: Penerbit Andi

17

18