LKPJ 2011.rar DPU LKPJ EDIT

(1)

BAHAN LKPJ – DPU

1)

Sarana dan prasarana transportasi

Panjang ruas jalan kabupaten yang beraspal adalah 665,43km. Sampai

dengan akhir tahun 2011, jalan kabupaten beraspal dalam kondisi mantap adalah

sepanjang 636,88 km (95,71%) dan jalan kabupaten beraspal dalam kondisi tidak

mantap sepanjang 28,55 Km (4,29%). Pada tahun 2011 terdapat pemeliharaan

rutin jalan sepanjang 68,97 km, rehabilitasi jalan sepanjang 32,20 km.

2)

Sarana Air Minum

Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas PU telah membangun pula

jaringan distribusi di beberapa lokasi yaitu :

a.

Distribusi Dusun Dodogan Jatimulyo Dlingo

b. Distribusi Dusun Jaten Triharjo

c.

Distribusi Dusun Tamanan Bangunharjo

d. Distribusi Dusun Tapen Argosari

Pekerjaan tersebut telah selesai tahun 2011 dan telah beroperasi untuk

mencukupi air bersih di wilayah tersebut. Di sisi lain untuk menyediakan air bersih

di daerah yang belum bisa terlayani oleh PDAM dan daerah rawan kekeringan, telah

dibangun beberapa jaringan Sistem Perpipaan Air Minum Sederhana (SIPAS) yang

dikelola oleh masyarakat, yaitu di Wilayah Jalakan Triharjo Pandak dan wilayah

Wukirsari Imogiri serta pembangunan Sistem Konversi Tenaga Angin (SKEA) yang

dibangun di wilayah pantai Pandansimo.

3)

Limbah dan Sampah

Penanganan limbah (cair) dan sampah (padat) di Kabupaten Bantul

dilakukan dengan berbagai upaya yang meliputi upaya pengolahan (treatment)

untuk kemudian dibuang ke lingkungan, dan sebagian ada yang dilakukan

pengolahan kemudian dimanfaatkan kembali (recycle), sebagian lagi ada yang


(2)

digunakan kembali (reuse), sebagian lainnya ada yang diolah kembali untuk

menghasilkan produk yang bermanfaat (diversifikasi).

Penanganan limbah cair untuk skala rumah tangga sebagian besar dilakukan

di tempat (on site), misalnya melalui bangunan septic tank baik yang bersifat

individu atau komunal. Penanganan limbah dengan sistem ini mencapai 80%

selebihnya menggunakan sistem terpusat (off site) yaitu dengan menyalurkan ke

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpusat di IPAL Sewon dan sebagian lagi

masih ada yang menggunakan cara-cara tradisional seperti di sungai, selokan, dan

sejenisnya.

Khusus pemanfaatan IPAL Sewon di wilayah Kabupaten Bantul belum

optimal karena kendala kemiringan tanah dan kurangnya sarana- prasarana seperti

jaringan sekunder dan lateral. Kendala kemiringan tanah merupakan kendala yang

sulit diatasi karena wilayah Kabupaten Bantul sebagian besar berada di bagian

selatan dari instalasi yang telah ada dimana posisinya lebih rendah sehingga aliran

secara gravitasi menuju IPAL Sewon tidak bisa dilakukan. Kendala kurangnya

sarana-prasarana secara bertahap telah dilakukan upaya diantaranya dengan

meminta bantuan ke Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Propinsi untuk

membangun jaringan sekunder dan lateral.

Penanganan limbah industri dan limbah cair sejenis lainnya diupayakan

dengan membangun instalasi pengolahan di sumber/lokasi kegiatan. Pembangunan

sarana tersebut menjadi tanggung jawab pemrakarsa kegiatan, pemerintah

bertugas membimbing, membina dan mengawasi hasil olahan (effluent) sehingga

aman untuk dibuang ke lingkungan. Dalam rangka upaya bimbingan tersebut

pemerintah kabupaten telah membangun beberapa unit instalasi pengolahan air

limbah, pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Bantul membangun tiga unit

Sanitasi komunal di Kecamatan Bantul satu unit, dan Kecamatan Imogiri sebanyak

dua unit serta pembangunan Sambungan Rumah (SR) Air Limbah di Krapyak Desa

Panggungharjo.


(3)

Untuk penanganan limbah padat (sampah) telah dilakukan berbagai upaya

antara lain pengadaan dump truck, kendaraan roda tiga, kontainer dan gerobak

sampah untuk mendukung pelayanan persampahan di Kabupaten Bantul.

Di sisi lain mengingat kecenderungan produksi sampah terus meningkat dari

tahun ke tahun maka selain upaya-upaya tersebut di atas, penanganan sampah

secara konvensional yaitu dengan membuang di TPA Piyungan masih tetap

dilakukan. Produksi sampah/timbulan sampah di Kabupaten Bantul mencapai

2.381,9m

3

/hari dengan asumsi bahwa produksi sampah per orang per hari sebesar

2,3liter. Cakupan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah (Dinas PU) baru

mencapai 3,57% atau 85,06m

3

/hari. Sebagian besar sampah yang tidak terlayani

oleh Dinas PU dilakukan pengelolaan oleh masyarakat, antara lain dimanfaatkan

untuk pupuk tanaman. Khusus di wilayah Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY)

yaitu Kecamatan Kasihan, Kecamatan Sewon, dan Kecamatan Banguntapan,

cakupan pelayanan sampah berdasarkan luas areal baru mencapai 21,19%

dikarenakan sebagian besar wilayah Bantul merupakan wilayah perdesaan (rural)

sehingga masih banyak sampah yang dibuang di pekarangan rumah.

Dari aspek lingkungan, yang perlu mendapatkan perhatian adalah masalah

bau dan pencemaran air. Masalah bau sudah dapat diatasi dengan cara

penimbunan dengan tanah secara teratur, sedangkan pencegahan pencemaran air

telah dilakukan dengan pembangunan instalasi pengolahan

lindi/lechate. Pada

tahun 2011 telah dilakukukan pengadaan water treatment (WTP) terhadap

lindi/lechate, sehingga aman untuk dapat dibuang/ diresapkan.Sejauh ini

penanganan sampah di TPA Piyungan sudah cukup baik, karena telah ada

peningkatan teknologi dari control landfill menjadi sanitary landfill.

4)

Permukiman

Dalam rangka mengurangi dan mengatasi kawasan permukiman kumuh di

wilayah perkotaan, pada tahun 2011 Kabupaten Bantul telah mendapatkan bantuan

dari Ditjen Cipta Karya Kementrian PU berupa rumah susun sederhana sewa

(Rusunawa) sebanyak 3 twin blok yang berada di Kecamatan Kasihan 1 twin block


(4)

dan di Kecamatan Sewon 2 twin block dengan total kapasitas 294 unit. Pada akhir

tahun 2011 telah dilakukan penyempurnaan pada Rusunawa Ngestiharjo dengan

melaksanakan Pemasangan Instalasi Air Bersih dan Pemasangan Jaringan Listrik.

Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Bantul akan mendapat bantuan

pembangunan Rusunawa sebanyak 2 twin block. Pada tahun 2011 telah

dilaksanakan Pematangan Tanah di Kecamatan Banguntapan sebagai lokasi akan

dibangunnya Rusunawa oleh Ditjen Cipta Karya Kementrian PU. Bangunan

Rusunawa diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di

Kabupaten Bantul terutama yang tinggal di kawasan kumuh.

8.

Urusan Lingkungan Hidup

Penyelenggaraan urusan lingkungan hidup diarahkan pada pendayagunaan

Sumber Daya Alam untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui: peningkatan

kapasitas Sumber Daya Manusia Pengelola Lingkungan dan persampahan,

pencegahan terjadinya dampak lingkungan melalui pengendalian pencemaran,

kerusakan lingkungan, pemulihan lingkungan/cadangan sumberdaya alam, dan

pencegahan bencana

a.

Program Yang Dilaksanakan

1)

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

2)

Peningkatan Pengendalian Polusi

b.

Hasil Pelaksanaan Program

1)

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Untuk mendukung pelayanan persampahan di Kabupaten Bantul

maka melalui program ini Dinas PU mengadakan kegiatan penyediaan

prasarana dan sarana pengelolaan persampahan dengan output 8 unit

container untuk mendukung operasional armada truk pengangkut sampah

dan 38 gerobak sampah yang langsung di salurkan pada kelompok


(5)

masyarakat yang membutuhkan sebagai sarana pengangkut sampah ke

TPS sementara.

Disamping itu kegiatan lain yang menunjang program ini adalah

kerjasama pengelolaan sampah antar daerah. Kegiatan ini diprakarsai oleh

pemerintah propinsi dalam hal ini sekber kartamantul untuk mengatasi

masalah persampahan di 3 wilayah (Yogyakarta, Sleman dan Bantul) dalam

bentuk sharing kerjasama pengelolaan TPA Piyungan maupun IPAL Sewon.

2)

Peningkatan Pengendalian Polusi

Sebagai salah satu upaya pengurangan dampak pencemaran/polusi

pada tahun 2011 dilaksanakan kegiatan pengadaan alat Water Treatmen

(WTP) untuk memproses

lindi/lechate dari sampah di TPA Piyungan

sehingga akan aman apabila dibuang/ diresapkan.

c.

Pemasalahan dan Solusi

1)

Tingginya permintaan gerobak sampah dari masyarakat tidak diikuti alokasi

anggaran yang mencukupi sehingga tidak dapat menjangkau seluruh

permintaan

Solusi:

Karena terbatasnya gerobak sampah yang tersedia maka kami salurkan

berdasarkan skala prioritas.

3. Urusan Wajib Pekerjaan Umum

a.

Program yang dilaksanakan

Program yang dilaksanakan pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1)

Perencanaan Tata Ruang

2)

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3)

Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong


(6)

5)

Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

6)

Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

7)

Program Pengembangan Perumahan

8)

Program Wajib Belajar

9)

Program Pendidikan Anak Usia Dini

10)

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

11)

Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong

12)

Program Pengelolaan Areal pemakaman

13)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

14)

Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

15)

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

b.

Hasil Pelaksanaan Program

1)

Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Program ini mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

Untuk menjaga kondisi jalan kabupaten agar tetap mantap dan

baik maka pada tahun 2011 ini Dinas PU malaksanakan pemeliharaan

jalan sepanjang 68,97 km yang terbagi menjadi 42 ruas jalan.

Perbaikan dilakukan baik terhadap kondisi permukaan jalan maupun

badan jalan.

b. Rehailitasi/Peningkatan Jalan

Untuk meningkatkan kondisi jalan kabupaten yang telah rusak

parah dan meningkatkan kondisi permukaan dari yang masih

tanah/kerikil menjadi jalan beraspal maka DPU pada tahun 2011 ini

telah meningkatkan jalan sepanjang 32,20

km yang terbagi menjadi 33

ruas jalan

Sehingga dari kedua kegiatan tersebut di atas menjadikan untuk

jalan Kabupaten beraspal kondisi mantap hingga Tahun 2011 sudah

mencapai 636,875 km atau sebesar 95,71 %


(7)

c. Pengadaan Aspal

Untuk mendukung partisipasi masyarakat dalam pembangunan

pedesaan dalam hal ini pembangunan jalan lingkungan maka Dinas PU

melalui kegiatan ini telah menyediakan aspal sebanyak 813 drum dan

telah disalurkan pada masyarakat sesuai pengajuan yang telah masuk

berdasarkan prioritas.

2)

Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong

Untuk meningkatkan pelayanan dalam penyehatan lingkungan di

Kabupaten Bantul maka Dinas PU melalui program dan kegiatan ini

membangun 3 unit Sanitasi komunal yang berada di Imogiri dan Kecamatan

Bantul serta Pemasangan sambungan rumah air limbah di Panggungharjo

Sewon sebabyak 500 KK, sebagai kelanjutan program dan kegiatan yang

telah dilaksanakan pada tahun 2010. Sasaran dari kegiatan ini adalah

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan prasarana

dan sarana pengelolaan limbah cair/rumah tangga secara terpadu.

3)

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum

Program ini mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a.

Pengembangan Distribusi Air Minum

Kegiatan ini penyediaan distribusi air bersih di wilayah Dusun

Dodogan Jatimulyo Dlingo, Dusun Jaten Triharjo, Dusun Tamanan

Banguntapan dan Dusun Tapen Argosari.

b.

Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Minum

Untuk melayani ketersediaan air bersih di Kabupaten Bantul

terutama untuk daerah rawan air bersih maka melalui kegiatan ini

Dinas PU telah membangun :

-

SIPAS Jalakan Triharjo Pandak dan SIPAS Wukirsari Imogiri untuk

melayani ketersediaan air bersih di wilayah tersebut


(8)

-

Air Bersih Rusunawa Ngestiharjo yang terdiri pengadaan dan

pemasangan pompa dan pipa distribusi untuk melayani

ketersediaan air bersih pada Rusunawa Ngestiharjo.

4)

Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

Program ini mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a.

Pembangunan Jalan dan Jembatan Pedesaan

Dalam rangka meningkatkan perekonomian di pedesaan maka

akses transportasi yang baik di pedesaan mutlak diperlukan, untuk itu

melalui kegiatan ini Dinas PU berhasil membangun jalan lingkungan

sepanjang 15,51 km yang tersebar di 17 Kecamatan di Kabupaten

Bantul.

b.

Rehabilitasi/Pemeliharaan Pasar Pedesaan

Untuk mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam

membatasi keberadaan pasar modern maka pengembangan dan

perbaikan sarana dan prasarana pasar tradisional sangat diperlukan.

Untuk itu melalui kegiatan ini Dinas PU telah merehab tiga pasar :

pasar Barongan, pasar Triwindu serta Pemasangan Konblok Sub.

Terminal Pasar imogiri. Tujuan kegiatan ini agar proses perdagangan

lancar dan nyaman sehingga meningkatkan kesejahteraan pedagang.

5)

Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong

Program ini terdiri dari pembangunan talud SD Sukorame, SD Seropan

dan SD Srumbung. Tujuan kegiatan ini untuk mengamankan bangunan

yang sudah ada terhadap erosi dan longsor, sehingga proses kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan aman dan lancar.


(9)

c.

Pemasalahan dan Solusi

1)

Secara umum tidak ada permasalahan yang berarti dari masing-masing

program dan kegiatan baik secara teknis maupun non tenknis, hanya saja

karena areal pekerjaan berbatasan dengan tanah warga, sehingga diperlukan

koordinasi dan sosialiasi agar tidak terjadi permasalahan dan gejolak di

masyarakat.

Solusi:

Dilaksanakan koordinasi dengan melibatkan Pemerintah Desa dan tokoh

masyarakat setempat.

1.

Urusan Pendidikan

a.

Program yang dilaksanakan

Program yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah:

1)

Program Wajib Belajar

a. Pembangunan Gedung sekolah

b. Pembangunan Gedung Laboratorium

2)

Program Pendidikan Anak Usia Dini

a. Rehabilitasi Gedung sekolah

3)

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

a.

Kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah

b.

Kegiatan Rehabilitasi Ruang Kelas SD

b.

Hasil Pelaksanaan Program/Kegiatan

Hasil pelaksanaan kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah adalah

terbangunnya ruang kelas baru sebanyak 2 lokal ruang kelas (1 SMK dan 1 SD)

antara lain; SMK 1 Dlingo 1 lokal, SD Petir 1 lokal, serta pembangunan 1 unit

gedung laboratorium di SMA 1 Banguntapan. Sedang kegiatan rehabilitasi ruang

kelas SD telah terbangun kembali 19 lokal ruang kelas (8 SD dan 1 SMP)

sehingga proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik.


(10)

c.

Pemasalahan dan Solusi

1)

Kegiatan ini di danai dari Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Pendidikan (DPPIP) dari Pemerintah Pusat yang turun menjelang akhir tahun

anggaran sehingga proses pelaksanaannya pendek. Hal ini menyebabkan

menumpuknya proses adminnistrasi pada akhir tahun

Solusi:

Sosialisasi pada pihak ketiga agar menyelesaikan proses administrasi secepat

mungkin setelah pekerjaan selesai agar tidak terjadi keterlambatan proses

pertanggungjawabannya.

4. Urusan Perumahan

Kebijakan pembangunan perumahan di Kabupaten Bantul khususnya pasca

bencana antara lain dengan mengurangi kawasan kumuh dan menciptakan

perumahan yang layak huni serta upaya meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah/ kurang mampu. Hal ini

sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang dikenal

Millenium Development

Goals (MDGs) yaitu “Pembangunan sejuta rumah dan 85% masyarakat menikmati air

bersih sampai Tahun 2015”.

Kebijakan tersebut disikapi Pemerintah Kabupaten Bantul dengan

mengadakan Perencanaan Penataan Pemukiman di setiap desa dengan menyusun

Dokumen Perencanaan yang berbasis mitigasi bencana, dan upaya mengurangi

kekumuhan, hal ini seluruhnya bersinergi dengan program/ kegiatan cipta-karya.

Untuk pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang

merupakan program/kegiatan dari Pemerintah Pusat, untuk Pemerintah Kabupaten

Bantul ikut serta memfasilitasi proses pembangunan, pengadaan tanah dan

penyiapan beberapa infrastruktur. Di Tahun 2009 Kabupaten Bantul terdapat 1

Rusunawa yang difasilitasi Pemda Bantul yaitu Rusunawa di desa Panggungharjo,

Kecamatan Sewon sejumlah 2 blok dengan kapasitas 196 unit, pada tahun 2010 ini


(11)

Pemda Bantul memfasilitasi 1 unit Rusunawa di Kasihan sejumlah 1 twin blok dengan

kapasitas 98 unit dan pada tahun 2012 Pemda Bantul akan mendapat bantuan

Rusunawa yang akan dibangun di Kecamatan Banguntapan. Pada tahun 2011

pelaksanaan pematangan tanah telah selesai dilaksanakan.

5. Urusan Penataan Ruang

Penataan Ruang merupakan kegiatan pengaturan ruang kawasan yang terdiri

dari kegiatan Perencanaan Ruang, Pemanfaatan ruang, dan Pengendalian

pemanfaatan ruang.

Adanya penataan ruang diharapkan kegiatan pembangunan yang

dilaksanakan oleh masyarakat, swasta maupun pemerintah dapat lebih terkendali

dan berwawasan lingkungan.

Sejak diberlakukannya Undang-Undang Penataan Ruang No 26 Tahun 2007

dan adanya bencana gempa bumi di Kabupaten Bantul 27 Mei 2006, maka beberapa

produk perencanaan tata ruang perlu dikaji kembali, khususnya memperhatikan

aspek-aspek mitigasi bencana.

a.

Program yang dilaksanakan

Program yang dilaksanakan pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1)

Program Perencanaan Tata Ruang

2)

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

b.

Hasil Pelaksanaan Program

1)

Program Perencanaan Tata Ruang

Pelaksanaan program ini adalah Penyusunanan Rencana Tata Ruang Wilayah

yang terdiri dari :

-

Study Kawasan Paseban Bantul

-

Penyusunan RDTR Kecamatan Piyungan

-

Penyusunan RDTR Kecamatan Bantul


(12)

-

Penyusunan RDTR Kecamatan Srandakan

-

Identifikasi SR Air Limbah Panggungharjo

-

Identifikasi SR Air Limbah Bangunharjo

-

Identifikasi Saluran Drainase Kecamatan Sewon

-

Penyusunan UKL/UPL Rusunawa Kasihan

-

Penyusunan DED Kawasan Pantai Kuwaru

-

Penyusunan Cell Plan BTS di Kabupaten Bantul

1)

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Pelaksanaan program ini adalah kebijakan pengendalian pemanfaatan

ruang dalam hal ini adalah penyelesaian IMB pasca gempa dan pelayanan

proses perijinan/rokemendasi kesesuaian aspek tata ruang dan ijin prinsip

untuk pengembang perumahan.

2).

Pemasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pelayanan ini, artinya apabila pengajuan

sudah sesuai prosedur dan peruntukannya maka segera diproses namun apabila

ada ketidak kesesuaian maka berkas dikembalikan untuk di tinjau kembali

apabila ada perubahan fungsi dari pemohon

6.

Urusan Wajib Pemuda dan Olah raga

a.

Pelaksanaan Program

Program yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

a)

Kegiatan Pemeliharaan Gedung Olahraga

b)

Kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana

b.

Hasil Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program ini adalah Kegiatan Pemeliharaan gedung Olahraga

tujuannya adalah terjaganya kondisi gedung olahraga yang telah terbangun

selama ini agar kegiatan olahraga tetap nyaman. Dan untuk meningkatkan


(13)

sarana dan prasarana olahraga pada tahun 2011 ini Dinas PU melalui

kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana lahraga telah

membangun Pembangkit Tenaga Listrik dan Sarana Pendukung dan

Pembangunan Lampu Penerangan dan Sarana GOR Sultan Agung tersebut.

Diharapkan dengan telah terbangunnya Tribun ini maka even-even olahraga

dapat ditingkatkan.

c.

Pemasalahan dan Solusi

Karena keterbatan dana untuk kegiatan ini maka belum dapat menjangkau

sarana dan prasarana yang lainnya seperti pemasangan atap tribun tertutup

maupun sarana dan prasarana pendukung lainnya sehingga kedepan

penyempurnaan stadion ini masih sangat diperlukan

Solusi:

Alokasi anggaran untuk tahun berikutnya untuk pembangunan sarana dan

prasarana pendukung.

21.

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kebijakan pembangunan yang berkaitan dengan urusan pemberdayaan

masyarakat desa diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat

serta untuk meningkatkan partisipasi dan swadaya masyarakat dalam

melaksanakan pembangunan di wilayahnya, sehingga akan terwujud

gerakan-gerakan pembangunan yang prosesnya timbul dari, oleh dan untuk masyarakat.

a.

Hasil Pelaksanaan Program

Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Kabupaten Bantul pada

tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1)

Program Peningkatan partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

a)

Kegiatan Penunjang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat


(14)

b.

Hasil Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program ini adalah kegiatan penunjang program nasional

pemberdayaan masyrakat desa (PNPM) dalam hal ini pendampingan

administrasi P2KP.

c.

Pemasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan yang berarti dalam program dan kegiatan ini.

4)

Urusan Pilihan Pariwisata

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi DIY, Kabupaten

Bantul menjadikan urusan pilihan pariwisata menjadi bagian penting dalam

pembangunan daerah. Kepariwisataan Kabupaten Bantul bertumpu pada wisata

alam, budaya, sejarah dan minat khusus. Program-program yang dilaksanakan

selain bertujuan untuk meningkatkan pelestarian alam dan budaya,

meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa, juga bertujuan untuk

mengembangkan ekonomi lokal.

a.

Program yang dilaksanakan

Program yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1)

Program Pengelolaan Areal Pemakaman

a)

Kegiatan Pemugaran/ Rehab Makam HB I Imogiri

b.

Hasil Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program dan kegiatan ini adalah rehabilitasi kompleks

makam HB I di areal Pemakaman Raja Raja di Kecamatan Imogiri. Tujuan

kegiatan adalah untuk penataan lebih lanjut kawasan wisata tersebut

sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berwisata.

c.

Pemasalahan dan Solusi


(1)

c.

Pemasalahan dan Solusi

1)

Secara umum tidak ada permasalahan yang berarti dari masing-masing

program dan kegiatan baik secara teknis maupun non tenknis, hanya saja

karena areal pekerjaan berbatasan dengan tanah warga, sehingga diperlukan

koordinasi dan sosialiasi agar tidak terjadi permasalahan dan gejolak di

masyarakat.

Solusi:

Dilaksanakan koordinasi dengan melibatkan Pemerintah Desa dan tokoh

masyarakat setempat.

1.

Urusan Pendidikan

a.

Program yang dilaksanakan

Program yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah:

1)

Program Wajib Belajar

a. Pembangunan Gedung sekolah

b. Pembangunan Gedung Laboratorium

2)

Program Pendidikan Anak Usia Dini

a. Rehabilitasi Gedung sekolah

3)

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

a.

Kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah

b.

Kegiatan Rehabilitasi Ruang Kelas SD

b.

Hasil Pelaksanaan Program/Kegiatan

Hasil pelaksanaan kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah adalah

terbangunnya ruang kelas baru sebanyak 2 lokal ruang kelas (1 SMK dan 1 SD)

antara lain; SMK 1 Dlingo 1 lokal, SD Petir 1 lokal, serta pembangunan 1 unit

gedung laboratorium di SMA 1 Banguntapan. Sedang kegiatan rehabilitasi ruang

kelas SD telah terbangun kembali 19 lokal ruang kelas (8 SD dan 1 SMP)

sehingga proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik.


(2)

c.

Pemasalahan dan Solusi

1)

Kegiatan ini di danai dari Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Pendidikan (DPPIP) dari Pemerintah Pusat yang turun menjelang akhir tahun

anggaran sehingga proses pelaksanaannya pendek. Hal ini menyebabkan

menumpuknya proses adminnistrasi pada akhir tahun

Solusi:

Sosialisasi pada pihak ketiga agar menyelesaikan proses administrasi secepat

mungkin setelah pekerjaan selesai agar tidak terjadi keterlambatan proses

pertanggungjawabannya.

4. Urusan Perumahan

Kebijakan pembangunan perumahan di Kabupaten Bantul khususnya pasca

bencana antara lain dengan mengurangi kawasan kumuh dan menciptakan

perumahan yang layak huni serta upaya meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah/ kurang mampu. Hal ini

sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang dikenal

Millenium Development

Goals (MDGs) yaitu “Pembangunan sejuta rumah dan 85% masyarakat menikmati air

bersih sampai Tahun 2015”.

Kebijakan tersebut disikapi Pemerintah Kabupaten Bantul dengan

mengadakan Perencanaan Penataan Pemukiman di setiap desa dengan menyusun

Dokumen Perencanaan yang berbasis mitigasi bencana, dan upaya mengurangi

kekumuhan, hal ini seluruhnya bersinergi dengan program/ kegiatan cipta-karya.

Untuk pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang

merupakan program/kegiatan dari Pemerintah Pusat, untuk Pemerintah Kabupaten

Bantul ikut serta memfasilitasi proses pembangunan, pengadaan tanah dan

penyiapan beberapa infrastruktur. Di Tahun 2009 Kabupaten Bantul terdapat 1

Rusunawa yang difasilitasi Pemda Bantul yaitu Rusunawa di desa Panggungharjo,

Kecamatan Sewon sejumlah 2 blok dengan kapasitas 196 unit, pada tahun 2010 ini


(3)

Pemda Bantul memfasilitasi 1 unit Rusunawa di Kasihan sejumlah 1 twin blok dengan

kapasitas 98 unit dan pada tahun 2012 Pemda Bantul akan mendapat bantuan

Rusunawa yang akan dibangun di Kecamatan Banguntapan. Pada tahun 2011

pelaksanaan pematangan tanah telah selesai dilaksanakan.

5. Urusan Penataan Ruang

Penataan Ruang merupakan kegiatan pengaturan ruang kawasan yang terdiri

dari kegiatan Perencanaan Ruang, Pemanfaatan ruang, dan Pengendalian

pemanfaatan ruang.

Adanya penataan ruang diharapkan kegiatan pembangunan yang

dilaksanakan oleh masyarakat, swasta maupun pemerintah dapat lebih terkendali

dan berwawasan lingkungan.

Sejak diberlakukannya Undang-Undang Penataan Ruang No 26 Tahun 2007

dan adanya bencana gempa bumi di Kabupaten Bantul 27 Mei 2006, maka beberapa

produk perencanaan tata ruang perlu dikaji kembali, khususnya memperhatikan

aspek-aspek mitigasi bencana.

a.

Program yang dilaksanakan

Program yang dilaksanakan pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1)

Program Perencanaan Tata Ruang

2)

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

b.

Hasil Pelaksanaan Program

1)

Program Perencanaan Tata Ruang

Pelaksanaan program ini adalah Penyusunanan Rencana Tata Ruang Wilayah

yang terdiri dari :

-

Study Kawasan Paseban Bantul

-

Penyusunan RDTR Kecamatan Piyungan

-

Penyusunan RDTR Kecamatan Bantul


(4)

-

Penyusunan RDTR Kecamatan Srandakan

-

Identifikasi SR Air Limbah Panggungharjo

-

Identifikasi SR Air Limbah Bangunharjo

-

Identifikasi Saluran Drainase Kecamatan Sewon

-

Penyusunan UKL/UPL Rusunawa Kasihan

-

Penyusunan DED Kawasan Pantai Kuwaru

-

Penyusunan Cell Plan BTS di Kabupaten Bantul

1)

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Pelaksanaan program ini adalah kebijakan pengendalian pemanfaatan

ruang dalam hal ini adalah penyelesaian IMB pasca gempa dan pelayanan

proses perijinan/rokemendasi kesesuaian aspek tata ruang dan ijin prinsip

untuk pengembang perumahan.

2).

Pemasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pelayanan ini, artinya apabila pengajuan

sudah sesuai prosedur dan peruntukannya maka segera diproses namun apabila

ada ketidak kesesuaian maka berkas dikembalikan untuk di tinjau kembali

apabila ada perubahan fungsi dari pemohon

6.

Urusan Wajib Pemuda dan Olah raga

a.

Pelaksanaan Program

Program yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

a)

Kegiatan Pemeliharaan Gedung Olahraga

b)

Kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana

b.

Hasil Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program ini adalah Kegiatan Pemeliharaan gedung Olahraga

tujuannya adalah terjaganya kondisi gedung olahraga yang telah terbangun

selama ini agar kegiatan olahraga tetap nyaman. Dan untuk meningkatkan


(5)

sarana dan prasarana olahraga pada tahun 2011 ini Dinas PU melalui

kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana lahraga telah

membangun Pembangkit Tenaga Listrik dan Sarana Pendukung dan

Pembangunan Lampu Penerangan dan Sarana GOR Sultan Agung tersebut.

Diharapkan dengan telah terbangunnya Tribun ini maka even-even olahraga

dapat ditingkatkan.

c.

Pemasalahan dan Solusi

Karena keterbatan dana untuk kegiatan ini maka belum dapat menjangkau

sarana dan prasarana yang lainnya seperti pemasangan atap tribun tertutup

maupun sarana dan prasarana pendukung lainnya sehingga kedepan

penyempurnaan stadion ini masih sangat diperlukan

Solusi:

Alokasi anggaran untuk tahun berikutnya untuk pembangunan sarana dan

prasarana pendukung.

21.

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kebijakan pembangunan yang berkaitan dengan urusan pemberdayaan

masyarakat desa diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat

serta untuk meningkatkan partisipasi dan swadaya masyarakat dalam

melaksanakan pembangunan di wilayahnya, sehingga akan terwujud

gerakan-gerakan pembangunan yang prosesnya timbul dari, oleh dan untuk masyarakat.

a.

Hasil Pelaksanaan Program

Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Kabupaten Bantul pada

tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1)

Program Peningkatan partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

a)

Kegiatan Penunjang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat


(6)

b.

Hasil Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program ini adalah kegiatan penunjang program nasional

pemberdayaan masyrakat desa (PNPM) dalam hal ini pendampingan

administrasi P2KP.

c.

Pemasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan yang berarti dalam program dan kegiatan ini.

4)

Urusan Pilihan Pariwisata

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi DIY, Kabupaten

Bantul menjadikan urusan pilihan pariwisata menjadi bagian penting dalam

pembangunan daerah. Kepariwisataan Kabupaten Bantul bertumpu pada wisata

alam, budaya, sejarah dan minat khusus. Program-program yang dilaksanakan

selain bertujuan untuk meningkatkan pelestarian alam dan budaya,

meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa, juga bertujuan untuk

mengembangkan ekonomi lokal.

a.

Program yang dilaksanakan

Program yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1)

Program Pengelolaan Areal Pemakaman

a)

Kegiatan Pemugaran/ Rehab Makam HB I Imogiri

b.

Hasil Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program dan kegiatan ini adalah rehabilitasi kompleks

makam HB I di areal Pemakaman Raja Raja di Kecamatan Imogiri. Tujuan

kegiatan adalah untuk penataan lebih lanjut kawasan wisata tersebut

sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berwisata.

c.

Pemasalahan dan Solusi