Kekuatan Jaringan Informasi Global KJIG

Kekuatan
Jaringan
Informasi
Global
(KJIG)

June 4

Peran Teknologi Informasi &
Komunikasi Serta Social Network
dalam Open Government Indonesia

4
Christiani
Sagala
1106057733

Peran Teknologi Informasi & Komunikasi Serta
Social Network dalam Open government Indonesia

I. PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Inisiatif Open government Partnership (OGP)
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi turut mempengaruhi tata kelola
pemerintahan. Teknologi informasi memungkinkan keterbukaan dan transparansi informasi
sehingga mendukung pemerintahan yang demokratis. Apa yang paling diharapkan dalam
pemerintahan demokratis adalah adanya transparansi dan keterlibatan bersama. Karena
adanya revolusi dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi maka, baik pemerintahan
global maupun pemerintahan Indonesia mengalami perubahan yang cukup berarti untuk
mendorong adanya keterbukaan. Karena itu inisiatif akan pemerintahan yang terbuka pun
lahir dalam gerakan Open government Partnership (OGP) dimana Indonesia menjadi salah
satu dari delapan negara perintis gerakan yang lahir pada bulan September 2011 tersebut.
OGP merupakan international platform untuk mendorong adanya komitmen pemeritahan
yang lebih terbuka, akuntabel, dan responsif kepada masyarakatnya. Inisiatif ini berawal dari
delapan negara dan menjadi 64 negara saat ini. Lewat OGP ini pemerintah dan civil society
dapat bekerja bersama untuk membangun dan melakukan reformasi demi pemerintahan yang
terbuka (open government ).

Sumber: http://www.opengovpartnership.org/
1

Negara-negara yang bermitra dalam OGP ini berkolaborasi melampaui batas-batas politik

dan mendekatkan hubungan masyarakat dengan pemerintah untuk bersama sama
menciptakan negara yang lebih baik. Negara yang dicita-citakan OGP adalah negara yang
membawa perbaikan kualitas hidup masyarakatnya melalui

pemerintahan yang terbuka,

bersedia mendengar aspirasi masyarakat, partisipatif dan memiliki semangat untuk
memperbaiki diri terus-menerus1. Inisiatif pemerintahan terbuka dalam OGP maupun OGI
merupakan kolaborasi bersama dalam suatu jaringan global dan nasional yang bersinergi
untuk bisa mencapai tujuannya yakni pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan inovatif.

1.2 Rumusan masalah
Bagaimana peran teknologi informasi dan komunikasi serta network dalam Open government
Indonesia mempengaruhi pemerintahaan saat ini?

1.3 Kerangka Teori
Social Network analysis
Dalam tulisan ini, teori yang akan menjadi konsep dasar penulisan adalah network analysis.
Network merupakan a set of nodes, points, or locations connected by means of data, voice,
and video communications for the purpose of exchange. Saat ini dengan adanya


perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat maka global network
mengalami perubahan bentuk dan struktur, tetapi pada akhirnya perubahan ini mengarah pada
kekuatan dan keluasan jaringan tersebut.
Selanjutnya. Social network analysis (SNA) is the mapping and measuring of relationships
and flows between people, groups, organizations, computers, URLs, and other connected
information/knowledge entities. The nodes in the network are the people and groups while the
links show relationships or flows between the nodes2. Analisis Social network didasarkan

pada asumsi dari pentingnya hubungan antar unit-unit yang berinteraksi. The social network
perspective encompasses theories, models, and applications that are expressed in terms of
relational concepts or processes. Along with growing interest and increased use of network
analysis has come a consensus about the central principles underlying the network

1
2

Laporan pelaksanaan Open Government Indonesia tahun 2012
http://www.orgnet.com/sna.html diakses pada 21 mei 2014


2

perspective. In addition to the use of relational concepts, we note the following as being
important3:





Actors and their actions are viewed as interdependent rather than independent,
autonomous units
Relational ties (linkages) between actors are channels for transfer or "flow" of
resources (either material or nonmaterial)
Network models focusing on individuals view the network structural environment as
providing opportunities for or constraints on individual action
Network models conceptualize structure (social, economic, political, and so forth) as
lasting patterns of relations among actors

Unit analisis dari network analysis bukan individu tetapi entitas yang terdiri dari kumpulan
individu dan hubungan diantara mereka. Metode jaringan fokus pada diad (dua aktor dan

hubungan mereka). Triad (tiga aktor dan hubungan mereka), atau sistem yang lebih besar
(sub-kelompok individu, atau seluruh jaringan)4.
Dimana tools yang akan digunakan untuk melakukan analisis adalah:


Degree Centrality: jumlah dari koneksi langsung yang dimiliki sebuah node. Apa

yang menjadi masalah adalah kemana setiap koneksi ini mengarah dan bagaimana


mereka berhubungan dengan pihak lain yang tidak terkoneksi.
Closeness Centrality: ukuran dari kedekatan suatu node dengan node lainnya. Pola

dari pertalian langsung maupun tidak langsung ini akan memungkinkan setiap node
menghubungi node lainnya lebih cepat dibanding yang lainnya dalam sebuah
jaringan.

3

Wasserman, S. and K. Faust, 1994, Social Network Analysis. Cambridge: Cambridge University Press.


4

http://lrs.ed.uiuc.edu/tse-portal/analysis/social-network-analysis/ diakses pada 21 mei 2014

3

II. PEMBAHASAN
2.1 Open government Indonesia (OGI)
Open government Indonesia (OGI) adalah sebuah gerakan untuk membangun pemerintahan

yang lebih terbuka, lebih partisipatif dan lebih inovatif. Open government Indonesia mulai
didirikan pada tanggal 20 September 2011. Hal ini merupakan aplikasi dari komitmen
Indonesia untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Sebenarnya
upaya ini telah mulai diinisiasi sejak zaman reformasi seperti yang dijelaskan berikut ini5:
Dalam alur disamping dapat
dilihat
untuk

bagaimana

menuju

demokratis

fase-fase

pemerintahan

dan

transparan

terjadi di Indonesia. Hingga
saat ini peran Indonesia sangat
strategis sebagai salah satu
negara ekonomi terbesar di
ASEAN,
dengan

negara


demokratis

masyarakat

muslim

terbesar, negara yang menjadi
bagian dari G20. Ditambah
lagi, pada tahun 2013 ini
Indonesia menjadi Lead Chair
dari

Open

government

Partnership.
Dalam menjalankan gerakan
ini, OGI memiliki anggota tim

inti yang terdiri dari 7 institusi
pemerintah dan 7 organisasi masyarakat sipil. Keempatbelas organisasi ini bekerja dalam
kedudukan yang setara dan memiliki suara yang sebanding dalam menentukan arah OGI.

5

Laporan pelaksanaan Open Government Indonesia tahun 2012

4

Berikut adalah rincian anggota tim inti open government Indonesia
No. Pemerintah
1

Civil Society Organisation

Unit Kerja Presiden bidang pengawasan Pusat

Telaah


dan

Informasi

Regional

dan pengendalian pembangunan (UKP- (PATTIRO)
PPP)
2

Kementerian Luar Negeri (Kemlu)

Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk
Transparansi Anggaran (Seknas FITRA)

3

Badan

Perencanaan


Pembangunan Transparency International Indonesia (TII)

Nasional (Bappenas)
4

Komisi Informasi Pusat (KIP)

Gerakan Anti Korupsi Aceh (Gerak Aceh),

5

Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri)

JARI Indonesia

6

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Indonesian Center for Environmental Law
Negara

dan

Reformasi

Birokrasi (ICEL)

(Kemenpan-RB)
7

Kementerian

Komunikasi

dan Komite

Informatika (Kemkominfo)

Pemantau

Legislatif

Makassar

(KOPEL) Makassar

2.2 Apa yang dilakukan Open government Indonesia?
Dalam pelaksanaan programnya, Open government Indonesia (OGI) mendasarkan pada tiga
pilar, yakni transparansi, partisipasi dan inovasi. Saat ini prioritas pemerintah Indonesia
adalah mengenai transparansi dan penyusunan rencana aksi yang mempromosikan partisipasi
publik.
Maka, pada tahun 2012, tersusunlah 38 rencana aksi OGI, yang merinci komitmen open
government yang akan dilakukan oleh pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II dibawah

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Target dari rencana aksi ini dibuat sangat konkret
dan spesifik untuk kemudian dimonitor secara ketat perkembangan capaiannya. Ke-38
rencana aksi ini dikelompokkan dalam 3 trek, sehingga kemudian Rencana Aksi OGI 2012
disebut sebagai Strategi 3 Trek. Masing-masing trek ini memiliki fokus dan dinamika
tantangan yang berbeda-beda, namun setiap trek saling berkaitan dan melengkapi dengan
lainnya.6

6

Open Government Indonesia. 2012. Laporan pelaksanaan Open Government Indonesia 2012

5

Pada dasarnya apa yang dilakukan oleh Open government

Indonesia (OGI) merupakan

bagian dari perwujudan tujuan besar dari Open government Partnership (OGP). Sebagai
inisiatif

global,

ketersediaan

data

OGP mempunyai
tentang

4

(empat) tujuan

penyelenggaraan

besar,

yaitu:

negara, mendukung

meningkatkan

partisipasi

publik,

mengimplementasikan standar tertinggi atas integritas profesional administrasi publik,
meningkatkan akses atas teknologi baru untuk mendukung keterbukaan dan akuntabilitas.
Dalam implementasinya OGI membaginya dalam tiga trek rencana aksi yang digambarkan
sebagai berikut.

Dalam hal inisiatif baru, OGI melakukan berbagai program inovatif untuk mendorong
transparansi dan keterbukaan pemerintah, yakni melalui:
a) Program kompetisi Open government yang terbuka kepada seluruh instansi atau unit
–unit publik diseluruh Indonesia.
b) Kemudian adanya program Lapor! Yakni Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online
Rakyat. Melalui LAPOR!, masyarakat bisa menyampaikan aspirasi mereka dan

6

mengadukan layanan publik ataupun kualitas infrastruktur yang tidak memuaskan,
baik melalui website (www.lapor.ukp.go.id) atau melalui SMS ke 1708.
c) Portal Korupedia (www.korupedia.org), portal ini bertujuan untuk memberi kan efek
jera pada koruptor dan meningkatkan akses publik pada vonis terkait kasus korupsi.
d) Film Kita VS Korupsi
e) Suara Pemuda AntiKorupsi (SPEAK).
Keseluruhan gerakan dan program implementasi diatas menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi sebagai media salurannya. Pemanfaatan website, social media , smartphone
dengan berbagai aplikasinya akan mendorong masyarakat secara individu maupun kelompok
untuk berpartisipasi langsung dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah. Upaya partisipasi
dan kontribusi masyarakat ini pada akhirnya akan menjadi masukan, evaluasi dan
pertimbangan dalam upaya perumusan setiap kebijakan dan perbaikan tata kelola
penyelenggaraan pelayanan publik yang berintegritas dan akuntabel.

2.3 Jaringan (Network) Dalam Tim Inti Open government Indonesia
Dalam pelaksanaannya Open government Indonesia (OGI) memiliki tim inti yang berasal
dari pemerintahan dan tim inti yang berasal dari organisasi masyarakat sipil (Civil Society
Organisation (CSO)). Hal ini dikarenakan inisiatif pemerintahan terbuka dan peningkatan

partisipasi masyarakat harus dikerjakan secara bersama oleh pemerintah dan masyarakat,
sehingga CSO yang terlibat diharapkan merupakan representatif dari suara dan aspirasi
masyarakat. Berikut merupakan anggota Tim inti Open government Indonesia (OGI).
Berikut merupakan gambaran sederhana mengenai bentuk network dari Open government
Indonesia.

7

Gambar: Olahan pribadi penulis

Dalam tim inti OGI sendiri terdapat berbagai node yang membentuk jaringan dalam setiap
badan atau lembaga yang merupakan bagian dari tim inti tersebut. Dalam ilustrasi sederhana
ini tampak bahwa organisasi civil society seperti Seknas Fitra, Transparancy International
Indonesia (TII), PATTIRO, ICEL, KOPEL Makassar, dan Jari Indonesia, serta gerakan anti
korupsi Aceh memiliki bentuk jaringan tersendiri yang terdapat juga beberapa dukungan dari
mitra yang sama yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh mitra tersebut, seperti
misalnya International Budget Partnership yang turut mendukung menjadi mitra dari
PATTIRO dan Seknas Fitra. Seknas Fitra juga turut serta mendukung upaya Kopel Makassar
dalam program pemantauan pemda di Sulawesi.

8

Sedangkan dalam jaringan yang lebih luas lagi hubungan antara berbagai pihak terkait yang
turut masuk dalam jaringan OGP dan OGI diilustrasikan sebagai berikut:

Gambar: Hasil olahan penulis

2.3 Analisis Network
Analisis Social network didasarkan pada asumsi dari pentingnya hubungan antar unit-unit
yang berinteraksi. Jadi analisa ini akan menekankan pada hubunan antar node bagaimana
keterkaitan antar node mempengaruhi bentuk sturktur networks itu sendiri. Analisa ini akan
menekankan pada tiga prinsip7 yakni;




Node dan hubungannya satu sama lain yang saling bergantung, tidak bebas



non material produk.

Pertalian antara node dapat menjadi saluran untuk pengiriman baik material maupun

Products and persistent patterns of association among nodes create structures that

can define, enable, or restrict the behavior of nodes.
Degree centrality

Dalam analisa mengenai degree centrality yakni mengenai koneksi langsung antar node
dalam jaringan, dari gambaran node dalam network diatas maka dapat dilihat bahwa tim inti
7

Emilie M, dkk. 2009. Network Analysis for International Relations. IO Foundation hal 562
9

open government Indonesia merupakan node yang memiliki direct connections terbanyak.

Setiap bagian dari pihak yang terlibat dari suatu kelompok, seperti misalnya kelompok
organisasi multilateral dan donor, kelompok universitas, kelompok perusahaan, dll, memiliki
hubungan langsung dengan OGI. Disamping itu, setiap node dari organisasi multilateral,
donor, dan perusahaan multinasional, terhubung juga secara langsung dalam gerakan Open
government

Partnership skala global karena gerakan dan jaringan yang dimiliki oleh

masing-masing node tersebut juga berada dalam skala global. Sehingga dalam rencana
implementasi strateginya, pertukaran data dan informasi dalam jaringan ini memiliki titik
tumpu (central) pada tim inti Open government
langsung oleh gerakan Open government

Indonesia yang juga didorong secara

Partnership secara global, dimana Indonesia

merupakan salah satu inisiator awal gerakan ini. Disamping itu jaringan ini juga dapat
dipengaruhi dari pihak-pihak yang terhubung secara langsung dalam skala global seperti
organisasi multilateral dan donor.
Closeness Centrality

Selanjutnya untuk Closeness Centrality , kita dapat melihat peran lembaga donor, perusahaan
multilateral, dan organisasi multilateral yang memiliki jumlah hubungan langsung yang lebih
dekat dengan tim inti open government Indonesia. Hal ini membuat nodes tersebut memiliki
posisi yang strategis dalam memonitor “information flow” dalam network. Karena nodes ini
memiliki akses yang lebih dekat dengan aktor dalam tim inti tersebut dan memiliki akses
yang strategis dengan aktor skala global lainnya. seperti misalnya International Budget
Partnership dan Ford Foundation karena sumber aliran informasi dan data yang mereka

peroleh lebih banyak dibanding yang lain.
Disamping itu, dalam gambaran network skala besar diatas dapat dilihat bahwa kebanyakan
nodes yang terdapat dalam suatu kelompok kepentingan tidak digambarkan hubungan antar
node-nya, sehingga antar node dalam suatu kelompok tidak terhubung secara langsung. Oleh

karena itu untuk node yang tidak terkoneksi secara langsung diperlukan pihak penghubung
sehingga pertukaran informasi dan data yang dilakukan menjadi lebih lambat. kecuali bagi
node-node tertentu yang saling terhubung dengan node lainnya sekaligus.

10

2.4 Bagaimana OGI bergerak?

TIM Inti OGI

Forum
pengetahuan &
Pemberdayaan
OGI

Website, Social
Media,
newsletter OGI

Mekanisme
Pemantauan
renaksi OGI: DeBottlenecking

Kolaborasi
dengan mitra &
Jaringan lain
Pemerintahan
transparan &
Akuntabel

Dalam implementasinya tim Inti OGI berfungsi untuk memastikan kelancaran pelaksanaan
strategi OGI, sehingga setiap upaya berangkat dari 6 lembaga pemerintah dan 7 civil society
organisastion (CSO). Selanjutnya disisi lain, inisiatif untuk pemerintahan yang terbuka perlu

ditularkan terus-menerus, maka diperlukan suara forum yang memperkuat dan memperluas
pemahaman akan nilai-nilai dan berbagai praktek keterbukaan pemerintahan. Diharapkan
dengan ini semangat pemerintahan yang tranparan dan akuntabel dapat menyebar dan
mengakar secara luas.
Selanjutnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini mewadahi upaya
menjangkau masyarakat secara luas. Penggunaan internet lewat website dan social media
memungkinkan semua pihak untuk ikut terlibat, penyebaran informasi kepada masyarakt luas
hingga level grassroot. Justru internet merupakan media penyaluran program dan rencana
aksi yang paling banyak dimanfaatkan, seperti rencana aksi LAPOR!, satupemerintah.org
layanan transparansi keuangan kementrian, dll. Website Open government

Indonesia

(www.opengovindonesia.org) berisi informasi lengkap tentang definisi dan latar belakang
OGI, detail kegiatan yang telah dan akan dilakukan, dan cara untuk ikut berkontribusi dalam
sekretariat Open government

Indonesia . Selain itu, di

dalam portal ini juga ada blog

(blog.opengovindonesia.org) yang berisi tulisan dari para pendukung OGI.
Selanjutnya ketika aktor utama sudah memainkan perannya lewat berbagai saluran media
maka diperlukan upaya monitoring dan mekanisme pemantauan yang dikenal dengan istilah
De-Bottlenecking untuk mengetahui upaya yang tidak sesuai dengan target. Diakhir, upaya

11

ini tidak akan efektif jika tidak di dukung jaringan mitra yang luas. Dalam hal inilah network
memainkan perannya. Dalam kebanyakan aksi strategis dan inisiatif yang mempengaruhi
masyarakat luas, peran network akan mendominasi hasil dari upaya tersebut, semakin
strategis jaringan yang dimiliki maka upaya tersebut semakin efektif dan sukses.
2.5 Implementasinya Pemanfaatan Network Dan Teknologi Informasi dan

Komunikasi dalam Open government Indonesia
Saat ini dengan berbagai aksi strategis dan pemanfaatan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam perumusan kebijakan dapat
terjadi. Terbukti dalam perumusan rencana aksi OGI 2014 dimana asas demokrasi dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat benar-benar teraplikasikan dalam perumusan rencana
aksi ini. Partisipasi masyarakat secara luas, cepat, dan langsung dapat dilakukan karena
jaringan dan kekuatan teknologi informasi & komunikasi memberi ruang untuk pemerintah
dan masyarakat bertemu.
Salah satu upaya yang dilakukan OGI adalah dengan program LAPOR!, satupemerintah.org,
dan bahkan rencana aksi OGI 2014. Dalam perumusan Renaksi OGI 2014-2015, untuk
pertama kalinya masyarakat dilibatkan secara langsung melalui Kompetisi Ide SOLUSIMU.
Dimana ide-ide terbaik dimasukkan ke dalam “Rancangan Rencana Aksi OGI”. Sehingga,
masyarakat dapat berpartisipasi secara langsung untuk menilai dan mengawasi proses
perumusan rencana aksi OGI 2014-2015 dengan memberi masukan-masukan melalui website
opengovindonesia.org. Nantinya ketika Renaksi OGI 2014-2015 diimplementasikan,

masyarakat dapat mengawasi secara langsung dan melaporkan hal-hal yang tidak sesuai
dengan Renaksi OGI tersebut melalui Layanan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) di
lapor.ukp.go.id atau dapat juga SMS ke 17088. Berikut merupakan alur pembuatan rencana

aksi OGI 2014

8

http://opengovindonesia.org/mengawal-tahapan-kerja-perumusan-rencana-aksi-ogi-2014/ diakses pada 16
mei 2014 pukul 01.07

12

“Kami mengajak publik (masyarakat) untuk memberikan masukan dalam tahapan kerja
perumusan Renaksi OGI 2014 dengan mengunduh Rancangan Awal Renaksi 2014 . File
yang berisi masukan dari Anda diharapkan dapat dikirimkan kembali melalui email
network@opengovindonesia.org (Masukan yang kami terima dari Anda akan kami

perbaharui di halaman Rencana Aksi OGI . Selain itu, anda juga dapat secara langsung
memberikan komentar sekaligus membaca Rancangan Awal Renaksi OGI 2014 melalui
fasilitas Google Drive pada tautan berikut: goo.gl/8huOKI.”

Dari contoh implementasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa peran teknologi informasi
sangat krusial sebagai pemberi ruang bagi masyarakat untuk berbicara dan melakukan
pengawasan terhadap jalannya pemerintahan.
Apa yang menjadi peran network dalam kasus ini adalah penyebaran informasi, dan
mendorong keterlibatan masyarakat untuk ikut serta dalam pembuatan rancangan renaksi
ini?. Setiap node dalam network dapat membantu proses menyebarkan, mempengaruhi, serta
melibatkan masyarakat secara langsung hingga pada level grassroot sekalipun. Setiap
jaringan yang dimiliki oleh tim inti OGI membantu melakukan aksi mendorong keterlibatan
dan awareness publik akan pemerintahan yang transparan. Disamping itu peran node yang
memiliki closeness centrality seperti International Budget Partnership, World Bank dan Ford
Foundation memiliki jaringan besar untuk mendorong implementasi strategi dan monitoring.

13

Seperti misalnya OGI bekerja sama dengan World Bank untuk menyusun rencana replikasi
program yang mendorong transparansi sekolah di Filipina: Check My School. Selain itu,
Ford Foundation telah bekerja sama dalam berbagai aktivitas OGI seperti Knowledge Forum

dan proyek percontohan OGI9.
Uraian diatas merupakan salah satu bentuk kolaborsi strategis dari pemerintah dan
masyarakat dengan memanfaatkan website, social media , portal, SMS, google drive, email,
mobile application, dan seluruh tools cyber world yang disediakan oleh OGI untuk

mendorong partisipasi masyarakat, sehingga lebih massive, cepat, luas tanpa terhalang
batasan daerah, dan menjangkau seluruh elemen masyarakat. Sehingga birokrasi yang sulit,
yang selama ini menjadi masalah masyarakat ketika ingin berpartisipasi dan bersuara dapat
diminimaslisir. Hanya saja yang menjadi penghalang dalam sistem ini adalah ketersediaan
infrastruktur jaringan informasi dan komunikasi seperti koneksi internet, signal, serta
ketersediaan teknologi sebagai suatu alat komunikasi seperti handphone, komputer, dll. Hal
ini menjadi perkerjaan bersama yang harus segera diselesaikan. Karena dengan adanya
ketersediaan sarana dan prasarana tersebut maka hambatan masyarakat untuk berpartisipasi
menjadi semakin kecil dan mungkin saja hilang.

III. KESIMPULAN




OGI merupakan bentuk eksistensi dan komitmen Indonesia sebagai negara demokratis
dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia akan Indonesia.
Jaringan dalam open government Indonesia berpusat pada tim inti open government
Indonesia dengan pihak-pihak seperti NGO Internasional (Hivos, Open budget,
international transparancy,dll)

ford foundation, world bank, sebagai aktor yang

berpengaruh besar dalam pelaksanaan dan monitoring the flow of information dalam


jaringan.
Social network theory mengungkapkan bahwa “More open networks, with many weak
ties and social connections, are more likely to introduce new ideas and opportunities
to their members than closed networks with many redundant ties10”. Jaringan dari

OGI masih tergolong open network karena masih membuka peluang untuk berbagai
pihak bergabung dan terlibat. Sehingga keterbukaan untuk menerima ide dan peluang
baru akan sangat besar kemungkinan untuk terjadi.
9

Open Government Indonesia. 2012. Laporan pelaksanaan Open government Indonesia. Jakarta
Social Network Analysis theory and applications hal 3

10

14



Social media tidak hanya digunakan untuk kepentingan membangun relasi,

persahabatan, dan kehidupan sehari-hari yang terkesan “santai” tetapi juga dapat
menjadi saluran yang mempengaruhi pemerintah secara langsung, suara dan aspirasi


mereka dapat tersampaikan secara langsung.
Peran teknologi informasi dan komunikasi serta jaringan pendukung yang dimiliki
setiap pihak dalam inisiatif open government Indonesia memampukan partisipasi
masyarakat luas untuk bertemu dalam suatu ruang maya dan bekerja secara bersama
dalam perumusan kebijakan tanpa batasan wilayah dan identitas. Namun diskriminasi
baru terjadi ketika masyarakat tidak memiliki perangkat teknologi tersebut atau
bahkan jaringan untuk dapat mengaksesnya. Karen itu, hal ini merupakan pekerjaan
rumah bagi pemerintah untuk mensukseskan inisiatif keterlibatan publik dengan
pengadaan infrastruktur jaringan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Wasserman, S. and K. Faust, 1994, Social Network Analysis. Cambridge: Cambridge
University Press.
Emilie M, dkk. 2009. Network Analysis for International Relations. IO Foundation

Open government

Indonesia. 2012. Laporan pelaksanaan Open government

Laporan indepenen implementasi Open government partnership di Indonesia 2012
seknasfitra.org
http://pattiro.org
http://www.opengovpartnership.org/
http://www.opengovpartnership.org/

http://lrs.ed.uiuc.edu/tse-portal/analysis/social-network-analysis/
Gretzel, Ulrike. 2001. Social Network Analysis, A Brief Introduction.
http://www.orgnet.com/sna.html.

15

Indonesia

Lampiran: Pemetaan network dibeberapa aktor dalam tim inti OGI

16

17

18