Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pembent (1)

Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pembentukan
Karakter Anak sejak Dini
Dewasa ini banyak fenomema yang terjadi dimana
orang tua yang lebih memilih menitipkan anaknya
yang berusia 1,5 -5 tahun daycare/ketempat penitipan
anak ataupun orang tua sudah menyekolahkan
anaknya dari usia mereka masih kecil. Para orang tua
yang memilih menitipkan anaknya ke tempat penitipan
anak kebanyakan dilakukan oleh ibu yang pekerja.
Keberadaan daycare/tempat penitipan anak ini bagi
sebagian ibu dianggap sebagai ‘solusi pengganti’
dalam pengasuhan dan pendidikan anak-anak. Dengan
asumsi ketika anak dititipkan di daycare tumbuh kembang anak bisa lebih diperhatikan sesuai
dengan metode pembelajaran yang diberikan, bagi keluarga dengan taraf ekonomi menengah
ke atas daycare ini menjadi pilihan dengan harapan dapat memberikan yang terbaik bagi
pendidikan anak. Dari fenomena tersebut menyebabkan pembentukan karakter anak lebih
banyak diberikan oleh orang lain dari pada orang tua sendiri, karena terlihat dari banyaknya
waktu yang dihabiskan oleh anak di luar lingkungan keluarga dari pada didalam lingkungan
keluarga. Padahal anggapan bahwa “ Day care/ penitipan anak merupakan solusi penganti
dalam pengasuhan dan pendidikan anak-anak” merupakan anggapan yang salah.
Menurut para ahli anak yang berada pada usia dini tersebut di katakan sebagai masa emas

(Golden Age). Kenapa masa ini disebut masa emas karena pada masa ini anak sedang
berkembang dengan pesat dan luar biasa. Dari fakta tersebut menyebabkan peran orang tua
sangat penting dalam mendampingi perkembangan anak, sehingga karakter anak akan
terbentuk dan mengarah ke hal-hal yang baik.
Dalam masyarakat modern terdapat kecenderungan menjadi keluarga karier. Kebutuhan anak
dicukupi dalam aspek materil semata. Hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap karakter
anak. Setiap anak ingin memiliki ayah dan ibu yang menyayangi, mengajarkannya dirinya
secara penuh, walaupun didalam sekolah seorang guru juga memberikan kasih sayang,
mengajarkan si anak tersebut namun tetap saja peran orang tua sangat diperlukan dalam

pembentukan karakter si anak, karena ketika orang tua lebih banyak mengajarkan kepada
anaknya dengan penanaman nilai-nilai karakter yang baik kepada si anak akan lebih
memberikan dampak kepada si anak dengan diajarkan oleh orang tuanya sendiri.
Menurut Seto Mulyadi Ketua Komisi Nasional Hak-hak Anak menyatakan bahwa
pendidikan yang sejati itu ada dalam keluarga karena pendidikan dalam keluarga mengarah
kepada aspek individual. Pendidikan itu harus individual, dari hati yang jernih, sama halnya
dengan seperti mengajarkan bahasa ibunya, mengajarkan hormat kepada orang tua,
mengajarkan doa-doa dan mengajarkan ibadah pada waktunya. Hal-hal seperti inilah yang
disebut proses pendidikan singkatnya, keluarga memiliki peran penting pendidikan dalam
proses internalisasi nilai-nilai agama dan moral pada manusia khususnya pada anak usia

awal. Walaupun disekolah ataupun di tempat penitipan anak, seorang anak diajarkan seperti
itu proses penerimaan anak terhadap pengajaran tersebut berbeda terhadap pengajaran yang
diberikan oleh orang tuanya. Karena sekolah/tempat penitipan anak hanya sebuah institusi
yang bergerak pada proses pengajaran cenderung lebih banyak mengacu pada aspek IPTEK
tetapi bagaimana etika dan estetikanya, hal itu bisa dilakukan melalui pendidikan dalam
keluarga yang diberikan oleh orang tuanya.
Hal ini menyebabkan terjadinya fenomena yang terdapat dilingkungan masyarakat, seperti
seorang anak yang sudah sekolah semenjak masih usia dini, mereka memang memiliki
tingkat kepintaran yang lebih dari usianya misalnya sudah bisa membaca sejak dini, sudah
bisa menghitung namun dalam pembentuknya kepribadiannya, perilaku mereka cenderung
tertutup dengan lingkungan sekitar misalnya dalam lingkungan rumahnya. Hal ini disebabkan
karena anak tersebut sudah terbiasa berkomunikasi dengan lingkungan yang formal.
Setiap pengalaman yang dilalui anak dalam hidupnya, melalui penglihatan, perilaku yang
diterima, ikut menjadi bagian yang membentuk kepribadiannya. Misal anak–anak yang sering
mendengarkan orang tuanya menyebutkan asma Allah niscaya akan mulai mengenalkan
Allah, kemudian dapat mendorong pertumbuhan jiwanya pada agama. Dengan hal tersebut
lingkungan keluarga atau orang tualah yang sangat memberikan peran penting dalam
pembentukan karakter anak sejak dini. Dengan hal tersebut orang tua harus menjadi contoh
teladan yang pertama yang akan diikuti atau dicontoh seorang anak.