Tugas Sistem Informasi Manajemen RANCANG

Nama

: Isnaeni Choeriah

NPM

: 19310888

Kelas

: Teknik Sipil 2010

Tugas Sistem Informasi Manajemen

RANCANG BANGUN DATA WAREHOUSE PADA PDAM KABUPATEN
CILACAP

1.

PENDAHULUAN


1.1

Latar Belakang
Setiap tahun pertumbuhan industri besar dan kecil selalu bertambah

dikarenakan iklim investasi yang didukung oleh masyarakat Cilacap sangat
kondusif. Bersamaan dengan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cilacap setiap
tahunna selalu meningkat sangat pesat. Hal ini menyebabkan banyak bermunculan
Perumnas/perumahan rakyat yang setiap rumah memakai fasilitas pasokan air
bersih dari supply eksisting PDAM.
Di Kabupaten Cilacap ada beberapa kantor cabang PDAM yang terletak di
beberapa Kecamatan. Pada proses bisnisnya semua manajemen kantor cabang dan
kantor pusat dapat melayani pendaftaran pelanggan baru dan pembayaran tagihan
rekening air yang tercatat di water mater masing-masing. Setiap kantor cabang
melaporkan hasil rekapitulasi transaksi ke kantor pusat pada setiap akhir bulan
.Sebagai aset daerah PDAM dituntut untuk selalu dapat meningkatkan kontribusi
dalam memperoleh Pendapaan Asli Daerah.

Perlu dikembangkan sistem yang dapat membantu dan mendukung
operasional perusahaan agar proses informai atara masing-masing kantor cabang

dengan kantor pusat dapat berjalan dengan baik. Proses informasi yang ada masih
menggunakan raw data , maka untuk mengoptimalkan operasional pengelolan
perusahaan perlu rancang bangun data warehouse sebagai upaya untuk membantu
para pengambil kebijakan dalam Sistem Pengambiilan Keputuan agar kebijakan
yang diambil tepat sasaran.

1.2

Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan, adalah :

1.

Untuk mengetahui bagaimana prosedur pendaftaran pelanggan baru dan
pembayaran tagihan rekening air di setiap cabang PDAM Kabupaten
Cilacap.

2. Dengan perancangan terstruktur menggunakan alat bantu prosedur sistem
yang baru melalui flow map sebagai prosedural kerja sistem.
3. Membantu Perusahaan untuk meningkatkan efektifitas dalam melakukan

pengolahan data aset daerah dengan memperkecil kemungkinan kesalahan
yang terjadi.
4.

Membuat aplikasi sistem manajemen warehouse dalam operasional
pengelolan perusahaan.

2.

TIJAUAN PUSTAKA

2.1

Konsep Sistem Informasi
Dalam berbagai unit kerja yang ada pada setiap organisasi membutuhkan

informasi dari berbagai sumber luar organisasi dan yang bersumber dari unit-unit
kerja lain dari organisasi itu sendiri, sehingga menghasilkan berbagai macam
informasi yang diperlukan.
Sistem Informasi menurut Andri Kristanto (2008:13) yaitu “suatu sistem

di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi,
mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan”.
Suatu sistem informasi yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran
yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan masukan
yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan.

2.2

Pengertian Database
Menurut Connoly and Begg (2002, p14), database adalah kumpulan data-

data yang saling berhubungan satu sama lain yang digunakan secara bersamasama dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan atau
organisasi. Menurut McLeod and Schell (2007, p181), database adalah kumpulan
dari semua sumber daya berbasis komputer organisasi dan database, hubungan
antara data dalam database, dan juga form dan laporan yang bersinggungan
dengan database. Berdasarkan pendapat ahli diatas, maka database adalah

kumpulan semua data-data yang saling berhubungan antara data yang satu dengan

data yang lain yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan
atau organisasi.

2.3

Sistem Manajemen Warehouse
Menurut Stuart

Emmett (2005) Manajemen Warehouse dirancang

bertujuan untuk mengontrol kegiatan pergudangan. Yang diharapkan dari
pengontrolan ini adalah terjadinya pengurangan biaya-biaya yang ada di dalam
gudang, pengambilan dan pemasukan barang ke gudang yang efektif dan efisien,
serta kemudahan dan keakuratan informasi stock barang di gudang. Sistem
informasi

mengenai manajemen pergudangan ini sering disebut dengan

Warehouse Management System (WMS).
Data warehouse adalah koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi


subyek, terintegrasi, time-variant dan bersifat tetap dari koleksi data dalam proses
pendukung dalam pengambilan keputusan (Inmon, Ricard). Dimana Data
warehouse menangani data transaksi yang besar dari sumber data operasional

yang bervariasi dan data warehousemengatur arus informasi dan bukan hanya
sebagai

pengumpul

data

(Barquin,

1995).

Dengan

harapan Data


warehouse operasional yang berjalan, dapat di monitor dan dibandingkan dengan

operasional di masa lalu, prediksi dari opersional dimasa depan dapat di buat
secara rasional, proses bisnis baru dapat direncanakan terlebih dahulu dengan
melihat sistem yang beroperasi (Fairhead,1995).

Data warehouse di bangun dalam rangka untuk memisahkan data sejarah

dari operasional, secara kontinyu melakukan update data sejarah dari data
transaksi, lebih bersifat statis, data dikumpulkan untuk analisis bisnis. Di samping
itu manajer dan analis dapat menggunakan sejarah data untuk aktivitas
pengambilan keputusan tanpa mengurangi kegiatan operasional produksi
(Francet,1995). Dan dengan representasi data dari aplikasi OLAP, menjadikan
sejumlah informasi-informasi bisnis mudah diinterpretasikan (Srimulyanta,
2006). Data warehouse merupakan suatu sistem yang mengkonsolidasikan data
secara periodik dari sistem-sistem yang ada ke dalam suatu penyimpanan
dimensional. Pada umumnya, data warehouse menyimpan data histori beberapa
tahun dan di-query untuk keperluan business intelligence atau aktifitas analisis
lainnya. Data warehouse diremajakan secara batch, tidak serta-merta setiap
terjadinya transaksi pada sistem-sistem sumber tersebut. Pada data mining disebut

juga sebagaiknowledge discovery karena merupakan bidang yang berupaya untuk
menemukan informasi yang punya arti dan berguna dari jumlah data yang
besar. Data mining merupakan suatu proses yang interaktif atau terotomatisasi
untuk menemukan pola (pattern) data tersebut dan memprediksi (trend) di masa
mendatang berdasarkan pola data tersebut. Dari beberapa penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa data warehouse dan data mining dibangun untuk dapat
memberikan dukungan terhadap Sistem Pengambil Keputusan. Data mart adalah
bagian

dari data

warehouse (Pareto,

Analysts,

2001). Data

mart adalah

sebuah data warehouse kecil milik suatu bagian dari perusahaan yang merupakan

sumber data bagi data warehouse perusahaan secara keseluruhan yang lebih

besar. Arsitektur Data Warehouse Data warehouse di bagun karena adanya
kebutuhan akan informasi yang bersifat strategis pada suatu perusahaan. Informasi
yang dibutuhkan ini berbeda dengan informasi yang tersedia pada sistem yang
bersifat operasional. Maka dari itu dibutuhkan suatu enfironment sistem yang
berguna untuk menyediakan informasi yang akan digunakan untuk analisis,
melihat trend dan memantau performance perusahaan.

2.4

Topologi Jaringan Komputer
Jenis konfigurasi jaringan yang dapat diterapkan pada jaringan computer

menurut Edhy Sutatnta (2003:2003) salah satunya adalah jenis topologi : Bintang
(star). Dalam topologi star, setiap node pada jaringan akan berkomunikasi
melalui node pusat terlebih dahulu sebelum menuju server.

2.5


Intranet
Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi internet dan

mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Atau bisa dikatakan intranet adalah
LAN yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas

internet,

diibaratkan berinternet dalam lingkungan lokal. Umumnya juga terkoneksi ke
internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan
intranet lainnya.

2.6

Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi merupakan suatu desain aplikasi yang terdiri dari

komponen-komponen yang saling berinteraksi satu sama lain. Biasanya juga
disebut dengan infrastruktur aplikasi. Cara komunikasi komponen-komponen
tersebut melalui network atau jaringan yang saling terhubung.


3.

TAHAPAN PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE PDAM

3.1

Perencanaan
Dalam tahapan ini terdapat 2 (dua) langkah yaitu:



Feasibility berupa mengidentifikasi masalah menentukan tujuan system,

dan membuat studi kelayakan (teknik, operasional dan jadwal).


Sistem investigasi berupa observasi dan wawancara (dalam hal ini yang
menjadi obyek wawancara adalah Bagian Langganan, Sub.Bag PDE
(Pengolahan Data Elektronik) dan Direktur Umum dan Teknik PDAM
Kabupaten Cilacap.

3.2

Definisi Kebutuhan Bisnis.
Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan user sebagai analis

terhadap kebutuhan akan suatu informasi. Pada tahap definisi kebutuhan ini akan
dilakukan

analisis

terhadap

dimensi

bisnis

yang

ada

pada

masing-

masing level manajer/ Ka.Sub.Bag. di PDAM Cilacap. Menurunkannya menjadi
paket informasi sebagai sarana untuk mengumpulkan seluruh dimensi-dimensi
untuk analisis yang memungkinkan, diantaranya:



Menggambarkan subyek area .



Merancang kunci dari ukuran bisnis.



Menentukan bagaimana data harus dipresentasikan.



Menentukan kuantitas data untuk analisis dan query.



Menentukan bagaimana data akan diakses.



Menentukan granularitas data.



Menentukan frekuensi untuk pemutakhiran data.

3.3

Perancangan.
Tahap perancangan ini terdiri dari 3 bagian besar, yaitu:



Perancangan pengambilan data.
Pengambilan data dari masing-masing Kantor Cabang ke Kantor Pusat
agar data yang dikirim sampai ke tujuan tidak mengalami hambatan dan
sampai dengan tepat waktu maka transfer data dilakukan secara online.



Perancangan penyimpanan data.
Penyimpanan data yang di kirim ke kantor pusat diproses dalam data
staging dan

disimpan

ke

dalam data

storage. Pada

kenyataannya

komponen ini menyimpan data dari beberapa sumber dan pemutahiran
data pada komponen penyimpanan ini bersifat periodik tergantung kepada
kebutuhan akan informasi.



Perancangan pengantaran data.
Pengantaran data dalam hal ini adalah proses pengantaran data
kepada user dengan bentuk-bentuk yang diinginkan. Apakah dalam bentuk
OLAP, report, query dan data mining atau metode presentasi lainya.

3.4

Konstruksi.
Pada tahapan kontruksi ini adalah implementasi berupa prototyping

software. Agar hasilnya sesuai dengan kebutuhan yang diingankan prototyping ini

diuji dan disempurnakan sebelum dilakukan produksi software yang sebenarnya.
Dalam software enginnering pembuatan prototype merupakan proses produksi.
Pada tahap ini terdapat beberapa bagian diantaranya :


Programming dan instalasi.



Pengujian (testing system).

3.5

Deployment.

Pada tahap deployment adalah tahapan untuk men-deploy apa yang telah
dikembangkan dengan sistem perusahaan yang sedang berjalan. Tahapan ini
dilaksanakan untuk mencoba seluruh proses yang telah dikembangkan agar dapat
berjalan baik pada environment yang sebenarnya.

3.6

Tahap ke enam adalah tahapan Maintenance.
Pada tahap ini adalah tahapan untuk pemeliharaan yang difokuskan

pada update informasi atau update teknologi.

4.

RANCANG BANGUN DATA WAREHOUSE PDAM
Data warehouse adalah sebuah basis data dengan data yang berasal dari

berbagai waktu dan berbagai jenis, yang fungsi utamanya adalah membantu dalam
membuat keputusan (Chaudhuri, 1997). Data yang dimaksud adalah data yang
berasal dari transaksi perusahaan sehari-hari. Misalnya data transakai pembayaran
tagihan pemakaian air, pembelian material, pembayaran gaji karyawan dan lainlian.. Gambar 5 Framework arsitektur data warehouse yang akan di teliti.

5.

KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa untuk

membangun data warehouse sangatlah membutuhkan waktu yang cukup lama
karena keterkaitan dengan normalisasi dan integrasi data. Untuk menggambarkan
relasi database pada data

warehouse dalam

pembahasan

diatas

dipilih

menggunakan pendekatan model skema yaitu skema bintang (star schema),
karena model skema ini mempunyai beberapa keuntungan diantaranya adalah:
1.

Mudah dimengerti oleh para pengguna.

2.

Mudah melakukan drill down data sehingga membuat proses navigasi
lebih optimal.

3.

Proses query yang lebih mudah.

4.

Performa query yang lebih baik.