PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABIL

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS
PERUSAHAAN
Chindy Nada Lestari
cindynadalestari@gmail.com
Universitas Atma Jaya Makassar

ABSTRACT
Capital is a very important and a major need for entrepreneurs who to build
a business or business. Some narrow-minded people that capital is always
synonymous with money, money, and money.
Working capital is the amount of the current activity. This amount represents
gross working capital. This definition is quantitative because it shows the amount
of funds used for short-term operating purposes. The time available for working
capital will depend on the type and level of liquidity of the elements of current
assets such as cash, securities, accounts receivable and persia- tion (Juminan
2011:66).
Working capital role in sustaining operations or activities of the company ,
because without the working capital of a company's operations can not be run
smoothly. This study aims to determine the effect of working capital to Profitability
This research was conducted on the property and real estate companies in
Indonesia Stock Exchange ( IDX ) .

Analysis of data using multiple linear regression. The results showed that
the variable rotation of working capital has a positive and significant impact on
profitability) .
Keywords : working capital, profitability.
1

PENDAHULUAN
Pada dasarnya setiap perusahaan atau organisasi akan melakukan berbagai
aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu
diantaranya adalah untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakukan
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan
modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka
kemungkinan besar perusahaan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan.
Begitu juga jika perusahaan tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat
membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya maka akan menghadapi
masalah likuiditas. Modal kerja selalu dalam keadaan berputar atau beroperasi
dalam perusahaan selama perusahaan bersangkutan dalam keadaan usaha.
Investor dan kreditor mempunyai kepentingan yang berbeda dalam
perusahaan. Investor berusaha mengambil keuntungan dengan mengambil dividenyang
berlebihan dari dana kreditor.Untuk menghindari transfer keuntungan yang dilakukan oleh

investor melalui penarikan dividen yang berlebihan maka kreditor menginginkan pelaporan
keuangan yang konservatif. Praktek konservatisma masing-masing perusahaan
biasanya berbeda,karena adanya berbagai pilihan metoda akuntansi. Konservatisma
merupakan prinsip akuntansi yang cenderung menghasilkan nilai laba dan
aktiva.Konservatisma memperlambat pengakuan pendapatan serta mempercepat
pengakuan biaya. Pendukung konservatisma menyatakan bahwa konservatisma
menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan
melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan
dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate( Feltham dan
Ohlson,1995; Watts1993). Mereka membuktikan bahwa laba dan aktiva yang
dihitung dengan akuntansi konservatif dapat meningkatkan kualitas laba sehingga
2

dapat digunakan untuk menilai perusahaan. Untuk itu informasi perkembangan
ekonomi dan pasar modal ini menjadi sangat penting bagi investor guna
mengetahui tingkat efisiensi pasar modal. Efisiensi informasi pasar modal penting
bagi investor guna sebagai suatu cara untuk pengambilan keputusan berinvestasi.
Informasi yang relevan menjadi indikator penting bagi investor untuk mengetahui
pergerakan harga saham untuk pengambilan suatu keputusan investasi yang akan
datang.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan serta sasaran untuk mengukur
keberhasilan perusahaannya masing-masing, dalam mengukur keberhasilan
perusahaan diperlukan penilaian kinerja suatu perusahaan yang umumnya
dilakukan melalui penilaian laporan keuangan perusahaan tersebut. Laporan
keuangan digunakan sebagai media komunikasi antara manajemen dengan para
penggunanya. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan sangat
bervariasi dan dapat digunakan untuk analisis rasio keuangan.
Perusahaan juga harus memenuhi kebutuhan modal kerja jika kelebihan atau
kekurangan mempengaruhi profitabilitas perusahaan (Supriyadi dan Fazriani,
2011). Modal kerja berperan dalam menopang operasi atau kegiatan perusahaan,
karena tanpa modal kerja maka kegiatan operasional suatu perusahaan tidak dapat
berjalan lancar. Perusahaan sebaiknya menggunakan modal kerja dengan baik
untuk

mendapatkan

profitabilitas

yang


tinggi,

perusahaan

sebaiknya

menginvestasikan modal kerja sehingga modal kerja tersebut dapat berputar.
Dengan menimbulkan pembengkakan modal kerja sehingga akan mengakibatkan
kesulitan bagi perusahaan untuk meningkatkan profitabiltas (Pierre, 2010).

3

TINJAUAN TEORETIS
Pengertian Laporan Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (2012:5) mengemukakan pengertian laporan
keuangan yaitu : Laporan keuangan merupakan struktur yang menyajikan posisi
keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas.Tujuan umum dari laporan
keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai posisi
keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial performance), dan arus
kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan

ekonomis bagi para penggunanya.
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:3), tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Pengertian Modal Kerja
Modal kerja, mungkin sering sekali didengar oleh para pengusaha yang
memiliki sebuah perusahaan. Modal kerja memang dapat membantu untuk
melancarkan segala bisnis yang anda jalankan, namun modal kerja juga bisa
menjadi hal yang sangat menekan anda jika anda tidak bisa menjalankan bisnis
anda dengan baik. Menurut Wasis (1991), modal kerja adalah sebuah dana yang
ditanamkan dengan menggunakan aktiva lancar, karena itu bisa dikatakan sebagai
kas, piutang atau bahkan juga surat surat berharga.
4

Jenis-Jenis Modal Kerja
Menurut A. W. Taylor (2007:41)


menyatakan bahwa modal kerja bisa

dikelompokkan ke dalam dua jenis sebagai berikut:
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selau harus ada dalam
perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam
perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi.
b. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
Modal kerja normal yang harus ada agar perusahaan bisa beroperasi dengan
tingkat produksi normal. Produksi normal merupakan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan barang sebesar kapasitas normal perusahaan.

2. Modal Kerja Variabel(Variable Working Capital)
Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan.
Modal kerja variabel terdiri dari:


a. Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital)

5

Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi apabila ada
fluktuasi kegiatan perusahaan, misalnya perusahaan biskuit harus menyediakan
modal kerja lebih besar pada saat musim hari raya.
b. Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)
Adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh fluktuasi
konjungtur.
Pengertian Profitabilitas
Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah
memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal lainnya.
Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio
keuntungan atau rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio
rentabilitas. Menurut R. Agus Sartono (2010:122) , yang menyatakan bahwa :
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya
dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam mendapatka laba melalui semua kemampuan dan sumber yang
ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan
sebagainya (Syafri, 2008:304).

6

Menurut kutipan dari Brigham dan Houston (2001:89), rasio profitabilitas
(profitability ratio) menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen
aktiva, dan utang terhadap hasil operasi.
Formulasi dari Return On Asset (ROA) adalah sebagai berikut :
Profitabilitas (ROA) =

Laba Sebelum Pajak
Total Aset

X 100%

Pengertian Kas
Menurut Harjito dan Martono (2014:121) kas merupakan salah satu dari

bagian aktiva yang memiliki sifat paling lancar (paling likuid) dan paling mudah
berpindah tangan dalam satu transaksi. Transaksi tersebut misalnya untuk
pembayaran gaji atau upah pekerja, membeli aktiva tetap, membayar hutang,
membayar dividen dan transaksi lain yang diperlukan perusahaan.
Perputaran Kas
Menuh (2008) menyatakan bahwa perputaran kas merupakan periode berputarnya
kas yang dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja
sampai saat kembali menjadi kas-kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi
likuiditasnya. Semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, hal ini berarti
semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya dan keuntungan yang diperoleh akan
semakin besar.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Aulia Rahma (2011) dan Reddy (2011) menyatakan bahwa Manajemen
modal kerja yang terdiri dari perputaran kas, perputaran persediaan dan perputaran
7

modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Modal kerja dalam suatu perusahaan harus dikelola dengan baik. Modal kerja
tersebut harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaranpengeluaran untuk kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Dengan adanya modal

kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan karena di samping
memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan efisien
perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan.
H1 : Modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas

METODE PENELITIAN
Desain dan Obyek Penelitian
Desain penelitian merupakan pedoman yang digunakan dalam proses
penelitian, oleh karena itu perlu disusun desain penelitian yang sistematis untuk
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Objek dari
penelitian ini adalah berkaitan atau pengaruh antara variable independen terhadap
variable dependen Laporan Keuangan Tahunan perusahaan di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2015.

Variabel Penelitian
Variabel terikat dan variabel bebas merupakan variabel yang diteliti. Berikut
akan dipaparkan definisi operasional variabelnya.
Variabel Terikat (Dependent)
8


(1) Profitabilitas
Profitabilitas di ukur dengan melihat akun Saldo Laba pada perusahaan
Bursa Efek di Indonesia
Variabel Bebas (Independent)
(1) Modal Kerja
Modal kerja dapat dilihat dari nama akun Modal pada perusahaan Bursa
Efek di Indonesia.
Populasi dan Sampel
Populasi sebanyak 143 perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2010-2015, sampelnya ditentukan menggunakan metode purposive sampling.
Kriteria atau pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan sampel tersebut
adalah Perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan secara berturut-turut
terutama pada tahun 2010-2015.
Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda
dengan menggunakan bantuan program SPSS24 untuk mengolah data. Teknik ini
digunakan untuk mengetahui keterkaitan atau hubungan variabel bebas dengan
variabel terikatnya. Variabel Independen terdiri dari modal kerja. Sedangkan
variabel dependennya adalah profitabilitas.
Jenis Dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
berupa angka-angka dalam laporan keuangan perusahan-perusahaan yang
9

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan keuangan perusahaan dapat
diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id.
Metode Analisis
Pengujian Hipotesis: Pengujian hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari Uji
Statistik t , uji koefisien determinasi (R2), dan Uji Statistik F. Pengujian ini
dilakukan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai
aktualnya.
Uji Statistik t
Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh
masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel
terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel
atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung, proses uji t
identik dengan Uji F (lihat perhitungan SPSS24 pada Coefficient Regression Full
Model/Enter.
Uji Koefisien Determinasi (R2) atau R square
Digunakan untuk mencari seberapa besar variasi variabel independen dapat
menjelaskan secara keseluruhan variasi variabel independen. Koefisien determinasi
mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan
terhadap naik turunnya variasi nilai variabel dependen.

Uji Statistik F
Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova, yaitu uji untuk
melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama
10

terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah model regresi yang kita
buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Statistik t

Berdasarkan uji diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan angka
signifikan sebesar 0,05 diperoleh nilai t hitung Variabel Modal sebesar 5,808
dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan 0.05. Hal
ini berarti bahwa Modal Kerja berpengaruh positif terhadap Profitabilitas
Uji Koefisien Determinasi (R2)

11

Berdasarkan uji diatas dapat disimpulkan bahwa nilai R Square sebesar 0.048 atau
4,8% artinya sebanyak 4.8% perubahan variable profitabilitas dapat ditentukan
oleh variable Modal kerja dan sebanyak 95,2 % perubahan variabel profitabilitas
ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Uji Statistik F

Berdasarkan uji diatas dapat disimpulkan bahwa nilai F hitung sebesar 33,731
dengan tingkat signifikan 0,000. Karena tingkat signifikan jauh lebih kecil dari
tingkat signifikan 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen
(Modal Kerja) memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (profitabilitas yang diukur dengan saldo laba).

12

KESIMPULAN
Dari hasil dari uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik t
memperlihatkan

bahwa

hipotesis

(Modal

Kerja

berpengaruh

terhadap

Profitabilitas) dalam penelitian ini dapat diterima. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data dari 143 perusahaan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek
Indonesia), maka dapat disimpulkan bahwa dalam

perusahaan-perusahaan

tersebut, Modal Kerja berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. Hasil dalam
penelitian ini juga berdasarkan Uji R2 menunjukkan bahwa sebesar sebesar 0.048
atau 4,8% artinya sebanyak 4.8% perubahan variable profitabilitas dapat
ditentukan oleh variable Modal kerja dan sebanyak 95,2 % perubahan variabel
profitabilitas ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dan dari Uji F dapat
disimpulkan bahwa nilai F hitung sebesar 33,731 dengan tingkat signifikan 0,000.
Karena tingkat signifikan jauh lebih kecil dari tingkat signifikan 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel independen (Modal Kerja) memiliki pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen (profitabilitas yang
diukur dengan saldo laba). Penelitian ini masih sangat ringkas dan masih sangat

13

perlu beberapa tambahan lagi. Mudah – mudahan Artikel ini dapat berguna bagi
siapa saja yang membacanya . Sekian dan terima kasih.

REFERENSI
Muflihati , Kun dan Oetomo , Hening Widi ( 2016 ) Pengaruh Perputaran Modal
Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Surabaya.
Asri , Marselinus (2017) Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Lemah di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2016 . SSRN Journal Makassar.
Asri , Marselinus (2017) Pengaruh Konservatisma Akuntansi Terhadap Kualitas
Laba Dimoderasi Good Corporate Governace. SSRN Journal Makassar.

Satriya , I Made Dian dan Lestari , Putu Vivi (2015) Pengaruh Perputaran Modal
Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Bali.

14

Mulyana , Yocky Ardiansyah (2015) Pengaruh Perputaran Kas Dan Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Bandung.
Dewi, Lisnawati (2016) Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi : Volume 5, Nomor 1.

15