Ekonomi peran pasar dalam (3)

KLIPING EKONOMI

HIZKIA WILLHEM 10 MIPA 2/ 15

A. PASAR DALAM PEREKONOMIAN
1. PENGERTIAN PASAR
Pasar atau market merupakan sebuah tempat bertemunya
pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu
untuk menjual atau membeli suatu barang dan jasa atau sumber
daya ekonomi dan berbagai faktor produksi yang lainnya. Pada
umumnya, pengertian pasar tidak menunjuk ke sebuah lokasi
ataupun tempat-tempat tertentu, hal ini karena pasar tidak
memiliki batas geografis. Adanya sistem jaringan komunikasi
modern dapat meniadakan hambatan atau batasan-batasan
geografis, sehingga dapat memungkinkan penjual dan pembeli
bertransaksi tanpa harus saling melihat wajah satu sama lain.
Pengertian pasar yang kita bahas disini lebih menitik beratkan ke
arti ekonomi yaitu untuk transaksi jual dan beli. Dalam ilmu
ekonomi, pengertian pasar yaitu sebagai besarnya permintaan
serta penawaran pada jenis barang atau jasa tertentu. Pengertian
pasar merupakan permintaan serta penawaran secara keseluruhan

untuk jasa dan barang tertentu. Pengertian pasar lebih merujuk
kepada semua aktivitas penawaran dan permintaan termasuk
didalamnya modal, surat berharga, tenaga kerja, serta uang.

PENGERTIAN PASAR MENURUT PARA AHLI
1.William J.Stanton
William J.Stanton berpendapat bahwa pengertian pasar adalah
sekumpulan orang yang memiliki keinginan untuk puas, uang yang
digunakan untuk berbelanja, serta memiliki kemauan untuk
membelanjakan uang tersebut.

2. Kotler dan Amstrong
Kotler dan Amstrong berpendapat bahwa pengertian pasar merupakan
seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari suatu produk atau
jasa. Ukuran dari pasar itu sendiri tergantung dengan jumlah orang
yang menunjukkan tentang kebutuhan, mempunyai kemampuan
dalam bertransaksi. Banyak pemasar yang memandang bahwa penjual
dan pembeli sebagai sebuah pasar, dimana penjual tersebut akan
mengirimkan produk serta jasa yang mereka produksi dan juga guna
menyampaikan atau mengkomunikasikan kepada pasar. Sebagai

gantinya, mereka akan mendapatkan uang dan informasi dari pasar
tersebut.

3. Handri Ma’aruf
Kata “pasar” mempunyai 3 pengertian, antara lain :
1) Pasar dalam arti “tempat”, merupakan sebuah tempat untuk
bertemunya
para
penjual
dengan
pembeli.
2) Pasar dalam arti “penawaran serta permintaan” , merupakan pasar
sebagai tempat terjadinya kegiatan transaksi jual beli.
3) Pasar dalam arti “sekumpulan anggota masyarakat yang
mempunyai kebutuhan serta daya beli “, lebih merujuk pada 2 hal,
yaitu daya beli dan kebutuhan. Pasar merupakan sekumpulan orang
yang berusaha untuk mendapatkan jasa atau barang serta mempunyai
kemampuan untuk membeli barang tersebut.

2.


PERAN PASAR DALAM PEREKONOMIAN
a. Pasar sebagai Sarana distribusi
Fungsi pasar yang pertama adalah fungsi distribusi. Pasar
memberikan kontribusi yang sangat besar dalam hal
memperlancar pendistribusian barang-barang dari produsen ke
konsumen. Contoh barang-barangnya seperti kebutuhan
pokok, alat-alat, dan masih banyak lagi (semua barang yang
dapat anda temukan barangnya di toko/pasar). Pasar juga
dapat menjadi tempat bertemunya produsen dengan
konsumen, sehingga kedua-duanya diuntungkan berkat
adanya pasar. Produsen tidak perlu repot-repot mencari
konsumen, karena konsumen yang akan datang. Dan begitu
pula konsumen tidak perlu repot mencari-cari produsen,
karena produsen pasti berada di pasar. Kelancara proses
distribusi juga dipengaruhi oleh kondisi dari pasar, distribusi
akan lancar apabila pasar berfungsi dengan baik
b. Pasar sebagai pembentuk harga
Di pasar ini para produsen akan menawarkan kepada
konsumen barang yang mereka produksi. Dan biasanya terjadi

penawaran antara pembeli dengan penjual. Jika mereka sudah
sepakat terkait dengan harga, uang akan diterima oleh
produsen dan barang/jasa yang dibeli akan diterima pembeli.
Dalam proses tawar menawar ini produsen akan memberikan
harga minimalis pada produknya, jadi akan tetap untung.
c. Pasar sebagai sarana promosi
Pasar ini dapat dijadikan tempat oleh produsen untuk
memperkenalkan (memasarkan) hasil produksi mereka. Di pasar
ini para produsen akan saling bersaing, dan merebut hari
konsumsen. Tujuan utama dari promosi adalah agar para
konsumen mengetahui barang yang kita produksi, sehingga
mereka mau untuk membeli barang kita. Biasanya pasar yang
dijadikan sebagai promosi ini adalah pasar-pasar tertentu seperti
pameran atau yang lainnya.

3.

Bentuk dan struktur pasar
A.


PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna (penerima harga (price-taker).
Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan
tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli
tidak dapat membedakan perfect competition) adalah sebuah
jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat
banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga
terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi
antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan
pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya
berperan sebagai peapakah suatu barang berasal dari
produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu,
promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh
terhadap penjualan produk.

Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan
kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak
mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat
dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu :
1. Semua perusahaan memproduksi barang/produk yang homogen. Produk

yang homogen adalah produk yang mampu memberikan kepuasan
(utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi yang
sempurna. Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki
pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual
sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang
berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
3. Output sebuah perusahaan relative kecil dibandingkan dengan output
pasar. Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative
kecil dibandingkan dengan jumlah output seluruh perusahaan dalam
industri.
4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar dengan menjual
produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar karena
perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.

5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar, hal ini disebabkan oleh
adanya faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tak ada biaya yang harus
dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

B. PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

1. Pasar monopoli
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual)
adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual
atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat
menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang
yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin
mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian,
penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila
penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau
berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk
tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black
market).
Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar
ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah
pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang
pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan
adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung,

diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk
memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan
pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan beberapa cara;
salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah
mungkin.
Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah,
perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki
modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan
perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan
harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati
dengan sendirinya.
Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak
cipta dan hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh
melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan

lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan
perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.

Contoh Pasar Monopoli


2. Pasar Oligopoli
Oligopoli (dari ὀλίγος (olígos), berarti "banyak", dan πωλεῖν (polein),
berarti "menjual") adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang
dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih
dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Oligopoli memiliki struktur pasarnya
sendiri.[1]
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai
bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang
mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka.
Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam
pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai
salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat
maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga
menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan
praktik oligopoli menjadi tidak ada.


3. Pasar persaingan Monopolistik
Pasar monopolistik (kadang disebut juga pasar persaingan
monopolistik atau pasar monopolistis) adalah salah satu bentuk pasar di mana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak
terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri
yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo,
pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk
membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang
berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna,
kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi
harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar
monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang
dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak
akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau
produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk
sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing
memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri
khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan

pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai
pelanggan setia masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa
mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra
yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli
produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh
terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam
pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra
perusahaannya.

4. Pasar Monopsoni

Monopsoni, adalah keadaan di mana satu pelaku usaha menguasai
penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang
dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering
terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong
(ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani
adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah
ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat
kesejahteraan petani berpengaruh.
Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta
api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu
yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli
oleh KAI.

5. Pasar Oligopsoni

Pasar oligopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli.
Dalam pasar ini jumlah penjual banyak, sedang pembelinya hanya
beberapa.
contohnya pasar wortel di suatu desa. Di sini para petani wortel bisa
menjual wortelnya ke beberapa pedagang di desanya untuk dijual lagi ke
kota.

Ciri-ciri pasar persaingan oligopsoni.
a. Terdapat beberapa pembeli.
b. Pembeli umumnya bukan konsumen yang langsung menggunakan produk
untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan pedagang yang akan menjual
kembali atau produsen yang akan mengolah dulu produk tersebut.
c. Barang yang diperjualbelikan umumnya bahan mentah bukan barangjadi
buatan pabrik.
d. Harga cenderung stabil. Karena bila salah seorang pembeli menurunkan
harga maka para penjual segera berpindah ke pembeli lain.
Tetapi bila salah seorang pembeli bersedia menaikkan harga belinya maka para
penjual akan berbondong-bondong menjual produk kepadanya.
Untuk menghindari hal tersebut maka umumnya harga pada pasar ini cenderung
tidak berubah (stabil).

B. PERMINTAAN DAN PENAWARAN

1. Permintaan
a. Pengertian permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu
dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu
tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :
Harga


barang itu sendiri.

Harga


barang lain yang berkaitan.

Tingk


at pendapatan.

Selera


konsumen.

Ekspe


ktasi/perkiraan.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhui
permintaan
 Selera. dengan berubahnya selera konsumen atas suatu barang atau jasa
tertentu, maka tentu saja jumlah permintaan atas barang atau jasa itu pun
berubah. Apabila barang atau jasa itu sedang banyak disukai, maka
permintaan barang atau jasa itu pun akan meningkat. Keadaan yang
sebaliknya akan terjadi apabila barang atau jasa itu tidak disukai oleh
konsumen.
 Perubahan Pendapatan. Apabila pendapatan masyarakat bertambah,
maka tentu akan terjadi perubahan pola permintaan di pasar. Misalnya
kenaikan gaji pegawai negeri dan karyawan swasta sudah pasti akan
meningkatkan pendapatan pegawai negeri dan karyawan yang
bersangkutan. Kenaikan ini dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
permintaan terhadap beberapa komoditi pada tingkat harga tertentu atas

barang-barang kebutuhan pokok, pendidikan dan rekreasi, serta masih
banyak lagi
 Perubahan Jumlah Penduduk. Pertambahan penduduk merupakan
faktor yang sangat dominan terhadap perubahan permintaan dan
penawaran. Gejala ini mudah dimengerti, mengingat tidak ungkin seorang
anak manusia yang lahir di dunia ini akan dibiarkan demikian saja tanpa
perawatan, makanan, pakaian dan tempat tinggal serta pendidikan
sebagaimana layaknya manusia yang harus hidup wajar. Jadi jelaskanlah
bahwa semakin banyaknya jumlah penduduk akan mengakibatkan
meningkatkannya permintaan atas barang atau jasa
 Harapan atau Ekspektasi. Harapan atau ekspektasi konsumen
merupakan perkiraan yang ia tetapkan di kemudian hari atas pendapatan
yang ia terima. Apabila dia memperkirakan bahwa tingkat pendapatannya
akan meningkat, sehingga jumlah permintaan pun akan cenderung
meningkat. Sebaliknya, apabila ia memperkirakan bahwa tingkat
pendapatannya akan menurun, maka jumlah permintaan pun akan
cenderung menurun
 Harga Barang Lain yang Berhubungan, baik Barang Subsitusi
maupun Barang Komplementer. Dengan meningkatnya harga barang
subtitusi, permintaan suatu barang tertentu akan meningkat, dan
sebaliknya jika barang subtitusi menurun, maka permintaan akan barang
itu menurun.

2. Penawaran (supply)
a. pengertian penawaran
kalangan Penawaran, dalam ilmu ekonomi, adalah
banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan
oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat hargaselama periode waktu
tertentu.
Penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain harga barang,
tingkat teknologi, jumlah produsen di pasar, harga bahan baku, serta harapan,
spekulasi, atau perkiraan.

Di antara faktor-faktor di atas, harga barang dianggap sebagai faktor terpenting
dan sering dijadikan acuan untuk melakukan analisis penawaran. Harga
berbanding lurus dengan jumlah penawaran. Jika harga tinggi, maka produsen
akan berlomba-lomba menjajakan barangnya sehingga penawaran meningkat.
Sementara itu, jika harga turun, maka produsen akan menunda penjualan atau
menyimpan produknya di gudang sehingga jumlah penawaran akan berkurang.
Faktor teknologi akan memengaruhi output barang atau jasa yang akan
dihasilkan produsen. Semakin tinggi teknologi, semakin cepat barang
dihasilkan, maka semakin besar pula penawaran yang terjadi.
Harga-harga barang lain, termasuk di antaranya harga bahan baku, juga ikut
memengaruhi penawaran. Semakin mahal harga bahan baku, semakin mahal
pula harga produk yang dihasilkan. Namun biasanya, kenaikan harga bahan
baku cenderung mengurangi keuntungan yang diterima oleh produsen, sehingga
produsen akan mengurangi tingkat produksi dan mengurangi tingkat penawaran.

B, Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran


Harga barang itu sendiri

Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah
barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika harga barang
yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi
Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat
pula.


Harga barang pengganti

Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan
jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari
barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih
rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang
penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.


Biaya produksi

Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi,
seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk
bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi
meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya
produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal

ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi
turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian
penawaran juga akan meningkat.


Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang
ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen
dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesinmesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan
produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk
menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun
dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu
menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1
kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis
dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.


Pajak

Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut
menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga
akan berkurang.


Perkiraan harga pada masa depan

Perkiraan harga pada masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah
penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik,
sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi,
harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya
perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut
tidak laku.

C.PROSES TERBENTUK NYA HARGA
KESEIMBANGAN
Dalam membeli barang atau jasa yang diinginkan, umumnya
pembeli atau konsumen lebih suka membayar dengan harga lebih
murah. Sedangkan penjual atau produsen lebih suka menjual dengan
harga yang lebih tinggi. Bisakah keinginan yang berbeda itu saling
bertemu? Kapan itu bisa terjadi?
Awal mulanya, pada harga yang rendah, pembeli akan
menambah permintaan, sedangkan penjual akan sedikit menawarkan
barang dan jasanya. Karena penawaran sedikit maka barang dan jasa
susah diperoleh. Hal ini otomatis akan mendorong harga menjadi naik.
Harga yang naik akan mengurangi permintaan, dan di sisi lain akan
menambah penawaran. Hal yang demikian terjadi secara terusmenerus, sehingga suatu saat pada harga tertentu, jumlah yang diminta
(permintaan) sama persis dengan jumlah yang ditawarkan
(penawaran). Harga yang terjadi saat jumlah yang diminta sama
dengan jumlah yang ditawarkan inilah yang disebut harga
keseimbangan. Istilah lain dari harga keseimbangan adalah harga
pasar.
Bila ditinjau dari grafik/kurva, harga keseimbangan akan terjadi saat
kurva permintaan berpotongan dengan kurva penawaran. Titik
perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran ini disebut
dengan titik keseimbangan (equilibrium), sedangkan harga yang terjadi
pada titik keseimbangan inilah yang disebut harga keseimbangan.
Dengan demikian, harga keseimbangan bisa pula diartikan sebagai
harga yang terbentuk pada titik perpotongan antara kurva permintaan
dan kurva penawaran. Agar lebih jelas, berikut diberikan contoh
terjadinya harga keseimbangan.

D.Elastisitas Barang dan Jasa
1. Pengertian Elastisitas
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan
proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya.
Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan
atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk
meramalkan apa yang akan terjadi jika harga barang/jasa dinaikkan.
Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap
permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan
sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya.
Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan
yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah
barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga
jual produknya. Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga
ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun
dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi
sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika
peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar,
maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin
saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita
kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat
elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia
harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa
besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh
persen, dua puluh persen, dan seterusnya.

2. Jenis-jenis Elatisitas Harga penawaran

. Permintaan Inelastis Sempurna
Permintaan Inelastis Sempurna Terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang
diminta meskipun ada perubahan harga. Secara matematis %ΔQs = 0,
berapapun perubahan dalam %ΔP.
Perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap
jumlah yang ditawarkan. Kasus permintaan inelastis sempurna terjadi bila
konsumen dalam membeli barang tidak lagi memperhatikan harganya,
melainkan lebih memperhatikan pada seberapa besar kebutuhannya.

2. Permintaan Inelastis

Permintaan Inelastis Terjadi apabila persentase perubahan jumlah
yang diminta relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan
harga. Secara matematis %ΔQd < %ΔP.
Permintaan Inelastis atau sering disebut Permintaan yang tidak
peka terhadap harga. Biasanya terjadi pada barang-barang
kebutuhan pokok seperti beras, gula, pupuk, bahan bakar dan lainlain.
Permintaan barang-barang kebutuhan pokok cenderung bersifat
inelastis karena konsumen tidak akan menghentikan pembelian
walaupun harganya naik. koefesien Ed < 1

3. Permintaan Elastis Uniter
Permintaan Elastis Uniter Terjadi kalau perubahan harga pengaruhnya
sebanding terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Secara
matematis %ΔQd=%ΔP.
Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis proporsional atau yang Ed
tepat = 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi
sebenarnya hanyalah secara kebetulan. koefesien Ed=1

5. Permintaan elastis sempurna

Pengertian Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan
permintaan tidak dipengaruhi samasekali oleh perubahan harga 5
Contoh barang yang bersifat permintaannya elastis sempurna
adalah BBM (bahan bakar minya), seperti bensin, minyak tanah,
dan lain-lain. koefesien Ed = ~

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas
Permintaan dan Penawaran
Berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya elastisitas
permintaan :
1. Ketersediaan barang substitusi
2. Proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk suatu barang
3. Kategori barang (kebutuhan pokok atau kebutuhan mewah)
4. Keragaman penggunaan barang
Berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya elastisitas
penawaran :
1. Waktu yang dibutuhkan untuk berproduksi
2. Daya tahan barang
3. Mobilitas faktor produksi
4. Kemudahan produsen pendatang baru untuk memasuki pasar