NEKROSIS PADA TUBUH MANUSIA dan

NEKROSIS PADA TUBUH MANUSIA
1. Abstrak
Ada

beberapa penyakit di Indonesia yang bermula dari nekrosis

contohnya adalah pada jantung ada Acut Miocardiac Infark, pada hati ada Sirosis,
pada paru-paru ada Tuberculosis. Dan juga ada nekrosis yang disebabkan oleh
penyakit Diabetes Melitus. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya kepedulian
masyarakat tentang kesehatan dan kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik seperti
makan makanan tidak bergizi, tidak menjaga kebersihan, dan hal sederhana
lainnya. Nekrosis merupakan jenis kematian sel yang dihubungkan dengan
hilangnya integritas membran dan bocornya isi sel sehingga terjadi kerusakan sel,
terutama akibat pengaruh enzim yang merusak sel sehingga mengalami jejas fatal.
Beberapa penyebab nekrosis yaitu iskemia, agen biologik, agen kimia, agen fisik
dan hipersensitivitas. Kemudian Patofisiologi terjadinya nekrosis disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satunya disebabkan bakteri. Bakteri mengeluarkan racun ke
dalam sel. Sehingga Sel cedera tidak dapat memompa keluar Na+. Akibatnya, air
mengalir masuk melalui osmosis, dan menyebabkan sel bengkak dan pecah dan
menyebabkan nekrosis. Ada beberapa jenis-jenis nekrosis diantaranya nekrosis
koagulativa, nekrosis colliquativa dan nekrosis caseosa. Dan contoh-contoh

penyakit nekrosis ada

Acut miocardiac infark, tuberculosis dan cerebral

infraction gross Untuk itu kami membuat artikel ini dengan judul “Nekrosis Pada
Tubuh Manusia”.
Keyword : Nekrosis, penyebab, macam-macam, patofisiologi, jenis-jenis, dan
contoh-contoh nekrosis.
2. Pendahuluan
2.1

Latar Belakang
Nekrosis merupakan kematian sel dan jaringan pada bagian tubuh.
Nekrosis merupakan salah satu pola dasar kematian sel. Nekrosis terjadi
setelah suplai darah hilang atau setelah terpapar toksin dan ditandai

dengan pembengkakan sel, denaturasi protein dan kerusakan organel. Hal
ini dapat menyebabkan disfungsi berat jaringan. (Kumar, dkk, 2007)
Ada beberapa penyakit di Indonesia yang bermula dari nekrosis
contohnya adalah pada jantung ada Acut Miocardiac Infark, pada hati ada

Sirosis, pada paru-paru ada Tuberculosis. Dan juga ada nekrosis yang
disebabkan oleh penyakit Diabetes Melitus (Yuliana,2009)
Hal tersebut disebabkan karena kurangnya kepedulian masyarakat
tentang kesehatan dan kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik seperti
makan makanan tidak bergizi, tidak menjaga kebersihan, dan hal
sederhana lainnya. Namun, seiring waktu berjalan hal sederhana tersebut
bisa menjadi malapetaka bagi masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu,
kami tertarik untuk membuat artikel ilmiah ini dengan judul “Nekrosis
Pada Tubuh Manusia” untuk memaparkan kepada masyarakat tentang
bahaya nekrosis bagi anggota tubuh manusia.
2.2

Tujuan
1.

Menambah wawasan tentang nekrosis secara umum

2.

Mampu memahami pengertian nekrosis


3.

Mampu memahami penyebab-penyebab nekrosis

4.

Mampu memahami macam-macam nekrosis

5.

Mampu memahami patofisiologi terjadinya nekrosis

6.

Mampu memahami contoh-contoh penyakit nekrosis

3. Inti
3.1


Pengertian
Nekrosis merupakan jenis kematian sel yang dihubungkan dengan
hilangnya integritas membran dan bocornya isi sel sehingga terjadi
kerusakan sel, terutama akibat pengaruh enzim yang merusak sel sehingga
mengalami jejas fatal. Isi sel yang keluar akan mengakibatkan reaksi lokal
organ yang terkena nekrosis yang disebut radang yang merupakan upaya
untuk menghilangkan sel yang mati dan memulai proses perbaikan. Enzim
yang mengakibatkan pencernaan sel berasal dari lisosom sel mati dan dari

lisosom leukosit yang dikerahkan sebagai bagian dari reaksi radang karena
adanya sel yang mati (Kumar, 2013).
3.2

Penyebab
Nekrosis dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
3.2.1

Iskemia
Terjadi akibat anoksia (hambatan total pasokan oksigen)
atau hipoksia seluler (kekurangan oksigen pada sel). Dapat

disebabkan oleh berbagai hal seperti berikut ini (Sarjadi, 2003) :
a. Obstruksi aliran darah
b. Anemia (eritrosit pembawa oksigen berkurang jumlahnya)
c. Keracunan karbon monoksida
d. Penurunan perfusi jaringan dari darah yang kaya oksigen
e. Oksigenasi darah yang buruk, sebagai akibat penyakit paru,
obstruksi saluran nafas, konsentrasi oksigen udara yang rendah

3.2.2

Agen biologik
Toksin bakteri dapat mengakibatkan kerusakan dinding
pembuluh darah dan trombosis. Toksin biasanya berasal dari
bakteri yang virulensinya tinggi baik endogen maupun eksogen.
Virus dan parasit juga dapat mengeluarkan beberapa enzim dan
toksin yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
jaringan dan menyebabkan nekrosis (Pringgoutomo, 2002).

3.2.3


Agen kimia
Natrium dan glukosa merupakan zat kimia yang berada
dalam

tubuh.

Namun

ketika

konsentrasinya

tinggi

dapat

menimbulkan nekrosis akibat gangguan keseimbangan osmotik sel.
Beberapa zat tertentu dapat pula menimbulkan nekrosis ketika
konsentrasinya rendah (Pringgoutomo, 2002).
Respon jaringan terhadap zat kimia berbeda. Misalnya, sel

epitel pada tubulus ginjal dan sel beta pada pulau Langerhans
mudah rusak oleh alloxan. Gas yang digunakan pada perang seperti
mustard dapat merusak jaringan paru, gas kloroform dapat merusak
3.2.4

parenkim hati serta masih banyak lagi (Pringgoutomo, 2002).
Agen fisik

Trauma, suhu yang ekstrim (panas maupun dingin), tenaga
listrik, cahaya matahari, dan radiasi dapat menimbulkan kerusakan
inti sehingga menyebabkan nekrosis (Pringgoutomo, 2002).
3.2.5

Hipersensitivitas
Hipersensitivitas

(kerentanan)

pada


seseorang

individu

berbeda-beda. Kerentanan ini dapat timbul secara genetik maupun
didapat

(acquired)

dan

menimbulkan

reaksi

immunologik

kemudian berakhir pada nekrosis. Sebagai contoh, seseorang yang
hipersensitivitas terhadap obat sulfat ketika mengonsumsi obat
sulfat


dapat

timbul

nekrosis

pada

epitel

tubulus

ginjal

(Pringgoutomo, 2002).
3.3 Patofisiologi
Pada nekrosis sel yang mati adalah korban pasif yang disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satunya disebabkan bakteri. Bakteri mengeluarkan
racun ke dalam sel yang dapat mengganggu struktur dan fungsi sel serta

kehilangan fungsi kontrol. Sel yang cedera tidak dapat memompa keluar Na+
sebagaimana biasanya. Akibatnya, air mengalir masuk melalui osmosis,
menyebabkan sel bengkak dan pecah. Pelepasan kandungan intrasel ke
jaringan sekitar memicu respons inflamasi pada tempat jejas. Sayangnya,
respon inflamasi ini dapat membahayakan sel-sel sehat di sekitarnya.
(Sherwood, 2016)

Gambar 1. Mekanisme terjadinya nekrosis dari sel normal
Ket : Sel normal akibat adanya jejas reversible mengakibatkan
pembengkakan retikulum endoplasma dan mitokondria. Kemudian terjadi
kerusakan membran plasma, organel dan inti; kebocoran isi sel. Dan juga
terjadi densitas amorf di mitokondria.
3.4 Jenis-jenis
A. NEKROSIS KOAGULATIVA ( Menggumpal / Membeku )
Nekrosis koagulativa adalah jenis kematian sel yang disebabkan oleh
iskemia atau infark. Nekrosis ini dapat terjadi pada kondisi hipoksia
lingkungan (kurangnya oksigen) dan garis besar sel tetap dapat di amati
oleh cahaya mikroskop (Cotran, 2010).

Gambar 2. Jaringan normal


Gambar 3. Jaringan nekrosis koagulativa

B. NEKROSIS COLLIQUATIVA ( Mencair )
Nekrosis colliquative adalah jenis kematian sel yang disebabkan oleh
bakteri dan jamur. Nekrosis ini menyebabkan kerusakan seluler dan
menghasilkan transformasi jaringan menjadi lebih cair

Gambar 4. Jaringan normal

(Cotran, 2010).

Gambar 5. Jaringan nekrosis colliquativa

C. NEKROSIS CASEOSA
Nekrosis caseosa adalah kematian sel yang disebabkan oleh
mikrobakter seperti TBC dan jamur. Jaringan mati pada nekrosis ini mirip
seperti keju yaitu berwarna putih kuning ( Cotran, 2010).

Gambar 6.Jaringan nekrosis caseosa
Ket : Tanda panah menunjukan sel jaringan yang mati.
3.4 Contoh-contoh
A. Acut Miocardiac Infark
Acut Miocardiac Infark merupakan jenis penyakit jantung koroner
yang mempunyai tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
Penyakit AMI merupsksn jenis penyakit kardiovaskuer penyebab
kematian yang utama di merika pada tahun 2006 jika dibandingkan
penyakit kardiovaskuler lainya. Sampai saat ini telah tercatat kurang
lebih 1,2 juta AMI yang mengalami AMI di Negara tersebut
(Perwitasari RD, 2009)

Gambar 7. Acut miocardiac infark

Ket : Tanda Panah menunjukan jaringan sel yang mati.
B. Tuberculosis
Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuma TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru. Tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainya. Dimana
dalam tahun-tahun terakhir memperlihatkan peningkatan dalam jumlah
kasus yang disebabkan penyakit ini. ( Depkes RI, 2007)

Gambar 7. Paru yang terkena nekrosis
C. Liquefactive necrosis, cerebral infraction gross
cerebral infraction gross atau biasa dikenal dengan stroke
berdasarkan definisis WHO (World Health Organization) stroke adalah
manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global
yang berlangsung didunia lebih 15 juta orang menderita stroke meninggal
setiap tahunya (Heidy patricia ,dkk , 2015)

Gambar 8. Otak yang terkena nekrosis
Ket : Panah warna merah merupakan otak yang normal.
Panah warna biru merupakan otak yang terkena nekrosis.
D. Penutup
a.

Kesimpulan
Nekrosis merupakan jenis kematian sel yang dihubungkan dengan
hilangnya integritas membran dan bocornya isi sel sehingga terjadi kerusakan
sel. Penyebab nekrosis antara lain iskhemia, agen fisik, agen biologis, dan
hipersensitivitas. Jenis-jenis nekrosis yaitu nekrosis koagulatif, nekrosis
colliquativa, dan nekrosis caseusa. Acut miocardiac infark, tuberculosis, dan
cerebral infraction gross merupakan contoh-contoh penyakit dari nekrosis.

b.

Saran
Artikel ini kami buat untuk menambah wawasan agar para pembaca
memiliki pengetahuan tentang nekrosis. Diharapkan para pembaca mampu
memahami dan mengembangkan pengetahuan dari apa yang telah kami susun
dalam artikel ilmiah ini.

E. Daftar Pustaka
Cotran S. Ramzi, Kumar Vinay dan Robbins L. Stanley. 2013. Pathologic Basic
of Disease Robbins and Cotran 9th, pp. 8. Philadelphia: Elsevier Saunders.
Depkes

RI,2007,

Pedoman

penanggulangan

Tuberculosis,

jakarta : Depkes RI
Patricia, heidy,dkk. 2015 . Karakteristik Penderita Stroke Iskemik
Yang Di Rawat Inap Di RSUP Prof.DR.R.D. Kandou Manado.
Perwitasari, RD. Buku ajar asuhan keperawatan kien dengan
gangguan system cardiovasculer dan hematologi. Jakarta :
Salemba Medika.
Pringgoutomo, S., S. Himawan, A. Tjarta. 2002. Buku Ajar
Patologi I. Jakarta: Sagung Seto.
Sherwood, L. 2016. Fisiologi Manusia, dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.

Sarjadi. 2003. Patologi Umum. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25