PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ) MELALUI MEDIA FLIPCHART DAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR | Suciati Sudarisman | BIOEDUKASI 5534 11855 1 SM
BIOEDUKASI
Volume 6, Nomor 2
Halaman 102-119
ISSN:1693-2654
Agustus 2013
PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL
(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ) MELALUI MEDIA
FLIPCHART DAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN
VERBAL DAN GAYA BELAJAR
1
2
3
Tri Andarini, M. Masykuri, Suciati Sudarisman
1
SMA N 1 Pacitan
2
Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 57126, Indonesia
E-mail : tri_andarini@yahoo.com
ABSTRAK-Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran
CTL melalui media flipchart dan media video, kemampuan verbal, gaya belajar dan
interaksinya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus
2011 – Juni 2012 dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Populasi penelitian adalah
siswa kelas X SMA Negeri 1 Pacitan tahun pelajaran 2011/2012. Sampel penelitian terdiri atas
4 kelas terbagi menjadi dua kelompok yang diambil secara cluster random sampling. Kelompok
I terdiri kelas X3 dan X8 menggunakan media flipchart dan kelompok II terdiri kelas X2 dan
X9 menggunakan
media video. Data gaya belajar, prestasi afektif, dan psikomotor
dikumpulkan dengan metode angket, serta data prestasi kognitif, dan kemampuan verbal
dengan metode tes. Data dianalisis dengan ANAVA tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2
dengan menggunakan software SPSS 18. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa: 1) ada
pengaruh pembelajaran pendekatan CTL melalui media flipchart dengan video terhadap
prestasi belajar; 2) ada pengaruh kemampuan verbal terhadap prestasi belajar; 3) ada pengaruh
gaya belajar terhadap prestasi belajar; 4) tidak ada interaksi antara pembelajaran pendekatan
CTL melalui media flipchart dengan video dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar;
5) tidak ada interaksi antara pembelajaran pendekatan CTL melalui media flipchart dengan
video dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar; 6) terdapat interaksi antara kemampuan
verbal dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar; dan 7) tidak ada interaksi antara
pembelajaran pendekatan CTL melalui media flipchart dengan video, dengan kemampuan
verbal, dan gaya belajar terhadap prestasi belajar.
Kata Kunci: Media flipchart, media video, kemampuan verbal, gaya belajar, materi vermes.
secara
Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar dan
aktif
mengembangkan
potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
suasana
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
belajar dan proses pembelajaran agar siswa
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
terencana
untuk
mewujudkan
yang
diperlukan
dirinya,
masyarakat,
pengetahuan
yang
berupa
fakta-fakta,
bangsa, dan negara. Pendidikan sebagai
konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja,
suatu bentuk kegiatan manusia dalam
tetapi
kehidupannya juga menempatkan tujuan
penemuan. Pendidikan IPA menekankan
sebagai sesuatu yang hendak dicapai, baik
pada
tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak
untuk mengembangkan kompetensi agar
sampai
siswa
pada
rumusan-rumusan
yang
dibentuk secara khusus untuk memudahkan
nasional
merupakan
pemberian
suatu
pengalaman
proses
langsung
menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah.
pencapaian tujuan yang lebih tinggi.
Pendidikan
juga
Pembelajaran biologi pada dasarnya
yang
memiliki
karakteristik
keilmuan
yang
Undang-
spesifik yang berbeda dengan ilmu lainnya.
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Menurut Carin dan Evans 1990 (cit. Suciati
Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
Sudarisman, 2010) pembelajaran sains
kemampuan dan membentuk watak serta
(biologi) setidaknya meliputi 4 hal, yaitu:
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
produk
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
teknologi.
bertujuan untuk mengembangkan potensi
pembelajaran IPA yang mengacu pada
siswa agar menjadi manusia yang beriman
proses,
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
pembelajaran
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
menyediakan
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
pengalaman
yang demokratis serta bertanggung jawab
konsep dan proses sains. Keterampilan
(Undang-Undang
proses
berdasarkan
Pancasila
dan
Pendidikan
Nasional
Pendidikan yang berkualitas perlu
didukung oleh pembelajaran yang bermutu.
Sesuai dengan Permendiknas nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi disebutkan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan
dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
sebagai
penguasaan
kumpulan
proses,
Sesuai
produk
sikap,
dengan
dan
biologi
belajar
ini
dan
hakikat
sikap
ilmiah,
idealnya
mampu
menyediakan
mengamati,
Nomor 20, 2003: 3).
hanya
(content),
untuk
meliputi
mengajukan
berbagai
memahami
keterampilan
hipotesis,
menggunakan alat dan bahan secara baik
dan
benar
mempertimbangkan
dengan
keamanan
selalu
dan
keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan,
menggolongkan dan menafsirkan data, serta
mengkomunikasikan hasil temuan secara
lisan atau tertulis, menggali dan memilah
informasi faktual yang relevan untuk
menguji
gagasan-gagasan
atau
Hal tersebut relevan dengan tujuan
pembelajaran biologi SMA yaitu bertujuan
agar siswa memiliki kemampuan sebagai
(1) membentuk sikap positif
terhadap
biologi
dengan
menyadari
keteraturan dan keindahan alam serta
mengagungkan kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa, (2) memupuk sikap ilmiah yaitu
jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama
dengan
orang
ketrampilan-ketrampilan
proses sains yaitu: (1) mengobservasi atau
memecahkan masalah sehari-hari.
berikut:
pengembangan
lain,
(3)
mengembangkan pengalaman untuk dapat
mengajukan dan menguji hipotesis melalui
mengamati,
termasuk
didalamnya
menghitung, mengukur, mengklasifikasi,
dan mencari hubungan ruang atau waktu,
(2) menyusun hipotesis, (3) merencanakan
eksperimen
atau
percobaan,
(4)
mengendalikan atau memanipulasi variabel,
(5) menginterpretasikan atau menafsirkan
data, (6) menyusun kesimpulan sementara,
(7) meramalkan atau memprediksi, (8)
menerapkan atau mengaplikasikan, dan (9)
mengkomunikasikan
hasil
pengamatan
(Bowo Sugiharto, 2011).
percobaan, serta mengkomunikasikan hasil
Di abad 21 ini dunia pendidikan di
percobaan secara lisan dan tertulis, (4)
Indonesia masih mengalami tiga masalah
mengembangkan
besar,
kemampuan
berpikir
yaitu
tidak
meratanya
akses
dan deduktif dengan
pendidikan, kompetensi guru yang masih
menggunakan konsep dan prinsip biologi,
jauh dari harapan, dan mutu pendidikan
(5) mengembangkan penguasaan konsep
yang masih rendah. Penguasaan sains
dan
saling
pelajar Indonesia masih lemah. Hal ini
keterkaitannya dengan IPA lainnya serta
ditunjukkan dalam data PISA (Program for
mengembangkan
pengetahuan,
International Student assesment, 2006),
keterampilan dan sikap percaya diri, (6)
menginfomasikan bahwa Indonesia berada
menerapkan konsep dan prinsip biologi
di peringkat 10 besar terbawah dari 65
untuk
negara
analitis, induktif,
prinsip
biologi
menghasilkan
sederhana
yang
dan
karya
teknologi
berkaitan
dengan
peserta
PISA.
Rendahnya
penguasaan IPA pelajar Indonesia terutama
kebutuhan manusia, dan (7) meningkatkan
kemampuan
membaca
menempati
kesadaran
peringkat
kemampuan
matematika
dan
berperan
serta
dalam
dengan menempati peringkat 61, dan
menjaga kelestarian lingkungan.
Biologi yang merupakan bagian dari
IPA
tentunya
dibangun
57,
melalui
kemampuan sains menempati peringkat 60.
Secara faktual masalah rendahnya
kualitas
pembelajaran
IPA
kurang
dilibatkan
dalam
proses
(biologi)
pengamatan, pengelompokan, penemuan,
tersebut juga terjadi di SMAN 1 Pacitan.
menafsirkan data, tentang suatu fenomena
Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1.
akan
Tabel 1 Nilai Rata-Rata Ulangan Harian
Biologi Materi Vermes Kelas X
Semester II SMAN I Pacitan
Tahun
Pelajaran 2010/2011
Pembelajaran belum menggali pengetahuan
pembelajaran
secara
langsung.
dan pemahaman awal siswa terhadap
konsep tertentu belum konstruktivistik.
Materi
pembelajaran
dengan
lingkungan
kurang
dikaitkan
K
Kelas
X1 X2
X3 X4
sehari-hari
siswa
X5 X6 X7 X8 X9 R K
M
sehingga pembelajaran cenderung tekstual,
belum kontekstual akibatnya pembelajaran
% siswa nilai
≥ 75
75
82
75
65
72 75 68
banyak didominasi oleh guru sedangkan
72 68 64
75
siswa pasif dalam menerima pelajaran yang
% siswa
nilai< 75
25
18
25
35
28 25 32
8
32 36
Sumber: Daftar Nilai Guru Tahun 2010/2011
disampaikan oleh gurunya. Selain itu
penggunaan media dalam pembelajaran
biologi juga belum optimal karena belum
Berdasarkan tabel di atas, masih
terdapat siswa yang belum tuntas, sekitar
36%.
Hal
ini
menunjukan
belum
optimalnya prestasi siswa kelas X dalam
disesuaikan karakteristik materi biologi.
Dampaknya siswa cenderung bosan, sulit
memahami
konsep
dan
menganggap
pembelajaran biologi terlalu sulit.
mata pelajaran biologi.
Pemilihan pendekatan pembelajaran
Hal ini dikarenakan guru biologi
masih
cenderung menggunakan metode
ceramah
hanya
sehingga
terpusat
fokus
pada
pembelajaran
guru
(teacher
centered), dan kurang ada partisipasi siswa
yang berarti, pembelajaran masih bersifat
verbalistis
dengan
mempertimbangkan
ceramah,
aspek
visual
tanpa
pada
konsep sains yang ada. Akibatnya, siswa
hanya akan mampu menguasai aspek
kognitif saja, sementara aspek afektif dan
psikomotorik kurang berkembang. Siswa
yang tepat akan membantu berhasilnya
proses pembelajaran di kelas. Pendekatan
CTL (Contextual Teaching and Learning)
adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat menemukan
materi
yang
menghubungkanya
dipelajari
dengan
dan
situasi
kehidupan dunia nyata sehingga mendorong
siswa utuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan
mereka.
Di
dalam
CTL
dilibatkan
7
pembelajaran
azas
yakni:
dalam
proses
konstruktivisme
(constructivism), bertanya (questioning),
(inquiry),
inkuiri
masyarakat
community),
(learning
belajar
(2) dapat menumbuhkan minat siswa (3)
memperlancar
pemahaman
dan
memperkuat ingatan, (4) mengembangkan
imajinasi
siswa,
(5)
membantu
permodelan
meningkatkan penguasaan siswa terhadap
(modeling), refleksi (reflection), penilaian
hal-hal abstrak atau peristiwa yang tidak
autentik (authentic assesment).
bisa dihadirkan di dalam kelas (6) dapat
Menurut Johnson (cit. Rusman,
2011) pendekatan CTL memiliki beberapa
memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata.
keunggulan diantaranya: 1) memungkinkan
Media
pembelajaran
video,
siswa menghubungkan isi mata pelajaran
merupakan media dalam bentuk gambar
akademik
kehidupan
riil yang bergerak, materi disampaikan
sehari-hari untuk menemukan makna, 2)
dalam audio-visual. Keunggulan media
memperluas konteks kehidupan pribadi
video antara lain: (1) dapat menampilkan
siswa lebih lanjut melalui pemberian
pesan
pengalaman segar yang akan merangsang
memotivasi
otak guna menjalin hubungan baru untuk
materi lebih banyak, (3) mengembangkan
menemukan makna baru.
ketrampilan mendengar dan mengevaluasi
dengan
konteks
memotivasi,
siswa
(2)
menarik
untuk
dan
mempelajari
efektif
apa yang telah didengar, (4) mengatur dan
manakala dikombinasikan dengan media
mempersiapkan diskusi atau debat dengan
Pendekatan
yang
sesuai.
CTL
Media
akan
pembelajaran
mengungkapkan pendapat-pendapat para
merupakan wahana penyalur atau wadah
ahli yang berada jauh dari lokasi, (5)
pesan pembelajaran. Edgar Dale (1963)
menyiapkan variasi yang menarik dan
mengatakan
perubahan-perubahan
bahwa
gambar
dapat
tingkat
kecepatan
mengalihkan pengalaman belajar dari taraf
belajar mengenai suatu pokok bahasan atau
belajar dengan lambang kata-kata ke taraf
suatu masalah. Penggunaan media flipchart
yang lebih konkrit (pengalaman langsung).
dan
media
video
bertujuan
dapat
menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam
Media
pembelajaran
flipchart,
bentuk yang lebih realistis.
merupakan media dalam bentuk gambar
statis, materi disampaikan dengan visual.
Pembelajaran biologi materi vermes
beberapa
memiliki karakteristik abstrak dan bersifat
keunggulan: (1) menarik perhatian siswa,
mikroskopis. Penggunaan pendekatan CTL
Media
flipchart
memiliki
dengan media flipchart dan media video
Sutrisno,
sangat cocok untuk materi vermes karena
pembelajaran guru perlu memahami gaya
dapat merangsang perhatian siswa dan
belajar siswa yang pada umumnya ada tiga
dapat membantu siswa memahami dan
macam
mengingat isi informasi bahan-bahan verbal
kinestetik. Berdasarkan materi vermes yang
dan
abstrak,
akan dibahas dan media pembelajaran yang
sehingga mampu mendorong siswa untuk
akan digunakan maka sangat penting untuk
menghubungkan antara materi yang di
memperhatikan
ajarkan dengan situasi lingkungan nyata
sehingga
siswa. Selain itu juga dapat
biologi.
konsep-konsep
siswa
membuat
bersifat
mendorong
hubungan
2011)
yaitu
dalam
visual,
gaya
tercapai
pelaksanaan
auditorial,
belajar
tujuan
dan
siswa,
pembelajaran
antara
Berdasarkan latar belakang di atas
pengetahuan yang dimiliki dan penerapan
dan dalam rangka meningkatkan prestasi
dalam kehidupan, sehingga dapat tercapai
belajar siswa dan juga sebagai solusi
tujuan pembelajaran biologi.
terhadap permasalahan siswa di SMAN 1
Dalam pembelajaran biologi akan
Pacitan perlu dilakukan penelitian dengan
lebih bermakna jika memperhatikan faktor
judul pembelajaran biologi menggunakan
internal siswa kemampuan verbal dan gaya
pendekatan CTL (Contextual Teaching And
belajar yang bervariasi. Kemampuan verbal
Learning) melalui media flipchart dan
merupakan
media video ditinjau dari kemampuan
kemampuan
mengkomunikasikan
baik
secara
lisan
maupun tulisan makna dari pesan berupa
simbol,
gambar.
Pembelajaran
biologi
verbal dan gaya belajar.
Tujuan yang akan dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui
materi vermes kemampuan verbal sangat
pengaruh pembelajaran pendekatan
diperlukan karena siswa diharapkan mampu
melalui media flipchart dan media video,
merespon materi yang disampaikan dengan
kemampuan verbal,
CTL
menggunakan media gambar, sehinga dapat
meningkatkan prestasi belajar dan pada
akhirnya
tujuan
pembelajaran
dapat
tercapai.
gaya belajar dan interaksinya terhadap
prestasi belajar siswa.
Metode Penelitian
Setiap individu unik artinya setiap
Penelitian dilaksanakan di SMAN 1
individu memiliki perbedaan antara satu
Pacitan. Waktu penelitian dimulai dari
sama lain. Menurut Dryden dan Vos (cit.
bulan Agustus tahun 2011 sampai dengan
bulan Juni tahun 2012. Penelitian ini
dilakukan dengan uji anava menggunakan
termasuk
bantuan SPSS 18.
penelitian
kuasi
eksperimen.
Kelompok I menggunakan media flipchart
dan kelompok II menggunakan media
Hasil Penelitian dan Pembahasaan
video.
Hasil uji Anava dengan langkah
Rancangan penelitian yang digunakan
adalah rancangan anava 3 jalan dengan
rancangan faktorial 2 x 2 x 2. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik cluster random
General Linear Model (GLM) baik prestasi
kognitif, afektif dan psikomotorik tersaji
pada Tabel 2
Tabel 2 Rangkuman Uji Anava
sampling. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini ada 4 kelas, yaitu kelas X3
dan X8 sebagai kelas eksperimen I dan
kelas X2 dan X9 sebagai kelas eksperimen
II.
Teknik
pengumpulan
data
NO
SOURCE
1
2
Media
Kemampuan
Verbal
Gaya Belajar
Media
*Kemampuan
Verbal
Media*Gaya
Belajar
Kemampuan
Verbal*Gaya
Belajar
Media*Kemampu
an Verbal*Gaya
Belajar
3
4
dalam
5
penelitian ini menggunakan: (1) metode tes,
6
digunakan untuk kemampuan verbal siswa
dan prestasi belajar siswa dilihat dari aspek
7
kognitif, (2) metode angket, digunakan
untuk memperoleh data gaya belajar dan
data aspek afektif dan psikomotor setelah
proses kegiatan belajar mengajar selesai,
dan 3) Metode observasi, digunakan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam ranah
afektif dan ranah psikomotor.
Instrumen
pelaksanaan
P-value
Prestasi
Kognitif Afektif Psikomotor
0,014
0,782
0,119
0,000
0,031
0,140
0,006
0,215
0,061
0,214
0,820
0,684
0,573
0,824
0,857
0,409
0,276
0,820
0,307
0,416
0,178
Berdasarkan Tabel 2 di atas pada
prestasi kognitif menunjukkan bahwa pada
penggunaan media, kemampuan verbal, dan
gaya belajar serta untuk aspek afektif pada
kemampuan verbal diperoleh P-v0,05.
penelitian
Pembahasan
dalam penelitian ini berupa silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
1.
Hipotesis Pertama
Hasil perhitungan statistik anava
media flipchart dan video. Instrumen
pengambilan data digunakan tes, lembar
tiga
jalan
dengan
sel
tidak
sama
observasi, dan angket. Pengujian hipotesis
pembelajaran pendekatan CTL dengan
menggunakan media flipchart dan video,
siswa
aspek kognitif diperoleh P-value. Media =
pembelajaran video = 81,12.
0,022 < 0,05, maka Ho (media tidak
berpengaruh terhadap prestasi kognitif)
ditolak dan untuk aspek afektif diperoleh Pvalue. Media = 0,782 > 0,05, maka Ho
(media tidak berpengaruh terhadap prestasi
afektif) diterima. Sedangkan untuk aspek
psikomotor diperoleh P-value. Media =
0,119 > 0,05, maka Ho
media tidak
berpengaruh terhadap prestasi psikomotor)
diterima.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan bahwa media berpengaruh
secara signifikan terhadap prestasi kognitif,
sedangkan prestasi afektif dan psikomotorik
tidak berpengaruh terhadap media.
Untuk
berpengaruh
mengetahui
yang
menggunakan
Pemilihan
salah
media
satu
metode
pembelajaran tertentu akan mempengaruhi
jenis media pembelajaran yang sesuai.
Edgar Dale memandang bahwa nilai media
pembelajaran
dalam
pembelajaran
diklasifikasikan berdasarkan pengalaman
belajar menurut tingkat dari yang paling
konkrit ke yang paling abstrak yang di
kenal dengan nama kerucut pengalaman
(cone of experience). Tingkat pengalaman
yang
paling
tinggi
pengalaman
yang
nilainya
paling
adalah
konkrit.
Sedangkan yang paling rendah adalah yang
paling abstraks (Sumiati & Asra, 2007).
media
Usaha memanfaatkan media sebagai alat
maka disajikan hasil rerata
bantu, Edgar Dale menggambarkan bahwa
seperti ditunjukkan pada Tabel 3.
pengetahuan siswa akan semakin abstrak
Tabel 3. Tabel Estimated Marginal Means
terhadap Media
apabila pesan hanya disampaikan melalui
Taraf Kepercayaan 95%
Media
Mean
Std.
Error
Tingkat
Tingkat
Bawah
Atas
kata verbal. Oleh sebab itu, sebaiknya siswa
memiliki pengalaman yang lebih konkrit,
sehingga pesan yang ingin disampaikan
benar-benar dapat mencapai sasaran dan
Flipchart
74.947
1.418
72.132
77.763
tujuan. Pemilihan dan penggunaan media
Video
80.049
1.473
77.123
82.976
pembelajaran yang tepat akan berpengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui
bahwa means (rata-rata) prestasi kognitif
kelompok siswa dengan menggunakan
media pembelajaran flipchart = 74,86 lebih
kecil dari pada rata-rata prestasi kognitif
pencapaian prestasi belajar yang diharapkan
baik berupa pengetahuan, perilaku atau
sikap
maupun
ketrampilan.
Pemilihan
media pembelajaran yang tepat akan dapat
berpengaruh
pada
tercapainya
tujuan
pembelajaran. Selain itu, media yang
menerapkannya dalam kehidupan mereka
digunakan juga disesuaikan dengan situasi
melalui pengalaman langsung dimana siswa
dan kondisi siswadan kelas. Meskipun
dapat menemukan konsep atau informasi
media pembelajaran dapat diterapkan pada
sendiri. Sejalan dengan penelitian Patricia
suatu materi, namun bila kondisi siswa
Murdock Miller (2006) mengungkapkan
tidak
menerima
bahwa pembelajaran kontekstual lebih baik
pembelajaran dengan media tersebut, maka
daripada pembelajaran tradisional dalam
tujuan pembelajaran akan sulit untuk
memperoleh pengetahuan, aplikasi dan
dicapai dengan baik. Sejalan teori Piaget
pembelajaran yang baru. Pendekatan CTL
bahwa siswa tingkat SMA (umur 11/12-18
menekankan perpaduan antara pengalaman
tahun) termasuk dalam Tahap Operasional
yang sudah diperoleh siswa dengan materi
Formal. Pada tahap ini meskipun siswa
pembelajaran yang baru diperoleh siswa
sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan
sehingga akan terjadi asimilasi maupun
pemikiran
berdasarkan
akomodasi pada pengetahuan siswa tersebut
hipotesis-hipotesis dan dapat mengambil
sesuai dengan teori Piaget. Hal ini juga
kesimpulan tentang apa yang diamatinya
sejalan dengan teori konstruktivis, belajar
dan berpikir abstrak, tetapi kecepatan tiap-
juga merupakan proses mengasimilasikan
tiap siswa berbeda-beda.
dan
memungkinkan
teoritis
Pendekatan
pendekatan
formal
CTL
adalah
pembelajaran
suatu
yang
menekankan kepada proses keterlibatan
siswa
secara
penuh
untuk
menghubungkan
yang sudah dipunyai seseorang sehingga
pengertiannya dikembangkan.
Berdasarkan
dapat
menjelaskan
menghubungkannya
perlakuan
situasi
atau
bahan yang dipelajari dengan pengertian
menemukan materi yang dipelajari dan
dengan
pengalaman
data
bahwa
dengan
Tabel
siswa
3
mendapat
media pembelajaran
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa
video
untuk
dalam
kognitif lebih besar dibandingkan dengan
kehidupan mereka. Hal ini sejalan dengan
siswa mendapat perlakuan media flipchart.
teori Ausubel pembelajaran yang baik
Jadi berdasarkan uji lanjut anava untuk
adalah pembelajaran yang bermakna yaitu
prestasi kognitif siswa yang mendapat
pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi
perlakuan dengan media video lebih baik
kehidupan dunia nyata siswa, sehingga
daripada siswa yang mendapat perlakuan
mendorong
dengan media flipchart. Materi vermes
dapat
menerapkannya
siswa
untuk
dapat
mempunyai
rata-rata
prestasi
merupakan materi yang sarat dengan
pengaruh
konsep
dan
penggunaan media dengan prestasi belajar
mempermudah
aspek afektif dan psikomotor. Pada rata-rata
yang
bersifat
mikroskopis.
abstrak
Untuk
yang
penyampaian materi vermes yang memiliki
prestasi
karakteristik
psikomotor baik
abstrak
dan
mikroskopis
afektif
signifikan
dan
antara
rata-rata
prestasi
siswa yang mendapat
sangat perlu di gunakan sebuah media.
perlakuan media pembelajaran flipchart
Pembelajaran
perlakuan
maupun media video menunjukkan kedua
menggunakan media video, memaparkan
aspek tersebut memiliki rata-rata prestasi
keadaan riil dari suatu proses, fenomena
sama-sama baik diatas nilai KKM, tapi hal
atau kejadian sehingga dapat memperkaya
ini
pemaparan.
media
signifikansi yang berarti. Walaupun tidak
pembelajaran video memiliki tampilan yang
menunjukkan pengaruh yang signifikansi,
lebih menarik dalam bentuk gambar riil
namun menunjukkan prestasi belajar belajar
yang bergerak, materi disampaikan dalam
siswa lebih baik. Selain itu berdasarkan
audio-visual,
hasil
dengan
Di
samping
menarik
dan
itu
memotivasi
tidak
menunjukkan
respon
tertulis
perbedaan
siswa
setelah
siswa untuk mempelajari materi lebih
pembelajaran selesai, siswa menyatakan
banyak sehingga prestasi siswa lebih baik
pada
dibandingkan siswa yang dikenai media
dengan menggunakan media flipchart dan
flipchart. Sementara siswa pada perlakuan
media video sama-sama menarik dan sangat
media pembelajaran flipchart merupakan
disukai karena merupakan pengalaman
media dalam bentuk gambar statis, materi
menarik yang selama ini belum pernah
disampaikan dengan visual. Hasil penelitian
diberikan dan merupakan pembelajaran
ini sesuai dengan penelitian Anand Lenin
yang tidak membosankan.
umumnya
bahwa
pembelajaran
Vethanayagam, F. S. R. Hemalatha (2010)
Dari hasil analisis data dan hasil
mengatakan bahwa dalam pembelajaran
analisis pembelajaran yang berlangsung
yang menggunakan media video merupakan
selama penelitian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran
penggunaan
yang
menghilangkan
pendekatan
CTL
dengan
kebosanan dan merespon siswa untuk
menggunakan media flipchart dan media
bereaksi
video dapat merangsang perhatian siswa
dan
aktif
dalam
proses
pembelajaran sehingga akan menghasilkan
prestasi yang lebih baik.
Pada penelitian ini tidak terdapat
dan dapat membantu siswa memahami dan
mengingat isi informasi bahan-bahan verbal
dan
konsep-konsep
bersifat
abstrak,
terhadap Kemampuan Verbal
sehingga mampu mendorong siswa untuk
menghubungkan
antara
materi
yang
diajarkan dengan situasi lingkungan nyata
siswa. Selain itu juga dapat
siswa
membuat
Taraf kepercayaan 95%
Kemp.
Mean
Verbal
Std.
Error
mendorong
hubungan
antara
pengetahuan yang dimiliki dan penerapan
Tingkat
Tingkat
Bawah
Atas
Rendah
72.653
1.517
69.640
75.666
Tinggi
82.343
1.371
79.621
85.066
dalam kehidupan, sehingga dapat tercapai
tujuan pembelajaran biologi.
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat
2.
Hipotesis Kedua
diketahui bahwa means (rata-rata) prestasi
Berdasarkan hasil perhitungan pada
kognitif kelompok
siswa yang memiliki
analisis variansi tiga jalan dengan sel tidak
kemampuan verbal katagori rendah = 71,52
sama aspek kognitif diperoleh P-value
lebih kecil dari pada rata-rata prestasi
kemampuan verbal = 0,000 < 0,05, maka
kognitif siswa yang memiliki kemampuan
Ho (kemampuan verbal tidak berpengaruh
verbal katagori tinggi = 81,18.
terhadap prestasi kognitif) ditolak dan
Untuk mengetahui pengaruh antara
untuk aspek afektif diperoleh kemampuan
verbal P-value = 0,031 < 0,05, maka Ho
(kemampuan verbal tidak berpengaruh
terhadap
prestasi
sedangkan
untuk
afektif)
aspek
ditolak,
psikomotor
kemampuan verbal katagori tinggi dan
rendah aspek afektif maka disajikan hasil
rerata seperti ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5.
diperoleh P-value =0,140 > 0,05, maka Ho
diterima.
Dengan
disimpulkan
bahwa
demikian
terdapat
dapat
pengaruh
signifikan antara kemampuan verbal tinggi
Estimated Marginal Means
terhadap Kemampuan Verbal
Taraf kepercayaan 95%
Kemp
Verbal
Mean
Std.
Error
Tingkat
Bawah
Tingkat Atas
Rendah
78.940
1.190
76.576
81.303
Tinggi
82.451
1.075
80.316
84.586
dan rendah terhadap prestasi kognitif
maupun afektif siswa terhadap pencapaian
prestasi belajar.
Untuk mengetahui pengaruh antara
Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat
kemampuan verbal katagori tinggi dan
diketahui bahwa means (rata-rata) prestasi
rendah aspek kognitif maka disajikan hasil
afektif siswa yang memiliki kemampuan
rerata seperti ditunjukkan pada Tabel 4.
verbal katagori rendah = 78,86 lebih kecil
Tabel 4.
Estimated Marginal Means
dari pada rata-rata prestasi afektif siswa
yang memiliki kemampuan verbal katagori
ini diartikan sebagai kemampuan seseorang
tinggi = 82,86.
mengekspresikan ide-ide dalam bentuk
Pembelajaran perlu mengaktifkan
kata-kata,
serta
kemampuan
untuk
faktor-faktor yang memberikan kontribusi
memahami dan mengolah informasi dari
positif terhadap pencapaian hasil belajar
analogi verbal yang dalam hal ini tentang
mencakup prestasi belajar. Kemampuan
materi vermes. Sejalan dengan teori belajar
verbal merupakan salah satu faktor yang
Bruner, belajar melalui inquiry baik dengan
mendukung
pencapaian
belajar,
media
khususnya
materi
Vermes
kesempatan
hasil
vermes.
merupakan materi yang sarat dengan materi
bersifat mikroskopis dan bersifat abstrak
yang penyampaian dalam bentuk gambargambar sesuai dengan indikator dalam
silabus Biologi Kelas X. Pada penelitian ini
flipchart
dan
siswa
video
memberi
untuk
mencari
pemecahan masalah serta pengetahuan yang
menyertainya
sehingga
menghasilkan
pengetahuan yang bermakna. Hal ini juga
sejalan dengan teori belajar Vygotsky
melalui interaksi yang terjadi selama proses
prestasi belajar kognitif dan afektif sebagai
belajar,
bagian dari hasil belajar, secara bersamaan
keberhasilan siswa dalam memecahkan
dipengaruhi oleh kemampuan verbal.
masalah.
Kemampuan
diungkapkan
sebagai
verbal
memgkomunikasikan baik secara lisan
maupun tulisan makna dari pesan yang
berupa simbol, gambar, skema maupun
sumber-pembelajaran yang lain. Dalam hal
pembelajaran Vermes yang menggunakan
media flipchart dan video, kemampuan
verbal mutlak diperlukan, karena materi
vermes disampaikan dalam bentuk gambargambar tentang struktur dan bagian-bagian
dari tubuh vermes. Siswa diharapkan
mampu merespon pesan yang dibawa
melalui hasil media flipchart dan media
video. Kemampuan verbal pada penelitian
berpengaruh
kepada
Pada penelitian ini tidak terdapat
dapat
kemampuan
akan
pengaruh
yang
signifikan
antara
kemampuan verbal dengan prestasi belajar
aspek psikomotor, hal ini dapat dilihat dari
rata-rata siswa dengan kemampuan verbal
tinggi hanya sedikit lebih tinggi dari ratarata siswa dengan kemampuan verbal
rendah,
angka
ini
dalam
perhitungan
statistik tidak menunjukkan perbedaan yang
berarti
dan
juga
disebabkan
sistem
pembelajaran yang diterapkan oleh guru
menggunakan
media
yang
mendorong
siswa tidak nampak dalam ketrampilan
proses yang nyata.
Berdasarkan
Tabel
4
dan
5
menunjukkan
bahwa
siswa
yang
menunjukkan bahwa kemampuan verbal
mempunyai kemampuan verbal tinggi rata-
berpengaruh
rata prestasi kognitif dan afektif, lebih baik
Siswa dengan kemampuan verbal tinggi
dibandingkan rata-rata prestasi kognitif dan
memberikan
afektif siswa dengan kemampuan verbal
dibandingkan dengan kemampuan verbal
rendah. Jadi jelas bahwa kemampuan verbal
rendah
tinggi memberikan efek yang lebih baik
belajar. Dengan demikian penelitian penulis
dibandingkan dengan kemampuan verbal
telah memperkuat penelitan sebelumnya.
rendah
dalam
mempengaruhi
prestasi
belajar. Sejalan dengan penelitian Richard
E. Mayer and Laura J. Massa (2003)
mengungkapkan bahwa kemampuan verbal
dapat meningkatkan kemampuan kognitif.
Kemampuan
verbal
tinggi
dapat
meningkatkan prestasi. Kemampuan verbal
yang tinggi, siswa dapat mengenal lebih
banyak mengekspresikan ide-ide dalam
bentuk kata-kata. Sedangkan siswa yang
berkemampuan verbal rendah tidak banyak
mengenal lebih banyak mengekspresikan
ide-ide dalam bentuk kata-kata. Hal ini
menjelaskan
bahwa
siswa
dengan
3.
terhadap
dalam
efek
prestasi
yang
belajar.
lebih
mempengaruhi
baik
prestasi
Hipotesis Ketiga
Berdasarkan hasil perhitungan pada
analisis variansi tiga jalan dengan sel tidak
sama aspek kognitif diperoleh P-value gaya
belajar = 0,006 < 0,05, maka Ho (gaya
belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi
kognitif) ditolak, dan untuk aspek afektif
diperoleh P-value = 0,215 > 0,05, maka Ho
(gaya belajar tidak berpengaruh terhadap
prestasi afektif) diterima, sedangkan untuk
aspek psikomotor diperoleh P-value =
0,061 > 0,05, maka Ho (gaya belajar tidak
berpengaruh terhadap prestasi psikomotor)
ditolak.
Dengan
demikian
dapat
kemampuan verbal tinggi maupun rendah
disimpulkan terdapat pengaruh signifikan
memberikan pengaruh
antara gaya belajar visual dan auditori
terhadap
kemauan
yang signifikan
untuk
menerima
pelajaran, perhatian terhadap penjelasan
terhadap prestasi kognitif
siswa pada
materi vermes.
guru, kemauan untuk mempelajari materi
Untuk mengetahui pengaruh antara
pelajaran.
gaya belajar visual dan auditori
Hal
tersebut
relevan
dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rahayu Sri
Sulistyawati
kesimpulannya
(2011)
salah
mengatakan
satu
bahwa
maka
disajikan hasil rerata seperti ditunjukkan
pada Tabel 6.
Tabel 6. Tabel Estimated Marginal Means
terhadap Gaya Belajar
Taraf kepercayaan 95%
Gaya
Belajar
Mean
pengalaman langsung dalam menyerap
informasi yang sesuai dengan cara belajar.
Std.
Error
Dalam penelitian yang dilakukan
Tingkat
Tingkat Atas
Bawah
Audiot
74.636
1.500
71.657
77.614
Visual
80.361
1.390
77.601
83.121
oleh Rahayu Sri Sulistyawati (2011) salah
satu kesimpulannya mengatakan bahwa
menunjukkan
berpengaruh
Siswa
Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat
bahwa
terhadap
dengan
memberikan
gaya
belajar
prestasi
belajar.
belajar
visual
gaya
efek
yang
lebih
baik
diketahui bahwa means (rata-rata) prestasi
dibandingkan dengan siswa gaya belajar
kognitif siswa yang memiliki gaya belajar
kinestetik dalam mempengaruhi prestasi
auditori = 74,62 lebih kecil dari pada rata-
belajar.
rata prestasi kognitif siswa yang memiliki
gaya belajar visual = 80,53.
Berdasarkan Tabel 6 menjelaskan
bahwa siswa yang mempunyai gaya belajar
Gaya belajar adalah kombinasi dari
visual lebih efektif dibanding dengan gaya
seseorang itu menyerap dan kemudian
belajar
mengatur serta mengolah informasi. Gaya
memiliki gaya belajar visual, menghasilkan
belajar dapat menentukan prestasi belajar
rata-rata prestasi kognitif yang lebih baik
anak. Jika diberikan strategi yang sesuai
dibandingkan siswa yang memiliki gaya
dengan
dapat
belajar auditori, hal ini disebabkan dalam
berkembang dengan lebih baik. Sejalan
pembelajaran dengan menggunakan media
dengan penelitian Lena Bostrom (2011)
flipchart maupun media video
mengungkapkan
gaya
belajarnya,
artinya
siswa
yang
yang
gaya
belajar
memegang
belajar
siswa.
mata/penglihatan (visual). Sejalan dengan
Ketika siswa diajarkan menggunakan gaya
penelitian Richard E. Mayer and Laura J.
belajar
mereka
Massa (2003) mengungkapkan bahwa gaya
prestasi
belajar
mempengaruhi
yang
menunjukkan
bahwa
anak
auditori,
prestasi
mereka
sukai,
meningkatkan
peranan
visual
penting
dapat
adalah
meningkatkan
akademik. Dalam hal pembelajaran vermes
kemampuan kognitif. Dengan gaya belajar
yang menggunakan media flipchart dan
visual, maka siswa langsung melihat apa
video, siswa mendapatkan pembelajaran
yang di amati dan dipelajarinya. Sedangkan
dengan menggunakan indera mata langsung
dengan gaya belajar auditori, siswa tidak
pada
langsung
materi,
sehingga
siswa
dapat
melihat
obyek
sehingga
mengalami kesulitan dalam memahami
terhadap prestasi belajar, karena pada
materi.
Secara
umum
pembelajarannya
belajar
yang
yang
proses pembelajarannya mampu menarik
menggunakan
gaya
siswa sehingga siswa mudah memahami
mereka
menunjukkan
akademik,
siswa
sukai,
meningkatkan
walaupun
vermes.
mereka
materi
prestasi
pembelajaran dengan media flipchart dan
tidak
media video diharapkan kemampuan verbal
terkadang
Dengan
demikian
semuanya seperti itu, tergantung pada
berpengaruh
faktor-faktor lain yang ada pada diri siswa.
kemampuan verbal dan prestasi belajar.
4.
Seperti yang terlihat pada hipotesis kedua
Hipotesis Keempat
Berdasarkan hasil perhitungan pada
yang
signifikan
antara
aspek kognitif dan afektif yaitu terdapat
analisis variansi tiga jalan dengan sel tak
pengaruh
yang
signifikan
antara
sama aspek kognitif P-value media dan
kemampuan verbal dan prestasi belajar
kemampuan verbal = 0,214 > 0,05, maka
siswa.
Ho (media dan kemampuan verbal tidak
Pada penelitian ini tidak terdapat
berpengaruh terhadap prestasi kognitif)
interaksi antara Pembelajaran Pendekatan
diterima. Untuk aspek afektif diperoleh P-
CTL dengan menggunakan media flipchart
value = 0,820 > 0,05, maka Ho (media dan
dan video dengan kemampuan verbal siswa.
kemampuan
Walaupun tidak terdapat interaksi langsung
terhadap
verbal
prestasi
sedangkan
berpengaruh
afektif)
diterima,
media
pembelajaran
dengan
kemampuan verbal, bukan berarti media
diperoleh P-value = 0,684 > 0,05, maka Ho
pembelajaran tidak memiliki hubungan
(media
tidak
timbal balik dengan kemampuan verbal
berpengaruh terhadap prestasi psikomotor)
siswa. Artinya tingkat kemampuan verbal
diterima.
dan
dan
kemampuan
Sehingga
tidak
aspek
antara
psikomotor
bahwa
untuk
tidak
dapat
ada
verbal
disimpulkan
interaksi
penggunaan
media
mempunyai
antara
pengaruh yang sama terhadap prestasi
penggunaan media pembelajaran dengan
belajar siswa pada materi vermes. Hal ini
kemampuan verbal siswa terhadap prestasi
terlihat pada siswa dengan kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor.
verbal
rendah
pada
pembelajaran
Pada hipotesis pertama penggunaan
pendekatan CTL dengan menggunakan
media flipchart dan media video dapat
media video juga memiliki prestasi baik.
digunakan dalam pembelajaran biologi dan
Karena dengan adanya kemampuan verbal
memberikan pengaruh
pada diri siswa tersebut
yang signifikan
maka siswa
tersebut
mempunyai
kemampuan
psikomotor.
mengekpresikan ide-ide dalam bentuk katakata sehingga mampu menguasai materi
pelajaran dan mendapatkan nilai yang
memuaskan.
dikatakan
Dengan
bahwa
demikian
interaksi
dapat
antara
pembelajaran pendekatan CTL dengan
menggunakan media flipchart dan video
dengan kemampuan verbal tinggi dan
rendah mempunyai pengaruh yang sama
terhadap prestasi belajar biologi dengan
materi vermes pada siswa kelas X SMAN 1
Pacitan tahun pelajaran 2011/2012.
5.
Pada hipotesis pertama penggunaan
media flipchart dan media video dapat
digunakan dalam pembelajaran biologi dan
memberikan pengaruh
yang signifikan
terhadap prestasi belajar siswa, karena
siswa
ikut
terlibat
pengalaman
menghasilkan
dan
mendapat
langsung,
yang
akan
prestasi
belajar
yang
maksimal bagi siswa. Dengan demikian
pembelajaran dengan media diharapkan
gaya belajar siswa berpengaruh dalam
proses pembelajaran. Seperti yang terlihat
Hipotesis Kelima
pada hipotesis ketiga dari aspek kognitif
Berdasarkan hasil perhitungan pada
yaitu terdapat pengaruh yang signifikan
analisis variansi tiga jalan dengan sel tak
antara gaya belajar dan prestasi belajar
sama aspek kognitif diperoleh P-value =
siswa
0,573 > 0,05, maka Ho (media dan gaya
belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi
kognitif siswa) diterima. Untuk aspek
afektif, diperoleh P-value = 0,824 > 0,05,
Ho
(media
dan
gaya
belajar
tidak
Pada penelitian ini tidak terdapat
interaksi
antara
media
pembelajaran
flipchart dan media video dengan gaya
belajar siswa. Walaupun tidak terdapat
interaksi
langsung
antara
media
berpengaruh terhadap prestasi afektif siswa)
pembelajaran dengan gaya belajar, bukan
diterima.
aspek
berarti media pembelajaran tidak memiliki
psikomotor, diperoleh P-value = 0857 >
hubungan timbal balik dengan gaya belajar
0,05, maka Ho (media dan gaya belajar
siswa. Namun terbukti rata-rata prestasi
tidak
belajar
Sedangkan
berpengaruh
untuk
terhadap
prestasi
kelompok
yang
menggunakan
psikomotor siswa) diterima. Sehingga dapat
media flipchart dan media video sama-
disimpulkan bahwa tidak ada interaksi
sama baiknya, demikian juga rata-rata
antara penggunaan media pembelajaran
dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi
belajar siswa aspek kognitif, afektif, dan
kedua gaya belajar visual dan auditorial
memiliki kategori sama baiknya. Dengan
demikian interaksi antara pendekatan CTL
dengan media flipchart dan media video
visual masing-masing untuk aspek kognitif,
dengan gaya belajar visual dan auditori
afektif, dan psikomotor adalah 84,71;
memiliki pengaruh yang sama terhadap
85,57; dan 82,57. Rata-rata nilai prestasi
prestasi biologi,baik pada aspek kognitif,
belajar siswa yang memiliki kemampuan
afektif, dan psikomotor pada materi vermes
verbal rendah gaya belajar visual masing-
untuk siswa kelas X SMAN 1 Pacitan tahun
masing untuk aspek kognitif, afektif, dan
pelajaran 2011/1012.
psikomotor adalah 72,06; 78,63; dan 77,33.
6.
Sedangkan rata-rata nilai prestasi siswa
Hipotesis Keenam
Berdasarkan hasil perhitungan pada
analisis variansi tiga jalan dengan sel tak
sama aspek kognitif diperoleh P-value =
0,409 > 0,05, maka Ho (kemampuan verbal
dan
gaya
belajar
tidak
berpengaruh
terhadap prestasi kognitif siswa) diterima.
Aspek afektif, diperoleh P-value = 0,276 >
0,05, Ho (kemampuan verbal dan gaya
belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi
afektif siswa) diterima. Sedangkan untuk
yang memiliki kemampuan verbal tinggi
gaya belajar auditori masing-masing untuk
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
adalah 77,43; 80,14; dan 77,00. Sedangkan
rata-rata nilai prestasi siswa yang memiliki
kemampuan verbal rendah gaya belajar
auditori
masing-masing
untuk
aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor adalah
72,30; 78,30; dan 71,60.
Berdasarkan perbandingan rata-rata
aspek psikomotor, diperoleh P-value =
tersebut
0,178 > 0,05, maka Ho (kemampuan verbal
dengan kemampuan verbal tinggi akan
dan
memperoleh nilai prestasi yang lebih tinggi
gaya
belajar
tidak
berpengaruh
di
atas
menunjukkan
bahwa
siswa)
dari pada siswa yang memiliki kemampuan
disimpulkan
verbal rendah untuk kedua gaya belajar.
terhadap
prestasi
psikomotor
diterima.
Sehingga
dapat
antara
Sedangkan siswa yang memiliki gaya
penggunaan kemampuan verbal dengan
belajar visual dengan kemampuan verbal
gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar
tinggi memperoleh nilai lebih tinggi dari
siswa
pada siswa dengan kemampuan verbal
bahwa
tidak
aspek
ada
interaksi
kognitif,
afektif,
dan
tinggi gaya belajar auditori. Namun siswa
psikomotor.
Berdasarkan
hasil
analisa
data
penelitian sebagai berikut: rata-rata nilai
prestasi belajar untuk siswa yang memiliki
kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar
yang memiliki gaya belajar visual dengan
kemampuan verbal rendah memperoleh
nilai lebih tinggi dari pada siswa gaya
belajar auditori dengan kemampuan verbal
rendah. Hal ini menunjukkan tingkat
pula
kemampuan verbal dan gaya belajar siswa
tinggi nilai rata-rata prestasi kognitif dan
mempunyai pengaruh yang tidak signifikan
afektif maupun psikomotor lebih baik dari
terhadap prestasi belajar biologi khususnya
pada siswa dengan kemampuan verbal
pada materi vermes untuk siswa kelas X
rendah, dan juga siswa dengan gaya belajar
SMAN
visual nilai rata-rata prestasi kognitif dan
1
Pacitan
tahun
pelajaran
afektif maupun psikomotor lebih tinggi dari
2011/2012.
7.
siswa dengan kemampuan verbal
siswa dengan gaya belajar auditori.
Hipotesis Ketujuh
Berdasarkan hasil perhitungan pada
Kesimpulannya
bahwa
interaksi
analisis variansi tiga jalan dengan sel tak
antara media, kemampuan verbal dan gaya
sama aspek kognitif diperoleh P-value =
belajar siswa tidak memberikan pengaruh
0,307 > 0,05, maka Ho (media, kemampuan
yang signifikan terhadap prestasi belajar
verbal dan gaya belajar tidak berpengaruh
materi vermes. Artinya tingkat kemampuan
terhadap prestasi kognitif siswa) diterima.
verbal, gaya belajar dan penggunaan media
Untuk aspek afektif, diperoleh P-value =
flipchart dan video mempunyai pengaruh
0,416 > 0,05, Ho (media, kemampuan
sendiri-sendiri terhadap prestasi belajar
verbal dan gaya belajar tidak berpengaruh
biologi. Hal ini dimungkinkan karena
terhadap prestasi afektif siswa) diterima.
banyak faktor yang dapat mempengaruhi
Sedangkan
psikomotor,
proses pencapian prestasi belajar baik
diperoleh P-value = 0,178 > 0,05, maka Ho
dalam maupun luar diri siswa diluar faktor
(media, kemampuan verbal dan gaya
media pembelajaran, kemampuan verbal
belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi
dan gaya belajar siswa yang digunakan
psikomotor siswa) diterima.
dalam penelitian ini, serta masih banyak
untuk
aspek
Pada penelitian ini dapat dijelaskan
bahwa hasil statistik menunjukkan siswa
yang
mendapat
perlakuan
dengan
pembelajaran menggunakan media video
keterbatasan dalam penelitian ini sehingga
peneliti tidak dapat mengontrol faktorfaktor tersebut di luar kegiatan belajar
mengajar.
nilai rata-rata prestasi kognitif dan afektif
maupun
psikomotor
dibandingkan
siswa
perlakuan
dengan
lebih
yang
baik
Kesimpulan
mendapat
pembelajaran
menggunakan media flipchart. Demikian
Berdasarkan
pembahasan
di
hasil
atas
penelitian
maka
dan
dapat
disimpulkan bahwa: 1) ada pengaruh
prestasi
belajar
antara
pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian ini bagi
guru disarankan untuk dapat menggunaan
pendekatan CTL dengan menggunakan
media pembelajaran
media flipchart dan video pada aspek
persiapan
kognitif. Sedangkan untuk aspek afektif dan
pembelajaran dapat berjalan lancar sesuai
psikomotor
pengaruh
dengan rencana. Beberapa hal yang perlu
terhadap penggunaan media flipchart dan
disiapkan dalam penggunaan media ini
video dengan prestasi belajar biologi; 2)
antara lain: 1) semua alat dalam media
ada pengaruh prestasi belajar antara siswa
pembelajaran seperti komputer dan LKS, 2)
dengan kemampuan verbal tinggi dan
kuasai materi pembelajaran yang akan
rendah pada prestasi belajar kognitif dan
dilaksanakan,
afektif. Sedangkan untuk aspek psikomotor
kelompok yang heterogen sehingga terjadi
tidak
terhadap
interaksi siswa, dan 4) sebaiknya mengatur
kemampuan verbal tinggi dan rendah
manajemen waktu dengan baik agar proses
dengan prestasi belajar biologi; 3) ada
pembelajaran berakhir dengan tepat waktu.
pengaruh prestasi belajar antara siswa
Bagi peneliti lain, sebaiknya menggunakan
dengan gaya belajar visual dengan gaya
variabel moderator
belajar auditori khususnya prestasi belajar
motivasi belajar, kreativitas, sikap ilmiah,
kognitif; 4) tidak ada interaksi antara media
dan kemampuan berpikir abstrak dalam
pembelajaran flipchart dan video serta
pembelajaran penggunaan media ini. Bagi
tinggi rendahnya kemampuan verbal siswa
sekolah, sebaiknya memberikan fasilitas
terhadap prestasi belajar biologi; 5) tidak
seperti: LCD dan Laptop yang mendukung
ada interaksi antara media pembelajaran
dalam proses pembelajaran penggunaan
flipchart dan video serta gaya belajar visual
media ini.
tidak
terdapat
terdapat
pengaruh
dilakukan dengan
sebaik-baiknya,
sehingga
3) sebaiknya membuat
yang lain seperti:
dan auditori terhadap prestasi belajar
biologi;
6)
tidak
terdapat
interaksi
kemampuan verbal dengan gaya belajar
Daftar Pustaka
terhadap prestasi belajar baik kognitif,
Anonym. (2003). Undang Undang Republik
afektif maupun psikomotor; dan 7) tidak
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
terdapat interaksi antara pendekatan CTL
Tentang
dengan media, kemampuan verbal dan gaya
Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
belajar terhadap prestasi
belajar
kognitif, afektif maupun psikomotor.
baik
Sistem
Pendidikan
Peraturan
______(2006).
Pendidikan
Education Video. Researcher
Menteri
Nasional
Scholar, Vol 10.
Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
Patricia
Tentang Standar Isi.
Ashar
Arsyad.
Media
For Higher Order Learning and
Learning.
Academy
(Edisi
University.
Styles
Mid
Students
Compared
Teacher’,
Sweden
Rahayu
Learning
IPA
Teaching
(2011).
model
And
Learning menggunakan Animasi
in
berbasis Flash dan Interactive
Secondary Schools. Institute for
Video ditinjau dari kemampuan
Learning Styles Journal, Vol 1,1 –
verbal dan gaya belajar. Tesis.
20.
Surakarta:
Bowo Sugiarto. (2011).
Membangun
Karakter
Melalui
Pembelajaran
Biologi
dengan
Pendekatan
Ketrampilan
Dharma Kesuma, Dody Hermana, Dadang
Supardan, dan Gunawan.Undang.
(2010). Contextual Teaching And
Bandung:
Rahayasa
Research and Training.
Lenin Vethanayagam, F.S.R. Hemalatha.
(2010). Effect of Environmentaal
education to School Children
Through Animation Based
Sebelas
Rudi Susilana dan Cepi Riyana. (2007).
Media Pembelajaran. Bandung:
Seminar
Proses.
Universitas
Maret.
Wacana Prima.
Nasional FKIP UNS. 201-209.
Learning.
the
educational
Sulistyawati.
Contextual
their
Styles
Sri
Pembelajaran
’Learning
with
of
of
leadership, Volume 11, Number 2.
Terjemahan). Bandung: Kaifa.
(2011).
Proceedings
Transfer.
Bobbi De Porter & Mike Hernacki. (2005).
Lena.
(2006).
better Teaching Model: A Cace
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali.
Bostrom
Miller.
Contextual Learning May be a
(2011).
Quantum
Murdock
Rusman.
(2011).
Model-Model
Pembelajaran
Mengembangkan
Profesional Guru. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Richard E. Mayer and Laura J. Massa.
(2003). University of California.
Three Facets of Visual and Verbal
Learners:
Cognitive
Ability,
Cognitive Style, and Learning
Preference. Journal of Educational
Pshychology. Vol 85 (4), 833- 846.
Robert G. Berns and Patricia M. Erickson.
(2001). Contextual Teaching and
Learning: Preparing Students for
the New Economy. The Highlight
Zone Research @ work, 5, 1-8.
Sri Anitah. (2008). Media Pembelajaran.
Jakarta: UNS Press.
Suciati Sudarisman. (2010). Membangun
Karakter Peserta Didik Melalui
Pembelajaran
Biologi
Berbasis
Keterampilan Proses. Proceeding
Seminar Nasional VII Pendidikan
Biologi FKIP UNS Tema: Biologi,
Sains,
Lingkungan
dan
Pembelajarannya.
FKIP
Universitas
Maret
Sebelas
Surakarta. 237-243
Sumiati
dan
Asra.
Metode
(2007).
Pembelajaran. Bandung: Wacana
prima.
Sutrisno. (2011). Pengantar Pembelajaran
Inovatif
Berbasis
Teknologi
Informasi&Komunikasi
Gaung Persada (GP) Press.
Jakarta:
Volume 6, Nomor 2
Halaman 102-119
ISSN:1693-2654
Agustus 2013
PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL
(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ) MELALUI MEDIA
FLIPCHART DAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN
VERBAL DAN GAYA BELAJAR
1
2
3
Tri Andarini, M. Masykuri, Suciati Sudarisman
1
SMA N 1 Pacitan
2
Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 57126, Indonesia
E-mail : tri_andarini@yahoo.com
ABSTRAK-Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran
CTL melalui media flipchart dan media video, kemampuan verbal, gaya belajar dan
interaksinya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus
2011 – Juni 2012 dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Populasi penelitian adalah
siswa kelas X SMA Negeri 1 Pacitan tahun pelajaran 2011/2012. Sampel penelitian terdiri atas
4 kelas terbagi menjadi dua kelompok yang diambil secara cluster random sampling. Kelompok
I terdiri kelas X3 dan X8 menggunakan media flipchart dan kelompok II terdiri kelas X2 dan
X9 menggunakan
media video. Data gaya belajar, prestasi afektif, dan psikomotor
dikumpulkan dengan metode angket, serta data prestasi kognitif, dan kemampuan verbal
dengan metode tes. Data dianalisis dengan ANAVA tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2
dengan menggunakan software SPSS 18. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa: 1) ada
pengaruh pembelajaran pendekatan CTL melalui media flipchart dengan video terhadap
prestasi belajar; 2) ada pengaruh kemampuan verbal terhadap prestasi belajar; 3) ada pengaruh
gaya belajar terhadap prestasi belajar; 4) tidak ada interaksi antara pembelajaran pendekatan
CTL melalui media flipchart dengan video dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar;
5) tidak ada interaksi antara pembelajaran pendekatan CTL melalui media flipchart dengan
video dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar; 6) terdapat interaksi antara kemampuan
verbal dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar; dan 7) tidak ada interaksi antara
pembelajaran pendekatan CTL melalui media flipchart dengan video, dengan kemampuan
verbal, dan gaya belajar terhadap prestasi belajar.
Kata Kunci: Media flipchart, media video, kemampuan verbal, gaya belajar, materi vermes.
secara
Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar dan
aktif
mengembangkan
potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
suasana
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
belajar dan proses pembelajaran agar siswa
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
terencana
untuk
mewujudkan
yang
diperlukan
dirinya,
masyarakat,
pengetahuan
yang
berupa
fakta-fakta,
bangsa, dan negara. Pendidikan sebagai
konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja,
suatu bentuk kegiatan manusia dalam
tetapi
kehidupannya juga menempatkan tujuan
penemuan. Pendidikan IPA menekankan
sebagai sesuatu yang hendak dicapai, baik
pada
tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak
untuk mengembangkan kompetensi agar
sampai
siswa
pada
rumusan-rumusan
yang
dibentuk secara khusus untuk memudahkan
nasional
merupakan
pemberian
suatu
pengalaman
proses
langsung
menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah.
pencapaian tujuan yang lebih tinggi.
Pendidikan
juga
Pembelajaran biologi pada dasarnya
yang
memiliki
karakteristik
keilmuan
yang
Undang-
spesifik yang berbeda dengan ilmu lainnya.
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Menurut Carin dan Evans 1990 (cit. Suciati
Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
Sudarisman, 2010) pembelajaran sains
kemampuan dan membentuk watak serta
(biologi) setidaknya meliputi 4 hal, yaitu:
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
produk
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
teknologi.
bertujuan untuk mengembangkan potensi
pembelajaran IPA yang mengacu pada
siswa agar menjadi manusia yang beriman
proses,
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
pembelajaran
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
menyediakan
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
pengalaman
yang demokratis serta bertanggung jawab
konsep dan proses sains. Keterampilan
(Undang-Undang
proses
berdasarkan
Pancasila
dan
Pendidikan
Nasional
Pendidikan yang berkualitas perlu
didukung oleh pembelajaran yang bermutu.
Sesuai dengan Permendiknas nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi disebutkan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan
dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
sebagai
penguasaan
kumpulan
proses,
Sesuai
produk
sikap,
dengan
dan
biologi
belajar
ini
dan
hakikat
sikap
ilmiah,
idealnya
mampu
menyediakan
mengamati,
Nomor 20, 2003: 3).
hanya
(content),
untuk
meliputi
mengajukan
berbagai
memahami
keterampilan
hipotesis,
menggunakan alat dan bahan secara baik
dan
benar
mempertimbangkan
dengan
keamanan
selalu
dan
keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan,
menggolongkan dan menafsirkan data, serta
mengkomunikasikan hasil temuan secara
lisan atau tertulis, menggali dan memilah
informasi faktual yang relevan untuk
menguji
gagasan-gagasan
atau
Hal tersebut relevan dengan tujuan
pembelajaran biologi SMA yaitu bertujuan
agar siswa memiliki kemampuan sebagai
(1) membentuk sikap positif
terhadap
biologi
dengan
menyadari
keteraturan dan keindahan alam serta
mengagungkan kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa, (2) memupuk sikap ilmiah yaitu
jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama
dengan
orang
ketrampilan-ketrampilan
proses sains yaitu: (1) mengobservasi atau
memecahkan masalah sehari-hari.
berikut:
pengembangan
lain,
(3)
mengembangkan pengalaman untuk dapat
mengajukan dan menguji hipotesis melalui
mengamati,
termasuk
didalamnya
menghitung, mengukur, mengklasifikasi,
dan mencari hubungan ruang atau waktu,
(2) menyusun hipotesis, (3) merencanakan
eksperimen
atau
percobaan,
(4)
mengendalikan atau memanipulasi variabel,
(5) menginterpretasikan atau menafsirkan
data, (6) menyusun kesimpulan sementara,
(7) meramalkan atau memprediksi, (8)
menerapkan atau mengaplikasikan, dan (9)
mengkomunikasikan
hasil
pengamatan
(Bowo Sugiharto, 2011).
percobaan, serta mengkomunikasikan hasil
Di abad 21 ini dunia pendidikan di
percobaan secara lisan dan tertulis, (4)
Indonesia masih mengalami tiga masalah
mengembangkan
besar,
kemampuan
berpikir
yaitu
tidak
meratanya
akses
dan deduktif dengan
pendidikan, kompetensi guru yang masih
menggunakan konsep dan prinsip biologi,
jauh dari harapan, dan mutu pendidikan
(5) mengembangkan penguasaan konsep
yang masih rendah. Penguasaan sains
dan
saling
pelajar Indonesia masih lemah. Hal ini
keterkaitannya dengan IPA lainnya serta
ditunjukkan dalam data PISA (Program for
mengembangkan
pengetahuan,
International Student assesment, 2006),
keterampilan dan sikap percaya diri, (6)
menginfomasikan bahwa Indonesia berada
menerapkan konsep dan prinsip biologi
di peringkat 10 besar terbawah dari 65
untuk
negara
analitis, induktif,
prinsip
biologi
menghasilkan
sederhana
yang
dan
karya
teknologi
berkaitan
dengan
peserta
PISA.
Rendahnya
penguasaan IPA pelajar Indonesia terutama
kebutuhan manusia, dan (7) meningkatkan
kemampuan
membaca
menempati
kesadaran
peringkat
kemampuan
matematika
dan
berperan
serta
dalam
dengan menempati peringkat 61, dan
menjaga kelestarian lingkungan.
Biologi yang merupakan bagian dari
IPA
tentunya
dibangun
57,
melalui
kemampuan sains menempati peringkat 60.
Secara faktual masalah rendahnya
kualitas
pembelajaran
IPA
kurang
dilibatkan
dalam
proses
(biologi)
pengamatan, pengelompokan, penemuan,
tersebut juga terjadi di SMAN 1 Pacitan.
menafsirkan data, tentang suatu fenomena
Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1.
akan
Tabel 1 Nilai Rata-Rata Ulangan Harian
Biologi Materi Vermes Kelas X
Semester II SMAN I Pacitan
Tahun
Pelajaran 2010/2011
Pembelajaran belum menggali pengetahuan
pembelajaran
secara
langsung.
dan pemahaman awal siswa terhadap
konsep tertentu belum konstruktivistik.
Materi
pembelajaran
dengan
lingkungan
kurang
dikaitkan
K
Kelas
X1 X2
X3 X4
sehari-hari
siswa
X5 X6 X7 X8 X9 R K
M
sehingga pembelajaran cenderung tekstual,
belum kontekstual akibatnya pembelajaran
% siswa nilai
≥ 75
75
82
75
65
72 75 68
banyak didominasi oleh guru sedangkan
72 68 64
75
siswa pasif dalam menerima pelajaran yang
% siswa
nilai< 75
25
18
25
35
28 25 32
8
32 36
Sumber: Daftar Nilai Guru Tahun 2010/2011
disampaikan oleh gurunya. Selain itu
penggunaan media dalam pembelajaran
biologi juga belum optimal karena belum
Berdasarkan tabel di atas, masih
terdapat siswa yang belum tuntas, sekitar
36%.
Hal
ini
menunjukan
belum
optimalnya prestasi siswa kelas X dalam
disesuaikan karakteristik materi biologi.
Dampaknya siswa cenderung bosan, sulit
memahami
konsep
dan
menganggap
pembelajaran biologi terlalu sulit.
mata pelajaran biologi.
Pemilihan pendekatan pembelajaran
Hal ini dikarenakan guru biologi
masih
cenderung menggunakan metode
ceramah
hanya
sehingga
terpusat
fokus
pada
pembelajaran
guru
(teacher
centered), dan kurang ada partisipasi siswa
yang berarti, pembelajaran masih bersifat
verbalistis
dengan
mempertimbangkan
ceramah,
aspek
visual
tanpa
pada
konsep sains yang ada. Akibatnya, siswa
hanya akan mampu menguasai aspek
kognitif saja, sementara aspek afektif dan
psikomotorik kurang berkembang. Siswa
yang tepat akan membantu berhasilnya
proses pembelajaran di kelas. Pendekatan
CTL (Contextual Teaching and Learning)
adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat menemukan
materi
yang
menghubungkanya
dipelajari
dengan
dan
situasi
kehidupan dunia nyata sehingga mendorong
siswa utuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan
mereka.
Di
dalam
CTL
dilibatkan
7
pembelajaran
azas
yakni:
dalam
proses
konstruktivisme
(constructivism), bertanya (questioning),
(inquiry),
inkuiri
masyarakat
community),
(learning
belajar
(2) dapat menumbuhkan minat siswa (3)
memperlancar
pemahaman
dan
memperkuat ingatan, (4) mengembangkan
imajinasi
siswa,
(5)
membantu
permodelan
meningkatkan penguasaan siswa terhadap
(modeling), refleksi (reflection), penilaian
hal-hal abstrak atau peristiwa yang tidak
autentik (authentic assesment).
bisa dihadirkan di dalam kelas (6) dapat
Menurut Johnson (cit. Rusman,
2011) pendekatan CTL memiliki beberapa
memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata.
keunggulan diantaranya: 1) memungkinkan
Media
pembelajaran
video,
siswa menghubungkan isi mata pelajaran
merupakan media dalam bentuk gambar
akademik
kehidupan
riil yang bergerak, materi disampaikan
sehari-hari untuk menemukan makna, 2)
dalam audio-visual. Keunggulan media
memperluas konteks kehidupan pribadi
video antara lain: (1) dapat menampilkan
siswa lebih lanjut melalui pemberian
pesan
pengalaman segar yang akan merangsang
memotivasi
otak guna menjalin hubungan baru untuk
materi lebih banyak, (3) mengembangkan
menemukan makna baru.
ketrampilan mendengar dan mengevaluasi
dengan
konteks
memotivasi,
siswa
(2)
menarik
untuk
dan
mempelajari
efektif
apa yang telah didengar, (4) mengatur dan
manakala dikombinasikan dengan media
mempersiapkan diskusi atau debat dengan
Pendekatan
yang
sesuai.
CTL
Media
akan
pembelajaran
mengungkapkan pendapat-pendapat para
merupakan wahana penyalur atau wadah
ahli yang berada jauh dari lokasi, (5)
pesan pembelajaran. Edgar Dale (1963)
menyiapkan variasi yang menarik dan
mengatakan
perubahan-perubahan
bahwa
gambar
dapat
tingkat
kecepatan
mengalihkan pengalaman belajar dari taraf
belajar mengenai suatu pokok bahasan atau
belajar dengan lambang kata-kata ke taraf
suatu masalah. Penggunaan media flipchart
yang lebih konkrit (pengalaman langsung).
dan
media
video
bertujuan
dapat
menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam
Media
pembelajaran
flipchart,
bentuk yang lebih realistis.
merupakan media dalam bentuk gambar
statis, materi disampaikan dengan visual.
Pembelajaran biologi materi vermes
beberapa
memiliki karakteristik abstrak dan bersifat
keunggulan: (1) menarik perhatian siswa,
mikroskopis. Penggunaan pendekatan CTL
Media
flipchart
memiliki
dengan media flipchart dan media video
Sutrisno,
sangat cocok untuk materi vermes karena
pembelajaran guru perlu memahami gaya
dapat merangsang perhatian siswa dan
belajar siswa yang pada umumnya ada tiga
dapat membantu siswa memahami dan
macam
mengingat isi informasi bahan-bahan verbal
kinestetik. Berdasarkan materi vermes yang
dan
abstrak,
akan dibahas dan media pembelajaran yang
sehingga mampu mendorong siswa untuk
akan digunakan maka sangat penting untuk
menghubungkan antara materi yang di
memperhatikan
ajarkan dengan situasi lingkungan nyata
sehingga
siswa. Selain itu juga dapat
biologi.
konsep-konsep
siswa
membuat
bersifat
mendorong
hubungan
2011)
yaitu
dalam
visual,
gaya
tercapai
pelaksanaan
auditorial,
belajar
tujuan
dan
siswa,
pembelajaran
antara
Berdasarkan latar belakang di atas
pengetahuan yang dimiliki dan penerapan
dan dalam rangka meningkatkan prestasi
dalam kehidupan, sehingga dapat tercapai
belajar siswa dan juga sebagai solusi
tujuan pembelajaran biologi.
terhadap permasalahan siswa di SMAN 1
Dalam pembelajaran biologi akan
Pacitan perlu dilakukan penelitian dengan
lebih bermakna jika memperhatikan faktor
judul pembelajaran biologi menggunakan
internal siswa kemampuan verbal dan gaya
pendekatan CTL (Contextual Teaching And
belajar yang bervariasi. Kemampuan verbal
Learning) melalui media flipchart dan
merupakan
media video ditinjau dari kemampuan
kemampuan
mengkomunikasikan
baik
secara
lisan
maupun tulisan makna dari pesan berupa
simbol,
gambar.
Pembelajaran
biologi
verbal dan gaya belajar.
Tujuan yang akan dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui
materi vermes kemampuan verbal sangat
pengaruh pembelajaran pendekatan
diperlukan karena siswa diharapkan mampu
melalui media flipchart dan media video,
merespon materi yang disampaikan dengan
kemampuan verbal,
CTL
menggunakan media gambar, sehinga dapat
meningkatkan prestasi belajar dan pada
akhirnya
tujuan
pembelajaran
dapat
tercapai.
gaya belajar dan interaksinya terhadap
prestasi belajar siswa.
Metode Penelitian
Setiap individu unik artinya setiap
Penelitian dilaksanakan di SMAN 1
individu memiliki perbedaan antara satu
Pacitan. Waktu penelitian dimulai dari
sama lain. Menurut Dryden dan Vos (cit.
bulan Agustus tahun 2011 sampai dengan
bulan Juni tahun 2012. Penelitian ini
dilakukan dengan uji anava menggunakan
termasuk
bantuan SPSS 18.
penelitian
kuasi
eksperimen.
Kelompok I menggunakan media flipchart
dan kelompok II menggunakan media
Hasil Penelitian dan Pembahasaan
video.
Hasil uji Anava dengan langkah
Rancangan penelitian yang digunakan
adalah rancangan anava 3 jalan dengan
rancangan faktorial 2 x 2 x 2. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik cluster random
General Linear Model (GLM) baik prestasi
kognitif, afektif dan psikomotorik tersaji
pada Tabel 2
Tabel 2 Rangkuman Uji Anava
sampling. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini ada 4 kelas, yaitu kelas X3
dan X8 sebagai kelas eksperimen I dan
kelas X2 dan X9 sebagai kelas eksperimen
II.
Teknik
pengumpulan
data
NO
SOURCE
1
2
Media
Kemampuan
Verbal
Gaya Belajar
Media
*Kemampuan
Verbal
Media*Gaya
Belajar
Kemampuan
Verbal*Gaya
Belajar
Media*Kemampu
an Verbal*Gaya
Belajar
3
4
dalam
5
penelitian ini menggunakan: (1) metode tes,
6
digunakan untuk kemampuan verbal siswa
dan prestasi belajar siswa dilihat dari aspek
7
kognitif, (2) metode angket, digunakan
untuk memperoleh data gaya belajar dan
data aspek afektif dan psikomotor setelah
proses kegiatan belajar mengajar selesai,
dan 3) Metode observasi, digunakan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam ranah
afektif dan ranah psikomotor.
Instrumen
pelaksanaan
P-value
Prestasi
Kognitif Afektif Psikomotor
0,014
0,782
0,119
0,000
0,031
0,140
0,006
0,215
0,061
0,214
0,820
0,684
0,573
0,824
0,857
0,409
0,276
0,820
0,307
0,416
0,178
Berdasarkan Tabel 2 di atas pada
prestasi kognitif menunjukkan bahwa pada
penggunaan media, kemampuan verbal, dan
gaya belajar serta untuk aspek afektif pada
kemampuan verbal diperoleh P-v0,05.
penelitian
Pembahasan
dalam penelitian ini berupa silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
1.
Hipotesis Pertama
Hasil perhitungan statistik anava
media flipchart dan video. Instrumen
pengambilan data digunakan tes, lembar
tiga
jalan
dengan
sel
tidak
sama
observasi, dan angket. Pengujian hipotesis
pembelajaran pendekatan CTL dengan
menggunakan media flipchart dan video,
siswa
aspek kognitif diperoleh P-value. Media =
pembelajaran video = 81,12.
0,022 < 0,05, maka Ho (media tidak
berpengaruh terhadap prestasi kognitif)
ditolak dan untuk aspek afektif diperoleh Pvalue. Media = 0,782 > 0,05, maka Ho
(media tidak berpengaruh terhadap prestasi
afektif) diterima. Sedangkan untuk aspek
psikomotor diperoleh P-value. Media =
0,119 > 0,05, maka Ho
media tidak
berpengaruh terhadap prestasi psikomotor)
diterima.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan bahwa media berpengaruh
secara signifikan terhadap prestasi kognitif,
sedangkan prestasi afektif dan psikomotorik
tidak berpengaruh terhadap media.
Untuk
berpengaruh
mengetahui
yang
menggunakan
Pemilihan
salah
media
satu
metode
pembelajaran tertentu akan mempengaruhi
jenis media pembelajaran yang sesuai.
Edgar Dale memandang bahwa nilai media
pembelajaran
dalam
pembelajaran
diklasifikasikan berdasarkan pengalaman
belajar menurut tingkat dari yang paling
konkrit ke yang paling abstrak yang di
kenal dengan nama kerucut pengalaman
(cone of experience). Tingkat pengalaman
yang
paling
tinggi
pengalaman
yang
nilainya
paling
adalah
konkrit.
Sedangkan yang paling rendah adalah yang
paling abstraks (Sumiati & Asra, 2007).
media
Usaha memanfaatkan media sebagai alat
maka disajikan hasil rerata
bantu, Edgar Dale menggambarkan bahwa
seperti ditunjukkan pada Tabel 3.
pengetahuan siswa akan semakin abstrak
Tabel 3. Tabel Estimated Marginal Means
terhadap Media
apabila pesan hanya disampaikan melalui
Taraf Kepercayaan 95%
Media
Mean
Std.
Error
Tingkat
Tingkat
Bawah
Atas
kata verbal. Oleh sebab itu, sebaiknya siswa
memiliki pengalaman yang lebih konkrit,
sehingga pesan yang ingin disampaikan
benar-benar dapat mencapai sasaran dan
Flipchart
74.947
1.418
72.132
77.763
tujuan. Pemilihan dan penggunaan media
Video
80.049
1.473
77.123
82.976
pembelajaran yang tepat akan berpengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui
bahwa means (rata-rata) prestasi kognitif
kelompok siswa dengan menggunakan
media pembelajaran flipchart = 74,86 lebih
kecil dari pada rata-rata prestasi kognitif
pencapaian prestasi belajar yang diharapkan
baik berupa pengetahuan, perilaku atau
sikap
maupun
ketrampilan.
Pemilihan
media pembelajaran yang tepat akan dapat
berpengaruh
pada
tercapainya
tujuan
pembelajaran. Selain itu, media yang
menerapkannya dalam kehidupan mereka
digunakan juga disesuaikan dengan situasi
melalui pengalaman langsung dimana siswa
dan kondisi siswadan kelas. Meskipun
dapat menemukan konsep atau informasi
media pembelajaran dapat diterapkan pada
sendiri. Sejalan dengan penelitian Patricia
suatu materi, namun bila kondisi siswa
Murdock Miller (2006) mengungkapkan
tidak
menerima
bahwa pembelajaran kontekstual lebih baik
pembelajaran dengan media tersebut, maka
daripada pembelajaran tradisional dalam
tujuan pembelajaran akan sulit untuk
memperoleh pengetahuan, aplikasi dan
dicapai dengan baik. Sejalan teori Piaget
pembelajaran yang baru. Pendekatan CTL
bahwa siswa tingkat SMA (umur 11/12-18
menekankan perpaduan antara pengalaman
tahun) termasuk dalam Tahap Operasional
yang sudah diperoleh siswa dengan materi
Formal. Pada tahap ini meskipun siswa
pembelajaran yang baru diperoleh siswa
sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan
sehingga akan terjadi asimilasi maupun
pemikiran
berdasarkan
akomodasi pada pengetahuan siswa tersebut
hipotesis-hipotesis dan dapat mengambil
sesuai dengan teori Piaget. Hal ini juga
kesimpulan tentang apa yang diamatinya
sejalan dengan teori konstruktivis, belajar
dan berpikir abstrak, tetapi kecepatan tiap-
juga merupakan proses mengasimilasikan
tiap siswa berbeda-beda.
dan
memungkinkan
teoritis
Pendekatan
pendekatan
formal
CTL
adalah
pembelajaran
suatu
yang
menekankan kepada proses keterlibatan
siswa
secara
penuh
untuk
menghubungkan
yang sudah dipunyai seseorang sehingga
pengertiannya dikembangkan.
Berdasarkan
dapat
menjelaskan
menghubungkannya
perlakuan
situasi
atau
bahan yang dipelajari dengan pengertian
menemukan materi yang dipelajari dan
dengan
pengalaman
data
bahwa
dengan
Tabel
siswa
3
mendapat
media pembelajaran
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa
video
untuk
dalam
kognitif lebih besar dibandingkan dengan
kehidupan mereka. Hal ini sejalan dengan
siswa mendapat perlakuan media flipchart.
teori Ausubel pembelajaran yang baik
Jadi berdasarkan uji lanjut anava untuk
adalah pembelajaran yang bermakna yaitu
prestasi kognitif siswa yang mendapat
pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi
perlakuan dengan media video lebih baik
kehidupan dunia nyata siswa, sehingga
daripada siswa yang mendapat perlakuan
mendorong
dengan media flipchart. Materi vermes
dapat
menerapkannya
siswa
untuk
dapat
mempunyai
rata-rata
prestasi
merupakan materi yang sarat dengan
pengaruh
konsep
dan
penggunaan media dengan prestasi belajar
mempermudah
aspek afektif dan psikomotor. Pada rata-rata
yang
bersifat
mikroskopis.
abstrak
Untuk
yang
penyampaian materi vermes yang memiliki
prestasi
karakteristik
psikomotor baik
abstrak
dan
mikroskopis
afektif
signifikan
dan
antara
rata-rata
prestasi
siswa yang mendapat
sangat perlu di gunakan sebuah media.
perlakuan media pembelajaran flipchart
Pembelajaran
perlakuan
maupun media video menunjukkan kedua
menggunakan media video, memaparkan
aspek tersebut memiliki rata-rata prestasi
keadaan riil dari suatu proses, fenomena
sama-sama baik diatas nilai KKM, tapi hal
atau kejadian sehingga dapat memperkaya
ini
pemaparan.
media
signifikansi yang berarti. Walaupun tidak
pembelajaran video memiliki tampilan yang
menunjukkan pengaruh yang signifikansi,
lebih menarik dalam bentuk gambar riil
namun menunjukkan prestasi belajar belajar
yang bergerak, materi disampaikan dalam
siswa lebih baik. Selain itu berdasarkan
audio-visual,
hasil
dengan
Di
samping
menarik
dan
itu
memotivasi
tidak
menunjukkan
respon
tertulis
perbedaan
siswa
setelah
siswa untuk mempelajari materi lebih
pembelajaran selesai, siswa menyatakan
banyak sehingga prestasi siswa lebih baik
pada
dibandingkan siswa yang dikenai media
dengan menggunakan media flipchart dan
flipchart. Sementara siswa pada perlakuan
media video sama-sama menarik dan sangat
media pembelajaran flipchart merupakan
disukai karena merupakan pengalaman
media dalam bentuk gambar statis, materi
menarik yang selama ini belum pernah
disampaikan dengan visual. Hasil penelitian
diberikan dan merupakan pembelajaran
ini sesuai dengan penelitian Anand Lenin
yang tidak membosankan.
umumnya
bahwa
pembelajaran
Vethanayagam, F. S. R. Hemalatha (2010)
Dari hasil analisis data dan hasil
mengatakan bahwa dalam pembelajaran
analisis pembelajaran yang berlangsung
yang menggunakan media video merupakan
selama penelitian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran
penggunaan
yang
menghilangkan
pendekatan
CTL
dengan
kebosanan dan merespon siswa untuk
menggunakan media flipchart dan media
bereaksi
video dapat merangsang perhatian siswa
dan
aktif
dalam
proses
pembelajaran sehingga akan menghasilkan
prestasi yang lebih baik.
Pada penelitian ini tidak terdapat
dan dapat membantu siswa memahami dan
mengingat isi informasi bahan-bahan verbal
dan
konsep-konsep
bersifat
abstrak,
terhadap Kemampuan Verbal
sehingga mampu mendorong siswa untuk
menghubungkan
antara
materi
yang
diajarkan dengan situasi lingkungan nyata
siswa. Selain itu juga dapat
siswa
membuat
Taraf kepercayaan 95%
Kemp.
Mean
Verbal
Std.
Error
mendorong
hubungan
antara
pengetahuan yang dimiliki dan penerapan
Tingkat
Tingkat
Bawah
Atas
Rendah
72.653
1.517
69.640
75.666
Tinggi
82.343
1.371
79.621
85.066
dalam kehidupan, sehingga dapat tercapai
tujuan pembelajaran biologi.
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat
2.
Hipotesis Kedua
diketahui bahwa means (rata-rata) prestasi
Berdasarkan hasil perhitungan pada
kognitif kelompok
siswa yang memiliki
analisis variansi tiga jalan dengan sel tidak
kemampuan verbal katagori rendah = 71,52
sama aspek kognitif diperoleh P-value
lebih kecil dari pada rata-rata prestasi
kemampuan verbal = 0,000 < 0,05, maka
kognitif siswa yang memiliki kemampuan
Ho (kemampuan verbal tidak berpengaruh
verbal katagori tinggi = 81,18.
terhadap prestasi kognitif) ditolak dan
Untuk mengetahui pengaruh antara
untuk aspek afektif diperoleh kemampuan
verbal P-value = 0,031 < 0,05, maka Ho
(kemampuan verbal tidak berpengaruh
terhadap
prestasi
sedangkan
untuk
afektif)
aspek
ditolak,
psikomotor
kemampuan verbal katagori tinggi dan
rendah aspek afektif maka disajikan hasil
rerata seperti ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5.
diperoleh P-value =0,140 > 0,05, maka Ho
diterima.
Dengan
disimpulkan
bahwa
demikian
terdapat
dapat
pengaruh
signifikan antara kemampuan verbal tinggi
Estimated Marginal Means
terhadap Kemampuan Verbal
Taraf kepercayaan 95%
Kemp
Verbal
Mean
Std.
Error
Tingkat
Bawah
Tingkat Atas
Rendah
78.940
1.190
76.576
81.303
Tinggi
82.451
1.075
80.316
84.586
dan rendah terhadap prestasi kognitif
maupun afektif siswa terhadap pencapaian
prestasi belajar.
Untuk mengetahui pengaruh antara
Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat
kemampuan verbal katagori tinggi dan
diketahui bahwa means (rata-rata) prestasi
rendah aspek kognitif maka disajikan hasil
afektif siswa yang memiliki kemampuan
rerata seperti ditunjukkan pada Tabel 4.
verbal katagori rendah = 78,86 lebih kecil
Tabel 4.
Estimated Marginal Means
dari pada rata-rata prestasi afektif siswa
yang memiliki kemampuan verbal katagori
ini diartikan sebagai kemampuan seseorang
tinggi = 82,86.
mengekspresikan ide-ide dalam bentuk
Pembelajaran perlu mengaktifkan
kata-kata,
serta
kemampuan
untuk
faktor-faktor yang memberikan kontribusi
memahami dan mengolah informasi dari
positif terhadap pencapaian hasil belajar
analogi verbal yang dalam hal ini tentang
mencakup prestasi belajar. Kemampuan
materi vermes. Sejalan dengan teori belajar
verbal merupakan salah satu faktor yang
Bruner, belajar melalui inquiry baik dengan
mendukung
pencapaian
belajar,
media
khususnya
materi
Vermes
kesempatan
hasil
vermes.
merupakan materi yang sarat dengan materi
bersifat mikroskopis dan bersifat abstrak
yang penyampaian dalam bentuk gambargambar sesuai dengan indikator dalam
silabus Biologi Kelas X. Pada penelitian ini
flipchart
dan
siswa
video
memberi
untuk
mencari
pemecahan masalah serta pengetahuan yang
menyertainya
sehingga
menghasilkan
pengetahuan yang bermakna. Hal ini juga
sejalan dengan teori belajar Vygotsky
melalui interaksi yang terjadi selama proses
prestasi belajar kognitif dan afektif sebagai
belajar,
bagian dari hasil belajar, secara bersamaan
keberhasilan siswa dalam memecahkan
dipengaruhi oleh kemampuan verbal.
masalah.
Kemampuan
diungkapkan
sebagai
verbal
memgkomunikasikan baik secara lisan
maupun tulisan makna dari pesan yang
berupa simbol, gambar, skema maupun
sumber-pembelajaran yang lain. Dalam hal
pembelajaran Vermes yang menggunakan
media flipchart dan video, kemampuan
verbal mutlak diperlukan, karena materi
vermes disampaikan dalam bentuk gambargambar tentang struktur dan bagian-bagian
dari tubuh vermes. Siswa diharapkan
mampu merespon pesan yang dibawa
melalui hasil media flipchart dan media
video. Kemampuan verbal pada penelitian
berpengaruh
kepada
Pada penelitian ini tidak terdapat
dapat
kemampuan
akan
pengaruh
yang
signifikan
antara
kemampuan verbal dengan prestasi belajar
aspek psikomotor, hal ini dapat dilihat dari
rata-rata siswa dengan kemampuan verbal
tinggi hanya sedikit lebih tinggi dari ratarata siswa dengan kemampuan verbal
rendah,
angka
ini
dalam
perhitungan
statistik tidak menunjukkan perbedaan yang
berarti
dan
juga
disebabkan
sistem
pembelajaran yang diterapkan oleh guru
menggunakan
media
yang
mendorong
siswa tidak nampak dalam ketrampilan
proses yang nyata.
Berdasarkan
Tabel
4
dan
5
menunjukkan
bahwa
siswa
yang
menunjukkan bahwa kemampuan verbal
mempunyai kemampuan verbal tinggi rata-
berpengaruh
rata prestasi kognitif dan afektif, lebih baik
Siswa dengan kemampuan verbal tinggi
dibandingkan rata-rata prestasi kognitif dan
memberikan
afektif siswa dengan kemampuan verbal
dibandingkan dengan kemampuan verbal
rendah. Jadi jelas bahwa kemampuan verbal
rendah
tinggi memberikan efek yang lebih baik
belajar. Dengan demikian penelitian penulis
dibandingkan dengan kemampuan verbal
telah memperkuat penelitan sebelumnya.
rendah
dalam
mempengaruhi
prestasi
belajar. Sejalan dengan penelitian Richard
E. Mayer and Laura J. Massa (2003)
mengungkapkan bahwa kemampuan verbal
dapat meningkatkan kemampuan kognitif.
Kemampuan
verbal
tinggi
dapat
meningkatkan prestasi. Kemampuan verbal
yang tinggi, siswa dapat mengenal lebih
banyak mengekspresikan ide-ide dalam
bentuk kata-kata. Sedangkan siswa yang
berkemampuan verbal rendah tidak banyak
mengenal lebih banyak mengekspresikan
ide-ide dalam bentuk kata-kata. Hal ini
menjelaskan
bahwa
siswa
dengan
3.
terhadap
dalam
efek
prestasi
yang
belajar.
lebih
mempengaruhi
baik
prestasi
Hipotesis Ketiga
Berdasarkan hasil perhitungan pada
analisis variansi tiga jalan dengan sel tidak
sama aspek kognitif diperoleh P-value gaya
belajar = 0,006 < 0,05, maka Ho (gaya
belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi
kognitif) ditolak, dan untuk aspek afektif
diperoleh P-value = 0,215 > 0,05, maka Ho
(gaya belajar tidak berpengaruh terhadap
prestasi afektif) diterima, sedangkan untuk
aspek psikomotor diperoleh P-value =
0,061 > 0,05, maka Ho (gaya belajar tidak
berpengaruh terhadap prestasi psikomotor)
ditolak.
Dengan
demikian
dapat
kemampuan verbal tinggi maupun rendah
disimpulkan terdapat pengaruh signifikan
memberikan pengaruh
antara gaya belajar visual dan auditori
terhadap
kemauan
yang signifikan
untuk
menerima
pelajaran, perhatian terhadap penjelasan
terhadap prestasi kognitif
siswa pada
materi vermes.
guru, kemauan untuk mempelajari materi
Untuk mengetahui pengaruh antara
pelajaran.
gaya belajar visual dan auditori
Hal
tersebut
relevan
dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rahayu Sri
Sulistyawati
kesimpulannya
(2011)
salah
mengatakan
satu
bahwa
maka
disajikan hasil rerata seperti ditunjukkan
pada Tabel 6.
Tabel 6. Tabel Estimated Marginal Means
terhadap Gaya Belajar
Taraf kepercayaan 95%
Gaya
Belajar
Mean
pengalaman langsung dalam menyerap
informasi yang sesuai dengan cara belajar.
Std.
Error
Dalam penelitian yang dilakukan
Tingkat
Tingkat Atas
Bawah
Audiot
74.636
1.500
71.657
77.614
Visual
80.361
1.390
77.601
83.121
oleh Rahayu Sri Sulistyawati (2011) salah
satu kesimpulannya mengatakan bahwa
menunjukkan
berpengaruh
Siswa
Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat
bahwa
terhadap
dengan
memberikan
gaya
belajar
prestasi
belajar.
belajar
visual
gaya
efek
yang
lebih
baik
diketahui bahwa means (rata-rata) prestasi
dibandingkan dengan siswa gaya belajar
kognitif siswa yang memiliki gaya belajar
kinestetik dalam mempengaruhi prestasi
auditori = 74,62 lebih kecil dari pada rata-
belajar.
rata prestasi kognitif siswa yang memiliki
gaya belajar visual = 80,53.
Berdasarkan Tabel 6 menjelaskan
bahwa siswa yang mempunyai gaya belajar
Gaya belajar adalah kombinasi dari
visual lebih efektif dibanding dengan gaya
seseorang itu menyerap dan kemudian
belajar
mengatur serta mengolah informasi. Gaya
memiliki gaya belajar visual, menghasilkan
belajar dapat menentukan prestasi belajar
rata-rata prestasi kognitif yang lebih baik
anak. Jika diberikan strategi yang sesuai
dibandingkan siswa yang memiliki gaya
dengan
dapat
belajar auditori, hal ini disebabkan dalam
berkembang dengan lebih baik. Sejalan
pembelajaran dengan menggunakan media
dengan penelitian Lena Bostrom (2011)
flipchart maupun media video
mengungkapkan
gaya
belajarnya,
artinya
siswa
yang
yang
gaya
belajar
memegang
belajar
siswa.
mata/penglihatan (visual). Sejalan dengan
Ketika siswa diajarkan menggunakan gaya
penelitian Richard E. Mayer and Laura J.
belajar
mereka
Massa (2003) mengungkapkan bahwa gaya
prestasi
belajar
mempengaruhi
yang
menunjukkan
bahwa
anak
auditori,
prestasi
mereka
sukai,
meningkatkan
peranan
visual
penting
dapat
adalah
meningkatkan
akademik. Dalam hal pembelajaran vermes
kemampuan kognitif. Dengan gaya belajar
yang menggunakan media flipchart dan
visual, maka siswa langsung melihat apa
video, siswa mendapatkan pembelajaran
yang di amati dan dipelajarinya. Sedangkan
dengan menggunakan indera mata langsung
dengan gaya belajar auditori, siswa tidak
pada
langsung
materi,
sehingga
siswa
dapat
melihat
obyek
sehingga
mengalami kesulitan dalam memahami
terhadap prestasi belajar, karena pada
materi.
Secara
umum
pembelajarannya
belajar
yang
yang
proses pembelajarannya mampu menarik
menggunakan
gaya
siswa sehingga siswa mudah memahami
mereka
menunjukkan
akademik,
siswa
sukai,
meningkatkan
walaupun
vermes.
mereka
materi
prestasi
pembelajaran dengan media flipchart dan
tidak
media video diharapkan kemampuan verbal
terkadang
Dengan
demikian
semuanya seperti itu, tergantung pada
berpengaruh
faktor-faktor lain yang ada pada diri siswa.
kemampuan verbal dan prestasi belajar.
4.
Seperti yang terlihat pada hipotesis kedua
Hipotesis Keempat
Berdasarkan hasil perhitungan pada
yang
signifikan
antara
aspek kognitif dan afektif yaitu terdapat
analisis variansi tiga jalan dengan sel tak
pengaruh
yang
signifikan
antara
sama aspek kognitif P-value media dan
kemampuan verbal dan prestasi belajar
kemampuan verbal = 0,214 > 0,05, maka
siswa.
Ho (media dan kemampuan verbal tidak
Pada penelitian ini tidak terdapat
berpengaruh terhadap prestasi kognitif)
interaksi antara Pembelajaran Pendekatan
diterima. Untuk aspek afektif diperoleh P-
CTL dengan menggunakan media flipchart
value = 0,820 > 0,05, maka Ho (media dan
dan video dengan kemampuan verbal siswa.
kemampuan
Walaupun tidak terdapat interaksi langsung
terhadap
verbal
prestasi
sedangkan
berpengaruh
afektif)
diterima,
media
pembelajaran
dengan
kemampuan verbal, bukan berarti media
diperoleh P-value = 0,684 > 0,05, maka Ho
pembelajaran tidak memiliki hubungan
(media
tidak
timbal balik dengan kemampuan verbal
berpengaruh terhadap prestasi psikomotor)
siswa. Artinya tingkat kemampuan verbal
diterima.
dan
dan
kemampuan
Sehingga
tidak
aspek
antara
psikomotor
bahwa
untuk
tidak
dapat
ada
verbal
disimpulkan
interaksi
penggunaan
media
mempunyai
antara
pengaruh yang sama terhadap prestasi
penggunaan media pembelajaran dengan
belajar siswa pada materi vermes. Hal ini
kemampuan verbal siswa terhadap prestasi
terlihat pada siswa dengan kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor.
verbal
rendah
pada
pembelajaran
Pada hipotesis pertama penggunaan
pendekatan CTL dengan menggunakan
media flipchart dan media video dapat
media video juga memiliki prestasi baik.
digunakan dalam pembelajaran biologi dan
Karena dengan adanya kemampuan verbal
memberikan pengaruh
pada diri siswa tersebut
yang signifikan
maka siswa
tersebut
mempunyai
kemampuan
psikomotor.
mengekpresikan ide-ide dalam bentuk katakata sehingga mampu menguasai materi
pelajaran dan mendapatkan nilai yang
memuaskan.
dikatakan
Dengan
bahwa
demikian
interaksi
dapat
antara
pembelajaran pendekatan CTL dengan
menggunakan media flipchart dan video
dengan kemampuan verbal tinggi dan
rendah mempunyai pengaruh yang sama
terhadap prestasi belajar biologi dengan
materi vermes pada siswa kelas X SMAN 1
Pacitan tahun pelajaran 2011/2012.
5.
Pada hipotesis pertama penggunaan
media flipchart dan media video dapat
digunakan dalam pembelajaran biologi dan
memberikan pengaruh
yang signifikan
terhadap prestasi belajar siswa, karena
siswa
ikut
terlibat
pengalaman
menghasilkan
dan
mendapat
langsung,
yang
akan
prestasi
belajar
yang
maksimal bagi siswa. Dengan demikian
pembelajaran dengan media diharapkan
gaya belajar siswa berpengaruh dalam
proses pembelajaran. Seperti yang terlihat
Hipotesis Kelima
pada hipotesis ketiga dari aspek kognitif
Berdasarkan hasil perhitungan pada
yaitu terdapat pengaruh yang signifikan
analisis variansi tiga jalan dengan sel tak
antara gaya belajar dan prestasi belajar
sama aspek kognitif diperoleh P-value =
siswa
0,573 > 0,05, maka Ho (media dan gaya
belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi
kognitif siswa) diterima. Untuk aspek
afektif, diperoleh P-value = 0,824 > 0,05,
Ho
(media
dan
gaya
belajar
tidak
Pada penelitian ini tidak terdapat
interaksi
antara
media
pembelajaran
flipchart dan media video dengan gaya
belajar siswa. Walaupun tidak terdapat
interaksi
langsung
antara
media
berpengaruh terhadap prestasi afektif siswa)
pembelajaran dengan gaya belajar, bukan
diterima.
aspek
berarti media pembelajaran tidak memiliki
psikomotor, diperoleh P-value = 0857 >
hubungan timbal balik dengan gaya belajar
0,05, maka Ho (media dan gaya belajar
siswa. Namun terbukti rata-rata prestasi
tidak
belajar
Sedangkan
berpengaruh
untuk
terhadap
prestasi
kelompok
yang
menggunakan
psikomotor siswa) diterima. Sehingga dapat
media flipchart dan media video sama-
disimpulkan bahwa tidak ada interaksi
sama baiknya, demikian juga rata-rata
antara penggunaan media pembelajaran
dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi
belajar siswa aspek kognitif, afektif, dan
kedua gaya belajar visual dan auditorial
memiliki kategori sama baiknya. Dengan
demikian interaksi antara pendekatan CTL
dengan media flipchart dan media video
visual masing-masing untuk aspek kognitif,
dengan gaya belajar visual dan auditori
afektif, dan psikomotor adalah 84,71;
memiliki pengaruh yang sama terhadap
85,57; dan 82,57. Rata-rata nilai prestasi
prestasi biologi,baik pada aspek kognitif,
belajar siswa yang memiliki kemampuan
afektif, dan psikomotor pada materi vermes
verbal rendah gaya belajar visual masing-
untuk siswa kelas X SMAN 1 Pacitan tahun
masing untuk aspek kognitif, afektif, dan
pelajaran 2011/1012.
psikomotor adalah 72,06; 78,63; dan 77,33.
6.
Sedangkan rata-rata nilai prestasi siswa
Hipotesis Keenam
Berdasarkan hasil perhitungan pada
analisis variansi tiga jalan dengan sel tak
sama aspek kognitif diperoleh P-value =
0,409 > 0,05, maka Ho (kemampuan verbal
dan
gaya
belajar
tidak
berpengaruh
terhadap prestasi kognitif siswa) diterima.
Aspek afektif, diperoleh P-value = 0,276 >
0,05, Ho (kemampuan verbal dan gaya
belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi
afektif siswa) diterima. Sedangkan untuk
yang memiliki kemampuan verbal tinggi
gaya belajar auditori masing-masing untuk
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
adalah 77,43; 80,14; dan 77,00. Sedangkan
rata-rata nilai prestasi siswa yang memiliki
kemampuan verbal rendah gaya belajar
auditori
masing-masing
untuk
aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor adalah
72,30; 78,30; dan 71,60.
Berdasarkan perbandingan rata-rata
aspek psikomotor, diperoleh P-value =
tersebut
0,178 > 0,05, maka Ho (kemampuan verbal
dengan kemampuan verbal tinggi akan
dan
memperoleh nilai prestasi yang lebih tinggi
gaya
belajar
tidak
berpengaruh
di
atas
menunjukkan
bahwa
siswa)
dari pada siswa yang memiliki kemampuan
disimpulkan
verbal rendah untuk kedua gaya belajar.
terhadap
prestasi
psikomotor
diterima.
Sehingga
dapat
antara
Sedangkan siswa yang memiliki gaya
penggunaan kemampuan verbal dengan
belajar visual dengan kemampuan verbal
gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar
tinggi memperoleh nilai lebih tinggi dari
siswa
pada siswa dengan kemampuan verbal
bahwa
tidak
aspek
ada
interaksi
kognitif,
afektif,
dan
tinggi gaya belajar auditori. Namun siswa
psikomotor.
Berdasarkan
hasil
analisa
data
penelitian sebagai berikut: rata-rata nilai
prestasi belajar untuk siswa yang memiliki
kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar
yang memiliki gaya belajar visual dengan
kemampuan verbal rendah memperoleh
nilai lebih tinggi dari pada siswa gaya
belajar auditori dengan kemampuan verbal
rendah. Hal ini menunjukkan tingkat
pula
kemampuan verbal dan gaya belajar siswa
tinggi nilai rata-rata prestasi kognitif dan
mempunyai pengaruh yang tidak signifikan
afektif maupun psikomotor lebih baik dari
terhadap prestasi belajar biologi khususnya
pada siswa dengan kemampuan verbal
pada materi vermes untuk siswa kelas X
rendah, dan juga siswa dengan gaya belajar
SMAN
visual nilai rata-rata prestasi kognitif dan
1
Pacitan
tahun
pelajaran
afektif maupun psikomotor lebih tinggi dari
2011/2012.
7.
siswa dengan kemampuan verbal
siswa dengan gaya belajar auditori.
Hipotesis Ketujuh
Berdasarkan hasil perhitungan pada
Kesimpulannya
bahwa
interaksi
analisis variansi tiga jalan dengan sel tak
antara media, kemampuan verbal dan gaya
sama aspek kognitif diperoleh P-value =
belajar siswa tidak memberikan pengaruh
0,307 > 0,05, maka Ho (media, kemampuan
yang signifikan terhadap prestasi belajar
verbal dan gaya belajar tidak berpengaruh
materi vermes. Artinya tingkat kemampuan
terhadap prestasi kognitif siswa) diterima.
verbal, gaya belajar dan penggunaan media
Untuk aspek afektif, diperoleh P-value =
flipchart dan video mempunyai pengaruh
0,416 > 0,05, Ho (media, kemampuan
sendiri-sendiri terhadap prestasi belajar
verbal dan gaya belajar tidak berpengaruh
biologi. Hal ini dimungkinkan karena
terhadap prestasi afektif siswa) diterima.
banyak faktor yang dapat mempengaruhi
Sedangkan
psikomotor,
proses pencapian prestasi belajar baik
diperoleh P-value = 0,178 > 0,05, maka Ho
dalam maupun luar diri siswa diluar faktor
(media, kemampuan verbal dan gaya
media pembelajaran, kemampuan verbal
belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi
dan gaya belajar siswa yang digunakan
psikomotor siswa) diterima.
dalam penelitian ini, serta masih banyak
untuk
aspek
Pada penelitian ini dapat dijelaskan
bahwa hasil statistik menunjukkan siswa
yang
mendapat
perlakuan
dengan
pembelajaran menggunakan media video
keterbatasan dalam penelitian ini sehingga
peneliti tidak dapat mengontrol faktorfaktor tersebut di luar kegiatan belajar
mengajar.
nilai rata-rata prestasi kognitif dan afektif
maupun
psikomotor
dibandingkan
siswa
perlakuan
dengan
lebih
yang
baik
Kesimpulan
mendapat
pembelajaran
menggunakan media flipchart. Demikian
Berdasarkan
pembahasan
di
hasil
atas
penelitian
maka
dan
dapat
disimpulkan bahwa: 1) ada pengaruh
prestasi
belajar
antara
pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian ini bagi
guru disarankan untuk dapat menggunaan
pendekatan CTL dengan menggunakan
media pembelajaran
media flipchart dan video pada aspek
persiapan
kognitif. Sedangkan untuk aspek afektif dan
pembelajaran dapat berjalan lancar sesuai
psikomotor
pengaruh
dengan rencana. Beberapa hal yang perlu
terhadap penggunaan media flipchart dan
disiapkan dalam penggunaan media ini
video dengan prestasi belajar biologi; 2)
antara lain: 1) semua alat dalam media
ada pengaruh prestasi belajar antara siswa
pembelajaran seperti komputer dan LKS, 2)
dengan kemampuan verbal tinggi dan
kuasai materi pembelajaran yang akan
rendah pada prestasi belajar kognitif dan
dilaksanakan,
afektif. Sedangkan untuk aspek psikomotor
kelompok yang heterogen sehingga terjadi
tidak
terhadap
interaksi siswa, dan 4) sebaiknya mengatur
kemampuan verbal tinggi dan rendah
manajemen waktu dengan baik agar proses
dengan prestasi belajar biologi; 3) ada
pembelajaran berakhir dengan tepat waktu.
pengaruh prestasi belajar antara siswa
Bagi peneliti lain, sebaiknya menggunakan
dengan gaya belajar visual dengan gaya
variabel moderator
belajar auditori khususnya prestasi belajar
motivasi belajar, kreativitas, sikap ilmiah,
kognitif; 4) tidak ada interaksi antara media
dan kemampuan berpikir abstrak dalam
pembelajaran flipchart dan video serta
pembelajaran penggunaan media ini. Bagi
tinggi rendahnya kemampuan verbal siswa
sekolah, sebaiknya memberikan fasilitas
terhadap prestasi belajar biologi; 5) tidak
seperti: LCD dan Laptop yang mendukung
ada interaksi antara media pembelajaran
dalam proses pembelajaran penggunaan
flipchart dan video serta gaya belajar visual
media ini.
tidak
terdapat
terdapat
pengaruh
dilakukan dengan
sebaik-baiknya,
sehingga
3) sebaiknya membuat
yang lain seperti:
dan auditori terhadap prestasi belajar
biologi;
6)
tidak
terdapat
interaksi
kemampuan verbal dengan gaya belajar
Daftar Pustaka
terhadap prestasi belajar baik kognitif,
Anonym. (2003). Undang Undang Republik
afektif maupun psikomotor; dan 7) tidak
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
terdapat interaksi antara pendekatan CTL
Tentang
dengan media, kemampuan verbal dan gaya
Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
belajar terhadap prestasi
belajar
kognitif, afektif maupun psikomotor.
baik
Sistem
Pendidikan
Peraturan
______(2006).
Pendidikan
Education Video. Researcher
Menteri
Nasional
Scholar, Vol 10.
Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
Patricia
Tentang Standar Isi.
Ashar
Arsyad.
Media
For Higher Order Learning and
Learning.
Academy
(Edisi
University.
Styles
Mid
Students
Compared
Teacher’,
Sweden
Rahayu
Learning
IPA
Teaching
(2011).
model
And
Learning menggunakan Animasi
in
berbasis Flash dan Interactive
Secondary Schools. Institute for
Video ditinjau dari kemampuan
Learning Styles Journal, Vol 1,1 –
verbal dan gaya belajar. Tesis.
20.
Surakarta:
Bowo Sugiarto. (2011).
Membangun
Karakter
Melalui
Pembelajaran
Biologi
dengan
Pendekatan
Ketrampilan
Dharma Kesuma, Dody Hermana, Dadang
Supardan, dan Gunawan.Undang.
(2010). Contextual Teaching And
Bandung:
Rahayasa
Research and Training.
Lenin Vethanayagam, F.S.R. Hemalatha.
(2010). Effect of Environmentaal
education to School Children
Through Animation Based
Sebelas
Rudi Susilana dan Cepi Riyana. (2007).
Media Pembelajaran. Bandung:
Seminar
Proses.
Universitas
Maret.
Wacana Prima.
Nasional FKIP UNS. 201-209.
Learning.
the
educational
Sulistyawati.
Contextual
their
Styles
Sri
Pembelajaran
’Learning
with
of
of
leadership, Volume 11, Number 2.
Terjemahan). Bandung: Kaifa.
(2011).
Proceedings
Transfer.
Bobbi De Porter & Mike Hernacki. (2005).
Lena.
(2006).
better Teaching Model: A Cace
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali.
Bostrom
Miller.
Contextual Learning May be a
(2011).
Quantum
Murdock
Rusman.
(2011).
Model-Model
Pembelajaran
Mengembangkan
Profesional Guru. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Richard E. Mayer and Laura J. Massa.
(2003). University of California.
Three Facets of Visual and Verbal
Learners:
Cognitive
Ability,
Cognitive Style, and Learning
Preference. Journal of Educational
Pshychology. Vol 85 (4), 833- 846.
Robert G. Berns and Patricia M. Erickson.
(2001). Contextual Teaching and
Learning: Preparing Students for
the New Economy. The Highlight
Zone Research @ work, 5, 1-8.
Sri Anitah. (2008). Media Pembelajaran.
Jakarta: UNS Press.
Suciati Sudarisman. (2010). Membangun
Karakter Peserta Didik Melalui
Pembelajaran
Biologi
Berbasis
Keterampilan Proses. Proceeding
Seminar Nasional VII Pendidikan
Biologi FKIP UNS Tema: Biologi,
Sains,
Lingkungan
dan
Pembelajarannya.
FKIP
Universitas
Maret
Sebelas
Surakarta. 237-243
Sumiati
dan
Asra.
Metode
(2007).
Pembelajaran. Bandung: Wacana
prima.
Sutrisno. (2011). Pengantar Pembelajaran
Inovatif
Berbasis
Teknologi
Informasi&Komunikasi
Gaung Persada (GP) Press.
Jakarta: