Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata DOC 17191 18108 1 PB

(1)

ANALISA KEPADATAN RUAS JALAN

DI KECAMATAN RUNGKUT DENGAN

PEMETAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Hendrata Wibisana, email : hw00198@yahoo.com Siti Zainab, email : siti_zaen2007@yahoo.com

ABSTRAK

Kemacetan adalah permasalahan pelik yang berdampak luas kepada masyarakat pengguna jalan serta pelaku ekonomi. Kemacetan berhubungan dengan volume lalu lintas yang melintas pada suatu ruas jalan. Pada penelitian ini dilakukan analisa hubungan antara volume lalu lintas dengan kepadatan jumlah penduduk di sebuah kecamatan.Penelitian ini diRungkut kotamadya Surabaya, dimana jumlah penduduk dibagi dalam zona kelurahan.

Metode yang digunakan untuk membantu proses analisa dan pemetaan adalah Arc View versi 3.3, metode Roods dan metode Arterical Capacity dengan persamaan rumus C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs. Dari hasil perhitungan nilai Kapasitas (C )maka akan didapat nilai derajat kejenuhan (DS) yang menggambarkan layak tidaknya jalan tersebut digunakan secara nyaman. Dan jalan yang mengalami derajat rendah (dengan nilai DS > 0.7 )adalah jalan Medokan Ayu, jalan Rungkut Puskesmas, jalan Pandugo, jalan Baruk Utara, jalan Wonorejo Rungkut, dan jalan Medokan Kampung. sedangkan jalan yang mengalami derajat kejenuhan sedang dengan nilai DS antara 0.7 < 0.85 )adalah jalan Rungkut Madya, jalan KH Zamhuri, jalan Rungkut Asri Tengah, jalan Rungkut Asri Utara, jalan Kedung Asem dan jalan Kedung Baruk

Dalam SIG terdapat 2 data yaitu data spasial berupa peta dan data atribut berupa tabel. SIG dapat digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, dan menampilkan data-data pada setiap lokasi diruas jalan kecamatan Rungkut sehingga data yang disajikan up to date. Dengan demikian hasil kajian Arc View versi 3.3 dapat digunakan sebagai bahan referensi pemetaan kota Surabaya.

Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, derajad kejenuhan, pemetaan kecamatan Rungkut.


(2)

ABSTRACT

Traffic jams is a complicated problems , broad impact to the community, road user and economic analyser. Traffic is related to the volume of traffic on a through road. In the research conducted this analysis the relationship between the volume of traffic density with the number of residents in a municipality kecamatan.Penelitian this diRungkut Surabaya, where the population of sub-divided into zones.

The method used to help the process analysis and mapping is Arc View version 3.3, Roods method and the method Arterical with Capacity of formula C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs. From the results of the calculation of the value of capacity (C) the value obtained akan saturation degree (DS), which describes the feasible way is not comfortable using it. And the low degree of experience (with the DS values> 0.7) is the road of Medokan Ayu, road of Rungkut, roads of Pandugo, Baruk North road, the road Wonorejo Rungkut, and road Medokan Villages. Road with the degree of saturation current with DS values between 0.7 <0.85) is the road of Rungkut Madya, KH Zamhuri road, the road of Rungkut Asri Tengah, Rungkut Asri Utara road, street and road of Kedung Asem and Kedung Baruk.

In GIS there are 2 data, namely spatial data such as maps and data attributes such as a table. GIS can be used to enter, store, verify, and display the data on the location of each road in district of Rungkut area so that the data presented always up to date. Thus the results of the study Arc View version 3.3 can be used as reference material mapping the city of Surabaya.

Keyword : Geographic Information System, Degree of saturation, Mapping the Area of Rungkut.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Indonesia dalam setahun terakhir ini telah banyak terjadi musibah kecelakaan kendaraan umum, dalam hal ini kecelakaan kereta api dengan mobil,kereta api dengan manusia,kereta api dengan kereta api (Jawa Pos,Harian Radar). Dinas Perhubungan tampaknya kewalahan dalam menangani musibah yang beruntun tersebut, dimana kecelakaan tersebut juga merenggut nyawa manusia yang tidak bersalah.

Kondisi ataupun service yang diberikan angkutan umum di Indonesia belum begitu baik, banyak masyarakat enggan memakai jasa angkutan umum dan lebih banyak mempergunakan kendaraan pribadi sebagai sarana untuk bepergian atau berangkat kerja. Dengan banyaknya kendaraan pribadi yang dipergunakan masyarakat, terutama di kota besar akan menimbulkan dampak lain yang cukup merugikan yaitu kemacetan lalu lintas dan polusi udara yang cukup serius.

Di Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar kedua di Indonesia masalah kemacetan sudah menjadi makanan penduduk kota sehari – hari. Dengan jumlah penduduk mendekati 5 juta jiwa, aktivitas kendaraan moda darat sangat padat terutama pada jam – jam sibuk di pagi dan sore hari. Kepadatan di kota Surabaya ini dapat terjadi karena ruas jalan yang ada kapasitasnya sudah tidak mencukupi lagi dengan banyaknya jumlah kendaraan yang melaju di jalan tersebut, belum lagi pengaruh hambatan samping yang memakan badan jalan cukup signifikan. Untuk mengatasi hal ini perlu penanganan yang serius, sistematis dan berkesinambungan


(3)

agar diperoleh solusi yang efektif dan efisien dengan budget yang sesuai dengan anggaran pemerintah daerah setempat.

Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu disiplin ilmu yang baru berkembang, dirasakan cukup akurat untuk membantu memecahkan masalah kepadatan kendaraan di perkotaan terutama kota besar seperti Surabaya ini. Dan SIG dipandang sebagai alat bantu yang tepat untuk diaplikasikan pada kasus ini mengingat kelebihan – kelebihan yang dimiliki. Dalam penelitian ini akan dilakukan kajian awal tentang peranan SIG dalam mengelolah jumlah kendaraan yang melaju di suatu ruas dalam kota besar seperti Surabaya, mengingat belum banyak penelitian serupa yang dilakukan.

1.2. Permasalahan

Kemacetan di suatu ruas jalan dapat terjadi apabila kendaraan yang lewat pada ruas jalan tersebut jumlahnya lebih banyak dari kapasitas yang dipersyaratkan. Dengan alasan ini dan dengan bantuan alat bantu berupa perencanaan SIG yang terpadu diuraikan beberapa pokok permasalahan yaitu :

a. Apakah Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai alat bantu mampu memetakan jumlah kendaraan pada suatu ruas jalan di kotamadya Surabaya.

b. Dengan adanya SIG, apakah kemacetan yang terjadi pada suatu ruas jalan dapat diprediksikan sebelumnya?.

c. Apakah pemetaan kondisi ruas jalan di kota Surabaya, terutama jalan utama dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaca dalam proses pengambilan keputusan,khususnya untuk perhitungan kapasitas ( C ) dan derajat kejenuhan ( DS )

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mencari nilai kapasitas (C) dan nilai derajat kejenuhan (DS) pada setiap ruas jalan arteri dan jalan kolektor di kecamatan Rungkut.

2. Untuk memberikan sistem informasi di ruas jalan di kawasan Rungkut dengan menggunakan SIG.

3. Untuk memetakan secara parsial ruas jalan beserta atributnya di ruas jalan di kecamatan Rungkut dengan meggunakan SIG.

1.4. Batasan Masalah

1. Penelitian ini dibatasi untuk daerah kecamatan Rungkut kotamadya Surabaya dimana jalan yang diukur hanya jalan arteri dan jalan kolektor yang ada di kecamatan Rungkut serta tidak membahas jalan lokal yang ada di kecamatan Rungkut.

2. Volume kendaraan yang diteliti berdasarkan data pengamatan di lapangan secara langsung

3. Jumlah penduduk yang diteliti berdasarkan data sekunder yang diambil dari instansi tertertentu yaitu Badan Pusat Statistik ( BPS ) dan data yang diambil sebagian dari data kecamatan.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini maksudkan sebagai bahan masukan akan penelitian dasar dan kajian awal sistem informasi geografis pada perencanaan perhubungan darat


(4)

berkenan dengan kondisi ruas jalan yang ada pada suatu kecamatan.Dan dapat juga dipakai sebagai database awal kondisi ruas jalan utama di kecamatan Rungkut kotamadya Surabaya.

1.6. Lokasi Study

Lokasi yang ditinjau dalam penelitian ini adalah jalan arteri pada Kecamatan Rungkut, yang mana meliputi berbagai Kelurahan. Diantaranya Kelurahan Medokan Ayu, Kelurahan Rungkut Kidul, Kelurahan Penjaringan Sari, Kelurahan Kedung Baruk, Kelurahan Wonorejo, Kelurahan Kali Rungkut.

Gambar 1.1 Lay Out Kecamatan Rungkut II. TINJAUAN PUSTAKA


(5)

2.1. Umum

Pada dasarnya sistem informasi geografis merupakan gabungan dari tiga pokok unsur pokok: sistem, informasi,dan geografis. Dengan demikian pengertian terhadap ketiga unsus pokok ini akan sangat membantu dalam memahami SIG. Dengan melihat unsur pokoknya SIG merupakan sistem sebuah informasi dengan tambahan unsur Geografi yakni penekanan pada unsur informasi geografi.

2.2. Data dan Informasi

Analisis dan pembahasan mengenai sistem-sistem informasi dimulai dengan pendefinisian secara fungsional dari data dan informasi berikut diskusi-diskusi sekitar keterkaitan keduanya. Pemahaman awal ini juga didukung oleh pemisahan antara informasi formal dan non-formal (informal), diskusi mengenai atribut-atribut yang mencerminkan nilai suatu informasi, dan penganalisaan bagaimana suatu “informasi” dihasilkan dari data.

2.4. Macam – Macam Data Pada GIS a. Data grafis

Adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan obyek dipermukaan bumi.Dalam data grafis dibedakan 3 macam yaitu:

1. Data grafis titik atau point biasanya digunakan untuk mewakili obyek kota,stasiun curah hujan,dll

2. Data grafis garis atau line dapat dipakai untuk menggambarkan jalan,sungai dll

3. Data grafis area atau polygon untuk mewakili batas lahan,kemiringan lereng dll.

b. Data atribut atau tabular

Adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data drafis dan untuk menyimpan informasi tentang nilai atau besaran dari data grafis.Untuk data atribut tersimpan secara terpisah dalam bentuk tabel.


(6)

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Kerja

Adapun tahapan – tahapan yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini yaitu :

1. Observasi lapangan yaitu dengan cara mengumpulkan data – data yang dibutuhkan. Dalam pengumpulan data ini, di bagi menjadi 2 bagian :

Data Primer, yaitu data yang didapat langsung dari lapangan.

a) b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dengan penelitian ini.Misalnya BPS ( Badan Pusat Statistik ), Kecamatan dan Kelurahan.Dimana data yang di ambil dari berbagai instasi tersebut di masukkan sebagai atribut. 2. Dari pengumpulan data – data tersebut di lakukan pemetaan dan

penyusunan data base. Penyusunana data base menggunakan soft ware Microsoft office excel 2003

3. Setelah dilakukan pemetaan dan penyusunan data base, baru kita olah dengan menggunakan sistem informasi geografis.

4. Dari pengolahan data dengan sistem informasi geografis, didapat analisis hasil. Sehingga kita dapat menyusun peta thematik Kecamatan Rungkut untuk LHR kendaraan bermotor.

3.2 Prosedur Mencari Nilai Derajat Kejenuhan ( DS )

1. Langkah awal mencari nulai Kapasitas ( C ),dengan rumus sbb : C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam)

Dimana :

a) C = Kapasitas ( smp/jam )

b) Co = Kapasitas dasar untuk kondisi tertentu ( ideal ) ( smp/jam )

c) FCw = Faktor penyasuaian lebar jalur lalu lintas d) FCsp = Faktor penyasuaian pemisah arah e) FCsf = Faktor penyasuaian hambatan samping f) FCcs = Faktor penyasuaian ukuran kota

Dimana nilai C , Co , FCw , FCsp , FCsf dan FCcs di dapat dari tabel yang berada dilampiran.

2. Setelah di dapat nilai C maka dilanjutkan dengan mencari nilai DS dengan rumus sbb :

DS = Q / C Dimana :

DS = Derajat Kejenuhan Q = Arus Kendaraan

3. Katagori nilai derajat kejenuhan ( DS )

a. Tingkat Kapasitas Tinggi apabila didapat nilai DS

diatas 0,85

b. Tingkat Kapasitas Sedang apabila didapat nilai DS antara 0,7

sampai 0.85


(7)

Dibawah 0,7

3.3 Software yang dipergunakan :

Microsoft Excel, digunakan untuk membuat data atribut, Auto Cad 2000, digunakan untuk penggambaran peta ruas jalan kemacetan Rungkut, Auto Cad Map, digunakan untuk transformasi peta format vector – raster, Arc View versi 3.3, digunakan untuk analisa sistem informasi geografis.

IV. ANALISA DATA

4.1 Data Jumlah Kendaraan di Kecamatan Rungkut dan Perhitungan DS

Data jumlah kendaraan yang di peroleh melalui survey lapangan di setiap ruas jalan dikecamatan Rungkut serta data jumlah penduduk yang di dapat dari kecamatan di olah dan di analisa dengan menggunakan rumus dan teori rekayasa lalu lintas dan rumus yang di gunakan sebagai berikut :

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam) Dimana :

g) C = Kapasitas ( smp/jam )

h) Co = Kapasitas dasar untuk kondisi tertentu ( ideal ) ( smp/jam )

i) FCw = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas j) FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah

k) FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping l) FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota

Dimana nilai C , Co , FCw , FCsp , FCsf dan FCcs di dapat dari tabel yang berada dilampiran. Setelah di dapat nilai C maka mencari nilai DS rumusnya sebagai berikut: DS = Q / C

Dimana :

DS = Derajat Kejenuhan Q = Arus Kendaraan

Nilai Q didapat dari MC + HV + LV Yang masuk dalam katagori MC = sepada motor

LV = sedan,pick – up,dll

HV = truk dengan 2 gandar atau lebih dan bus C = Kapasitas

4.1.2 Perhitungan Kapasitas ( C ) dan Derajat Kejenuhan ( DS ) pada Setiap Ruas Jalan Kecamatan Rungkut


(8)

Gambar 4.1 layout jalan medokan ayu Pada Pagi Hari

Diketahui Co : 2.900 ( lihat tabel 1 CO di lampiran ) FCw :1,25 ( lihat tabel 2 FCw di lampiran ) FCsp :1,00 ( lihat tabel 3 FCsp di lampiran ) FCsf :0,89 ( lihat tabel 4 FCsf di lampiran ) FCcs :1,04 ( lihat tabel 5 FCcs di lampiran ) Jumlah Kendaraan (Q ) :

MC : 3.290 = 1.645 x 0.5 = 822,5 2 LV : 606 = 303 x 1 = 303

2

HV : 13 = 6.5 x 1,3 = 8,45 2

Jadi C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs = 2.900 x 1,25 x 1,00 x 0,89 x 1,04 = 3.355,3

Q = MC + LV + HV = 822,5 + 303 + 8,45 = 1.133,95

DS = Q C = 1.133,5

3.355,3

= 0.338 smp/jam Pada Sore Hari


(9)

Diketahui Co : 2.900 ( lihat tabel 1 CO di lampiran )

FCw :1,25 ( lihat tabel 2 FCw di lampiran ) FCsp :1,00 ( lihat tabel 3 FCsp di lampiran )

FCsf :0,89 ( lihat tabel 4 FCsf di lampiran ) FCcs :1,04 ( lihat tabel 5 FCcs di lampiran ) Jumlah Kendaraan (Q ) :

MC : 3.151 = 1.575,5 x 0.5 = 787,75 smp/jam 2

LV : 594 = 297 x 1 = 297 smp/jam 2

HV : 2 = 2 x 1,3 = 2,6 smp/jam 2

Jadi C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs = 2.900 x 1,25 x 1,00 x 0,89 x 1,04 = 3.355,3

Q = MC + LV + HV = 787,75 + 297 + 2,6 = 1.087,35

DS = Q C

= 1.087,35 3.355,3

= 0,324 smp/jam Tabel 4.2 Standart Derajat Kejenuhan (DS)

Tingkat Derajat Kejenuhan ( DS ) Batasan Nilai

Tinggi > 0.85

Sedang 0.7 – 0.85

Rendah < 0.70

Berdasarkan standart derajat kejenuhan (DS) jalan Medokan Ayu termasuk derajat kejenuhannya rendah dengan nilai DS antara 0.7 < 0.85 dan pada pagi hari sebesar 0,338 dan nilai DS pada sore hari sebesar 0,324.Serta ruas jalan yang mengalami derajat kejenuhan rendah selain jalan mendokan ayu adalah ruas jalan Rungkut Puskesmas, jalan Pandugo, jalan Baruk Utara, jalan Wonorejo Rungkut, dan jalan Medokan Kampung.Sedangkan jalan yang mengalami derajat kejenuhan sedang dengan nilai DS antara ( 0.7 < 0.85 ) adalah jalan Rungkut Madya, jalan KH Zamhuri, jalan Rungkut Asri Tengah, jalan Rungkut Asri Utara, jalan Kedung Asem dan jalan Kedung Baruk


(10)

T

ab

el

4

.3

H

as

il

P

er

h

it

u

n

ga

n

D

er

aj

at

K

ej

en

u

h

an

(

D

S

)

d

an

K

ap

as

it

as

(

C


(11)

Tabel 4.4 Total Jumlah Kendaraan

Jumlah

No Nama Jalan Pagi Sore Total

1 Jln Medokan Ayu 3.91 3.702 7.612

2 Jln Rungkut Madya 8.715 6.862 15.577

3 Jln KH Zamhuri 3.75 3.677 7.427

4 Jln Asri Tengah 7.603 6.807 14.41

5 Jln Asri Utara 7.134 5.867 13.001

6

Jln Rungkut

Pukesmas 6.196 4.863 11.059

7 Jln Rungkut Alang 2 4.558 4.306 8.864

8 Jln Kedung Asem 4.107 4.102 8.209

9 Jln Pandugo 3.927 4.141 8.068

10 Jln Baruk Utara 2.834 2.918 5.752

11 Jln Kedung Baruk 5.443 5.681 11.124

12 Jln Wonorejo Rungkut 1.983 1.682 3.665

13

Jln Medokan

Kampung 1.072 1.291 2.363

4.2 Hasil Dari Arc View Serta Atributnya

Hasil akhir dari penelitian ini berupa gambar yang lengkap dengan atributnya.Atribut yang ditampilkan sebagai berikut :

Atribut yang masuk dalam line atau jalan antara lain :

Nama jalan, Jumlah kendaraan jenis MC, Jumlah kendaraan jenis LV, Jumlah kendaraan jenis HV, Nilai DS pagi dan sore hari, Nilai C pagi dan sore, Jenis jalan, Lebar jalan, Panjang jalan

Atribut yang masuk dalam polygon atau setiap kelurahan dikecamatan Rungkut antara lain :

Nama kelurahan, Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin (Laki – laki , perempuan ). Jumlah penduduk yang bekerja dan tidak bekerja.


(12)

Gambar 4.2 Arc View Jalan dan Atributnya


(13)

Gambar 4.4 Grafik Jumlah Kendaraan Jenis MC

Gambar 4.5 Grafik Jumlah Kendaraan Jenis LV


(14)

Gambar 4.7 Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Bekerja atau Tidak Bekerja


(15)

Gambar 4.9 Peta Jalan di Kecamatan Rungkut V. KESIMPULAN DAN SARAN


(16)

5.1 Kesimpulan

1. Dengan adanya sistem informasi geografis sebagai alat bantu maka dapat memetakan jumlah kendaraan yang ada masing – masing ruas jalan dimana dari hasil perhitungan diperoleh ruas jalan yang paling ramai Rungkut asri tengah dengan nilai volume kendaraan 3.599 smp / jam 2. Dari hasil sistem informasi geografis dapat memetakan secara kualitatif

kemacetan yang terjadi pada suatu ruas jalan , khususnya yang diteliti pada ruas jalan dikecamatan Rungkut . Dengan sistem informasi dapat dilihat faktor – faktor penyabab kemacetan antara lain kendaraan yang melintas pada ruas jalan serta kondisi geometrik jalan yang ada dikecamatan Rungkut

3. Dengan sistem informasi geografis dapat diketahui kondisi aktual ruas jalan arteri dan jalan kolektor di kecamatan Rungkut sebagai contoh adalah informasi kapasitas (C) dan derajat kejenuhan (DS),dengan hasil sebagai berikut derajat kejenuhan rendah (dengan nilai DS > 0.7 )adalah jalan Medokan Ayu, jalan Rungkut Puskesmas, jalan Pandugo, jalan Baruk Utara, jalan Wonorejo Rungkut, dan jalan Medokan Kampung.sedangkan jalan yang mengalami derajat kejenuhan sedang dengan nilai DS antara ( 0.7 < 0.85 )adalah jalan Rungkut Madya, jalan KH Zamhuri, jalan Rungkut Asri Tengah, jalan Rungkut Asri Utara, jalan Kedung Asem dan jalan Kedung Baruk.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan adalah

1. Perlunya adanya pelebaran jalan pada jalan yang ramai yang terjadi pada jam – jam sibuk sebagai contoh jalan Rungkut Asri Utara dan Rungkut Asri Tengah.Sebagai salah satu alternatif penyelesaian kemacetan diruas jalan kecamatan Rungkut.

2. Penambahan pemasangan rambu – rambu seperti dilarang parkir atau berhenti di sepanjang jalan yang padat kendaraan.

3. Sistem informasi geografis untuk kedepanya dapat dimasukan sebagai bahan referensi untuk pembuatan peta jalan Surabaya.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto , Eko , ’’ system Informasi Geografis Menggunakan ARC VIEW GIS’’, Andi , Jogyakarta , 2002

Directorate general Bima Marga ,” Indonesia Highway Capasicy Manual ( IHCM ) ” , February 1997

Laura Lang ,’’ Transportation GIS ’’ , Esri Press , California , 1999

Pignataro , Louis J ,’’ Engineering Theory and Practice’’ , Prentice – Hall , Inc , Englewood Cliffs , New Jersey , 1973

Prahasta , Eddy , ’’ Sistem Informasi Geografis ’’ , Informatika , Bandung , 2001 Rosalina , ’’ Analisa Statistik Menggunakan Aplikasi Excell ’’ ,

Alfabeta , Bandung , 2005

Tim Penelitian dan Pengembangan LPKBM Madcoms , ’’ Microsoft Excell 2000’’ , Andi Yogyakarta , 2000


(1)

Tabel 4.4 Total Jumlah Kendaraan

Jumlah

No Nama Jalan Pagi Sore Total

1 Jln Medokan Ayu 3.91 3.702 7.612

2 Jln Rungkut Madya 8.715 6.862 15.577

3 Jln KH Zamhuri 3.75 3.677 7.427

4 Jln Asri Tengah 7.603 6.807 14.41

5 Jln Asri Utara 7.134 5.867 13.001

6

Jln Rungkut

Pukesmas 6.196 4.863 11.059

7 Jln Rungkut Alang 2 4.558 4.306 8.864

8 Jln Kedung Asem 4.107 4.102 8.209

9 Jln Pandugo 3.927 4.141 8.068

10 Jln Baruk Utara 2.834 2.918 5.752

11 Jln Kedung Baruk 5.443 5.681 11.124 12 Jln Wonorejo Rungkut 1.983 1.682 3.665 13

Jln Medokan

Kampung 1.072 1.291 2.363

4.2 Hasil Dari Arc View Serta Atributnya

Hasil akhir dari penelitian ini berupa gambar yang lengkap dengan atributnya.Atribut yang ditampilkan sebagai berikut :

Atribut yang masuk dalam line atau jalan antara lain :

Nama jalan, Jumlah kendaraan jenis MC, Jumlah kendaraan jenis LV, Jumlah kendaraan jenis HV, Nilai DS pagi dan sore hari, Nilai C pagi dan sore, Jenis jalan, Lebar jalan, Panjang jalan

Atribut yang masuk dalam polygon atau setiap kelurahan dikecamatan Rungkut antara lain :

Nama kelurahan, Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin (Laki – laki , perempuan ). Jumlah penduduk yang bekerja dan tidak bekerja.


(2)

Gambar 4.2 Arc View Jalan dan Atributnya


(3)

Gambar 4.4 Grafik Jumlah Kendaraan Jenis MC

Gambar 4.5 Grafik Jumlah Kendaraan Jenis LV

Gambar 4.6 Grafik Jumlah Kendaraan Jenis HV


(4)

Gambar 4.7 Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Bekerja atau Tidak Bekerja


(5)

Gambar 4.9 Peta Jalan di Kecamatan Rungkut

V. KESIMPULAN DAN SARAN


(6)

3. Dengan sistem informasi geografis dapat diketahui kondisi aktual ruas jalan arteri dan jalan kolektor di kecamatan Rungkut sebagai contoh adalah informasi kapasitas (C) dan derajat kejenuhan (DS),dengan hasil sebagai berikut derajat kejenuhan rendah (dengan nilai DS > 0.7 )adalah jalan Medokan Ayu, jalan Rungkut Puskesmas, jalan Pandugo, jalan Baruk Utara, jalan Wonorejo Rungkut, dan jalan Medokan Kampung.sedangkan jalan yang mengalami derajat kejenuhan sedang dengan nilai DS antara ( 0.7 < 0.85 )adalah jalan Rungkut Madya, jalan KH Zamhuri, jalan Rungkut Asri Tengah, jalan Rungkut Asri Utara, jalan Kedung Asem dan jalan Kedung Baruk.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan adalah

1. Perlunya adanya pelebaran jalan pada jalan yang ramai yang terjadi pada jam – jam sibuk sebagai contoh jalan Rungkut Asri Utara dan Rungkut Asri Tengah.Sebagai salah satu alternatif penyelesaian kemacetan diruas jalan kecamatan Rungkut.

2. Penambahan pemasangan rambu – rambu seperti dilarang parkir atau berhenti di sepanjang jalan yang padat kendaraan.

3. Sistem informasi geografis untuk kedepanya dapat dimasukan sebagai bahan referensi untuk pembuatan peta jalan Surabaya.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto , Eko , ’’ system Informasi Geografis Menggunakan ARC VIEW GIS’’, Andi , Jogyakarta , 2002

Directorate general Bima Marga ,” Indonesia Highway Capasicy Manual ( IHCM ) ” , February 1997

Laura Lang ,’’ Transportation GIS ’’ , Esri Press , California , 1999

Pignataro , Louis J ,’’ Engineering Theory and Practice’’ , Prentice – Hall , Inc , Englewood Cliffs , New Jersey , 1973

Prahasta , Eddy , ’’ Sistem Informasi Geografis ’’ , Informatika , Bandung , 2001 Rosalina , ’’ Analisa Statistik Menggunakan Aplikasi Excell ’’ ,

Alfabeta , Bandung , 2005

Tim Penelitian dan Pengembangan LPKBM Madcoms , ’’ Microsoft Excell 2000’’ , Andi Yogyakarta , 2000