PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF INKUIRI PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI SMA NEGERI 1 LINTONGNIHUTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

(1)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI F

INKUIRI PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP

KELAS XI SMA NEGERI 1 LINTONGNIHUTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

S KRIPS I

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar S arjana Pendidikan

Oleh : Rimma D Nababan

NIM. 308131082

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

xi

PERNYAT AAN KEAS LIAN TULIS AN Saya yang bertanda tanga di bawah ini :

Nama : Rimma D Nababan Nim : 308131082

Jurusan : Pendidikan Geografi Fakultas : Ilmu sosial

M enyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri atau bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau hasil pikiran saya sendiri. Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil ciplakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

M edan, Agustus 2012

Saya Yang M embuat Pernyataan,

Rimma D.Nababan NIM . 308131082


(5)

ABSTRAK

Rimma D Nababan, NIM. 308131082. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Inkuiri Pada Materi Lingkungan Hidup Kelas XI SMA Negeri 1 Lintongnihuta Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi, jurusan Pendidikan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas negeri Medan Tahun 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Keaktifan belajar siswa pada materi lingkungan hidup dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif inkuiri, (2) Ketuntasan hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif inkuiri di SMA Negeri 1 Lintongnihuta Tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian kelas XI IPS 1 yang berjumlah 39 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah komunikasi tidak langsung dan teknik analisa data adalah analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Keaktifan belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif inkuiri pada penelitian ini terus meningkat pada setiap siklusnya. Dimana nilai rata-rata keaktifan siswa pada siklus I adalah 46,11 dan pada siklus II adalah 82,43. (2) Ketuntasan hasil belajar siswa pada sub materi kerusakan lingkungan hidup pada penelitian ini menunjukkan peningkatan setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan pada prasiklus, siklus I, siklus II yaitu pada prasiklus siswa yang tuntas hanya 25,64% , siklus I mencapai 35,92 %, kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 92,30 % secara klasikal. Artinya hipotesis yang diajukan dapat diterima, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat meningkatkan keaktifan dan ketuntasan hasil belajar siswa.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang M aha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Penerapan M odel Pembelajaran Kooperatif Inkuiri Pada M ateri Lingkungan Hidup Kelas XI SM A Negeri 1 Lintongnihuta Tahun Pelajaran 2011/2012”. Penulisan skripsi ini dibuat sebagai suatu kewajiban dalam memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri M edan.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, materi dan pengalaman penulis, dengan tidak mengurangi rasa hormat penulis mengharapakan saran dan kritik maupun sumbangan pemikiran dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena didampingi oleh orang-orang yang telah turut membantu secara akademik dan dukungan moral sampai dengan skripsi ini selesai. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M .Si selaku rektor Universitas Negeri M edan

2. Bapak Drs. Restu, M S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri M edan

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M .Si, selaku ketua jurusan Pendidikan Geografi dan Ibu Drs. Asnidar, M .Si selaku skretaris jurusan pendidikan geografi.


(7)

vii

4. Terkhusus kepada Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M .Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah bersedia memberi waktu, tenaga, pemikiran dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Elfayetti, M .P selaku dosen Pembimbing Akademik dan sekaligus penguji ahli, serta semua Bapak/Ibu Dosen di jurusan Pendidikan Geografi. 6. Bapak Siagian yang dengan murah hati dan dengan sabar memberikan

nasehat, saran buat penulis.

7. Bapak kepala sekolah SM A Negeri 1 Lintongnihuta, Bapak/Ibu administrasi SM A Negeri 1 Lintongnihuta, dan seluruh Bapak/Ibu staff pengajar di SM A Negeri 1 Lingtongnihuta khusunya bapak H. Sianturi yang telah membantu saya, dan memberi saran, mengajari saya dengan penuh kesabaran untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Teristimewa kepada kedua orangtua saya tercinta dan tersayang Ayahanda Hotlan A. Nababan dan Ibunda Hinsa Purba yang telah memberikan kasih sayang yang melimpah, doa, dukungan moral dan material sehingga saya dapat menyelesaikan studi saya di Universitas Negeri M edan,

9. Adik-adik saya Sabar Juita Nababan (Jui) , Sanro Nababan, M aranata S. Nababan (Atha), Dorasi J. Nababan (Dora), Sri Rosa Nababan (ocha), dan sipudan kami Goklas M . Nababan (Ogu) yang selalu memberi semangat, dukungan, doa, senyuman dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua keluarga besar OP. Rimma Nababan, kedua tulang saya (keluarga besar OP. Jefri Purba dan OP. Jesika Purba) yang selalu mendukung,


(8)

viii

membantu, memotivasi, dan mengingatkan saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Seluruh siswa/I SM A Negeri 1 Lintongnihuta khususnya kelas XI IPS 1 yang telah mendukung lancarnya proses penelitian saya.

12. Kepada seseorang Golden Tua Simarmata yang dengan sabar membantu saya untuk menyelesaikan skripsi ini, memberi semangat, doa dan dukungan.

13. Kepada abang saya Arnot Sianturi, M arhos Sitinjak yang membantu saya dalam penelitian, dan selalu memberi semangat, doa, dan dukungan dan kepada pariban saya Riduan Hutasoit yang berkorban banyak untuk membantu saya.

14. Kepada sahabat saya (Borpang_group 7447) ada M ariana M anurung, Carnova H Sembiring, Helen Festi Pasaribu yang telah mengingatkan, membantu, memotivasi saya mulai dari perkuliahan hingga saya dapat menyelesaikan studi saya.

15. Kepada Ibu M urni N. Silalahi pimpinan saya di Yayasan Pendidikan Kristen M urni victory yang telah memberi perhatian dan doa kepada saya dan juga kepada semua M s/Sr di M V.

16. Kepada semua teman-teman di kelas B Reg-08, khusunya teman seperjuangan M urni Simanihuruk, Natalisa C barus, Cici Bakkara, adik-adik stambuk di jurusan pendidikan geografi, adik-adik kost (M ayestina Sihite dan Nurtati Nainggolan), khususnya adik-adik saya Derlin Lumbantoruan, Erisal Siburian, David Patar M anurung dan teman-teman seperjuangan waktu PPL di SM A Negeri 1 Bangun purba (Estrina Sinaga, Lindung


(9)

ix

Silaban, Yunita Sihotang, Edi sipayung, Nova Siahaan, Sahat Siahaan, Gumpal panjaitan, Retno, Nia, Cindy, Asmarani, Diah, Santi, Lestari, Zumi Ginting) yang telah mengingatkan, memberi motivasi, semangat kepada saya.

Hanya ucapan Terima Kasih dan Doa yang dapat penulis ucapkan. Kiranya Tuhan melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya kepada kita semua. Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya buat mahasiswa/I di jurusan pendidikan Geografi. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

M edan, Agustus 2012

Penulis,


(10)

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBIING……….. .. i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN………. .. ii

KATA PENGANTAR………. .. iiii

ABSTRAK……….. vii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………. viii

DAFTAR ISI……… .. ix

DAFTAR TABEL……….. xi

DAFTAR SKEMA………. xii

DAFTAR LAMPIRAN……… .. xiii

DAFTAR GAMBAR……… .. xiv

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Identifikasi Masalah………. 5

C. Pembatasan Masalah………. 5

D. Rumusan Masalah………... 6

E. Tujuan Penelitian……….. 6

F. Manfaat Penelitian……… 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA………. 8

A. Kerangka Teoritis……….. 8

B. Penelitian Yang Relevan………... 31

C. Kerangka Berpikir………. 37

D. Hipotesis………... 38

BAB III METODE PENELITIAN……… 39

A. Lokasi Penelitian………... 39

B. Populasi dan Sampel……….. 39

C. Variable Penelitian dan Defenisi Operasional……… 39

D. Jenis Penelitian………... 41


(11)

x

F. Teknik Pengumpulan Data………. 46

G. Teknik Analisa Data……….. 49

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN……….... 52

A. Kondisi Fisik……….. 52

B. Kondisi Nonfisik……… 55

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 63

A. Hasil Penelitian……….. 63

B. Pembahasan ……….. 76

BAB VI KESMPULAN DAN SARAN………. 79

A. Kesimpulan……… 79

B. Saran………... 80

DAFTAR PUSTAKA………... 81


(12)

xi

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Kemampuan yang dikembangkan dalam proses inkuiri………… 12

2. Kegiatan pada siklus I……… 44

3. Kegitan pada Siklus II………... 45

4. Spesifikasi Soal………. 46

5. Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa……… 49

6. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Lintongnihuta………. 53

7. Fasilitas Belajar Geografi……….. 54

8. Tenaga Edukatif SMA Negeri 1 Lintongnihuta……… 58

9. Data Guru/Pegawai SMA Negeri 1 Lintongnihuta………... 58

10.Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Lintongnihuta……… 59

11.Frekuensi Nilai Free Test (Prasiklus)……… 63

12.Keaktifan Siswa pada Siklus I……….. 70

13.Persentase Keaktifan Siswa Sikulus I………... 70

14.Perolehan Nilai Siswa pada Siklus I………. 71

15.Keaktifan Siswa pada Siklus II………. 73

16.Persentase Keaktifan Siswa Sikulus II……….. 73


(13)

xii

DAFTAR SKEMA

No. Uraian Hal

1. Kerangka Berfikir………. 38

2. Variabel Penelitian……… 39

3. Alur Penelitian Tindakan Kelas……… 42

4. Sturkur Organisasi Sekolah……….. 61


(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……….. 83

2. Instrumen Penelitian Sebelum Validitas……… 91

3. Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Validitas………... 99

4. Lembar Kegiatan Siswa………. 100

5. Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa……….. 102

6. Validitas Test………. 104

7. Perhitungan Uji Validitas Test………... 105

8. Perhitungan Reliabilitas Test………. 108

9. Insturmen Penelitian Setelah Validitas……… 110

10.Kunci Jawaban Instrumen Setelah Validitas………. 116

11.Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I...………. 117

12.Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa……….. 133

13.Penjumlahan Hasil Observasi Observer I,II Keaktifan Siswa Siklus I……….. 135

14.Penjumlahan Hasil Observasi Observer I,II Keaktifan Siswa Siklus II……….… 137

15.Perhitungan Hasil Observasi Keaktifan Siswa………. 139

16. Tabel Free Test (Prasiklus)………. 140

17.Perolehan Nilai Siklus I………... 142


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Gambar Persentase Hasil Belajar Prasiklus……… 64

2. Guru Menyampaikan Materi……….. 66

3. Siswa Mengajukan Hipotesis………. 67

4. Guru Menjelaskan Penyusunan Laporan……… 68

5. Guru Membimbing Siswa Merangkum Pelajaran……….. 69

6. Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I………... 71

7. Gambar Pesentase Hasil Belajar Siklus I……… 72

8. Tingkat Keaktifan Siswa Siklus II………. 74

9. Peningkatan Keaktifan Hasil Belajar Siswa……….. 74

10. Gambar Persentase Hasil Belajar Siklus II……… 75


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sekolah adalah suatu lembaga yang merupakan tempat dimana kegiatan pembelajaran yang bernilai edukatif dilakukan. Hal ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

Pembelajaran merupakan usaha-usaha yang dilakukan guru untuk menghidupkan, merangsang, mengarahkan, dan mempercepat perubahan perilaku belajar, baik ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), psikomotorik (keterampilan). Guru merupakan ujung tombak dalam proses pembalajaran sebab guru dapat mempengaruhi perubahan perilaku belajar siswa secara langsung sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal, apabila pembelajaran direncanakan dengan baik dan matang. Dalam Sanjaya (2010:101) ada beberapa kriteria pemilihan model pembelajaran pada umumnya bertolak dari

“pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan dan kompetensi yang ingin

dicapai,pertimbangan dari sudut siswa dan pertimbangan-pertimbangan lainnya”, sehingga hal tersebut menjadi bagian yang harus diperhatikan dan dipahami oleh stiap guru dalam memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik, dan dapat menyediakan fasilitas belajar kepada peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.


(17)

2

Guru menciptakan pembelajaran yang berupaya untuk mengarahkan anak didik kedalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Guru hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain dan dalam hal ini guru dituntut untuk memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada pembelajaran konvensional (model yang biasa dipake guru pada saat proses belajar mengajar di kelas). Konsekuensi dari pendekatan pmbelajaran seperti ini adalah terjadinya kesenjangan yang nyata antara anak yang cerdas dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak diperolehnya ketuntasan dalam belajar, sehingga sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini membuktikan terjadinya kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa diantaranya dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri atau yang sering disebut faktor internal dan ada juga yang berasal dari luar siswa yaitu faktor eksternal. Faktor dari dalam siswa yaitu kemampuan, intelegensi, sikap dan minat. Faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan salah satunya yang berasal dari guru misalnya pemilihan model dan model yang kurang tepat, kurang menarik sehingga siswa cenderung akan merasa bosan


(18)

3

ketika pelajaran itu disampaikan oleh guru. Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk melihat lemahnya proses pembelajaran yang berlangsung adalah melalui hasil belajar yang diperoleh siswa.

Sejalan dengan hal yang telah diuraikan, guru masih tergantung pada pembelajaran konvensional yang menganggap peserta didik sebagai bejana kosong yang harus diisi mengakibatkan peran guru hanya sebagai pemberi sekelompok materi tanpa memperhatikan kondisi proses belajar siswanya. Dalam proses pembelajaran yang demikian siswa juga kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Dan proses pembelajaran yang terjadi dalam kelas hanya diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal setiap materi yang diajarkan dan otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai materi pelajaran tersebut tanpa dituntut untuk memahami dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak lulus dari sekolah mereka pintar secara teoritis akan tetapi miskin aplikasi. Kondisi ini juga sering terjadi di SMA Negeri 1 Lintongnihuta. Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan penulis kepada Bapak H. Sianturi di SMA Negeri 1 Lintongnihuta di kelas XI, diperoleh bahwa hasil geografi siswa masih kurang maksimal, termasuk di dalamya materi lingkungan hidup. Hal ini terlihat dari hasil nilai ulangan siswa dimana dalam satu kelas 45% siswa tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 65. Dari hasil nilai ulangan ini dapat dikatakan bahwa hasil belajar tersebut belum maksimal dan masih dibawah standar yang diharapkan dan perlu adanya perbaikan termasuk di dalamnya adalah materi lingkungan hidup.


(19)

4

Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh pembelajaran lebih ditekankan pada pengumpulan pengetahuan tanpa mempertimbangkan keterampilan proses dan pembentukan sikap dalam pembelajaran, kurangnya kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan bernalarnya melalui diskusi kelompok serta sasaran belajar ditentukan oleh guru sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna bagi siswa.

Berdasarkan perkembangan proses pembelajaran yang saat ini sedang diupayakan yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka guru harus dapat mempersiapkan model pembelajaran yang paling sesuai untuk semua situasi belajar. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu rencana yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Model pembelajaran yang tepat di dalam proses belajar mengajar dapat mengahasilkan hasil belajar yang maksimal.

Model pembelajaran inkuiri adalah merupakan model pembelajaran yang melatih siswa menemukan masalah, mengumpulkan, mengorganisasi data serta memecahkan masalah berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan guru sehingga siswa menemukan konsep-konsep yang telah ditentukan guru. Guru berperan sebagai fasiliator atau pembimbing siswa untuk belajar. Cara pembelajaran inkuiri adalah suatu model yang berusaha memaksimalkan kadar cara belajar yang berpusat pada siswa sehingga yang aktif pada proses belajar adalah siswa. Pada hakekatnya model inkuiri merupakan suatu proses yang bermula dari merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, dan menarik kesimpulan sementara, menguji kesimpulan sementara supaya sampai pada taraf


(20)

5

tertentu yang diyakini oleh siswa. Masalah-masalah lingkungan yang ada di kecamatan Lintongnihuta adalah kerusakan lingkungan yang berupa kerusakan hutan, pencemaran limbah padat, pencemaran limbah air, pencemaran limbah udara, pencemaran tanah, Sehubungan dengan uraian tersebut, maka peniliti ingin menerapkan model kooperatif inkuiri pada materi lingkungan hidup kelas XI SMA Negeri 1 Lintongnihuta tahun pelajaran 2011/2012.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dapat pada proses pembelajaran geografi adalah 1) Model pembelajaran yang di terapkan guru kurang bervariasi, 2) Hasil belajar siswa pada materi hakikat geografi yang masih rendah, 3) Siswa kurang antusias dalam belajar khususnya materi belajar geografi, 4) Pembelajaran yang berlangsung selama ini lebih berpusat pada guru dan kurang berorientasi pada siswa sehingga aktivitas belajar siswa masih rendah

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka ruang lingkup masalah yang akan diteliti adalah : masalah peningkatan keaktifan belajar dan pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa pada materi hakikat geografi di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta.


(21)

6

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta?

2. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Peningkatan keaktifan siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif inkuiri pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta?

2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan kooperatif inkuiri pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta?

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumbangan teoritis bagi pengembangan pendidikan khususnya dalam hal model pemblajaran pada materi pelajaran geografi

2. Bahan masukan bagi guru/pengajar dalam pemilihan model pembelajaran pada pokok-pokok bahasan dalam mata pelajaran geografi


(22)

7

3. Sebagai pertimbangan bagi peneliti selanjutnya dengan topik penelitian yang sama namun pada tempat dan waktu yang berbeda


(23)

79 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan : 1. Keaktifan belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif inkuiri pada penelitian ini terus meningkat pada setiap siklusnya. Dimana nilai rata-rata keaktifan siswa pada siklus I adalah 46,11 dan pada siklus II adalah 82,43.

2. Ketuntasan hasil belajar siswa pada sub materi kerusakan lingkungan hidup pada penelitian ini menunjukkan peningkatan setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan pada prasiklus, siklus I, siklus II yaitu pada prasiklus siswa yang tuntas hanya 25,64% , siklus I mencapai 35,92 %, kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 92,30 % secara klasikal.


(24)

80

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh diatas maka penulis memberi beberapa saran sebagai berikut :

1. Model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dimana nilai rata-rata keaktifan siswa pada siklus I adalah 46,11 dan pada siklus II adalah 82,43 namun pada aspek bertanya siswa masih kurang berani dalam bertanya untuk itu kepada guru geografi khususnya supaya lebih memperhatikan mental dan keberanian siswa. 2. Model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dimana persentase ketuntasan belajar siswa pada setipa siklusnya mengalami peningkatan yaitu persentase ketuntasan pada prasiklus, siklus I, siklus II yaitu pada prasiklus siswa yang tuntas hanya 25,64% , siklus I mencapai 35,92 %, kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 92,30 % secara klasikal namun masih ada 7,70 % yang belum tuntas untuk itu kepada guru geografi diharapkan untuk menggunakan model pembelajaran secara lebih efektif.


(25)

81

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimin.2009. Dasar-Dasar Evalusi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Ayu Weni Susan Zendrato, 2011. Penerapan Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dalam Mata Pelajaran Geografi Pada Kelas XI SMA NEGERI 15 MEDAN. Skripsi. Medan : FIS

Ekawarna. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP. Press Gulo. 2008. Model Belajar-Mengajar. Jakarta:Grasindo

Harmanto, Gatot. 2007. Bank Test Untuk Geografi SMA. Bandung : Yrama Widya Jihad, Asep.2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

Kock, Heinz. 1979. Saya Guru yang Baik?. Yogyakarta : Kanisius

Sanjaya, Wina. 2010. Model pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana

Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Grafindo Persada

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung. Remaja Rosdakarya. Sugiyono.2004. Model Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.Surabaya : Pustaka Pelajar.


(26)

82

Yunita. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan Penyangga Dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPS”. Skripsi, Universitas Negeri Medan.


(1)

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta?

2. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Peningkatan keaktifan siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif inkuiri pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta?

2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan kooperatif inkuiri pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta?

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumbangan teoritis bagi pengembangan pendidikan khususnya dalam hal model pemblajaran pada materi pelajaran geografi

2. Bahan masukan bagi guru/pengajar dalam pemilihan model pembelajaran pada pokok-pokok bahasan dalam mata pelajaran geografi


(2)

7

3. Sebagai pertimbangan bagi peneliti selanjutnya dengan topik penelitian yang sama namun pada tempat dan waktu yang berbeda


(3)

79

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan : 1. Keaktifan belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif inkuiri pada penelitian ini terus meningkat pada setiap siklusnya. Dimana nilai rata-rata keaktifan siswa pada siklus I adalah 46,11 dan pada siklus II adalah 82,43.

2. Ketuntasan hasil belajar siswa pada sub materi kerusakan lingkungan hidup pada penelitian ini menunjukkan peningkatan setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan pada prasiklus, siklus I, siklus II yaitu pada prasiklus siswa yang tuntas hanya 25,64% , siklus I mencapai 35,92 %, kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 92,30 % secara klasikal.


(4)

80

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh diatas maka penulis memberi beberapa saran sebagai berikut :

1. Model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dimana nilai rata-rata keaktifan siswa pada siklus I adalah 46,11 dan pada siklus II adalah 82,43 namun pada aspek bertanya siswa masih kurang berani dalam bertanya untuk itu kepada guru geografi khususnya supaya lebih memperhatikan mental dan keberanian siswa. 2. Model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dimana persentase ketuntasan belajar siswa pada setipa siklusnya mengalami peningkatan yaitu persentase ketuntasan pada prasiklus, siklus I, siklus II yaitu pada prasiklus siswa yang tuntas hanya 25,64% , siklus I mencapai 35,92 %, kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 92,30 % secara klasikal namun masih ada 7,70 % yang belum tuntas untuk itu kepada guru geografi diharapkan untuk menggunakan model pembelajaran secara lebih efektif.


(5)

81

Informasi Dalam Mata Pelajaran Geografi Pada Kelas XI SMA NEGERI 15 MEDAN. Skripsi. Medan : FIS

Ekawarna. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP. Press Gulo. 2008. Model Belajar-Mengajar. Jakarta:Grasindo

Harmanto, Gatot. 2007. Bank Test Untuk Geografi SMA. Bandung : Yrama Widya Jihad, Asep.2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

Kock, Heinz. 1979. Saya Guru yang Baik?. Yogyakarta : Kanisius

Sanjaya, Wina. 2010. Model pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana

Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Grafindo Persada

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung. Remaja Rosdakarya. Sugiyono.2004. Model Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.Surabaya : Pustaka Pelajar.


(6)

82

Yunita. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan Penyangga Dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPS”. Skripsi, Universitas Negeri Medan.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI STATISTIKA KELAS X MIPA SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014 – 2015

0 18 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MODEL KOOPERATIF DI SMP NEGERI 1 PONCOL MAGETAN

0 12 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH PADA MATERI LAJU REAKSI

0 2 1

PENGGUNAAN TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT 2 TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 19 59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 5 70

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 7 88

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 NGAMBUR TAHUN 2012/2013

0 24 106

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN HAK ASASI MANUSIA PADA MATA PELAJARAN PPKn DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN 2015

2 14 97

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA AGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 139

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN MTS NEGERI SUNGAI PINYUH ARTIKEL PENELITIAN

0 0 13