MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS V SDN 050768 AIR HITAM KEC. GEBANG TA 2011/2012.

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOPERATIF TIPE

JIGSAW DI KELAS V SDN 050768 AIR HITAM KEC. GEBANG TA 2011/2012

SKRIPSI

Di Ajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DIAN PERTIWI 108313068


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

PElajaran Sains Dengan Menggunakan Model Koperatif Tipe Jigsaw di Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012” yang di susun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD S-1 Guru Kelas Universitas Negeri Medan.

Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I., Drs. Aman Simare-mare selaku Pembantu Dekan II, dan Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Pembantu Dekan III.

4. Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan

5. Bapak Drs. Akden Simanihuruk M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi yang telah


(6)

6. Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, Dra. Zuraidah Lubis, M.Pd, dan Drs. Demmu Karo-Karo, M.Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan maupun saran kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.

7. Staf Pengajar dan seluruh pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti selama perkuliahan.

8. Bapak Suraya Indra, Ama.Pd selaku kepala sekolah dan Ibu Neneng Agus Marni Lubis selaku wali kelas SD Negeri 050768 Air Hitam yang telah banyak membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

9. Ayahanda Selamat Maryono dan Ibunda Sugiarni, Adindan, Arjuna Prawira, Rizal Fauzi, Ade Rizkia Mahfuza, Julfriza Ahmadi dan seluruh keluarga yang telah membantu dan membimbing peneliti serta memberi dukungan kepada peneliti selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi S1 di UNIMED.

10.Sahabat-sahabatku, khususnya LASKAR BERLLE “special buat angga

pratama” seluruh teman-teman kelas J yang telah memberikan motivasi kepada peneliti dalam penelitian skripsi ini.

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun tata bahasa, karenanya peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita. Amin ya Rabbal Alamin.

Medan, Juli 2012 Peneliti,

DIAN PERTIWI NIM. 108313068


(7)

ABSTRAK

DIAN PERTIWI. NIM 108313068. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Di Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang TA 2011/2012.

Penelitian ini melengkapi kegiatan untuk meningkatkan hasil belajar sains siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw pada materi pokok pesawat sederhana di Kelas V SD Negeri 050768 Air Hitam Kec. Gebang Tahun Ajaran 2011/2012.Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah” Apakah dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains Materi pokok Pesawat sederhana di Kelas V SD Negeri 050768 Air Hitam Kec. Gebang Tahun Ajaran 2011/2012?

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains materi pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 050768 air Hitam kec. Gebang Tahun Ajaran 2011/2012 dengan jumlah 32 orang siswa

Penelitian menggunakan desain PTK dengan tindakan pembelajaran model jigsaw. Data dikumpulkan dengan menggunakan test dan observasi. Untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa. Data di analisis dengan menggunakan persentase dan analisis kualitatif.

Berdasarkan analisis data pada saat pretest diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 8 orang ( 25 % ) dan 24 orang ( 75% ) yang tidak tuntas. Setelah pelaksanaan siklus 1 dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 15 orang (46,88% ) dan 17 orang ( 53,12% ) yang tidak tuntas. Selanjutnya penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw dan media yang lebih bervariatif. Maka diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar siswa semakin lebih meningkat yaitu sebanyak 29 orang siswa ( 90,63 % ) dan 3 0rang ( 9,37 % ) yang tidak tuntas.

Bedasarkan temuan dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Pesawat sederhana di Kelas V SD Negeri 050768 Air Hitam Kec. Gebang. Oleh karena itu guru perlu meningkatkan keterampilan mengajar guru dalam mengembangkan model pembelajaran kooperatif Tipe jigsaw dalam mata Pelajaran Sains.


(8)

iv DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN hal LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GRAFIK ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

LEMBAR PERSETUJUAN DAFTAR ISI ... i

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Pembatasan Masalah... 5

1.4Rumusan Masalah ... 6

1.5Tujuan Penelitian ... 6

1.6Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teoritis... 8

2.1.1 Pengertian Belajar... 9

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar ... 9

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 10

2.1.4 Pengertian Model ... 11


(9)

2.1.6 Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.1.7 Model Jigsaw ... 16

2.1.8 Karakteristik Model Pembelajaran Jigsaw ... 17

2.1.9 Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 18

2.1.10 Tujuan Pembelajaran Koperatif Jigsaw ... 19

2.1.11 Langkah Langkah Pembelajaran Jigsaw... 19

2.1.12 Kelebihan dan Kekurangan Model Jigsaw ... 22

2.2 Kerangka Berfikir ... 24

2.3 Hipotesis Tindakan ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1. Jenis Penelitian ... 26

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

3.3.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.4. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 26

3.5. Desaian Penelitian ... 27

3.6. Prosedur Penelitian ... 28

3.7. Teknik Alat Pengumpulan Data ... 33

3.8. Teknik Analisa Data ... 33

3.9. Jadwal Penelitian ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Hasil Penelitian ... 31

4.2 Temuan Penelitian ... 55

4.3 Diskusi Hasil Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA


(10)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai Pre Test Siswa ... 36

Tabel 2 Deskripsi Nilai Siswa Awal Tindakan ... 37

Tabel 3 Tingkat Kebetuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 44

Tabel 4 Deskripsi Nilai Siswa Pada Siklus I ... 45

Tabel 5. Aktivitas mengajar guru pada siklus I ... 46

Tabel 6. Aktivitas belajar siswa pada siklus I ... 47

Tabel 7 Nilai Siswa Pada Siklus II ... 54

Tabel 8 Deskripsi Nilai Siswa Pada Siklus II ... 55

Tabel 9. Aktivitas belajar siswa pada siklus II ... 58

Tabel 10. Aktivitas belajar siswa pada siklus II ... 58

Tabel 11 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Pada saat Pretes Siklus I dan Siklus II ... 59


(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Persentase perubahan hasil belajar siswa pada awal tindakan ... 38 Grafik 2. Perubahan hasil belajar siswa pada siklus I ... 46 Grafik 3. Perubahan hasil belajar siswa pada siklus II ... 57 Gambar 4. Grafik peningkatan hasil belajar siswa pada saat


(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 1 ... 67

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 2 ... 71

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1... 74

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 2 ... 78

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 83

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 84

Lampiran 7 Soal Pretest ... 85

Lampiaran 8 Soal Siklus I ... 86

Lampiran 9 Soal Siklus II ... 87

Lampiran 10 Teknik Penskoran Test Hasil Belajar ... 88

Lampiran 11 Kunci Jawaban LKS Siklus I ... 89

Lampiran 12 Kunci Jawaban LKS Siklus II ... 90

Lampiran 13 Kunci Jawaban Pretes ... 91

Lampiran 14 Kunci Jawaban Siklus I ... 92

Lampiran 14 Kunci Jawaban Siklus II ... 93

Lampiran 15 Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I ... 94

Lampiran 16 Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II ... 95

Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 96

Lampiran 18 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 97 Dokumentasi

Surat Izin Penelitian dari Fakultas


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sains merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangannya lebih lanjut dalam menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajaran sains sebaiknya dilaksanakan dengan cara pemberian pengalaman belajar secara langsung. Dalam hal ini siswa diarahkan untuk belajar secara inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan penting dalam membentuk peserta didik menjadi manusia yang kritis, kreatif, dan inovatif. Oleh sebab itu, sekolah terus berupaya memperbaiki semua komponen-komponen yang terlibat dalam penyelenggaran proses pembelajaran.

Pembelajaran merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru memegang peranan penting dan secara langsung berhubungan dengan anak didik. Dalam konteks ini, guru mempunyai peranan yang sangat besar dan strategis,


(14)

Dalam proses pembelajaran anak sangat membutuhkan dorongan untuk mengembangkan potensi seperti kemampuan berfikir secara kritis dan inovatif. Potensi seperti ini di dalam kelas semata-mata diarahkan kepada kemampuan anak untuk mengingat dan menimbun berbagai pengetahuan di dalam memory tanpa adanya kegiatan yang dapat mengarahkan siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang telah diperolehnya.

Rendahnya hasil belajar siswa juga disebabkan karena siswa masih pasif. Pada saat proses belajar mengajar siswa hanya mendengarkan penjelasan guru. Tugas siswa hanya mencatat hal-hal yang dianggap penting. Sedangkan partisipasi siswa jarang sekali diperhatikan oleh guru, padahal salah satu aspek penting untuk terciptanya proses belajar mengajar siswa sebaiknya dilibatkan secara aktif kreatif.

Rendanya hasil belajar siswa juga disebabkan karena tidak tersedianya alat peraga yang digunakan guru dalam mengajar. Pada hal penggunaan alat peraga sangat diperlukan karena dapat digunakan sebagai perantara guru dalam menyampaikan pembelajaran dan memberikan dorongan terhadap kegiatan belajar siswa. Penggunaan alat peraga juga dapat memberikan pengalaman nyata dan juga dimaksudkan untuk menghidari verbalisme.

Selain itu, proses pembelajaran sains masih didominasi guru yakni penggunaan model ceramah dan jarang menggunakan alat peraga. Aktivitas siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Guru menjelaskan hanya sebatas materi dan sedikit proses. Salah satu penyebabnya adalah padatnya materi yang harus dibahas dan diselesaikan sesuai dengan target kurikulum. Pada hal dalam membahas sains


(15)

tidak cukup hanya menekankan pada materi, tetapi yang lebih penting adalah proses untuk membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau hukum.

Dalam mengajar ada pandangan bahwa guru merupakan satu-satunya sumber belajar. Siswa sangat pasif dalam kegiatan belajar mengajar, pada saat diminta untuk menyampaikan pikiran, gagasan, atau persaan secara lisan siswa tidak bisa menjawab. Hal ini disebabkan karena Tidak adanya sarana dan prasarana belajar yang menunjang seperti perpustakaan maupun laboratorium juga menjadi faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Ruang kelas yang terlalu sempit dan tidak sesuai dengan jumlah siswa juga sangat berpengaruh pada proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti dengan guru di kelas V menguraikan bahwa rendahnya hasil belajar siswa sangat erat kaitannya dengan pribadi siswa sendiri dan lingkungannya. Siswa yang berprestasi tidak semata-mata karena kemampuannya sendiri namun juga karena lingkungan belajar seperti model mengajar guru, alat dan sarana sekolah, dan disiplin yang membentuknya untuk memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Dari hasil wawancara dan observasi dengan jumlah 32 orang siswa hanya 13 orang siswa yang tuntas pada mata pelajaran sains dengan persentase (40,63%) dan 19 orang siswa dengan persentase (59,37%) yang menyatakan tidak tuntas pada mata pelajaran sains. Selanjutnya dari hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan mewawancarai guru ditemukan bahawa nilai rata-rata ulangan pada tahun ajaran yang lalu hanya mencapai 61,23 sedangkan nilai rata yang diharapkan adalah 70 dengan tingkat ketuntasan klasikal minimal yaitu 75%.


(16)

Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa pada materi ajar sains salah satu bukti dari kegagalan proses pembelajaran, hal ini disebabkan karena para siswa diajar dengan bentuk hafalan, siswa diajak untuk menghafal sebanyak mungkin kosakata, rumus-rumus, bahasa asing dan sebagainya tanpa dilakukan kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran hal ini dapat mempengaruhi minat siswa terhadap mata pelajaran sains.

Selain dari sisi siswa rendahnya hasil belajar siswa erat kaitannya dengan kemampuan guru dalam proses pembelajaran. Penggunaan model dan strategi mengajar yang tepat tentunya akan mengaktifkan siswa dalam belajar. Oleh karenanya guru hendaknya menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan contoh-contoh yang kongkrit, sesuai dengan pengalaman siswa, dan mengajak siswa untuk ikut mempraktikkan sendiri sebagai upaya penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda yang benar-benar nyata, sehingga kemampuan intelektual, sikap, minat dan kreativitas siswa menjadi meningkat.

Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dibutuhkan suatu model yang tepat salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif jigsaw. Model jigsaw merupakan sebuah cara memberikan kebebasan kepada siswa agar dapat belajar dengan baik. Model pemebelajaran Jigsaw sangat efektif diterapkan pada mata pelajaran sosial hal ini dikarenakan dalam prakteknya, model pembelajaran Jigsaw tidak hanya membagi siswa dalam kelompok-kelompok, tetapi juga membagi bahan menjadi beberapa bagian. Dengan menggunakan model ini diharapkan agar siswa belajar melalui kerjasama dengan siswa lainnya.


(17)

Tujuan dari pembelajaran jigsaw adalah agar siswa mampu untuk mengembangkan kerja tim, keterampilan belajar kooperatif, bertangungjawab, berinteraksi, dalam belajar dan membantu sesama. Sedangakan tugas guru dalam pembelajaran sebagai fasilisator yaitu memfasilitasi semua aktifitas belajar yang dibutukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, mengarahkan siswa terhadap permasalahan yang dihadapi dan membimbing siswa yang mendapat memcahkan setiap permasalahan yang ada.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian yang berjudul: ” Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Dengan Menggunakan Model Koperatif Tipe Jigsaw Materi Pesawat Sederhana di Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains. 2. Siswa belum dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.

3. Dalam mengajar guru jarang menggunakan alat peraga.

4. Dalam mengajar guru masih menggunakan model ceramah.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Koperatif Tipe Jigsaw Pada Pelajaran Sains


(18)

Materi Pesawat Sederhana di Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012”.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa Pada Pelajaran Sains Materi Pesawat Sederhana di Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk membuktikan apakah dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran sains pada materi Pesawat Sederhana di Kelas V SDN

050768 Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012”.

1.6 Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa, sebagai masukkan bagi siswa untuk mengembangkan

pengalaman belajar melalaui model pembelajaran kooperatif jigasaw.

2. Bagi Guru, meningkatkan keterampilan mengajar guru dalam

mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam mata pelajaran sains khususnya pada mata pelajaran sains.

3. Bagi Peneliti, dapat meningkatkan keterampilan peneliti dalam


(19)

4. Bagi Sekolah, sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.


(20)

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada saat diberikan pretes diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 8 orang (25%).

2. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 15 orang (46,88%).

3. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran

jigsaw diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu sebanyak 29 orang siswa (90,63%).

4. Dengan demikian maka dapat hipotesis yang menyatakan bahwa

model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat diterima.

5.2 Saran

1. Kepada guru agar menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw

hendaknya memperhatikan langkah-langkah yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif jigsaw sehingga diperoleh hasil yang maksimal.


(22)

Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan berbagai mode pengajaran dengan memperhatikan pokok bahsan yang


(23)

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Anitah. Sri 2008 Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Departemen P & K 1984:75 Pelajaran Bahasa Indonesia. Pendidikan Luar Sekolah Direktur Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah

Dimyati. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Gordon. 2009. Penyusunan Model Pembelajaran content/uploads /2009/09/.pdf )

Helvi. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Sains Siswa Dengan Menggunakan

Model Jigsaw Pada Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 101766 Bandar Setia Tahun Ajaran 2010/2011. Medan : FIP_UNIMED Ibrahim. 2012 http://blog.elearning.unesa.ac.id/ pukul 18.00Wib

Isjoni. 2009 Cooperative Learning. Bandung Alfa Beta

Lie. 2009 Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasrana Indonesia. Nurhadi. 2004 Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta :PT. Grasindo Purwanto, Ngalim. 2009 Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ratumanan (http://blog.elearning.unesa.ac.id/ pukul 18.00Wib.

Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Micro Teaching. Jakarta :Quantum Teaching

Sadirman. AM 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Rosda Karya Slameto. 2008 Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta


(25)

Stahl 2012 pengembangan -model- pembelajaran- kooperatif –tipe http://blog.elearning.unesa.ac.id/waspodo-tjipto-subroto/ dalam pukul 18.00Wib

Sugiyanto. 2012 Jenis-Jenis-Model-Pembelajaran http://kuliahpgsd.blogspot.com/ 2012/01/.html

Suprijono, Agus. 2009.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suryabrata.2003 Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Syah, Muhibin. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Trianto. 2010. Mendesani Model Pembelajaran Inovatif-Progersif. Jakarta: Kencana


(1)

(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada saat diberikan pretes diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 8 orang (25%).

2. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 15 orang (46,88%).

3. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu sebanyak 29 orang siswa (90,63%).

4. Dengan demikian maka dapat hipotesis yang menyatakan bahwa model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat diterima.

5.2 Saran

1. Kepada guru agar menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw hendaknya memperhatikan langkah-langkah yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif jigsaw sehingga diperoleh hasil yang maksimal.

2. Sebaiknya penerapan model pembelajaran jigsaw dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(3)

Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan berbagai mode pengajaran dengan memperhatikan pokok bahsan yang


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anitah. Sri 2008 Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Departemen P & K 1984:75 Pelajaran Bahasa Indonesia. Pendidikan Luar Sekolah Direktur Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah

Dimyati. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Gordon. 2009. Penyusunan Model Pembelajaran content/uploads /2009/09/.pdf )

Helvi. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Sains Siswa Dengan Menggunakan Model Jigsaw Pada Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 101766 Bandar Setia Tahun Ajaran 2010/2011. Medan : FIP_UNIMED Ibrahim. 2012 http://blog.elearning.unesa.ac.id/ pukul 18.00Wib

Isjoni. 2009 Cooperative Learning. Bandung Alfa Beta

Lie. 2009 Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasrana Indonesia. Nurhadi. 2004 Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta :PT. Grasindo Purwanto, Ngalim. 2009 Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ratumanan (http://blog.elearning.unesa.ac.id/ pukul 18.00Wib.

Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Micro Teaching. Jakarta :Quantum Teaching

Sadirman. AM 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Rosda Karya Slameto. 2008 Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta


(6)

Stahl 2012 pengembangan -model- pembelajaran- kooperatif –tipe http://blog.elearning.unesa.ac.id/waspodo-tjipto-subroto/ dalam pukul 18.00Wib

Sugiyanto. 2012 Jenis-Jenis-Model-Pembelajaran http://kuliahpgsd.blogspot.com/ 2012/01/.html

Suprijono, Agus. 2009.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suryabrata.2003 Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Syah, Muhibin. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Trianto. 2010. Mendesani Model Pembelajaran Inovatif-Progersif. Jakarta: Kencana


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V A SDN 1 METRO UTARA

0 11 34

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 47

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS VIII D SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

5 23 53

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN 5 CIPADANG KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 56

MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPA SDN 1 PENIANGAN KEC. MARGA SEKAMPUNG

0 7 52

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS IV SDN PADANG MANIS PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 12 55

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS V SD PONTIANAK UTARA

0 1 10