PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI SMA YPPK TERUNA BAKTI WAENA JAYAPURA.

KATA PENGANTAR
Paradigma terkini dalam hal meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah
yang mewajibkan lulusan perguruan tinggi mempublikasikan karya ilmiahnya di jurnal
ilmiah, menggugah Tim Penyunting untuk berupaya mengkaji meningkatkan layanannya, di
antaranya melalui penambahan penerbitan dan mengupayakan mendapat akreditasi. Pembaca
yang budiman di seluruh tanah air, khususnya rekan guru, dosen dan praktisi, dengan segala
kerendahan hati kami Tim Penyunting menerbitkan Jurnal Pendidikan Kimia Volume 5
Nomor 2 Edisi Agustus 2013 ini. Seperti edisi sebelumnya, edisi ini menyuguhkan artikel
hasil penelitian laboratorik, penelitian kependidikan dalam bidang ilmu kimia, termasuk satu
buah artikel hasil telaah ilmiah. Harmonisasi ketiga ulasan yang disajikan semakin
memperkaya khasanah dan mengesankan betapa ilmu kimia itu sangat penting dalam
kehidupan bahkan dalam pembentukan karakter peserta didik.
Membelajarkan ilmu kimia tidak pernah tamat, dari menuntut seni mengajar setiap
guru dan dosen kimia, mencari model-model pembelajaran yang baru. Demikian pula halnya
dengan penelitian kimia tidak pernah tuntas, karena selalu ada temuan dan inovasi baru
seiring berkembangnya teknologi dan temuan ilmu lainnya. Yang pasti, bahwa semua peneliti
kimia dan pendidikan kimia sepakat untuk selalu memberikan yang terbaik bagi bangsanya.
Penyunting pun tetap pada komitmennya untuk selalu menyajikan artikel hasil-hasil
penelitian dalam Jurnal yang kita cintai ini.
Kami menyadari bahwa isi maupun tayangan artikel pada edisi ini masih banyak
kekurangan dan kelemahannya. Tak ada gading yang tak retak, bila ada sesuatu yang kurang

berkenan dalam terbitan kami ini kami mohon maaf, kiranya pada penerbitan mendatang
semakin bagus. Kami tetap berharap kiranya para guru, dosen dan pemerhati yang terkait
dengan ilmu kimia agar mengirimkan naskahnya untuk dipublikasi dalam Jurnal ini.

Medan, Agustus 2013,

Penyunting

Volume 5 Nomor 2 Edisi Agustus 2013
Daftar Isi
1

2

3

Pembuatan ESI Pb+2 menggunakan membran dari campuran PbS, PVC,
DAN DBP
Agus Kembaren
Perbedaan hasil belajar kimia menggunakan pembelajaran tipe Think

Pair Share (TPS) dengan tipe Numbered Heads Together (NHT) di
SMA YPPK Teruna Bakti Waena Jayapura
Tiurlina Siregar) dan Trelsye Veronica Parera
Pengembangan buku ajar kimia inovatif untuk SMA/ MA Kelas X
Semester II
Nova Irawati Simatupang; Manihar Situmorang; Ramlan Silaban

4

Efektifitas model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan kreatif
siswa pada pelajaran kimia di SMA
Mellyzar; Ramlan Silaban; Zainuddin Muchtar

5

Pengaruh penggunaan multimedia dan praktikum melalui strategi
learning cycle terhadap karakter dan hasil belajar kimia siswa SMA
pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali kelarutan
Dina Fernata Purba); Marham Sitorus); Albinus Silalahi)
Kajian sifat matriks komposisit polimer dari propilen-polipropilena-gmaleat anhidrida dengan alpha-selulosa dari berbagai serat tumbuhan

menggunakan divinil benzena sebagai agen pengikat silang
Reni Silvia Nasution; Darwin Yunus Nasution; Marpongahtun;,
Yugia Muis; Mahmud
Pembentukan karakter dan peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA
melalui pengintegrasian strategi dan media pembelajaran pada materi
Hidrokarbon
Makharany Dalimunthe; Suharta; Retno Dwi Suyanti
Pengaruh penggunaan media kartu terhadap kejujuran dan hasil belajar
kimia asam basa dengan pembelajaran yang dikombinasikan dengan
praktikum pada siswa kelas XI SMA
Ainun Mardhiah; Ramlan Silaban; Mahmud

6

7

8

9


Telaah artikel :
Penerapan model Contextual Instruction yang merupakan Industrial Practice
dalam pembelajaran kimia sangat rasional menumbuh-kembangkan softskill
peserta didik
Albinus Silalahi

70

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN
TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
(NHT) DI SMA YPPK TERUNA BAKTI WAENA JAYAPURA.
Tiurlina Siregar 1) dan Trelsye Veronica Parera 2)
1)
2)

Dosen Universitas Cenderawasih

Alumni Pendidikan Kimia FKIP Universitas Cenderawasih

ABSTRAK


Telah dilakukan penelitan tentang perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe
Numbered Heads Together (NHT) pada materi energi ikatan di kelas XI Semester I SMA
YPPK Teruna Bakti Waena Jayapura. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI Alam
1 sebagai kelompok TPS dan siswa kelas XI Alam 2 sebagai kelompok NHT. Teknik
pengumpulan data menggunakan data dokumentasi nilai tes siswa selanjutnya dianalisis
secara statistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan
antara tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe Numbered Heads Together (NHT). Dimana
rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan tipe Think Pair Share (TPS) sebesar
77,97 dan rata-rata hasil belajar siswa pada tipe Numbered Heads Together (NHT) sebesar
85,16, terlihat bahwa pembelajaran dengan tipe NHT lebih cocok digunakan pada materi
energi ikatan kimia dibandingkan dengan tipe TPS.
Kata kunci: model pembelajaran tipe TPS, tipe NHT, hasil belajar siswa

adalah seperangkat rencana dan pengaturan

PENDAHULUAN
Dalam undang-undang (UU) No. 20

tahun 2003 tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan

kehidupaan

bangsa

mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara

dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional inilah salah satu
usaha yang dilakukan pemerintah adalah
dengan

membuat


kurikulum.

Kurikulum

digunakan

sebagai

pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu (Anwar
dan Harmi, 2011).
Dalam

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

yang


upaya

peningkatan

mutu

pendidikan, pergantian kurikulum pun telah
dilakukan

berulangkali

dalam

dunia

pendidikan di Indonesia dan kurikulum yang
sekarang dipakai adalah Kurikulum Tingkat
Satuan


Pendidikan

(KTSP).

Kegiatan

pembelajaran pada kurikulum ini berpusat

pada siswa. Dimana siswa dituntut untuk aktif

Salah

satu

model

pembelajaran

dan juga menuntut kreatifitas guru dalam


berpusat pada siswa adalah pembelajaran

menyelenggarakan

kooperatif. Di mana pembelajaran kooperatif

Misalnya,

kegiatan

seorang

guru

pembelajaran.
dapat

memilih

merupakan strategi belajar dalam kelompok


pendekatan dan model/metode yang tepat

kecil, yang mendorong siswa saling membantu

dengan materi yang akan disajikan, agar tujuan

dalam memahami suatu konsep, memeriksa

pembelajaran dapat tercapai. Ataupun dengan

dan memperbaiki jawaban teman sebagai

mengvariasikan

ada

masukan yang bertujuan untuk mencapai hasil

sehingga kegiatan pembelajaran tidak hanya

belajar yang optimal. Informasi yang masuk ke

berpusat pada guru dan berorientasi pada hasil

siswa lebih optimal karena yang menjadi

belajar serta keberagaman.

sumber belajar bukan hanya guru dan buku

metode-metode

yang

SMA YPPK Teruna Bakti Waena

namun juga rekan sejawat. Pembelajaran ini

merupakan salah satu SMA yang digemari di

memiliki bermacam-macam tipe yaitu, tipe

Jayapura

Numbered Heads Together (NHT), Think pair

dan

telah

menerima

berbagai

penghargaan baik bidang seni, olahraga dan

Share

(TPS),

Jigsaw,

Student

lain sebagainya. Kimia merupakan salah satu

Achievement Divisions (STAD), Teams Games

mata pelajaran yang diajarkan di SMA ini.

Tournament

Dari data hasil observasi awal, nilai rata-rata

Individualization

tengah semester siswa pada mata pelajaran

Investigation (GI).

(TGT),

Teams

(TAI),

Teams

Assisted

dan

Group

kimia belum mencapai criteria ketuntasan

Tipe NHT dan tipe TPS merupakan

minimum (KKM) yaitu 70. Ini menunjukan

pembelajaran kooperatif yang menggunakan

bahwa siswa sulit untuk memahami materi

kelompok-kelompok

kimia yang diajarkan. Rendahnya prestasi

pengelompok siswa secara heterogen. Untuk

belajar siswa ini kemungkinan dipengaruhi

tipe NHT setiap siswa diberi kesempatan

oleh proses belajar mengajar yang hanya

untuk

berpusat pada guru dan situasi pembelajaran

pertimbangan jawaban yang paling tepat serta

yang

monoton

membagikan

dan

mendorong

kemalasan

bagi

semangat bekerja sama (Isjoni, 2009). Tipe

siswa untuk menggali lebih lagi tentang kimia,

NHT memiliki ciri khas yaitu guru menunjuk

sehingga berujung pada hasil belajar siswa.

seorang siswa yang mewakili kelompok, tanpa

Dengan demikian perlu adanya suasana yang

memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan

baru dalam kegiatan pembelajaran kimia yang

mewakili

diharapkan mampu secara materi dan dapat

Sedangkan tipe TPS siswa diberi kesempatan

membuat

untuk

siswa

menjadi

aktif

dalam

untuk

ide-ide

akan

kejenuhan,

siswa

dengan

ceramah

menimbulkan

dengan

saling

kecil

kelompoknya

berpikir

sendiri

meningkatkan

untuk

presentasi.

terlebih

dahulu,

pembelajaran, sehingga mampu meningkatkan

selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk

prestasi belajar siswa.

bekerja sama dengan orang lain. Kedua tipe ini
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

siswa dan mendorong siswa untuk menemukan

1. Analisis Tahap Awal

jawaban atas masalah yang diberi serta

a. Uji Normalitas

mendorong siswa untuk bekerja bersama.

b. Uji Varians (Homogenitas)

Sehingga siswa dituntut untuk aktif dalam

c. Uji Dua Pihak (Uji-t)

berpikir, bersosialisai dan berpendapat. Kedua
tipe

tersebut

berbeda

dalam

proses

2. Analisis Tahap Akhir

pembelajarannya. Pemilihan metode yang

Setelah semua perlakuan berakhir, kedua

tepat dapat membuat suasana belajar menjadi

kelompok diberi tes. Data yang diperoleh

menyenangkan

kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah

dan

aktif

sehingga

mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berdasarkan

hasilnya

uraian di atas maka

sesuai

dengan

hipotesis

yang

diharapkan atau sebaliknya.

penulis telah melakukan penelitian tentang

a. Uji Normalitas

“Perbedaan Hasil Belajar Kimia Menggunakan

Sama dengan langkah-langkah uji normalitas

Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS)

tahap awal.

dengan Tipe Numbered Heads Together

b. Uji Varians (Homogenitas)

(NHT)

Sama dengan langkah-langkah uji homogenitas

di

SMA

YPPK

Teruna

Bakti

Jayapura.”

tahap awal.
c. Uji Dua Pihak (Uji-t)

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian

ini

bersifat

eksperimen

Uji-t digunakan untuk menguji hipotesis (

).

Adapun hipotesis yang dapat dirumuskan

dalam proses pembelajaran kimia dengan

menjadi hipotesis nol (

mendeskripsikan data-data yang diperoleh dan

(

studi kepustakaan.

H0 :

) dan hipotesis kerja

) adalah sebagai berikut:
Tidak ada perbedaan hasil
belajar

Teknik Analisis Data

siswa

menggunakan

yang

diajar

pembelajaran

dengan

tipe

TPS

Analisis data dilakukan untuk menguji

dengan tipe NHT, pada materi energi

hipotesis dalam penelitian ini dan kesimpulan

ikatan di SMA YPPK Teruna Bakti

dalam penelitian ini ditarik dari hasil analisis.

Jayapura.

Analisis dalam penelitian ini dibagi menjadi
dua

tahap,

yaitu

tahap

awal

Ada perbedaan hasil belajar

H1 :

dengan

siswa yang diajar dengan menggunakan

menggunakan data ujian materi sebelumnya

model pembelajaran kooperatif tipe TPS

dan tahap akhir dengan menggunakan data hasil

dengan tipe NHT, pada materi energi

tes yang dilakukan.

ikatan di SMA YPPK Teruna Bakti

Data yang diperoleh dianalisis secara
statistik yaitu dengan melakukan uji normalitas,
uji homogenitas, dan uji dua pihak (uji t).

Jayapura.

berdistribusi normal jika

hitung



tabel

maka diperoleh:

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data yang Dikumpulkan

Untuk Kelas TPS,

hitung

<

tabel

=

hitung

<

tabel

=

3,3362 < 7,815.

Data yang dikumpulkan merupakan
kuis yang diambil pada akhir pembelajaran
dalam bentuk essay/uraian dan dikerjakan
perorangan.

-

Untuk Kelas NHT,
3,5458 < 7,815.

Karena

kedua hasil yang diperoleh dari

data hasil belajar kedua kelas tersebut

Adapun nilai hasil belajar siswa pada kelas TPS
dan kelas NHT dapat dilihat pada tabel 4.2

hitung

<

tabel

maka data hasil belajar

berdistribusi normal.

berikut:
Tabel 4.2. Persentase Nilai berdasarkan
ketuntasan belajar pada siswa kelas TPS dan

Uji kesamaan varians data hasil belajar

kelas NHT SMA YPPK Teruna Bakti
Rentang

Kelas TPS

2) Uji Kesamaan Varians

Kelas NHT

dilakukan untuk melihat apakah kedua

Freku

Persentase

Freku

Persentase

sampel varians sama (homogen) atau tidak.

ensi

(%)

ensi

(%)

Dengan V1= dk pembilang = 31, V2= dk

0 – 69

5

15,63

1

3,13

penyebut = 31, dan taraf nyata

70 – 100

27

84,37

31

96,87

0,05 diperoleh daftar distribusi F =>

Nilai

α=

F0,05(31.31) = 1,81. Pada hasil uji kesamaan
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan
bahwa siswa kelas TPS yang telah mencapai
ketuntasan belajar 87,37% dan pada kelas NHT
98,87%. Siswa yang tidak mencapai batas
tuntas belajar pada kelompok TPS 15,63% dan

dua varians diperoleh Fhitung = 1,06 karena
Fhitung < F0,05(31.31) berarti ada kesamaan dua
varians data hasil belajar antara kelompok
Think Pair Share (TPS) dan kelompok
Numbered Heads Together (NHT).

pada kelas NHT 3,13%. Kriteria ketuntasan
minimum yang ditentukan dari sekolah adalah
70.
1.

3) Uji Dua Pihak
Pada

Analisis Data

sebelumnya

yang homogen dengan simpangan baku

1) Uji Normalitas

gabungan s = 23,95. Selanjutnya dilakukan

Uji normalitas dilakukan untuk memenuhi
syarat dari metode statistika parametrik
dimana data harus berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil analisis dengan taraf
kepercayaan 95%, α = 0,05 dan dk = 3,
kriteria

data

diperoleh kedua sampel dengan varians

a. Tahap awal

dengan

pengolahan

pengujian

data

tidak

uji-t dan diperoleh thitung = 1,53. Sedangkan
untuk taraf kepercayaan 95% dengan α =
0,05 dan dk = 62 diperoleh ttabel = 2,00.
Karena

thitung

terletak

pada

daerah

penerimaan H yaitu antara – 2,00 sampai +
0

2,00; maka dapat disimpulkan bahwa tidak

ada perbedaan rata-rata yang signifikan

gabungan s = 9,64. Selanjutnya dilakukan

antara kelompok Think Pair Share (TPS)

uji-t dan diperoleh thitung = - 2,98 Sedangkan

dan kelompok Numbered Heads Together

untuk taraf kepercayaan 95% dengan α =

(NHT). Sehingga keduanya dianggap sama.

0,05 dan dk = 62 diperoleh ttabel = 2,00.
Karena

thitung

berada

diluar

daerah

b. Tahap akhir

penerimaan Ho yaitu antara – 2,98 sampai

1) Uji normalitas

2,98 maka H1 diterima sedangkan Ho

Berdasarkan hasil uji

dengan taraf

ditolak.

kepercayaan 95%, α = 0,05 dan dk = 3,

Dengan demikian ada perbedaan hasil

dengan

kriteria

pengujian

berdistribusi normal jika

data

tidak

belajar yang signifikan antara siswa yang



tabel,

diajar menggunakan model pembelajaran

hitung

kooperatif

maka diperoleh:
-

Untuk Kelas TPS,

<

hitung

tabel

=

dengan tipe Numbered Heads Together
(NHT) pada materi energi ikatan di SMA

2,117 < 7,815.
-

tipe Think Pair Share (TPS)

Untuk Kelas NHT,

<

hitung

tabel

=

YPPK Teruna Bakti Waena Jayapura.

4,571 < 7,815.
Karena

kedua hasil yang diperoleh dari

data hasil belajar kedua kelas tersebut
hitung

<

tabel

maka data hasil belajar

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa

data nilai aktivitas siswa adalah 91,1.

2) Uji Kesamaan Varians Data Hasil
Belajar
Dengan V1= dk pembilang = 31, V2= dk
penyebut = 31, dan taraf nyata α = 0,05
diperoleh daftar distribusi F => F0,05(31.31) =
1,81. Pada hasil uji kesamaan dua varians
diperoleh Fhitung = 1,19 karena

Fhitung <

F0,05(31.31) berarti ada kesamaan dua varians
data hasil belajar antara kelompok TPS dan
kelompok NHT.

3) Uji Perbedaan Rata-rata: Uji Dua Pihak
pengolahan

a) Kelas TPS

selama pembelajaran berlangsung diperoleh

berdistribusi normal.

Pada

4) Hasil Lembar Observasi

data

sebelumnya

diperoleh kedua sampel dengan varians
yang homogen dengan simpangan baku

Berdasarkan kriteria

yang ada,

maka

aktivitas siswa tergolong sangat baik.
Artinya banyak siswa yang aktif > 75%.
Untuk

hasil

pembelajaran

observasi
oleh

pengelolaan

guru

selama

pembelajaran diperoleh data persentase
kemampuan
pembelajaran

guru
adalah

Berdasarkan kriteria

dalam

mengelola

sebesar

94,54.

yang ada,

maka

aktivitas guru tergolong sangat baik.

b) Kelas NHT
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa
selama pembelajaran berlangsung diperoleh
data nilai aktivitas siswa adalah 97,77.
Berdasarkan kriteria

yang ada,

maka

aktivitas siswa tergolong sangat baik.

Kemudian kedua sampel diberi perlakuan yang

Artinya banyak siswa yang aktif > 75%

berbeda dengan pemanfaatan LKS.

Untuk

hasil

observasi

pembelajaran

oleh

pengelolaan
selama

Numbered Heads Together (NHT) dirancang

pembelajaran diperoleh data persentase

dalam pembelajaran bergotong royong. Dengan

kemampuan

belajar secara bergotong royong diharapkan

guru

pembelajaran

guru

Tipe Think Pair Share (TPS) dan tipe

dalam

adalah

Berdasarkan kriteria

mengelola

sebesar

96,36.

meningkatkan hubungan antar personil yang

yang ada,

maka

saling mendukung, saling membantu, saling

aktivitas guru tergolong sangat baik.

menghargai

dan

kepedulian

antar

siswa

sehingga dapat mencapai tujuan bersama.
Dimana diharapkan melalui rekan sejawatnya

5) Hasil Angket
Angket dibagikan dengan tujuan melihat

(kelompok) siswa akan merasa nyaman dan

tanggapan

proses

tidak merasa malu atau segan untuk bertanya

pembelajaran dengan menggunakan model

tentang masalah yang dihadapinya. Sehingga

pembelajaran kooperatif baik untuk kelas

dengan pembelajaran ini siswa dapat mencapai

TPS maupun NHT.

hasil belajar yang baik.

siswa

mengenai

Berdasarkan hasil angket yang dibagikan

Pada pembelajaran kooperatif tipe Think

kepada para siswa maka diperoleh data

Pair Share (TPS) dilakukan tiga tahapan pada

sebagai berikut:

pembelajaran inti, yaitu berpikir, berpasangan,

a) Untuk kelas TPS, ketertarikan siswa

dan berbagi. Dengan tipe pembelajaran ini

pada model pembelajaran kooperatif ini

siswa dilatih untuk bertanggung jawab dalam

sebesar 91,47%.

menyelesaikan tugasnya secara mandiri untuk

b) Untuk kelas NHT, ketertarikan siswa

beberapa saat, kemudian berpasangan dengan

pada model pembelajaran kooperatif

teman sebangkunya untuk mendiskusikan apa

ini sebesar 95,21% .

yang

PEMBAHASAN

ada

telah

dipikirkan

pasangan

tersebut

kelompok

yang

saling
lebih

tadi,

selanjutnya

berbagai
besar,

dalam

sehingga

Penelitian ini dilakukan untuk melihat

diharapkan siswa dapat mencapai hasil yang

tidaknya

lebih

perbedaan

hasil

belajar

optimal.

Namun

dalam

proses

menggunakan pembelajaran tipe Think Pair

pelaksanaanya, terdapat beberapa hambatan

Share (TPS) dengan tipe Numbered Heads

seperti, pada tahap berpasangan, masih ada rasa

Together (NHT) pada materi energi ikatan di

canggung

SMA YPPK Teruna Bakti. Berdasarkan analisis

menyelesaikan soal yang diberi. Kelemahan

tahap awal diperoleh data berdistribusi normal

lain yang terjadi adalah pada tahap berbagi,

dan kedua kelompok homogen. Artinya kedua

dimana siswa yang seharusnya menyelesaikan

kelompok berangkat dari keadaan yang sama.

soal dengan berdiskusi bersama-sama masih
suka

untuk

memanfaatkan

berdiskusi

kegiatan

berdua

ini

untuk

berbicara di luar materi pelajaran. Sehingga

Heads Together (NHT) merupakan model

akhirnya

pembelajaran yang tergolong baru di SMA

siswa

kurang

menunjukkan

kemampuan yang sesungguhnya.
Pada

tipe

terbiasa dengan penerapan model tersebut.

siswa

Ukuran ruangan yang cukup besar membuat

didorong untuk bekerja sama dalam kelompok,

guru cukup kerepotan dalam melaksanakan

sehingga

proses

pembelajaran terutama dalam hal kontrol, dan

pembelajarannya dapat terjalin kerjasama yang

pembimbingan oleh guru. Pengaturan kelas

baik dan saling mendukung untuk mencapai

juga sangat berperan dalam pembelajaran.

Numbered

pembelajaran

YPPK Teruna Bakti, sehingga siswa belum

Head

kooperatif

Together

diharapkan

(NHT)

dalam

tujuan dalam pembelajaran. Tipe ini memiliki

Berdasarkan

hasil

observasi

dan

ciri khas yaitu pada pemberian jawaban guru

perhitungan, nilai aktivitas siswa pada kelas

menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap

Think

kelompok

sama

sedangkan, nilai aktivitas siswa pada kelas

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban

NHT adalah 97,77. Keduanya tidak jauh

untuk

berbeda

dengan

seluruh

nomor

kelas,

yang

sehingga

cara

ini

Pair

Share

namun

(TPS)

kelas

adalah

Numbered

91,11

Heads

menjamin keterlibatan total semua siswa dan

Together (NHT) lebih diunggulkan dalam

upaya yang sangat baik untuk meningkatkan

efektifitas waktu dan juga keaktifan siswa

tanggung jawab individual dalam diskusi

dalam bertanya dan memberi masukan kepada

kelompok.

di

kelompok lain saat presentasi. Sehingga hal ini

sekolah, Siswa cukup antusias dengan model

berpengaruh pada hasil belajar siswa. Dimana

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

siswa kelas Think Pair Share (TPS) yang telah

Together (NHT) ditandai dengan siswa aktif

mencapai ketuntasan belajar 87,37% dan pada

bertanya dan berdiskusi. Pada tahap pemberian

kelas

jawaban

dalam

98,87%. Siswa yang tidak mencapai batas

Hal-hal

tuntas belajar pada kelas Think Pair Share

tersebut memberikan dampak positif pada hasil

(TPS) 15,63% dan pada kelas Numbered Heads

belajar siswa, karena siswa yang kurang

Together (NHT) 3,13%.

menjawab

Dalam

siswa
dan

proses

terlihat

pelaksanaan

antusisas

menanggapinya.

Numbered

Heads

Together

(NHT)

mampu akan mendapat bantuan dari teman
sekelompoknya yang lebih mampu untuk
memecahkan masalah yang dihadapi, dan
dengan adanya keterlibatan total semua siswa
tentunya akan berdampak positif terhadap
motivasi belajar siswa.
Selain hambatan dan tantangan yang
telah dijelaskan di atas, peneliti menyadari

Gambar 4.3. Histogram Ketuntasan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

Belajar

Think Pair Share (TPS) dan tipe Numbered

Berdasarkan hasil analisis yang telah

cocok

digunakan

dalam

pembelajaran

dilakukan ternyata ada perbedaan hasil belajar

kooperatif tipe Numbered Heads Together

siswa yang diajar menggunakan pembelajaran

(NHT).

tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe

PENUTUP

Numbered Heads Together (NHT) pada materi
energi ikatan di SMA YPPK Teruna Bakti

Simpulan

Jayapura. Hal ini ditunjukkan dengan hasil

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh

thitung yang terletak di luar daerah penerimaan

bahwa ada perbedaan hasil belajar yang

Ho. Dapat dilihat pada gambar berikut:

signifikan

antara

siswa

yang

diajar

menggunakan pembelajaran tipe Think Pair
Share (TPS) dengan tipe Numbered Heads
Together (NHT) pada materi energi ikatan di
SMA YPPK Teruna Bakti Jayapura. Dimana
rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran
dengan tipe Think Pair Share (TPS) sebesar
Gambar 4.4. Distribusi t

77,97 dan rata-rata hasil belajar siswa pada

Diketahui rata–rata hasil belajar,

tipe Numbered Heads Together (NHT) sebesar

untuk kelas Numbered Heads Together (NHT)

85,16, terlihat bahwa pembelajaran dengan

maupun kelas Think Pair Share (TPS) adalah

tipe Numbered Heads Together (NHT) lebih

sebagai berikut.:

cocok digunakan untuk menyampaikan materi
energi ikatan kimia dibandingkan dengan tipe
Think Pair Share (TPS).

Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis
ajukan berkaitan dengan hasil penelitian ini
antara lain:
Gambar 4.5. Histogram rata-rata hasil belajar
Dari grafik dapat dilihat bahwa rata-

1. Pada materi energi ikatan guru dapat
menggunakan pembelajaran tipe Numbered

rata hasil belajar siswa yang lebih baik yaitu

Heads

siswa yang diajar dengan menggunakan tipe

mengoptimalkan hasil belajar siswa.

Numbered Heads Together (NHT). Namun

Together

2. Diharapkan

dilakukan

(NHT)

untuk

penelitian

lebih

pada dasarnya kedua tipe tersebut memiliki

lanjut

rata–rata hasil belajar yang baik. Sehingga

Together (NHT) dan tipe Think Pair Share

kedua tipe ini baik untuk diterapkan pada

(TPS) pada materi kimia yang lainnya.

proses pembelajaran kimia, hanya saja materi
yang digunakan yaitu materi energi ikatan lebih

dengan

tipe

Numbered

Heads

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:
Tarsito

DAFTAR PUSTAKA

Anwar dan Harmi. 2011. Perencanaan Sistem
Pembelajaran

KTSP.

Bandung:

Alfabeta
Arikunto,

Suharsimi.

2006.

Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Aunnurahman.

2009.

Belajar

dan

Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Hamalik,

Oemar.

2004.

Proses

Belajar

Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung:
Alfabeta.
Kunandar.

2011.

Guru

Profesional

Implementasi KTSP dan Sukses dalam
Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali
Pers.
Muchith, M. Seakhan. 2008. Pembelajaran
Kontekstual. Semarang: RaSAIL Media
Grup
Nashar, H. 2004. Peranan Motivasi dan
Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi
Pendidikan.
Persada.

Jakarta:

RajaGrafindo

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PEMBELAJARAN KIMIA MODEL TPS (THINK PAIR SHARE) DAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR

0 6 145

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN THINK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Dan Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditin

0 2 17

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK DI SMA.

0 2 21

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD

0 0 16

PRESTASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) LEBIH TINGGI DARI PADA THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA MATERI PELAJARAN TATA NAMA SENYAWA KIMIA DAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA.

0 0 18

PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

0 0 8