PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK DI SMA.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS
TOGETHER DAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI
STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK DI SMA

Oleh :
Anggi Cahya Deli
NIM 4103331004
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


i

ii

RIWAYAT HIDUP

Anggi Cahya Deli dilahirkan di Labuhan Ruku Kabupaten Batubara pada
tanggal 23 April 1993. Ibu bernama Nilawati dan ayah bernama Zulkarnain,
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis memulai pendidikannya
pada tahun 1998 di SDN 017107 Kisaran dan lulus jenjang pendidikan SD pada
tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 6 Kisaran. Lulus
pada tahun 2007. Tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikannya di SMAN 2
Kisaran, lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di PTN
Universitas Negeri Medan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
pada prodi Pendidikan Kimia melalui Jalur SLMPTN .

iv

KATA PENGANTAR


Bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan banyak
nikmat kepada penulis, kesehatan, rahmat, serta karunianya diberikan petunjuk
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Perbedaan
Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dan Tipe Think Pair Share Pada
Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik di SMA”, dengan baik sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Pendidikan pada Jurusan
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menemui hambatan dan rintangan
dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri, meskipun penulisan skripsi
ini masih memiliki kekurangan, baik sistematika penulisan maupun penggunaan
bahasa. Namun berkat bimbingan, saran dan kritik dari Dosen Pembimbing
Skripsi, Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S yang telah membimbing,
memberikan masukan kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1.


Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.

Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Matematika
dan

Ilmu

Pengetahuan

Alam

serta

Bapak

Prof.


Dr.

Herbert

Sipahutar, MS, M. Sc. sebagai Pembantu Dekan I.
3.

Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si sebagai Ketua Jurusan Kimia, kepada
Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Kimia, Kepada
Ibu Dra. Ani Sutiyani, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Kimia.

4.

Terutama ucapan terima kasih kepada Drs. Rahmat Nauli, M.Si. ; Bapak
Agus Kembaren, S.Si, M.Si. dan Bapak Drs. Jasmidi, M.Si. selaku dosen

v

penguji yang telah memberikan pengarahan dan saran-saran yang tak ternilai
harganya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Hormat terakhir penulis kepada penguji sekaligus guru besar Kimia yang
telah memberikan banyak hal baik selama mengabdi di bidang jurusan kimia.
Jasamu akan selalu kami kenang.
5.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan kimia yang telah memberikan banyak ilmu,
bimbingan dan motivasi kepada peneliti ketika mengikuti pendidikan Kimia
di FMIPA Unimed.

6.

Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan
kepada peneliti.

7.

Ibu Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Medan dan seluruh Bapak dan ibu guru
yang mengajar di sekolah tersebut, terima kasih atas kerja sama yang telah
diberikan selama penulis melakukan penelitian.


8.

Ibu Hinsa, S.Pd dan Ibu Rugun, S.Pd selaku guru kimia sekaligus
pembimbing selama penulis melakukan penelitian, serta Seluruh Guru Kimia
di SMA Negeri 6 Medan, yang telah banyak membantu penulis demi
kelancaran dalam melaksanakan penelitian.

9.

Teristimewa untuk kedua orang tua penulis Drs.Zulkarnain dan Ibunda
Nilawati tercinta, selaut kasih sayang yang tak bertepian karena telah
melahirkan, membesarkan, mendidik serta membiayai penulis sehingga pada
tahap semangat, pengorbanan, susah payah serta kasih sayang yang telah
dicurahkan akan tetap disanjung dan dihargai untuk selamanya. Terima kasih
atas kasih sayang, dukungan, motivasi serta doa yang diberikan kepada
adinda sehingga adinda dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri
Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

10. Kepada Kedua adik tersayang Yudha Palastra dan Sucitra Deli yang

memberikan dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di
Universitas Negeri Medan.

vi

11. Teristimewa buat seseorang yang yang selalu memberikan semangat, kasih
sayang dan doa Syahrul Effendi Nasution, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Buat sahabat-sahabatku Ranti Fitriani dan Normalia Amanda yang selalu
mendampingi penulis dari awal penulisan sampai selesainya skripsi ini.
13. Buat teman-teman Kost “Sado Executive” yaitu kak Sari, kak Nanda, Imut,
kak Firsha, Kory, Rika, kak Ayu, kak Dana, kak Vera, Tika, Sisca dan Asri
yang selalu memberikan pencerahan dan senyuman serta canda tawa sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
14. Rekan–rekan mahasiswa Pendidikan Kimia/Kimia FMIPA Universitas Negeri
Medan, khususnya kelas Ekstensi stambuk 2010 yang telah membantu
penulis baik moril maupun material sehingga selesainya skripsi ini.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal
mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak

terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skirpsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang pendidikan
kimia. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna
bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, 27 Agustus 2014
Penulis,

ANGGI CAHYA DELI
NIM : 4103331004

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE THINK PAIR SHARE
PADA MATERI STRUKTUR ATOM
DAN SISTEM PERIODIK

DI SMA

Anggi Cahya Deli (NIM. 4103331004)
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia
siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (kelas eksperimen 1) dan yang menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (kelas eksperimen 2) pada materi Struktur Atom
dan Sistem Periodik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA
SMA Negeri Medan. Sampel yang diteliti terdiri dari dua kelas, yang diambil
pada sekolah SMAN Negeri 6 Medan. Masing-masing kelas terdiri dari 34 siswa.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam
bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah
dinyatakan valid dan reliabel. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, rata-rata
nilai pretest-postest pada kelas eksperimen 1 adalah 27,79 ; 86,18, sedang ratarata nilai pretest-posttest pada kelas eksperimen 2 adalah 27,60 ; 74,85. Pada uji
normalitas dengan tehnik uji χ2 pada tingkat signifikansi 0,05, data penelitian ini
tidak berdistribusi normal. Pada uji homogenitas dengan tehnik Fhitung pada tingkat
signifikansi 0,05 menunjukkan data penelitian ini adalah homogen. Dengan
demikian, berdasarkan uji beda nyata dengan tehnik statistik t pada tingkat

signifikansi 0,05 dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia siswa
secara signifikan antara yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together dan tipe Think Pair Share.

vii

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

i
ii

iii
iv
vii
ix
x
xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian

1
5
5
5
6
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar
2.1.3 Karakteristik Pembelajaran Kimia
2.2
Model Pembelajaran
2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif
2.2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif NHT
2.2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif TPS
2.3
Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik
2.4
Kerangka Konseptual
2.5
Hipotesis

7
7
8
9
10
11
12
13
16
16
17

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Instrumen Penelitian
3.4 Rancangan Penelitian
3.4.1 Desain Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Teknik Analisis Data

18
18
19
22
22
23
26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

viii

4.1

4.2

4.3

Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Normalitas
4.2.2 Uji Homogenitas
4.2.3 Uji Hipotesis
4.2.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar
Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA

29
29
31
33
33
34
35
35
37

41
41
42

ix

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe NHT dan TPS
Tabel 3.1. Kriteria Validitas Tes
Tabel 3.2. Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes
Tabel 3.3. Rancangan Penelitian
Tabel 4.1. Analisis Kisi-kisi Instrumen Tes
Tabel 4.2. Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.3. Rata-rata,Standar Deviasi dan Varians Pretest-Postest
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretes-Postest
Tabel 4.5. Uji Homogenitas Sampel
Tabel 4.6. Uji Hipotesis Data Postest
Tabel 4.7. Persen Peningkatan Hasil Belajar

15
20
22
22
31
32
33
33
34
35
36

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian
Gambar 4.1. Hasil Belajar Kimia Siswa
Gambar 4.2. Persen Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa

25
32
36

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Lampiran 24.
Lampiran 25.

Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik
Silabus
Rencana Program Pembelajaran
Lembar Kerja Siswa
Analisis Kisi-kisi Instrumen Tes
Instrumen Tes Sebelum Validasi
Kunci Jawaban Instrumen Tes
Format Lembar Jawaban
Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
Perhitungan Daya Pembeda
Perhitungan Validitas
Perhitungan Reliabilitas
Instrumen Tes Setelah Validasi
Kunci Jawaban Instrumen Tes
Tabulasi Data Nilai Siswa
Uji Normalitas Data
Uji Homogenitas
Pengujian Hipotesis
Persen Peningkatan Hasil Belajar
Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment
Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat
Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi f
Dokumentasi Penelitian
Surat-surat Terkait

44
56
58
83
87
106
116
117
118
120
122
124
125
130
131
133
137
140
142
144
145
146
147
148
156

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara
peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan. Pendidikan
merupakan faktor penting dalam pembangunan Bangsa dan Negara. Oleh karena
itu, dunia pendidikan dituntut terus berkembang dan mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, agar tercipta generasi bangsa yang kompetitif
dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah (Syaodih,2008).
Salah

satu

faktor

yang

dapat

mempengaruhi

kesuksesan

suatu

penyelanggaraan pendidikan yaitu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pada
dasarnya dilakukan adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus mampu mewujudkan
perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Telah banyak
upaya yang dilakukan agar proses pembelajaran di sekolah semakin membaik.
Namun, dalam pelakasanaanya proses pembelajaran belum berjalan efektif,
sehingga siswa belum mengoptimalkan potensi diri mereka sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Idealnya siswa dituntut untuk ikut terlibat
langsung dalam proses pembelajaran dan mampu menemukan sendiri konsep dari
suatu pelajaran. Namun, dalam prosesnya siswa belum banyak dilibatkan oleh
guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga mereka belum mampu
mendapatkan hasil belajar yang memuaskan (Hamalik, 1995).
Sejalan dengan reformasi pendidikan, maka model pembelajaran yang
berpusat pada guru dan mengabaikan aktivitas serta kreativitas siswa mulia dan
harus ditinggalkan. Oleh karena itu, siswa diharapkan tidak menerima informasi
dan pengetahuan dari guru secara pasif melainkan mengaktifkan kemampuan
mereka atau mengintruksi kemampuan kognitif baru yang relevan untuk mencapai

2

informasi tersebut. Selain itu, proses pembelajaran akan berlangsung baik, apabila
seorang guru memiliki dua kompetensi utama, yaitu kompetensi penguasaan
materi pembelajaran dan kompetensi metodologi pembelajaran (Hamalik, 1995).
Berdasarkan hasil observasi penulis di SMA Negeri 6 Medan, guru masih
menggunakan metode konvensional (ceramah dan latihan) dalam pembelajaran
kimia, kegiatan pembelajaran dimulai dengan menjelaskan materi ajar kemudian
dilanjutkan

dengan

menunjukkan bahwa

mengerjakan

soal-soal.

keaktifan siswa

Pada

pengamatan

tersebut

dalam kegiatan pembelajaran sangat

rendah, siswa cenderung pasif dan hanya mencatat keterangan yang diberikan oleh
guru. Hal ini menyebabkan peranan dari siswa minim padahal metode pengajaran
merupakan unsur penting untuk keberhasilan siswa dalam belajar. Oleh karena itu,
dibutuhkan usaha untuk meningkatkan pemahaman konsep kimia siswa dengan
menambah variasi model pembelajaran berkelompok yang menarik atau
menyenangkan, melibatkan siswa, meningkatkan aktivitas, kerja sama dan
tanggung jawab siswa.
Materi struktur atom dan sistem periodik merupakan materi yang diajarkan
pada kelas XI IPA semester ganjil. Materi

terdiri dari banyak konsep yang

mempelajari tentang beberapa teori atom dan mekanika kuantum serta system
periodic dan konfigurasi electron, sehingga siswa harus aktif mengemukakan
konsep dan pemahaman mereka. Dari gambaran tersebut model pembelajaran
yang sesuai adalah model pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran kooperatif
siswa percaya bahwa keberhasilan mereka akan tercapai jika setiap anggota
kelompoknya berhasil. Ada berbagai jenis model pembelajaran kooperatif,
diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads
Toogether) dan TPS (Think Pair Share.) Model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dan TPS sangat cocok diterapkan pada materi struktur atom dan system
periodik. Karena pada kedua model tersebut melibatkan siswa secara aktif dalam
proses belajar dan mampu meningkatkan interaksi antara siswa dengan guru
sehingga siswa mudah memahami pelajaran yang diterima.
Pada tahun 1985, Frank Lyman mengembangkan sebuah tipe dari model
pembelajaran kooperatif yaitu Think Pair Share (TPS). TPS

merupakan sebuah

3

tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat memberi siswa lebih banyak
waktu berfikir untuk merespons dan untuk saling membantu. Siswa dituntut untuk
memikirkan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru secara individu,
kemudian masing-masing siswa saling berpasangan dan mendiskusikan apa yang
telah mereka peroleh dari hasil pemikiran mereka tersebut. Pasangan-pasangan
tersebut kemudian berbagi hasil diskusi yang diperoleh dari satu pasangan ke
pasangan lainnnya sehingga seluruh kelas mengetahui hasilnya (Istarani,2012).
Melalui tipe pembelajaran TPS, guru dapat melibatkan siswa secara aktif dalam
proses belajar dan mampu meningkatkan interaksi antara siswa dengan guru
sehingga siswa mudah memahami pelajaran yang diterima dan berada dalam
kegiatan yang tidak membosankan karena langsung aktif mengamati setiap proses
yang terjadi.
Pada tahun 1993, Spencer Kagan mengembangkan tipe pembelajaran
kooperatif lainnya yaitu Numbered Heads Together (NHT). merupakan tipe
pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan performance siswa ,
kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab siswa. Dalam tahapannya dibentuk
kelompok-kelompok kecil dalam kelas yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen.
Tiap siswa dalam kelompok diberi nomor, kemudian mereka diberi kesempatan
untuk mendiskusikan suatu permasalahan. Masing-masing anggota kelompok
harus dipastikan mengetahui jawaban dari permasalahan tersebut, lalu guru
memanggil salah satu anggota dan anggota tersebutlah yang akan menjelaskan
jawaban yang didapat keseluruh kelas tanpa dibantu oleh anggota kelompok
lainnya (Istarani, 2012). Tipe pembelajaran NHT memberi dampak yang sangat
kuat bagi peningkatan prestasi belajar siswa, karena dalam proses pembelajaran
yang menggunakan NHT siswa menempati posisi sangat dominan dan terjadi
kerjasama antar siswa dalam kelompok. Selain itu, NHT dapat membantu siswa
untuk lebih kreatif dan bertanggung jawab terhadap diri mereka masing-masing.
Beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan model pembelajaran
NHT dan model pembelajaran TPS telah dilakukan yaitu oleh Nugroho (2011),
telah melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara
Model Pembelajaran NHT (Number Head Together) Dengan STAD (Student

4

Achievment Division) Pada Konsep Laju Reaksi”. Dari hasil penelitian tersebut
Eviana Ayu Nugroho menyatakan bahwa ada perbedaan secara statistik dimana
kelas NHT lebih tinggi hasil belajarnya daripada kelas yang menggunakan
model STAD pada materi pokok laju reaksi di Kelas XI IA MA Ahliyah Kota
Baru Cikampek T.P. 2010/2011.
Purnamasari dkk (2013), telah melakukan penelitian dengan judul “Studi
Komparasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dan
Make A Match (MM) Pada Materi Koloid Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
XI

SMA Negeri Kebakkramat”. Dari hasil penelitian tersebut, Mustika

Purnamasari menyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri
Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan metode NHT lebih baik
daripada metode MM pada materi koloid diukur dari aspek kognitif, prestasi
belajar siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012
menggunakan metode NHT lebih baik daripada metode MM pada materi koloid
diukur dari aspek afektif.
Rasmawan (2010), telah melakukan penelitian dengan judul “Penerapan
Model Problem Posing Bersetting Cooperatif Tipe Think Pair Share Pada Topik
Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Mahasiswa”. Dari hasil
penelitian tersebut, Rahmat Rasmawan menyatakan bahwa terdapat hasil
penelitian yang signifikan antara kemampuan awal mahasiswa sebelum
pembelajaran problem posing bersetting Think Pair Share dengan kemampuan
akhir mahasiswa setelah pembelajaran problem posing bersetting Think Pair Share
pada materi asam basa.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS dapat meningkatkan hasil belajar
yang lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional.
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS memiliki perbedaan.
Pada pembelajaran kooperatif tipe TPS siswa terlebih dahulu diberi kesempatan
untuk berfikir secara individu, kemudian para siswa berdiskusi saling berbagi
pengetahuan dan pemahaman yang mereka dapatkan saat berfikir secara individu

5

ke seluruh kelas. Sedangkan pada pembelajaran kooperatif tipe NHT

siswa

terlebih dahulu diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompok yang
telah ditentukan oleh guru, kemudian di akhir diskusi dilakukan presentasi. Pada
bagian presentasi, masing-masing anggota kelompok dituntut untuk membagikan
pengetahuan dan pemahaman yang mereka dapatkan selama berdiskusi akan tetapi
anggota lainnya tidak boleh membantu anggota yang ditunjuk. Dari perbedaan
kedua model pembelajaran kooperatif tersebut, model pembelajaran kooperatif
tipe NHT diharapkan memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.
1.2.Ruang Lingkup
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas,ruang lingkup dalam
penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah
model pembelajaran yang digunakan
2. Struktur atom dan system periodic merupakan pokok bahasan yang terdiri dari
banyak konsep
3. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang masih kurang

1.3.Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah maka penulis membatasi masalah sebagai
berikut :
1. Materi pembelajaran adalah pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik
menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe NHT dan tipe TPS

1.4.Rumusan Masalah
Apakah
pembelajaran

has i l bel aj a r ki m i a s i s wa ya n g m enerapk an model
NHT

lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang

menerapkan model pembelajaran TPS .

6

1.5.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia antara siswa yan g
m enerapk an model pembelajaran NHT lebih tinggi daripada hasil belajar
kimia siswa yang menerapkan model pembelajaran TPS.
1.6.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan antara lain :
1. Sebagai masukan kepada semua pihak yang terkait dengan kegiatan
pembelajaran, terutama guru kimia, dalam rangka meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Sebagai masukan kepada para peneliti yang ingin melakukan penelitianpenelitian lebih lanjut di bidang pembelajaran terutama pembelajaran kimia.
3. Menambah Hasanah ilmiah/data ilmiah di bidang pembelajaran kimia.

41

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
”Hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) memberikan hasil yang lebih
baik ( 86,18 + 5,373), daripada hasil belajar siswa yang menerapkan model
pembelajaran koopratif tipe Think Pair Share (TPS) (74,85 + 6,536).”

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together maupun model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sebaiknya dikolaburasikan
dengan model pembelajaran kooperatif yang lain dan dengan media tertentu
agar meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi guru maupun peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together hendaknya mampu
menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik sagar tiap tahap dalam
model pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

42

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.,(2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Annurahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Cyber, A., (2013), Pembelajaran Kimia,
http://guru-ku.blogspot.com/2013/04/blog-post.html (diakses Mei 2014)
Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2012),Buku Pedoman
Penulisan Proposal Dan Skripsi,
FMIPA UNIMED, Medan.
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Huda ,M., (2011), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Ibrahim, dkk.,(2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Universitas Negeri
Surabaya, Surabaya.
Isjoni, (2011), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Lie, A.,(2010), Cooperative Learning .Grasindo, Jakarta.
Nico,

(2012),
Model Pembelajaran-(NHT)-NumberedHeadsTogether,
http://elnicovengeance.wordpress.com/2012/09/23/model-pembelajarannht number-Heads-together/ (diakses Januari 2014).

Purba, M., (2007), Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2010), Statistik teori dan aplikasi dalam penelitian, FMIPA
UNIMED, Medan.
Sudarmo, U.,(2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI IPA, Surakarta, Phibeta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sukmara,N., (2012), Pemendiknas no-22.tahun-2006 standar isi,
http://www.slideshare.net/NandangSukmara/permendiknasno22tahun20
06-standar-isi (diakses Mei 2014).
Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sutresna, N., (2007), Cerdas Belajar Kimia untuk kelas XI, Grafindo, Bandung.
Syaodih, N., (2008), Metode Penelitian Pendidikan, Rosdakarya, Bandung.

43

Tambunan, M., dan Simanjuntak, A., (2012), Strategi Belajar Mengajar Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,
Jakarta.
Winkel, W.S., (2007), Psikologi Pengajaran, Media Abadi, Yogyakarta.
Meltzer, D.E., (2002), The Relantionship Between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gains in Physics, AmJ Phys, 70 (7): 120-137.
Nugroho, E.A., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Model
Pembelajaran NHT Dengan STAD Pada Konsep Laju Reaksi, Skripsi,
FITK Universitas Islam Negeri, Jakarta.
Purnamasari, Mustika, Sukardjo, J.S., dan Nugroho, A., (2013), Studi Komparasi
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)
Dan Make A Match (MM) Pada Materi Koloid Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri Kebakkramat, Jurnal Pendidikan
Kimia, Vol.2 No. 1: 67-72.
Rosmawan, (2010), Penerapan Model Problem Possing Bersetting Cooperatif
Tipe Think Pair Share Pada Topik Asam Basa Untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Mahasiswa, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol.1 No.1
:55-64.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE (TPS) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP

0 5 93

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE DAN KARTU SOAL PADA MATERI SISTEM KOLOID.

0 4 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATERI KOLOID.

0 5 21

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN THINK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Dan Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditin

0 2 17

PENGARUH MEDIA E-LEARNING BERBASIS WEBLOG PADA PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

0 3 2

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI SISTEM SARAF MANUSIA SISWA SMA SWASTA.

0 1 19

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI SMA YPPK TERUNA BAKTI WAENA JAYAPURA.

0 1 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BABALAN.

0 0 20