MUSIK PENGIRING TARI MUNALO DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN DI KECAMATAN BUKIT SIMPANG TIGA KABUPATEN BENER MERIAH.

(1)

iv ABSTRAK

SASTRINDA AZZARISTIA, NIM 081222510077, MUSIK PENGIRING TARI MUNALO DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN DI KECAMATAN BUKIT SIMPANG TIGA KABUPATEN BENER MERIAH, Skripsi Medan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. 2012.

Penelitian ini membahas tentang peranan dan bentuk penyajian tari Munalo pada masyarakat Gayo Kabupaten Bener Meriah. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana peran musik pengiring tari Munalo dalam pertunjukkan tari Munalo dalam upacara adat perkawinan di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Adapun populasi pada penelitian ini adalah para pemusik, penari dan penyelenggara acara tari Munalo tersebut dan beberapa tokoh masyarakat atau pakar-pakar seni yang mengetahui tentang tari Munalo pada masyarakat Gayo di Kabupaten Bener Meriah.

Landasan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tentang pengertian musik, pengertian musik pengiring, peranan musik pengiring, pengertian tari, dan fungsi tari. Sedangkan teknik analisis data, penulis menggunakan teknik deskriftif kualitatif, ditafsirkan dan dirumuskan antara data yang satu dengan data yang lain agar data tersebut akurat dan cermat, dengan pengumpulan data dilapangan meliputi studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka, tari Munalo adalah kombinasi dari tari Guel, tari Munalo sendiri mempunyai arti yaitu suatu tarian yang disajikan dalam upacara adat perkawinan berfungsi untuk menjemput atau menyambut pihak bei (mempelai laki-laki). Dalam tari Munalo terdapat beberapa ragam/babak musik dan ritem yaitu,ras, pepongoten, sening lintah,anak ni lagu, munatap, redep, cincang nangka dan ketibung. adapun alat musik yang digunakan dalam mengiringi tari Munalo ini adalah canang, memong,gong, gegedem dan alat musik tambahan seperti soling.


(2)

v DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……….. i

ABSTRAK……… iv

DAFTAR ISI………. v

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR……… viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D.Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Pengertian musik ... 9

2.Musik Pengiring ... 14

3.Peranan Musik Pengiring ... 15

4.Pengertian Tari ... 16

5.Fungsi Tari ... 17

6. Upacara Perkawinan.. ... 18


(3)

vi

BAB III METODE DAN SISTEMATIKA PENULISAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel... 23

C. Teknik Pengumpulan Data ... 25

D.Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.Struktur Geografis ... 33

B.Konsep Sosial Budaya Masyarakat Gayo... 38

C.Tata Cara Perkawinan Masyarakat Gayo... .... 43

D.Tari Munalo... 49

E. Bentuk Penyajian Tari Munalo... .... 53

F. Alat Musik Pengiring Tari Munalo... .... 64

G. Fungsi Musik Dalam Tari Munalo... 72

BAB V PENUTUP A.KESIMPULAN... 73

B.SARAN... 74


(4)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman TABEL 1 Simpang Tiga, Bener Meriah... 33 TABEL 2 Potensi Alam ... 35


(5)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Melodi Dalam Bentuk Notasi Balok... 11

Gambar 2.2 Harmoni Dalam Bentuk Notasi Balok... 12

Gambar 2.3 Ritme Dalam Bentuk Notasi Balok ... 13

Gambar 4.1 Peta Lokasi Kabupaten Bener Meriah... 33

Gambar 4.2 Gerak Pembuka ... 55

Gambar 4.3 Notasi Balok Ritem Ras ... 56

Gambar 4.4 Melodi pepongoten dalam bentuk notasi balok... 58

Gambar 4.5 Notasi Balok Ritem Sening Lintah……….…………... 58

Gambar 4.6 Melodi anak ni lagu dituliskan dalam bentuk notasi balok.... 60

Gambar 4.7 Notasi Balok Ritem Munatap………..……. 60

Gambar 4.8 Notasi Balok Ritem Redep……….. 61

Gambar 4.9 Notasi Balok Ritem Cincang Nangka………. 62

Gambar 4.10 Gerak Cincang Nangka ... 63

Gambar 4.11 Notasi Balok Ritem Ketibung………..… 63

Gambar 4.12 Pemain Musik Pengiring Tari Munalo……….. 65

Gambar 4.13Ritem Alat Musik Canang, Memong,Gong pada Notasi Balok... 65

Gambar 4.14 Ritem Alat Musik Gegedem dalam notasi balok...………. 65

Gambar 4.15 Ritem Ras dalam notasi balok...……..……… 66

Gambar 4.16 melodi pepongoten dalam bentuk notasi balok... 68

Gambar 4.17 Ritem Sening Lintah dalam bentuk notasi balok ………... 68


(6)

ix

Gambar 4.19 Ritem Munatap dalam bentuk notasi balok ....………..…. 70

Gambar 4.20 Ritem Redep dalam notasi balok………. 70

Gambar 4.21 gerak cincang nangka... 71

Gambar 4.22 Ritem Cincang Nangka dalam notasi balok……… 71


(7)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Dokumentasi Alat Musik Pengiring Tari Munalo... 77 Lampiran II Dokumentasi Permainan Alat Musik Canang dan Gegedem..79 Lampiran III Dokumentasi Gerakan Tari Pada Tari Munalo... 80 Lampiran IV Dokumentasi Rombongan Mempelai Wanita... ... 82


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Nanggroe Aceh Darussalam adalah salah satu provinsi yang terletak diujung Barat Pulau Sumatera dan merupakan salah satu provinsi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Nanggroe Aceh Darussalam yang biasanya disebut dengan Aceh memiliki beraneka ragam suku dan bentuk budaya yang berbeda dalam wilayah Nanggroe Aceh Darussalam. Perbedaan budaya ini menujukkan bahwa di Nanggroe Aceh Darussalam mempunyai beberapa suku budaya tersendiri.

Suku budaya Penduduk asli Nanggroe Aceh Darussalam yakni suku Aceh, Alas dan Gayo yang memiliki budaya dan kesenian yang berbeda, misalnya dalam perayaan penjemputan tamu/pejabat, perayaan perkawinan, dan perayaan lainnya. Bila suku Aceh dalam acara penjemputan tamu kehormatan biasanya menampilkan Tari Seudati, Gayo Lues juga demikian dalam acara tertentu seperti dalam perayaan perkawinan dan penjemputan tamu/pejabat akan menampilkan Tari Saman sedangkan suku Gayo dalam perayaan perkawinan dan penjemputan tamu besar /pejabat akan menampilkan Tari Munalo, serta hiburannya menampilkan pementasan Didong.

Suku Gayo sendiri memiliki budaya seni yang merupakan milik asli suku Gayo, seperti kekitiken (teka-teki), kekeberen (dongeng sebelum tidur), sa’er ( syair), sebuku ( pengungkapan perasaan) , tari munalo dan tari guel. Tari munalo merupakan salah satu kesenian dalam cultur universal dan dari sekian banyak seni


(9)

2

yang ada pada masyarakat Gayo Tari Munalo mendapat perhatian dari masyarakat Gayo, karena Tari Munalo dilaksanakan dengan iringan musik yang menggunakan alat musik tradisional sebagai musik pengiring dalam Tarian Munalo ini.

Musik tidak dapat dilepas dari kehidupan manusia, bahkan musik bisa untuk melengkapi kehidupan manusia baik dari segi sosial, budaya, maupun dari segi religiusnya. Demikian juga dengan musik tradisional yang ada di daerah Gayo, musik tradisional merupakan bagian yang penting, hampir dalam semua kegiatan sosial pada masyarakat Gayo menggunakan musik. Daerah Gayo mempunyai beberapa jenis alat musik tradisional dan jenis musik vokal, mulai dari lagu-lagu berkarakter sederhana yang menggunakan alat musik tradisional. Biasanya alat musik tradisional di daerah Gayo dimainkan pada upacara pernikahan dan penjemputan tamu/pejabat di kabupaten Bener Meriah.

Di kabupaten Bener Meriah ini sendiri tidak ada pendidikan formal yang mempelajari cara bermain alat-alat musik, khususnya musik tradisional suku Gayo. Biasanya generasi tua yang berperan aktif dalam mengajari generasi muda untuk memainkan alat-alat musik tradisional suku Gayo tersebut. Dari generasi tua kemudian diwariskan pula kepada generasi muda dengan tetap meniru kembali permainan para pendahulu mereka, dengan mendengarkan bunyi dari alat musik tradisional itu ketika dimainkan dan teknik mempelajari alat musik tradisional itu tetap sama dari dahulu sampai saat ini.

Adapun alat musik tradisional terdahulu yang masih ada dan sering digunakan sampai saat ini dalam upacara adat perkawinan masyarakat Gayo adalah alat musik tradisional Canang, memong dan gong (sekelompok alat musik berbentuk gong yang berukuran kecil, sedang dan besar), Rabana/Gegedem (alat musik


(10)

3

yang memainkannya dengan cara di tampar) dan soleng. Semua alat musik tradisional ini masih sering digunakan oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Bener Meriah.

Beberapa alat musik tradisional inilah yang digunakan untuk mengiringi tari tradisi pada upacara pernikahan di Kabupaten Bener Meriah dan biasanya alat musik tradisional ini digunakan sebagai musik hiburan yang mengiringi Tari Guel dan sebagai musik pengiring Tarian Munalo dalam mengarak pengantin atau menjemput tamu besar/pejabat.

Tari Munalo pada masyarakat Gayo berfungsi untuk mengisi kebutuhan ungkapan-ungkapan estetika, keindahan dan hiburan yang biasanya ditampilkan dalam perayaan perkawinan, penyambutan tamu besar/pejabat. Penampilan Tari Munalo dengan iringan musik dalam penyambutan mempelai laki-laki dalam perayaan perkawinan merupakan salah satu dari fungsi Tari Munalo dalam masyarakat Gayo.

Adapun dalam setiap penampilan Tari Munalo ini, menggunakan beberapa alat musik tradisional sebagai pengiring dan sepertinya tanpa adanya alat musik tradisional tersebut maka Tari Munalo tidak akan dapat terlaksana dengan baik. Selain musik pengiring vokal juga termasuk salah satu komponen yang terpenting didalam Tarian ini, dalam Masyarakat Gayo vokal dalam Tarian Munalo ini disebut Pepongoten yaitu dalam Bahasa Indonesia berarti tangis-tangisan. Musik dan vokal ini sangat di butuhkan dalam penyajian Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan masyarakat di Kabupaten Bener Meriah.

Pada saat ini di Kabupaten Bener Meriah Tari Munalo sudah berkembang pesat dan meluas sampai ke pelosok desa dan perkembangan teknologi modern


(11)

4

pada saat ini tidak membuat masyarakat Gayo ingin mengubah musik iringan Tari Munalo untuk lebih modern, bahkan musik pengiring Tari Munalo ini tetap ditampilkan dengan alat musik tradisional walau kadang ditambah dengan menggunakkan alat musik modern namun alat musik tradisionalnya tidak dihilangkan dari penyajiannya itu.

Berdasarkan uraian diatas nampak jelas terlihat bahwa beberapa alat musik tradisional ini sepertinya sangat berperan dalam tarian Munalo. Dari penjabaran yang telah disebutkan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul, “ Musik Pengiring Tari Munalo Dalam Upacara Adat Perkawinan Di Kecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana peran musik pengiring Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah?

2. Alat musik apa saja yang digunakan untuk mengiringi Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah?

3. Bagaimana perkembangan musik pengiring Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah?

4. Faktor apakah yang menyebabkan musik pengiring ini sangat dibutuhkan dalam Tarian Munalo?


(12)

5

5. Faktor apakah yang mempengaruhi pemakaian Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah?

6. Bagaimana pemahaman generasi muda Gayo terhadap musik pengiring Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah?

7. Bagaimana cara penyajian Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah?

C. Pembatasan Masalah

Karena luasnya permasalahan yang diambil, maka perlu dilakukan pembatasan masalah untuk memudahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peran musik pengiring Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah?

2. Alat musik apa saja yang digunakan untuk mengiringi Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah?

3. Bagaimana cara penyajian Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah?


(13)

6

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehinnga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan,

Berdasarkan uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat maeryani (2005 :14), yang mengatakan bahwa :

“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana dirumuskan.”

Berdasarkan uraian-uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka penulis membuat rumusan permasalahan yang menjadi kajian penelitian ini adalah “Bagaimana peran musik pengiring Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah."

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah :

1. Untuk mengetahui peran musik pengiring tari munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah.


(14)

7

2. Untuk mengetahui apa saja alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara penyajian Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah?

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang diperbuat tidak sia-sia, manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Untuk IPTEK : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan agar musik pengiring tari munalo pada masyarakat Gayo ini dapat disebarkan melalui sarana teknologi agar diketahui masyarakat luas.

2. Untuk masyarakat : penelitian ini diharapkan sebagai menambah wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat terhadap peran musik pengiring tari munalo pada masyarakat Gayo.

3. Untuk bangsa dan Negara : penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukkan suatu kesenian daerah yang dapat diipertahankan agar tidak terjadi pengklaiman oleh Negara lain.

4. Untuk peneliti : Penelitian ini menambah wawasan peneliti terhadap peran Tari Munalo dan untuk referensi bagi peneliti lainnya yang hendak meneliti tentang musik pengiring Tarian Munalo.


(15)

70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Tari Munalo pada Masyarakat Gayo merupakan salah satu bentuk seni tari yang memiliki nilai estetika dan kaya akan nilai budaya. Berdasarkan bahasan di atas yang telah dijelaskan secara rinci sesuai dengan apa yang telah didapatkan selama penelitian, baik itu melalui wawancara, mencari dan membaca buku-buku yang releva, akhirnya penulis menarik kesimpulan bahwa:

1. Tari Munalo merupakan salah satu tarian yang terdapat didalam upacara adat perkawinan pada masyarakat Gayo yang fungsinya sebagai penyambutan pengantin, tarian ini ditarikan untuk menyambut pengantin pihak laki-laki. 2. Tari Munalo masih cukup baik di terima ditengah-tengah masyarakat Gayo,

dan tari Munalo mengalami perkembangan dari sisi gerak, musik pengiring, busana, rias dan bentuk penyajian.

3. Musik pengiring Tari Munalo sangat berperan penting dalam penyajian Tari Munalo ini karena musik pengiring dapat membuat tarian ini menjadi lebih indah dan bermakna.

4. Tari Munalo bisa dilakukan tanpa menggunakan musik, namun hanya kaum pria lah yang dapat melakukan gerakan tariannya dan bagi kaum wanita sumang (pantang) melakukan tarian Munalo apabila tanpa menggunakan musik.


(16)

71

5. Tarian munalo dapat disaksikan pada acara pernikahan atau penyambutan pejabat-pejabat besar dan pertunjukkan pergelaran seni, hal ini bertujuan agar kesenian Gayo dikenal oleh masyarakatluas terutama putra/putri daerah dan terus dilestarikan sebagai salah satu kesenian dan budaya negeri.

B. Saran

Untuk menyempurnakan skripsi ini maka penulis membuat beberapa saran yaitu sebagai berikut :

1. Diharapkan bagin seluruh masyarakat Gayo agar tetapi bersama-sama menjaga dan melestarikan apa yang telah diwariskan oleh leluhur kita, warisan yang telah diberikan oleh leluhur merupakan harta terbesar dan aset negara yang tidak terhingga nilainya. Menjaga warisan leluhur berarti juga menjaga identitas bangsa dimata dunia.

2. Peneliti berharap kepada pihak yang berwenang untuk tetap menjaga kelestarian Tari Munalo agar bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya sehingga kebudayaan ini tidak akan punah dimakan waktu dan masih bisa dipertunjukan kembali.

3. Meningkatkan minat generasi muda untuk mencintai dan mengenal budaya kesenian tradisional masyarakat Gayo agar tidak dikalahkan dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih.

4. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para peneliti selanjutnya yang ingin membahas lebih jauh lagi masalah-masalah lain yang belum sempat dibahas oleh peneliti.


(17)

75

DAFTAR PUSTAKA

Daudy, Abdurahim, 1979. Sejarah Daerah Dan Suku Gayo. Jakarta : Proyek Buku Bacaan dan sastra Indonesia dan Daerah Depdikbud.

Hasan M. Affan dkk. 1980. Kesenian Gayo dan Perkembangannya. Jakarta: Balai Pustaka

Pinan, H.A.AR.2003. Daur Hidup Gayo. Takengon : pemerintah daerah Aceh Tengah.

Melalatoa, M.Y. 2002. Didong Pentas Seni Kreativitas Gayo. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Sains Estetika dan Teknologi.

Pinan, H.A.AR. 2005. Hakekat Nilai-nilai Budaya Gayo Aceh Tengah. Penerbit Pemda Aceh Tengah

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Budidharma.2002. Perkembangan Olah Vokal. Jakarta : Balai Pustaka

Corazon.2007. Learning Together and Alone. Englewood cliffs,NJ: pretience-hill Endraswara, Suwardi, 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan.

Pustaka Widyatama, Sleman.

Siegmeister, Elie. 2004. Melody as the metion of a single voice or instrument. New York :Wesley

Peterson, anya. 2007. The antropology of dance, terjemahan F,X. Widaryanto. Bandung : STSI press.

Soekarno.2002. Paduan Olah Vokal. Jakarta: Media Pressindo.

Hidayat Robby M.Sn. 2005. Wawasan Seni Tari. Fakultas sastra Universitas Negeri Malang.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta

Licoln, Guba. 2006. Teknic in Perticipant Observation for Observes Reaserc. Wikipedia, The Encylopedia.

Spradlley.2002. Analysist of Kind Involve a Way of Thinking. New York :Wesley Susan Stainback. 2009. Teknik in how about make a good musik. Wikipedia, The

Encylopedia.

Wati, Maysar Ika.2006. Musik Tradisional Simalungun Pada Pesta Perkawinan di Desa Sei Buaya Kab Deli Serdang. Medan. FBS Unimed.


(18)

76

Simamora Elisabeth.2003. Proses Upacara Perkawinan Adat Sumando Pada Masyarakat Pesisir di Kota Sibolga.Medan.FBS Unimed.

Nduru, Mudilia.2005. Perana Musik Dalam Tari Maena Pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Nias di Desa Tundrumbaho Kecamatan Lolomatua.Medan.FBS Unimed.

Simanjuntak B.Krismanto.2005. Peranan Musik Pada Kegiatan Danser Berbaris di The Universal Line Dance Medan. Medan. FBS Unimed.

Irawati, Yuni.2004. Peranan Musik Dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Gayo Didesa Hakim Wih Ilang Kabupaten Bener Meriah. Medan. FBS Unimed.

The Free Dictionary.2010. Dictionary, Encyclopedia and Thesaurus. USA: http://www.thefreedectionary.com.

Depdikbud, 2008. Kamus besar bahasa indonesia, Jakarta : http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ndex.php

Wikipdia, 2010. Pengertian Alat musik, jakarta : http:/id.wikipedia.org/wiki/alat musik.


(1)

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehinnga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan,

Berdasarkan uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat maeryani (2005 :14), yang mengatakan bahwa :

“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana dirumuskan.”

Berdasarkan uraian-uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka penulis membuat rumusan permasalahan yang menjadi kajian penelitian ini adalah “Bagaimana peran musik pengiring Tari Munalo dalam upacara

adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah."

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah :

1. Untuk mengetahui peran musik pengiring tari munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah.


(2)

7

2. Untuk mengetahui apa saja alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara penyajian Tari Munalo dalam upacara adat perkawinan dikecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah?

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang diperbuat tidak sia-sia, manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Untuk IPTEK : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan agar musik pengiring tari munalo pada masyarakat Gayo ini dapat disebarkan melalui sarana teknologi agar diketahui masyarakat luas.

2. Untuk masyarakat : penelitian ini diharapkan sebagai menambah wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat terhadap peran musik pengiring tari munalo pada masyarakat Gayo.

3. Untuk bangsa dan Negara : penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukkan suatu kesenian daerah yang dapat diipertahankan agar tidak terjadi pengklaiman oleh Negara lain.

4. Untuk peneliti : Penelitian ini menambah wawasan peneliti terhadap peran Tari Munalo dan untuk referensi bagi peneliti lainnya yang hendak meneliti tentang musik pengiring Tarian Munalo.


(3)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Tari Munalo pada Masyarakat Gayo merupakan salah satu bentuk seni tari yang memiliki nilai estetika dan kaya akan nilai budaya. Berdasarkan bahasan di atas yang telah dijelaskan secara rinci sesuai dengan apa yang telah didapatkan selama penelitian, baik itu melalui wawancara, mencari dan membaca buku-buku yang releva, akhirnya penulis menarik kesimpulan bahwa:

1. Tari Munalo merupakan salah satu tarian yang terdapat didalam upacara adat perkawinan pada masyarakat Gayo yang fungsinya sebagai penyambutan pengantin, tarian ini ditarikan untuk menyambut pengantin pihak laki-laki. 2. Tari Munalo masih cukup baik di terima ditengah-tengah masyarakat Gayo,

dan tari Munalo mengalami perkembangan dari sisi gerak, musik pengiring, busana, rias dan bentuk penyajian.

3. Musik pengiring Tari Munalo sangat berperan penting dalam penyajian Tari Munalo ini karena musik pengiring dapat membuat tarian ini menjadi lebih indah dan bermakna.

4. Tari Munalo bisa dilakukan tanpa menggunakan musik, namun hanya kaum pria lah yang dapat melakukan gerakan tariannya dan bagi kaum wanita sumang (pantang) melakukan tarian Munalo apabila tanpa menggunakan musik.


(4)

71

5. Tarian munalo dapat disaksikan pada acara pernikahan atau penyambutan pejabat-pejabat besar dan pertunjukkan pergelaran seni, hal ini bertujuan agar kesenian Gayo dikenal oleh masyarakatluas terutama putra/putri daerah dan terus dilestarikan sebagai salah satu kesenian dan budaya negeri.

B. Saran

Untuk menyempurnakan skripsi ini maka penulis membuat beberapa saran yaitu sebagai berikut :

1. Diharapkan bagin seluruh masyarakat Gayo agar tetapi bersama-sama menjaga dan melestarikan apa yang telah diwariskan oleh leluhur kita, warisan yang telah diberikan oleh leluhur merupakan harta terbesar dan aset negara yang tidak terhingga nilainya. Menjaga warisan leluhur berarti juga menjaga identitas bangsa dimata dunia.

2. Peneliti berharap kepada pihak yang berwenang untuk tetap menjaga kelestarian Tari Munalo agar bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya sehingga kebudayaan ini tidak akan punah dimakan waktu dan masih bisa dipertunjukan kembali.

3. Meningkatkan minat generasi muda untuk mencintai dan mengenal budaya kesenian tradisional masyarakat Gayo agar tidak dikalahkan dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih.

4. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para peneliti selanjutnya yang ingin membahas lebih jauh lagi masalah-masalah lain yang belum sempat dibahas oleh peneliti.


(5)

75

Daudy, Abdurahim, 1979. Sejarah Daerah Dan Suku Gayo. Jakarta : Proyek Buku Bacaan dan sastra Indonesia dan Daerah Depdikbud.

Hasan M. Affan dkk. 1980. Kesenian Gayo dan Perkembangannya. Jakarta: Balai Pustaka

Pinan, H.A.AR.2003. Daur Hidup Gayo. Takengon : pemerintah daerah Aceh Tengah.

Melalatoa, M.Y. 2002. Didong Pentas Seni Kreativitas Gayo. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Sains Estetika dan Teknologi.

Pinan, H.A.AR. 2005. Hakekat Nilai-nilai Budaya Gayo Aceh Tengah. Penerbit Pemda Aceh Tengah

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Budidharma.2002. Perkembangan Olah Vokal. Jakarta : Balai Pustaka

Corazon.2007. Learning Together and Alone. Englewood cliffs,NJ: pretience-hill Endraswara, Suwardi, 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan.

Pustaka Widyatama, Sleman.

Siegmeister, Elie. 2004. Melody as the metion of a single voice or instrument. New York :Wesley

Peterson, anya. 2007. The antropology of dance, terjemahan F,X. Widaryanto. Bandung : STSI press.

Soekarno.2002. Paduan Olah Vokal. Jakarta: Media Pressindo.

Hidayat Robby M.Sn. 2005. Wawasan Seni Tari. Fakultas sastra Universitas Negeri Malang.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta

Licoln, Guba. 2006. Teknic in Perticipant Observation for Observes Reaserc. Wikipedia, The Encylopedia.

Spradlley.2002. Analysist of Kind Involve a Way of Thinking. New York :Wesley Susan Stainback. 2009. Teknik in how about make a good musik. Wikipedia, The

Encylopedia.

Wati, Maysar Ika.2006. Musik Tradisional Simalungun Pada Pesta Perkawinan di Desa Sei Buaya Kab Deli Serdang. Medan. FBS Unimed.


(6)

76

Simamora Elisabeth.2003. Proses Upacara Perkawinan Adat Sumando Pada Masyarakat Pesisir di Kota Sibolga.Medan.FBS Unimed.

Nduru, Mudilia.2005. Perana Musik Dalam Tari Maena Pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Nias di Desa Tundrumbaho Kecamatan Lolomatua.Medan.FBS Unimed.

Simanjuntak B.Krismanto.2005. Peranan Musik Pada Kegiatan Danser Berbaris di The Universal Line Dance Medan. Medan. FBS Unimed.

Irawati, Yuni.2004. Peranan Musik Dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Gayo Didesa Hakim Wih Ilang Kabupaten Bener Meriah. Medan. FBS Unimed.

The Free Dictionary.2010. Dictionary, Encyclopedia and Thesaurus. USA: http://www.thefreedectionary.com.

Depdikbud, 2008. Kamus besar bahasa indonesia, Jakarta : http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ndex.php

Wikipdia, 2010. Pengertian Alat musik, jakarta : http:/id.wikipedia.org/wiki/alat musik.