UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA MATERI TABUNG DAN KERUCUT DI KELAS VIII SMP KARYA SEDAR SIBIRU-BIRU T.A 2012/2013.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DAN MENGGUNAKAN

ALAT PERAGA PADA MATERI TABUNG DAN KERUCUT DI KELAS VIII SMP KARYA SEDAR SIBIRU-BIRU

TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh:

Joni Posta Perangin-Angin NIM. 408311024

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kasihatas segala kasih dan berkat-Nya yang berlimpah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dan Menggunakan Alat Peraga Pada Materi Tabung dan Kerucut di Kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru T.A 2012/2013 ”.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak, Drs.W.L. Sihombing, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs.Yasifati Hia, M.Si, Bapak Prof, Dr.P. Siagian, M.Pd dan Bapak Drs.M. Panjaitan, M.Pd sebagai dosen penguji / pemberi saran yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian hingga sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.W. Rajagukguk, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amri, M.Pd sebagi Ketua Program Studi Pendidikan Matematika dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Kepala Sekolah dan Guru bidang studi Matematika di SMP Swasta Karya Sedar Sibiru-biru yang telah memberikan izin, dan untuk mengadakan penelitian dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Istri saya tercinta SRY YANTI PURBA yang selalu menemani dan jg memotivasi saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan juga yang teristimewa Ayahanda tercinta (Ngarap Perangin-angin), Ibunda tercinta (Rosanna Br Tarigan) yang telah


(4)

mengasuh, membesarkan, dan mendidik penulis hingga dapat menyelesaikan S-1. Dan Mertua saya (Aner Panden Purba) dan (Sohma br. Sinaga) yang turut mendukung dan memotivasi saya dalam mengerjakan Skripsi ini, Serta Kakak Muliana , Ertin Fitria, Abang Irwanta , Fernando, silih Insan, Andi, lae Anri, Lae Candika dan Keponakan Nurhayati, Elsa Bina, Cori, mano hara, fani dan Irma,serta seluruh keluarga besar yang sudah berdoa dan memberikan dukungan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

Tidak lupa penulis terima kasih atas saran, motivasi dan kenangan masa kuliah yang tidak terlupakan kepada teman-teman terdekatku khususnya “LENKBAND COMMUNITY FC” meliputi Antonius Simbolon, S.Pd, Boin Napit, S.Pd, Christian P. Manik, S.Pd, Dedi, Deyos Simorangkir, S.Pd, Didik Napitupulu, Dr. Frans Siagian, Inra Hasibuan, Ricki M. Butar-butar, S.Pd, Juli Manroe, Reza Lubis, S.Pd, Richard, Swandy Simanjorang, Zakaria Nasution, S.Pd, dan teman-teman seperjuangan di Jurusan Matematika stambuk 2008. Ucapan terima kasih kepada Irma, Yeni, Marni dan Frans yang telah menjadi sahabat setia yang memberikan motivasi dan kepercayaan diri. Ucapan terima kasih kepada MENWA SATYA NAGARA UNIMED yang senantiasa memberi didikan dan pendirian yang kuat serta mendoakan dan memotivasi penulis untuk selalu sukses.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini, semoga isi skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Medan, 3 September 2013 Penulis

Joni Posta Perangin-angin NIM : 408311024


(5)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING

DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA MATERI TABUNG DAN KERUCUT DI KELAS VIII

SMP KARYA SEDAR SIBIRU-BIRU T.A 2012/2013

JONI POSTA PERANGIN-ANGIN (408311024) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru dengan penerapan metode penemuan terbimbing dan menggunakan alat peraga dalam mempelajari materi tabung dan kerucut Tahun Ajaran 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru yang berjumlah 28 orang siswa, yang terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi tabung dan kerucut melalui pembelajaran metode penemuan terbimbing dengan alat bantu alat peraga. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes dan lembar observasi dan wawancara. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran metode penemuan terbimbing yang disertai alat peraga, lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran dan keaktifan siswa selama proses penerapan pembelajaran metode penemuan terbimbing yang disertai alat peraga dan wawancara digunakan untuk mengetahui apa saja kesulitan belajar siswa.

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari siklus I dengan pemberian tes awal yang bertujuan untuk mengetahui letak kesulitan siswa dalam mempelajari tabung dan kerucut. Setelah ditemukannya permasalahan, maka dilanjutkan dengan pemberian alternatif pemecahan (perencanaan), pelaksanaan tindakan, observasi, analisis data, dan refleksif.

Hasil yang diperoleh berdasarkan paparan data terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebelum diberi tindakan rata-rata tes awal siswa adalah 45,17 dengan ketuntasan klasikal 32,14%. Setelah diberi tindakan I dengan menerapkan pembelajaran metode penemuan terbimbing yang disertai alat peraga nilai rata-rata tes hasil belajar I menjadi 67,32 dengan ketuntasan klasikal 71,43% ini berarti terjadi peningkatan 39,29% dari tes awal. Kemudian setelah diberikan tindakan II diperoleh rata-rata nilai tes hasil belajar II 76,43 dengan ketuntasan klasikal 89,29% ini menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 17,86% dari tes hasil belajar I.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran metode penemuan terbimbing dan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LembarPengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 6

1.3.Pembatasan Masalah 6

1.4.Rumusan Masalah 6

1.5.Tujuan Penelitian 7

1.6.Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1.Kerangka Teoretis 8

2.1.1. Hakekat Belajar 8

2.1.1.1.Pengertian Belajar 8 2.1.1.2.Factor-faktor yang mempengaruhibelajar 9 2.1.1.3.Prinsip-prinsip Belajar 11 2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 11 2.1.3. Hakekat Matematika 12 2.1.4. Pemelajaran Matematika 13 2.1.5. Kesulitan Belajar Matematika 14 2.1.6. Pengertian hasil belajar matematika 17 2.1.7. Tujuan Pembelajaran Matematika 19


(7)

2.1.8. Metode mengajar 21

2.1.8.1.Metode ceramah 21

2.1.8.2.Metode PenemuanTerbimbing 24

2.1.9. Alat Peraga 30

2.1.10.Alat Peraga Dalam Pengajaran Matematika 31 2.1.11.Efektivitas Pembelajaran 33 2.1.12.Tinjauan Tentang Materi Bangun Ruang 36

2.1.11.1. Tabung 36

2.1.11.2. Kerucut 38

2.2.Kerangka Konseptual 41

2.3.Hipotesistindakan 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45

3.1.Lokasi Penelitian 45

3.2.Subjek Penelitian 45

3.3.Objek Penelitian 45

3.4.Jenis Dan Pendekatan Penelitian 45

3.5.AlatPengumpul Data 46

3.5.1. Tes 46

3.5.2. Wawwancara 46

3.5.3. Observasi 46

3.6.Prosedur Penelitian 47

3.7.Analisis data 50

3.8.Depenisi Oprasional 52

3.9.Indikator Keberhasilan 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN 54

4.1 Siklus I 54

4.1.1Permasalahan I 54

4.1.2. Tahap Perencanaan Tindakan I 54 4.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 55


(8)

4.1.4.Deskripsi Hasil Penelitian 56

4.1.5. Refleksi I 60

4.2 Siklus II 62

4.2.1. Tahap Perencanaan Tindakan II 62 4.2.2. Pelaksanaan Tindakan II 62 4.2.3.Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II 64

4.2.4. Refleksi II 68

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 69

BAB V. Kesimpulan dan Saran 71

5.1. Kesimpulan 71

5.2. Saran 72


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Gambar Tabung 36

Gambar 2.2 Gambar Tabung Dan Rangkaian Nya 36

Gambar 2.3 Gambar Kerucut 38

Gambar 2.4 Gambar Kerucut dan Rangkaianya 38 Gambar 2.5 Gambar Tabung dan Kerucut 40 Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 46


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I(Siklus I) 75 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ii (Siklus I) 78 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (Siklus II) 81 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV (Siklus II) 83

Lampiran 5. Tes Awal 87

Lampiran 6. Pedoman Penskoran Tes Awal 88 Lampiran 7 LembarKerjaTerbimbingSiswa I 91 Lampiran 8 LembarKerjaTerbimbingSiswa II 94 Lampiran 9 LembarKerjaTerbimbingSiswa III 97 Lampiran 10 LembarKerjaTerbimbingSiswa IV 99 Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I 101 Lampiran 12. Soal Tes Hasil Belajar I 102 Lampiran 13. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 103 Lampiran 14. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 106 Lampiran 15. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 107 Lampiran 16. Soal Tes Hasil Belajar II 108 Lampiran 17. Penyelesaian dan Kriteria Tes Hasil Belajar II 109 Lampiran 18. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 113 Lampiran 19. Validasi Tes Belajar I 115 Lampiran 20. Validasi Tes Belajar II 118 Lampiran 21. Lembar Observasi Proses Pembelajaran 121 Lampiran 22. Daftar NamaSiswakelas VIII 123 Lampiran 23. Daftar Kelompok Siklus I 130 Lampiran 24. Daftar Kelompok Siklus II 131 Lampiran 25. Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Hasil Belajar I 132 Lampiran 26. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Belajar I 133 Lampiran 27. Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Belajar II 134 Lampiran 28. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Belajar II 135


(11)

Lampiran 29. Hasil Wawancara 136 Lampiran 35. Dokumentasi Penelitian 138


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif, yaitu suatu kegiatan yang mencerminkan adanya interaksi yang terjadi antara guru dan siswa yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Dalam proses belajar mengajar, peranan guru adalah menciptakan serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan dalam suatu situasi tertentu dan yang berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.

Pada umumnya tujuan guru dalam proses belajar mengajar adalah bagaimana agar bahan pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh siswa secara tuntas. Hal ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan siswa tidak hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi juga sebagai makhluk sosial dengan kepribadian yang berbeda

–beda. Hal ini sejalan dengan pernyataan Suryabrata (2004 : 77) : “anak – anak didik itu berlainan kepribadiannya”. Karakter siswa yang berbeda – beda didasarkan pada tiga aspek yaitu intelektual, psikologis, dan biologis. Ketiga aspek ini mengakibatkan sikap dan tingkah laku siswa bervariasi, sesuai dengan pernyataan Djamarah (2007 : 1) bahwa :

“Aspek intelektual, psikologis, dan biologis yang terdapat pada diri peserta didik diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan

tingkah laku siswa di sekolah”.

Karakter siswa yang berbeda – beda menjadi acuan bahwa setiap siswa memiliki kemampuan dasar, bakat, dan kesempatan belajar yang berbeda – beda. Kebanyakan guru menyampaikan pelajaran tidak memperhatikan perbedaan yang dimiliki siswa, karena pada umumnya tujuan utama guru adalah materi pelajaran dapat dituntaskan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Sehingga penguasaan siswa khususnya pelajaran matematika masih rendah. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Noor (2007) mengatakan bahwa :Prestasi matematika siswa di Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Malaysia dan


(13)

Singapura. Prestasi Indonesia 411, Malaysia prestasinya 508, dan Singapura 605. Bila nilai tersebut dikelompokkan, nilai 400-474 termasuk rendah, 475-549 termasuk menengah, 550-624 termasuk tinggi, dan 625 termasuk tingkat lanjut.Nilai tersebut merupakan hasil analisis pelaksanaan Trends in International Mathematics and Science Study yang dilakukan Frederick KS Leung dari The University of Hong Kong.

Prestasi matematika siswa yang rendah menggambarkan mutu pendidikan yang masih rendah yang tampak dari lulusan di berbagai jenjang pendidikan formal. Hal ini tercermin dalam pernyataan Djamarah dan Zain (2002 : 9) yang menyatakan bahwa :

Untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing melawan bangsa – bangsa lain dan bekerja sama secara sederajat dengan mereka. Masalah mutu pendidikan kita masih relatif rendah. Keluhan masih rendahnya mutu pendidikan masih kita dengar di sekolah – sekolah. Rendahnya mutu pendidikan tampak dari lulusan dihampir semua jenjang pendidikan formal.

Materi kajian matematika yang abstrak tentunya selalu menuntut pola pikir yang deduktif dan konsisten, hal ini telah membuat matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang sukar untuk dipelajari. Demikian hal ini juga dapat dilihat ketika peneliti melakukan observasi kesalah satu sekolah di sibiru-biru, terlihat banyak sekali siswa yang tidak berminat dalam mempelajari matematika. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian siswa kelas VIII SMP Karya sedar Sibiru-biru sebelumnya pada sub pokok bahasan tabung dan kerucut. Dari hasil wawancara dengan salah satu guru matematika di sekolah menyatakan bahwa hasil belajar siswa SMP kls VIII masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ulangan harian siswa terkhusus pada materi tabung dan kerucut. Nilai rata-rata yang diperoleh hanya mencapai 56 atau berada pada kategori rendah, sedangkan ketuntasan belajar adalah 65%. Dan hasil wawancara dengan seorang guru bidang studi matematika SMP karya Sedar Sibiru-biru ibu Muliana Br Bangun mengatakan: Adapun beberapa kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran pada materi tabung dan kerucut adalah :


(14)

 Menghitung unsur-unsur tabung jika volumenya diketahui

 Menghitung unsur-unsur kerucut jika volumenya diketahui

 Menghitung luas permukaan tabung jika volumenya diketahui

 Menghitung luas permukaan kerucut jika volumenya diketahui

Salah satu yang menyebabkan rendahnya kemampuan matematika dari siswa tersebut dikarenakan banyaknya siswa yang tidak memahami konsep-konsep matematika yang diajarkan oleh guru. Seperti dalam Ruseffendi (1993:3)

yang mengatakan bahwa : “Kelemahan dari pengajaran matematika tradisional itu adalah terlalu memaksa siswa untuk menghapal tetapi tidak untuk mengerti”. Ini

mungkin terjadi karena guru terlalu mendominasi peserta didik dalam mengajar, sehingga keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sangat kurang, yang mengakibatkan siswa banyak menghapal dan menyebabkan pemahaman materi sangat minim. Padahal dalam pembelajaran matematika siswa dituntut selalu berperan aktif agar dapat memahami konsep matematika itu dengan mudah.

Menurut Ahmad Asyhadi (www.lpmpkalteng.net) :

“ Masih banyak guru yang melakukan proses belajar mengajar sangat

monoton. Metode yang kerap mereka gunakan adalah metode ceramah atau pemberian satu arah secara verbal saja dengan media papan tulis dan kapur/spidol.Hal itu disebabkan oleh beberapa kemungkinan, yaitu:

1.Sekolah sudah mempunyai alat peraga tetapi belum memanfaatkannya secara optimal.

2.Sekolah sama sekali belum memiliki alat peraga.

3.Sekolah telah memiliki alat peraga namun belum memadai tempat, kualitas maupun kuantitasnya. Oleh karena itu seringkali pembelajaran

matematika menjadi tidak menarik dan membosankan”.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan siswa, dalam hal ini untuk mengkonkritkan hal yang abstrak tersebut adalah dengan menggunakan alat peraga. Ahmad Asyhadi (www.lpmpkalteng.net) mengatakan :

“Untuk dapat menanamkan secara baik pemahaman konsep-konsep matematika diperlukan kekonkritan karena konsep-konsep pelajaran matematika itu memiliki sifat yang abstrak, maka diperlukan benda-benda yang menjadi perantara atau alat peraga yang berfungsi untuk mengkonkritkan, sehingga fakta-faktanya menjadi jelas dan mudah


(15)

Agar pemahaman konsep matematika berkembang, maka siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam proses belajar mengajar. Suatu keyakinan bahwa anak belajar melalui dunia nyata dan dengan memanipulasikan benda-benda nyata sebagai perantaranya. Bruner (dalam Tim Laboratorium Jurusan Matematika 2006: 1) mengatakan bahwa:

“Bagi anak yang berumur antara 7 s.d 17 tahun, untuk mendapat daya

tangkap dan daya serapnya yang meliputi ingatan, pemahaman dan penerapan masih memerlukan mata dan tangan. Mata berfungsi untuk mengamati, sedang tangan berfungsi untuk meraba. Dengan demikian dalam pendidikan matematika dituntut adanya benda-benda konkrit yang merupakan model dari ide-ide matematika”.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar pada siswa baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang dari luar. Seperti yang dikatakan Hudojo (1988:6) bahwa :

“Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar matematika adalah

peserta didik, pengajar, sarana, dan penilaian”. Faktor-faktor ini saling terkait dimana faktor guru dan peserta didik menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam proses belajar. Salah satunya yang ditekankan penulis adalah metode mengajar yang digunakan guru.

Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode yang baik adalah metode apa yang sesuai dengan pokok bahasan yang dipelajari oleh anak didik tersebut, sebab dapat terjadi suatu metode cocok untuk pokok bahasan tersebut, tetapi tidak cocok untuk pokok bahasan lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh

Djamarah (2006:3) bahwa : “Dengan demikian bahwa menggunakan metode yang baik adalah metode yang sesuai dengan pokok bahasan yang dipelajari oleh

anak/peserta didik”.

Dari berbagai jenis metode pembelajaran, salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa adalah metode penemuan terbimbing. Dengan penerapan metode penemuan terbimbing ini para siswa diajarkan untuk menggunakan ide konsep dan keterampilan yang sudah mereka pelajari untuk menemukan pengetahuan baru dengan pengetahuan guru sebagai fasilitator. Dalam metode ini siswa dituntut untuk berperan aktif dalam proses


(16)

pembelajaran dan dengan bimbingan guru diarahkan untuk menemukan suatu pencapaian yang dituju. Dalam metode penemuan terbimbing ini, siswa diharapkan dapat berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah dari bahan yang sedang dipelajarinya. B. Suryosubroto (1997: 163) mengatakan:

“Penggunaan metode mengajar yang sesuai merupakan upaya untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang salah satunya dengan menggunakan metode penemuan, karena metode penemuan ini melibatkan siswa dalam belajar, berfikir dan mengingat

lebih lama”.

Dengan menggunakan metode penemuan terbimbing ini, para siswa diarahkan untuk menggunakan ide, konsep, dan keterampilan yang sudah mereka pelajari untuk menemukan pengetahuan baru dengan bantuan guru sebagai fasilitator, sebagai hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan.

Seperti yang diungkapkan oleh Suryosubroto (1997:191) bahwa : “Dengan

menemukan sendiri, menyelidiki sendiri maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tak mudah dilupakan anak”. Dengan penemuan yang dilakukan sendiri oleh siswa atas bantuan guru, diharapkan dapat memperbaiki kesalahan dan kesulitan siswa dalam mempelajari materi pelajaran, khususnya pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung yaitu pada tabung dan kerucut.

Berkenaan dengan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan disertai alat peraga. Dengan mencoba melakukan penelitian dengan judul : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dan Menggunakan Alat peraga pada Materi Tabung dan Kerucut di Kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru T.A 2012/2013”.


(17)

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat di identifikasikan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.

2. Hasil belajar matematika siswa SMP kelas VIII masih rendah, khususnya pada materi tabung dan kerucut.

3. Siswa lebih banyak pasif selama berlangsungnya proses pembelajaran, 4. Siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari pokok bahasan tabung dan

kerucut,

5. Siswa mengalami kesulitan dalam menentukan unsur-unsur tabung dan kerucut jika volumenya diketahui.

1.3.Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi, maka perlu adanya pembatasan masalah agar masalah dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah. Dalam penelitian ini masalah yang timbul dibatasi pada penerapan pembelajaran metode penemuan terbimbing dan menggunakan alat peraga sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi tabung dan kerucut di kelas VIII SMP Karya Sedar sibiru-biru.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menerapkan pembelajaran metode penemuan terbimbing dan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi tabung dan kerucut di kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru Tahun Ajaran 2012/2013?


(18)

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran metode penemuan terbimbing dan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi tabung dan kerucut di kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru Tahun Ajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini dapat bermanfaat untuk :

1. Bagi guru, memberikan informasi dalam memperluas pengetahuan mengenai pengajaran metode penemuan terbimbing dalam membantu siswa dalam memahami konsep tabung dan kerucut,

2. Bagi siswa, melalui pengajaran penemuan terbimbing diharapkan terbina sikap belajar yang positif dan kreatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan tabung dan kerucut,

3. Menjadi bahan masukan dan dimanfaatkan oleh praktisi pendidikan dalam menentukan alternatif metode dalam proses belajar mengajar,

4. Bagi sekolah, sebagai informasi dalam rangka perbaikan pengajaran pada sekolah tempat dilaksanakannya penelitian ini khususnya dan sekolah lain pada umumnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika belajar siswa.

5. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan sebagai calon pendidik, serta sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis.


(19)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini setelah dilakukan analisis data adalah sebagai berikut:

Hasil belajar matematika siswa SMP Karya Sedar Sibiru-biru kelas VIII tahun ajaran 2012/2013 dapat meningkat dengan menerapkan pembelajaran metode penemuan terbimbing. Pada tes awal yang diberikan kepada siswa persentasi hasil belajar secara klasikal hanya 32,14 % dengan nilai rata-rata 43,17 setelah diberikan tindakan Pada siklus I persentase hasil belajar siswa secara klasikal meningkat menjadi 71,43% dengan nilai rata-rata kelas 67,32 peningkatan hasil belajar dari tes awal ke siklus I mencapai 39,29%. Ilihat dari syarat ketuntasan klasikal siswa bahwa pada siklus I belum mencapai ketuntasan klasikal, sehingga masih perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus I yang dilanjutkan pada siklus ke dua.

Di akhir siklus II hasil belajar siswa secara klasikal 89,29% dengan nilai rata-rata siswa 76,43. Peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I dan siklus II adalah 17,86%. Berasarkan nilai ketuntasan klasikal siswa maka ketuntasan klasikal paa siklus ke II ini sudah mencapai syarat ketuntasan klasikal sehingga pekerjaan berhenti. Jadi dapat disimpulkan berarti melalui penggunaan metode penemuan terbimbing yang disertai alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMP Karya Sedar Sibiru-biru Tahun Ajaran 2012/2013.


(20)

76

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu:

1. Kepada guru matematika, dalam mengajarkan materi tabung dan kerucut hendaknya guru dapat melakukan pengajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing yang disertai alat peraga sebagai alternatif untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi tabung dan kerucut, sehingga siswa lebih aktif dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

2. Kepada siswa, diharapkan untuk lebih aktif, berpikir kritis dan bekerjasama agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik.

3. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan objek yang sama dengan penelitian ini, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan kemampuan penguasaan kelas yang lebih baik dan dapat memodifikasi objek ini dengan metode atau media yang lain.


(21)

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (1999), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah., (2006), Strategi Belajar Mengajar , Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan,

(2007), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA UNIMED.

Hudojo, Herman., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Penerbit Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

Roestiyah., (2001), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit

Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suryosubroto, B., (1997), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Asyhadi, Ahmad, (2007), Pengenalan Laboratorium Matematika di Sekolah; tersedia pada http//www.indomedia.com, diakses 28 Februari 2008. Djamarah, Saiful Bakri, (2002), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Faturrahman, Pupuh dan Sutikno, M. Sobri, (2007), Strategi Belajar Mengajar, Refika Aditama, Bandung.

Hudojo, Herman, (1990), Strategi Belajar Mengajar Matematika, IKIP Malang, Malang.

Lubis, Asrin, (2006), Strategi Belajar Mengajar Matematika,Unimed, Medan. Purba, Edward, Simanjuntak, Nasrun, Rajab,M., Yusnadi, M., dan Rosdiana,

(2005), Belajar dan Pembelajaran, Unimed, Medan.

Sanjaya,Wina,(2006), Strategi Pembelajaran, Prenada Mdia Group, jakarta. Suryosubroto, B., (2003), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta,


(22)

78

Tim Laboratorium Matematika, (2006), Alat Peraga Pendidikan Matematika, FMIPA Unimed, Medan.

Noor, firmansyah., (2007), http://www.groups.yahoo.com/group/pakguru online/message/594


(1)

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat di identifikasikan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.

2. Hasil belajar matematika siswa SMP kelas VIII masih rendah, khususnya pada materi tabung dan kerucut.

3. Siswa lebih banyak pasif selama berlangsungnya proses pembelajaran, 4. Siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari pokok bahasan tabung dan

kerucut,

5. Siswa mengalami kesulitan dalam menentukan unsur-unsur tabung dan kerucut jika volumenya diketahui.

1.3.Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi, maka perlu adanya pembatasan masalah agar masalah dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah. Dalam penelitian ini masalah yang timbul dibatasi pada penerapan pembelajaran metode penemuan terbimbing dan menggunakan alat peraga sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi tabung dan kerucut di kelas VIII SMP Karya Sedar sibiru-biru.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menerapkan pembelajaran metode penemuan terbimbing dan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi tabung dan kerucut di kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru Tahun Ajaran 2012/2013?


(2)

pada materi tabung dan kerucut di kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru Tahun Ajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini dapat bermanfaat untuk :

1. Bagi guru, memberikan informasi dalam memperluas pengetahuan mengenai pengajaran metode penemuan terbimbing dalam membantu siswa dalam memahami konsep tabung dan kerucut,

2. Bagi siswa, melalui pengajaran penemuan terbimbing diharapkan terbina sikap belajar yang positif dan kreatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan tabung dan kerucut,

3. Menjadi bahan masukan dan dimanfaatkan oleh praktisi pendidikan dalam menentukan alternatif metode dalam proses belajar mengajar,

4. Bagi sekolah, sebagai informasi dalam rangka perbaikan pengajaran pada sekolah tempat dilaksanakannya penelitian ini khususnya dan sekolah lain pada umumnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika belajar siswa.

5. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan sebagai calon pendidik, serta sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis.


(3)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini setelah dilakukan analisis data adalah sebagai berikut:

Hasil belajar matematika siswa SMP Karya Sedar Sibiru-biru kelas VIII tahun ajaran 2012/2013 dapat meningkat dengan menerapkan pembelajaran metode penemuan terbimbing. Pada tes awal yang diberikan kepada siswa persentasi hasil belajar secara klasikal hanya 32,14 % dengan nilai rata-rata 43,17 setelah diberikan tindakan Pada siklus I persentase hasil belajar siswa secara klasikal meningkat menjadi 71,43% dengan nilai rata-rata kelas 67,32 peningkatan hasil belajar dari tes awal ke siklus I mencapai 39,29%. Ilihat dari syarat ketuntasan klasikal siswa bahwa pada siklus I belum mencapai ketuntasan klasikal, sehingga masih perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus I yang dilanjutkan pada siklus ke dua.

Di akhir siklus II hasil belajar siswa secara klasikal 89,29% dengan nilai rata-rata siswa 76,43. Peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I dan siklus II adalah 17,86%. Berasarkan nilai ketuntasan klasikal siswa maka ketuntasan klasikal paa siklus ke II ini sudah mencapai syarat ketuntasan klasikal sehingga pekerjaan berhenti. Jadi dapat disimpulkan berarti melalui penggunaan metode penemuan terbimbing yang disertai alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMP Karya Sedar Sibiru-biru Tahun Ajaran 2012/2013.


(4)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu:

1. Kepada guru matematika, dalam mengajarkan materi tabung dan kerucut hendaknya guru dapat melakukan pengajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing yang disertai alat peraga sebagai alternatif untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi tabung dan kerucut, sehingga siswa lebih aktif dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

2. Kepada siswa, diharapkan untuk lebih aktif, berpikir kritis dan bekerjasama agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik.

3. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan objek yang sama dengan penelitian ini, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan kemampuan penguasaan kelas yang lebih baik dan dapat memodifikasi objek ini dengan metode atau media yang lain.


(5)

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (1999), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah., (2006), Strategi Belajar Mengajar , Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan,

(2007), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA UNIMED.

Hudojo, Herman., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Penerbit Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

Roestiyah., (2001), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit

Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suryosubroto, B., (1997), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Asyhadi, Ahmad, (2007), Pengenalan Laboratorium Matematika di Sekolah; tersedia pada http//www.indomedia.com, diakses 28 Februari 2008. Djamarah, Saiful Bakri, (2002), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Faturrahman, Pupuh dan Sutikno, M. Sobri, (2007), Strategi Belajar Mengajar, Refika Aditama, Bandung.

Hudojo, Herman, (1990), Strategi Belajar Mengajar Matematika, IKIP Malang, Malang.

Lubis, Asrin, (2006), Strategi Belajar Mengajar Matematika,Unimed, Medan. Purba, Edward, Simanjuntak, Nasrun, Rajab,M., Yusnadi, M., dan Rosdiana,

(2005), Belajar dan Pembelajaran, Unimed, Medan.

Sanjaya,Wina,(2006), Strategi Pembelajaran, Prenada Mdia Group, jakarta. Suryosubroto, B., (2003), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta,


(6)

Tim Laboratorium Matematika, (2006), Alat Peraga Pendidikan Matematika, FMIPA Unimed, Medan.

Noor, firmansyah., (2007), http://www.groups.yahoo.com/group/pakguru online/message/594