PENDAHULUAN Pengaruh Kreativitas Berwirausaha Dan Prestasi Belajar Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010/2011.

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, baik dalam bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan perekonomian di Indonesia masih sangat kurang maksimal. Pembuktiannya adalah dengan ditemukannya masyarakat Indonesia yang miskin dan tidak mempunyai tempat tinggal. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah harus lebih giat lagi memberantas semua itu.

Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak yang memiliki nomor urut ke empat di dunia. Menurut blog Amir

(http://www.dompetdhuafa.org/2011/12/30/catatan-akhir-tahun-wajah-kemiskinan-negeri-kita/?:

Tahun 2011, pemerintah mengumumkan tingkat kemiskinan di Indonesia menurun. Jumlah orang miskin mencapai 30,02 juta atau sekitar 12,49 persen dari total penduduk Indonesia 240,35 juta jiwa. Jumlah ini sedikit menurun dibandingkan tahun 2010 dimana jumlah orang miskin 13,33 persen dan 14,15 persen di tahun 2009. Namun jika melihat tren sepuluh tahun terakhir, penurunan jumlah orang miskin menurut versi pemerintah hanya sebesar 8 juta orang, atau rata-rata orang yang keluar dari garis kemiskinan kurang dari 1 juta setiap tahunnya.

Hal tersebut diakibatkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang maunya ingin praktis tetapi mendapatkan hal yang besar dengan tanpa keterampilan yang memadai. Pemikiran seperti itu mengakibatkan banyak


(2)

yang tidak mau berusaha khususnya untuk mencari pekerjaan dan akibatnya banyaknya penggangguran.

Pengangguran semakin tidak menentu setiap tahunnya, terkadang mengalami peningkatan dan juga penurunan dari jumlah pertumbuhan penduduk sedangkan jumlah lapangan pekerjaan yang disediakan tidak diiringi dengan kenaikan dan penurunan tersebut. Menurut Kepala BPS Suryamin (http://finance.detik.com/read/2012/05/07/141833/1911053/4/bps-jumlah-pengangguran-di-indonesia-761-juta-turun-6) mengatakan “Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 6,32% atau 7,61 juta orang. Jumlah ini turun 6% dari Februari 2011 yang sebesar 8,12 juta orang”. Untuk memperkecil angka pengganguran yang tidak menentu tersebut, pemerintah menyarankan untuk setiap orang membuka usaha sendiri atau dengan berwirausaha.

Sebagai faktanya Suatu negara bisa disebut menjadi makmur dibutuhkan minimum 2% jumlah wirausaha dari total jumlah penduduknya. Sebagai contoh, Amerika Serikat pada tahun 2007 telah memiliki 11,5% jumlah wirausaha, Singapura telah memiliki 7,2% wirausaha sampai pada tahun 2005 sementara Indonesia diperkirakan hanya memiliki 0,18% wirausaha atau sekitar 440.000 orang dari yang seharusnya berjumlah 4,4 juta orang (http://moebarak.wordpress.com/2011/12/04/pentingnya-berwirausaha/) Cara pertama menjadi wirausaha tidaklah mudah. Setiap orang takut dengan adanya kegagalan yang akan dialaminya padahal belum memulainya. Mendalami bisnis wirausaha seharusnya dimulai dari diri seorang wirausaha


(3)

itu sendiri. Banyak wirausaha yang memulainya dengan hal mudah yaitu dengan hal yang paling disukai seorang wirausaha itu sendiri. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Peggy Lambing (dalam Suryana, 2011:100) :

Sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat professional lainnya. Mereka mengetahui cara-cara mengoperasikan perusahaan dari pengalaman tersebut. Sebanyak 15% responden telah mencoba dan merasa mampu mengerjakannya dengan lebih baik. Sebanyak 1 dari 10 responden (11% dari wirausaha) yang disurvei memulai usaha untuk memenuhi peluang pasar, sedangkan sebanyak 46% sisanya dikarenakan hobi. Wirausaha yang sukses sungguh tidaklah mudah, untuk mencapainya harus memiliki kompetensi dalam menghadapi resiko dan tantangan. Oleh sebab itu, seorang wirausaha harus memiliki kompetensi kewirausahaan yang seperti dikemukakan Michael Harris (dalam Suryana, 2011: 5) yaitu :

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitaas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melakanakan pekerjaan/kegiatan.

Pernyataan diatas menjelaskan bahwa kewirausahaan tidak hanya memiliki pengetahuan dan ketrampilan tetapi juga harus memiliki sikap untuk motivasi pekerjaan yang dihadapinya.

Menurut Handoko (1998: 52) Motivasi berwiraswasta adalah suatu keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melaksanakan aktifitas tertentu guna mencapai tujuan masalahnya. Motivasi berwirausaha merupakan nyawa bagi seseorang untuk hidup dan jika diibaratkan dengan sepeda, maka motivasi ini ibaratnya rodanya yang jadi alat untuk bergerak pada sepeda. Adanya motivasi yang merupakan langkah awal kita dalam


(4)

berusaha yang kita tanamkan dalam diri kita maka akan timbul sikap-sikap yang lain seperti berani mengambil resiko, bekerja keras, disiplin dalam berusaha dan mempunyai etos kerja yang tinggi karena motivasi merupakan sifat pokok yang dibutuhkan dalam berwirausaha.

Menumbuhkan motivasi tidaklah mudah, banyak para calon wirausaha yang hanya inginkan praktisnya saja tanpa bekerja keras apalagi bagi mahasiswa yang minat untuk wirausaha. Apalagi jika berani mengambil resiko dalam usaha tentunya juga tidak mudah. Untuk mengatasi hal tersebut maka seorang wirausaha harus memiliki ide kreatifitas berwirausaha.

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2011: 14) “Ide kreatif akan muncul apabila wirausaha melihat sesuatu yang lama dan memikirkan sesuatu yang baru atau berbeda”. Ide kreatif seorang wirausaha sangat sulit timbulnya apabila dengan pengalaman yang sedikit yaitu misalnya para mahasiswa yang sudah atau belum lulus kuliah. Pada pidato pelantikan sebagai Presiden dari American Psychological Association, Guiford (dalam Munandar, 1999: 7) menyatakan :

Keluhan yang paling banyak saya dengar mengenai lulusan perguruan tinggi kita ialah bahwa mereka cukup mampu melakukan tugas-tugas yang diberikan dengan menguasai teknik-teknik yang diajarkan, namun mereka tidak berdaya jika dituntut memecahkan masalah yang memerlukan cara-cara yang baru.

Hal tersebut menyatakan bahwa pentingnya pengembangan kreativitas kewirausahaan untuk menumbuhkan motivasi kewirausahaan. Menumbuhkan motivasi wirausaha bisa dengan cara pendidikan yaitu menanamkan sifat kewirausaha dan cara berwirausaha dengan benar.


(5)

Pendidikan wirausaha sekarang sudah banyak yang mengajarnya pada perguruan tinggi, hal ini bisa dilihat dari pendapat Suryana (2011: 10) :

Pada tahun 1950-an, pendidikan kewirausahaan mulai dirintis dibeberapa negara seperti di Eropa, Amerika dan Kanada. Bahkan sejak tahun 1970-an, banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha baru. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu. Kutipan tersebut menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan sudah lama dipraktekkan di sekolah dan Indonesia pun juga menerapkannya. Adanya pendidikan tersebut diharapkan banyak para wirausahawan muda yang muncul dan sehingga muncul asumsi menurut Gerry Hills (dalam Thomas dkk, 2008:24), “Para mahasiswa dulu terbiasa datang ke perguruan tinggi dan berasumsi bahwa lima hingga sepuluh tahun berikutnya, mereka baru akan mendirikan usaha. Kini mereka datang untuk mempersiapkan ide mereka dan mewujudkannya”.

Hasil dari proses pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi khususnya di Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah berupa hasil nilai belajar atau prestasi belajar. Menurut Winkel (dalam Hamdani, 2011: 138) mengatakan :

Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Pengertian tersebut membuktikan bahwa prestasi adalah hasil usaha maksimal seseorang, maka dapat disimpulkan kegiatan belajar belajar


(6)

dikatakan berhasil jika prestasi belajar tercapai dengan baik. Kenyataannya para mahasiswa mempunyai tingkat kesulitan tersendiri saat menjalani suatu jenjang pendidikan, sehingga para peserta didik diharapkan mampu untuk membekali dirinya dengan bekal yang cukup dan mampu mereka kembangkan saat dihadapkan pada suatu pilihan untuk melanjutkan profesi sesuai dengan jalurnya ataupun membuka suatu usaha tersendiri di kemudian hari.

Dengan latar belakang diatas, mendorong peneliti untuk mengambil

judul penelitian “PENGARUH KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DAN

PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI

BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANGKATAN 2010/2011”

B. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah dan menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pokok bahasan yang dipermasalahkan, maka penelitian ini hanya akan membahas tentang :

1. Motivasi berwirausaha pada mahasiswa FKIP Akuntansi UMS angkatan 2010/2011.

2. Prestasi belajar mata kuliah Kewirausahaan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011 yang berdasarkan nilai ujian akhir semester.


(7)

3. Sikap kreativitas kewirausahaan mahasiswa dalam baik itu dirumah atau dikelas.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh kreativitas berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011?

2. Adakah pengaruh prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011?

3. Adakah pengaruh kreativitas berwirausaha dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011.


(8)

2. Untuk mengetahui prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011.

3. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas berwirausaha dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011.

E. Manfaat Penelitian

Penulis berharap bahwa penelitian ini mempunyai kegunaan nantinya. Maka berikut kegunaan penelitian ini meliputi :

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan pada umumnya yang berkaitan dengan kreativitas berwirausaha dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa

Diharapkan mendapat informasi mengenai kewirausahaan khususnya menumbuhkan kreativitas kewirausahaan yang bisa menambah motivasi kewirausahaan.


(9)

b. Bagi Penulis

Penelitian ini akan mengetahui pengaruh kreativitas berwirausaha dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai pedoman dan bahan masukan dalam pengembangan pembelajaran dan dalam melaksanakan penelitian berikutnya yang sejenis.


(1)

berusaha yang kita tanamkan dalam diri kita maka akan timbul sikap-sikap yang lain seperti berani mengambil resiko, bekerja keras, disiplin dalam berusaha dan mempunyai etos kerja yang tinggi karena motivasi merupakan sifat pokok yang dibutuhkan dalam berwirausaha.

Menumbuhkan motivasi tidaklah mudah, banyak para calon wirausaha yang hanya inginkan praktisnya saja tanpa bekerja keras apalagi bagi mahasiswa yang minat untuk wirausaha. Apalagi jika berani mengambil resiko dalam usaha tentunya juga tidak mudah. Untuk mengatasi hal tersebut maka seorang wirausaha harus memiliki ide kreatifitas berwirausaha.

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2011: 14) “Ide kreatif akan muncul apabila wirausaha melihat sesuatu yang lama dan memikirkan sesuatu yang baru atau berbeda”. Ide kreatif seorang wirausaha sangat sulit timbulnya apabila dengan pengalaman yang sedikit yaitu misalnya para mahasiswa yang sudah atau belum lulus kuliah. Pada pidato pelantikan sebagai Presiden dari American Psychological Association, Guiford (dalam Munandar, 1999: 7) menyatakan :

Keluhan yang paling banyak saya dengar mengenai lulusan perguruan tinggi kita ialah bahwa mereka cukup mampu melakukan tugas-tugas yang diberikan dengan menguasai teknik-teknik yang diajarkan, namun mereka tidak berdaya jika dituntut memecahkan masalah yang memerlukan cara-cara yang baru.

Hal tersebut menyatakan bahwa pentingnya pengembangan kreativitas kewirausahaan untuk menumbuhkan motivasi kewirausahaan. Menumbuhkan motivasi wirausaha bisa dengan cara pendidikan yaitu menanamkan sifat kewirausaha dan cara berwirausaha dengan benar.


(2)

Pendidikan wirausaha sekarang sudah banyak yang mengajarnya pada perguruan tinggi, hal ini bisa dilihat dari pendapat Suryana (2011: 10) :

Pada tahun 1950-an, pendidikan kewirausahaan mulai dirintis dibeberapa negara seperti di Eropa, Amerika dan Kanada. Bahkan sejak tahun 1970-an, banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha baru. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu. Kutipan tersebut menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan sudah lama dipraktekkan di sekolah dan Indonesia pun juga menerapkannya. Adanya pendidikan tersebut diharapkan banyak para wirausahawan muda yang muncul dan sehingga muncul asumsi menurut Gerry Hills (dalam Thomas dkk, 2008:24), “Para mahasiswa dulu terbiasa datang ke perguruan tinggi dan berasumsi bahwa lima hingga sepuluh tahun berikutnya, mereka baru akan mendirikan usaha. Kini mereka datang untuk mempersiapkan ide mereka dan mewujudkannya”.

Hasil dari proses pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi khususnya di Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah berupa hasil nilai belajar atau prestasi belajar. Menurut Winkel (dalam Hamdani, 2011: 138) mengatakan :

Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Pengertian tersebut membuktikan bahwa prestasi adalah hasil usaha maksimal seseorang, maka dapat disimpulkan kegiatan belajar belajar


(3)

dikatakan berhasil jika prestasi belajar tercapai dengan baik. Kenyataannya para mahasiswa mempunyai tingkat kesulitan tersendiri saat menjalani suatu jenjang pendidikan, sehingga para peserta didik diharapkan mampu untuk membekali dirinya dengan bekal yang cukup dan mampu mereka kembangkan saat dihadapkan pada suatu pilihan untuk melanjutkan profesi sesuai dengan jalurnya ataupun membuka suatu usaha tersendiri di kemudian hari.

Dengan latar belakang diatas, mendorong peneliti untuk mengambil judul penelitian “PENGARUH KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DAN PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2010/2011”

B. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah dan menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pokok bahasan yang dipermasalahkan, maka penelitian ini hanya akan membahas tentang :

1. Motivasi berwirausaha pada mahasiswa FKIP Akuntansi UMS angkatan 2010/2011.

2. Prestasi belajar mata kuliah Kewirausahaan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011 yang berdasarkan nilai ujian akhir semester.


(4)

3. Sikap kreativitas kewirausahaan mahasiswa dalam baik itu dirumah atau dikelas.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh kreativitas berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011?

2. Adakah pengaruh prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011?

3. Adakah pengaruh kreativitas berwirausaha dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011.


(5)

2. Untuk mengetahui prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011.

3. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas berwirausaha dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2010/2011.

E. Manfaat Penelitian

Penulis berharap bahwa penelitian ini mempunyai kegunaan nantinya. Maka berikut kegunaan penelitian ini meliputi :

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan pada umumnya yang berkaitan dengan kreativitas berwirausaha dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa

Diharapkan mendapat informasi mengenai kewirausahaan khususnya menumbuhkan kreativitas kewirausahaan yang bisa menambah motivasi kewirausahaan.


(6)

b. Bagi Penulis

Penelitian ini akan mengetahui pengaruh kreativitas berwirausaha dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai pedoman dan bahan masukan dalam pengembangan pembelajaran dan dalam melaksanakan penelitian berikutnya yang sejenis.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Antara Sikap Mandiri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Siswa-Siswi SMK Di Kota Medan

2 91 89

Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Jurusan Bahasa Inggris

1 27 1

Pengaruh Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

7 91 92

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 46 91

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003),

0 5 17

Hubungan Antara Minat Berwirausaha Dan Kreativitas Wirausaha Dengan Pelaku Wirausaha Mahasiswa Angkatan 2010 Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung

1 26 82

Kompetensi Mahasiswa Dalam Merekonstruksi Pembe-Lajaran Terpadu/Tematis (Studi Inkuiri Naturalistik Pada Mahasiswa Semester Enam Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau)

0 0 12

Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. PENDAHULUAN - Kesantunan Tuturan Imperatif Mahasiswa Kelas A Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau Angkatan 2007

0 1 8

Pengaruh Beasiswa Bidikmisi dan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi Tahun Angkatan 2014 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

0 0 19