Perancangan Promosi Usaha Produk Fashion Lokal Sevati.
vii
ABSTRAK
PERANCANGAN PROMOSI USAHA PRODUK FASHION LOKAL SEVATI
Oleh :
Eric Rieselda Sumaiku 1264067
Industri fashion di Indonesia mulai berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan jaman. Banyaknya merek pakaian luar negeri sempat mendominasi pasar di Indonesia yang mengurangi minat masyarakat akan merek lokal, selain itu hingga saat ini kebanyakan konsumen masih menganggap kualitas merek lokal tidak sebagus merek dari luar. Untuk membantu meningkatkan citra merek lokal, penulis mengangkat salah satu merek pakaian lokal yaitu Sevati.
Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memperkenalkan Sevati kepada masyarakat sebagai produk pakaian lokal yang mengkombinasikan berbagai macam teknik dalam proses pembuatannya seperti batik tulis, sulam, dan bordir. Perancangan ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap produk pakaian lokal.
Metode yang digunakan adalah dengan membuat iklan pada media online yang akan disebarkan melalui media sosial Instagram seperti iklan video, membuat website, dan media cetak seperti iklan majalah, lookbook, flyer, hangtag, dan shopping bag. Melalui perancangan promosi ini Sevati diharapkan lebih dikenal serta meningkatkan minat masyarakat terhadap produk fashion lokal.
(2)
viii
Abstract
The promotion design of the local fashion business product called
Sevati
Eric Sumaiku/1264067
The fashion industry in Indonesia starts to develop very quickly as the time passes. A lot of brands from abroad used to dominate the nation's market and thus reduce the interests of the locals to the local products. Besides, the majority of the consumers still have a set of mind that the local products will have qualities that are not as good and prestigious as those from abroad. In order to help and elevate the value of the locals of the local products, the writer wants to focus on a local fashion brand called
Sevati.
The purpose of the design is to introduce Sevati to the society as the local fashion product that combines a number of techniques in its making process like batik tulis and embroidery. This design is expected to increase the societies' interests to local product of fashion.
The methods used are making commercials on online media through social media like Instagram, video advertisement, website making and printed media like magazine advertisements, look book, flyer, hangtag and shopping bag. It is suspected that through this promotion design, the local fashion, Sevati is more known and thus increases the interests of the locals to their local fashion products.
(3)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ... ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ... ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... iv
KATA PENGANTAR ... ... ... v
ABSTRAK ... ... ... vii
DAFTAR ISI ... ... ... ix
DAFTAR GAMBAR ... ... ... xii
DAFTAR TABEL ... ... ...xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... ... ...xiv
BAB I : PENDAHULUAN ... ... ... 1
1.1Latar Belakang ... ... ... 1
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ... ... ... 2
1.3Tujuan Perancangan ... ... ... 3
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... ... ... 3
1.5Skema Perancangan ... ... ... 4
BAB II : LANDASAN TEORI ... ... ... 5
2.1 Promosi ... ... ... 5
2.1.1 Pengertian Promosi ... ... ... 5
2.1.2 Media Promosi ... ... ... 5
2.2 Fotografi Fashion ... ... ... 6
2.2.1 Editorial ... ... ... 6
2.2.2 Beauty ... ... ... 6
2.2.3 Fashion Portraiture ... ... ... 6
2.2.4 Group Shots ... ... ... 7
(4)
x
2.3.1 Pengertian Batik ... ... ... 7
2.3.2 Teknik Batik ... ... ... 7
2.4 Filming ... ... ... 8
2.4.1 Komposisi ... ... ... 8
2.4.2 The Moving Camera ... ... ... 8
BAB III : DATA DAN ANALISIS ... 9
3.1 Data dan Fakta... 9
3.1.1 Sejarah Batik ... 9
3.1.2 Sevati ... 10
3.2 Tinjauan Karya Sejenis ... 11
3.3 Segmentasi, Targeting, Positioning ... 13
3.3.1 Segmentasi ... 13
3.3.2 Targeting ... 14
3.3.3 Positioning ... 14
3.4 Analisis SWOT ... 14
3.4.1 SWOT Perancangan ... 14
3.4.2 SWOT Sevati ... 15
3.5 Kuesioner ... 15
BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ... 22
4.1 Konsep Komunikasi ... 22
4.2 Konsep Kreatif ... 22
4.2.1 Warna ... 22
4.2.2 Tipografi ... 23
4.2.3 Foto dan Videografi ... 24
4.3 Konsep Media ... 24
4.3.1 Media Sosial ... 24
4.3.2 Website ... 24
4.3.3 Fashion Commercial ... 24
4.3.4 Timeline ... 25
(5)
xi
4.4.1 Website ... 25
4.4.2 Template Instagram ... 29
4.4.3 Iklan Video ... 30
4.4.4 Hangtag ... 31
4.4.5 Shopping Bag ... 31
4.4.6 Kartu Ucapan ... 32
4.4.7 Kartu Nama ... 32
4.4.8 Iklan Majalah ... 33
4.4.9 Flyer ... 34
4.4.10 Lookbook ... 34
4.4.11 Invoice ... 36
4.4.12 Visual Merchandise ... 36
4.5 Biaya Produksi ... 38
BAB V : SIMPULAN ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
(6)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Koleksi Sevati ... ... ... 10
Gambar 3.2 Koleksi Sevati ... ... ... 11
Gambar 3.3 Tampilan Desain Visual Rianty Batik ... ... 12
Gambar 3.4 Desain Promosi Rianty Batik di Media Instagram ... 12
Gambar 3.5 Desain Cara Merawat Produk Kanagoods di Media Instagram ... 13
Gambar 3.6 Desain Kanagoods di Media Instagram ... ... 13
Gambar 4.1 Warna ... ... ... 23
Gambar 4.2 Timeline Promosi ... ... ... 25
Gambar 4.3 Tampilan Home Website ... ... ... 26
Gambar 4.4 Tampilan Produk Website 1 ... ... ... 26
Gambar 4.5 Tampilan “Tentang Kami” Website ... ... 27
Gambar 4.6 Tampilan Kontak Website ... ... ... 27
Gambar 4.7 Tampilan Produk Website 2 ... ... ... 28
Gambar 4.8 Tampilan Produk Website 3 ... ... ... 28
Gambar 4.9 Tampilan Instagram ... ... ... 29
Gambar 4.10 Iklan Video ... ... 30
Gambar 4.11 Hangtag Produk Sevati ... 31
Gambar 4.12 Shopping Bag ... 31
Gambar 4.13 Kartu Ucapan Terima Kasih ... 32
Gambar 4.14 Kartu Nama Sevati ... 33
Gambar 4.15 Iklan Majalah... 33
Gambar 4.16 Desain Flyer ... 34
Gambar 4.17 Tampilan Lookbook ... 35
Gambar 4.18 Tampilan Invoice ... 36
(7)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skema Perancangan ... ... ... 4
Tabel 3.1 Tabel Kuesioner Usia Responden ... ... ... 16
Tabel 3.2 Tabel Kuesioner Pekerjaan Responden... ... 16
Tabel 3.3 Tabel Kuesioner Penghasilan Responden ... ... 17
Tabel 3.4 Tabel Kuesioner Kebiasaan Membeli Produk Fashion ... 17
Tabel 3.5 Tabel Kuesioner Jenis Produk yang Dibeli ... ... 18
Tabel 3.6 Tabel Kuesioner Penyuka Produk Lokal atau Tidak ... 18
Tabel 3.7 Tabel Kuesioner Tempat Membeli Produk Fashion ... 19
Tabel 3.8 Tabel Kuesioner Media yang Sering Diakses Responden ... 19
Tabel 3.9 Tabel Kuesioner Media Sosial yang Diakses Responden ... 20
Tabel 3.10 Tabel Kuesioner Mengetahui Sevati atau Tidak ... 20
Tabel 3.11 Tabel Kuesioner Apa yang Menarik dari Sevati ... 21
(8)
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner Promosi Sevati ... 41
Hasil Wawancara ... 44
Lembar Sketsa ... 46
(9)
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Industri fashion di Indonesia mulai berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan jaman. Masyarakat mulai menjadikan fashion sebagai pemenuhan life
style dalam berpakaian. Banyaknya merek fashion luar negeri sempat mendominasi
pasar di Indonesia yang mengurangi minat masyarakat akan merek lokal, selain itu hingga saat ini kebanyakan konsumen masih menganggap kualitas merek lokal tidak sebagus merek dari luar. “Masih banyak orang Indonesia yang berfikir bahwa pakaian bisa melambangkan status sosial mereka. Tak heran jika mereka berlomba – lomba untuk mencari pakaian dengan merek terkenal dari luar negri,” ungkap Dina Midiani, Direktur Indonesia Fashion Week 2013 (female.kompas.com, Selasa, 26 Februari 2013, 18:05).
Bandung sebagai kota yang disebut Paris van Java menjadi barometer fashion Indonesia yang selalu mengikuti perkembangan fashion. Fashion adalah salah satu sektor ekonomi kreatif penyumbang terbesar kedua terhadap Product Domestic Bruto (PBD) Nasional. (Tantangan dan Potensi Brand Lokal, www.academia.edu/ 7475686/Tantangan_Dan_Potensi_Brand_lokal, 19:20). Sebagai salah satu sektor ekonomi kreatif di Bandung, fashion menjadi salah satu sektor yang diminati. Produk kerajinan tangan dan desain yang menarik serta fashion, masih menjadi produk unggulan dari 18 sektor ekonomi kreatif di Kota Bandung yang hingga saat ini masih disenangi oleh wisatawan yang datang ke Bandung (Desain dan Fashion Unggulan Produk Ekonomi Kreatif, http://jabarprov.go.id/index.php/news/9787/2014/09/26/De sain-dan-Fashion-Unggulan-Produk-Ekonomi-Kreatif, 11:00).
Hingga saat ini dalam industri fashion seperti butik, clothing line, distro, fashion
store menawarkan konsep yang beranekaragam yang disesuaikan dengan target
(10)
Universitas Kristen Maranatha 2 Sevati merupakan salah satu merek lokal dari Bandung yang membuat busana dengan menggunakan teknik pembuatan batik yaitu batik tulis yang dibawahi oleh Batik Komar. Dengan menawarkan konsep bunga mawar membuat Sevati berbeda dari batik yang lain, motif yang dibuat dengan teknik batik tulis yang dikombinasikan dengan teknik sulam dan tenun menjadi keunggulan dari produk Sevati.
Sevati pertama kali meluncurkan koleksinya pada tahun 2014, namun belum melakukan promosi yang meluas semenjak peluncuran koleksi tersebut. Kurangnya promosi oleh Sevati sendiri menjadi kendala bagi merek ini untuk dapat dikenal oleh masyarakat Bandung. Melihat dari permasalahan tersebut maka penulis mengangkat Sevati sebagai topik tugas akhir, penulis dirasa mampu untuk menyelesaikan masalah pada Sevati ini dengan ilmu desain komunikasi visual yang telah dipelajari. Diharapkan dengan perancangan ini dapat menaikkan minat masyarakat khususnya di Bandung akan produk lokal. Pemilihan produk Sevati sebagai fashion lokal sendiri merupakan salah satu langkah kecil yang bisa dilakukan penulis untuk menaikkan citra produk lokal untuk mampu bersaing dengan produk luar.
1.2. Permasalahan dan Ruang Lingkup
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah disampaikan di atas, penulis merangkum beberapa rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memperkenalkan Sevati pada masyarakat?
2. Bagaimana merancang media visual untuk memperkenalkan Sevati?
Adapun ruang lingkup pembahasan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah rebranding dan promosi Sevati di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Rancangan ini dibatasi pada perancangan media yang memperkenalkan merek Sevati bagi wanita usia remaja dewasa yang tinggal diperkotaan sebagai target utama.
(11)
Universitas Kristen Maranatha 3
1.3. Tujuan Perancangan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah diatas, tujuan secara umum yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Membuat promosi untuk memperkenalkan Sevati.
2. Membuat desain berbagai media untuk memperkenalkan Sevati pada masyarakat.
1.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik wawancara, dan studi pustaka.
1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan pemilik Sevati. 2. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan data–data melalui, artikel, majalah, internet yang berhubungan dengan topik yang diangkat.
3. Kuesioner
Penulis mengumpulkan data keusioner untuk mengetahui pemilihan media yang tepat untuk membuat rancangan visual.
(12)
Universitas Kristen Maranatha 4
1.5 Skema Perancangan
Tabel 1.1 Skema Perancangan
Perancangan Promosi Produk Fashion Lokal Sevati
Fakta
Sevati belum dikenal masyarakat luas sebagai salah satu produk lokal Bandung
Sevati memiliki keunggulan pada motif atau detail busana Masalah
Sevati belum melalukan promosi lebih lanjut
Sevati belum menunjukkan keunggulan produk Pemecahan Masalah
Data dan Analisis
Metode Penelitian Wawancara Studi Pustaka Kuesioner Landasan Teori Promosi Fashion Portraiture Batik Filming Analisis SWOT
Strategi Komunikasi Perancangan
Tujuan Akhir
Merancang media promosi untuk memperkenalkan Sevati sesuai dengan target yang ditentukan, dengan harapan Sevati semakin dikenal masyarakat Bandung
Segmentasi Targeting Positioning
Konsep Komunkasi
Promosi yang sesuai target
audience
Media
Media sosial, Website, Video singkat sebagai promosi di media sosial
(13)
Universitas Kristen Maranatha 39
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Sevati adalah produk lokal ready to wear dari Bandung, yang menggabungkan berbagai macam teknik dalam proses pembuatannya diantaranya yaitu teknik batik tulis, tenun, dan sulam. Berdasarkan hasil perancangan promosi untuk produk pakaian lokal dengan merek Sevati ini, penulis memberi kesimpulan agar Sevati terus mempromosikan agar lebih dikenal lagi oleh masyarakat. Sevati juga belum menunjukkan keunggulan produknya yang bisa menjadi ciri khas yang mampu bersaing dengan merek lain.
Dikarenakan belum dikenalnya Sevati, penulis membuat perancangan yang diharapkan dapat membantu memperkenalkan Sevati kepada masyarakat terutama di kota Bandung. Promosi yang dilakukan secara online melalui Instagram yang dibantu dengan media informasi berupa website dan media cetak berupa flyer, lookbook, iklan pada majalah serta kelengkapan lainnya seperti kartu nama, shopping bag, kartu ucapan , invoice, hangtag.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan dalam perancangan promosi Sevati yaitu, menggunakan media yang sering diakses oleh target dari brand untuk dapat mempermudah memperkenalkan brand kepada masyarakat.
(14)
Universitas Kristen Maranatha 40
DAFTAR PUSTAKA
Carter, David E. 1999. Branding: the Power of Market Identity. Boston: Harvard Business School.
Jade, Lara. 2012. Fashion Photography 101. Amerika: Pixiq.
Kusrianto, Adi. Batik – Filosofi, Motif, dan Kegunaan. Yogyakarta: C.V Andi
Offset.
Pincus, Edward dan Steven Ascher.1984. The Filmmaker’s Handbook. USA: Penguin Group
Stanton, Willian J; Michael J. Etzel, Bruce J. Walker. 1991. Fundamental of
Marketing. Michigan: McGraw-Hill Company Inc.
Audia, Dea Bara. 7 Januari 2015. “Bandung, Perpaduan Sejarah dan Mode”, (online), (http://berita.upi.edu/?p=2138, diakses 25 Februari 2016).
Gunadarma. “Sejarah Batik”, (online),
(http://indonesia.gunadarma.ac.id/batik/index.php?option=com_content&vie w=article&id=205&Itemid=232, diakses 25 Februari 2016 )
Indirayani, Syarafina. “Tantangan dan Potensi Brand Lokal”, (online),
(https://www.academia.edu/7475686/Tantangan_Dan_Potensi_Brand_lokal, diakses 26 Februari 2016).
(1)
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Industri fashion di Indonesia mulai berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan jaman. Masyarakat mulai menjadikan fashion sebagai pemenuhan life
style dalam berpakaian. Banyaknya merek fashion luar negeri sempat mendominasi
pasar di Indonesia yang mengurangi minat masyarakat akan merek lokal, selain itu hingga saat ini kebanyakan konsumen masih menganggap kualitas merek lokal tidak sebagus merek dari luar. “Masih banyak orang Indonesia yang berfikir bahwa pakaian bisa melambangkan status sosial mereka. Tak heran jika mereka berlomba – lomba untuk mencari pakaian dengan merek terkenal dari luar negri,” ungkap Dina Midiani, Direktur Indonesia Fashion Week 2013 (female.kompas.com, Selasa, 26 Februari 2013, 18:05).
Bandung sebagai kota yang disebut Paris van Java menjadi barometer fashion Indonesia yang selalu mengikuti perkembangan fashion. Fashion adalah salah satu sektor ekonomi kreatif penyumbang terbesar kedua terhadap Product Domestic Bruto (PBD) Nasional. (Tantangan dan Potensi Brand Lokal, www.academia.edu/ 7475686/Tantangan_Dan_Potensi_Brand_lokal, 19:20). Sebagai salah satu sektor ekonomi kreatif di Bandung, fashion menjadi salah satu sektor yang diminati. Produk kerajinan tangan dan desain yang menarik serta fashion, masih menjadi produk unggulan dari 18 sektor ekonomi kreatif di Kota Bandung yang hingga saat ini masih disenangi oleh wisatawan yang datang ke Bandung (Desain dan Fashion Unggulan Produk Ekonomi Kreatif, http://jabarprov.go.id/index.php/news/9787/2014/09/26/De sain-dan-Fashion-Unggulan-Produk-Ekonomi-Kreatif, 11:00).
Hingga saat ini dalam industri fashion seperti butik, clothing line, distro, fashion
store menawarkan konsep yang beranekaragam yang disesuaikan dengan target
(2)
Universitas Kristen Maranatha 2 Sevati merupakan salah satu merek lokal dari Bandung yang membuat busana dengan menggunakan teknik pembuatan batik yaitu batik tulis yang dibawahi oleh Batik Komar. Dengan menawarkan konsep bunga mawar membuat Sevati berbeda dari batik yang lain, motif yang dibuat dengan teknik batik tulis yang dikombinasikan dengan teknik sulam dan tenun menjadi keunggulan dari produk Sevati.
Sevati pertama kali meluncurkan koleksinya pada tahun 2014, namun belum melakukan promosi yang meluas semenjak peluncuran koleksi tersebut. Kurangnya promosi oleh Sevati sendiri menjadi kendala bagi merek ini untuk dapat dikenal oleh masyarakat Bandung. Melihat dari permasalahan tersebut maka penulis mengangkat Sevati sebagai topik tugas akhir, penulis dirasa mampu untuk menyelesaikan masalah pada Sevati ini dengan ilmu desain komunikasi visual yang telah dipelajari. Diharapkan dengan perancangan ini dapat menaikkan minat masyarakat khususnya di Bandung akan produk lokal. Pemilihan produk Sevati sebagai fashion lokal sendiri merupakan salah satu langkah kecil yang bisa dilakukan penulis untuk menaikkan citra produk lokal untuk mampu bersaing dengan produk luar.
1.2. Permasalahan dan Ruang Lingkup
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah disampaikan di atas, penulis merangkum beberapa rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memperkenalkan Sevati pada masyarakat?
2. Bagaimana merancang media visual untuk memperkenalkan Sevati?
Adapun ruang lingkup pembahasan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah rebranding dan promosi Sevati di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Rancangan ini dibatasi pada perancangan media yang memperkenalkan merek Sevati bagi wanita usia remaja dewasa yang tinggal diperkotaan sebagai target utama.
(3)
Universitas Kristen Maranatha 3
1.3. Tujuan Perancangan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah diatas, tujuan secara umum yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Membuat promosi untuk memperkenalkan Sevati.
2. Membuat desain berbagai media untuk memperkenalkan Sevati pada masyarakat.
1.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik wawancara, dan studi pustaka.
1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan pemilik Sevati. 2. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan data–data melalui, artikel, majalah, internet yang berhubungan dengan topik yang diangkat.
3. Kuesioner
Penulis mengumpulkan data keusioner untuk mengetahui pemilihan media yang tepat untuk membuat rancangan visual.
(4)
Universitas Kristen Maranatha 4
1.5 Skema Perancangan
Tabel 1.1 Skema Perancangan
Perancangan Promosi Produk Fashion Lokal Sevati Fakta
Sevati belum dikenal masyarakat luas sebagai salah satu produk lokal Bandung
Sevati memiliki keunggulan pada motif atau detail busana Masalah
Sevati belum melalukan promosi lebih lanjut Sevati belum menunjukkan keunggulan produk
Pemecahan Masalah Data dan Analisis
Metode Penelitian Wawancara Studi Pustaka
Kuesioner Landasan Teori
Promosi Fashion Portraiture
Batik Filming
Analisis SWOT
Strategi Komunikasi Perancangan
Tujuan Akhir
Merancang media promosi untuk memperkenalkan Sevati sesuai dengan target yang ditentukan, dengan harapan Sevati semakin dikenal masyarakat Bandung
Segmentasi Targeting Positioning
Konsep Komunkasi Promosi yang sesuai target
audience
Media Media sosial, Website,
Video singkat sebagai promosi di media sosial
(5)
Universitas Kristen Maranatha 39
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Sevati adalah produk lokal ready to wear dari Bandung, yang menggabungkan berbagai macam teknik dalam proses pembuatannya diantaranya yaitu teknik batik tulis, tenun, dan sulam. Berdasarkan hasil perancangan promosi untuk produk pakaian lokal dengan merek Sevati ini, penulis memberi kesimpulan agar Sevati terus mempromosikan agar lebih dikenal lagi oleh masyarakat. Sevati juga belum menunjukkan keunggulan produknya yang bisa menjadi ciri khas yang mampu bersaing dengan merek lain.
Dikarenakan belum dikenalnya Sevati, penulis membuat perancangan yang diharapkan dapat membantu memperkenalkan Sevati kepada masyarakat terutama di kota Bandung. Promosi yang dilakukan secara online melalui Instagram yang dibantu dengan media informasi berupa website dan media cetak berupa flyer, lookbook, iklan pada majalah serta kelengkapan lainnya seperti kartu nama, shopping bag, kartu ucapan , invoice, hangtag.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan dalam perancangan promosi Sevati yaitu, menggunakan media yang sering diakses oleh target dari brand untuk dapat mempermudah memperkenalkan brand kepada masyarakat.
(6)
Universitas Kristen Maranatha 40
DAFTAR PUSTAKA
Carter, David E. 1999. Branding: the Power of Market Identity. Boston: Harvard Business School.
Jade, Lara. 2012. Fashion Photography 101. Amerika: Pixiq.
Kusrianto, Adi. Batik – Filosofi, Motif, dan Kegunaan. Yogyakarta: C.V Andi
Offset.
Pincus, Edward dan Steven Ascher.1984. The Filmmaker’s Handbook. USA: Penguin Group
Stanton, Willian J; Michael J. Etzel, Bruce J. Walker. 1991. Fundamental of
Marketing. Michigan: McGraw-Hill Company Inc.
Audia, Dea Bara. 7 Januari 2015. “Bandung, Perpaduan Sejarah dan Mode”, (online),
(http://berita.upi.edu/?p=2138, diakses 25 Februari 2016).
Gunadarma. “Sejarah Batik”, (online),
(http://indonesia.gunadarma.ac.id/batik/index.php?option=com_content&vie w=article&id=205&Itemid=232, diakses 25 Februari 2016 )
Indirayani, Syarafina. “Tantangan dan Potensi Brand Lokal”, (online),
(https://www.academia.edu/7475686/Tantangan_Dan_Potensi_Brand_lokal, diakses 26 Februari 2016).